DI SUSUN OLEH:
ELA SAFITRI
ANGKATAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah keimanan kepada
Allah SWT ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................... 21
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Dia? Sudah tentu “Sang Pencipta” Dialah Allah SWT. Untuk mengakui
Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan
segala isinya, Yang Maha Esa dalam zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT
hanya satu, tidak dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih. Zat Allah SWT tidak
sama atau serupa dengan zat selainnya. Allah SWT Esa dalam sifat-Nya,
maksudnya sifat Allah SWT walaupun banyak, tetapi hanya dimiliki oleh
Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT yang memiliki atau
hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT
B. Rumusan Masalah
ii
C. Tujuan Makalah
ii
BAB II
PEMBAHASAN
SWT wajib ada-Nya dengan dzat nya. Dia Maha Esa, yang menguasai
langit dan bumi beserta isinya, Yang Maha Kuasa, Yang Hidup, Yang
segala sesuatu dan Maha Kuasa. Allah melakukan apa yang Dia
Kehendaki, dan Allah Maha Bijaksana terhadap apa yang DIA kehendaki.
Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai DIA. Allah Maha Mendengar
dan Maha Melihat, Maha Suci dan Maha Tinggi (Mulya) Allah dari
sesuatu yang menyerupai dan menandingi, dan Maha Suci Allah dari
teman dan pembantu (mitra dan asisten). Allah tiak membatasi waktu,
tidak ada yang menyibukan atau merepotkan Allah, dan Allah tidak
terbatasi dengan arah, Allah Maha Kaya, artinya dengan mutlak Allah
Akan tetapi segala sesuatu selain Allah sangat butuh kepada-Nya. DIA
kepada orang yang DIA kehendaki, dan menyesatkan kepada orang yang
ii
DIA kehendaki, dan DIA (Allah) yang mengampuni kepada orang
yang
DIA kehendaki, dan menyiksa kepada orang yang DIA kehendaki. Allah,
tidak layak dipertanyakan atas apa yang DIA lakukan dan makhluk lah
(manusia dan jin) yang pantas ditanya atas apa yang mereka lakukan.
perbuatannya. Dan tidak wajib atas Allah kepada seseorang atas segala
yang bersekutu dengan DIA (Allah) didalam kerajaan-Nya. Dan tidak ada
orang adalah Dzat yang bersifat Wujud (Ada), Qadim (tidak ada
Syarh (Penjelasan):
arti materi datu benda, akan tetapi -orang yang berbuat keburukan
ii
يقاب ميدق دوجوم للاف# قالطلإاب قلخلل فلاخم
“Maka Allah SWT
2
Alhabib Zaen bin Ibrahim bin Sumait Al-Husaeni Al-alawi, 2007 : 138).
ii
orang arab yang mempunyai arti “Dirinya sendiri”, “Haqiqat-nya” karena Allah ada
semuanya adalah ciptaanya dan Allah berdiri sendiri tanpa ada yang menciptakan dan
tidak membutuhkan pertolongan makhluqnya. Sifat wajib Allah SWT yang dua puluh
Sifat Wujud pengertiannya tetapnya sesuatu dan pasti adanya, sifat wujud ini
wajib bagi Allah SWT. Dzatnya bukan Illat (Pengaruh Luar) maksudnya bahwa selain
Allah (Makhluk) tidak dapat mempengaruhi adanya Allah. Adapun sifat wujud tanpa
Dzat itu terjadi seperti keberadaan kita yaitu melalui perbuatan Allah Ta’ala. Adapun
bukti adanya Allah yaitu adanya makhluk ini, jika Allah SWT tidak ada, maka tidak
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
ََۡلٱبَ َّلإَ امهنيبَ امَو لجأو َ ۡرۡل ٱ َ فَ اوركفتَي ملَ أ ومسلَٱ لّل
ِ خ امَۗمهسفنَأ
َ َٱ قل
menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya
ii
sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan
langit dan bumi. Dia mengetahui alam ghaib dan alam nyata, maha
Pengatur, Raja segala sesuatu. Tiada Tuhan melainkan Dia. Dialah Yang
Kemudian petunjuk untuk beriman itu kita peroleh berdasarkan dalil naqli
dan aqli.
ii
Dalil naqli
ََ لۡل ٱَ لَ َّلأَۦ َهرمأَب ترخسمَ َم وجلنٱَو َ َر مقلٱَو َر مۡل ٱَو َحۥَه بلطيَ َر اهلنٱ
َ مشلٱََو اثيث َّلٱ
ََيملعلٱَبر٥٤ََ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia
َٱكرابت
ii
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat,
tempat api. Musa diseru dari lembah sebelah kanan, tempat yang
َيملعلٱَب َر ٱ٣٠ََ
2. Berita dari sekitar 124.000 nabi dan rasul yang menyebutkan adanya
Tidak seorang nabi atau rasul pun kecuali hanyalah Allah telah
ii
berbicara kepadanya atau mengutus hanya seorang utusan atau Allah
pembicaraannya.
saat itu berlaku adat kebiasaan manusia bahwa membenarkan satu atau
umat manusia atau suatu julah besar manusia yang tidak dapat
ii
kerana itulah mereka menyembah dan menaati, mencitai-Nya, serta
Dalil aqli
pencipta karena selain diri-Nya (Allah), tidak ada yang mengaku telah
adanya sesuatu itu tak ada yang mengadakan. Bahkan mustahil pula
pula, seperti halnya makanan, tak mungkin ada tanpa ada yang
memasaknya, dan tak mungkin ada hamparan tanah di planet bumi ini
Planet bumi dan apa-apa yang ada seperti manusia, jin, dan binatang-
bermanfaat yang ada padanya. Tak mungkin semua ini ada tanpa
adanya Pencipta. Demikian pula hal nya dengan sungai yang airnya
buahan yang beraneka rasa dan warna serta ciri-ciri khusus dan
manfaatnya.
ii
akan adanya Pencipta semua itu, yaitu Allah SWT. Mustahil ada kalau
tanpa Mutakallim, dan mustahil ada ucapan tetapi tidak ada yang
mengucapkannya.
Oleh karena itu, kalau Allah menjadi bukti terhadap wujud-Nya lebih-
lebih kalam Allah ini merupakan syariat yang paling benar sejauh
hukum-
hal yang memang benar bagi siapa saja yang mau membenarkan, dan
walaupun dengan perbedaaan waktu dan tempat, dan tidak ada teori
ilmiah apapun hal menolak hal itu, dan tidak ada satu berita ghaib pun
sekian lama. Demikian pula sejarawan tidak akan bisa menolak dan
Terhadap kalam Allah yang bijak seperti ini mustahil akal mengatakan
ii
berada diatas kemampuan dan pengetahuan manusia. Adalah salah
bila kalam itu kalam manusia. Dialah kalam Pencipta Manusia, yang
kebijaksanaan-Nya.
hukum alam ini, terikat olehnya, dan sama sekali tidak ada yang
bisa keluar
Allah lah yang dapat memasukan benih janin itu sampai keluar
menjadi bayi. Ini dalam hal penciptaan awal, demikian pula dalam
Ini hukum umum yang terjadi pada manusia, binatang, dan tumbuh-
tumbuhan. Hal yang sama juga terjadi pada planet-planet angkasa dan
terjadi dari hukumnya, maka hal itu pertanda telah matinya planet
tersebut.
ii
Berdasarkan dalil aqli yang rasional dan dalil naqli yang dapat
kerinduan pecinta surga dan bahan kompetisi mereka. Dan untuk hal ini
Nabi Musa pernah meminta hal ini. Dijawab oleh Allah SWT seperti yang
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang
“Kamu sekali- kali tidak sanggup melihat-Ku. Tapi lihatlah ke gunung itu,
dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka
setelah Musa sadar kembali, dia berkata, “Maha Suci Engkau, aku
ii
1. Tidak boleh menuduh kepada Nabi Musa bahwa ia meminta sesuatu
tempatnya, dan ini bukan hal mustahil bagi Allah, itu merupakan hal
yang mungkin. Hanya saja dalam hal ini Allah juga mempersyaratkan
6. Di ayat itu Allah swt. memberitahu kepada Nabi Musa bahwa gunung
7. Allah swt. telah berbicara dengan Nabi Musa. Nabi Musa juga telah
ii
sudah pasti sangat bisa.5
ِ ة٢٢َةرظاَناهبرََلََإ٢٣َ
ََضاَنذئموَيهَوجو
ii
“Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri (indah).
melihat wajah Allah Ta’ala dengan mata mereka di akhirat nanti, karena
dalam ayat ini Allah Ta’ala menggandengakan kata “melihat” dengan kata
depan “ilaa” yang ini berarti bahwa penglihatan tersebut berasal dari
wajah Allah Ta’ala. Dan waktu mereka melihat wajah Allah Ta’ala adalah
sesuai dengan tingkatan surga yang mereka tempati, ada yang melihat-Nya
setiap hari di waktu pagi dan petang, dan ada yang melihat-Nya hanya satu
{ةنجلا باحصأ كئلوأ ةلذ لاو رتق مههوجو قهري لاو ةدايزو ىنسحلا اونسحأ نيذلل
ii
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga)
dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak
ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni
sallam adalah orang yang paling memahami makna firman Allah Ta’ala.
Dalam hadits yang shahih dari seorang sahabat yang mulia, Shuhaib bin
menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah
ii
kenikmatan yang paling mulia dan agung serta melebihi kenikmatan-
wajah Allah yang maha mulia, karena inilah “tambahan” yang paling
agung
mata) karena amal perbuatan mereka, tetapi karena karunia dan rahmat
Allah”.
ii
Lebih lanjut imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab beliau
ini (melihat wajah Allah Ta’ala) adalah balasan yang Allah Ta’ala berikan
َديزَمانيلََواهيفَنوءاشيَاَممهل٣٥َ
ii
Mereka
didalamnya
(surga)
memperoleh
apa yang
mereka
kehendaki;
Kami (ada)
tambahannya
(melihat
wajah Allah
Ta’ala)” (QS
Qaaf:35).
ii
Demikian pula hadits yang diriwayatkan oleh Jarir bin
(Allah Ta’ala pada hari kiamat nanti) sebagaimana kalian melihat bulan
waktu melihat-Nya…”
kenikmatan ini. Melainkan dengan usaha berupa amal saleh saat menjalani
kehidupan di dunia. Berikut ini tiga amalan yang bisa dilakukan manusia
Iman dan ihsan menjadi pintu untuk bisa melihat wajah Allah SWT.
di akhirat.
ii
“Bagi orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (surga) dan
“Bagi orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (surga) dan
ii
Amalan selanjutnya yang dapat membuat manusia dapat
Ashar. Salat merupakan ibadah wajib yang paling mulia dan bisa
Allah.
kalian melihat bulan ini. Kalian tidak samar dalam melihatnya. Jika
erat antara menjaga salat dan rukyah (melihat Allah). Nabi dalam
hadis
BAB III
ii
PENUTUP
KESIMPULAN
SWT adalah Dzat yang bersifat Wujud (Ada), Qadim (tidak ada
3. Tiga amalan yang bisa dilakukan manusia agar kelak di akhirat dapat melihat
a. Iman dan Ihsan (Merasa Selalu Diawasi oleh Allah) Iman dan
Do’a.
ii
ii