Anda di halaman 1dari 61

Percikan Ilmu Kalam

Bab 1
Iman kepada Allah SWT.

1. Bagaimana cara beriman kepada Allah SWT. Secara


global (umum)?
Caranya yaitu kita meyakini bahwasanya Allah SWT.
adalah dzat yang mempunyai beberapa sifat sempurna dan
bersih dari sifat yang tidak sempurna.

2. Bagaimana cara beriman kepada Allah SWT. Secara


terperinci ?
Caranya yaitu kita meyakini bahwasanya Allah SWT.
adalah dzat yang bersifat :

3.

No
1
2
3
4
5
6
NO
7
10
8
11
9
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Sifat Allah

Sifat Allah

Arti
Ada
dahulu
Kekal
berbeda dengan makhluk
berdiri sendiri
Tunggal
Arti
Kuasa
Hidup
Berkehendak
Mendengar
Mengetahui
Melihat
Berfirman
maha kuasa
maha berkehendak
maha mengetahui
maha hidup
maha mendengar
maha melihat
maha berfirman

B
a

Jawahirul kalamiyah

gaimana cara beriman kepada sifat ( ada) nya


Allah SWT.?
Caranya adalah kita meyakini bahwasanya Allah
SWT. ada dan adanya Allah itu karena dzatnya sendiri,
tanpa lantaran apapun1 dan wujudnya Allah itu wajib serta
tidak mungkin sirna.
4. Bagaimana cara beriman kepada sifat ( dahulu) nya
Allah SWT. ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasanya Allah
SWT. bersifat dahulu (Allah ada sebelum segala sesuatu);
Allah tidak akan sirna dari waktu ke waktu serta adanya
Allah tidak ada awalnya (tidak lantaran dilahirkan/
diciptakan).

5. Bagaimana cara beriman kepada sifat ( kekal) nya


Allah SWT. ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasanya Allah
SWT. bersifat kekal dan sifat kekalnya Allah tidak ada
akhirnya; Allah tidak akan sirna dari waktu ke waktu.
6. Bagaimana cara beriman kepada sifat
(berbeda dengan makhluk) Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasanya tidak ada
satu pun yang bisa menyerupai Allah; baik dalam hal dzat,
sifat maupun perbuatannya.
7. Bagaimana cara beriman kepada dzat Allah yang
berbeda dengan dzat makhluk ?

Yang dimaksud dengan lantaran di bab ini misalnya dilahirkan atau


diciptakan sebagaimana makhluk.

Percikan Ilmu Kalam

Caranya adalah kita meyakini bahwasanya tidak ada


satu pun makhluk yang bisa menyerupai dzat Allah dari
segala aspek : Allah tidak sama dengan segala sesuatu yang
engkau lihat dan engkau bisikan dalam hati

tidak ada satu pun yang dapat menyerupai Allah.

8. Bagaimana cara beriman kepada Sifat Allah yang


berbeda dengan sifat makhluk ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya ilmu,
kuasa, kehendak, hidup, pendengaran, pengelihatan, firman
Allah itu tidak sama dengan ilmu, kuasa, kehendak, hidup,
pendengaran, pengelihatan dan pembicaraan kita.
9. Bagaimana cara beriman kepada perbuatan Allah yang
berbeda dengan perbuatan makhluk?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya tidak ada
satu pun perbuatan makhluk yang menyerupai perbuatan
Allah karena Allah melakukan segala sesuatu tidak
membutuhkan alat bantu

bahwasanya urusan Allah jika ia menghendaki


(menciptakan) sesuatu, maka ia akan berucap jadilah, maka
sesuatu tsb. Terjadi; Allah melakukan (menciptakan)
sesuatu bukan karena Allah butuh dengan sesuatu tsb; Allah
tidak

melakukan

(menciptakan)

sesuatu

tanpa

ada

faidahnya karena Allah adalah dzat yang maha bijaksana.

Jawahirul kalamiyah

10.

Bagaimana cara beriman kepada sifat

(berdiri sendiri) nya Allah ?


Caranya adalah kita meyakini

bahwasannya Allah

SWT. tidak membutuhkan segala sesuatu, Allah tidak


membutuhkan tempat tinggal, Allah sama sekali tidak
membutuhkan sesuatu dari makhluknya dan sebaliknya
segala sesuatu itu butuh kepada Allah.
11. Bagaimana cara beriman kepada sifat ( hidup) nya
Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. Adalah dzat yang hidup, sifat hidupnya Allah tidak
sama dengan sifat hidup kita; Kita hidup membutuhkan
lantaran sesuatu seperti peredaran darah dan nafas; Allah
hidup tanpa lantaran sesuatu; Allah maha dahulu, maha
kekal dan tidak mungkin berubah serta sirna.
12.Bagaimana cara beriman kepada sifat ( tunggal)
nya Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. Adalah dzat yang Esa; tidak ada sekutu baginya,
tidak ada yang bisa menantangnya, menyamainya serta
membandinginya.
13.Bagaimana cara beriman kepada sifat ( mengetahui)
nya Allah ?
Caranya adalah kita meyakini

bahwasannya Allah

SWT. bersifat mengetahui; Allah mengetahui


sesuatu : mengetahui

segala

lahir batinnya; Allah Mengetahui

jumlah biji- bjian, jumlah tetesan air hujan, jumlah daun

Percikan Ilmu Kalam

pepohonan, mengetahui hal yang rahasia serta samar; Tidak


ada yang samar bagi Allah; pengetahuan Allah tidak berasal
dari proses belajar, tapi Allah mengetahui segala sesuatu
sejak zaman azali (sebelum adanya segala sesuatu).
14.Bagaimana cara beriman kepada sifat ( kuasa) nya
Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. bersifat kuasa Allah berkuasa atas segala sesuatu.
15.Bagaimana cara beriman kepada sifat

(berkehendak) nya Allah ?


Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. bersifat berkehendak; tidak ada satu hal yang bisa
terjadi

kecuali

dengan

kehendaknya;

sesuatu

yang

dikehendaki Allah, maka pasti terjadi dan sesuatu yang


tidak Allah kehendaki, maka tidak akan terjadi.
16.Bagaimana cara beriman kepada sifat ( mendengar)
nya Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. bersifat mendengar; Allah mendegar segala sesuatu :
baik yang samar maupun jelas; akan tetapi pendengaran
Allah tidak sama dengan pendengaran kita; pendengaran
kita bisa berfungsi lantaran telinga sedangkan pendengaran
allah tidak dengan lantaran sesuatu (tidak memakai alat
bantu).

Jawahirul kalamiyah

17.Bagaimana cara beriman kepada sifat

( melihat)

nya Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. bersifat melihat; Allah melihat segala sesuatu; Allah
melihat semut hitam yang berada digelapnya malam dan hal
yang lebih kecil dari itu; tidak ada yang samar di
pandangan allah: baik hal yang ada di atas bumi maupun di
dalamnya, hal yang ada di atas langit maupun di bawahnya;
akan

tetapi pengelihatan Allah tidak sama dengan

pengelihatan kita; kita bisa melihat dengan lantaran mata


sedangkan pengelihatan Allah tidak dengan lantaran
sesuatu.
18.Bagaimana cara beriman kepada sifat ( berfirman)
nya Allah ?
Caranya adalah kita meyakini bahwasannya Allah
SWT. bersifat berbicara (berfirman); firman Allah tidak
sama dengan bicara kita, kita bisa berbicara dengan lantaran
mulut, lidah dan dua bibir, dan Allah firman tidak dengan
lantaran sesuatu.

19.Ceritakan kepadaku sifat mustahil bagi Allah SWT...!!!


Sifat yang mustahil dimiliki Allah adalah :

Percikan Ilmu Kalam

NO

Sifat Allah

Arti

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

tidak ada

16
17
18
19
20

Baru
Rusak
sama dengan makhluk
membutuhkan makhluk
adanya sekutu
Lemah
Terpaksa
bodoh
Mati
Tuli

Buta
Bisu
maha lemah
maha terpaksa
maha bodoh
maha mati
maha tuli
maha buta
maha bisu

Bahwasanya mustahil bagi Allah sifat- sifat tersebut;


karena semua sifat tsb. adalah sifat kurang (tidak sempurna)
sedangkan Allah tidak bersifat kecuali dengan sifat yang
sempurna.
20.Ceritakan kepadaku sifat jaiz (wenang) bagi Allah
SWT... !!!
Sifat jaiz (wenang) bagi Allah adalah melakuakan
sesuatu

atau

tidak

melakukannya,

misalnya

Allah

Jawahirul kalamiyah

menciptakan manusia menjadi orang kaya atau miskin,


sehat ataupun sakit dan sebagainya.
21.Apa yang dimaksud dengan kata dalam
sebuah ayat
?
Maksud dari kata adalah menghuni yang arti
tersebut pantas untuk Allah (bukan arti menghuni yang
sesungguhnya/ majaz). Adapun ( menghuninya
Allah) itu diketahui adapun cara Allah menghuni tidak
diketahui; Menghuninya Allah di arsy itu tidak sama seperti
manusia yang berdiam dalam perahu atau di atas punggung
hewan atau diatas ranjang.
Barang siapa yang menggambarkan Allah seperti cara
manusia menghuni suatu tempat, maka orang tersebut telah
dikalahkan oleh perasaannya sendiri (salah persepsi);
karena ia menyamakan pencipta dengan makhluk; padahal
sudah jelas dalam dalil Aqli dan Naqli 2bahwasanya tidak
ada hal yang bisa menyamai Allah; dzatnya Allah tidak
sama dengan dzatnya makhluk; begitu juga segala hal yang
disandangkan pada Allah, maka tidak menyamai hal yang
disandangkan kepada makhluknya.
22.Apakah disandangkan pada Allah dua tangan, dua mata
dan yang lainnya ?
dalam sebuah ayat Al-quran terdapat penyandangan
kata dua tangan

)tangan/kuasa Allah diatas tangan/ kuasa para makhluk)


2

Dalil Aqli adalah dalil yang berasal dari quran dan hadis. Dalil Naqli
adalah dalil yang berasal dari proses berfikir manusia.

Percikan Ilmu Kalam

(perihal apa yang mencegahmu untuk menyembah sesuatu


yang aku ciptakan dengan kedua tanganku)

(bersabarlah terhadap keputusan tuhanmu sebab enghkau


masih dalam pengawasanku).
tidak boleh menyandangkan kata dua tangan, dua
mata pada Allah yang terdapat dalam ayat tersebut kecuali
terhadap hal yang terdapat dalam Al-quran yang Allah
sandangkan kepada dzatnya atau yang para Rosul
sandangkan padanya.3
23.Apa yang dimaksud dengan kata tangan dalam hal
ini ?
Yang dimaksud dengan kata tangan dalam hal ini
adalah sebuah arti yang pantas untuk Allah (bukan arti
tangan yang sesungguhnya/ majas), Begitu juga kata dua
mata. Bahwasanya sesuatu yang disandangkan pada Allah
itu tidak sama dengan sesuatu yang disandangkan pada
makhluk, barang siapa yang percaya bahwasanya Allah
mempunyai mata dan kedua tangan, maka orang tersebut
telah dikalahkan oleh perasaannya sendiri (salah persepsi),
karena ia menyamakan pencipta dengan makhluk, padahal
tidak ada yang menyamai Allah.
3

Singkatnya bahwa hak menyandangkan sesuatu pada Allah hanya berlaku


untuk Allah dan para Rosul saja. Karena tidak mungkin Allah mempunyai
tangan dan mata karena Allah bersifat berbeda dengan makhluknya.

Jawahirul kalamiyah

24.Dinisbatkan kepada siapa pemaknaan istiwa, kedua


tangan dan mata ?
Pemaknaan hal tsb. Disandarkan pada pendapat
jumhur ulama salaf (intelektual zaman dahulu). Adapun
kebanyakan ulama kholaf (intelektual zaman modern)
menafsirkan kata istiwa di artikan sebagai kekuasaan
dan kata tangandi artikan sebagai nikmat dan kekuasaan
dan kata mata diartikan sebagai penjagaan; Hal itu
mereka lakukan karena kebanyakan pengikut mereka salah
persepsi, hal ini terjadi jika dhohirnya kata (makna asli
lafadz)4 tidak ditawil serta ditafsiri, maka kata tsb.
Menimbulkan persepsi yang salah berupa menyerupakan
Allah dengan makhluknya; Padahal mereka berdua sepakat
bahwa

orang

yang

menyerupakan

Allah

makhluknya dianggap sesat.


Ulama lain (selain ulama kholaf

dan

dengan
salaf)

berpendapat bahwa kata tsb. Bisa menimbulkan salah


persepsi jika tidak ada dalil aqli dan naqli yang berfungsi
sebagai tanzih (menjelaskan bahwa lafadz tsb. bukan
bermakna dhohir). Maka dari itu, Barang siapa yang
menyerupakan satu hal dengan hal yang lain, maka
penyerupaan tsb. Datang dari hatinya sendiri.

Makna dhohir adalah makna asli kata, misalnya lafadz bermakna


tangan dan lafadz bermakna mata. Sedangkan makna majaz adalah
makna kiasan kata, misalnya lafadz diartikan sebagai kekuasaan dan
lafadz diartikan sebagai penjagaan.

Percikan Ilmu Kalam

25.Bagaimana cara kita menetapkan adanya sesuatu


padahal tidak diketahui cara menetapkannya ?
Dalam hal ini tidak dianggap aneh karena selama ini
kita tahu bahwa diri kita mempunyai sifat mengetahui,
berkuasa dan berkehendak, padahal kita tidak tahu persis
bagaimana sifat- sifat tersebut bisa berdiam dalam diri kita;
bahkan kita bisa mendengar dan melihat akan tetapi kita
tidak tahu persis bagaimana cara kita menghasilkan daya
penglihatan dan pendengaran. Kita juga bisa berbicara,
tetapi kita tidak tahu persis bagaimana suatu pembicaraan
bisa keluar dari diri kita. Misalnya kita bisa mengetahui hal
tsb. (cara menghasilkan daya penglihatan, pendengaran dan
bicara), maka masih banyak lagi hal yang samar dalam diri
kita dan masih ada contoh lagi yang tidak terhitung
jumlahnya. ketika hal yang samar tsb. disandarkan pada diri
kita saja masih terlihat samar dalam pandangan kita, maka
bagaimana hal yang samar tsb. disandarkan pada Allah,
sudah pasti berlipat ganda ke-samarannya.
26.Terhadap masalah yang sudah dipaparkan, Madzhab
mana yang lebih unggul ?
Tentu saja Madzhab ulama salaf yang lebih unggul
dengan alasan karena mereka lebih selamat dan kukuh
(pendapatnya). Adapun madzhad kholaf, maka boleh saja
mengikuti pendapat mereka ketika dalam keadaan darurat
dengan alasan ketika dikahawatirkan sesatnya iman
sebagian manusia jika kata tsb. (tangan dan mata yang

Jawahirul kalamiyah

disandangkan

pada

Allah)

tidak

ditawil,

maka

mengakibatkan terjatuhnya mereka dalam kesenangan


menyerupakan Allah dengan makhluknya. Maka dari itu,
kata tsb. (tangan dan mata yang disandangkan pada Allah)
ditawil dengan penawilan yang sekiranya bisa menggiring
mereka pada bahasa yang sudah masyhur (bahasa umum
dan mudah dipahami).

***
Bab 2
Iman kepada Malaikat

1. Siapakah malaikat itu ?


Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang
berjasad halus yang tercipta dari cahaya, mereka tidak
makan, tidak minum, mereka termasuk hamba Allah yang
dimulyakan, mereka tidak pernah melanggar terhadap hal
yang Allah perintahkan kepada mereka serta melaksanakan
hal yang diperintahkan untuk mereka.
2. Apakah manusia bisa melihat malaikat ?
Manusia selain para Nabi tidak bisa melihat malaikat
ketika mereka dalam wujud aslinya karena wujud mereka
berupa jasad halus; sebagaimana manusia juga tidak bisa

Percikan Ilmu Kalam

melihat angin, padahal angin merupakan benda

yang

melingkupi awan dengan alasan karena angin merupakan


benda halus; Berbeda jika malaikat merubah diri mereka
menjadi jasad kasar selayaknya manusia, maka manusia
akan bisa melihat mereka. Adanya para Nabi bisa melihat
malaikat dalam wujud aslinya karena hal itu merupakan keistimewahan bagi mereka untuk menerima wahyu berupa
permasalahan agama dan hukum syariat.
Sudah tidak dianggap aneh bahwasanya disekitar kita
terdapat benda- benda yang tidak dapat kita lihat. untuk
mempermudah akal kita dalam mencerna (hal yang ada tapi
tidak bisa dilihat) dan membuka tutup mata hati, ada hal
yang terjadi dalam adat (kebiasaan) : bahwasanya di depan
kita terdapat banyak benda hidup ataupun mati yang tidak
bisa dilacak oleh mata. Seumpama mikroskop tidak
ditemukan, maka kita pasti akan beranggapan bahwa benda
tsb. tidak ada.
Sudah tidak dianggap aneh lagi bahwa sebagian dari
mata manusia bisa melihat berbagai macam benda yang
tidak bisa dilihat oleh kebanyakan mata, dalam kejadian
semacam itu (perbedaan kekuatan mata dan kelemahaannya
dalam melihat obyek) terdapat bahan renungan bagi orang
yang berakal sehat.
3. Apa saja tugas malaikat ?
Sebagian malaikat

bertugas

sebagai

utusan

(penghubung) antara Allah dan para Nabi dan Rosul,

Jawahirul kalamiyah

misalnya jibril. Sebagian lagi ada yang bertugas menjaga


hamba Allah. Sebagian lagi ada yang bertugas mencatat
amal hamba Allah : amal baik atau buruk. Sebagian lagi ada
yang bertugas menjaga surga beserta kenikmatannya.
Sebagian lagi ada yang bertugas menjaga neraka beserta
siksanya. Sebagian lagi ada yang bertugas menjaga Arsy.
Sebagian lagi ada yang bertugas mengurus masalah
kemaslahatan hamba Allah dan masih ada lagi tugas lain
yang diperintahkan untuk mereka.

Percikan Ilmu Kalam

Bab 3
Iman kepada kitab Allah

1. Bagaimana cara beriman kepada kitab Allah SWT. ?


Caranya adalah kita percaya bahwa Allh SWT.
Mempunyai kitab- kitab yang ia turunkan kepada para Nabi
dan melalui kitab tsb. Allah menjelaskan kepada mereka
perihal perintah, dan larangannya, janji dan ancamannya.
Secara hakikat kitab tsb. merupakan firman Allah yang
datangnya jelas dari Allah serta tidak bisa dibayangkan
bagaimana cara Allah memfirmankannya dan Allah
murunkankannya berupa wahyu. Diantara kitab- kitab Allah
adalah : taurot, injil, zabur dan Al quran.
2. Bagaimana cara beriman kepada kitab Taurot ?
Caranya adalah kita percaya bahwasanya taurot
merupakan salah satu kitab Allah SWT. Yang ia turunkan
kepada Nabi Musa kalimullah untuk menjelaskan beberapa
hukum syariat dan tata cara ber-aqidah yang benar serta
diridloi dan berfungsi sebagai pemberi kabar gembira
berupa munculnya Nabi dari anak turun Nabi ismail AS. Ia
adalah Nabi Kita Muhammad SAW. Yang membawa
syariat baru yang bisa menunjukkan manusia kepada
keselamatan.
3. Bagaimana keyakinan ulama kelas tinggi mengenai
kebenaran kitab Taurot yang ditemukan zaman
1

Jawahirul kalamiyah

sekarang yang berada dalam tangan ahlul kitab


(pelaksana ajaran taurot) ?
Kepercayaan mereka adalah bahwasanya Taurot yang
ditemukan zaman sekarang sudah mengalami perubahan
berkali- kali. Diantara bukti adanya perubahan dalam
Taurot adalah bahwasanya di dalamnya tidak disebutkan
surga dan neraka, perihal hari kebangkitan dari kubur, hari
berkumpulnya manusia dan hari pembalasan, padahal halhal tsb. merupakan hal terpenting yang umumnya
disebutkan dalam kitab-kitab ilahiyah (kitab para Nabi).
Diantara bukti adanya perubahan dalam Taurot adalah
di dalamnya diceritakan tentang wafatnya Nabi Musa AS.
Dalam bab akhirnya, padahal kitab Taurot merupakan kitab
yang diturunkan padanya (tidak mungkin Nabi Musa
menceritakan perihal kematiannya sendiri).
4. Bagaimana cara beriman kepada kitab Zabur ?
Caranya adalah kita percaya bahwasanya Zabur
merupakan salah satu kitab Allah SWT. Yang ia turunkan
kepada junjunagn kita Nabi Dawud AS. Yang berisi ibaroh
(gambaran), doa- doa, dzikir, petuah- petuah dan kata- kata
hikmah, dan tidak ada di dalam nya hukum-hukum syariat
karena Nabi Dawud AS. Diperintahkan untuk Mengikuti
syariat Nabi Musa AS.
5. Bagaimana cara beriman kepada kitab Injil ?
Caranya adalah kita percaya bahwasanya Injil
merupakan salah satu kitab Allah SWT. Yang ia turunkan
kepada Nabi Isa AS. Guna menjelaskan kebenaran (hakikat

Percikan Ilmu Kalam

sesuatu), mengajak manusia untuk meng- Esa kan sang


pencipta, menghapus sebagian hukum yang terdapat dalam
kitab Taurot berdasarkan tuntutan zaman serta memberikan
kabar gembira dengan munculnya penutup para Nabi.
6. Bagaimana keyakinan ulama kelas tinggi mengenai
kebenaran kitab Injil yang sudah beredar pada zaman
sekarang ?
Mereka percaya bahwasanya Injil yang sudah beredar
pada zaman sekarang

mempunyai 4 naskah yang telah

disusun oleh 4 orang; Sebagian dari mereka tidak pernah


bertemu sama sekali dengan

Nabi Isa AS. Mereka

berempat adalah matius, marcos, Lukas dan yohanes.


Keseluruhan kitab injil dari 4 orang tsb. saling bertentang
dalam banyak masalah yang telah diteliti. Selain injil 4 tsb.
orang Nasrani (Kristen) juga mempunyai banyak Injil, akan
tetapi setelah lebih dari 100 tahun diangkatnya Nabi Isa As.
ke langit, kaum nasrani sepakat untuk tidak memakai injil
selain 4 injil tsb. dengan alasan agar selamat dari
banyaknya pertentangan serta untuk melepaskan kaum dari
perlawanan dan permusuhan.
7. Bagaimana cara beriman kepada kitab Al quran ?
Caranya adalah kita percaya bahwasanya Al quran
merupakan kitab Allah SWT. Yang paling mulya derajatnya
Yang ia turunkan kepada Nabi yang paling mulya; yakni
Nabi

Muhammad SAW. Al quran merupakan kitab

ilahiyah yang terakhir turun yang berfungsi untuk


1

Jawahirul kalamiyah

menghapus ajaran semua kitab yang datang sebelumnya,


hukumnya tetap sampai hari qiyamat : tidak akan
mengalami

perubahan

atau

pergantian.

Al

quran

merupakan tanda kenabian Nabi kita Muhammad SAW.


yang paling agung karena ia merupakan mukjizat yang
paling agung.
8. Atas dasar apa Al quran menjadi mukjizat yang paling
agung ?
Bahwasanya Al quran menjadi mukjizat yang paling
agung karena ia bisa menjadi tanda bukti yang bisa diterima
oleh akal (rasional) serta tidak mengalami perubahan dari
masa ke masa dan ke-rasionalitasan Nya bisa dibuktikan di
setiap masa. Dan mukjizat selain Al- quran mempunyai
masa berlaku : jika masa berlakunya habis, maka tidak ada
satupun bekas mukjizat kecuali hanya sebagai kisah belaka.
Bukti kemukjizatan Al quran adalah bahwasanya
susunannya terbukti bisa mencapai ke-fasihan (keakuratan)
bahasa serta sastra tingkat tinggi yang melewati batas
kekuatan nalar manusia. Oleh sebab itu Nabi SAW.
menantang para pujangga arab untuk menandingi kesastra.an Al quran, padahal mereka merupakan umat yang
ke-fasihan (keakuratan) serta kesastra.an bahasanya tidak
diragukan lagi serta bangsa arab pada periode Nabi SAW.
Sudah mencapai puncak perkembangan sastra dan tata cara
berbicara/berdebat yang bisa membingungkan akal dan
nalar.

Percikan Ilmu Kalam

Nabi menetap bersama mereka selama 23 tahun dan


dalam masa tersebut, Nabi terus saja menantang mereka
untuk menandingi Al quran dengan tantangan yang lebih
besar,

beliau

menyemangati

juga
mereka

menggertak
untuk

mereka

mau

seraya

terang-terangan

mendebatNya.
Sesekali Nabi menuntut mereka untuk mendatangkan
(menciptakan) satu surat yang bisa menyamai Al quran
seraya menyuruh mereka untuk meminta tolong kepada
siapa saja yang mereka anggap mumpuni, baik dari
golongan jin atau manusia. Di lain waktu, Nabi meng-ejek
mereka sebagai orang yang tidak mampu mendatangkan
satu surat yang menyamai Al- quran dan akhirnya mereka
benar-

benar

mengakui

ketidak

mampuan

mereka

melakukan hal tsb. padahal mereka merupakan sekelompok


orang yang berjiwa pemberontak, punya semangat tinggi
serta fanatik kesukuan.
Setelah mereka menyadari ketidakmampuan mereka
melakukan hal tsb., mereka meninggalkan adu argumentasi
seraya berpindah ke adu fisik : yakni mereka meninggalkan
perdebatan dengan lisan dan berganti ke adu fisik dengan
cara melempari Nabi dengan mata tombak.
Dari pemaparan tsb. sudah jelas bahwasanya orang
arab pada zaman Nabi saja tidak mampu menandingi Al
quran, maka sudah pasti orang zaman sekarang lebih tidak
bisa lagi. Padahal jika dihitung masa Nabi sampai sekarang,

Jawahirul kalamiyah

maka sudah 1300 tahun lebih dan belum pernah ditemukan


satu orang pun dari ahli sastra kecuali ia tunduk dan pasrah
(mengakui tidak bisa menandingi Al quran) dan hal ini
menjadi bukti kuat bahwasanya Al quran bukanlah ucapan
manusia, tapi ia merupakan firman sang pencipta yang
perkasa dan kuasa atas segala sesuatu dan Allah
menurunkannya untuk membenarkan ajaran utusannya serta
membenarkan ucapan mereka.
Dari segi sastra dan fashohah (keakuratan bahasa) saja
sudah cukup membuktikan kemukjizatan Al quran, selain
itu Al quran juga mempunyai banyak bukti penguat
kemukjizatannya, diantaranya adalah :
1. Menceritakan urusan gaib secara

jelas sebagaimana

yang diceritakan Nabi;


2. Tidak bosan mendengarkannya meskipun berkali- kali
dibaca;
3. Mengumpulkan berbagai ilmu yang belum pernah
ditemukan orang arab atau selain arab.;
4. Menceritakan kejadian yang telah berlalu beserta
tingkah laku umat terdahulu, padahal Nabi yang
menerimanya seorang ummi (buta huruf) : tidak bisa
membaca maupun menulis karena beliau sangat
mengandalkan wahyu dan supaya kemukjizatan Al
quran lebih bisa diterima.
***

Percikan Ilmu Kalam

Bab 4
Iman kepada para Rosul

1. Bagaimana cara beriman kepada para Rosul ?


Caranya adalah kita percaya bahwa Allah mempunyai
Rosul yang ia utus sebagai tanda kasih sayang darinya dan
sebagai anugerah yang bertugas memberikan kabar gembira
kepada orang yang berbuat baik akan adanya pahala dan
memperingatkan orang yang berbuat buruk akan adanya
siksa; selain itu, para Rosul bertugas menjelaskan manusia
perihal sesuatu yang mereka butuhkan untuk kebaikan
dunia dan akhirat dan juga memberikan informasi kepada
manusia perihal sesuatu yang bisa mendatangkan mereka
kepada derajat tinggi ketika melakukan sesuatu tsb. selain
itu para Rosul juga dikuatkan dengan adanya tanda keRosulan dan mukjizat yang agung. Rosul pertama adalah
Nabi adam AS dan Rosul terakhir adalah Nabi kita
Muhammad SAW.
2. Apa artinya Nabi ?
Nabi adalah manusia yang diberikan wahyu yang
berisi syariat serta mereka tidak diperintah untuk
menyampaikannya
diperintahkan

kepada

untuk

manusia.

jika

menyampaikannya,

mereka
maka

ia

dinamakan Nabi dan Rosul; maka bisa disimpulkan bahwa

Jawahirul kalamiyah

Setiap Rosul sudah pasti Nabi akan tetapi tidak semua Nabi
menjadi Rosul.
3. Ada berapa jumlah para Nabi ?
Jumlah mereka tidak diketahui secara pasti akan tetapi
dalam Al quran disebut nama 25 Nabi dan Rosul, mereka
adalah :
NO

Nama Nabi

Adam AS

Idris AS

Nuh AS

NO

Nama Nabi

NO

Nama Nabi

11

Yusuf AS

21

Yunus AS

12

Ayyub AS

22

Zakaria AS

13

Syuaib AS

23

Yahya AS

Hud AS

14

Musa AS

24

Isa AS

Sholeh AS

15

Harun AS

25

Muhammad SAW

Ibrahim AS

16

Dzulkifli AS

Luth AS

17

Dawud AS

Ismail AS

18

Sulaiman AS

Ishaq AS

19

Ilyas AS

10

Ya'qub AS

20

yasa' AS

4. Apa artinya Mukjizat ?


Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang muncul
dari tangan (kekuasaan) seseorang yang mengaku menjadi
Nabi yang mana mukjizat tsb. sesuai dengan pengakuannya
yang bisa melemahkan orang yang mengingkarinya apabila
ingin menandinginya.
5.

Apa hikmah ditampakkannya mukjizat pada tangan


(kekuasaan) para Nabi ?
Hikmahnya adalah untuk menunjukkan kebenaran para
Nabi terhadap hal yang mereka dakwahkan/mengaku

Percikan Ilmu Kalam

sebagai Nabi; karena setiap pengakuan yang tidak


bersama.an dengan bukti kuat, maka sudah pasti pengakuan
tsb. tidak didengarkan (tidak bisa diterima). Dan fungsi
ditampakkannya mukjizat adalah untuk membedakan antara
Nabi dan orang yang mengaku Nabi. Maka dari itu,
mukjizat bisa menempati kedudukan firman Allah dalam
hadits qudsi :



apa yang hambaku akui/mengaku sebagai Nabi itu benar
6. Bagaimana cara mukjizat menunjukkan kebenaran
para Nabi dan mukjizat menempati kedudukan firman
Allah
?
Cara mukjizat untuk menunjukkan kebenaran para


Nabi terlihat jelas dalam contoh berikut
(Allah mempunyai perumpamaan yang luhur). ada salah
seorang diantara kumpulan manusia berdiri di dalam suatu
pertemuan besar di hadapan seorang raja beserta hakimnya,
kemudian ia berucap :
wahai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang
utusan sang raja yang diutus untuk kamu sekalian dan aku
merupakan orang kepercayaannya, ia mengutusku untuk
menyampaikan kepada kalian semua perihal perintahnya, ia
tahu apa yang akan ku ucapkan, ia mendengar ucapanku
dan mengetahui keadaanku. Adapun tanda kebenaran
pengakuanku bahwa aku adalah utusannya adalah jika aku
meminta kepadanya untuk merubah peraturan yang sudah

Jawahirul kalamiyah

dibuatnya, maka ia akan mengabulkan permintaanku.


Kemudian ia berkata kepada sang raja :
jika engkau membenarkan pengakuanku bahwa aku
adalah utusanmu, maka rubahlah peraturan yang sudah
engkau

buat

dan

berdirilah

kali

secara

berkesinambungan. Setelah orang tsb. meyelesaikan


perkataannya, sang raja melakukan apa yang ia minta.
Melihat peritiwa tsb. kita bisa memastikan bahwa
kepercayaan para hadirin (bahwa orang tsb. benar- benar
utusan raja) dalam pertemuan besar tsb. bisa muncul sebab
adanya pembenaran dari sang raja terhadap ucapan orang
tsb. (berupa pengakuannya sebagai utusan sang raja) dan
perilaku sang raja berupa merubah peraturan yang sudah ia
buat bisa menggambarkan ucapan sang raja berupa apa
yang ia ucapkan benar dan setelah kejadian itu tidak ada
satu pun hadirin yang meragukan bahwasanya orang tsb.
adalah utusan sang raja
Begitu juga dengan para Nabi, mereka juga melakukan
hal tsb. mereka mengaku bahwa Allah telah mengutus
mereka untuk para manusia dan Allah tahu

apa yang

mereka dakwahkan, mendengar apa yang mereka ucapkan


dan melihat keadaan mereka.
Maka dari itu, Ketika para Nabi meminta Allah untuk
menampakkan mukjizat yang di luar batas kemampuan
manusia : yang sulit manusia tandingi, maka Allah akan
menolong mereka dengan cara menampakkan mukjizat

Percikan Ilmu Kalam

dan memberi kemampuan bisa mengontrol keluarnya


mukjizat. Pertolongan Allah tsb. merupakan sebuah bukti
pembenaran Allah terhadap apa yang mereka dakwahkan
berupa tindakan nyata, dan pembenaran dengan tindakan
itu sama halnya dengan pembenaran dengan ucapan,
bahkan lebih kuat serta bisa menetapkan kebenaran para
Nabi perihal pengakuan mereka sebagai utusan Allah
dengan alasan bahwa jelas tidak mungkin Allah yang maha
bijaksana,

maha

mengetahui

dan

maha

kuasa

membenarkan seorang pendusta, apalagi dalam diri


mereka terdapat sifat- sifat yang sempurna yang menjadi
tanda- tanda kenabian yang sudah masyhur.
7. Apa perbedaan antara mukjizat dan sihir ?
Sihir adalah sesuatu yang luar biasa ketika pertama
kali

mata

memandang

yang

sangat

mungkin

menandinginya karena sihir terjadi karena beberapa sebab.


Barang siapa yang mengetahui teknik sihir kemudian ia
melakukannya, maka sudah dipastikan ia bisa membuat
sihir; maka bisa disimpulkan bahwa sihir pada hakikatnya
bukan hal yang luar biasa; keanehan tsb. bisa timbul sebab
seseorang tidak tahu teknik membuatnya.
Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa pada
hakikatnya, tidak mungkin untuk menandinginya. Tidak
mungkin para penyihir bisa melakukan hal yang dilakukan
oleh para Nabi, misalnya menghidupkan orang mati,
mengubah tongkat menjadi ular. Oleh karena itu para ahli

Jawahirul kalamiyah

sihir firaun percaya kepada Nabi Musa AS. Ketika ia


mengubah tongkat menjadi ular kemudian ular tsb.
menelan tongkat dan tali (yang diserupakan ular) para
tukang sihir firaun karena mereka sangat tahu bahwa ular
Nabi Musa AS. Bukan ular hasil sihir (ular jadi-jadian)
yang pada dasarnya tercipta dari pembekuan nafsu amarah
yang selalu menimbulkan kerusakan. Adapun mukjizat
tercipta dari hati yang suci yang selalu menimbulkan
kebaikan dan petunjuk.
8. Apa perbedaan antara mukjizat dan karomah
Karomah adalah sesuatu yang luar biasa muncul pada
seorang wali dan karomah tidak dibarengi dengan
pengakuan sebagai Nabi.
Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa muncul pada
seorang Nabi serta dibarengi dengan pengakuan sebagai
Nabi.
Wali adalah orang yang sangat mengenal Allah dan
sifat- sifatnya sebab istiqomah mengikuti perintahnya dan
menjauhi segala larangannya, menjauhi hal yang buruk
serta tidak terpesona keindahan dunia dan kesenangan
syahwat.
Munculnya

karomah

pada

diri

seorang

wali

merupakan kemulyaan yang diberikan tuhannya serta


sebagai isyarat diterimanya amal dan ibadahnya. Karomah
para wali sama halnya dengan mukjizat yang berada pada
para Nabi karena wali tidak mungkin bisa disebut wali

Percikan Ilmu Kalam

kecuali

ia

mengakui

ajaran

para

Rosulnya

serta

sepenuhnya patuh pada perintahnya. Jika seorang wali


mengaku sebagai wali sebab dirinya sendiri : bukan sebab
mengikuti Rosulnya, maka karomah tidak akan bisa
muncul darinya dan ia bukan termasuk wali Allah, tapi ia
menjadi musuh Allah dan menjadi walinya setan.
Hal ini sebagaimana firman Allah kepad Nabi SAW.
Yang menyinggung para kaum yang menyangka bahwa
mereka adalah seorang wali Allah :

Artinya : katakanlah, jika kamu sekalian mencintai Allah,


maka ikutilah (ajaranku), maka Allah akan
mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa
kalian dan Allah maha pengampun lagi maha
penyayang.

Artinya : Katakanlah, taatlah kepada Allah dan Rosul,


jika

kalian

berpaling

(tidak

taat),

maka

sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang kafir.


9. Apa saja sifat wajib bagi para Nabi ?
Para Nabi wajib mempunyai 4 sifat :
1. (jujur), Artinya bahwa informasi (ajaran) yang mereka
bawa sesuai dengan kenyataan, dan mereka tidak
2.

mungkin berbohong;
(bisa dipercaya), Artinya adalah bahwa secara dhohir
batin mereka terjaga dari terjerumus kedalam hal yang

Jawahirul kalamiyah

tidak diridloi Allah dan mereka adalah makhluk


3.

pilihan Allah;
(menyampaikan ajaran), Artinya adalah bahwa
mereka menjelaskan kepada manusia perihal sesuatu
yang diperintahkan Allah dengan penjelasan yang baik

4.

dan mereka tidak akan menyimpan hal tsb.;


(cerdas), Artinya adalah mereka merupakan makhluk
Allah

yang

paling

sempurna

kecerdasan

dan

pemahamannya.
10. Apa saja hal yang mustahil bagi para Nabi ?
Para Nabi mustahil mempunyai 4 sifat :
1. ( berbohong);
2.
( durhaka);
3. ( tidak menyampaikan ajaran);
4. ( pelupa);
Sebagaimana ke-empat sifat tsb. mustahil bagi mereka
mempunyai sifat yang dianggap cacat bagi manusia,
meskipun sifat tsb. tidak termasuk perbuatan dosa,
misalnya mengerjakan hal yang dianggap hina manusia,
bernasab rendah, atau mempunyai sifat yang bisa
menghilangkan hikmah ter-utusnya mereka, misalnya tuli
dan bisu.
11.Jika perbuatan maksiat mustahil bagi para Nabi,
kenapa Nabi Adam AS. Memakan buah yang sudah
jelas ia dilarang untuk memakannya ?

Percikan Ilmu Kalam

Bahwasanya Nabi Adam AS. Pada saat memakan buah


terlarang tsb. dalam keadaan lupa. Dan orang yang lupa
tidak dihukumi maksiat serta tidak disiksa.
Allah berfirman :

Artinya : aku telah membuat perjanjian dengan adam


sebelum ia memakan buah terlarang kemudian ia
lupa (memakannya) dan aku tidak menemukan
pada dirinya

maksud yang kuat (niat kuat

memakan buah terlarang).


Adapun penisbatan maksiat pada Nabi Adam AS. Yang
terdapat dalam firman Allah dibawah ini merupakan suatu
gambaran yang muncul untuk menunjukkan bahwa ketidak
taatan adam (maksiat): adam memakan buah tsb. sebab
lupa yang timbul dari ketidak sempurna.annya menjaga
perintah Allah :


Artinya: kemudian Adam mendurhakai (maksiat) tuhannya


yang menjadikan ia tersesat, kemudian tuhan
memilihnya, kemudian ia bertaubat kepadanya
dan mendapatkan petunjuknya.
Padahal ketidak taatan (maksiat) yang muncul sebab
lupa tidak bisa dianggap sebuah kemaksiatan, dan lupanya
Nabi adam AS. Dianggap sebuah kemaksiatan baginya
sebab melihat kemulyaan dan keagungan derajatnya:
kesalahan kecil dianggap besar sebab dilakukan oleh orang
agung derajatnya.

Jawahirul kalamiyah

Adapun siksa.an Allah berupa menurunkan Nabi Adam


AS. Ke dunia dan pengakuannya melakukan sebuah dosa
serta ketabahannya meminta ampun pada Allah adalah
bertujuan

mengangkat

derajatnya

lebih

tinggi

dan

menambah pahalanya.
Begitu juga perbuatan dosa dan maksiat yang dinisbatkan kepada semua Nabi bisa di-qiyaskan dengan
perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan oleh Nabi
Adam AS. Yang artinya bahwa perbuatan yang mereka
lakukan dianggap sebuah dosa sebab dihubungkan dengan
tingginya derajat mereka, dan perbuatan yang mereka
lakukan dianggap sebuah kemaksiatan sebab dihubungkan
dengan sempurnanya ketaatan mereka, tidak sama dengan
dosa dan kemaksiatan yang dilakukan oleh selain mereka
(manusia biasa), dosa yang muncul dari para Nabi
adalakanya sebab mentawil nash Allah (ketentuan Allah),
karena lupa atau tidak sengaja.
Adapun pengakuan dan istighfar mereka terhadap dosa
yang

mereka

perbuat

karena

untuk

menambah

kemakrifatan (kenal lebih dekat) mereka dengan Allah, kewiraian dan ke-taqwaan mereka serta untuk menambah
pahala, kedekatan dengan Allah dan tingginya derajat
mereka.
12.Apa saja sifat jaiz (wenang) bagi para Nabi ?
Wenang bagi mereka menyandang sifat kemanusia.an
yang tidak sampai mengurangi ketinggian derajat mereka,

Percikan Ilmu Kalam

misalnya makan, minum, lapar, haus, merasa panas,


dingin, kesulitan, sakit, sehat, berdagang, melakukan
pekerjaan yang tidak dianggap hina oleh manusia, semua
hal tsb. wenang bagi mereka sebab mereka juga manusia
yang pasti menyandang sifat kemanusia.an yang tidak
sampai mengurangi ketinggian derajat mereka
13.Apa hikmah diperuntukkannya penyakit

dan

kesusahan pada para Nabi ?


Hikmah diperuntukkannya penyakit dan kesusahan
pada para Nabi, padahal mereka termasuk makhluk yang
terbaik serta mereaka bebas dari kesalahan; adalah untuk
menambah pahala mereka, menampakkan ketabahan dan
kesabaran hati mereka dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah serta karena mereka menjadi contoh bagi
manusia ketika mereka terkena musibah dan kesusahan
agar mereka tahu bahwa dunia merupakan tempatnya
musibah dan ujian, bukan tempat mencari kemulyaan dan
supaya

tidak

terjadi

kesalahan

dalam

keyakinan

(ketauhidan) : menganggap Nabi sebagai tuhan ketika


salah seorang diantara manusia yang melihat mukjizat
ampuh yang muncul dari para Nabi : agar mereka tahu
bahwa mukjizat bisa terjadi sebab adanya kehendak Allah,
bukan dari kehendak selainnya dan agar mereka tahu
bahwasanya para Nabi tetap saja hamba Allah, mereka
tidak mampu menarik manfaat dan menolak bahaya
meskipun mereka mempunyai derajat yang tinggi.
1

Jawahirul kalamiyah

14.Apa ringkasan mengenai sifat yang wajib bagi para


Nabi ?
Kita percaya bahwasanya mereka mempunyai sifat
yang berfungsi untuk menghiasi mereka, mereka bebas
dari sifat cacat; lahir batin, perbuatan dan ucapan, Mereka
menyandang sifat kemanusia.an yang tidak sampai
mengurangi ketinggian derajat mereka, bahwasanya Allah
memilih dan mengutus para Nabi untuk semua makhluk
agar mereka bisa mengerti segala perintah dan larangan
Allah, mereka tidak pernah berselisih faham tentang
masalah ushuluddin (ketauhidan) karena masalah tsb.
berkaitan

dengan

kepercayaan

bahwa

sebuah

kepercayaan sama sekali tidak menerima hitungan dan


perubahan, mereka hanya berselisih dalam sebagian
hukum cabang karena hal ini berkaitan dengan hikmah
perbedaan tata cara beramal disebabkan perbadaan zaman,
tempat, etika dan watak umat para Nabi.
15.Ada berapa sifat yang membedakan antara Nabi SAW.
Dengan para Nabi yang lain?
Nabi kita mempunyai 3 sifat yang berbeda (tidak dimiliki)
dengan para Nabi yang lain :
1. Beliau merupakan Nabi yang paling utama (mulya);
2. Beliau diutus untuk seluruh manusia (lintas zaman);
3. Beliau merupakan penutup para Nabi, tidak akan ada
Nabi setelah beliau.

Percikan Ilmu Kalam

16.Kenapa Nabi SAW. dijadikan sebagai penutup para


Nabi ?
Alasannya adalah karena hikmah diutusnya para Nabi
adalah untuk mengajak makhluk untuk beribadah kepada
Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang benar; baik
dalam urusan kehidupan di dunia maupun akhirat,
memberi informasi kepada mereka perihal urusan gaib
(tidak kasat mata) dan sesuatu yang tidak bisa dijangkau
oleh

logika,

menetapkan

dalil

yang

pasti

serta

menghilangkan perkara subhat (tidak jelas halal dan


haramnya) yang berpotensi merusak, dan syariat Nabi
SAW.

itu

sudah

memuat

semua

informasi

yang

kesempurnaannya tidak bisa digambarkan dengan berbagai


cara dengan dalih bahwa syariat Nabi SAW. Bersifat
dinamis (bisa disesuaikan dengan keadaan semua umat
disegala zaman dan lingkungan hidup), maka dari itu umat
tidak membutuhkan Nabi lagi setelah wafatnya Nabi SAW.
Sebab syariatNya sudah mencapai kesempurnaan.
Dari pemaparan tsb.
bisa terlihat jelas rahasia
diutusnya Nabi SAW. untuk semua makhluk dan beliau
merupakan makhluk yang paling sempurna jasmani dan
rohani (akhlaq).
17.Bagaimana

bisa

dikatakan

bahwa

Nabi

SAW.

merupakan penutup para Nabi, padahal Nabi Isa AS.


Diwartakan turun di akhir zaman ?

Jawahirul kalamiyah

Memang benar bahwasanya Nabi Isa AS. Turun di


akhir zaman, akan tetapi beliau memakai hukum/syariat
Nabi kita SAW., bukan memakai syariatnya sendiri dengan
alasan

bahwa

syariatNya

telah

dihapus

sebab

lewatnya/habisnya masa berlaku menjalankan syariat


harus sesuai dengan hikmah (faidah) diberlakukannya
syariat itu sendiri Nabi Isa di akhir zaman bertugas
sebagai

pengganti

Nabi

SAW. dalam menjalankan

syariatNya, hal ini (turunnya Nabi isa) menjadi penguat


bukti bahwa Nabi Kita SAW. merupakan penutup para
Nabi.
18.Sebutkan padaku perihal mukjizat Nabi SAW. !
Bahwasanya mukjizat Nabi kita SAW. sangat banyak,
diantaranya adalah :
1. Al quran, ia merupakan mukjizat Nabi yang terbesar,
terindah dan terhebat serta menjadi tanda ke Rosulan
Nabi SAW, adapun masalah sisi kemukjizatannya telah
dipaparkan dalam bab sebelumnya, disamping itu Al
quran merupakan tanda ke Rosulan yang abadi (tidak
berubah sampai hari kiamat) Karena ia diturunkan
kepada penutup para Nabi;
2. keluarnya air dari jari tangan beliau ketika dalam
perjalan di saat cuaca sangat panas sehingga
mengakibatkan keringnya tenggorokan para sahabat
yang ikut bersama beliau sedangkan persedia.an air
menipis,

ketika

itu

Nabi

meletakkan

telapak

Percikan Ilmu Kalam

tanganNya kedalam persedia.an air tsb., ajaibnya air


tsb. menjadi melimpah ruah sehingga bisa mencukupi
kebutuhan para sahabat, bahkan lebih dari cukup dan
hal ini terjadi berkali- kali;
3. Menjadikan makanan sedikit menjadi melimpah ruah
sehingga bisa mencukupi kebutuhan orang banyak dan
hal ini juga terjadi berkali- kali. Dan masih banyak
lagi mukjizat beliau yang dipaparkan dalam kitab
(tanda- tanda kenabian).
19.Bagaimana perilaku Nabi SAW. ?
Sudah menjadi kesepakatan para ulama bahwasanya
perilaku Nabi kita merupakan perilaku yang terbaik secara
mutlak (dibandingkan dengan manusia lain), bahkan orang
kafir pun mengakui akan hal itu, bagaimana tidak, toh
perilaku beliau bagaikan mentari di siang hari (beliau
bersikap hangat dengan siapa saja). Bahkan ahli sejarah
menuturkan bahwasanya beliau berasal dari keturunan
tertinggi, perilaku beliau diantaranya adalah :
1. Menyambung tali silaturrahmi;
2. Menolong orang yang tertimpa masalah;
3. Tabah dalam menghadapi penderitaan;
4. Memalingkan pandangan dari kemaksiatan;
5. Bersabar dalam menghadapi cobaan;
6. Memaafkan kesalahan orang lain;
7. Belas kasih terhadap yang lain;
8. Tidak mau membalas kesalahan orang lain kecuali
kesalahan tsb. memang diperbolehkan untuk dibalas
sebab berhubungan dengan haknya Allah dan hak
manusia;
1

Jawahirul kalamiyah

9. Banyak diam sebab beliau tipe pemikir : memikirkan


rahasia alam malakut;
10. Jika beliau berbicara, maka dengan memakai bahasa
lugas (singkat, padat dan jelas yang memuat berbagai
kata hikmah yang membutuhkan banyak penafsiran
untuk menyingkap rahasia artinya);
11. Manusia yang paling fasih bahasanya;
12. Suka bercanda disela waktu, biar pun demikian beliau
tidak akan berbohong meskipun dalam keadaan
bercanda;
13. Beliau sangat percaya terhadap perlindungan Allah di
setiap keadaan;
14. Selalu dalam barisan terdepan ketika dalam medan
perang ketika para pejuang mundur ;
15. Tabah dalam menghadapi berbagai keadaan kacau
balau;
16. Beliau sangat rendah hati serta wajahnya selalu dihiasi
senyuman padahal beliau seseorang yang mempunyai
kewibawaan yang tidak dimilki manusia lainnya, bukti
kewibawaan beliau adalah bahwa tidak ada seorang
pun dari sahabat beliau yang berani memandang wajah
Nabi ketika mereka hadir di majlis beliau seraya
menundukkan pandangan mereka seakan- akan ada
burung yang bertengger diatas kepala mereka, ketika
berbicara mereka tidak berani memotong pembicaraan
kawannya dan dalam majlis tsb. tidak akan dituturkan
sebuah aib (kesalahan orang lain).

Percikan Ilmu Kalam

Beliau dijuluki orang musyrik dengan julukan Al-amin


(orang yang dapat dipercaya sebab kejujurannya). Akan
tetapi setelah beliau

mengaku bahwa beliau menerima

titah sebagai Nabi, mereka berbalik memusuhi beliau, biar


pun demikian mereka tidak bisa menemukan cacat dan
kelemahan beliau guna menjatuhkan beliau, padahal
mereka sudah mengerahkan segenap tenaga yang mereka
punya.

Beliau senantiasa mengajarkan manusia ilmu

hikmah dan berbagai urusan hukum serta mengajak


mereka menuju ke arah perdamaian (surga hakiki),
walhasil; siapa saja yang mengikuti ajaran beliau, maka ia
akan menjadi sempuna/ unggul dalam bidang ilmu dan
amalnya, sebaliknya; siapa saja yang tidak mau mengikuti
ajaran beliau, maka ia akan berjalan menuju kesengsaraan.
Allah telah menampakkan agama Nabi SAW. sebagai
agama yang paling unggul dibanding dengan agama
sebelumnya seraya mengabadikan nama indah beliau
dilisan orang yang mengikuti ajarannya dan orang yang
tidak mengikuti ajarannya sepanjang masa.
Barang siapa yang mempelajari sejarah Nabi SAW.
yang berisi Akhlaq beliau yang agung, maka ia akan
mengetahui bahwa beliau adalah makhluk paling mulia
perilakunya, baik lahir maupun batin.
***

Jawahirul kalamiyah

Bab 5
Iman kepada hari kiamat

1. Apa yang dimaksud hari kiamat dan apa arti iman


kepadanya ?
Hari kiamat adalah sebuah hari yang sangat besar :
anak kecil spontan berubah menjadi tua, manusia bangkit
dari kubur kemudian dikumpulkan menjadi satu di tanah
lapang untuk dimintai pertanggung jawaban atas amal
mereka (hisab) dan keputusan akhirnya yaitu mereka berhak
sebagai ahli surga/neraka.
Adapun iman kepada hari akhir adalah meyakini
bahwa ia pasti terjadi

dan perial kedatangnnya sudah

dipaparkan secara jelas dalam ayat Al quran dan hadits.


2. Apa saja yang kamu percayai perihal hari kiamat dan
hal yang berhubungan dengannya?
Pada mulanya saya meyakini akan adanya pertanyaan
munkar nakir dalam kubur, adanya nikmat dan siksa kubur,
dikumpulkannya manusia ke padang mahsyar (tempat
berkumpulnya manusia guna dimintai pertanggung jawaban
atas amal mereka selama di dunia) setelah dibangkitkan dari
kubur, percaya bahwasanya manusia akan dikembalikan
kedalam bentuk asal mereka, adanya yaumul hisab (hari
pertanggung jawaban amal manusia), percaya adanya
yaumul mizan (hari perhitungan amal manusia), kemudian

Percikan Ilmu Kalam

diberikannya buku catatan amal mereka; adakalanya


mereka terima dengan tangan kanan/ kiri, kemudian
percaya akan adanya shirothol mustaqim (jembatan
penghubung antara surga dan neraka), kemudian masuknya
orang mukmin ke surga : tempat yang penuh dengan
kedamaian serta kenikmatan dan masuknya orang kafir ke
neraka : tempat yang penuh penderitaan serta siksaan.
3. Bagaimana kepercayaanmu akan adanya pertanyaan
dalam kubur, adanya nikmat/ siksanya?
Saya mempercayai bahwasanya ketika

mayit

diletakkan kedalam kubur, maka ruhnya akan dikembalikan


kedalam tubuhnya : sekiranya ia dapat memahami serta
menjawab pertanyaan dalam kubur, kemudian ia akan
didatangi oleh 2 makaikat yang akan memberikan
pertanyaan kepadanya perihal tuhannya, nabinya dan agama
yang ia anut, menanyakan perihal kewajiban yang Allah
perintakan kepadanya. Jika mayit termasuk golongan orang
mukmin yang beramal sholih, maka ia bisa menjawab
pertanyaan kedua malaikat sebab pertolongan Allah dengan
jawaban

yang

memuaskan

serta

tanpa

adanya

ketakutan/gemetar sedikitpun dalam menjawab, kemudian


Allah membuka hijab dari matanya, dibukakan sebuah pintu
surga dan ia mendapatkan nikmat yang besar seraya
diucapkan kepadanya ini merupakan balasan orang yang
selama di dunia menapaki jalan yang lurus (islam)

Jawahirul kalamiyah

Jika mayit tsb. termasuk golongan orang kafir atau


munafik, maka ia akan kebingungan dan tidak mengerti apa
yang akan ia ucapkan dalam menjawab pertanyaan, ketika
hal itu terjadi,

kedua malaikat seketika menyiksanya

dengan siksa yang sangat pedih, kemudian Allah membuka


hijab dari matanya, dibukakan sebuah pintu neraka jahanam
seraya ditampakkan padanya berbagai macam siksa dan
penderitaan, dan kedua malaikat tsb. berkata padanya ini
merupakan balasan orang yang mengkufuri tuhannya serta
mengikuti keinginan hawa nafsunya .
4. Ketika hewan buas memakan manusia dan ia berada di
perut mereka atau ia tercebur kedalam lautan,
kemudian ikan memakannya, apakah ia tetap ditanya,
disiksa dan diberi kenikmatan?
Ia tetap ditanya, disiksa dan diberi kenikmatan, setiap
orang yang mati pasti ditanya perihal amalnya ketika di
dunia, kemudian ia disiksa/ diberi kenikmatan,Tidak ada
perbedaan antara seseorang yang dikubur atau berada dalam
perut hewan buas/ berada di kedalaman lautan.

Artinya : Allah berkuasa atas segala sesuatu dan


mengetahui segala sesuatu.
5. Jika mayit dikembalikan ruhnya, ditanya, disiksa/
diberi kenikmatan, kenapa manusia tidak mampu
melihat peristiwa tsb. ?
Bahwasanya Allah menutupi pengelihatan mereka
untuk melihat peristiwa tsb. dengan tujuan untuk menguji

Percikan Ilmu Kalam

iman mereka supaya tampak jelas siapa yang percaya


dengan hal gaib (tidak kasat mata) dan siapa yang tidak
percaya; yakni orang yang masih ragu.
Jika manusia melihat peristiwa tsb., maka sudah pasti
mereka akan percaya dan mereka tidak bisa dibedakan
antara yang berhati mulya dan busuk, yang berperilaku
bagus dan jelek.
6. Apakah dalam permasalahan ini ada contoh yang bisa
mudah dinalar oleh akal ?
iya memang ada contohnya, permasalahan ini sama
halnya dengan orang yang tidur, dalam mimpi ia bisa
melihat

segala

sesuatu,

merasakan

kebahagiaan,

kenikmatan, kesusahan serta penderitaan sedangkan orang


yang duduk disampingnya tidak tahu perihal sesuatu yang
berada dalam mimpinya serta tidak merasakan perihal apa
yang ia rasakan dalam mimpinya.
Begitupun dengan mayit, ia ditanya dalam kubur,
menjawab

pertanyaan,

merasakan

kenikmatan

atau

penderitaan dan tidak ada seorang pun dari orang yang


masih hidup tahu serta tidak mengerti perihal yang terjadi
pada mayit.
7. Bagaimana

cara

mempercayai

adanya

peristiwa

berkumpulnya kembali jasad manusia serta mereka


akan dikembalikan kedalam bentuk asal mereka ?
Caranya adalah kita percaya bahwasanya Allah
meumbuhkan kembali seluruh manusia dari kubur dengan
bentuk yang berbeda dari yang sebelumnya, kemudian

Jawahirul kalamiyah

mereka bangkit dari kubur seraya dikumpulkan ke sebuah

( tempat pemberhentian
tempat yang dinamakan
sementara).
8. Bagaimana keyakinanmu akan adanya yaumul hisab
(hari perhitungan amal) ?
Saya
meyakini
bahwasanya

setelah

Allah

mengumpulkan manusia di padang mahsyar, maka Allah


menghitung amal mereka satu persatu serta menetapkan
balasan terhadap apa yang sudah mereka lakukan di dunia,
baik amal baik maupun buruk seraya anggota tubuh mereka
akan menjadi saksi akan kemaksiatan yang tidak mereka
akui dan akhirnya terlihat jelas semua kesalahan mereka
dan hal itu menjadi hujjah (tanda bukti yang tidak bisa
dibantah) bagi mereka sehingga mereka tidak mempunyai
alasan untuk menghindari kesalahan mereka.

Artinya : barang siapa yang melakukan kebaikan seberat


atom, maka ia akan melihat hasil akhirnya dan
barang siapa yang melakukan keburukan seberat
biji atom, maka ia akan melihat hasil akhirnya.
9. Bagaimana keyakinanmu akan adanya mizan
(timbangan amal) dan diberikannya buku amal ?
saya meyakini bahwasanya setelah Allah SWT.
Menghisab (menghitung amal) manusia serta menetapkan
balasan terhadap apa yang mereka lakukan, maka amal
mereka ditimbang agar terlihat jelas ukuran setiap amal
2

Percikan Ilmu Kalam

yang mereka lakukan. Barang siapa kebaikannya lebih


unggul (berat) dari pada keburukannya, maka ia akan
menerima kitab amal dengan tangan kanannya serta ia
termasuk golongan orang yang sangat beruntung dan barang
siapa yang keburukannya lebih unggul (berat) dari pada
kebaikannya, maka ia akan menerima kitab amal dengan
tangan kirinya serta ia termasuk golongan orang yang
sangat merugi.
10. Bagaimana keyakinanmu akan adanya shirothol
mustaqim (jembatan penghubung antara surga dan
neraka) ?
Shirothol mustaqim adalah sebuah jembatan melintang
diatas neraka jahannam sebagai lintasan manusia, ketika
seorang mukmin lagi taat kepada Allah melintasinya, maka
ia akan terus berjalan sampai ke surga. Diantara mereka ada
yang berjalan melintasinya seperti kilat, diantara mereka
ada yang berjalan melintasinya seperti perahu, diantara
mereka ada yang berjalan melintasinya seperti orang yang
berjalan santai. Sedangkan orang kafir dan orang mukmin
yang durhaka kepada Allah ketika melintasinya, maka
mereka akan terpeleset yang akhirnya jatuh ke neraka, dan
sudah tidak dianggap aneh bahwa Allah mempermudah
melintasinya bagi orang yang beruntung sebagaimana Allah
juga mempu menerbangkan burung ke udara.
11.Apakah ada yang bisa memberi syafaat (pertolongan)
ketika hari itu terjadi ?

Jawahirul kalamiyah

Yang bisa memberi syafaat (pertolongan) pada hari itu


adalah para Nabi, Wali, Ulama yang beramal sholeh dan
syuhada (orang yang mati syahid).
12.Siapakah yang berhak mendapatkan syafaat ?
Yang berhak mendapat syafaat adalah sebagian orang
mukmin yang melakukan maksiat.
13.Apakah ada seseorang yang memberi syafaat orang
kafir ?
Tidak ada seorang pun dari golongan para Nabi bisa
memberikan syafaat kepada orang kafir : yakni salah satu
dari para Nabi menghadap Allah seraya meminta syafaat
untuk orang kafir, apalagi selain mereka, karena mereka
mengetahui bahwasanya kalimat adzab (ketetapan siksa)
sudah ditetapkan untuk orang kafir dan Allah tidak
memberin izin untuk memberi syafaat kepada orang kafir.
Hal ini berdasarkan firman Allah :

Artinya : tidak ada yang bisa memberi syafaat (kepada


orang kafir) kecuali dengan izin Allah.
Dan berdasarkan firman Allah :

Artinya : pada hari itu tidak bermanfaat suatu syafaat


kecuali seseorang yang di izini Allah dan diridloi
Allah permintaan izinya (untuk member syafaat).
14.Apa yang dimaksud dengan telaga kautsar yang Allah
berikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Allah
memberi isyarat dalam Al qur an dengan firmannya
( aku memberikanmu telaga kautsar) ?

Percikan Ilmu Kalam

Kautsar adalah nama sebuah telaga/ sungai yang


berada di surga, airnya lebih jernih dari susu, lebih manis
dari madu. Barang siapa yang meminum airnya satu kali,
maka ia tidak akan merasa haus selamanya.
15.Apa balasan orang mukmin yang taat pada Allah
setelah di hisab (dihitung amalnya) ?
Balasan mereka adalah masuk surga dan mereka kekal di
dalamnya serta menikmati semua kenikmatannya.
16.Apa balasan orang kafir/munafik setelah di hisab
(dihitung amalnya) ?
Balasan mereka adalah masuk neraka dan mereka
kekal di dalamnya serta merasakan penderitaan dan siksaan
di dalamnya.
17.Apa balasan orang mukmin yang bermaksiat setelah di
hisab (dihitung amalnya) ?
Balasan mereka adalah, jika Allah mengampuni
mereka, maka mereka langsung masuk surga serta mereka
kekal di dalamnya. Jika Allah tidak mengampuni mereka,
maka mereka disiksa dalam neraka selama kira- kira dosa
mereka habis kemudian mereka keluar dari neraka dan
akhirnya masuk surga serta mereka kekal di dalamnya.
18.Apa pengertian surga ?
Surga adalah sebuah tempat yang penuh dengan
kenikmatan, terdapat di dalamnya semua hal yang di
inginkan oleh hati dan enak dipandang mata, sebuah tempat
yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh
telinga dan tidak terlintas dalam hati/pikiran manusia.

Jawahirul kalamiyah

19.Apa pengertian Neraka jahanam ?


Neraka jahanam adalah sebuah tempat yang penuh
dengan siksaan, terdapat di dalamnya semua jenis
penderitaan yang tidak pernah terlintas dalam hati/pikiran.
***

Percikan Ilmu Kalam

Bab 6
Iman kepada qodlo dan qodar

1. Apa keyakinanmu terhadap qodlo dan qodar ?


Saya percaya bahwa semua perbuatan manusia, baik
berupa ikhtiyar (sebab kemauan dan kemampuannya)
misalnya berdiri, duduk, makan dan minum atau berupa
idhtiror (diluar kemauan dan kemampuannya) misalnya
kecelakaan, itu semua terjadi karena kehendak Allah dan
kuasa Allah pada zaman azali (zaman belum diciptakannya
segala sesuatu) dan karena ilmunya Allah (pengetahuan
Allah) sebelum terjadinya segala sesuatu.
2. jika Allah menciptakan segala perbuatan hambanya,
apakah seorang hamba dipaksa (tidak punya kuasa
sama sekali) dalam melakukan suatu perbuatan
padahal orang yang dipaksa melakukan sesuatu itu
tidak berhak mendapatkan pahala ataupun siksa ?
bukannya seperti itu, seorang hamba tidak sepenuhnya
dipaksa melakukan sesuatu, karena ia juga mempunyai
irodah juziyah (sepercik kehendak pemberian Allah) yang
mana ia berkuasa penuh atas penggunaan kehendak tsb.,
bisa ia arahkan menuju kebaikan atau pun keburukan dan ia
juga dibekali dengan akal yang berfungsi membedakan
antara baik dan buruk.

Jawahirul kalamiyah

Jika ia mengarahkan kehendaknya kepada kebaikan,


maka kebaikan tsb. akan terlihat jelas (muncul) dan ia
diberikan pahala karena ia menjadi sebab munculnya
kebaikan

tsb.

(hasil

jerih

payahnya).

Begitu

juga

sebaliknya, Jika ia mengarahkan kehendaknya kepada


keburukan, maka keburukan tsb. akan terlihat jelas
(muncul) dan ia disiksa karena ia menjadi sebab munculnya
keburukan tsb. (hasil jerih payahnya).
3. Sebutkan kepadaku satu contoh yang mudah diterima
akal yang bisa menjelaskan kepadaku bahwasanya
seorang hamba tidak dipaksa sepenuhnya melakukan
sesuatu?
Setiap manusia sudah sewajarnya mengerti bahwa ia
tidak sepenuhnya dipaksa melakukan sesuatu (ia berhak
melakukan/ tidak melakukan sesuatu), hal ini terbukti
dalam contoh kecil : ia bisa membedakan antara gerak
tangannya ketika menulis dan gerak tangannya ketika
gemetar.
Adapun gerakan tangannya ketika menulis itu bisa
dinisbatkan kepada dirinya (sebab usaha dan kemauannya),
oleh sebab itu ia berani berkata aku menulis sesuatu
karena aku menginginkannya, berbeda dengan gerakan
tangannya

sebab

gemetar, gerakan

tsb.

tidak

bisa

dinisbatkan padanya (bukan hasil usaha dan kemauannya),


oleh sebab itu ia tidak akan berani berkata aku
menggerakkan tanganku (gemetar), tapi ia akan berkata

Percikan Ilmu Kalam

gemetar ini terjadi bukan karena keinginanku (diluar


kehendakku).
4. Apa kesimpulan yang bisa diambil dari contoh tsb. ?
Dari contoh tsb. bisa diambil kesimpulan, bahwa
semua manusia dengan menggunakan logika paling dasar
bisa menyimpulkan bahwa perbuatannya dibagi menjadi 2
macam :
1. Perbuatan yang dilandasi keinginan dan usahanya,
misalnya makan, minum, memukul seseorang dsb.
2. Perbuatan yang tidak dilandasi keinginan dan usahanya
(diluar kehendaknya), misalnya kecelakaan.
5. Apa urutan (hasil akhir) atas pekerjaan seorang hamba,
jika pekerjaan tsb. berdasarkan ikhtiarnya (hasil
usahanya)
Jika pekerjaan tsb. Berupa kebaikan, maka ia berhak
mendapat pahala dan jika pekerjaan tsb. berupa keburukan,
maka ia berhak mendapatkan siksa.adapun pekerjaan
berupa idhtiror (diluar kehendaknya/usahanya), maka ia
tidak mendapatkan siksa ataupun pahala.

6. Ketika

seseorang

memukul

orang

lain

sebab

memusuhinya/ ia melakukan sesuatu yang tergolong


perbuatan buruk/ maksiat kemudian ia beralasan
bahwa ia melakukan hal tsb. karena sudah ditakdirkan
Allah, apakah alasan tsb. bisa diterima?
Alasan tsb. tidak bisa diterima bahwa ia melakukan hal
tsb. atas dasar sudah ditakdirkan Allah, alasan tsb. tidak
1

Jawahirul kalamiyah

diterima disisi Allah dan manusia, karena manusia sudah


dibekali irodah juziyah (sepercik kehendak pemberian
Allah), kekuatan melakukan sesuatu, memilih mana yang
mau ia kerjakan dan akal (membedakan yang pantas
dilakukan/ tidak).
7. Paparkan kepadaku ringkasan pembahasan qodlo dan
qodar ini !
Setiap manusia yang sudah mukallaf (dibebani hukum
syariat) wajib percaya dan yakin bahwa semua perbuatan,
perkataan dan gerakannya, baik perbuatan buruk atau pun
baik, semuanya bisa terjadi sebab adanya kehendak, kuasa
dan ilmunya (pengetahuan) Allah, akan tetapi perbuatan
baik itu bersamaan dengan ridlo Nya dan perbuatan buruk
tidak bersamaan dengan ridlo Nya.
Seorang hamba dalam melakukan hal yang bersifat
ikhtiyar (sebab kemauan dan kempuannya) pasti selalu
bersamaan dengan irodah juziyah (sepercik kehendak
pemberian Allah), ia diberi pahala ketika melakuan hal
yang baik dan disiksa ketika melakukan hal yang buruk dan
ia tidak mempunyai alasan terhadap perbuatan buruk yang
ia lakukan merupakan taqdir Allah :

"
Allah tidak pernah menganiaya hambanya

***

Percikan Ilmu Kalam

Penutup
Berbagai masalah penting yang bisa dijadikan pedoman
Yang berasal dari ulama salaf

1. Apakah boleh membahas dzatNya Allah berlandaskan


logika (akal) ?
Tidak boleh,

karena

akal

tidak

akan

mampu

menemukan dzat sang pencipta; setiap hal yang terbelsit


dalam akalmu, maka Allah tidak seperti yang kau
bayangkan.
2. Jika logika (akal) tidak bisa menemukan dzat sang
pencipta, maka bagaimana caranya mencapai derajat
marifat

(mengenal

Allah),

sedangkan

marifat

hukumnya wajib bagi setiap muslim ?


Bahwasanya marifatullah (mengenal Allah) itu bisa
timbul dari mengenal sifatnya, misalnya Allah bersifat ada,
dahulu, kekal, kekal, berbeda dengan makhluknya, tidak
membutuhkan yang lain, maha Esa, hidup, mengetahui,
berkuasa, berkehendak, mendengar, melihat dan berfirman.
3. Bagaimana cara kita mengenal Allah, sedangkan kita
tidak bisa melihatnya dengan mata kepala ?
Kita bisa mengetahui adanya Allah beserta semua
sifatnya sebab jelasnya bukti kekuasaannya disegala
ciptaannya yang indah, kokoh serta membingungkan akal,
seperti langit dan semua hal yang berada di dalamnya;
matahari, bulan, bintang, bumi dan semua yang ada di

Jawahirul kalamiyah

dalamnya; barang tambang, pepohonan, hewan, dan


manusia merupakan makhluk ciptaannya yang paling
sempurna dalam hal bentuk dan sifatnya, makhluk paling
mulia, berbeda dengan yang lain karena dibekali akal yang
sempurna.
Kita bisa mengenal Allah sebagaimana seseorang yang
menyaksikan bangunan, pasti ia mengetahui bahwa
bangunan tsb, ada yang membangunnya, sebagaima
seseorang yang menyaksikan sebuah kitab, pasti ia
mengetahui bahwa kitab tsb. ada yang menulisnya
meskipun ia tidak tahu persis perihal siapa yang
menulisnya.
Begitu juga dengan seseorang yang melihat jagad raya
yang kokoh, indah serta mengagumkan, ia pasti mengetahui
bahwa jagad ini mempunyai pencipta yang bersifat
mengetahui, berkehendak, berkuasa serta bijaksana.
4. Adakah dalam masalah tsb. sebuah perbandingan dari
makhluk Allah, yakni apakah ada sebuah hal yang bisa
membuat kita yakin akan adanya sesuatu padahal kita
tidak bisa melihatnya ?
Dalam hal tsb. Ada contohnya, hal itu bisa contohkan
sebagaimana ruh. selama ini kita memutuskan bahwsanya
ruh itu ada, meskipun kita tidak pernah melihatnya dengan
mata kita, kita yakin akan adanya ruh sebab adanya tandatanda bahwa ruh itu ada, meskipun kita tidak bisa
melihatnya serta pikiran kita tidak bisa menjangkau Nya.

Percikan Ilmu Kalam

Begitu juga dengan Allah SWT. Kita tidak bisa


melihatnya dengan mata kepala serta pikiran kita pun tidak
bisa menjangkau hakikat dzat Nya, kita hanya bisa
meyakini akan adanya dzat Allah yang bersifat sempurna;
yakni dengan cara

melihat ciptaan Nya yang indah,

bersaksi bahwa ia lah sang pencipta segala dengan hati


nurani dan lisan.
5. Apakah boleh membahas masalah hakikat ruh dan
menelitinya ?
Hal tsb. tidak diperbolehkan dengan alasan bahwa
logika (akal) tidak akan mampu menjangkau hakikat ruh
dan menelitinya sama saja dengan membuang- buang
waktu. Hal ini merupakan bukti terbesar keterbatasan akal
manusia, ia tidak bisa menemukan hakikat ruh padahal ruh
bersemayam dalam dirinya. Lantas apa tujuan akal diberi
keterbatasan ? tujannya yaitu agar terputuslah angan- angan
untuk menemukan hakikat pencipt yang tidak ada satu hal
pun yang bisa menyerupainya.

6. Apakah mungkin melihat Allah dengan mata ?


Menurut akal sangat mungkin melihat Allah dengan
mata, hal ini terjadi ketika orang mukmin masuk kedalam
surga (berdasarkan dalil naqli), Allah SWT. Merupakan
dzat yang wajib adanya dan setiap hal yang ada, maka
sangat mungkin melihatnya.
1

Jawahirul kalamiyah

Allah berfirman :

Artiya : pada hari itu, wajah (mukmin) bersinar melihat


dzat tuhanya.
Pada hari qiyamat Orang mukmin melihat Allah secara
jelas, tanpa adanya hijab (pembatas) dan orang kafir
terhalang untuk melihat Allah karena untuk menambah
penderitaan dan penyesalan mereka.
7. Benarkah adanya pengaruh kekuatan sugesti dari
pandangan mata ?
Hal itu memang benar adanya, hal ini bisa terjadi
karena hati manusia mempunyai keistimewaan; jika ia
tergerak untuk memandang sesuatu (dengan mata kepala)
disertai rasa kagum yang akhirnya ia menginginkan hal
tsb., maka ia akan bisa memberikan efek samping terhadap
hal yang ia lihat, akan tetapi hati yang mempunyai kekuatab
semacam ini sangat langka.
Seyogyanya manusia tidak menyibukkan pikiran
mereka kepada hal tsb.dan imbasnya mereka akan
beranggapan bahwa kebanyakan hal yang menimpa mereka
merupakan pengaruh/efek samping kekuatan sugesti dari
mata atau sihir, sebagaimana yang dipercayai oleh
kebanyakan wanita, kepercayaan

tsb. terbentuk sebab

lemahnya akal mereka.


8. Bagaimana mata bisa memberikan pengaruh/efek
samping, padahal ia merupakan salah satu dari anggota
tubuh yang paling lembut (lembek) serta tidak adanya

Percikan Ilmu Kalam

kontak secara langsung berupa sentuhan terhadap hal


yang ia lihat dan ia juga tidak mengeluarkan sesuatu
yang menjadi perantara agar ia bisa melakukan
sentuhan ?
Tidak ada satu alasan pun yang bisa menghalangi
(yang bisa membuktikan) bahwa benda lembut (lembek)
tidak bisa memberikan pengaruh/efek samping yang kuat
serta tidak ada syarat bahwa sebuah benda bisa memberikan
pengaruh/efek

samping

terhadap

sesuatu

itu

harus

bersentuhan secara langsung dengan benda tsb.


Hal ini bisa kita buktikan dengan cara melihat
sebagian

manusia,

perbintangan)

dan

misalnya
ahli

ahli

perdukunan,

astronomi
ketika

(ilmu
mereka

memandang seseorang dengan pandangan penuh kebencian,


maka terkadang seseorang yang mereka lihat bisa
merasakan efek samping berupa rasa bingung dan
terkadang berakibat fatal berupa kematian, padahal secara
dhohir (jasmani) mereka tidak bisa menguasai orang yang
mereka lihat serta tidak adanya sentuhan fisik antara
mereka dan orang yang terkena efek samping (orang yang
dilihat).
Selain itu ada bukti yang memperkuat adanya efek
samping sugesti dari pandangan mata yaitu magnet, ia bisa
menarik besi, padahal secara dhohir ia tidak mengeluarkan
sesuatu yang bisa mempengaruhi besi (menempelnya besi
ke magnet).

Jawahirul kalamiyah

Perlu diketahui bahwa benda yang terlihat lembut itu


lebih besar efek sampingnya dibandingkan dengan benda
yang terlihat kokoh dengan alasan bahwa kekuatan
penggerak benda yang bersifat jasmani (tampak mata)
merupakan

produk dari kehendak dan niat yang mana

keduanya merupakan benda yang bersifat maknawi (tidak


tampak mata), maka dari keterangan tsb. sudah tidak
dianggap aneh

bahwa sugesti mata bisa memberikan

pengaruh terhadap hal yang ia lihat, padahal ia terlihat


lembut (lembek) serta ia tidak bersentuhan langsung dengan
hal yang ia lihat dan tidak ada hal yang keluar darinya.

9. Siapakah umat yang paling mulia setelah wafatnya para


Nabi ?
Mereka adalah umat Muhammad dan diantara mereka
yang paling mulia adalah para sahabat Nabi, sahabat adalah
orang yang pernah bertatap muka dengan Nabi SAW.,
beriman terhadapnya serta mengikuti cahaya ajaran yang
dibawanya, dan para sahabat Nabi yang paling mulia adalah
khulafaurrosyidin.
10.Apa pengertian isra miraj ?
Isra adalah perjalan Nabi SAW. Dari masjidil haram
(mekkah) menuju ke masjidil aqsho (palestina) dalam
waktu semalam. Peristiwa ini terdapat dalam Nash Al
quran.

Percikan Ilmu Kalam

Miraj adalah naiknya Nabi SAW. Ke langit serta


berkumpulnya beliau dengan kumpulan makhluk paling
mulia merupakan sebuah kemuliaan bagi mereka untuk
memuliakan kehadiran beliau, peristiwa ini terdapat
beberapa hadits shohih.
Peristiwa tsb. merupakan suatu hal yang telah
dikabarkan oleh orang yang sangat bisa dipercaya (Nabi
SAW) serta wajib bagi kita untuk mempercayainya
berdasarkan dhohirnya ayat (tanpa penafsiran/penawilan).
Peristiwa tsb. sudah tidak dianggap aneh bagi dzat
yang mampu menerbangkan burung, menciptakan bintang
gemintang dalam waktu satu jam bisa bergerak menempuh
jarak yang tidak bisa ditempuh oleh manusia dalam kurun
waktu 100 tahun, apalagi menerbangkan/ mengangkat
kekasih terbaiknya ke langit dalam waktu satu jam
Artinya :
11.

Allah berkuasa atas segala sesuatu dan

mengetahui segala sesuatu.


Apakah doa bisa memberikan manfaat kepada

orang yang berdoa atau orang yang di doakan, dan


apakah pahala shodaqohnya orang yang masih hidup
bisa sampai kepada orang yang sudah mati apabila
dihadiahkan untuk mereka ?
Shodaqoh merupakan suatu

hal

yang

sangat

dianjurkan, begitu juga dengan berdoa dan berharap penuh


pada Allah, kedua hal tsb. di sisi Allah bermanfaat bagi
orang yang masih hidup dan sudah mati.

Jawahirul kalamiyah

12.

Apakah kenikmatan surga merupakan kenikmatan

ruhani atau jasmani, begitu pun dengan siksa Neraka,


apakah

keduanya

berlaku

selamanya

atau

bisa

berhenti?
Bahwasanya surga mengandung dua kenikmatan,
yakni jasmani dan rohani. Kenikmatan ruhaninya berupa
perasaan nikmat yang dirasakan ruhani misalnya

ketika

membaca tasbih, beribadah, melihat Allah dan menerima


informasi akan ridlo Allah yang seseorang terima.
Sedangkan kenikmatan jasmani berupa perasaan nikmat
yang dirasakan jasmani misalnya ketika makan, minum dan
menikah. Adapun neraka juga mengandung dua siksaan,
yakni jasmani dan ruhani.
Nikmat dan siksaan bersifat abadi, tidak akan pernah
berhenti selamanya, ahli neraka dan surga kekal di
dalamnya serta surga dan neraka sudah ada sejak sekarang.
13.Apakah wali bisa mencapai derajat Nabi dan apakah
mereka bisa mencapai suatu keadaan dimana hukum
taklif (syariat) gugur dari mereka?
Mereka sama sekali tidak bisa mencapai derajat para
Nabi dan seorang hamba selagi mereka sudah baligh dan
berakal tidak bisa mencapai suatu keadaan dimana perintah
dan larangan Allah gugur dari mereka serta mereka
dibebaskan untuk melakukan semua hal yang mereka mau.
Barang siapa yang berperasangka bahwa ia gugur dari
hukum taklif (syariat), maka ia dihukumi kafir, begitu orang
yang berperasangka bahwa hukum syariat mempunyai sisi

Percikan Ilmu Kalam

kebatinan yang bertentangan dengan sisi dhohir hukum


yang ia maksud sebagai hukum hakikat, ia berani mentawil
nash-nash hukum qothi (nash Al quran dan hadits yang
tidak bisa dibantah/ditolelir) seraya meletakkan nash tsb.
pada selain dhohirnya (tidak tepat pada sasaran hukum),
misalnya ia berperasangka bahwa yang dimaksudkan
dengan malaikat adalah sebuah kekuatan akal, dan setan
adalah sebuah kekuatan perasaan/prasangka.
14.Apa pengertian mujtahid dan siapakah dari mereka
yang bisa di ikuti pendapatnya ?
Mujtahid adalah orang yang menguasai kaidah syariat
dan nash-nashnya (Al quran dan hadits) serta senantiasa
berusaha menggali hukum syariat dengan kekuatan pikiran
mereka guna memahami maksud diberlakukannya suatu
hukum.
Mujtahid jumlahnya sangat banyak, dan mujtahid yang
bisa ikuti pendapatnya menurut pendapat para ulama ada 4
1. Imam hanafi (abu hanifah nukman bin tsabit);
2. Imam maliki (malik bin anas);
3. Imam syafii (Muhammad bin idris);
4. Imam hambali (ahmad bin hambal).
Para ulama sepakat untuk memilih mereka ber-empat,
bukan memilih imam selain mereka yang sudah mencapai
derajat ijtihad karena banyaknya hukum yang telah mereka
keluarkan; yakni berupa berbagai permasalahan agama
sebab kefokusan mereka, sampai keputusan hukum yang
sangat langka yang tidak bisa diterangkan oleh para ulama,
serta dengan alasan sampainya ke empat madzhab tsb.
1

Jawahirul kalamiyah

kepada kita dengan jalan mutawatir. Maka dengan alasan


yang sudah dituturkan tadi seyogyanya kita bertaqlid
(mengikuti salah satu madzhab) kepada salah satu dari
mereka kecuali dalam keadaan darurat, jika hal tsb. tidak
dilakukan, maka terkadang kita terjerumus dalam talfiq
(berpindah dari satu madzhab ke madzhab lain yang tidak
sesuai dengan syarat taqlid) yang bisa mengeluarkan kita
dari jalan yang benar.
15.Karena apa para imam mujtahid berselisih pendapat di
sebagian masalah hukum ?
Bahwasanya mereka tidak pernah sama

sekali

berselisih pendapat dalam masalah ushuluddin (ilmu


tauhid) dan tidak juga berselisih dalam masalah ummahatul
furu (induk hukum) karena dalam masalah tsb. sudah
ditetapkan

dalam

dalil-

dalil

qothi

(tidak

bisa

dibantah/ditolelir).
Mereka hanya berselisih pendapat dalam sebagian
permasalahan fariyah (masalah cabang/fiqih) karena tidak
adanya dalil pasti dalam masalah tsb. dan dengan alasan
bahwa hukum juzi (sebagian hukum cabang/fiqih) tidak
terhitung jumlahnya, maka dari perselisihan dalam urusan
hukum juzi juga sangat mudah tersulut.
Semua imam mujtahid senantiasa

mengerahkan

kemampuan mereka guna mengeluarkan hukum juzi dari


Al quran dam hadits dengan mengikuti makna dhohirnya
nash.

Percikan Ilmu Kalam

Barang siapa diantara dari mereka tepat sasaran dalam


mengeluarkan hukum, maka bagi mereka 2 pahala, barang
siapa dari mereka yang tidak tepat sasaran dalam
mengeluarkan hukum, maka bagi mereka 1 pahala karena
mereka sudah berusaha untuk mencari kebenaran hukum
sesuai dengan kemampuan mereka.
Perselisihan para imam mujtahid merupakan rahmat
bagi umat, karena hal tsb. terjadi dalam masalah fariyah
(fiqih),

perselisihan

dalam

urusan

fariyah

bisa

menghasilkan keringanan hukum bagi manusia sehingga


mereka tidak terjerumus dalam perbuatan dosa dan
kesalahan. Maka dari itu, ketika seseorang dalam keadaan
darurat bisa memakai qoul (pendapat) mereka yang ringan,
dan jika tidak dalam keadaan darurat, maka sebaiknya
memakai hukum yang lebih jelas dalilnya guna berhatihati.

Anda mungkin juga menyukai