Anda di halaman 1dari 10

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫احلمد هلل الواحد و الصالة و السالم ىلع حممد سيد املواحد و ىلع اهل‬
‫و اصحابه اهل املعرفة و اتلوحيد‬

Dalam aqidah ahlu sunnah wal jama’ah setiap mukallaf yaitu


orang yang telah baligh dan berakal sehat wajib mengetahui semua
I’tiqad lima puluh beserta dalil pendeknya dan menamcapkan
keyakinan itu secara kokoh didalam lubuk hati yang sangat dalam
sehingga tidak bisa tergoyahkan oleh goncongan sekuat apapun.
Keyakinan yang kokoh sesuai dengan hakikat yang sebenarnya dan
bersumber dari dalil inilah yang disebut ma’rifah dalam I’lmu aqidah.
I’TIQAD LIMA PULUH
SERTA DALIL PENDEKNYA
(Disusun Oleh Tgk. Taufiq Yacob, S.Pd.I)

I’tiqad lima puluh itu adalah 20 sifat yang wajib pada Allah, 20
sifat yang mustahil pada Allah, 1 sifat yang harus pada Allah, 4 sifat
yang wajib pada semua rasul, 4 sifat yang mustahil pada semua rasul
dan 1 sifat yang harus pada semua rasul.
Wajib yang dimaksud pada sifat Allah dan semua rasul adalah
sifat-sifat yang mesti ada pada mereka menurut akal sehat. Mustahil
yang dimaksud pada sifat-sifat Allah dan segala rasul adalah sifat-sifat
yang tidak mungkin ada pada mereka menurut akal sehat dan harus
yang dimaksud pada sifat Allah dan sifat semua rasul adalah sifat-sifat
yang tidak mesti ada dan tidak mesti tiada pada mereka menurut akal
sehat.
Sifat-sifat yang wajib pada Allah dan sifat-sifat yang mustahil
pada Allah sangatlah banyak dan tidak terbatas jumlahnya karena
semua sifat kesempurnaan wajib ada pada Allah. Swt dan semua sifat
kekurangan mustahil ada pada Allah. Swt. Namun kita tidak
diwajibkan untuk mengetahui semuanya secara rinci, kita hanya
diwajibkan untuk mengimaninya secara umum. Kita wajib menyakini
semua sifat kesempurnaan wajib ada pada Allah dan kita wajib
menyakini semua sifat kekurangan mustahil ada pada Alah. Swt.
Keyakinan semacam ini dinamakan iman ijmali.
Dari sekian banyak sifat yang wajib pada Allah, ada dua puluh
sifat yang merupakan sifat-sifat induk dan dalilnya sangat terang. Dua
puluh sifat inilah yang wajib kita kita ketahui dan kita yakini secara
rinci lengkap dengan dalil pendeknya masing-masing.
Dari sekian banyak sifat-sifat yang mustahil pada Allah, ada dua
puluh sifat yang merupakan sifat induk dan dalilnya sangat jelas. Dua
puluh sifat inilah yang wajib kita ketahui dan kita yakini secara rinci
lengkap dengan dalil pendeknya masing-masing.
Berikut adalah uraian I’tiqad lima puluh lengkap dengan dalil
pendeknya masing-masing semoga menjadi bekal bagi kita semua untuk
mentashhihkan iman kita.
1 dan 2. Allah wajib wujud dan mustahil ‘adam. Maksudnya kita wajib
menyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah itu ada dan tidak mungkin
tidak ada. Dalil pendeknya secara akal adalah adanya makhluk berupa
alam semesta karena tidak mungkin alam ini ada tanpa adanya Allah
sang pencipta. Dalam al-qur’an surah thaha ayat ke 14 Allah. Swt
berfirman :

           
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka
sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Sifat wujud du dinamakan sifat nafsiah
3 dan 4. Allah wajib qidam dan mustahil hudus. Maksudnya kita wajib
menyakini seyakin-yakinnya bawha wujud Allah itu qidam tidak ada
permulaan dan mustahil wujud Allah itu baharu ada permulaan. Dalil
pendeknya secara akal adalah tidak mungkin wujud Allah itu ada
permulaan karena semua yang ada permulaan pasti ada penciptanya
sedangkan wujud Allah itu ada tanpa pencipta. Dalam al-Qur’an surah
al-Hadid ayat : 3 Allah berfirman:

          
Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.

5 dan 6. Allah wajib baqa dan mustahil fana’. Maksudnya kita wajib
menyakini seyakin-yakinnya bahwa wujud Allah itu baqa tidak
berakhir dan mustahil wujud Allah itu fana suatu ketika akan binasa.
Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah itu akan
binasa karena semua yang binasa itu wujudnya harus tidak wajib
sedangkan wujud Allah itu wajib bukan harus. Dalam al-qur’an surah
ar-Rahman ayat 27 Allah. Swt berfirman:

      


dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
7 dan 8. Allah wajib mukhalafatu lilhawadis dan mustahil mumatsalatu
lilhawadis. Maksudnya kita wajib yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah
tidak sama dengan makhluk dalam segi apapun dan mustahil Allah
sama dengan makhluk walaupun hanya dalam satu bagian yang sangat
kecil. Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah itu sama
dengan makhluk karena jika Allah sama dengan makhluk maka Ia juga
baharu seperti makhluk padahal Allah wajib qidam dan baqa. Dalam al-
Qur’an surah as-Syura ayat: 11 Allah. Swt berfirman:

       


tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar
dan melihat.

9 dan 10. Allah wajib qiyam binafsih dan mustahil qiyam bighairih.
Maksudnya kita yakin seyakin-yakinnya bahwa wujud Allah itu zat
bukan sifat dan Allah itu tidak membutuhkan pencipta dan mustahil
wujud Allah itu sifat dan mustahil Allah butuh kepada pencipta. Dalil
pendeknya secara akal adalah tidk mungkin wujud Allah itu sifat
bukan zat karena sifat itu tidak bisa bersifat dengan sifat ma’ani
sedangkan Allah bersifat dengan sifat ma’ani dan tidak mungkin Allah
berhajat kepada pencipta karena yang berhajat kepada pencipta itu
pasti baharu sedangkan Allah itu wajib qidam dan baqa. Allah. Swt
berfirman dalam surah al-ankabut ayat: 6:

     


Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.

11 dan 12. Allah wajib wahdaniyah dan mustahil ta’dud. Maksudnya


kita wajib yakin seyakin-yakinnya bahwa:
1. Zat Allah itu esa tidak terdiri dari bagian-bagian. Mustahil zat
Allah itu bisa terbagi.
2. Zat Allah itu esa tidak ada zat apapun yang sama dengan zat
Allah. Mustahil ada zat yang sama dengan zat Allah.
3. Sifat Allah itu esa tidak ada sifat Allah yang dobel. Qurdah Allah
satu, iradah Allah satu, ilmu Allah satu dan seterusnya. Mustahil
ada sifat Allah yang dobel seperti dua qudarah, dua iradah dan
seterusnya.
4. Sifat Allah itu esa tidak ada sifat apapun yang sama dengan sifat
Allah. Mustahil ada sifat yang sama dengan sifat Allah.
5. Perbuatan Allah itu esa, tidak ada perbuatan selain perbuatan
Allah. Segala suatu diciptakan oleh Allah. Mustahil ada perbuatan
lain selain perbuatan Allah.
Dalil pendeknya secara akal adalah seandainya Allah tidak esa
maka alam ini tidak akan pernah ada tapi nyatanya kita dan alam
semesta ini ada membuktikan bahwa Allah itu esa. Dalam al-Qur’an
surah al-Ambiya’ ayat: 22 Allah. Swt berfirman:

              
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan.

Enam sifat ini yaitu : Qidam, Baqa, Mukhalafatu lilhawadis,


Qiyam binafsih, dan Wahdaniyah dinamakan sifat Salbiyah.

13 dan 14. Allah wajib qudrah dan mustahil ‘ajzun. Maksundnya kita
wajib yakin seyakinnya bahwa Allah maha kuasa dan mustahil Allah
lemah. Kekuasaan Allah mutlak pada semua muta’alaqnya tidak
tebatas pada batasan-batasan terntentu. Dalil pendeknya secara akal
adalah tidak mungkin Allah lemah, karena jika Allah lemah maka tidak
sah menjadi Tuhan dan tidak akan ada kita dan alam semesta raya.
Dalam al-Qur’an surah al-Barah ayat 20 Allah berfirman:

       


Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

15 dan 16. Allah wajib iradah dan mustahil karahah. Maksudnya kita
wajib yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah menentukan segala sesuatu
yang terjadi itu terjadi dan Allah pulalah yang menentukan segala
yang tidak terjadi itu tidak terjadi. Mustahil terjadi apa saja yang
terjadi tanpa penentuan daripada Allah dan mustahil tidak terjadi apa
saja yang tidak terjadi tanpa penentuan dari Allah. Swt. Dalil
pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah tidak berkehendak
karena seandainya Allah tidak berkehendak tidak mungkin alam
semesta ini ada dengan demikian kokoh, rapi dan teratur. Dalam al-
Qur’an surah Hud aya 107 Allah. Swt berfirman:
     
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.

17 dan 18. Allah wajib Ilmu dan mustahil Jahlu. Maksudnya kita yakin
seyakin-yakinnya bahwa Allah maha mengetahui segala sesuatu dan
mustahil Allah itu bodoh tidak berilmu. Ilmu Allah mutlaq tidak
terbatas, tidak ada sesuatu sekecil apapun yang luput dari ilmu Allah.
Swt. Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah bodoh
tidak berilmu karena seandainya Allah bodoh tidak mungkin mampu
menciptakan, mengatur dan merawat alam raya yang sangat apik
menakjubkan ini. Dalam al-Qur’an surah :

             
Padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.

19 dan 20. Allah wajib Hayah dan mustahil Maut. Maksudnya kita
yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah itu maha hidup dan mustahil
Allah itu mati. Dalil pendeknya secara akal tidak mungkin Allah mati
karena bila Allah mati maka tidak sah menjadi Tuhan dan tidak
mungkin bersifat dengan qudrah, iradah, ilmu dan seterusnya. Dalam
al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 255 Allah berfirman:

       


Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya);

21 dan 22. Allah wajib Sama’ dan mustahil Summun. Maksudnya kita
yakin seyakinnya bahwa Allah maha mendengar dan mustahil Allah
tuli. Sifat mendengar Allah mutlak tidak dibatasi oleh ukuran, ruang
dan waktu. Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah
tuli tidak mendengar. Seandainya Allah tidak mendengar maka tidak
sah menjadi Tuhan karena tuli adalah kekurangan yang sangat nyata.
Dalam al-Qur’an surah as-Syura ayat 11 Allah berfirman:

       


tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar
dan melihat.
23 dan 24. Allah wajib Bashar dan mustahil ‘Umyun. Maksudnya kita
yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah maha melihat dan mustahil Allah
buta. Penglihatan Allah mutlak tidak dibatasi oleh ukuran, ruang dan
waktu. Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin Allah buta
tidak bisa melihat. Seandainya Allah buta tidak bisa melihat maka
tidak sah menjadi Tuhan karena buta adalah kekurangan yang sangat
nyata. Dalam al-Qur’an surah al-Hujarat ayat 18 Allah. Swt berfirman:

           
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.

25 dan 26. Allah wajib Kalam dan mustahil Bukmun. Maksudnya kita
yakin seyakinnya bahwa Allah maha berbicara dan mustahil bisu tidak
bisa berbicara. Kalam Allah tidak berhuruf dan tidak bersuara, tidak
berawal dan tidak berakhir. Singkatnya kalam Allah maha sempurna
tidak sama dengan kalam makhluk. Dalil pendeknya secara akal adalah
tidak mungkin Allah bisu tidak bisa berbicara. Seandainya Allah bisu
maka tidak sah menjadi Tuhan karena bisu adalah kekurangan yang
sangat nyata. Dalam al-Qur’an surah an-Nisa ayat 164 Allah. Swt
berfirman:

    


dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung

Tujuh sifat ini yaitu Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayah, Sama’, Bashar
dan Kalam dinamakan dengan sifat-sifat Ma’ani.

27 dan 28. Allah wajib Qaadiran dan mustahil ‘Aajizan. Maksudnya


kita yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah adalah zat yang maha kuasa
tidak mungkin zat Allah adalah zat yang lemah. Dalilnya sama dengan
dalil Qudrah.

29 dan 30. Allah wajib Muriidan mustahil Kaarihan. Maksudnya kita


yakin seyakin-yakinnya Allah adalah zat yang maha berkehendak dan
tidak mungkin Allah adalah zat yang tidak berkehendak. Dalilnya
sama dengan dalil Iradah.

31 dan 32. Allah wajib ‘Aaliman dan mustahil Jaahilan. Maksudnya kita
yakin seyakinnya bahwa Allah adalah zat yang maha mengetahui
tidak mungkin Allah adalah zat yang bodoh. Dalilnya sama dengan
dalil Ilmu.

33 dan 34. Allah wajib Hayyan dan mustahil Maiyitan. Maksudnya kita
yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah adalah zat yang Hidup tidak
mungkin Allah adalah zat yang mati. Dalilnya sama dengan dalil
Hayah.

35 dan 36. Allah wajib Sami’an dan mustahil Ashamma. Maksudnya


kita yakin seyakin-yakinya bahwa Allah adalah zat yang maha
mendengar tidak mungkin Allah itu zat yang tuli tidak bisa
mendengar. Dalilnya sama dengan dalil Sama’.

37 dan 38. Allah wajib Bashiiran dan mustahil A’ma. Maksudnya kita
yakin seyakinnya bahwa Allah adalah zat yang maha melihat tidak
mungkin Allah itu zat yang buta tidak bisa melihat. Dalilnya sama
dengan dalil Bashar.

39 dan 40. Allah wajib Mutakalliman dan mustahil Abkam. Maksudnya


kita yakin-seyakinnya bahwa Allah adalah zat yang maha berbicara
dan tidak mungkin Allah itu bisu tidak bisa berbicara. Dalillnya sama
dengan dalil Kalam.
Tujuh sifat ini yaitu Qaadiran, Muuridan, ‘Aaliman, Hayyan,
Saami’an, Baashiran dan Mutakalliman dinamakan sifat-sifat
Ma’nawiyah.

41. Allah harus/jaiz Fi’lu kulli mumkinin auw tarkuhu. Maksudnya kita
yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah tidak wajib dan tidak mustahil
mengadakan dan mengtiadakan segela sesuatu yang bukan wajib dan
bukan mustahil. Allah tidak wajib mengutus rasul, tidak wajib
memberikan yang terbaik untuk seseorang, tidak wajib menciptakan
surga, tidak wajib mematikan yang hidup, tidak wajib menghidupkan
yang mati dan seterusnya. Dalil pendek secara akal tidak mungkin
Allah wajib menciptakan atau mentiadakan yang bukan wajib dan
bukan mustahil karena bila itu terjadi akan berubah hakikat yang jaiz
menjadi wajib atau menjadi mustahil. Dalam al-Qur’an surah al-
Qashash ayat 68 Allah berfirman:

     


dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.

42 dan 43. Semua rasul wajib Siddiq dan mustahil Kidzib. Maksudnya
kita yakin seyakin-yakinnya bahwa semua rasul mulai dari nabi Adam.
As sampai kepada Nabi Muhammad. Saw pasti memiliki sifat siddiq,
benar semua perkataan, perbuatan dan apa saja yang mereka
sampaikan. Tidak mungkin berdusta walau hanya sedikit saja. Dalil
pendeknya secara logika adalah tidak mungkin mereka berdusta karena
risalah mereka disertai dengan mu’jizat dari Allah. Swt sebagai bukti
pembenaran dari Allah terhadap mereka. Dalam al-Qur’an surah

   


dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.

44 dan 45. Semua rasul wajib Amanah dan mustahil Khianah.


Maksudnya kita yakin-seyakinnya bahwa semua rasul mulai dari nabi
Adam. As sampai nabi Muhammad. Saw pasti memiliki sifat amanah
terpercaya pada apa yang mereka sampaikan tidak mungkin mereka
khianah tidak menyampaikan sesuai dengan perintah dari Allah. Swt.
Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin mereka berkhianat
dengan mengerjakan yang haram bahkan tidak mungkin mereka
mengerjakan yang makruh karena seandainya itu terjadi artinya kita
kita juga diperintahkan untuk melakukan yang haram atau yang
makruh karena kita wajib meneladani mereka. Dalam al-Qur’an surah
ad-Dukhan ayat 18 Allah. Swt berfirman:

          
(dengan berkata): "Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah Sesungguhnya aku
adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu,

46 dan 47. Semua rasul wajib Tabligh dan mustahil Kitman. Maksudnya
kita yakin seyakin-yakinnya bahwa semua rasul mulai dari nabi Adam.
As sampai kepada nabi Muhammad. Saw pasti memilik sifat Tabligh
menyampaikan semua yang diperintahkan oleh Allah untuk
disampaikan kepada umatnya tidak mungkin mereka menyembunyikan
sekecil apapun. Dalil pendeknya secara akal adalah tidak mungkin
mereka menyembunyikan apa saja yang diperintahkan untuk
disampaikan karena orang yang menyembunyikan ilmu dilaknak oleh
Allah. Swt. Dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 67 Allah. Swt
berfirman:
         
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.

48 dan 49. Semua rasul wajib Fathanah dan mustahil Baladah.


Maksudnya kita yakin seyakin-yakinnya semua rasul mulai dari nabi
Adam. As sampai kepada nabi Muhammad. Saw pasti memiliki sifat
cerdik mampu mematahkan semua argument orang-orang yang
membantahnya tidak mungkin mereka tidak sanggup mengalahkan
argumentasi lawan-lawan mereka. Dalil pendeknya secara akal tidak
mungkin para rasul itu tidak mampu mematahkan argumentasi lawan
mereka karena hal itu akan membatalkan risalah yang mereka bawa.
Dalam al-Qur’an surah al-An’an ayat 83 Allah. Swt berfirman:

                
dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
50. Semua rasul harus al-A’radh al-Basyariyah. Maksudnya kita yakin
seyakin-yakinnya bahwa semua rasul harus/ jaiz bersifat dengan segala
sifat manusia yang normal dengan catatan sifat tersebut tidak
meruntuhkan martabat kenabian. Misalnya makan, minum, menikah,
sakit, lapar, haus, kenyang, sedih, bahagia dan lain sebagainya. Dalil
pendeknya secara akal adalah hal ini disaksikan oleh orang-orang yang
hidup pada masa mereka hidup. Dalam al-Qur’an surah al-Furqan ayat
20 Allah. Swt berfirman:

            

         


dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu
cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu
Maha melihat.

Demikianlah penjelasan I’tiqad lima puluh lengkap dengan dalil


pendeknya. Semoga bermanfaat untuk umat.
Wallahu a’lam bisshawab wal hamdulillahi rabbil ‘aalamin

Anda mungkin juga menyukai