Anda di halaman 1dari 17

Sifat Wajib Bagi Allah

Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah: Telaah Materi
Dosen Pengampu: Muhammad Hufron, Dr. M.S.I

Disusun Oleh:

Fajar Harialdi 2121028

KELAS H

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID


PEKALONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Telaah Materi.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Pekalongan, 3 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah adalah tuhan yang wajib diimani oleh makhluk-nya.Untuk


menumbuhkan keimanan tentunya kita perlu mengenal Allah.Dalam ayat-ayat
Al-qur’an, Allah tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat materi. Jika
dijelaskan dengan sifat materi berarti Ia berbentuk dan dibatasi oleh tempat.
Padahal, Allah adalah Tuhan yang tidak memerlukan sesuatu.Allah adalah
Tuhanyang memiliki keagungan tidak terbatas.

AL-Qur’an juga tidak memperkenalkan Allah sebagai zat non material


yang tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan sehingga
sulituntuk dijangkau oleh akal manusia. Jika Allah diperkenalkan dengan cara
initentu hati manusia tidak akan tenteram dan yakin karena akalnya tidak
dapatmemahami hakikat-Nya.

Al-Qur’an ternyata menempuh cara pertengahan yaitu memperkenalkan


sifat-sifat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah antara lain
dikenal dengan sifat dan asma Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha
Hidup,Maha Berkehendak, Maha Menghidupkan, dan Mematikan, serta Yang
bersemayam di atas Arsy. Seluruh penjelasan tersebut akanmengantarkan kita
pada pengenalan yang dapat terjangkau oleh akal. Namun demikian AL-Qur’an
juga tetap menyatakan bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah.

Sifat wajib bagi Allah termasuk diantaranya adalah Wujud, Qidam, Baqa’,
Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat, Iradat,
Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Tauhid?

2. Jelaskan Pengertian Sifat-sifat Allah?

3. Jelaskan Pembagian Sifat-sifat Allah?

C. Tujuan Masalah

1. Menjelaskan Pengertian Tauhid.

2. Menjelaskan Sifat Sifat Allah.

3. Jelaskan Pembagian Sifat-sifat Allah.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid

Tauhid adalah hal paling penting yang harus dipelajari setiap muslim.
Bahkan harus dipelajari lebih dulu sebelum kita mempelajarinya/melakukan
ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan sebagainya.

Mentauhidkan Allah dalam nama dan sifat-Nya merupakan salah satu dari
tiga tauhid yang harus diyakini seorang muslim, yaitu tauhid rububiyah, tauhid
uluhiyah dan tauhid asma’ (nama) dan sifat. Dengan demikian, mengenai
namadan sifat Allah memiliki kedudukan dan arti penting dalam agama.
Seseorang tidak dapat beribadah kepada Allah secara sempurna dan dengan
keyakinan yang benar sebelum mengetahui nama dan sifat Allah. 1 Allah
berfirman dalam Qs. Al-A’raf:180

َ‫َوهّٰلِل ِ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُعوْ هُ بِهَ ۖا َو َذرُوا الَّ ِذ ْينَ ي ُْل ِح ُدوْ نَ فِ ْٓي اَ ْس َم ۤا ِٕى ٖ ۗه َسيُجْ َزوْ ن‬
َ‫َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن‬

Artinya: Hanya milik Allah lah asmaul husna , maka berdoalah kepada-
Nya dengan menyebut asmaul husna itu.

Sebagaimana yang sudah maklum, semua orang yang berakal sehat


sepakat bahwa dzat ke ILAHI-an tidak mungkin akan kita ketahui hakikatnya,
hal ini di sepakati juga oleh para ahli kalam dan filosof. Jadi, kalau dzat Allah
SWT tidak dapat diketahui hakikatnya, bagaimana mungkin kita mengetahui
hakikat sifat-sifat-Nya?. Dalam hal ini Ibnu Tairniyah berkata:

“Pengetahuan tentang bagaimana hakikat sifat, tidak akan dapat kita capai
karena pengetahuan akan hal itu, sama dengan pengetahuan tentang bagaimana
(hakikat) yang disifati, kalau yang disifati tersebut tidak dapat diketahui
1
Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin, Memahami Nama dan Sifat Allah, Al
Qwaidul mutsla, hlm : 9
bagaimana (hakikatnya), tentu juga halnya dengan bagaimana hakikat
sifatnya.”

Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk mengetahui dan


mengenal nama-nama-Nya dan sifat-sifat Allah, bukan untuk mencari tahu
kayfiyah (bagaimana bentuk dan hakikat nama dan sifat-Nya), karena hal
tersebut tidak mungkin terjangkau oleh akal manusia yang terbatas.

B. Pengertian Sifat-sifat Allah

Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi
Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat
beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib
juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat
yang mustahil bagi Allah sifat Allah terbagi 3 yaitu:2

1. Sifat Wajib bagi Allah

Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada dzat Allah
sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Allah adalah kholiq, dzat yang
memiliki sifat yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang
dimiliki oleh makhluk-NyaSifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini
melalui akal ( wajib aqli) dan berdasarkan dalil naqli ( Al Qur’an dan
Hadits).

2. Pengertian sifat mustahil bagi Allah

Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat yang tidak akan pernah ada
pada dzat Allah SWT., sifat mustahil ini dinafikan oleh sifat-sifat yang
wajib bagi Allah, dengan dalil aqal maupun dalil naqli.

3. Pengertian sifat jaiz bagi Allah

Sifat jaiz bagi Allah adalah sifat yang boleh ada pada dzat Allah
dan boleh juga tidak ada pada dzat Allah
2
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Erlangga, hlm, 23
C. Pembagian Sifat-Sifat Allah

1. Sifat Wajib Bagi Allah


Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada Zat Allah
sebagai kesempurnaan baginya. Allah adalah Khaliq, Zat yang memiliki sifat
yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki makhluk Nya. Zat
Allah tidak bisa dibayangkan sebagaimana bentuk, rupa dan ciri-cirinya.
Begitu juga sifat-sifatnya, tidak bisa disamakan dengan sifat-sifat makhluk.
Sifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan
berdasarkan dalil naqli (Al-Qur'an dan Hadits). 3

2. Sifat Nafsiyah
Sifat Nafsiyah yang wajib bagi Allah adalah sifat wujud saja dan
maknanya adalah pasti adanya. Mustahil bagi Allah bersifat adam (tidak ada).
Dalil yang bisa didatangkan sebagai penjelasan bahwa Allah bersifat wujud
adalah dengan mengatakan alam ini. Mengapa didalilkan dengan alam??.
Alam adalah baharu atau makhluk, artinya alam ini ada setelah diciptakan oleh
Allah, dan secara otomatis aqal akan mengatakan bahwa Allah Ada, Dan Dia
Yang Mengadakan Alam Ini". Karena, yang diciptakan akan ada yang
menciptakan. Bisa diqiyaskan, dengan mengatakan tidak mungkin sepotong
roti ada tanpa ada yang membuatnya. Seperti itu pula alam. takkan ada jika
tidak diciptakan oleh Allah. Karena Allah pencipta alam semesta.

a. Wujud: Artinya Ada


Adanya Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam ini.
Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang menbuat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran 3:2

‫هّٰللَا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّوْ ۗ ُم‬


Artinya: Allah, tida kada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
senantiasa berdiri sendiri
3
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta. Depatemen Agama RI, hlm12
3. Sifat Salbiyah
Sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi
Allah SWT, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Yang termasuk sifat salbiyah Allah adalah:

a. Allah SWT bersifat Terdahulu (Qidam)

Allah SWT adalah pencipta alam semesta. Dia lebih dahulu ada
sebelum ala mini ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S.
al-Hadid/57:3

‫هُ َو ااْل َ َّو ُل َوااْل ٰ ِخ ُر َوالظَّا ِه ُر َو ْالبَا ِط ۚ ُن َوهُ َو بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬
Artinya: Dialah YangS Awal dan Yang Akhir, YangZahir dan Yang
Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu

b. Allah SWT berdifat Kekal (Baqa')

Semua mahkluk ciptaan Allah SWT akan rusak, sedangkan Dia


sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah SWT akan kekal selamanya
dan Dia tidaka akan pernah mati, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Q.S. ar- Rahman/55:27

‫َويَ ْبقَ ٰى َوجْ هُ َربِّكَ ُذو ْٱل َج ٰلَ ِل َوٱِإْل ْك َر ِام‬


Artinya: Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan.

c. Allah SWT bersifat Berbeda dengan Ciptaan-Nya (Mukhalafatu lil


Hawadisi)

Allah SWT memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat


Allah SWT berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Jika ada kesamaan,
hanya sama namanya, sedangkan kesempunaan-Nya tidak sama.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. asy-Syura/42:11

‫ض َج َع َل لَ ُك ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ْز َواجًا َّو ِمنَ ااْل َ ْن َع ِام‬


ِ ۗ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ َ‫ف‬
ِ ‫اط ُر السَّمٰ ٰو‬
َ ‫اَ ْز َواج ًۚا يَ ْذ َرُؤ ُك ْم فِ ْي ۗ ِه لَي‬
ِ َ‫ْس َك ِم ْثلِ ٖه َش ْي ٌء َۚوهُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
‫ص ْي ُر‬
Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu
dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang
ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang
biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia,
dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

d. Allah SWT berdifat berdiri dengan sendirinya (Qiyamuhu Binafsihi)

Allah SWT sebagai pencipta alam adalah Mahakuasa. Dia tidak


memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan
yang ada pada diri-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.s
Al Ankabut ayat 6

َ‫َو َم ْن َجاهَ َد فَاِنَّ َما يُ َجا ِه ُد لِنَ ْف ِس ٖه ۗاِ َّن هّٰللا َ لَ َغنِ ٌّي ع َِن ْال ٰعلَ ِم ْين‬
Artinya: Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya
jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-
benar Maha kaya '(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

e. Allah SWT bersifat Maha Esa (Wahdaniyyah)

Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Naha


Esa, artinya Dia tidak terbilang dua, tiga, dan seterusnya. Sebagaimana
Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Ikhlas/112:1-4

َّ ‫ هّٰللَا ُ ال‬١ ‫قُلْ هُ َو هّٰللا ُ اَ َح ۚ ٌد‬


٤ ࣖ ‫ َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬٣ ‫ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُوْ لَ ۙ ْد‬٢ ‫ص َم ۚ ُد‬
Artinya :Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tiada pula- diperanakkan, dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia."

4. Sifat Ma'ani
Yaitu sifat yang ada pada zat Allah yang sesuai dengan kesempurnaan
Karena keberadaaan sifat inilah nantinya sifat ma'nawiyah Allah. Yang
termasuk sifat ma'ani adalah.4

a. Allah SWT bersifat Maha Kuasa (Qudrah)

Dia kuasa menciptakan alam, mampu memelihara, dan sanggup


menghancurkannya tanpa bantuan kekuasaan lain. Sebagaimana Allah
berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:20

ْ َ‫ض ۤا َء لَهُ ْم َّم َشوْ ا فِ ْي ِه ۙ َواِ َذٓا ا‬


‫ظلَ َم‬ َ َ‫ارهُ ْم ۗ ُكلَّ َمٓا ا‬ َ ‫ف اَب‬
َ ‫ْص‬ ُ َ‫ق يَ ْخط‬ ُ ْ‫يَ َكا ُد ْالبَر‬
ِّ‫ار ِه ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى ُكل‬ ِ ‫ص‬ َ ‫َب بِ َس ْم ِع ِه ْم َواَ ْب‬
‫هّٰللا‬
َ ‫َعلَ ْي ِه ْم قَا ُموْ ا َۗولَوْ َش ۤا َء ُ لَ َذه‬
‫ࣖ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar
itu; dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

b. Allah SWT bersifat Berkehendak (Iradah)

Jika Allah berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak.


Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Yasin/36:82

َ ُ‫ِإنَّ َمٓا َأ ْم ُر ٓۥهُ ِإ َذٓا َأ َرا َد َش ْيـًٔا َأن يَق‬


ُ ‫ول لَ ۥهُ ُكن فَيَ ُك‬
‫ون‬
Artinya: Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

c. Allah SWT bersifat Maha Mengetahui ('Alim)

Allah SWT adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui


4
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. Bumi Aksara,hlm 45
semua cptaan- Nya. Allah berfirman sebagai berikut.

‫ض َوهّٰللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬


ِ ۗ ْ‫ت َو َما فِى ااْل َر‬
ِ ‫ُ يَ ْعلَ ُم َما فِى السَّمٰ ٰو‬
‫هّٰللا‬

"....dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S. al-Hujarat/


49:16) Allah SWT bersifat Hidup (Hayat)

d. Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah SWT. Dia yang


mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah tidak akan mati dan
kekal selamanya. Firman Allah dalam Q.S.Ali 'Imran/3:2

‫هّٰللَا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّوْ ۗ ُم‬


Artinya: Allah, tida kada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
senantiasa berdiri sendiri.

e. Allah SWT bersifat Maha Mendengar (Sama")"

Tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh Allah SWT.


Walaupun jumlah suara manusia ratusan juta, semua akan didengar
oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Hujarat/49:1

‫َي هّٰللا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َس ِم ْي ٌع‬ ٰ


ِ ‫ٰياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا اَل تُقَ ِّد ُموْ ا بَ ْينَ يَد‬
ٓ
‫َعلِ ْي ٌم‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. f. Allah SWT bersifat
Maha Melihat (Basar)

f. Allah SWT bersifat Maha Melihat (Basar)

Allah yang mengatur, yang menjalankan, dan mengawasi


benda-benda, seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet
lainnya. Semua itu bagi Allah tidak ada yang lepas dari penglihatan-
Nya. Allah SWT berfirman sebagai berikut.

‫هّٰللا‬
ِ َ‫َو ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
‫ص ْي ٌر‬
Artinya: Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian perbuat. (Al-
Baqarah: 265)

g. Allah SWT bersifat Berfirman (Kalam)

Kalam berarti Allah berbicara melalui firman-Nya yang berupa


wahyu. Allah berfirman sebagai berikut.

ُ ‫ك ۚ َو َكلَّ َم ٱهَّلل‬ َ ‫صصْ ٰنَهُ ْم َعلَ ْي‬


َ ‫ك ِمن قَ ْب ُل َو ُر ُساًل لَّ ْم نَ ْقصُصْ هُ ْم َعلَ ْي‬ َ َ‫َو ُر ُساًل قَ ْد ق‬
‫ُمو َس ٰى تَ ْكلِي ًما‬
Artinya: Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul
yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
berbicara kepada Musa dengan langsung.(An-Nisa:164)

5. Sifat Ma'nawiyah
Yaitu Sifat yang tetap slalu ada pada zat Allah tidak mungkin pada
suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Diantara sifat ma'nawai
diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Qadiran, Berarti Allah maha kuasa

b. Muridan, Berarti Allah maha berkehendak

c. Aliman, Berarti Allah maha menegtahui

d. Hayyan, Berarti Allah maha hidup

e. Sami'an, Berarti Allah maha mendengar


f. Basiran, Berarti Allah maha melihat

g. Mutakalliman, Berarti Allah maha berbicara

6. Sifat Sifat Jaiz Bagi Allah


Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat boleh
atau sifat jaiz yang dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah
menjadikan sesuatu itu "ada" atau boleh atau mungkin membuatnya "tidak
ada", maksudnya disini boleh melakukannya atau meninggalkannya. Allah
sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau meninggalkannya. Contohnya,
boleh atau mungkin bagi Allah menciptakan langit, bumi dan matahari dil dan
dilain pihak boleh atau mungkin juga bagi Allah untuk tidak
menciptakannya."
Tidak wajib bagi Allah membuat sesuatu seperti menghidupkan atau
mematikan tapi Allah mempunyai hak muthlaq untuk memnghidupkan atau
mematikan.
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.
Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi
dari apa yang mereka persekutukan” (dengan Dia). (al-Qashash 6)

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Tauhid adalah hal paling penting yang harus dipelajari setiap muslim.
Bahkan harus dipelajari lebih dulu sebelum kita mempelajarinya/melakukan
ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan sebagainya.
Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi
Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat
beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah
Pembagian sifat Allah yaitu, pertama, Sifat Wajib Bagi Allah, kedua,
Sifat Nafsiyah, ketiga, Sifat Salbiyah, keempat, Sifat Ma’ani, kelima, Sifat
Ma'nawiyah, keenam, Sifat Sifat Jaiz Bagi Allah

B. Saran
Demikian materi yang dapat penulis paparkan mengenai materi Sifat
Wajib Allah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun
segi penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan
masukan yang bersifat membangun penulis. Semoga apa yang ada didalam
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi


Umum. Jakarta. Depatemen Agama RI
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. Bumi
Aksara
Darajat, Zakiah, dkk. 1986. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta. Departemen
Agama RI
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP. Jakarta,
Erlangga
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai