Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dengan terselesaikannya
makalah ini yang berjudul sifat nafsiyah.

Atas bantuan mereka saya ucapkan terimakasih semoga Tuhan membalas jasa baik beliau.
Makalah ini saya susun sangat sederhana, walau kami sudah berusaha sebaik mungkin,
namun keterbatasan pengetahuan dan saranan penunjang lainnya, maka makalah ini jauh dari
kata Sempurna, walau demikian kami tetap berharap agar makalah ini tetap bermanfaat bagi
rekan-rekan lain yang ingin membaca.
Akhirnya kami sangat mengharakan saran dan kritik yang membangun kesempatan kami
dalam menyusun makalah ini.

Penyusun
BAB I
PENDAHLUAN

A. Latar Belakang

Pengertian sifat nafsiyah tentunya menjadi pengetahuan penting dalam ajaran agama Islam.
Dalam ajaran agama Islam, terdapat 20 sifat wajib Allah yang harus kita imani. Sedangkan
sifat tersebut menjadi 4 bagian atau kategori. Sebut saja sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat
ma’ani, beserta sifat maknawiyah.

Dalam Al-Qur’an, sifat Allah tersebut sudah terdapat pada beberapa ayat dengan
menggambarkan keagungan-Nya sebagai Sang Pencipta. Kita sebagai umat Islam tentunya
juga meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah. Tanpa ada campur tangan Allah, kita tidak
bisa melakukan apapun.

Sebab, kita itu hanya dari tanah dan akan kembali ke tanah. Sehingga tidak mempunyai
anjuran untuk kita bersifat tinggi seperti langit yang berada di atas tanah. Segala hal yang
terjadi dalam kehidupan kita sudah menjadi takdir dari Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sifat nafsiyah ?


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Sifat Nafsiyah


Dirangkum dari buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna karya Syaifurrahman El-Fati,
nafsiyah berasal dari kata nafs yang berarti “diri”. Menurut istilah, sifat nafsiyah adalah sifat
khusus yang menunjukkan keberadaan Allah dan hanya pada diri atau dzat Allah.
Sifat wajib yang masuk ke dalam kategori nafsiyah ini hanya satu, yaitu Wujud. Sifat Wujud
artinya Allah SWT ada bukan karena diciptakan, tetapi karena dzat-Nya sendiri. Penjelasan
mengenai sifat ini juga tercantum dalam Al-Quran surah As-Sajdah ayat 4.

Artinya: "Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari
padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah
kamu tidak memperhatikan?" (QS. As-Sajdah:4)

Hadis Ahmad

Dalam hadis riwayat Ahmad yang artinya adalah “Rasulullah bersabda, aku memohon kepada
Engkau atas semua nama yang menjadi nama-Mu. Baik yang sudah Engkau jadikan sebagai
nama untuk diri-Mu atau yang sudah Engkau ajarkan kepada seseorang yang merupakan
makhluk-Mu, atau yang sudah Engkau turunkan dalam kitab-Mu, sembunyikan supaya
menjadi ilmu gaib di sisi-Mu”.

Meskipun merupakan salah satu sifat wajib Allah SWT, ternyata masih banyak saudara
muslim kita yang belum mengetahui pengertian nafsiyah. Ketahuilah bahwasannya nafsiyah
merupakan sifat yang menunjukkan zat itu sendiri, bukan hal lain. Sifat ini juga didefinisikan
sebagai haliyyah. Lebih tepatnya suatu kondisi yang pasti ada pada suatu zat selama zat
tersebut tidak ‘ilati dengan suatu ‘ilat. Untuk salah satu contoh sifat nafsiyah ini adalah sifat
wujud. Wujud artinya adalah ada. Dengan begitu, artinya adalah keberadaan Allah
merupakan hal penting untuk kita imani. Keberadaan Allah SWT juga menjadi suatu pertanda
kebesaran yang nyata.

Sifat nafsiyah juga berkaitan dengan zat Allah yang menjadi penguasa langit serta bumi.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Secara mudahnya, pengertian
nafsiyah merupakan sifat wajib bagi Allah SWT yang tidak dikarenakan oleh suatu sebab
apapun.
Wujud

Seperti yang sudah jelas sebelumnya bahwa salah satu sifat wajib Allah yang merupakan
contoh dari pengertian nafsiyah adalah wujud. Allah SWT itu ada dengan sendirinya dan
tidak ada yang menciptakan. Seperti firman Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-
Hadid ayat 4.

Artinya adalah “Ia yang sudah menciptakan langit, bumi, serta enam masa. Kemudian Ia
bersemayam di Arsy. Ia juga mengetahui apa yang ada di dalam bumi dan keluar dari
padanya, serta mengetahui apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Ia
yang bersama kamu di manapun kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan”.

Dengan begitu, kita juga bisa mengambil kesimpulan bahwa sepandai-pandai apapun
manusia yang ada di bumi ini, tidak akan mampu menyaingi kekuatan, kesempurnaan, dan
kekuasaan Allah SWT.

Dengan adanya pengertian sifat nafsiyah serta contohnya, menjadi penekanan tersendiri
untuk kita bahwa tidak ada yang lebih besar kekuatannya, kecuali hanya Allah SWT.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sifat Nafsiyah yakni sifat yang berhubungan dengan dzat Allah semata. Yang termasuk
dalam sifat Nafsiyah adalah hanya sifat wujud.
Keyakinan umat manusia terhadap wujud Allah sebenarnya telah ada sejak manusia
dilahirkan. Yang sifatnya adalah mutlak atau lebih sering dikenal dengan istilah religious
instinct (insting keagamaan).

B. saran
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi salah satu sifat Allah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya, juga para
pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai