Anda di halaman 1dari 26

Sifat-sifat bagi Allah

Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh
alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan
jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya.
Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat
tersebut.
Sifat
Wajib
Sifat
wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT
SifatSifat
wajib Allah berjumlah 20.
Sifat
mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada
Mustahil
pada Allah SWT Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat
wajib. Jumlahnyapun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT.
Sifat
Sifat
jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat
Jaiz
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak
ada yang melarang.
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu.

Wujud
Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Taala yang tiada
disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) disisi
Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia
ain maujud dan bukan lain daripada ain maujud , maka atas
qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada
dengan tiada) . Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan AlAshaari wujud itu ain Al-maujud , karena wujud itu zat maujud
karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat.
Kepercayaan bahwa wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi
agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini
mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang
bermaksud :
Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang
menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah
yang menjadikan ( Surah Luqman : Ayat 25 )

Salbiyah
Sifat Salabiyyah adalah sifat yang
menolak segala sifat-sifat yang tidak
layak dan patut bagi Allah s.w.t,
sebab Allah Maha sempurna dan
tidak memiliki kekurangan.
Qidam

Salbiyah

Baqa
Mukhalafatu lil
hawaditsi
Qiyamuhu bi nafsih
Wahdaniyyah

Qidam
Sifat Qidam menolak adanya permulaan bagi
Allah s.w.t , dengan kata lain adanya Allah s.w.t tidak
didahului oleh tidak ada, mustahil bagi Allah bermula
dengan tidak ada.
Allah berfirman :


Artinya : Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang
Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu (Al Hadiid:3)

Baqa
Sifat

Baqa` menolak adanya kesudahan dan


kebinasaan Wujud Allah s.w.t, mustahil bagi Allah
bersifat Fana` atau binasa.
Allah berfirman :











Artinya : Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan. (al-Qashash: 88).

Mukhalafatu lil Hawaditsi


Mukhalafatu Lil Hawadith ( Berbeda dengan yang baharu )
adalah sifat yang menolak adanya persamaan Zat, Sifat dan
Perbuatan Allah dengan Zat, sifat dan perbuatan baharu,
dengan makna lain Allah tidak seperti makhluknya.
Allah berfirman :







Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS.
As-Syura : 11).

Qiyamuhu Bi Nafsih
Qiyamuhu Bi Nafsih ( Berdiri Allah dengan sendiri-Nya ), sifat ini
menolak adanya Allah berdiri dengan yang lainnya, dengan makna
lain, Allah tidak memerlukan bantuan dan pertolongan dari yang
lainnya, bahkan Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan pencipta
sebab Dia Maha Pencipta, tidak memerlukan pembantu sebab Dia
Maha Kuasa, tidak memerlukan tempat sebab Dia yang
menjadikanya, tidak memerlukan waktu dan masa sebab di
kekuasaan-Nyalah waktu dan masa.







Artinya : Sesungguhnya Allah SWT benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (al-Ankabut : 6).

Wahdaniyyah
Wahdaniyyah ( Esa ), maknanya adalah Allah memiliki yang Maha Esa, Esa pada
Zat, Esa padasifat dan Esa pada perbuatan, sifat ini menolak adanya Kam yang lima :
a - Zat Allah tidak tersusun dari beberapa unsur ataupun anggota badan.
b - Tidak ada satupun Zat yang sama seperti Zat-Nya Allah.
c - Sifat Allah tidak terdiri dari dua sifat yang sama, seperti adanya dua Qudrah.
d - Tidak ada satupun sifat di dunia ini yang sama seperti sifat Allah.
e - Tidak ada satupun di dunia ini yang sama seperti perbuatan Allah.
Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang
sama Zatnya dengan Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun
yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki perbuatan yang Esa, tidak ada di
dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah.
Allah berfirman :















Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy
daripada apa yang mereka sifatkan. (al-Anbiya: 22).

Maani

Sifat Maani ialah sifat yang Maujud atau ada yang berdiri pada
Zat Allah s.w.t. yang menyebabkan Zat itu bersifat dengan suatu
hukum Sifat Manawiyah. Umpamanya Sifat Maani seperti Ilmu,
sifat ini ialah sifat yang berdiri pada Zat Allah. Artinya Ilmu itu
sifat Allah bukan Zat Allah. Allah s.w.t. dapat mengetahui sesuatu
dengan Ilmu-Nya bukan dengan Zat-Nya. Yang menyebabkan zat
itu bersifat dengan sifat suatu hukum Sifat Manawiyah
maksudnya Allah dikatakan Kaunuhu Aliman (Keadaan-Nya
Berilmu). Kerana Allah mempunyai sifat Sama maka Allah
Qudrat
dikatakan Kaunuhu Samian (Keadaan-Nya
Mendengar).
Iradat
Maani

Ilmu
Hayyat
Sama
Bashor
Kalam

Qudrat
Qudrah ( Maha Kuasa ) adalah sifat yang azali yang berada
pasti pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Kuasa menjadikan dan
menghancurkan setiap yang mungkin sesuai dengan IradahNya.
Allah berfirman :




Artinya : Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan


Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (al-Fatir: 44).

Iradat
Iradah ( Maha Berkehendak ) adalah sifat azali yang
berada pada Zat-Nya Allah s.w.t menentukan sesuatu yang
mungkin dengan sebahagian yang boleh terhadapnya,
seperti Allah menentuka bahwa Zaid pintar dan Ziyad bodoh.
Allah berfirman :








Artinya : Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu
apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan
kepadanya: Kun (jadilah), maka jadilah ia. (an-Nahl: 40).

Ilmu
Ilmu ( Maha Mengetahui ) adalah sifat Qadim yang berada pada Zat-Nya
Allah s.w.t Mengetahui seluruh sesuatu yang bersangkut paut dengan
sekalian yang wajib, mustahil, dan yang boleh tanpa didahului oleh sesuatu
yang menutupi pengetahun-Nya.
Allah berfirman :
























Artinya : Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan
tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfudz) [Al Anaam:59]

Hayat
Hayat ( Maha Hidup ) adalah sifat yang Qadim berdiri pada Zat Allah s.w.t
yang Maha Hidup, dengan adanya sifat Hayat menetapkan dan
mengkuatkan adanya sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Sama`, Bashar dan Kalam,
hidupnya Allah yang kekal dan abadi.
Allah berfirman :







Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka,
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha

Sama
Sama` ( Maha Mendengar ) adalah sifat yang qadim
berdiri pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Maha Mendengar
dari seluruh yang ada baik suara ataupun selainnya.
Allah berfirman :


Artinya : Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku Maha
mendengar dan Maha melihat. (Thaha: 46).

Bashor
Bashor ( Maha Melihat ) adalah sifat yang qadim yang
berdiri pada zat Allah s.w.t Maha Melihat segala sesuatu
yang ada, baik yang jelas, yang tersembunyi, maupun yang
samar-samar.
Allah berfirman :







Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (asSyura: 11).

Kalam
Kalam ( Maha Berbicara ) adalah sifat yang qadim
yang berdiri pada Zat-Nya Allah yang Maha
berbicara tanpa menggunakan huruf dan suara,
tanpa i`rab dan dan bina` dan Maha suci dari sifatsifat kalam yang baharu.
Allah berfirman :

Artinya : Dan Allah telah berbicara kepada Musa


dengan langsung. (An-Nis: 164).

Maknawiyah
Sifat Ma`nawiyah adalah sifat-sifat yang melazimi dari sifat
Ma`ani, dengan kata lain sifat Ma`nawiyah adalah sifat
yang wujud disebabkan adanya sifat Ma`ani, seperti Allah
memiliki sifat kuasa, maka lazimlah Allah itu keadaannya
Kuasa.
KAUNUHU QADIRAN

KAUNUHU MURIDAN

Maknawiya
h

KAUNUHU ALIMAN
KAUNUHU HAYYAN:
KAUNUHU SAMIAN
KAUNUHU BASIRAN
KAUNUHU
MUTAKALLIMAN

Kaunuhu Qadiran
Kaunuhu Qadiran artinya keberadaan Allah
itu harus berkuasa atas segala sesuatu. Sifat
ini dikatakan juga sifat yang qadim (dahulu)
yang berdiri pada dzat-Nya, mulaziamah atau
dilazimkan memiliki sifat al-Qudrah (kuasa).
Sifat ini juga merupakan bentuk fail atau
pelaku dari Sifat Maani kuasa. Dan untuk
selanjutnya, kita bisa mengambil
perumpamaan dan contoh dari sifat Kudrah
Kuasa. Lihat pelajaran sebelumnya tentang
sifat Kudrah.

Kaunuhu Muridan
Kaunuhu Muridan artinya keberadaan Allah
itu harus berkehendak atas segala sesuatu.
Sifat ini dikatakan juga sifat qadim (Dahulu)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan
memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan
merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat
Manai Iradah (berkehedak). Dan untuk
selanjutnya kita bisa mengambil
perumpamaan atau contoh dari isfat Iradat
dalam pelajaran sebelumnya.

Kaunuhu Aliman
Kaunuhu Aliman artinya keberadaan Allah
itu harus Maha Mengetahui atas segala
sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu
(Mengetahui) yang berdiri pada dzat-Nya
dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini
juga merupakan merupakan bentuk fail
atau pelaku dari sifat Manai Ilmu
(mengetahui). Dan untuk selanjutnya kita
bisa mengambil perumpamaan atau contoh
dari isfat Ilmu. Lihat pelajaran sebelumnya.

Kaunuhu Hayyan
Kaunuhu Hayyan artinya keberadaan
Allah itu harus Maha Hidup tidak
mati. Sifat ini dikatakan juga sifat Alhayatu (Hidup) yang berdiri pada
dzat-Nya dan dilazimkan memiliki
sifat ini. Sifat ini juga merupakan
merupakan bentuk fail atau pelaku
dari sifat Manai al-Hayatu (Hidup).
Dan untuk selanjutnya kita bisa
mengambil perumpamaan atau

Kaunuhu Samian
Kaunuhu Samian artinya keberadaan Allah
itu harus Maha Mendengar segala sesuatu.
Sifat ini dikatakan juga sifat Assamu
(Mendegar) yang berdiri pada dzat-Nya
dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini
juga merupakan merupakan bentuk fail
atau pelaku dari sifat Manai Assamu
(Mendengar). Dan untuk selanjutnya kita
bisa mengambil perumpamaan atau
contoh dari isfat Assamu.

Kaunuhu Bashiran
Kaunuhu Bashiran artinya
keberadaan Allah itu harus Maha
Melihat segala sesuatu. Sifat ini
dikatakan juga sifat Al-Basharu
(Melihat) yang berdiri pada dzat-Nya
dan dilazimkan memiliki sifat ini.
Sifat ini juga merupakan bentuk fail
atau pelaku dari sifat Manai Albashar (melihat). Dan untuk
selanjutnya kita bisa mengambil

Kaunuhu Mutakaliman
Kaunuhu Mutakalliman artinya keberadaan
Allah itu harus Maha Berbicara dengan
pembicaraan yang tidak menyerupai ciptaanNya. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Kalamu
(Berbicara) yang berdiri pada dzat-Nya dan
dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga
merupakan merupakan bentuk fail atau
pelaku dari sifat Manai Al-Kalam
(Berbicara). Dan untuk selanjutnya kita bisa
mengambil perumpamaan atau contoh dari
isfat al-Kalam.

Sifat Mustahil bagi Allah


Adam, artinya tiada (bisa mati)
Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)
Fana, artinya binasa (tidak kekal/mati)
Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
Taaddud, artinya berbilang bilang (lebih dari satu)
Ajz, artinya lemah (tidak kuat)
Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)
Jahl, artinya jahil (bodoh)
Maut, artinya mati (bisa mati)
Syamam, artinya tuli
Umy, artinya buta
Bukm, artinya bisu
Kaunuhu Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)
Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)
Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)
Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)
Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)
Kaunuhu Ama, artinya buta (dalam keadaannya)
Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)

Sifat Jaiz
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil
juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz
artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz
bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan
boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak
menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz
Allah hanya ada satu yaitu Filu kulli mumkinin au
tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang
mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya.
Maksudnya Allah itu berwenang untuk
menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak
sesuai dengan kehendak-Nya.

Anda mungkin juga menyukai