Bagaimana mungkin seorang akan mencintai dan mengenal Allah SWT dan
Rasul Nya sedangkan dia tidak mengetahui bagaimana sifat wajib, mustahil dan
jaiz(harus) pada Allah dan Rasul Nya. Oleh karena itu para ulama, berpendapat
hukum mempelajari aqaid 50 ini adalah fardhu 'ain (wajib tiap individu).
Diragukan keshahan iman seseorang jika dia belum menguasai 'aqaid 50 beserta
dalilnya, Ulama sanusi bahkan mengatakan wajib secara tafsili(dengan dalil
yang sangat rinci)
قال السنوسى وليس يكون الشخص مؤمنا اذا قال أنا جازم بالعقائد زلو قطعت قطعا قطعا ال ارجع عن
جزمى هذا
"Imam as-Sanusi berkata : Dan seseorang tidak menjadi mukmin jika dia
berkata : pokoknya saya beriman, walau saya dipotong potong saya tetap
beriman sedang kan dia tidak mengerti akaid 5 0secara benar ya itu secara
tafisili ini tetap di anggap belum
muslim yang ber akaidah (beriman)
بل ال يكون مؤمنا حتى يعلم كل عقيدة من هذه الخمسين بدليلها وتقديم هذا العلم فرضا كما يؤخذ من شرح
العقائد النه جعله اساسا ينبئ عليه غيره
"Bahkan dia tidak akan menjadi mukmin sehingga dia mengetahui akan setiap
aqidah dari yang 50 ini dengan dalilnya (yang tafsili) dan (mengetahui pula
bahwa) mendahulukan ilmu ini adalah fardhu sebagaimana dikutip dari kitab
Syarhul Aqa'id, (Kifayatul Awam) telah menjadikan ilmu ini sebagai dasar
(Ponsasi) yang terbina atasnya oleh barang yang selanjutnya"
ٌص َمدُ لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا أ َ َحد َّ ٌَّللاُ أ َ َحد
َّ َّللاُ ال َّ قُ ْل ه َُو
''Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya.''