Anda di halaman 1dari 8

Wajib bagi muslim'Aqaid 50

(itikeut 50) Aqidah Ahlusunnah


Waljamaah
waledblangjruen (34) in aceh • 9 months ago

Wajib bagi muslim'Aqaid 50 (itikeut 50) Aqidah Ahlusunnah Waljamaah

Universitas Islam Dunia


Di tulis oleh ; Waled blang jruen
18:45:00

Bagaimana mungkin seorang akan mencintai dan mengenal Allah SWT dan
Rasul Nya sedangkan dia tidak mengetahui bagaimana sifat wajib, mustahil dan
jaiz(harus) pada Allah dan Rasul Nya. Oleh karena itu para ulama, berpendapat
hukum mempelajari aqaid 50 ini adalah fardhu 'ain (wajib tiap individu).
Diragukan keshahan iman seseorang jika dia belum menguasai 'aqaid 50 beserta
dalilnya, Ulama sanusi bahkan mengatakan wajib secara tafsili(dengan dalil
yang sangat rinci)

‫قال السنوسى وليس يكون الشخص مؤمنا اذا قال أنا جازم بالعقائد زلو قطعت قطعا قطعا ال ارجع عن‬
‫جزمى هذا‬
"Imam as-Sanusi berkata : Dan seseorang tidak menjadi mukmin jika dia
berkata : pokoknya saya beriman, walau saya dipotong potong saya tetap
beriman sedang kan dia tidak mengerti akaid 5 0secara benar ya itu secara
tafisili ini tetap di anggap belum
muslim yang ber akaidah (beriman)
‫بل ال يكون مؤمنا حتى يعلم كل عقيدة من هذه الخمسين بدليلها وتقديم هذا العلم فرضا كما يؤخذ من شرح‬
‫العقائد النه جعله اساسا ينبئ عليه غيره‬

"Bahkan dia tidak akan menjadi mukmin sehingga dia mengetahui akan setiap
aqidah dari yang 50 ini dengan dalilnya (yang tafsili) dan (mengetahui pula
bahwa) mendahulukan ilmu ini adalah fardhu sebagaimana dikutip dari kitab
Syarhul Aqa'id, (Kifayatul Awam) telah menjadikan ilmu ini sebagai dasar
(Ponsasi) yang terbina atasnya oleh barang yang selanjutnya"

20 SIFAT WAJIB DAN 20 SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH BESERTA


DALILNYA

1. Wujud : Ada Mustahil Tidak ada


Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya
Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:
ُ ‫احدُ ْالقَ َّه‬
‫ار‬ ِ ‫ش ْيءٍ َوه َُو ْال َو‬ َّ ‫ قُ ِل‬. ُ‫َّللا‬
َ ‫َّللاُ خَا ِل ُق ُك ِِّل‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
َّ ‫ض قُ ِل‬ َّ ‫قُ ْل َم ْن َربُّ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..”


Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa”.

1. Qidam (Terdahulu/Tak berawal) mustahil Hudust (Baru/Ada awalnya)


Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah
membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli: Surat Al-Hadid ayat 3:
‫ه َُو ْاْل َ َّو ُل َو ْاْل ِخ ُر‬
''Dialah yang Awal dan yang akhir.''
2. Baqa' (Kekal/Tiada akhirnya) mustahil Fana (Rusak/Musnah)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti Allah
Hudust, dan itu mustahil bagi Allah
Dalil Naqli : Surat Ar-Rahman ayat 27:
ِ ْ ‫َويَ ْبقَى َوجْ هُ َر ِبِّكَ ذُو ْال َج ََل ِل َو‬
‫اْل ْك َر ِام‬
''Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan''.
3. MukhAlafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) mustahil sama
(Menyerupai makhluknya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka
Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Asy-SyurA ayat 11:
‫ير‬
ُ ‫ص‬ِ َ‫ش ْي ٌء َوه َُو الس َِّمي ُع ْالب‬ َ ‫ْس َك ِمثْ ِل ِه‬َ ‫لَي‬
''tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,''
4. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) mustahil Berhajat
(Membutuhkan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau
pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan
benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putih pun
akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut ayat 6:
‫ع ِن ْالعَالَ ِمينَ العنكبوت‬ َ ‫ي‬ ٌّ ‫َّللاَ لَغَ ِن‬
َّ ‫ِإ َّن‬
''Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.''
5. Wahdaniyyah (Esa) mustahil Ta’addud berbilangan bilangan (Lebih dari
satu)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan
ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi
pendapat, dan itu mustahil. Maka tidak mungkin Allah Ta’addud.
Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas

ٌ‫ص َمدُ لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا أ َ َحد‬ َّ ٌ‫َّللاُ أ َ َحد‬
َّ ‫َّللاُ ال‬ َّ ‫قُ ْل ه َُو‬

1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.


2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
5. Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) mustahil lemah ‘Ajzu
(Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan
pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 20:
ٌ ‫ش ْيءٍ قَد‬
‫ِير‬ َ ‫علَى ُك ِِّل‬ َّ ‫إِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬
''Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.''
6. Iradah (Berkehendak) mustahil lalai (Terpaksa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Karahah (terpaksa) pasti
Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Hud ayat 107:
‫ِإ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل ِل َما ي ُِريدُ هود‬
''Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia
kehendaki.''
7. ‘Ilmu (Maha Mengetahui) mustahil Jahil (Bodoh)
alil ‘Aqli : Seandainya Allah jahil (Bodoh) pasti Allah tidak Iradah(tidak
berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 231:
‫ع ِلي ٌم‬
َ ٍ‫ش ْيء‬ َّ ‫َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
َ ‫َّللاَ ِب ُك ِِّل‬
''Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu''.
8. Hayah (Hidup) mustahil Maut (Mati)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat,
Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
Dalil naqli : Surat Al Baqarah ayat 255:
‫ي ْالقَيُّو ُم‬
ُّ ‫َّللاُ َال ِإلَهَ ِإ َّال ه َُو ْال َح‬
َّ
''Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang
hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)''
9. Sama’ (Maha Mendengar) mustahil Tuli (Shamam)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ َ‫َوه َُو الس َِّمي ُع ْالب‬
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.''
10. Bashar (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
‫صير‬ ِ َ‫َوه َُو الس َِّمي ُع ْالب‬
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat''.
11. Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa
berbicara)
Dalil 'Aqli :Seandainya Allah bisu ,pasti Allah tidak dapat berfirman dan
itu mustahil bagi Allah
Dalilnya Naqli :dalam surat An-Nisa ayat 164:
‫سى ت َ ْك ِلي ًما‬ َّ ‫َو َكلَّ َم‬
َ ‫َّللاُ ُمو‬
''dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung''
12. Qadiran yang kuasa mustahil yang lemah (‘Ajizan)
Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrah
13. Muridan yang berkehendak mustahil yang lalai
Dalilnya sama dengan dalil sifat Iradah
14. ‘Alimun yang mengetahui mustahil yang Jahilan
Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu
15. Hayyun yang hidup mustahil yang mati (mayyitan)
Dalilnya sama dengan dalil sifat hayah
16. Sami’un yang mendengar mustahil yang tuli (Ashamma)
Dalilnya sama dengan sifat Sama’
17. Bashirun yang melihat mustahil yang buta (A’maa)
Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashar
18. Mutakaliman yang berkata kata mustahil yang bisu ( Abkama)
Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam

1 SIFAT JAIZ BAGI ALLAH


Fi'lu kulli mumkinin aw tarkuhu
Artinya: “Mungkin bagi Allah menciptakan atau tidak menciptakan makhluk”.
Dalil ‘Aqli : Seandainya bagi Allah wajib atau mustahil menciptakan makhluk
(Mumkinat), maka setiap apapun yang jaiz (mungkin) pasti akan jadi wajib dan
jadi mustahil. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Ibrahim ayat 19:
‫ق َجدِي ٍد إبراهيم‬ ِ ْ ‫إن يَشَأ ْ يُ ْذ ِه ْب ُك ْم َويَأ‬:
ٍ ‫ت ِبخ َْل‬ ْ
''jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan mengganti(mu)
dengan makhluk yang baru''

4 SIFAT WAJIB DAN 4 SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL BESERTA


DALILNYA

1. Shidiq (Benar) mustahil Bohong (Kadzib)


Dalil ‘Aqli : Seandainya Para Rasul Kadzib pasti Khobar (Wahyu) dari
Allah pun bohong, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 22:
ُ‫سولُه‬ َ ‫سولُهُ َو‬
َّ َ‫صدَق‬
ُ ‫َّللاُ َو َر‬ َّ ‫عدَنَا‬
ُ ‫َّللاُ َو َر‬ َ َ‫َولَ َّما َرأَى ْال ُمؤْ ِمنُونَ ْاْلَحْ ز‬
َ ‫اب قَالُوا َهذَا َما َو‬
''Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang
bersekutu itu, mereka Berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-
Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.''.
2. Amanah (Terpercaya) mustahil Khiyanat (Berkhianat)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rasul Khianah dengan melakukan
pekerjaan yang diharamkan atau yang dimakruhkan oleh Allah, maka kita
diperintahkan untuk melakukan yang diharamkan dan dimakruhkan, dan
itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 21:
‫يرا‬ َّ ‫َّللاَ َو ْاليَ ْو َم ْاْل ِخ َر َوذَ َك َر‬
ً ِ‫َّللاَ َكث‬ َّ ‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو‬ َ ‫َّللا أُس َْوة ٌ َح‬
ِ َّ ‫سو ِل‬ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
''Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik''
3. Tabligh (Menyampaikan) mustahil Menyembunyikan (Kitman)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Kitman artinya menyembunyikan
semua yang wajib disampaikan pada seluruh makhluk, pasti kita
diperintahkan juga untuk menyembunyikan ilmu, dan itu mustahil.
Karena barang siapa yang menyembunyikan ilmu maka dia dilaknat oleh
Allah SWT.
Dalil Naqli : Surat Al Maidah ayat 92:
‫سو ِلنَا ْالبَ ََلغُ ْال ُم ِبي ُن‬
ُ ‫علَى َر‬ َ ‫سو َل َواحْ ذَ ُروا فَإِ ْن ت ََولَّ ْيت ُ ْم فَا ْعلَ ُموا أَنَّ َما‬ َّ ‫َّللاَ َوأ َ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫َوأ َ ِطيعُوا‬
''Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya)
dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka Ketahuilah bahwa
Sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang.''
4. Fathanah (Cerdas) mustahil Bodoh (Baladah)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rasul Baladah, pasti para Rasul tidak akan
mengalahkan musuh-musuhnya dalam mengadu atau beradu argumen,
sedangkan para Rasul sudah terbukti bisa mengalahkan musuh-musuhnya
, jadi mustahil para Rasul Baladah atau Bodoh.
Dalil Naqli : Surat Al An’am ayat 83:
‫علَى قَ ْو ِم ِه‬ َ ‫يم‬َ ‫َو ِت ْلكَ ُح َّجتُنَا آت َ ْينَاهَا ِإب َْرا ِه‬

''Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya.''

1.SIFAT JAIZ BAGI RASUL


Yaitu sifat “A’radhul Basyariyah”. Artinya sifat kemanusiaan, seperti para
Rasul makan, minum, nikah, dan sakit.yang tidak membawaki kepada
kekurangan.
Dalil ‘Aqli : Karena para sahabat suadah menyaksikan secara langsung para
Rasulnya makan, minum, tertidur, nikah dan pernah sakit. Tapi sifat-sifat
kemanusiaan itu tidak mengurangi martabat kerasulan malah menambah
tingginya derajat para Rasul.
Dalil Naqli : Surat Al-Kahfi ayat 110:
َّ َ‫قُ ْل ِإنَّ َما أَنَا بَش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َحى ِإل‬
ِ ‫ي أَنَّ َما ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَهٌ َو‬
ٌ‫احد‬
Katakanlah: ''Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
yang Esa”.

WALLAHU A’LAM BISSAWAB, SEMOGA BERMANFAAT


Bila kekeliruan atau salah letak bisa kita benarin karna ini menyangkut masalah
ketauhidan

Anda mungkin juga menyukai