Anda di halaman 1dari 257

PRA-RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN SABUN PADAT DARI RBDPs (REFINED


BLEACHED DEODORIZED PALM STEARIN)
DENGAN KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik

DISUSUN OLEH :

NAMA : ADE FRIADI LUBIS


NIM
: 080425036

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SABUN PADAT
DARI REFINED BLEACHED DEODORIZED PALM STEARIN (RBDPS)
FRAKSI MINYAK SAWIT
KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik
Oleh

ADE FRIADI LUBIS


NIM : 080425036

Diajukan / Telah diperiksa Oleh :

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir Rosdanelli Hasibuan, MT

Rondang Tambun ST, MT

NIP: 132 096 129

NIP: 132 282 133

Koordinator Tugas Akhir

Dr. Eng. Ir. Irvan, Msi


NIP: 132 126 842

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun.
Tugas Akhir ini ditulis untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian
sarjana di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Dr,Ir. Rosdanelli Hasibuan MT, selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan masukan, arahan dan bimbingan selama
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Rondang Tambun ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan

bimbingan

dan

masukan

kepada

penulis

dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.


3. Bapak Dr. Eng.Ir. Irvan, Msi, selaku Koordinator Tugas Akhir.
4. Ibu Renita Manurung ST, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Kimia.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
6. Kedua Orang Tua, Kakak dan Adik Penulis atas Doa, bimbingan dan
motivasi yang diberikan hingga saat ini.
7. Sahabat sahabat Penulis, Hera Desi Natalia, Debora, Yuandi, Feri,
Herman, Joe, Jimmy, Rustam, Jojor, Mitik, Cika, Rita, Midun, Yephen,
Lisbet.
8. Teman - teman Stambuk 2003 Teknik Kimia USU yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang juga telah memberikan semangat kepada
penulis.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dikarenakan


keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Penulis, untuk itu Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca. Terima Kasih

Medan, Juli 2009


Penulis,

(Ade Friadi Lubis)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

INTISARI
Sabun merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Karena
hampir semua manusia di seluruh bagian bumi memakai sabun untuk berbagai
keperluan hidupnya. Selain itu sabun juga dipakai dalam dunia industri. Kebutuhan
konsumen akan sabun semakin meningkat tiap tahunnya. Pada Pra Rancangan Pabrik
Pembuatan Sabun Padat ini, sabun diperoleh dari reaksi saponifikasi miyak/lemak
dengan basa alkali Natrium Hidroksida dengan kondisi operasi 900C dan tekanan 1
atm. Bahan baku yang digunakan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun
Padat ini yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS).
Direncanakan Pabrik Pembuatan Sabun Padat ini memproduksi sekitar
600.000 ton/tahun dengan 300 hari kerja dalam satu tahun. Lokasi pabrik
direncanakan di daerah Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
dengan luas areal 10.000 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 163 orang
dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang
Direktur, dengan struktur oganisasi sistem garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS ini adalah
sebagai berikut :

Modal Investasi

= Rp. 20.753.169.622.583,-

Biaya Produksi

= Rp. 15.164.921.299.107,-

Laba Bersih

= Rp. 7.246.647.590.625,-

Profit Margin

= 40,57 %

Break Even Point (BEP)

= 15,86 %

Return On Investment (ROI)

= 39,92 %

Pay Out Time (POT)

= 2,5 tahun

Return On Network (RON)

= 58,2 %

Internal Rate of Return (IRR)

= 49,46 %

Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa pabrik ini layak untuk
didirikan.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
INTI SARI .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik ........................................................ 3
1.4 Manfaat Rancangan ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES ................. 4
2.1 Sejarah Sabun ................................................................................ 4
2.2 Saponifikasi ................................................................................... 5
2.3 Jenis jenis Sabun ........................................................................ 8
2.4 Sifat sifat Bahan Baku ................................................................ 10
2.4.1 Bahan Baku Utama ................................................................... 10
2.4.2 Bahan Baku Pembantu .............................................................. 13
2.5. Proses proses Pembuatan Sabun ................................................. 17
2.5.1. Proses Saponifikasi Trigliserida ............................................... 18
2.5.2. Proses Netralisasi Asam Lemak ............................................... 19
2.5.3. Proses Saponifikasi Metil Ester Asam Lemak ......................... 20
2.6. Pemilihan Proses .......................................................................... 21
2.7. Deskripsi Proses ........................................................................... 22
2.7.1. Tahap Persiapan Umpan ......................................................... 22
2.7.2. Tahap Reaksi Saponifikasi Trigliserida ................................... 23
2.7.3. Tahap Pengeringan ................................................................. 23

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB III NERACA MASSA ........................................................................ 25


3.1 Neraca Massa Mixer ...................................................................... 25
3.2 Neraca Massa Reaktor ................................................................... 26
3.3 Neraca Massa Separator ................................................................. 27
3.4 Neraca Massa Tangki Pencampur .................................................. 27
3.5 Neraca Massa Flash Drum .............................................................. 28
3.6 Neraca Massa Vacum Dryer .......................................................... 28

BAB IV NERACA PANAS ........................................................................ 29


4.1 Neraca Panas Pada Tangki RBDPS ................................................ 29
4.2 Neraca Panas Pada Reaktor ............................................................ 30
4.3 Neraca Panas Pada Tangki Pencampur ........................................... 31
4.4 Neraca Panas Pada Flash Drum ..................................................... 32
4.5 Neraca Panas Vacum Spray Chamber ............................................. 32
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN ........................................................ 33
5.1 Tangki Bahan Baku RBDPS (T - 101) ........................................... 33
5.2 Tangki Bahan Baku NaOH (T - 102) ............................................. 33
5.3 Tangki Pelarut NaOH (M - 101) ..................................................... 33
5.4 Tangki Reaktor (R - 101) ............................................................... 34
5.5 Separator (S - 101) ....................................................................... 35
5.6 Tangki Bahan Baku Gliserin (T - 103) ........................................... 35
5.7 Tangki Bahan Baku EDTA ........................................................... 35
5.8 Tangki Pencampur (TP - 101) ....................................................... 36
5.9 Flash Drum (FD - 101) .................................................................. 36
5.10 Dryer (V - 101) ............................................................................ 37
5.11 Cyclone Separator (CS - 101) ..................................................... 37
5.12 Tangki Bahan Baku Pewangi (T - 105) ........................................ 38
5.13 Bar Soap Finishing Machine (BSFM) ......................................... 38
5.14 Gudang Produk (G - 101) ........................................................... 38
5.15 Pompa RBDPS (P 101) ............................................................. 39
5.16 Pompa NaOH (P - 102) ................................................................ 39
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5.17 Pompa Reaktor (P - 103) .............................................................. 39


5.18 Pompa Separator (P - 104) ........................................................... 40
5.19 Pompa Gliserin (P - 105) ............................................................. 40
5.20 Pompa Tangki Pencampur (P - 106) ............................................ 41
5.21 Pompa Flash Drum (P - 107) ...................................................... 41
5.22 Pompa Tangki Parfum (P - 108) ................................................. 42
5.23 Screw Conveyor (SC - 101) ......................................................... 42
5.24 Belt Conveyor (BC 101/102) .................................................... 43
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ............... 44
6.1 Instrumentasi ................................................................................. 44
6.2 Keselamatan Kerja ........................................................................ 47
6.3. Keselamatan Kerja pada Pabrik Pembuatan Sabun Padat .............. 48
6.3.1 Perlindungan Otomatis ............................................................. 49
6.3.2 Perlindungan Fisik .................................................................... 50
BAB VII UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH ........................... 54
7.1 Kebutuhan Air ................................................................................ 54
7.1.1 Kebutuhan Air Proses .............................................................. 54
7.1.2 Kebutuhan Uap (Steam) ........................................................... 55
7.1.3 Air Untuk Berbagai Kebutuhan ................................................ 55
7.2 Pengendapan ................................................................................. 57
7.3 Filtrasi ........................................................................................... 57
7.4 Demineralisasi ............................................................................... 58
7.4.1 Penukar Kation (Cation Exchanger) ......................................... 58
7.4.2 Penukar Anion (Anion Exchanger) ........................................... 59
7.5 Deaerator ....................................................................................... 61
7.6 Kebutuhan Bahan Kimia ................................................................ 61
7.7 Kebutuhan Listrik .......................................................................... 62
7.8 Kebutuhan Bahan Bakar ................................................................ 62
7.9 Unit Pengolahan Limbah ............................................................... 64
7.10 Bak Penampungan ....................................................................... 65
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

7.11 Bak Netralisasi ............................................................................ 65


7.12 Pengolahan Limbah dengan Sistem Lumpur Aktif ....................... 66
7.13 Tangki Sedimentasi ..................................................................... 70
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ................................. 72
8.1 Lokasi Pabrik ................................................................................ 72
8.2 Tata Letak Pabrik .......................................................................... 74
8.3 Kebutuhan Areal Untuk Pendirian Pabrik ...................................... 75
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN .............. 78
9.1 Organisasi Perusahaan ................................................................... 78
9.1.1 Bentuk Organisasi Garis .......................................................... 79
9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsional .................................................. 79
9.1.3 Bentuk Organi sasi Garis dan Staf ............................................ 80
9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf .................................... 80
9.2 Manajemen Perusahaan ................................................................. 80
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha ......................................................... 82
9.4 Struktur Organisasi ........................................................................ 83
9.5 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ............................ 84
9.5.1 Rapat Umum Pemegang Saham ............................................... 84
9.5.2 Dewan Komisaris .................................................................... 84
9.5.3 Direktur ................................................................................... 85
9.5.4 Sekretaris ................................................................................. 85
9.5.5 Manajer Produksi ..................................................................... 85
9.5.6 Manajer Teknik ....................................................................... 85
9.5.7 Manajer Umum dan Keuangan ................................................. 86
9.5.8 Manajer Pemasaran .................................................................. 86
9.5.9 Kepala Bagian Produksi ........................................................... 86
9.5.10 Kepala Bagian Teknik ............................................................ 86
9.5.11 Kepala Bagian Utilitas ........................................................... 86
9.5.12 Kepala Bagian Umum dan Keuangan ..................................... 87
9.5.13 Kepala Bagian Pemasaran ...................................................... 87
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

9.5.14 Kepala Bagian R & D, QC / QA ............................................ 87


9.6 Tenaga Kerja dan Jam Kerja .......................................................... 87
9.6.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja ......................... 88
9.6.2 Pengaturan Jam Kerja .............................................................. 89
9.7 Kesejahteraan Tenaga Kerja .......................................................... 90
BAB X ANALISA EKONOMI ................................................................... X-1
10.1 Modal Investasi ............................................................................ X-1
10.1.1 Modal Investasi Tetap / Fixed Capital Investment (FCI) ......... X-1
10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC) ..................................... X-2
10.2 Biaya Produksi Total (BPT) / Total Cost (TC) .............................. X-4
10.2.1 Biaya Tetap (BT) / Fixed Cost (FC) ........................................ X-4
10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC) .............................. X-4
10.3 Total Penjualan (Total Sales) ........................................................ X-5
10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha .......................................................... X-5
10.5 Analisa Aspek Ekonomi ............................................................... X-5
10.5.1 Profit Margin (PM) ................................................................... X-5
10.5.2 Break Even Point (BEP) ............................................................ X-5
10.5.3 Return on Investment (ROI) ....................................................... X-6
10.5.4 Pay Out Time (POT) .................................................................. X-6
10.5.5 Return on Network (RON) ......................................................... X-7
10.5.6 Internal Rate of Return (IRR) .................................................... X-7
BAB XI KESIMPULAN ............................................................................. XI-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA ............................... LA-1
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS................................ LB-1
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT ........................................................ LC-1
LAMPIRAN D SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS ....................... LD-1
LAMPIRAN E ANALISA EKONOMI ...................................................... LE-1

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Glukosa Monohidrat di Indonesia..................................... I-2


Tabel 2.1 Kandungan Zat Racun pada Ubi Kayu ..................................... II-1
Tabel 2.2 Standart Kualitas Ubi Kayu ....................................................... II-2
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Beberapa Bagian Hasil Tanaman Kayu dan
Tepung Tapioka ......................................................................... II-5
Tabel 3.1 Neraca Massa Rotary Cooler (CO) .............................................. III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa Mixer (MX) .......................................................... III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa Reaktor Hidrolisa (RH) ....................................... III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa Filter Press-01 (FP-01) ........................................ III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa Reaktor Netralisasi (RN) ..................................... III-2
Tabel 3.6 Neraca Massa Tangki Dekanter (DK) ......................................... III-3
Tabel 3.7 Neraca Massa Tangki Decolorizing (TD) .................................... III-3
Tabel 3.8 Neraca Massa Filter Press 02 (FP-02) ........................................ III-3
Tabel 3.9 Neraca Massa Evaporator (EV) .................................................. III-3
Tabel 3.10 Neraca Massa Crystalizer (CR) ................................................. III-4
Tabel 3.11 Neraca Massa Screw Conveyor (SC) ......................................... III-4
Tabel 3.12 Neraca Massa Rotary Dryer (RD) ............................................. III-4
Tabel 4.1 Neraca Panas Mixer (MX) .......................................................... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas Reaktor Hidrolisa (RH) ........................................ IV-1
Tabel 4.3 Neraca Panas Cooler (CO) .......................................................... IV-2
Tabel 4.4 Neraca Panas Filter Press-01 (FP-01) ........................................ IV-2
Tabel 4.5 Neraca Panas Reaktor Netralisasi (RN) ...................................... IV-2
Tabel 4.6 Neraca Panas Tangki Dekanter (DK).......................................... IV-3
Tabel 4.7 Neraca Panas Tangki Decolorizing (TD) ................................... IV-3
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel 4.8 Neraca Panas Filter Press 02 (FP-02) ......................................... IV-3


Tabel 4.9 Neraca Panas Evaporator (EV) ................................................... IV-3
Tabel 4.10 Neraca Panas Crystalizer (CR) .................................................. IV-4
Tabel 4.11 Neraca Panas Screw Conveyor (SC) .......................................... IV-4
Tabel 4.12 Neraca Panas Rotary Dryer (RD) .............................................. IV-4
Tabel 4.13 Neraca Panas Rotary Cooler (RC) ............................................. IV-4
Tabel 7.1 Kebutuhan Air Proses Pada Berbagai Alat ............................... VII-2
Tabel 7.2 Kebutuhan Uap Sebagai Media Pemanas Pada Berbagai Alat. VII-3
Tabel 7.3 Kebutuhan Air Pendingin Pada Berbagai Alat ......................... VII-3
Tabel 7.4 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan ............................. VII-4
Tabel 7.5 Kualitas Air Sungai Deli ............................................................. VII-5
Tabel 7.6 Kebutuhan Bahan Kimia............................................................ VII-11
Tabel 7.7 Kebutuhan Listrik ...................................................................... VII-12
Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah Pabrik Pembuatan Glukosa Monohidrat VIII-4
Tabel 9.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya ............ IX-9
Tabel 9.2 Jadwal Kerja Karyawan Shift .................................................... IX-10

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1 Tangki Penyimpanan Beserta Instrumennya ........................ VI-4
Gambar 6.2 Reaktor Beserta Instrumennya.............................................. VI-5
Gambar 6.3 Filter press Beserta Instrumennya ......................................... VI-5
Gambar 6.4 Evaporator Beserta Instrumennya ......................................... VI-6
Gambar 6.5 Pompa Beserta Instrumennya............................................... VI-6
Gambar 6.6 Cooler Beserta Instrumennya .............................................. VI-7
Gambar 6.7 Rotary Dryer Beserta Instrumennya ..................................... VI-7
Gambar 7.1 Flow Diagram Penolahan Limnah Secara Activated Sludge VII-16
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Glukosa Monohidrat............................... VIII-5
Gambar 9.1 Struktur Organisasi Pabrik Glukosa Monohidrat................ IX-12

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan industri di Indonesia
merupakan salah satu usaha jangka panjang untuk merombak struktur perekonomian
nasional. Sebagaimana pembangunan yang sedang berjalan saat ini, Indonesia sudah
seharusnya menuju era industrialisasi untuk menjadi produsen dunia dalam
memproduksi berbagai barang kebutuhan hidup yang bahan bakunya tersedia
melimpah di Indonesia, seperti minyak goreng, sabun dan lain sebagainya.
Salah satu kebutuhan manusia saat ini adalah sabun. Karena hampir semua
manusia di seluruh bagian bumi memakai sabun untuk berbagai keperluan hidupnya.
Selain itu sabun juga dipakai dalam dunia industri, seperti dalam industri pengolahan
bijih tambang dan pembuatan minyak gemuk untuk mesin mesin. Oleh karena itu
kebutuhan pasar bagi dunia industri sabun sangat luas sekali, hal ini tentu akan
sangat menguntungkan bagi negara negara yang memiliki sumber daya alam bahan
baku sabun.
Kebutuhan sabun di negara Indonesia untuk berbagai keperluan dalam empat
tahun terakhir (2003 - 2007) dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 : Data kebutuhan sabun dalam negeri dan ekspor.
Tahun

Kebutuhan dalam negri (ton)

Kebutuhan ekspor (ton)

2003

689.456

120.000

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2004

849.736

155.000

2005

986.569

189.000

2006

1.068.789

229.000

2007

1.198.678

284.000

Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia, 2003-2007

Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan konsumen


akan sabun terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu menyebabkan
kebutuhan sabun pada masa yang akan datang juga akan terus meningkat, sejalan
dengan laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan aneka industri yang
menggunakan bahan baku sabun.
Sabun dapat dibuat dari minyak (trigliserida), asam lemak bebas (FFA) dan
metil ester asam lemak dengan mereaksikan basa alkali terhadap masing masing
zat. Salah satu minyak yang akan dipakai pada pembuatan sabun yaitu minyak kelapa
sawit. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki
keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah
lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan
pangan tetapi juga memenuhi kebutuhan non pangan (oleokimia) seperti sabun.
Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak sawit (bahan baku dasar
sabun) terbesar di dunia. Sehingga pendirian industri sabun mempunyai prospek
yang sangat menguntungkan jika dikembangkan di negara Indonesia.
Minyak sawit dapat dipergunakan dalam industri melalui proses penyulingan,
penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined Bleached and Deodorized
Palm Oil). Disamping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat
(RBD Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein). RBD Olein
terutama digunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin
terutama digunakan untuk pembuatan margarin dan shortening, disamping itu juga
untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. RBDPS akan digunakan sebagai
bahan baku dalam pra rancangan pabrik pembuatan sabun padat ini, karena sudah
murni, sehingga tidak perlu melakukan proses panjang untuk memurnikannya.
Secara ekonomi Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) sangat
cocok dijadikan sebagai bahan

baku dalam pembuatan sabun padat jika

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

dibandingkan dengan bahan baku lain seperti minyak kelapa. Karena selain mudah
didapat juga harganya sangat terjangkau yaitu Rp. 4.000/Kg. (Sumber : PT. Adolina,
Perbaungan), sehingga pabrik dapat berproduksi dengan baik dan dapat memenuhi
kebutuhan pasar. Dengan alasan tersebut maka Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Sabun Padat ini sangat layak untuk didirikan.

1.2. Perumusan Masalah


Perumusan masalah pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun ini yaitu
bagaimana pabrik mampu memproduksi sabun untuk memenuhi keperluan
masyarakat dengan menerapkan disiplin ilmu teknik kimia yang telah di dapat
selama kuliah.
1.3. Tujuan Pra Rancangan Pabrik
Tujuan dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun padat dari RBDPS
(Refined Bleached and Deodorized Palm Stearin) dengan proses saponifikasi adalah
untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang rancangan,
proses dan operasi Teknik Kimia yang memberikan gambaran tentang kelayakan
pendirian Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS.

1.4. Manfaat Rancangan


Manfaat dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS
(Refined Bleached and Deodorized Palm Stearin) ini adalah memberikan informasi
kepada masyarakat umumnya dan bagi mahasiswa khususnya yang ingin berwira
usaha atau mendirikan suatu pabrik sabun dengan menggunakan bahan baku RBDPS
dengan proses saponifikasi.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Sabun


Sabun pertama kali dibuat dari lemak yang dipanaskan dengan abu. Sekitar
tahun 2800 SM para ahli arkeologi dari kota Babylonia kuno menemukan bejana dari
tanah liat yang didalamnya terdapat sabun. Pada tahun yang sama yaitu sekitar tahun
2800 SM, orang Mesir kuno sudah mandi dengan menggunakan sabun. Hal ini
diketahui dari dokumen Ebers Papyrus tentang orang Mesir, yaitu tahun 1500 SM
yang mengatakan bahwa sabun yang mereka pakai pada saat itu berasal dari
campuran minyak hewan dan minyak tumbuhan dengan campuran garam. Mereka
menggunakan sabun selain untuk mandi juga untuk perawatan kulit.
Pabrik sabun pertama kali berdiri pada abad ke 7 di negara Eropa (Italia,
Spanyol, dan Perancis). Dalam proses pembuatannya mereka dijaga ketat oleh
tentara, karena formulanya di anggap rahasia. Kemudian sekitar tahun 1608
pembuatan sabun dikembangkan oleh negara Amerika.
Sabun pertama kali dipatenkan pada tahun 1791 oleh seorang kimiawan dari
Perancis yang bernama Nicholas Leblanc. Dimana pada saat itu Leblanc membuat
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

sabun dari soda abu (atau nama kimianya Natrium Karbonat) dari garam. Setelah
Leblanc berhasil membuat sabun dari soda abu, lalu teman Leblanc yang berasal dari
negara Perancis membuat sabun dari lemak, gliserin dan asam lemak.
Setelah itu seorang ahli kimia berkebangsaan Belgia, bernama Ernest Solvay
membuat sabun secara modern dengan proses amonia. Pada abad ke -19 sabun
menjadi barang yang mahal, sehingga dikenakan pajak yang tinggi.
Kemudian setelah pajak untuk memproduksi sabun dan biaya produksi sabun
semakin murah, sabun menjadi suatu hal yang umum bagi masyarakat karena
produksi sabun semakin meningkat dan berkembang. Setelah itu pada tahun 1970an
sabun cair ditemukan.

2.2. Saponifikasi
Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah
(misalnya NaOH). Sabun terutama mengandung C12 dan C16 selain itu juga
mengandung asam karboksilat.
Adapun jenis jenis reaksi saponifikasi adalah sebagai berikut :
O
1. 2R

O
C

OH + NaOH

2R

Soda Kaustik
O
2. 2R

ONa + H2O

Sabun Keras

Air

O
C

OH + KOH
Kalium Oksida

O
3. 2R

2R

OK + H2O

Sabun Lunak

Air

O
C

OH + Na2CO3
Natrium Karbonat

2R

C
Sabun

ONa + H2O
Air

Sabun adalah garam alkali dari asam lemak dan dihasilkan menurut reaksi
asam basa. Basa alkali yang umum digunakan untuk membuat sabun adalah natrium
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

(NaOH), dan amonium (NH4OH) sehingga rumus molekul sabun selalu dinyatakan
sebagai RCOONa atau RCOOK atau RCOONH4. Sabun natrium, RCOONa, disebut
sabun keras dan umumnya digunakan sebagai sabun cuci, dalam industri logam.
Sedangkan sabun kalium RCOOK disebut juga sabun lunak dan umumnya
digunakan untuk sabun mandi.
Didalam air, sabun bersifat sedikit basa. Hal ini disebabkan bagian rantai alkil
sabun (RCOO-) mengalami hidrolisis parsial dalam air :
RCOO- + H2O

RCOOH + OH-

Karenanya kulit akan terasa kering jika terlalu lama kontak dengan air yang
mengandung sabun. Untuk mengatasi hal ini biasanya produsen produsen sabun
menambahkan sedikit pelembab (moisturizer) ke dalam sabun.
Jika didalam air terdapat ion ion Ca2+ dan Mg2+ baik dalam bentuk
bikarbonat atau hidroksida, bagian alkil dari sabun ini akan di endapkan bersama
dengan ion ion logam tersebut :
2RCOO + Mg2+

Mg(RCOO)2

2RCOO- + Ca2+

Ca(RCOO)2

Akibatnya dibutuhkan relatif lebih banyak sabun sebelum bisa membuat air menjadi
berbuih (Petrucci, 1966). Dari segi pengolahan air maka sabun cukup efektif untuk
mengendapkan ion ion penyebab hardness (ion Ca2+ dan Mg2+) dengan hanya
meningkatkan ion Na2+. Sehingga pemakaian sabun untuk mengurangi hardness
dalam pengolahan air perlu juga mendapat perhatian.
Pemakaian sabun terutama berhubungan dengan sifat surface active agent
dari sabun. Sabun bersifat dapat mengurangi tegangan permukaan yang dibasahi
dibandingkan jika tanpa sabun. Selain itu sifat lain yang cukup penting adalah
kemampuan molekul sabun dalam air membentuk emulsi. Kemampuan ini
berhubungan dengan kemampuan molekul sabun dalam mengikat kotoran yang
melekat pada suatu permukaan (kain).
Sebuah molekul sabun dalam air akan terionisasi menjadi ion positif (disebut
bagian kepala berupa ion logam atau NH4) dan ion negatif (disebut bagian ekor
berupa rantai alkil). Bagian ekor bersifat hidrofobik (menjauhi molekul air) dan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

bagian kepala bersifat hidrofilik (mendekati molekul air). Bagian ekor ini akan
mencari permukaan tertentu (misalnya kotoran lemak) dan akan bergerombol
mengelilingi permukaan tersebut membentuk misel. Sedangkan bagian kepala akan
tetap kontak dengan molekul air sehinggga dengan demikian mencegah bagian ekor
(yang membentuk misel) dari mengendap dan mencegah terbentuknya misel yang
terlalu besar yang dapat mengendap secara gravitasi. Hasilnya kotoran dan molekul
sabun akan tetap terdispersi dalam air (Fessenden, 1963).
Sebelum perang dunia II, sabun diperoleh dengan jalan mereaksikan lemak
dengan kaustik soda didalam ketel ketel besar atau kecil yang dilengkapi dengan
pengaduk dan jaket uap. Proses ini dikenal dengan nama soap boilling operation dan
berlangsung secara batc. Setelah perang dunia II, pembuatan sabun mulai
dikembangkan melalui proses kontinu. Proses ini memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan sistem batch. Antara lain pemakaian energi lebih efisien dan
waktu yang diperlukan untuk menghasilkan sabun lebih efisien (Riegel, 1985). Saat
ini, proses pembuatan sabun secara kontinu dilakukan dengan cara saponifikasi
langsung trigliserida, saponifikasi metil ester asam lemak yang dikembangkan oleh
Fuji cooperation (Jepang) dan netralisasi asam lemak yang dikembangkan oleh
Mazzoni LB.
Spesifikasi mutu sabun ditabulasi pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi mutu sabun
Parameter

Range Fraksi, %

Sabun

78 90

Unsafonified FFA

0 0,1

Impur ities (non fatty matter)

0 0,02

Moisture

10 15

Alkali bebas (NaOH)

0 0,03

NaCl

1,2 1,4

Gliserin

38

EDTA

0 0,3

(Sumber : Riegel, 1985)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Sedangkan spesifikasi mutu sabun dari bahan baku Refined Bleached


Deodorized Palm Stearin (RBDPS) yang akan diproduksi dalam pra rancangan ini
ditabulasi pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Spesifikasi mutu sabun dari bahan baku RBDPS
Komponen / Parameter

Nilai

Asam lemak

99,88%

Air (moisture)

0,1% (maks)

Impur ities (non fatty matter)

0,02% (maks)

Titer oC

40

Iodine value

55

Acid value

255 270

Saponification value

190 202

Color, gardner, max

Sumber : Laporan Lab. PT. Pamina Belawan, 2004

2.3. Jenis - jenis Sabun


Saat ini, telah ditemukan berbagai macam jenis bahan baku sabun antara lain
dari daun-daun, akar, kacang-kacangan atau biji-bijian yang bisa digunakan untuk
membentuk sabun yang mudah larut dan membawa kotoran dari pakaian. Yaitu
dengan memakai dasar material yang disebut sebagai saponin yang mengandung
pentasiklis triterpena asam karboksilat, seperti asam olenoat atau asam ursolat, zat
kimia berkombinasi. Saponin lebih dikenal sebagai sabun.
Sabun merupakan garam logam alkali (Na) dengan asam lemak dan minyak
dari bahan alam yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak mempunyai dua jenis
ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak jenuh dengan atom karbon 8-12 yang
diberikatan dengan gliserin. Secara umum, reaksi antara kaustik dengan gliserol
menghasilkan gliserol dan sabun yang disebut saponifikasi.
Setiap minyak dan lemak mengandung asam asam lemak yang berbeda
beda. Perbedaan tersebut menyebabkan sabun yang terbentuk mempunyai sifat yang
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

berbeda. Minyak dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan tak jenuh
akan menghasilkan sabun cair. Sedangkan rantai panjang dan jenuh menghasilkan
sabun yang tidak larut pada suhu kamar.
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau
lemak alami. Surfaktan mempunyi struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik
dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat
kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan
akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsenterasi kritik misel
(KKM). (Lehninger, 1982)
Untuk kualitas sabun, salah satunya di tentukan oleh pengotor yang terdapat
pada lemak atau minyak yang dipakai. Pengotor itu antara lain berupa hasil samping
hidrilis minyak atau lemak, protein, partikulat, vitamin, pigmen, senyawa fosfat dan
sterol. Selain itu hasil degradasi minyak selama penyimpanan akan mempengaruhi
bau dan warna sabun. Salah satu kelemahan adalah pada air keras sabun akan
mengendap sebagai lard. Air keras adalah air yang mengandung ion dari Mg, Ca dan
Fe. Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan menambahkan ion fosfat atau karbonat
sehingga ion ion ini akan mengikat Ca dan Mg pembentuk garam. Untuk
memperoleh sabun yang berfungsi khusus, perlu ditambahkan zat aditif, antaralain :
gliserol, pewarna, aroma, pengkelat dan antioksidan, penghalus, serta aditif kulit
(skin aditif).
Adapun

Jenis-jenis

sabun

&

fungsinya

adalah

sebagai

berikut:

1. Sabun transparan (Transparant Soap)


Sabun tembus pandang ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki kadar
yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering.
2. Castile Soap
Sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil
untuk formulanya. Sabun ini aman dikonsumsi karena tidak memakai lemak hewani
sama sekali.
3. Deodorant Soap
Sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilang aroma tak sedap
pada bagian tubuh. Tidak dianjurkan digunakan untuk kulit wajah karena memiliki
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

kandungan

yang

cukup

keras

yang

dapat

menyebabkan

kulit

teriritasi.

4. Acne Soap.
Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat.
Seringkali sabun jerawat ini mengakibatkan kulit kering bila pemakaiannya dibarengi
dengan penggunaan produk anti-acne lain. Maka kulit akan sangat teriritasi, sehingga
akan lebih baik jika memberi pelembab atau clarning lotion setelah menggunakan
Acne Soap.
5. Cosmetic Soap atau Bar Cleanser.
Sabun ini biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh lebih
mahal dari sabun-sabun biasa, karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti
pemutih. Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk memberi hasil
tertentu, seperti pada whitening facial soap dan firming facial soap.
6. Superfatted Soap
Sabun memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga
membuat terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit
kering karena dalamnya terdapat kandungan gliserin, petroleum dan beeswax yang
dapat melindungi mencegah kulit dan iritasi serta jerawat.

7. Oatmeal Soap
Hasil penelitian, mengatakan bahwa sabun yang terbuat dari gandum ini
mempunyai kandungan anti iritasi. Dibandingkan sabun lain, sabun gandum ini lebih
baik dalam menyerap minyak menghaluskan kulit kering dan sensitif.
8. Natural Soap.
Sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin,
ekstrak buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloe vera dan essential oil. Cocok untuk
semua jenis kulit dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.

2.4. Sifat sifat Bahan Baku


Bahan baku yang dipakai untuk proses pembuatan sabun dalam Pra
Rancangan ini meliputi bahan baku utama dan bahan penolong. Termasuk bahan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

baku utama yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPs) dan sodium
hidroksida, sedangkan yang termasuk bahan baku penolong / tambahan yaitu air,
etilen diamin tetra asetat, dan gliserin dan parfum.

2.4.1 Bahan Baku Utama


1. Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPs)
Minyak sawit memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan minyak
nabati lainnya. Komposisinya terdiri dari asam lemak jenuh 50%, MUFA 40%,
serta asam lemak tak jenuh ganda yang relatif sangat sedikit ( 10%). (Darnoko,
2003).
Minyak sawit juga dapat difraksinasikan menjadi 2 bagian , yakni fraksi
padat (stearin) dan fraksi cair (olein). Karakteristik yang berbeda pada fraksi-fraksi
tersebut menyebabkan aplikasinya sangat luas untuk produk-produk pangan maupun
non pangan.
Proses pemisahan asam lemak yaitu stearin dan olein dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain: mechanical pressing, solvent crystalization dan
hydrophilization. (Riegels, 1963).
Metode machanical pressing merupakan cara yang paling sederhana dan
masih dilakukan di banyak negara. Pada metode ini asam lemak di didihkan pada
sebuah bejana dan kemudian didinginkan. Setelah itu bahan tersebut akan terbentuk
menjadi dua fasa yaitu kristal padat dan cairan. Fasa padat adalah Stearin dan fasa
cair adalah Olein. Reaksinya :
Fatty acid

mechanical pressing

Asam Stearat

(Stearin)

Asam Oleat
(Olein)

Tabel 2.3. menunjukkan beberapa komposisi asam lemak dari minyak sawit, fraksi
olein, dan fraksi stearin dari minyak sawit serta minyak inti sawit.
Tabel 2.3 Komposisi asam lemak dari CPO, olein, stearin dan PKO
Jenis asam lemak

CPO

Olein

Stearin

PKO

C6 : 0

0 0,8

C8 : 0

2,4 6,2

Asam lemak jenuh

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

C10 : 0

2,6 5,0

C12 : 0

0 0,4

0,1 0,5

0,1 0,4

41,0 55,0

C14 : 0

0,6 1,7

0,9 1,4

1,1 1,8

14,0 18,0

C16 : 0

41,1 47,0

38,5 41,7

50,5 73,8

6,5 10,0

C18 : 0

3,7 5,6

4,0 4,7

4,4 5,6

1,3 3,0

C20 : 0

0 0,8

0,2 0,6

0,3 0,6

C16 : 1

0 0,6

0,1 0,3

<0,05 0,1

C18 : 1

38,2 43,5

40,7 43,9

15,6 33,9

12,0 19,0

C18 : 2

6,6 11,9

10,4 13,4

3,2 8,5

1,0 3,5

C18 : 3

0 0,5

0,1 0,6

0,1 0,5

Asam lemak tak jenuh


tunggal

Asam lemak tak jenuh


ganda

Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (2003)

Tabel 2.4 Komposisi asam lemak dari proses deodorisasi minyak sawit.
Asam Lemak

Rantai Karbon

Komposisi %

Miristat

C-14:0

Palmitat

C-16:0

42

Stearat

C-18:0

Oleat

C-18:1

41

Linoleat

C-18:2

10

Sumber : Riegel, 1985

Sifat sifat fisika RBDPS


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1. Berat molekul

: 312 gr / mol

2. Titik leleh

: 70,1 OC

3. Titik didih

: 291 OC

4. Berbentuk padatan
5. Berwarna putih kekuningan
6. Berbau khas
(Sumber : Perry, 1997 )

Sifat sifat kimia RBDPS


1. Tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dingin, sangat larut
dalam alkohol panas, dan eter.
2. Dengan alkohol membentuk ester asam lemak menurut reaksi esterifikasi
biasa.
3. Rantai alkil (R) bisa berupa rantai karbon jenuh atau tak jenuh.
4. Ikatan karbon tak jenuh dapat dihidrogenasi membentuk ikatan jenuh.
5. Ikatan karbon tak jenuh mudah teroksidasi oleh oksigen diudara.
6. Bersifat asam dalam air, dengan air membentuk ion H3O+
7. Bereaksi dengan basa membentuk garam.
(Sumber : Kirk Othmer, 1976)

2. Sodium Hidroksida
Sodium hidroksida berguna sebagai sumber ion Na+ (reaktan) dalam molekul
sabun pada reaksi penyabunan dengan asam lemak. Sifat sifat kimia dan fisika
sodium hidroksida adalah sebagai berikut :
Sifat sifat kimia
1. Termasuk dalam golongan basa kuat, sangat larut dalam air
2. Bereaksi dengan CO2 di udara membentuk Na2CO3 dan air
3. Bereaksi dengan asam membentuk garam
4. Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2- yang larut dalam air
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5. Bereaksi dengan halida (X) menghasilkan NaOX dan asam halida


6. Bereaksi dengan trigliserida membentuk sabun dan gliserol
7. Bereaksi dengan ester membentuk garam dan senyawa alkohol
(Sumber : Kirk Othmer, 1976)

Sifat sifat fisika :


1. Berat molekul, gr/mol

: 40

2. Titik leleh pada 1 atm, oC

: 318,4

3. Titik didih pada 1 atm, oC

: 1390

4. Densitas, gr/cm3

: 2,130

5.

Hfo kristal.

KJ/mol

6. Kapasitas panas 0OC, J/K.mol

: -426,73
: 80,3

(Sumber : Perry, 1997 )

2.4.2 Bahan Baku Pembantu


1. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH dan NaCl, mengurangi viskositas sabun
cair yang terbentuk sehingga memudahkan sirkulasi hasil reaksi. Sifat sifat kimia
dan fisika air adalah sebagai berikut :
Sifat sifat kimia :
1. Bereaksi dengan karbon menghasilkan metana, hidrogen, karbon dioksida,
monoksida membentuk gas sintetis ( dalam proses gasifikasi batubara )
2. Bereaksi dengan kalsium, magnesium, natrium dan logam logam reaktif
lain membebaskan H2
3. Air bersifat amfoter
4. Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur dioksida membentuk basa kalium dan
asam sulfat
5. Bereaksi dengan trigliserida (minyak/lemak) menghasilkan asam lemak dan
gliserol (reaksi hidrolisis trigliserida)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

6. Air dapat berfungsi sebagai media reaksi dan atau katalis, misalnya dalam
reaksi substitusi garam garam padat dan perkaratan permukaan logam
logam
7. Dengan anhidrid asam karboksilat membentuk asam karboksilat
(Sumber Othmer, 1976 )

Sifat sifat fisika :


1. Berupa zat cair pada suhu kamar
2. Berbentuk heksagonal
3. Tidak berbau, berasa, dan tidak berwarna
4. Berat molekul, gr/gr-mol

: 18

5. Titik beku pada 1 atm, (OC)

:0

6. Titik didih normal 1 atm, (OC)

: 100

7. Densitas pada 30OC, (kg/m3)

: 995,68

8. Tegangan permukaan pada 25OC, (dyne/cm)

: 71,97

9. Indeks refraksi pada 25OC

: 1,3325

10. Viskositas pada 30 C dan 1 atm, mP

: 8,949

11. Koefisien difusi pada 30OC, (cm2/dt )

: 2,57 x 10-5

12. Konstanta disosiasi pada 30OC

: 10-4

13. Panas ionisasi, (kJ/mol)

: 55,71

14. Panas difusi, (kJ/mol)

: 6,001

15. Hfo (kkal/mol, 25OC)

: -57,8

16. HVL (kkal/mol, 100OC)

: 9,717

17. Konstanta dielektrik

: 77,94
-1

18. Kompresibiliti isotermal, (atm )

: 45,6 x 10-6

19. Panas spesifik pada 25OC, (J/gOC)

: 4,179

20. Konduktifitas termal pada 20OC, (1 atm, watt/cm2)

: 5,98 x 10-3

21. Konduktifitas elektrik pada 25OC, (1 atm, ohm-1/cm2)

: <10-8

(Sumber : Parker, 1982 ; Perry, 1997 )

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2. Gliserin
Gliserin digunakan sebagai zat tambahan (additive) pada sabun dan berfungsi
sebagai pelembab (moisturizer) pada sabun. Sifat sifat kimia dan fisika gliserin
adalah sebagai berikut :
Sifat sifat Kimia :
1. Zat cair bening, lebih kental dari air dan rasanya manis
2. Larut dalam air dan alkohol dengan semua perbandingan
3. Tidak larut dalam eter, benzena dan kloroform
4. Senyawa turunan alkohol (polialkohol) dengan tiga gugus OH
5. Dengan asam nitrat membentuk gliserol trinitrat
6. Bersifat higroskopis sehingga digunakan sebagai pelembab
7. Bereaksi dengan kalsium bisulfat membentuk akrolein
(Sumber : Kirk Othmer, 1976 ; Riegels, 1985)

Sifat sifat fisika :


1. Berat molekul, (gr / mol)

: 92

2. Titik lebur pada 1 atm, ( C) : 17,9


3. Titik didih pada 1 atm, (OC) : 290
4. Densitas, gr / cm3

: 1,26

5. Hfo (kcal / mol)

: 139,8

(Sumber : Perry, 1997 ; Reklaitis, 1942 )

3. Surfaktan
Surfaktan atau surface active agent merupakan suatu molekul amphifatic atau
amphifilic yang mengandung gugus hidrofilik dan lipofilik dalam satu molekul yang
sama. Secara umum kegunaan surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan
permukaan, tegangan antarmuka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi
dan mengontrol jenis formasi emulsi yaitu misalnya oil in water (O/W) atau water in
oil (W/O). (sumber : Rieger, 1985).
Surfaktan dibagi menjadi empat bagian penting dan digunakan secara meluas
pada hampir semua sektor industri modern. Jenis jenis surfaktan tersebut adalah
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

surfaktan anionik, surfaktan kationik, surfaktan nonionik dan surfaktan amfoterik.


(sumber : Rieger, 1985). Surfaktan anionik adalah senyawa yang bermuatan negatif
dalam bagian aktif permukaan (surface active) atau pusat hidrofobiknya (misalnya
RCOO-Na, R adalah fatty hydrofobe). Surfaktan kationik adalah senyawa yang
bermuatan positif pada bagian aktif permukaan (surface active) atau gugus antar
muka hidrofobiknya (hydrofobic surface-active). Surfaktan nonionik adalah
surfaktan yang tidak bermuatan atau tidak terjadi ionisasi molekul. Surfaktan
amfoterik adalah surfaktan yang mengandung gugus anionik dan kationik, dimana
muatannya bergantung pada pH, pada pH tinggi dapat menunjukkan sifat anionik dan
pada pH rendah dapat menunjukkan sifat kationik. (sumber : Sadi, 1993).
Surfaktan berbasis bahan alami dapat dibagi kedalam empat kelompok dasar,
yaitu :
1. Berbasis minyak lemak, seperti monogliserida, digliserida, poligliserol
ester, fatty alkohol sulfat, dan fatty alkohol etoksilat.
2. Berbasis karbohidrat, seperti alkil poliglukosida dan N-metil glukoamida.
3. Ekstraksi bahan alami, seperti lesitin dan saponin.
4. Biosurfaktan yang diproduksi oleh mikroorganisme, seperti rhamnolipid dan
sophorolipid (sumber : Flider, 2002)
Dalam Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin (RBDPs) surfaktan yang digunakan adalah Etilen Diamin
Tetra Asetat (EDTA) . EDTA digunakan sebagai zat tambahan (additive) pada sabun
dan berfungsi sebagai antioksidan pada sabun, memperlambat proses oksidasi pada
rantai alkil tak jenuh.
Sifat - sifat kimia EDTA :
1. Membentuk ion komplek dengan logam logam golongan transisi
2. Bersifat sebagai antioksidan, mencegah oksidasi berkatiliskan ion logam
3. Dapat mencegah penggumpalan darah
4. Melarutkan kerak logam dengan pembentukan senyawa komplek yang larut
5. Digunakan sebagai antibasi dalam panganan
6. Larut dalam air

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

(Sumber : Kirk Othmer, 1976)

Sifat sifat fisika EDTA :


1. Zat cair bening pada suhu kamar
2. Berat molekul, gr / mol

: 118

3. Titik lebur pada 1 atm, OC : 11


4. Titik didih pada 1 atm, OC : 117
5. Densitas, gr / cm3

: 0,919

(Sumber : Perry, 19976)

4. Pewangi
Pewangi merupakan bahan yang ditambahkan dalam suatu produk kosmetik
dengan bertujuan untuk menutupi bau yang tidak enak dari bahan lain dan untuk
memberikan wangi yang menyenangkan terhadap pemakainya. Jumlah yang
ditambahkan tergantung kebutuhan tetapi biasanya 0,5-5% untuk campuran sabun.
Pewangi yang biasa dipakai adalah Essential Oils dan Fragrance Oils. Pewangi yang
digunakan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat ini adalah Essential
Oils.
( Prayugo, teknologi pangan, 1995)

2.5. Proses proses pembuatan sabun


Berdasarkan bahan baku yang digunakan untuk membuat sabun maka sampai
saat ini telah dikenal tiga macam proses pembuatan sabun, yaitu proses saponifikasi
trigliserida, netralisasi asam lemak dan proses saponifikasi metil ester asam lemak.
Perbedaan antara ketiga proses ini terutama disebabkan oleh senyawa
impuritis yang ikut dihasilkan pada reaksi pembentukan sabun. Senyawa impuritis ini
harus dihilangkan untuk memperoleh sabun yang sesuai dengan standar mutu yang
diinginkan. Karena perbedaan sifat dari masing masing proses, maka unit operasi
yang terlibat dalam pemurnian ini pun berbeda pula.

2.5.1 Proses Saponifikasi Trigliserida


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Proses ini merupakan proses yang paling tua diantara proses proses yang
ada, karena bahan baku untuk proses ini sangat mudah diperoleh. Dahulu digunakan
lemak hewan dan sekarang telah digunakan pula minyak nabati. Pada saat ini, telah
digunakan proses saponifikasi trigliserida sistem kontinu sebagai ganti proses
saponifikasi trigliserida sistem batch. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah :
RCO OCH2
RCO OCH

CH2 - OH
+

3NaOH

3RCOONa

RCO OCH2
Trigliserida

CH - OH
CH2 OH

Sabun

Gliserol

Tahap pertama dari proses saponifikasi trigliserida ini adalah mereaksikan


trigliserida dengan basa alkali (NaOH, KOH atau NH4OH) untuk membentuk sabun
dan gliserol, serta Impurities. Lebih dari 99,5% lemak / minyak berhasil
disaponifikasi pada proses ini. Kemudian hasil reaksi dipompakan ke unit pemisah
statis (separator) yang bekerja dengan prinsip perbedaan densitas. Pada unit ini akan
terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan sabun pada bagian atas dan lapisan Recycle pada
bagian bawah. Recycle terdiri dari gliserin, sisa alkali, sodium klorida, impuritis, air
yang secara keseluruhan membentuk lapisan yang lebih berat dari sabun sehingga
berada pada lapisan bagian bawah di dalam pemisah statis.
Proses selanjutnya adalah penambahan aditif dan pengeringan sabun dalam
unit pengeringan (dryer). Zat aditif yang ditambahkan adalah gliserol, yang berfungsi
sebagai pelembut dan pelembab pada kulit, EDTA yang berfungsi sebagai surfaktan
pada sabun (pembersih dan pemutih) yang dapat mengangkat kotoran pada kulit. Dan
Gliserin (Additive) yang berfungsi sebagai pelembab (Moisturizer) pada sabun. Zat
tambahan ini dicampurkan dalam Tangki Pencampur yang dilengkapi oleh jaket
pemanas untuk menjaga sabun tetap cair (suhu tetap). Jumlah aditif yang
ditambahkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang diinginkan.
Tahap berikutnya adalah proses pengeringan sabun. Kandungan air dalam
sabun biasanya diturunkan dari 30 35% ke 8 18% (Riegel, 1985). Unit
pengeringan sabun ini biasanya berupa unit vakum spray chamber.

2.5.2 Proses Netralisasi Asam lemak


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Proses ini menggunakan Asam Lemak sebagai bahan baku disamping basa
alkali. Pada proses ini tidak dihasilkan gliserol tetapi dihasilkan air sebagai produk
samping. Reaksi yang terjadi adalah reaksi antara asam lemah dengan basa kuat.
Suhu reaksi pada proses ini berkisar antara 80 95OC (Othmer, 1976) dan
tekanan operasi 1 atm. Sodium klorida juga ditambahkan dalam reaksi dan berguna
untuk mengurangi viskositas hasil reaksi sehingga memudahkan transportasi hasil
reaksi melalui pompa. Reaksi netralisasi berlangsung dalam reaktor sirkulasi yang
terdiri dari turbodisper dan mixer. Turbodisper berfungsi untuk menghomogenkan
campuran reaktan sedangkan mixer berfungsi untuk memberikan waktu tinggal yang
cukup bagi reaksi reaktan untuk bereaksi tuntas. Kecepatan putaran pengadukan
dalam turbodisperser berkisar antara 40 50 rps dan dalam mixer berkisar 15 20
rps (Spitz, 1995). Konversi reaksi asam lemak yang diperoleh dengan cara ini dapat
mencapai lebih dari 99,9% (Othmer, 1976).
Setelah reaksi netralisasi tuntas (diketahui dari conduktivity controller) maka
sabun yang terbentuk dapat langsung dikeringkan dalam unit yang sama seperti pada
proses saponifikasi trigliserida tetapi biasanya zat tambahan, seperti pelembab,
antioksidan, pengatur pH ditambahkan sebelum proses pengeringan.
Proses netralisasi ini pertama kali dikembangkan oleh Mazzoni. Proses ini
telah dikembangkan dengan menggunakan Na2CO3 bersama sama dengan NaOH
dan prosesnya disebut dengan nama Mazzoni CC. Sedangkan proses yang hanya
menggunakan NaOH dikenal dengan nama Mazzoni LB.
Pada proses yang menggunakan Na2CO3, gas CO2 dihasilkan sebagai produk
samping reaksi sehingga harus disingkirkan sebelum masuk ke mixer untuk
mencegah naiknya tekanan dalam mixer. Untuk itu, pada proses ini digunakan dua
unit turbodisperser, unit pertama digunakan untuk menghomogenkan dan
mereaksikan Na2CO3 dengan Asam Lemak dan terhubung ke unit pemisah gas, unit
kedua digunakan untuk menghomogenkan dan mereaksikan campuran sabun yang
keluar dari pemisah gas, NaOH segar dan Asam Lemak segar dan terhubung dengan
mixer.

2.5.3 Proses Saponifikasi Metil Ester Asam Lemak


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Metil ester asam lemak dihasilkan dari reaksi inter-esterifikasi trigliserida


dengan metanol dengan bantuan katalis tertentu. Reaksinya adalah sebagai berikut :
RCO OCH2

CH2 - OH

RCO OCH

3CH3OH

3RCOOCH3

RCO OCH2

CH - OH
CH2 - OH

Trigliserida

Metil ester

Gliserol

Reaksi saponifikasi metil ester asam lemak dengan basa NaOH


menghasilkan sabun dan metanol. Reaksi ini dilangsungkan dalam reaktor air
tubular pada suhu 120OC tekanan 1 atm dengan konversi reaksi yang cukup
tinggi. Metanol yang terdapat dalam campuran reaksi dipisahkan dengan
menggunakan flash drum, dan kemudian campuran sabun ini dimasukkan
kembali ke reaktor alir tubular kedua untuk menyempurnakan reaksi penyabunan.
Sabun yang dihasilkan kemudian dikeringkan dalam pengeringan vakum seperti
telah disebutkan di atas.
Proses ini hampir sama dengan proses saponifikasi asam lemak,
perbedaannya terletak pada produk samping yang dihasilkan, yaitu air pada
proses netralisasi asam lemak dan metanol pada proses metil ester asam lemak.
Reaksi penyabunan metil ester adalah sebagai berikut :
RCOOCH3

NaOH

Metil ester

RCOONa
Sabun

CH3OH
Metanol

2.6. Pemilihan Proses


Dalam semua proses pembuatan sabun, umumnya variabel veriabel proses
utama yang cukup menentukan tingkat keberhasilan proses saponifikasi dalam
reaktor adalah sebagai berikut :
1. Suhu Operasi
Proses Safonifikasi Trigliserida dapat berlangsung pada suhu kamar dan
prosesnya sangat cepat sehingga sesuai untuk produksi skala besar. Pada proses
industri, suhu reaksi saponifikasi dipilih berada diatas titik cair bahan baku dan
biasanya berada dibawah titik didih air (tekanan operasi 1atm). Hal ini bertujuan:
a. Memudahkan pencampuran antar reaktan.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

b. Daya pengadukan dapat direduksi menjadi lebih kecil.


c. Transportasi cairan melalui pompa pompa dan pipa pipa lebih mudah
karena viskositas berkurang.
d. jika suhu berada diatas titik didih air maka tekanan dalam reaktor lebih besar
dari 1 atm untuk menghindari penguapan air.
Suhu operasi reaksi penyabunan yang umum diterapkan adalah berkisar antara 80
950C (Riegel, 1985), walaupun ada sampai 1200C pada tekanan ketel 2 atm.

2. Pengadukan
Trigliserida, asam lemak dan metil ester asam lemak sukar larut dalam air,
sedangkan basa seperti NaOH sangat larut dalam air. Sehingga jika didiamkan
akan terbentuk dua lapisan terpisah dan reaksi hanya akan berlangsung pada
daerah batas dua permukaan tersebut, akibatnya reaksi menjadi lambat. Untuk
menghindari hal ini maka pengadukan yang cukup kuat diperlukan agar seluruh
partikel reaktan dapat terdispersi satu sama lain dan dengan demikian laju reaksi
dapat ditingkatkan. Pada proses saponifikasi modern, reaktor sudah dilengkapi
dengan turbodisper yang mampu berputar pada kecepatan 3000 rpm (50 rps)
untuk menjamin dispersi molekul molekul reaktan sesempurna mungkin (Spitz,
1995).

3. Konsentrasi reaktan
Dalam reaksi kimia, reaksi yang berlangsung paling cepat adalah pada saat awal
reaksi, dimana masih terdapat banyak reaktan dan sedikit produk. Karena air
merupakan produk

reaksi,

maka

menurut

prinsip

kesetimbangan akan

menghambat pembentukan sabun dan membuat laju reaksi semakin kecil. Untuk
menghindari hal ini maka seharusnya tidak digunakan air yang berlebihan dalam
umpan (larutan NaOH dan NaCl) dengan cara membuat konsentrasi larutan ini
sepekat mungkin. Dalam praktek umumnya digunakan NaOH 50% dan larutan
NaCl jenuh (Spitz, 1995) untuk mempercepat laju reaksi penyabunan.
Proses yang dipilih dalam Pra Rancangan ini adalah proses Saponifikasi
Trigliserida dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1. Suhu operasi dan tekanan relatif lebih rendah dari dua proses yang lain
sehingga lebih hemat dalam pemakaian energi dan desain peralatan lebih
sederhana.
2. Proses lebih sederhana dibandingkan dua proses yang lain.
3. Bahan baku tersedia dari proses pengolahan sawit menjadi minyak sawit.
4. Diharapkan konversi reaksi dapat mencapai 99,5% sehingga secara ekonomis
proses ini sangat layak didirikan dalam skala pabrik.
5. Sabun yang dihasilkan mudah dimurnikan dan memiliki kemurnian tinggi.

2.7. Deskripsi Proses


Proses Saponifikasi ini dapat dibagi menjadi tiga tahap proses, yaitu:
1. Tahap persiapan umpan
2. Tahap reaksi Saponifikasi Trigliserida
3. Tahap pengeringan dan Finishing sabun

2.7.1 Tahap persiapan umpan


Umpan terdiri dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) dan
NaOH. RBDPS di masukkan kedalam tangki yang dilengkapi dengan pemanas,
dipanaskan terlebih dahulu menggunakan Steam sampai suhu 900C sebelum dipompa
ke dalam reaktor. Sedangkan NaOH dilarutkan dalam air proses yang bersuhu 300 C
sampai konsentrasi masing-masing 50% massa. RBDPS dan campuran larutan NaOH
kemudian dipompakan ke dalam reaktor.

2.7.2 Tahap reaksi Saponifikasi Trigliserida


RBDPS, dan campuran larutan NaOH dipompakan masuk kedalam reaktor
(tangki pencampur) yang diberi jaket pemanas untuk di panaskan sampai suhu 900C
untuk dihomogenkan dan sekaligus bereaksi membentuk sabun dan air. Lebih dari
99,5% lemak / minyak berhasil disaponifikasi pada proses ini dengan waktu tinggal
1,8 jam dan kondisi operasi 900C tekanan 1 atm (Spitz,1995). Hasil reaksi kemudian
dipompakan ke unit pemisah separator yang bekerja dengan prinsip perbedaan

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

densitas. Pada unit ini akan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan sabun pada bagian
atas dan lapisan Impurities pada bagian bawah.
Impurities terdiri dari gliserol, sisa alkali dan air yang secara keseluruhan
membentuk lapisan yang lebih berat dari sabun sehingga berada pada lapisan bagian
bawah di dalam pemisah statis.
Proses selanjutnya adalah penambahan aditif dan pengeringan sabun dalam
unit pengeringan (dryer). Zat aditif yang ditambahkan adalah gliserin, yang berfungsi
sebagai pelembut dan pelembab pada kulit, EDTA yang berfungsi sebagai surfaktan
pada sabun (pembersih dan pemutih) yang dapat mengangkat kotoran pada kulit. Dan
Pewangi (Essential) yang berfungsi untuk memberikan kesegaran dan keharuman
pada sabun. Zat tambahan ini dicampurkan dalam Tangki Pencampur yang
dilengkapi oleh jaket pemanas untuk menjaga sabun tetap cair (suhu tetap) dan
campuran homogen. Jumlah aditif yang ditambahkan sesuai dengan spesifikasi mutu
yang diinginkan seperti pada table 2.2.
Tahap berikutnya adalah proses pengeringan sabun. Kandungan air dalam
sabun biasanya diturunkan dari 30 35% ke 8 18% (Riegel, 1985). Unit
pengeringan sabun ini biasanya berupa unit vakum spray chamber.

2.7.3 Tahap Pengeringan dan Finishing Sabun


Pengeringan sabun dilakukan dalam unit vakum Spray Chamber. Campuran
sabun cair dari Tangki Pencampur dipompa ke unit Flash Drum, dimana sabun
mengalami proses Flash pada 1 atm sehingga dihasilkan uap air jenuh bersuhu
100OC yang terpisah dari sabun dan keluar melalui bagian atas Flash Drum.
Kandungan air dalam sabun yang keluar dari bagian bawah Flash Drum
direncanakan tinggal 18% sebelum dikeringkan lebih lanjut dalam vakum dryer.
Sabun kemudian ditransfer keunit vakum Spray Chamber. Kondisi vakum dihasilkan
dengan menggunakan pompa vakum. Dari unit pengeringan ini sabun yang
dihasilkan berupa serpihan (flake) dan dengan bantuan Conveyor dikirim ke unit
Finishing yang terdiri dari satuan mesin pembentukan sabun batang dan disebut Bar
Soap Finishing Machine (BSFM). Dari unit ini sabun ditransfer ke unit penyimpanan
dengan bantuan Conveyor untuk penimbunan sementara sebelum dijual.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB III
NERACA MASSA

Perhitungan neraca massa dilakukan berdasarkan hal - hal berikut :


Kapasitas produksi

= 600.000 ton /tahun

Waktu operasi

= 300 hari/tahun

Basis operasi

= 1 jam operasi

Satuan perhitungan

= kg/jam

Laju kapasitas produksi

= 600.000

ton 1000 kg 1 tahun 1 hari

tahun
1 ton
300 hari 24 jam

= 83.333,3333 kg/jam

3.1 Neraca Massa Mixer


Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Mixer
Alur Masuk (kg/jam)
Komponen

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 2

Alur 3

Alur 4

NaOH

29.613,0985

29.613,0985

H2O

29.613,0985

29.613,0985

Sub Total

29.613,0985

29.613,0985

59.226,197

Total

59.226,197

59.226,197

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3.2 Neraca Massa Reaktor


Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Reaktor
Alur Masuk (kg/jam)

Komponen

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 1

Alur 4

Alur 5

Sabun

72.916,6666

NaOH

29.613,0985

RBDPS

230.982,168

H2O

29.613,0985

29.613,0985

Gliserol

22.703,3755

Impurities

164.975,2244

Sub Total

230.982,168

59.226,197

290.208,365

Total

290.208,365

290.208,365

3.3 Neraca Massa Separator


Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Separator
Komponen

Alur Masuk (kg/jam)

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 5

Alur 6

Alur 7

Sabun

72.916,6666

72.916,6666

H2O

29.613,0985

29.613,0985

Gliserol

22.703,3755

22.703,3755

Impurities

164.975,2244

164.975,2244

Sub Total

290.208,365

187.678,5999

102.529,7651

Total

290.208,365

290.208,365

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3.4 Neraca Massa Tangki Pencampur


Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur
Komponen

Alur Masuk (kg/jam)

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 7

Alur 8

Alur 9

Alur 10

Alur 11

Sabun

72.916,6666

72.916,6666

EDTA

166,67

166,67

Gliserin

6.083,3333

6.083,3333

Parfum

4.166,6667

4.166,6667

H2O

29.613,0985

29.613,0985

Sub Total

102.529,7651

166,67

6.083,3333

4.166,6667

112.946,4351

Total

112.946,4351

112.946,4351

3.5 Neraca Massa Flash Drum


Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Flash Drum
Komponen

Alur Masuk (kg/jam)

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 11

Alur 12

Alur 13

Sabun

72.916,6666

72.916,6666

EDTA

166,67

Gliserin

6.083,3333

6.083,3333

166,67

Parfum

4.166,6667

4.166,6667

H2O

29.613,0985

24.282,7408

5.330,3577

Sub Total

112.946,4351

24.282,7408

88.663,6943

Total

112.946,4351

112.946,4351

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3.6 Neraca Massa Vacum Dryer


Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Vacum Dryer
Komponen

Alur Masuk (kg/jam)

Alur Keluar (kg/jam)

Alur 13

Alur 14

Alur 15

Sabun

72.916,6666

72.916,6666

EDTA

166,67

166,67

Gliserin

6.083,3333

6.083,3333

Parfum

4.166,6667

4.166,6667

H2O

5.330,3577

5.325,0273

5,3304

Sub Total

88.663,6943

5.325,0273

83.338,667

Total

88.663,6943

88.663,6943

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB IV
NERACA PANAS

Perhitungan neraca panas dilakukan berdasarkan hal hal berikut :


Kapasitas Produksi

= 600.000 ton /tahun

Operasi Pabrik

= 300 hari/tahun

Suhu Referensi

= 250C (298 K)

Satuan perhitungan

= kkal/jam

4.1 Neraca Panas Pada Tangki RBDPS


Tabel 4.1 Neraca Panas Pada Tangki Bahan Baku RBDPS
Alur Masuk (kkal/jam)

Alur Keluar (kkal/jam)

Alur 1

Alur 2

RBDPS

444.871,6556

5.783.331,522

Total Alur

444.871,6556

5.783.331,522

Steam

5.338.459,866

Total Sistem

5.783.331,522

5.783.331,522

Komponen

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

4.2 Neraca Panas Pada Reaktor


Tabel 4.2 Neraca Panas Pada Reaktor
Alur Keluar

Alur Masuk (kkal/jam)

Komponen

(kkal/jam)

Alur 1

Alur 4

Alur 5

Sabun

2.256.041,6646

NaOH

212.770,1127

RBDPS

5.783.331,522

H2O

444.196,4775

1.924.851,403

Gliserol

850.014,3787

Impurities

4.911.312,43

Panas reaksi

-568,1009

Total alur

6.439.730,0113

9.942.219,876

Steam

3.502.489,8647

Total Sistem

9.942.219,876

9.942.219,876

4.3 Neraca Panas Pada Tangki Pencampur


Tabel 4.3 Neraca Panas Pada Tangki Pencampur
Komponen

Alur Masuk (kkal/jam)

Alur Keluar (kkal/jam)

Alur 7

Alur 8

Alur 9

Alur 10

Alur 11

Sabun

2.256.041,6646

2.256.041,6646

EDTA

371,6741

4.831,7633

Gliserin

17.519,9999

227.759,9987

Parfum

13.291,6667

172.791,6680

H2O

1.924.851,403

1.924.851,403

Total Alur

4.212.076,4083

4.586.276,4976

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Steam

374.200,0893

Total Sistem

4.586.276,4976

4.586.276,4976

4.4 Neraca Panas Pada Flash Drum


Tabel 4.4 Neraca Panas Pada Flash Drum
Komponen

Alur Masuk (kkal/jam)

Alur Keluar (kkal/jam)

Alur 11

Alur 12

Alur 13

Sabun

2.256.041,6646

2.603.124,9976

EDTA

4.831,7633

5.575,1115

Gliserin

227.759,9987

262.799,9986

Parfum

172.791,6680

199.375,0016

H2O

1.924.851,403

1.821.205,56

399.776,8275

Total alur

4.586.276,4976

5.291.857,4966

Steam

705.580,9996

Total Sistem

5.291.857,4966

5.291.857,4966

4.5 Neraca Panas Vacum Spray Chamber


Tabel 4.5 Neraca Panas Pada Vacum Spray Chamber
Alur Masuk
Komponen

(kkal/jam)

Alur Keluar (kkal/jam)

Alur 13

Alur 14

Alur 15

Sabun

2.603.124,9976

1.770.124,9984

EDTA

5.575,1115

3.791,0758

Gliserin

262.799,9986

178.703,9990

H2O

399.776,8275

1.203.456,17

271,8504

Total alur

3.271.276,935

3.271.276,935

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN

5.1 Tangki Bahan Baku RBDPS (T-101)


Fungsi

: Menyimpan RBDPS pada 900C; 1 atm

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 3 Unit

Volume

: 428,7273 m3

Diameter

: 6,8943 m

Tinggi

: 9,1923 m

Jenis koil pemanas : U-tube


Jumlah U-tube

: 6 pipa

Panjang U-tube

: 12 ft

Tebal insulasi

: 1 in

5.2 Gudang Bahan Baku NaOH (T-102)


Fungsi

: Tempat penyimpanan NaOH pada 300C; 1 atm

Bentuk

: Bangunan persegi tertutup

Bahan Konstruksi

: Rangka baja dengan dinding dan lantai semen-bata

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 69,5143 m3

Panjang gudang

:6m

Lebar gudang

:6m

Tinggi gudang

:5m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5.3 Tangki Pelarut NaOH (M-101)


Fungsi

: Melarutkan NaOH pada 300C; 1 atm

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 22,7210 m3

Diameter

: 2,5896 m

Tinggi

: 3,4528 m

Tebal plat

: 3/16 in

Jenis pengaduk

: sixblade flat turbin

Jumlah baffle

: 4 buah

Tinggi baffle

: 2,5896 m

Lebar baffle

: 0,2158 m

Jarak pengaduk

: 0,8632 m

Lebar impeller

: 0,1726 m

Panjang impeller

: 0,2158 m

Daya motor

: 2,5 Hp

Kecepatan Putaran : 2 put/detik

5.4 Tangki Reaktor (R-101)


Fungsi

: Tempat terjadinya reaksi penyabunan (saponifikasi)

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 Unit

Suhu

: T = 90 oC, P = 1 atm

Volume

: 89,7170 m3

Diameter

: 4,0931 m

Tinggi

: 5,4575 m

Tebal plat

: 3/16 in

Jenis pengaduk

: six blade flat turbin

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Jumlah baffle

: 4 buah

Tinggi baffle

: 4,0931 m

Lebar baffle

: 0,3411 m

Jarak pengaduk

: 1,3644 m

Lebar impeller

: 0,2729 m

Panjang impeller

: 0,3411 m

Kecepatan putaran : 3 put/det

5.5 Separator (S-101)


Fungsi

: Memisahkan sabun dari campuran gliserol dan impurities


berdasarkan gaya gravitasi. Lama pemisahan 60 menit

Kondisi

: T = 90 oC, P = 1 atm

Jenis

: Tangki. Silinder horizontal, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Volume

: 55,2147 m3

Diameter

: 3,4816 m

Tinggi Tangki

: 4,6421 m

Panjang tangki

: 6,3829 m

Tebal plat

: 3/16 in

5.6 Tangki Bahan Baku Gliserin (T-103)


Fungsi

: Menyimpan Gliserin pada 300C; 1 atm

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 46,31 m3

Diameter

: 3,28 m

Tinggi

: 4,38 m

Tebal plat

: 3/16 in

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5.7 Tangki Bahan Baku EDTA (T-104)


Fungsi

: Menyimpanan EDTA pada 300C; 1 atm

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 11,16 m3

Diameter

: 2,04 m

Tinggi

: 2,72 m

Tebal plat

: 3/16 in

5.8 Tangki Pencampur (TP-101)


Fungsi

: Mencampur sabun dengan gliserin, EDTA dan pewangi

Kondisi

: T = 900C, T = 1 atm

Bentuk

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 100,0687 m3

Diameter

: 4,2448 m

Tinggi

: 5,6597 m

Tebal plat

: 3/16 in

Jenis pengaduk

: six blade flat turbin

Jumlah baffle

: 4 buah

Tinggi baffle

: 4,2448 m

Lebar baffle

: 0,3537 m

Jarak pengaduk

: 1,4149 m

Lebar impeller

: 0,2829 m

Panjang impeller

: 0,3537 m

Kecepatan putaran : 2 put/det

5.9 Flash Drum (FD-101)


Fungsi

: Memisahkan campuran uap air dari larutan/cairan sabun

Kondisi

: T = 900C, P = 1 atm

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Bentuk

: Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal

Bahan Konstruksi

: Carbon steel, SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 Unit

Volume

: 33,3562 m3

Diameter

: 2,9432 m

Tinggi

: 3,9243 m

Tebal plat

: 3/16 in

5.10 Dryer (V-101)


Fungsi

: Mengeringkan produk sabun

Bentuk

: Silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah


konis

Jenis

: Vacum Spray Chamber

Jumlah

: 1 Unit

Suhu

: T = 76oC, P = 0,39 atm

Volume tangki

: 29,1166 m3

Diameter

: 3,0299 m

Tinggi

: 4,0398 m

Tebal plat

: 3/16 in

Rasio axis elips

Sudut apex konis

: 450

Tinggi tutup elips

: 0,7575 m

Diameter tutup

: 3,0299 m

Diameter outlet suction conicial : 2,4239 m

5.11 Cyclone Separator (CS-101)


Fungsi

: Memisahkan padatan sabun yang terbawa arus


uap dari dryer

Jenis

: Single cyclone

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Material

: carbon steel SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Diameter optimum Cyclone

: 2 in (0,2794 m)

Diameter Cyclone

: 1,5 m

Tinggi Cyclone

: 2,9305 m

Diameter bottom opening

: 0,15 m

Tinggi conicial head

: 1,1691 m

Sudut apex conicial

: 300

Diameter gas tail pipe

: 11 in (0,2794 m)

Panjang gas tail pipe

: 3,2829 m

Tebal plat Cyclone

: 3/16 in

5.12 Tangki Bahan Baku Pewangi (T-105)


Fungsi

: Menyimpan Parfum pada 300C; 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C


Jumlah

: 1 unit

Volume

: 16,44 m3

Diameter

: 2,32 m

Tinggi

: 3,09 m

Tebal plat

: 1/8 in

5.13 Bar Soap Finishing Machine (BSFM)


Fungsi

: Membentuk sabun menjadi batangan dari


serpihan sabun

Jumlah

: 1 unit

Kapasitas mesin

: 83.333,33 kg/jam sabun

Volume batangan sabun

: 83,1439 cm3

Lebar batangan sabun

: 3,0262 cm

Tinggi batangan sabun

: 3,0262 cm

Panjang batangan sabun

: 9,0787 cm

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5.14 Gudang Produk (G-101)


Fungsi

: Untuk menyimpan produk (sabun padat) selama 20


hari

Kondisi

: T = 300C, P = 1 atm

Material

: Dinding bata, Pondasi Beton, atap dari rangka plat


dan seng

Jumlah

: 1 unit

Kebutuhan ruang

: 1.578,28 m3

Panjang gudang

: 20 m

Lebar gudang

: 20 m

Tinggi gudang

: 16 m

5.15 Pompa RBDPs (P-101)


Fungsi

: Memompakan RBDPS ke tangki reaktor

Jenis

: gear type pump

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 10,02 in (0,8348 ft)

Diameter luar pipa

: 10,75 in (0,8955 ft)

Tebal dinding

: 0,322 in (0,0026 ft)

Luas muka

: 78,8 in2 (6,5644 ft2)

Bilangan Reynold

: 5.242,7108

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,6841 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 10 Hp

5.16 Pompa NaOH (P-102)


Fungsi

: Memompakan larutan NaOH ke tangki


reaktor

Jenis

: centrifugal aliran radial

Material

: carbon steel

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 3,068 in (0,2556 ft)

Diameter luar pipa

: 3,50 in (0,2915 ft)

Tebal dinding

: 0,2030 in (0,02 ft)

Luas muka

: 7,38 in2 (0,6149 ft2)

Bilangan Reynold

: 186,7397

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,2920 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 2 Hp

5.17 Pompa Reaktor (P-103)


Fungsi

: Memompakan Reaktan ke separator

Jenis

: gear type pump

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 10,02 in (0,8348 ft)

Diameter luar pipa

: 10,75 in (0,8955 ft)

Tebal dinding

: 0,322 in (0,0026 ft)

Luas muka

: 78,8 in2 (6,5644 ft2)

Bilangan Reynold

: 615,7429

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,2413 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 4,5 Hp

5.18 Pompa Separator (P-104)


Fungsi

: Memompakan sabun cair ke tangki


pencampur

Jenis

: gear type pump

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 12,09 in (1,0073 ft)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Diameter luar pipa

: 12,75 in (1,0621 ft)

Tebal dinding

: 0,408 in (0,0339 ft)

Luas muka

: 115 in2 (9,5812 ft2)

Bilangan Reynold

: 1303,8284

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,0689 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 4 ,5 Hp

5.19 Pompa Gliserin (P-105)


Fungsi

: Memompakan gliserin ke tangki pencampur

Jenis

: centrifugal aliran radial

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 2,067 in (0,1722 ft)

Diameter luar pipa

: 2,38 in (0,1983 ft)

Tebal dinding

: 0,15 in (0,01 ft)

Luas muka

: 3,35 in2 (0,2790 ft2)

Bilangan Reynold

: 56,9184

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,2776 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 1/8 Hp

5.20 Pompa Tangki Pencampur (P-106)


Fungsi

: Memompakan larutan sabun ke flash drum

Jenis

: gear type pump

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 4,026 in (0,3354 ft)

Diameter luar pipa

: 4,50 in (0,3749 ft)

Tebal dinding

: 0,280 in (0,0233 ft)

Luas muka

: 12,7 in2 (1,0581 ft2)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Bilangan Reynold

: 573

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,3976 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 4 Hp

5.21 Pompa Flash Drum (P-107)


Fungsi

: Memompakan larutan sabun ke vacum spray


chamber

Jenis

: gear type pump

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 4,026 in (0,3354 ft)

Diameter luar pipa

: 4,50 in (0,3749 ft)

Tebal dinding

: 0,280 in (0,0233 ft)

Luas muka

: 12,7 in2 (1,058 ft2)

Bilangan Reynold

: 573

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Kerja pompa

: 30,3976 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 4 Hp

5.22 Pompa Tangki Parfum (P-108)


Fungsi

: Memompakan parfum ke vacum spray

Jenis

: centrifugal aliran radial

Material

: carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Diameter dalam pipa

: 2,067 in (0,1722 ft)

Diameter luar pipa

: 2,38 in (0,1983 ft)

Tebal dinding

: 0,145 in (0,0117 ft)

Luas muka

: 3,35 in2 (0,2790 ft2)

Bilangan Reynold

: 39,0158

Tinggi pemompaan

: 30 ft

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kerja pompa

: 30,2630 ft.lbf/lbm

Daya maksimum pompa

: 1/8 Hp

5.23 Screw Conveyor (SC-101)


Fungsi

: Mentransfer EDTA ke tangki


pencampur

Jenis

: rotary vane feeder

Jumlah

: 1 unit

Kapasitas yang diperlukan

: 166,67 kg/jam (0,1667


ton/jam)

Panjang dengan sudut inklinasi menurun

: 10 m

Loading efficiency

: 0,32

Kecepatan putar

: 1 rpm

Faktor kemiringan

: 0,9

Diameter Screw

: 10 m

Daya motor yang dibutuhkan

: 1,11 kw (1,48 Hp)

5.24 Belt Conveyor (BC-101/102)


Fungsi

: Mentransfer sabun ke Bar Soap Finishing


Machine

Jenis

: Horizontal Belt Conveyor

Material

: Commercial Steel

Kondisi operasi

: T = 300C, P = 1 atm

Lebar Belt

: 14 in (35 cm)

Luas Area

: 0,11 ft2 (0,01 m2)

Kecepatan Belt Normal

: 200 ft/menit (61 m/menit)

Kecepatan Belt Maksimum

: 300 ft/menit (91 m/menit)

Belt Plies minimum

:3

Belt Plies maksimum

:5

Kecepatan

: 100 ft/menit (30,5 m/menit)

Daya motor yang digunakan : 0,44 Hp

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi
Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu
proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan
yang diharapkan. Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan
suatu hal yang penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka
operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol
dengan cermat, mudah dan efisien. Dengan demikian, kondisi operasi selalu berada
dalam kondisi yang diharapkan (Ulrich, 1984).
Secara garis besar, alat alat kontrol dapat diklasifikasikan atas :
1. Penunjuk (Indicator)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2. Pengirim (Transmitter)
3. Pencatat (Recorder)
4. Pengatur (Controller)
5. Katup pengatur (Control valves)
Indicator adalah suatu alat yang (biasanya terletak pada tempat dimana
pengukuran untuk proses tersebut dilakukan) memberikan harga dari besaran
(variabel) yang diukur. Besaran ini merupakan besaran sesaat.
Transmitter adalah alat yang mengukur harga dari suatu besaran seperti suhu, tinggi
permukaan dan mengirimkan sinyal yang diperolehnya keperalatan lain misal
recorder, indicator atau alarm.
Recorder (biasanya terletak jauh dari tempat dimana besaran proses diukur),
bekerja untuk mencatat harga harga yang diproleh dari pengukuran secara kontinu
atau secara periodik. Biasanya hasil pencatatan recorder ini terlukis dalam bentuk
kurva diatas kertas.
Controller adalah suatu alat yang membandingkan harga besaran yang diukur
dengan harga sebenarnya yang diinginkan bagi besaran itu dan memberikan sinyal
untuk pengkoreksian kesalahan, jika terjadi perbedaan antara harga besaran yang
diukur dengan harga besaran yang sebenarnya.
Sinyal

koreksi

yang

dihasilkan

oleh

controller

berfungsi

untuk

mengoperasikan Control valve untuk memperbaiki atau meniadakan kesalahan


tersebut. Biasanya controller ditempatkan jauh dari tempat pengukuran. Controller
juga dapat berfungsi (dilengkapi) untuk dapat mencatat atau mengukur.
Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau tenaga
listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis
(menggunakan komputer). Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses
tergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan sendiri. Pada
pemakaian alat-alat instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan
di dalam suatu ruang kontrol pusat (control room) yang dihubungkan dengan bangsal
peralatan (kontrol otomatis).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol / diukur oleh instrumen
adalah (Stephoulus, 1984) :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya.
Faktorfaktor yang perlu diperhatikan dalam instrumeninstrumen adalah
(Peters et.al., 2004) :
1.

Range yang diperlukan untuk pengukuran.

2.

Level instrumentasi.

3.

Ketelitian yang dibutuhkan.

4.

Bahan konstruksinya.

5.

Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses.


Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah (Considine, 1985) :

1.

Untuk variabel temperatur.

Temperature Controller (TC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati
Temperature

temperatur
Controller,

dari
para

suatu

alat.

engineer

Dengan
juga

menggunakan

dapat

melakukan

pengendalian terhadap peralatan sehingga temperatur peralatan tetap


berada dalam range yang diinginkan. Temperature Controller kadang
kadang juga dapat mencatat temperatur dari suatu peralatan secara
berkala Temperature Recorder (TR).

Temperature Indicator (TI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati temperatur suatu alat.

2.

Untuk variabel ketinggian permukaan cairan.

Level Controller (LC) adalah instumentasi yang digunakan untuk


mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat. Dengan menggunakan
Level Controller, para engineer juga dapat melakukan pengendalian
ketinggian cairan di dalam peralatan tersebut.

Level Indicator (LI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3.

Untuk variabel tekanan.

Pressure Controller (PC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati tekanan operasi dari suatu alat. Para engineer juga dapat
melakukan perubahan tekanan dari peralatan operasi.

Pressure

Controller dapat juga dilengkapi pencatat tekanan dari suatu peralatan


secara berkala Pressure Recorder (PR).

Pressure Indicator (PI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati tekanan operasi dari suatu alat.

4.

Untuk variabel aliran cairan.

Flow Controller (FC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila
terjadi perubahan dapat melakukan pengendalian.

Flow Indicator (FI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk


mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat.
Pada pra rancangan pabrik pembuatan sabun padat dari rbdps ini,

jenis-jenis instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.

Reaktor
Instrumen yang digunakan pada reaktor adalah Temperature Controller
(TC) yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di
dalam reaktor. Reaktor dilengkapi dengan sight glass yang berfungsi sebagai
Level Controller (LC). Reaktor juga dilengkapi dengan sensing elemen yang
peka terhadap perubahan suhu sehingga temperatur reaktor dapat dilihat pada
temperatur indikator. Juga suhu terlalu tinggi, maka secara otomatis valve yang
terdapat pada aliran air panas akan tertutup dan sebaliknya. Valve pada aliran
air panas juga dilengkapi dengan valve by pass.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Gambar 6.1 Reaktor beserta instrumennya

2.

Pompa
Instrumen yang digunakan pada pompa adalah Flow Controller (FC)
yang berfungsi untuk memperkecil laju alir fluida yang masuk apabila laju alir
fluida di dalam pompa berada di atas batas yang ditentukan.
FC
Fluida
Fluida

Gambar 6.2 Pompa beserta instrumennya.

Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Sabun Padat dari RBDPS

No

Nama Alat

Jenis Instrumentasi

Tangki

LC

Pompa

FC

Mengatur laju cairan dalam pipa

TC

Mengontrol suhu dalam reactor

Reaktor

PC
LC

Kegunaan
Mengontrol tinggi cairan dalam
tangki

Mengontrol

tekanan

dalam

reactor
Mengontrol tinggi cairan dalam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

reactor

6.2 Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, cacat, ataupun pada saat bekerja di suatu perusahaan/pabrik.
Kecelakaan dapat disebabkan oleh mesin, bahan baku, produk, serta
keadaan tempat kerja, sehingga harus mendapat perhatian yang serius
dan dikendalikan dengan baik oleh pihak perusahaan. Keselamatan kerja
merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari
bahaya cacat jasmani dan kematian. Selain itu, dengan adanya usahausaha pencegahan yang baik dapat meningkatkan semangat karyawan,
untuk bekerja lebih baik, tenang, dan efisien.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pabrik untuk menjamin keselamatan
kerja, antara lain:
1. Menanamkan kesadaran akan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan.
2. Memasang papan peringatan pada daerah proses yang rawan kecelakaan.
3. Memasang penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara/ventilasi
yang baik.
4. Menempatkan peralatan keselamatan dan pencegahan kebakaran di daerah
yang rawan akan kecelakaan atau kebakaran.
5. Memasang alarm (tanda bahaya), sehingga bila terjadi bahaya dapat segera
diketahui.
6. Menyediakan poliklinik dengan sarana yang memadai untuk pertolongan
sementara.

6.3. Keselamatan Kerja Pada Pabrik Pembuatan Sabun Padat


Dalam rancangan pabrik pembuatan sabun padat, situasi keselamatan kerja
dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini :
Perlindungan Fisik

Perlindungan Otomatis dengan Interlock


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Alarm kritis, pengendalian manual

Alarm proses

Gambar 6.3. Perlindungan berlapis pabrik kimia (Perry, 2000)

Secara keseluruhan, situasi keselamatan kerja dapat dibagi menjadi :


1. Perlindungan otomatis
2. Perlindungan fisik
6.3.1. Perlindungan Otomatis
Fungsi elemen pengendalian selain untuk meningkatkan produktivitas juga
berfungsi ssebagai plant safety. Elemen pengendalian yang berfungsi sebagai plant
safety disebut dengan SIS (safety interlock system). Keamanan dimulai dari
rancangan proses yang memungkinkan berjalannya proses dengan aman, berdasarkan
kondisi proses (angka angka rancangan), untuk mencegah kondisi abnormal.
Sistem interlock terdiri atas instrumentasi, program komputer (logic), dan
pengendalian akhir. Interlock secara otomatis mencari kondisi proses abnormal dan
memberikan peringatan berupa alarm.

6.3.2. Perlindungan Fisik


1. Peralatan Perlindungan Diri
Pakaian yang dipakai pada waktu bekerja sangat perlu untuk keselamatan
seseorang. Pakaian yang cocok harus dipakai untuk tiap tempat pekerjaan dan
aktivitas kerja khusus. Hal hal berikut harus diperhatikan :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

a. Topi yang kuat, sepatu pengaman, masker udara, sarung tangan dan kacamata
harus dipakai pada tempat tempat yang dianjurkan.
b. Alat pengaman penutup telinga harus dipakai pada tempat tempat yang
bising.
c. Pakaian harus pas-sempit untuk menghindari bahaya yang mengakibatkan
terjerat pada mesin yang berputar.
d. Rambut panjang harus diikat atau dipangkas kalau bekerja disekitar mesin.
2. Pemberian Tanda Peringatan dan Bahaya Tertentu
Warna warna berikut digunakan untuk tanda peringatan dan bahaya
tertentu:
a. Merah digunakan untuk menandai :
Alat dan perlengkapan perlindungan bahaya kebakaran
Pengamanan
Tabung yang dapat dibawa- bawa yang berisi cairan yang mudah terbakar
Tombol dan saklar stop untuk keadaan darurat

b. Kuning digunakan untuk :


Perhatian dan bahaya fisik
Tabung bekas buangan untuk bahan yang mudah meledak dan mudah
terbakar. Perhatian terhadap starting, titik starting atau sumber daya mesin
c. Oranye digunakan untuk menandai :
Bagian berbahaya dari mesin
Pengaman tombol starter
Bagian yang riskan (sisi) dari pulley (kerekan), roda gigi, penggulung, dll.
d. Ungu digunakan untuk menandai :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Bahaya radiasi

3. Pencegahan Kebakaran
a) Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting sperti power
station, laboratorium, dan ruang proses.
b) Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga yang
ditempatkan di fire station.
c) Fire hydrant ditempatkan didaerah storage, proses, dan perkantoran.
d) Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api
yang relatif kecil.
e) Gas detector dipasang pada daerah proses, Storage, dan daerah perpipaan dan
dihubungkan ke gas alarm diruang kontrol untuk mendeteksi kebocoran gas.
f) Smoke detector ditempatkan pada setiap sub station listrik untuk mendeteksi
kebakaran melalui asapnya.
4. Keselamatan Kerja Terhadap Listrik
a) Setiap instalasi dan alat alat listrik harus diamankan dengan pemakaian
sekering atau pemutus arus listrik otomatis lainnya.
b) Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak
pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan
perbaikan.
c) Penempatan dan pemasangan motor motor listrik tidak boleh mengganggu
lalulintas pekerja.
d) Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan
tinggi.
e) Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.
5. Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

a) Setiap karyawan diwajibkan memakai pakaian kerja di lokasi pabrik.


b) Dalam menangani bahan bahan kimia yang berbahaya, karyawan
diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut.
c) Bahan bahan kimia yang selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran,
korosi, maupun gangguan terhadap kesehatan harus ditangani secara cermat.
d) Poliklinik yang memadai disediakan di lokasi pabrik.
6. Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis
a) Alat alat dipasang dengan penahan yang cukup berat untuk mencegah
kemungkinan terguling atau terjatuh.
b) Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat
kegiatan karyawan.
c) Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan
pada atap lantai pertama kalau didalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila
diluar gedung lantai agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat.
d) Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja
dengan tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau
pembongkaran.
e) Pada alat alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung
untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka ditambahkan nilai
nilai disiplin bagi para karyawan :
1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman pedoman yang diberikan.
2. Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.
3. Perlu ketrampilan untuk mengatasi kecelakan dengan menggunakan peralatan
yang ada.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

4. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan


pada atasan.
5. Kontrol dilakukan secara periodik terhadap alat instalasi pabrik oleh petugas
maintenance.

BAB VII
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Utilitas merupakan unit penunjang kelancaran suatu proses produksi pabrik.


Oleh karena itu, unit-unit harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kelangsungan operasi suatu pabrik.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pabrik Pembuatan Sabun Padat dari Refined


Deodorized Palm Stearin (RBDPS) ini diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Air
Kebutuhan air ini terdiri dari:
Kebutuhan air proses
Kebutuhan uap (steam)
Air untuk berbagai kebutuhan
2. Kebutuhan Bahan Kimia untuk utilitas
3. Kebutuhan Tenaga Listrik
4. Kebutuhan Bahan Bakar
5. Unit Pengolahan Limbah

7.1

Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan

proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air suatu pabrik meliputi air proses,
uap (steam), dan air untuk berbagai kebutuhan. Kebutuhan air pada Pabrik
Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS ini adalah sebagai berikut :

7.1.1 Kebutuhan Air Proses


Perhitungan kebutuhan air proses pada Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari
RBDPS yang diperoleh dari lampiran A dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini :

Tabel 7.1 Kebutuhan Air Proses pada berbagai alat


No.
1.

Nama Alat
Tangki Mixer
Total

Kode Alat

Kebutuhan (kg/jam)

M-101

29.613,0985
29.613,0985

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 % (Perry, 1999) maka :


Total air yang dibutuhkan

= (1 + faktor keamanan) x Kebutuhan air proses


= (1,2) x 29.613,0985 kg/jam = 35.535,7182 kg/jam.

7.1.2 Kebutuhan Uap (Steam)


Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Steam diproduksi dalam
ketel. Perhitungan kebutuhan steam pada Pabrik Pembuatan Sabun Padat ini
diperoleh dari Lampiran B dapat dilihat pada Tabel 7.2 di bawah ini :
Tabel 7.2 Kebutuhan Uap sebagai media pemanas pada berbagai alat
No.

Nama Alat

Kode Alat

Kebutuhan (kg/jam)

Tangki RBDPS

T 101

10.414,2312

Reaktor

R 101

6.832,6334

Tangki Pencampur

TP 101

729,9869

Flash drum

FD 101

1.376,4426
19.353,2941

Total

Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 % (Perry, 1999) maka :


Total steam yang dibutuhkan = (1 + faktor keamanan) x Kebutuhan uap
= (1,2) x 19.353,2941 kg/jam = 23.223,9529 kg/jam.
Diperkirakan 80% kondensat dapat digunakan kembali (Evans,1978), sehingga:
Kondensat yang digunakan kembali = 80% 23.223,9529 kg/jam
= 18.579,1623 kg/jam
Kebutuhan air tambahan untuk ketel = 20% 18.579,1623 kg/jam
= 3.715,8325 kg/jam

7.1.3

Air untuk berbagai kebutuhan


Kebutuhan air domestik meliputi kebutuhan air rumah tangga, kantor dan lain

sebagainya. Kebutuhan air untuk masyarakat industri diperkirakan 5 ltr/jam tiap


orang. Jumlah karyawan 163 orang dan air = 1000 kg/m3 = 1 kg/l, maka total air
kebutuhan domestik adalah:
= 163 x 5 ltr/jam = 815 ltr/jam x 1 kg/l = 815 kg/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel 7.3 Pemakaian Air untuk Berbagai Kebutuhan


No

Kebutuhan

Jumlah Air (Kg/jam)

Domestik dan kantor

815

Laboratorium

Kantin dan tempat ibadah

Poliklinik

50
100
30
995

Total

Maka total kebutuhan air yang diperlukan pada pengolahan awal tiap jamnya
adalah :
= air tambahan proses + air tambahan ketel + air untuk berbagai kebutuhan
= 35.535,7182 + 3.715,8325 + 995 = 40.246,5507 kg/jam
Sumber air untuk Pabrik Pembuatan Sabun Padat ini berasal dari sumur bor.
Kualitas sumur bor didasarkan atas hasil analisa PTPN IV Kebun Adolina, seperti
pada Tabel 7.4 berikut :
Tabel.7.4 Kualitas Sumur Bor
No

Parameter

Kadar (mg/l)

1.

Ph

6,45

2.

Magnesium (Mg)

2,43

3.

Klorida (Cl)

8,00

4.

Kalsium (Ca)

11,22

5.

CO2

39,76

6.

HCO3

64,86

(Sumber:Pemprovsu Dinas Pertambangan dan Energi, 2006)

Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka dibangun fasilitas


penampungan air (water intake) yang juga merupakan pengolahan awal air sumur
bor. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran-kotoran yang terbawa
bersama air. Selanjutnya dilakukan pengolahan agar dapat digunakan untuk
keperluan pabrik yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Pengendapan
2. Filtrasi
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3. Demineralisasi
4. Deaerasi

7.2 Pengendapan
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada proses
pengendapan, partikel partikel padat yang besar akan mengendap secara gravitasi
tanpa bantuan bahan kimia sedangkan partikel partikel yang lebih kecil akan terikut
bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya. Ukuran partikel yang mengendap
ini berkisar antara 10 mikron hingga 10 milimeter.
7.3 Filtrasi
Filtrasi bertujuan untuk memisahkan flok yang masih terikut bersama air.
Penyaring pasir (sand filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in : 60,96 cm
b. Lapisan II terdiri dari antrasit setinggi 12,5 in

: 31,75 cm

c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in

: 17,75 cm

(Metcalf & Eddy 1991)


Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan.
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut yaitu proses
demineralisasi (softener) dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan
tempat ibadah, serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi yaitu mereaksikan air
dengan klor untuk membunuh kuman - kuman di dalam air. Klor yang digunakan
biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan
proses klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system) sehingga air
yang keluar merupakan air sehat dan memenuhi syarat syarat air minum tanpa
harus dimasak terlebih dahulu.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2 :
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi : 995 kg/jam

(Tabel 7.4)

Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kebutuhan klorin

: 2 ppm dari berat air

Total kebutuhan kaporit

: (2.10-6 x 995) / 0,7 = 0,0028 kg/jam

7.4

(Gordon, 1968)

Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-garam

terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi dengan langkah-langkah


sebagai berikut :
Menghilangkan kation-kation Ca2+, Mg2+
Menghilangkan anion-anion ClAlat-alat demineralisasi dibagi atas :

7.4.1 Penukar Kation (Cation Exchanger)


Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi
kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation
Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang
digunakan bermerek Daulite C-20.
Reaksi yang terjadi :
2H+R + Ca2+

Ca2+R + 2H+

2H+R + Mg2+

Mg2+R + 2H+

Untuk regenerasi dipakai H2SO4 dengan reaksi sebagai berikut :


Ca2+R + H2SO4

CaSO4 + 2H+R

Mg2+R + H2SO4

MgSO4 + 2H+R

Perhitungan Kesadahan Kation :


Dari Tabel 7.4 di atas diketahui bahwa air sumur bor PTPN IV Kebon Adolina
mengandung kation Ca2+ dan Mg2+ masing-masing : 11,22 mg/l dan 2,43 mg/l.

Kebutuhan air yang akan diolah

= 40.246,5507 kg/jam

Total kesadahan kation

= 11,22 + 2,43 = 13,65 mg/l

Densitas air

= 995,68 kg/m3 .......(Geankoplis, 1997)

Total konsentrasi kation = 11,22 + 2,43


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 13,65

mg
1 g
ltr
x
x 0,396
ltr
1000 mg
gal

= 0,0054 gr/gal

Jumlah air yang membutuhkan demineralisasi adalah :


Volume

m 40.246,5507 kg/jam
=
264,17 gal / m 3 = 10.678,0605 gal / jam
3

995,68kg / m

Total kation dlam air

= 0,0054 gr/gal x 10.678,0605 gal/jam x 24 jam/hari


= 1,3839 kg/hari

Dari Tabel 12.4 Nalco (1988), diperoleh data sebagai berikut:


Diameter penukar kation

: 2 ft

Luas penampang penukar kation

: 0,7854 ft2

Jumlah penukar kation

: 1 unit

Resin yang digunakan adalah Daulite C 20, dengan nilai EC (Exchanger


Capacity), yaitu kemampuan penukar ion untuk menukar ion yang ada pada air yang
melaluinya) = 10 kg/ft3 (Nalco, 1988).
Kebutuhan resin =

1,3839 kg/hari
= 0,1383 ft 3 /hari
10 kg/ft 3

Tinggi yang dapat ditempati oleh resin :

h=

kebutuhan resin 0,1383


=
= 0,1762 ft
luas permukaan 0,7854

Direncanakan Tinggi resin = 2,5 ft .................................................. (Nalco, 1988)


Regenerasi
Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft
Volume resin, V = h x A = 2,5 x 0,7854 ft2 = 1,9635 ft3
Waktu regenerasi, t =

volume resin x kapasitas resin 1,9635 x 10


=
total kation dalam air
1,3839

= 14 hari
Sebagai regeneran digunakan H2SO4, dimana pemakaiannya sebanyak 15
lbH2SO4/ft3 untuk setiap regenerasi (Nalco, 1988)
Kebutuhan regenerant H2SO4 = 1,3839 kg/hari x

15 lb / ft 3
10 kg / ft 3

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 2,0759 lb/hari = 0,9419 kg/hari = 0,0392 kg/jam

7.4.2 Penukar Anion (Anion Exchanger)


Penukar anion berfungsi untuk mengikat atau menyerap anion-anion yang
terlarut dalam air seperti Cl- akan diikat oleh resin yang bersifat basa dengan merek
R-Dowex, sehingga resin akan melepas ion OH-. Persamaan

reaksi yang terjadi

dalam anion exchanger adalah :


2R-OH + SO42- R2SO4 + 2OHR-OH + Cl-

RCl

+ OH-

Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi:


R2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2ROH
RCl

+ NaOH NaCl

+ ROH

Perhitungan Kesadahan Anion


Dari Tabel 7.4 di atas diketahui bahwa air sumur bor PTPN IV Kebun Adolina
mengandung anion Cl- dengan kadar 8,00 mg/l.

Kebutuhan air yang akan diolah

= 40.246,5507 kg/jam

Total kesadahan anion

= 8,00 mg/l

Densitas air

= 995,68 kg/m3 .......(Geankoplis, 1997)

Total konsentrasi anion

=8

1 g
mg
ltr
x
x 0,396
ltr
1000 mg
gal

= 0,032 gr/gal
Total anion dalam air

= 0,032 gr/gal x 10.703,0925 gal/jam x 24 jam/hari


= 8,2192 kg/hari

Dari Tabel 12.4 Nalco (1988), diperoleh data sebagai berikut:


Diameter penukar anion

: 2 ft

Luas penampang penukar anion

: 0,3538 ft2

Jumlah penukar anion

: 1 unit

Resin yang digunakan adalah R-Dowex, dengan nilai EC (Exchanger Capacity,


yaitu kemampuan penukar ion untuk menukar ion yang ada pada air yang
melaluinya) = 12 kg/ft3 (Nalco, 1988).
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kebutuhan resin =

8,2192 kg/hari
= 0,6849 ft 3 /hari
3
12 kg/ft

Tinggi yang dapat ditempati oleh resin :

h=

Kabutuhan resin
0,6849
=
= 1,9358 ft
Luas Penampang penukar anion 0,3538

Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft

Regenerasi
Direncanakan tinggi resin adalah 2,5 ft
Volume resin, V

= h x A = 2,5 x 0,3538 ft2 = 0,8845 ft3

Waktu regenerasi, t =

Volume resin x kapasitas resin 0,8845 x 12


=
total anion dalan air
0,8219

= 12 hari
Sebagai regeneran digunakan NaOH, dimana pemakaiannya sebanyak 20
lbNaOH/ft3 untuk setiap regenerasi (Nalco, 1988)
Kebutuhan regenerant NaOH = 8,2192 kg/hari x

20 lb / ft 3
12 kg / ft 3

= 13,6987 lb/hari = 6,2146 kg/hari = 0,2589 kg/jam

7.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan gas terlarut
yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) sebelum dikirim sebagai air umpan
ketel. Air hasil demineralisasi dikumpulkan pada tangki air umpan ketel sebelum
dipompakan ke deaerator.
Pada proses deaerator ini, air dipanaskan hingga 90oC supaya gas-gas yang
terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut
dapat menyebabkan korosi. Selain itu deaerator juga berfungsi sebagai preheater,
mencegah perbedaan suhu yang mencolok antara air make-up segar dengan suhu air
dalam boiler. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan pemanas listrik.
7.6 Kebutuhan Bahan Kimia
Kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan air pada pabrik pembuatan Sabun
Padat dari RBDPS adalah sebagai berikut :
Tabel 7.5 Kebutuhan Bahan Kimia
No.

Bahan Kimia

Jumlah (Kg/jam)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1.

Kaporit

0,0028

2.

H2SO4

3.
4.

NaOH
Na2CO3

0,0392
0,2589
0,0038
Total

0,3074

7.7 Kebutuhan Listrik


Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut :
Tabel 7.6 Perincian Kebutuhan Listrik
No.

Pemakaian

Jumlah (hP)

1.

Unit proses

60

2.

Unit utilitas

10

3.

Ruang kontrol dan Laboratorium

30

4.

Bengkel

40

5.

Penerangan dan perkantoran

30

6.

Perumahan

40

Total

210

Total kebutuhan listrik = 210 Hp x 0,7457 kW/Hp = 156,597 kW


Efisiensi generator 80 % (Perry,1999), maka :
Daya output generator =

156,597
= 195,7463 kW
0,8

Untuk perancangan disediakan 2 unit diesel generator (1 unit cadangan) dengan


spesifikasi tiap unit sebagai berikut :
1. Jenis Keluaran

: AC

2. Kapasitas

: 1000 kW

3. Tegangan

: 220 260 Volt

4. Frekuensi

: 50 Hz

5. Tipe

: 3 fase

6. Bahan bakar

: Solar

7.8 Kebutuhan Bahan Bakar


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik (generator)


adalah minyak solar karena mempunyai nilai bakar yang tinggi.
Kebutuhan bahan bakar untuk generator adalah sebagai berikut :
Nilai bahan bakar solar

: 19.860 Btu/lbm

Densitas bahan bakar solar

: 0,89 kg/L

Daya generator

= 195,7463 kW

Daya output generator

= 195,7463 kW x

(Perry, 1999)

0,9478 Btu / det


x 3600det/jam
1kW

= 667.902,0353 Btu/jam
Jumlah Bahan Bakar (solar)

667.902,0353 Btu / jam


x 0,680 kg/lb
19.860 Btu / lbm

= 22,8687 kg/jam
Kebutuhan Solar

22,8687 kg / jam
= 25,6952 Liter / jam
0,89 kg / L

Untuk bahan bakar ketel uap


Massa umpan masuk = Massa kondensat + Massa air tambahan
= 19.844,6881 kg/jam + 3.810,1801 kg/jam
= 23.654,8682 kg/jam
Kondisi uap yang dihasilkan boiler: 140oC dan 3,1216 atm
Hv (140o C)

(Saturated Steam)

= 2.733,9 kJ/kg

Kondisi kondensat dalam tangki kondensat: 1400C

(Saturated liquid)

Hl (1400C, 1 atm) = 589,13 kJ/kg


Kondisi air tambahan dari dearator : 900C; 1 atm
H (900C; 1 atm) = 376,9 kJ/kg

Neraca panas boiler:


dQ
= Q out Q in
dt

= 23.654,8682 x 2.733,9 (19.844,6881 x 589,13 + 3.810,1801 x 376,9)


= 51.542.886,19 kJ/jam
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 48.853.037,91 Btu/jam
Efesiensi panas ketel uap, = 75% (head lose 25% panas pembakaran bahan bakar)
Total kebutuhan panas =

48.853.037,91
0,75

= 65.137.383,88 Btu/jam
Kebutuhan bahan bakar =

65.137.383,88 Btu/jam
19.860 Btu/lb

= 3.279,8279 lb/jam = 1.487,7209 kg/jam


=
Total kebutuhan solar

1.487,7209 kg/jam
=1.671,5965 ltr/jam
0,89 kg/ltr

= 25,6952 ltr / jam + 1.671,5965 ltr/jam


= 1.697,2917 ltr/jam

7.9

Unit Pengolahan Limbah


Setiap kegiatan industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan

limbah. Limbah industri perlu ditangani secara khusus sebelum dibuang ke


lingkungan sehingga dampak buruk dari limbah yang mengandung zat zat
membahayakan tidak memberikan dampak buruk ke lingkungan maupun manusia itu
sendiri.
Sumber sumber limbah pada Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS
meliputi :
1. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran kotoran yang
melekat pada peralatan pabrik.
2. Limbah dari pemakaian air domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari
kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat
dan limbah cair.
3. Limbah cair dari laboratorium
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan bahan kimia
yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

mutu produk yang dihasilkan serta digunakan untuk penelitian dan


pengembangan proses.

Perhitungan untuk Sistem Pengolahan Limbah


Diperkirakan jumlah air buangan pabrik adalah sebagai berikut :
1. Pencucian peralatan pabrik
Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik diasumsikan sebesar 100 liter/jam
2. Domestik dan Kantor
Diperkirakan air buangan tiap orang untuk :
- Domestik = 10 ltr/hari

(Metcalf & Eddy, 1991)

- Kantor

(Metcalf & Eddy, 1991)

= 20 ltr/hari

Jadi, jumlah limbah domestik dan kantor :


= 163 x (20 + 10) ltr/hari x 1 hari / 24 jam =204 ltr/jam
3. Laboratorium
Limbah cair dari laboratorium diasumsikan sebesar 15 liter/jam
Total buangan air = 100 + 204 + 15 = 319 liter/jam = 0,319 m3/jam

7.10 Bak Penampungan


Fungsi : tempat menampung air buangan sementara.
Laju volumetrik air buangan

= 0,319 m3/jam

Waktu penampungan air buangan

= 10 hari

Volume air buangan

= 0,319 x 10 x 24 = 76,56 m3

Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan dengan bak terisi 90 % bagian.


Volume bak (v)

76,56 m 3
= 85,0667 m3
0,9

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:

Maka :

- Panjang bak (p)

= 2 x Lebar bak (l)

- Tinggi bak (t)

= Lebar bak (l)

volume bak

=pxlxt
3

85,0667 m

= 2l x l x l

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 3,4907 m

Sehingga,
panjang bak (p) = 2 x l = 2 x 3,4907 = 6,9814 m
Lebar bak (l)

= 3,4907 m

Tinggi bak (t)

= 3,4907 m

Luas bak

= 24,3699 m2

7.11 Bak Netralisasi


Fungsi : tempat menetralkan pH limbah
= 0,319 m3/jam

Laju volumetrik air buangan


Waktu penampungan air buangan

= 3 hari

Volume air buangan

= 0,319 x 3 x 24 = 22,968 m3

Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan dengan bak terisi 90 % bagian.


Volume bak

22,968 m 3
= 25,52 m3
0,9

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut :


Panjang bak (p)

= 2 x Lebar bak (l)

Tinggi bak (t)

= Lebar bak (l)

Maka volume bak

=pxlxt
25,52 m3
l

= 2l x l x l
= 2,3368 m

Sehingga,
panjang bak (p) = 2 x l = 2 x 2,3368 = 4,6735 m
Lebar bak (l)

= 2,3368 m

Tinggi bak (t)

= 2,3368 m

Luas bak

= 10,9212 m2

Limbah pabrik yang mengandung bahan organik mempunyai pH = 5 (Hammer,


1998). Limbah pabrik yang terdiri dari bahan bahan organik harus dinetralkan
sampai pH = 6 (Kep 42/MENLH/10/1998). Untuk menetralkan limbah digunakan
soda abu (Na2CO3). Kebutuhan Na2CO3 untuk menetralkan pH air limbah adalah
0,15 gr Na2CO3/ 30 ml air (Lab. Analisa FMIPA USU, 1999)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Jumlah air buangan = 756 ltr/jam.


Kebutuhan Na2CO3 :
= (319 ltr/jam) x (12 mg/l) x ( 1 kg/106 mg)
= 0,0038 kg/jam

7.12 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)


Proses lumpur aktif merupakan proses aerobik. Pada proses ini mikroba
tumbuh dalam flok (lumpur) yang terdispersi, pada flok inilah akan terjadi proses
degradasi. Proses lumpur aktif berlangsung dalam reaktor dengan pencampuran
sempurna dilengkapi dengan umpan balik (recycle) lumpur dan cairannya. Biasanya
mikroba yang digunakan merupakan kultur campuran. Flok biologis tersebut akan
diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.
Data :
Laju vo lumetrik (Q)

= 0,319 m3/jam = 319 Ltr/jam = 7.656 Ltr/hari

BOD5 (So)

= 783 mg/Ltr

Efisiensi (E)

= 95 %

(Beckart Environmental, Inc.,2004)


(Metcalf & Eddy, 1991)

Koefisien cell yield (Y) = 0,8 mg VSS/mg BOD5

(Metcalf & Eddy, 1991)

Koefisien endogenous decay (Kd) = 0,025 / hari

(Metcalf & Eddy,1991)

Mixed liquor suspended solid

= 441 mg/Ltr (Beckart Environmental, Inc.,2004)

Mixed liquor volatile suspended solid (x) = 353 mg/Ltr (Beckart Environmental, Inc.,2004)
Direncanakan :
Waktu tinggal sel (c) = 10 hari
1. Penentuan BOD Effluent (S)
E=
95 =

So S
x 100
So

(Metcalf & Eddy, 1991)

783 S
100 = 12,50 mg/Ltr
783

S = 39,15 mg/l

2. Penentuan Volume Bak Aerasi (Vr)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Vr =
Vr =

c x Q x Y (S 0 S )

(Metcalf & Eddy, 1991)

X ((1 + kd ) x 10 )

(10 hari ) x (7.656 Ltr / hari ) x (0,8) x (783 39,15) mg / Ltr


(353 mg / Ltr )((1 + 0,025) x 10)

= 12.591,5359 Liter = 12,5915 m3

3. Penentuan Ukuran Bak Aerasi


Direncanakan :
Panjang bak aerasi (p)

= 2 x Lebar bak (l)

Tinggi bak aerasi (t)

= Lebar bak (l)

Maka volume bak adalah


V

=pxlxt

12,5915 m3

=2lxlxl

= 1,8465 m

Jadi,ukuran kolam aerasi sebagai berikut :


Panjang (p)

= 2 x 1,8465 = 3,6930 m

Tinggi (t ) = l = 1,8465 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air

(Metcalf & Eddy, 1991)

Maka :
Tinggi = (1,8465 + 0,5) m = 2,3465 m

4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi (Qr)


Q

Tangki
Aerasi

Q + Qr

Tangki
Sedimentasi

Qe
Xe

Qw
Qr , Xr

Q w , X r

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Asumsi :
Qe

= Q = 31.700,4 gal/hari

Xe

= Konsentrasi volatile suspended solid pada effluent


( Xe diperkirakan 0,1 % dari konsentrasi volatile suspended solid pada
tangki aerasi)

(Metcalf & Eddy, 1991)

Xe

= 0,001. X = 0,001 x (353 mg/l) = 0,353 mg/l

Xr

= Konsentrasi volatile suspended solid pada waste sludge


(Xr diperkirakan 99,9 % dari konsentrasi volatile suspended solid pada
tangki aerasi )

Xr

(Metcalf & Eddy, 1991)

= 0,999 . X = 0,999 x (353 mg/l) = 352,647mg/l


Px

= Qw x Xr

(Metcalf & Eddy, 1991)

Px

= Yobs x Q x (So S)

(Metcalf & Eddy, 1991)

Dimana :
Px

= Net waste activated sludge yang diproduksi setiap hari (kg/hari)

Yobs = Observed yield (gr/gr)


Yobs =

Px

Y
0,8
=
= 0,64
1 + (Kd x c ) 1 + (0,025 / hari ) (10 hari )

= Yobs x Q x (So S)
= (0,64) x (31.700,4 m3/hari) x (783 39,15) mg/Ltr
= 15.091.419,2256 m3. mg/l.hari

Neraca massa pada tangki sedimentasi


Akumulasi

Qr =

= jumlah massa masuk jumlah massa keluar

= (Q + Qr) X - QeXe - QwXr

= QX + QrX - Q(0,001X) - Px

QX (0,001 1) + Px
X

3
3
= (31.700,4 m / hari )(353 mg / Ltr ) (0,001 1) + (15.091.419,2256 m . mg / Ltr . hari )

(353 mg / Ltr )

= 11.083,1962 gal/hari = 41,9548 m3/hari


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5. Penentuan waktu tinggal di bak aerasi ()

Vr
427.518,9582 m 3
=
= 13,4684 hari
=
Q + Qr 31.700,4 m 3 / hari + 41,9548m 3 / hari

6. Penentuan daya yang dibutuhkan


a. Tipe aerator yang digunakan

: Surface aerator

b. Kedalaman air

: 7,2986 m

c. Daya aerator yang digunakan : 10 Hp (Tabel 10 11, Metcalf & Eddy, 1991)

7.15 Tangki Sedimentasi


Fungsi

: Mengendapkan flok biologis dari tangki aerasi dan sebagian diresirkulasi


kembali ke tangki aerasi

Laju volumetrik air = (31.700 + 11.083,1962) gal/hari =


= 42.783,5962 gal/hari = 161,9548 m3/hari
Diperkirakan kecepatan overflow maksimum = 33 m3/m2.hari

(Perry, 1999)

Waktu tinggal air

(Perry, 1999)

= 2 jam = 0,083 hari

Volume tangki (V) = 161,9548 m3/hari x 0,083 hari = 12,9696 m3


Luas tangki (A)

= (161,9548 m3/hari)/(33 m3/m2.hari)


= 4,9077 m2

= D2

= (4A/)1/2
= (4 x 4,9077 / 3,14)1/2 = 3,1259 m

Kedalaman tangki, H = V/A = 13,4962 / 4,9077 = 2,75 m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah
peralatan, dan kelistrikan.

8.1. Lokasi Pabrik


Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta
kelangsungan dari suatu industri dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di
sekitar lokasi pabrik.
Berdasarkan faktor faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Sabun Padat
dari RBDPS Minyak Sawit ini direncanakan berlokasi didaerah Perbaungan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :
a. Bahan baku
Bahan baku direncakan diperoleh melalui daerah sekitar pabrik dan daerah
lain di Sumatera Utara.
b. Transportasi
Pembelian bahan baku dapat dilakukan melalui jalan darat. Lokasi yang
dipilih dalam rencana pendirian pabrik memiliki sarana transportasi darat
yang cukup memadai. Lokasi pabrik dekat dengan jalan lintas Sumatera,

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

sehingga mempermudah transportasi baik untuk bahan baku maupun bahan


pendukung lainnya. Produk dapat langsung dijual ke pasar atau di ekspor.
c. Pemasaran
Kebutuhan akan sabun terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun
sehingga pemasarannya tidak akan mengalami hambatan. Selain itu daerah
ini merupakan daerah industri sehingga produknya dapat dipasarkan kepada
pabrik yang membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau di ekspor ke
manca negara.
d. Kebutuhan air
Air yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sabun ini diperoleh dari sumur
bor yang dibuat di sekitar pabrik untuk air proses, sarana utilitas dan
keperluan rumah tangga.
e. Tenaga kerja
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para
pencari kerja, karena sebagian besar masyarakat di sekitar lokasi pabrik
masih pengangguran dan hanya membuka usaha kecil menengah (UKM).
Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari berbagai
tingkatan baik yang terdidik maupun yang belum terdidik.
f. Biaya untuk lahan pabrik
Lahan yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga
yang terjangkau.
g. Kondisi iklim dan cuaca
Seperti daerah lain di Indosnesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif
stabil. Pada saat setengah tahun musim kemarau dan setengah tahun kedua
musim hujan. Walaupun demikian perbedaan suhu yang terjadi relatif kecil.
h. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
penunjang yang paling penting. Kebutuhan tenaga listrik

diperoleh dari

mesin generator listrik milik pabrik sendiri dan Perusahaan Listrik Negara
(PLN). Bahan bakar untuk unit proses, utilitas dan generator diperoleh dari
Pertamina.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

i. Sosial Masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian Pabrik Pembuatan
Sabun Padat ini, karena akan menambah penghasilan dan tersedianya
lapangan kerja bagi penduduk sekitar. Selain itu pendirian pabrik ini
diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat
di sekitarnya.
j. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah sekitar cukup luas.

8.2. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan
yang efektif antara operator, peralatan, dan gerakan material dari bahan baku menjadi
produk.
Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses, storage
(persedian), dan lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan
dengan mempertimbangkan faktor faktor :
a. Urutan proses produksi
b. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang belum
dikembangkan pada masa yang akan datang.
c. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, air panas, tenaga listrik dan bahan
baku.
d. Pemeliharaan dan perbaikan.
e. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan
kerja.
f. Bangunan,

yang

meliputi

luas

bangunan,

kondisi,

bangunan

dan

konstruksinya yang memenuhi syarat.


g. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan perubahan
yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

h. Masalah pembuangan limbah cair.


i.

Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.

Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan
seperti :
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga
mengurangi material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah
perbaikan mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.
3. Mengurangi ongkos produksi.
4. Meningkatkan keselamatan kerja.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

8.3. Kebutuhan Areal Untuk Pendirian Pabrik


Luas areal yang diperhitungkan untuk mendirikan pabrik pembuatan sabun
padat dari RBDPS minyak sawit ini dirinci pada tabel 8.1 dibawah ini :
Tabel 8.1. Pembagian Areal Tanah
No

Jumlah Areal

Ukuran

Jumlah

Luas (m2)

Areal Proses

40 x 40 m

1600

Areal Produk

20 x 15 m

300

Bengkel

15 x 10 m

150

Areal Bahan Baku

20 x 15 m

300

Pengolahan Limbah

20 x 20 m

400

Laboratorium

15 x 10 m

150

Stasiun Operator

10 x 8 m

80

Pengolahan Air

25 x 20 m

500

Pembangkit Listrik

10 x 10 m

100

10

Unit Pemadam Kebakaran

10 x 8 m

80

11

Perpustakaan

10 x 10 m

100

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

12

Kantin

10 x 10 m

100

13

Parkir

15 x 10 m

150

14

Perkantoran

20 x 10 m

200

15

Daerah Perluasan

40 x 20 m

800

16

Pos Keamanan

4x4m

32

17

Tempat Berkumpul Darurat

10 x 10 m

200

18

Tempat Ibadah

10 x 10 m

100

19

Poliklinik

8x8m

64

20

Perumahan karyawan

50 x 10 m

1000

21

Taman

15 x 15 m

450

22

Jalan

Lebar 4 m

400 m

1600

23

Sarana Olahraga

20 x 30 m

600

Total

10.000

Maka total luas tanah yang dibutuhkan untuk membangun Pabrik Pembuatan
Sabun Padat dari RBDPS Minyak Sawit adalah 10.000 m2.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Keterangan gambar:
10
80 m
17
100 m

21
225 m

2
300 m

3
150 m

4
300 m

5
400 m
14
150 m
9
100 m

2
300 cm

Jalan Raya

1
1600 m
7
80 m
8
500 m
6
150 m

15
800 m

13
150 m
16
16 m

20
500 m

12
100 m

14
200 m

11
100 m

17
100 m

18
100 m

19
64 m

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Keterangan
Daerah Proses
Areal Produk
Bengkel
Gudang Bahan Baku
Pengolahan Limbah
Laboratorium
Stasiun Operator
Unit Pengolahan Air
Pembangkit Listrik
Unit Pemadam Kebakaran
Kantin
Perpustakaan
Parkir
Perkantoran
Daerah Perluasan
Pos Keamanan
Tempat Berkumpul Darurat
Tempat Ibadah
Poliklinik
Perumahan Karyawan
Taman
Sarana Olahraga

----- Jalan

16
16 m
22
100 m

17
100 m

21
225 m

20
500 m

Gambar 8.1. Tata Letak Pabrik Pembuatan


Sabun Padat dari RBDPS
DIGAMBAR OLEH :
NAMA
NIM

TANGGAL

TANDA TANGAN

ADE FRIADI LUBIS


080425036
DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING 1
NIP

Dr. Ir ROSDANELLI HASIBUAN.MT


132 096 129

PEMBIMBING 2
NIP

RONDANG TAMBUN ST.MT


132 282 133
TANPA SKALA

TATA LETAK PABRIK PEMBUATAN


SABUN PADAT DARI REFINED DEODORIZED PALM STEARIN (RBDPS)
KAPASITAS 600.000 TON/HARI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang penting
diperhatikan dalam suatu perusahaan karena akan menentukan kelangsungan hidup
dan keberhasilan suatu perusahaan.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses atau cara yang sistematis
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi merupakan alat bagi
manajemen untuk mencapai tujuan.

9.1

Organisasi Perusahaan

Perkataan organisasi, berasal dari kata lain organum yang dapat berarti alat,
anggota badan. James D. Mooney, mengatakan : Organisasi adalah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan
bersama, sedang Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi
sebagai : Suatu sistem daripada aktivitas kerjasama yang dilakukan dua
orang atau lebih (Manulang, 1982). Dari pendapat ahli yang
dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata organisasi, yaitu
kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masingmasing. Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab,
maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas :
1. Bentuk organisasi garis
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2. Bentuk organisasi fungsionil


3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsionil dan staf

9.1.1 Bentuk Organisasi Garis


Ciri dari organisasi garis adalah : organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja
belum begitu tinggi.
Kebaikan bentuk organisasi garis, yaitu :
Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu :
Seluruh organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga kalau
seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.

9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsionil


Ciri-ciri dari organisasi fungsionil adalah segelintir pimpinan tidak mempunyai
bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi
atasan tersebut.
Kebaikan bentuk organisasi fungsionil, yaitu :
Pembagian tugas-tugas jelas
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin
Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsifungsinya
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Keburukan bentuk organisasi fungsionil, yaitu :


Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan
tanggung jawab kepada fungsinya.
Para karyawan mementingkan bidangnya, sehingga sukar dilaksanakan
koordinasi.

9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf


Kebaikan bentuk organisasi garis dan staf adalah :
Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun
luas tugasnya dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.
Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.
Keburukan bentuk organisasi garis dan staf, adalah :
Karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan.
Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi kadang-kadang
sukar diharapkan.

9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf


Bentuk organisasi fungsionil dan staf, merupakan kombinasi dari bentuk
organisasi fungsionil dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan
keburukan dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk
organisasi yang dikombinasikan (Manulang, 1982).
Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada
Pra rancangan Pabrik Pembuatan biodiesel menggunakan bentuk organisasi
garis.

9.2

Manajemen Perusahaan
Umumnya perusahaan modern mempunyai kecenderungan bukan saja terhadap
produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut organisasi

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

dan hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh
aktivitas yang terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh
manajemen. Dengan kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin,
merencanakan,

menyusun,

mengawasi,

dan

meneliti

hasil

pekerjaan.

Perusahaan dapat berjalan dengan baik secara menyeluruh, apabila perusahaan


memiliki manajemen yang baik antara atasan dan bawahan.
Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur faktor-faktor
ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan perkembangan dan
keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua tugas
dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pembelanjaan perusahaan (financing).
Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu pengertian bahwa manajemen itu
diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan (planning), pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan.
Pada perusahaan besar, dibagi dalam tiga kelas, yaitu :
1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer. Manajer ini
berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar manajemen
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan
bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah :
1. Harus menjadi contoh (teladan)
2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong
4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas
5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi
6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan yang
diambil.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

7. Berjiwa besar

9.3. Bentuk Hukum Badan Usaha


Badan usaha adalah

lembaga

berbadan

hukum tempat

pengusaha

melaksanakan tugasnya, yaitu mengelola perusahaan secara teratur untuk mencapai


tujuan. Berdasarkan status kepemilikannya, bentuk badan usaha di indonesia dapat
dibedakan atas :
1. Perusahaan Perorangan
2. Persekutuan Firma / Fa
3. Persekutuan Komanditer / CV
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Koperasi
6. Usaha Daerah
7. Prusahaan Negara
Bentuk badan usaha yang akan didirikan harus dipertimbangkan dengan
sebaik baiknya agar tujuan pendirian pabrik dapat dipenuhi secara maksimal.
Tujuan utama dari pendirian pabrik pembuatan sabun padat dari RBDPS ini
adalah untuk memperoleh keuntungan (profit). Selain itu, untuk mendirikan sebuah
pabrik diperlukan modal yang besar dan tenaga tenaga yang ahli serta profesional
di dunia industri, sehingga bentuk badan usaha yang cocok bagi perusahaan ini
adalah Perseroan Terbatas (PT).
Pemilihan bentuk badan usaha ini didasari atas pertimbangan pertimbangan
berikut :
1. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari Bank maupun dengan menjual saham
perusahaan.
2. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan, sehingga pemegang saham hanya menderita kerugian sebesar
jumlah saham yang dimilikinya.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin sebab kehilangan seorang


pemegang saham tidak begitu mempengaruhi jalannya perusahaan.
4. Terdapat efisiensi yang baik dalam kepemimpinan karena dalam perusahan
yang berbentuk PT dipekerjakan tenaga tenaga yang ahli pada bidangnya
masing masing.
5. Adanya pemisahan antara pemilik dan pengurus, sehingga merupakan faktor
pendorong positif bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar.

9.4. Struktur Organisasi


Berdasarkan pola hubungan kerja dan wewenang serta tanggung jawab, maka
struktur organisasi dapat dibedakan atas :
1. Struktur organisasi garis
2. Struktur organisasi fungsional
3. Sturktur organisasi garis dan staf
4. Struktur organisasi fungsional dan staf
Struktur organisasi yang direncanakan untuk pabrik pembuatan sabun padat
dari stearin minyak sawit ini adalah struktur organisassi garis dan staf. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan pertimbangan sebagai berikut :
1. Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang bagaimanapun besar dan
kompleks susunan organisasi tersebut.
2. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah karena adanya pembagian
kewenangan dan kekuasaan serta tugas yang jelas dari pimpinan, staf, dan
pelaksan sehingga koordinasi mudah dilaksanakan.
3. Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan dan dapat lebih cepat
dalam pemberian perintah, sebab perintah tersebuat dapat diberikan langsung
kepada bawahan yang bersangkutan.
4. Bakat dan kemampuan yang berbeda beda dari karyawan dapat
dikembangkan kearah spesialisasinya.
5. Perintah berjalan dengan baik dan lancar dari atas ke bawah, sedangkan
tanggung jawab, nasehat, dan saran, bergerak dari bawah ke atas.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Dalam organisasi garis dan staf, pimpinan atas tetap memegang posisi
komando, akan tetapi dilengkapi dan didampingi oleh departemen staf yang terdiri
dari ahli ahli diberbagai bidang. Departemen staf memberi nasehat dan
pertimbangan kepada pimpinan atas dan tidak mempunyai wewenang memerintah
atau membuat keputusan langsung terhadap bagian atau departemen yang lebih
rendah dalam organisasi. Dengan demikian bentuk oraganisasi garis dan staf pada
dasarnya adalah bentuk organisasi yang melengkapi organisasi garis dengan
departemen departemen beranggotakan staf ahli dalam berbagai bidang.

9.5. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab


9.5.1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur oraganisasi garis dan staf adalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam
setahun. Bila ada sesuatu hal, RUPS yang dilakukan secara mendadak sesuai dengan
jumlah kuorum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris, dan Direktur.
Hak dan wewenang RUPS :
1. Meminta pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direktur lewat suatu
sidang.
2. Dengan musyawarah dapat mengganti Dewan Komisaris dan Direktur serta
mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.
3. Menetapkan

besar

laba

tahunan

yang

diperoleh

untuk

dibagikan,

dicadangkan, atau ditanamkan kembali.

9.5.2. Dewan Komisaris


Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
dalam mengawasi jalanya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab
kepada RUPS.
Tugas tugas Dewan Komisaris adalah :
1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.
2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.
3. Meminta laporan pertanggung jawaban Direktur secara berkala.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan


pelaksanaan tugas Direktur.

9.5.3. Direktur
Direktur merupakan pimpinana tertinggi yang diangkat oleh Dewan
Komisaris. Adapun tugas tugas Direktur adalah :
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
2. Menyususn dan melaksakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS.
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian
perjanjian dengan pihak ketiga.
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang
bekerja pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Umum dan
Keuangan, Manejer Teknik, dan Manejer Produksi.

9.5.4. Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.

9.5.5. Manajer Produksi


Manajer produksi bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.
Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan operasi
pabrik baik proses, R & D maupun utilitas. Manajer ini dibantu oleh dua kepala
bagian, yaitu kepala bagian produksi dan kepala bagian utilitas.

9.5.6. Manajer Teknik

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Manajer teknik bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Tugasnya


mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan keteknikan, baik instalasi
alat, instrumentasi, permesinan, listrik, dan aktifitas pemeliharaan pabrik.
Dalam menjalankan tugasnya manajer teknik dibantu oleh satu kepala bagian
yaitu kepala bagian teknik.

9.5.7. Manajer Umum dan Keuangan


Manajer umum dan keuangan bertanggung jawab langsung kepada direktur
utama dalam mengawasi dan mengatur keuangan, administrasi, pemasaran dan
personalia. Dalam menjalankan tugasnya manajer umum dan keuangan dibantu
oleh dua kepala bagian yaitu kepala bagian umum dan keuangan.

9.5.8. Manejer Pemasaran


Manejer pemasaran bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Tugasnya
mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Manejer ini
dibantu oleh kepala Bagian Penjualan.

9.5.9. Kepala Bagian Produksi


Kepala Bagian

Produksi bertanggung jawab kepada manajer produksi.

Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan


produksi meliputi proses dan pemaksimalan produksi.
Dalam menjalankan tugasnya kepala bagian produksi dibantu oleh dua kepala
seksi yaitu seksi proses dan seksi quality control (QC/QA).

9.5.10. Kepala Bagian Teknik


Kepala teknik bertanggung jawab kepada manajer teknik. Kepala teknik
bertugas membantu manajer teknik dalam mengkoordinir dan mengawasi
semua kegiatan teknik yang berkaitan dengan permesinan, listrik, instrumentasi
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

dan aktivitas pemeliharaan pabrik. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh


kepala seksi mesin/instrumentasi.

9.5.11. Kepala Bagian Utilitas


Kepala bagian utilitas bertanggung jawab kepada manajer produksi bertugas
membantu manajer produksi dalam mengkoordinir dan mengawasi semua
kegiatan di utilitas. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh dua kepala seksi
yaitu kepala seksi limbah dan kepala seksi pengolahan air.

9.5.12. Kepala Bagian Umum dan Keuangan


Kepala bagian umum dan keuangan bertanggung jawab kepada umum dan
keuangan. Kepala bagian umum membantu dalam hal mengawasi dan
mengontrol kegiatan perusahaan yang bersifat umum, seperti perawatan
kesehatan, transportasi, kebersihan dan sarana pelayanan lainnya. Dalam
menjalankan tugasnya kepala umum dibantu oleh tiga kepala seksi, yaitu, seksi
keamanan, seksi hubungan masyarakat dan seksi kesehatan.
Sedangkan kepala bagian keuangan bertanggung jawab dalam administrasi dari
semua kegiatan operasional pabrik, serta pembukuan dan pengaturan gaji
pegawai.

9.5.13. Kepala Bagian Pemasaran


Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab kepada manajer umum dan
keuangan. Kepala bagian ini bertugas dan bertanggung jawab dalam semua
kegiatan pemasaran dan pembelian. Dalam melaksanakan tugasnya kepala
bagian pemasaran dibantu oleh dua kepala seksi yaitu kepala seksi pembelian
dan kepala seksi pemasaran.

9.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Jumlah tenaga kerja pada pabrik pembuatan sabun padat dari stearin minyak
sawit direncanakan sebanyak 100 orang. Status tenaga kerja pada perusahaan ini
dibagi atas :
1. Tenaga kerja bulanan dengan pembayaran gaji sebulan sekali.
2. Tenaga kerja harian dengan upah yang dibayar 2 minggu sekali.
3. Tenaga kerja honorer/kontrak dengan upah dibayar sesuai perjanjian kontrak.

9.6.1. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja


Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan di pabrik pembuatan sabun padat
dari stearin minyak sawit ini dibutuhkan susunana tenaga kerja seperti pada susunan
struktur organisasi. Adapun jumlah tenaga kerja beserta tingkat pendidikan yang
disyaratkan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 9.1. Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya


Jabatan
Jumlah
Pendidikan
Dewan Komisaris
2
Hukum/Teknik Industri (S1)
Direktur
1
Teknik Kimia (S1)
Sekretaris
1
Sekretaris (DIII)
Manajer Produksi
1
Teknik Kimia (S1)
Manajer Teknik
1
Teknik Mesin/Elektro (S1)
Manajer Umum dan Keuangan
1
Ekonomi Managemen (S1)
Manajer Pemasaran
1
Kimia (S1)
Kabag Produksi
1
Teknik Kimia (S1)
Kabag Utilitas
1
Teknik Kimia (S1)
Kabag Teknik
1
Teknik Mesin/Elektro (S1)
Kabag Umum dan Keuangan
1
Hukum/Ekonomi (S1)
Kabag Pemasaran
1
Ekonomi Akuntansi (S1)
Kepala Seksi Proses
1
Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi R & D, QC/QA
1
Kimia (S1)/Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Pengolahan air dan limbah
1
Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Mesin/Instrumentasi
1
Teknik Mesin (S1)/Teknik Elektro
Kepala Seksi Keamanan
1
Perwira TNI yang masih aktif
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat
1
Ilmu Komunikasi (S1)
Kepala Seksi Kesehatan
1
Kedokteran
Kepala Seksi Pembelian dan Pemasaran
1
Ekonomi Manajemen (S1)
Karyawan :
Karyawan Produksi
Karyawan Teknik
Karyawan Utilitas

80
10
5
10

Politeknik/Kimia Ind. (DIII)


Politeknik/T. Mesin (DIV)
Politeknik
Kimia Analis/Politeknik

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Karyawan R & D, QC/QA


Karyawan Administrasi dan Keuangan
Karyawan Pemasaran dan Personalia
Dokter
Perawat
Petugas Keamanan
Supir
Petugas kebesihan
Total

5
10
1
2
7
5
7

SMEA/Politeknik
SMK/Politeknik
FK (S1)
Keperawatan (S1)/FK (S1)
Polisi yang masih aktif / Satpam
SMU/Sederajat
SMU/Sederajat
1
6
3

9.6.2. Pengaturan Jam Kerja


Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS ini direncanakan beroperasi 300
hari per tahun secara kontinue 24 jam sehari.
Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu :
1. Karyawan non-shift, yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi, misalnya bagian admistrasi, bagian gudang, dan lain lain. Jam
kerja karyawan non-shift ditetapkan 43 jam per minggu dan jam kerja selebihnya
dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah :
Senin Kamis
-

Pukul 07.00 12.00 WIB

Waktu Kerja

Pukul 12.00 13.00 WIB

Waktu Istirahat

Pukul 13.00 16.00 WIB

Waktu Kerja

Jumat
-

Pukul 07.00 12.00 WIB

Waktu Kerja

Pukul 12.00 14.00 WIB

Waktu Istirahat

Pukul 14.00 16.00 WIB

Waktu Kerja

Sabtu
-

Pukul 07.00 11.00 WIB

Waktu Kerja

2. Karyawan shift, yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan proses


produksi yang memerlukan pengawasan secara terus menerus selama 24 jam,
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

misalnya bagian produksi, utilitas, kamar listrik (genset), keamanan, dan lain lain.
Perincian jam kerja shift adalah :
- Shift I

: Pukul 07.00 15.00 WIB

- Shift II

: Pukul 15.00 23.00 WIB

- Shift III

: Pukul 23.00 07.00 WIB

Untuk memenuhi kebutuhan pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi 4

Regu

Hari
1

10

II

II

II

III

II

II

II

III

III

III

II

III

III

III

III

III

III

II

II

II

regu dimana 3 regu kerja dan 1 regu istirahat.

9.7. Kesejahteraan Tenaga Kerja


Besarnya gaji dan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja tergantung pada tingkat
pendidikan, jumlah jam kerja, dan resiko kerja. Untuk mendapatkan hasil kerja yang
maksimal dari setiap tenaga kerja diperlukan dukungan fasilitas yang memadai.
Fasilitas yang tersedia pada pabrik pembuatan sabun padat ini adalah :
1. Fasilitas cuti tahunan.
2. Tunjangan hari raya dan bonus.
3. Tunjangan Kecelakaan Kerja.
4. Tunjangan Kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
5. Penyediaan sarana transportasi / bus karyawan.
6. Penyediaan Tempat Ibadah, balai pertemuan, dan sarana olah raga.
7. Fasilitas perumahan yang dilengkapi dengan sarana air dan listrik.
8. Pelayanan kesehatan secara cuma cuma
9. Beasiswa kepada anak anak karyawan yang berprestasi.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

BAB X
ANALISA EKONOMI

Untuk mengevaluasi kelayakan berdirinya suatu pabrik dan tingkat pendapatannya,


maka dilakukan analisa perhitungan secara teknik. Selanjutnya perlu juga dilakukan
analisa terhadap ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil analisa terhadap aspek
ekonomi tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat diambil untuk
pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat
beroperasi dalam kondisi yang memberikan keuntungan.
Berbagai parameter ekonomi yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan tingkat pendapatan yang dapat diterima
dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut antara lain:
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1. Modal Investasi / Capital Investment (CI)


2. Biaya Produksi Total / Total Cost (TC)
3. Margin Keuntungan / Profit Margin (PM)
4. Titik Impas / Break Even Point (BEP)
5. Laju Pengembalian Modal / Return On Investment (ROI)
6. Waktu Pengembalian Modal / Pay Out Time (POT)
7. Laju Pengembalian Internal / Internal Rate of Return (IRR)

10.1 Modal Investasi


Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari :

10.1.1 Modal Investasi Tetap / Fixed Capital Investment (FCI)


Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala
peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari :
a. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment
(DFCI), yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,
membeli dan memasang mesin, peralatan proses dan peralatan pendukung
yang diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini
meliputi :
a. Modal untuk tanah
b. Modal untuk bangunan dan sarana
c. Modal untuk peralatan proses
d. Modal untuk peralatan utilitas
e. Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol
f. Modal untuk perpipaan
g. Modal untuk instalasi listrik
h. Modal untuk insulasi
i. Modal untuk inventaris kantor
j. Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

k. Modal untuk sarana transportasi


Dari hasil perhitungan pada Lampiran LE.1.1 diperoleh Modal Investasi
Tetap Langsung (MITL) sebesar Rp. 46.073.015.093,b. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL) / Indirect Fixed Capital
Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
(construction

overhead)

dan

semua

komponen

pabrik

yang

tidak

berhubungan secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap


tidak langsung ini meliputi :
a. Modal untuk pra-investasi
b. Modal untuk engineering dan supervisi
c. Modal biaya legalitas
d. Modal biaya kontraktor (Contractors fee)
e. Modal untuk biaya Tidak terduga (Contigencies)
Dari hasil perhitungan pada Lampiran LE.1.2 diperoleh Modal Investasi
Tetap Tidak Langsung (MITTL) sebesar Rp. 18.889.936.188,Maka Total Modal Investasi Tetap (MIT) adalah sebesar :
Total MIT

= MITL +MITTL
= (Rp. 46.073.015.093,- + Rp. 18.889.936.188,-)
= Rp. 64.962.951.281,-

10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC)


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya. Jangka
waktu pengadaan biasanya antara 3 4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya
hasil produksi yang diterima. Dalam pra rancangan pabrik pembuatan sabun padat ini
jangka waktu pengadaan modal kerja diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi :
a. Modal untuk biaya bahan baku proses dan utilitas
b. Modal untuk kas
Kas merupakan cadangan yang digunakan untuk kelancaran operasi dan
jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai,
biaya administrasi umum dan pemasaran, pajak dan biaya lainnya.
c. Modal untuk mulai beroperasi (Start-Up)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

d. Modal untuk piutang dagang


Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai
penjualan yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit
dan nilai jual tiap satuan produk.
Dari hasil perhitungan pada Tabel LE.10 diperoleh Modal Kerja sebesar Rp.
20.688.206.671.302,Total Modal Investasi

= Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 64.962.951.281,- + Rp. 20.688.206.671.302,= Rp. 20.753.169.622.583,-

Modal ini berasal dari :


1. Modal Sendiri
Besarnya modal sendiri adalah 60 % dari total modal investasi, sehingga
modal sendiri adalah sebesar Rp. 12.451.901.773.549,-

2. Pinjaman dari Bank


Besarnya modal sendiri adalah 40 % dari total modal investasi, sehingga
pinjaman dari bank adalah sebesar Rp. 8.301.267.849.033,-

10.2 Biaya Produksi Total (BPT) / Total Cost (TC)


Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
beroperasi. Biaya produksi total meliputi :

10.2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)


Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah
produksi, meliputi sebagai berikut :
a. Gaji Tetap Karyawan
b. Bunga Pinjaman Bank
c. Depresiasi dan Amortisasi
d. Biaya Perawatan Tetap
e. Biaya Tambahan
f. Biaya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

g. Biaya Hak Paten dan Royalti


h. Biaya Asuransi
i.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Dari hasil perhitungan pada Lampiran LE.3.1 diperoleh Biaya Tetap (FC) sebesar
Rp. 864.370.377.220 ,10.2.2 Biaya Variabel / Variabel Cost (VC)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.
Biaya variabel meliputi sebagai berikut :
a. Biaya Bahan Baku Proses dan Utilitas
b. Biaya Variabel perawatan
c. Biaya Variabel pemasaran
d. Biaya variabel lainnya.
Dari hasil perhitungan pada Lampiran LE.3.2 diperoleh Biaya Variabel (VC) sebesar
Rp. 14.300.550.921.887,Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp 864.370.377.220,- + Rp 14.300.550.921.887,= Rp 15.164.921.299.107,10.3 Total Penjualan (Total Sales)
Hasil penjualan Sabun

= 600.000 ton/tahun x US S 4.125 /ton x Rp. 10.310


= 25.517.250.000.000,-/tahun

10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha


Dari hasil perhitungan pada Lampiran LE.4.1, LE.4.2, LE.4.3 diperoleh
sebagai berikut :
Laba sebelum Pajak (Bruto)

= Rp. 10.352.328.700.893,-

Pajak Penghasilan (PPh)

= Rp. 3.105.681.110.268,-

Laba setelah Pajak (Netto)

= Rp. 7.246.647.590.625,-

10.5 Analisa Aspek Ekonomi


10.5.1 Profit Margin (PM)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Profit Margin atau net profit menunjukkan pada perhitungan profitabilitas


(dalam persen). Dihitung pada Lampiran LE.5.1 dari perbandingan antara
keuntungan sebelum pajak terhadap total penjualan.
PM =

Laba sebelum pajak


x 100 %
Total Penjualan

Rp. 10.352.328.700.893,x 100%


Rp. 25.517.250.000.000,-

= 40,57 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 40,57 %. Maka Prarancangan Pabrik Pembuatan Susu Kedelai Bubuk ini memberikan keuntungan.

10.5.2 Break Even Point (BEP)


Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dari hasil Perhitungan Lampiran
LE.5. dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi.
BEP =

Biaya Tetap
x 100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

BEP =

Rp. 864.370.377.220 ,x 100%


Rp. 25.517.250.000.000,- - Rp. 14.300.550.921.887,-

= 15,86 %
Kapasitas produksi pada titik BEP

= 15,86 % x 600.000 ton/tahun


= 95.160 ton/tahun

Nilai penjualan pada titik BEP

= 15,86 % x Rp. 25.517.250.000.000 ,= Rp. 4.047.035.850.000,-

Dari data feasibilities (Peters, dkk. 2004) diperoleh data sebagai berikut :
BEP 50 %, pabrik layak (feasible)
BEP 70 %, pabrik kurang layak (infeasible)
Dari perhitungan diperoleh BEP sebesar 15,86 %. Maka Pra-Rancangan Pabrik
ini cukup layak.

10.5.3 Return On Investment (ROI)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap


tahun dari penghasilan bersih. Perhitungan dalam Lampiran LE.5 sebagai berikut :
ROI

ROI

Laba setelah pajak


x 100 %
Total mod al Investasi

Rp. 7.246.647.590.625,x 100%


Rp. 20.753.169.622.583,-

= 39,92 %
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total
dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah sebagai
berikut :
ROI 15 %, resiko pengembalian modal rendah
15 % ROI 45 %, resiko pengembalian modal rata-rata
ROI 45 %, resiko pengembalian modal tinggi.
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 39,92 % sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.

10.5.4 Pay Out Time (POT)


Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal, dihitung pada lampiran LE.5 dengan membandingkan besar
total investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap
beroperasi pada kapasitas setiap tahun.
POT

1
x 1 Tahun
ROI

POT

1
x 1 Tahun
0,3992

POT

= 2,5 Tahun

Dari hasil perhitungan didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 2,5 tahun operasi.

10.5.5 Return On Network (RON)


Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal
sendiri. Perhitungan yang ada pada Lampiran LE.5.5 sebagai berikut :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

RON =

Laba setelah pajak


x 100 %
Modal sendiri

RON =

Rp. 7.246.647.590.625,x 100 %


Rp. 12.451.901.773.549,-

RON = 58,2 %

10.5.6 Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return adalah rata-rata pengembalian yang dapat diterima atas
investasi modal (www.wikipedia.com). Apabila tingkat return sebuah pabrik lebih
tinggi dari suku bunga bank yang berlaku maka pabrik tersebut merupakan investasi
yang baik. Dari perhitungan Tabel LE.10 diperoleh IRR sebesar 49,46 %. Nilai ini
lebih besar dari suku bunga bank yaitu pada kisaran 25 % sehingga dapat dikatakan
Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari Refined Bleached Deodorized Palm Stearin
(RBDPS) ini merupakan investasi yang baik.

BAB XI
KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat
dari RBDPS dengan kapasitas produksi 600.000 ton/tahun diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pabrik didirikan di Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
dengan luas areal 10.000 m2.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 300 hari pertahun dan 24 jam
sehari.
3. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
bentuk struktur organisasi yang direncanakan adalah garis dan staff dengan
jumlah karyawan sebanyak 163 orang.
4. Analisa Ekonomi yang didapat pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Glukosa Monohidrat dari Pati Ubi Kayu adalah sebagai berikut :
a. Modal investasi

= Rp. 20.753.169.622.583,-

b. Biaya produksi

= Rp. 15.164.921.299.107,-

c. Laba Bersih

= Rp. 7.246.647.590.625,-

d. Profit Margin

= 40,57 %

e. Break Even Point ( BEP )

= 15,86 %

f. Return On Investment ( ROI )= 39,92 %


g. Pay Out Time ( POT )

= 2,5 tahun

h. Return On Network ( RON ) = 58,2 %


i. Internal Rate of Return ( IRR )= 49,46 %
5. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan
Sabun Padat dari RBDPS ini layak untuk didirikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Valuta Asing. Harian Analisa, 29 Mei 2009.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, AAJI. 2006.
Bapedal. 2006. Laporan Akhir Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
SUMUT.
XI - 1
Biro Pusat Statistik, Tahun 2003 - 2007.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Brownell, L.E and Young E.H. 1959. Process Equipment Design. Wiley Eastern
Ltd : New Delhi.
Dirjen POM Depkes RI. 2005. Farmakope Indonesia. Jakarta Departemen
Kesehatan.
Foust, A.S., L.A. Wenzel, C.W. Clump, L. Mais & L.B. Anderson. 1980. Principles
of Unit Operations. 2nd Edition. Wiley : New York, USA.
Geankoplis, C.J. 1983. Transport Processes and Unit Operations. 2nd Edition.
Allyn and Bacon Inc : New York, USA.
Hasil Penelitian di Laboratorium Kimia Analitik, FMIPA, USU Tahun 1999.
Kirk, R.E. Othmer, D.F, 1949. Encyclopedia pf Chemical Engineering Technology.
John Wiley and Sons Inc. New York.
Kern, D.Q. 1965. Process Heat Transfer. International Edition. McGraw Hill Book
Company : New York, USA.
Lymann, 1982. Handbook of Chemical Property Estimation Methods. John Wiley
and Sons Inc. New York
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. Operasi Teknik Kimia. Alih Bahasa Jasiji,
E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Metcalf & Eddy. 1991. Waste Water Engineering Treatment, Dispsosal, Reuse.
McGraw Hill Book Company : New Delhi.
Perry, Robert H., Don W. Green & James O. Maloney. 1999. Perrys Chemical
Engineers Handbook. 7th Edition. McGraw Hill Book Company : New
York, USA.
Pieters, M.S., Klaus D Timmerhaus & Ronald E West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5th Edition. International Edition.
McGraw Hill Book Company : Singapore.
PT. Pamina, Belawan. 2004.
PT. Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV, Kebun Adolina. Perbaungan. 2008
PT. Pertamina. 2008. Price Product List. Jakarta.
Pusat Penelitian Kelapa Saawit. 2003
Reklaitis, G.V. 1983. Introduction to Material and Energy Balance. McGraw Hill
Book Company : New York, USA
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Riegel, Emil Raymond, Riegels Handbook of Industrial Chemistry, 9th Edition,


Van Nostrand Reinhold, New York, 1985.
Rusjdi, M. 2004. PPh Pajak Penghasilan. Penerbit PT Indeks Gramedia : Jakarta.
Rusdji, M. 2004. PPN dan PPnBM : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Atas
Barang Mewah. Penerbit PT Indeks Gramedia : Jakarta.
Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi fungsi Manajerial. Penerbit Offset Radar Jaya:
Jakarta.
Smith, J.M. 1987. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. 3rd
edition. McGraw Hill Book Company. New York.
Spitz, L. 1990. Soap Technology for The 1990s, AOCS, Champaign, Illinois. Book
Company. New York.
Sutarto. 2002. Dasar dasar Organisasi. Penerbit Gajah Mada University Press :
Yogyakarta, Indonesia.
Ulrich, G. D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley and Sons. New York.
Waluyo. 2004. Perubahan Perundang undangan Perpajakan Era Reformasi.
Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Winterbottom, J.M & M.B.King, 1980. Reactor Design for Chemical Engineers.
Stanley Tornes. London.
www.freepatentsonline.com
www.islamic-medicine.net
www.lbumn.co.id/News2006

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA

Perhitungan neraca massa dilakukan berdasarkan hal hal berikut :


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kapasitas produksi

= 600.000 ton /tahun

Waktu operasi

= 300 hari/tahun

Basis operasi

= 1 jam operasi

Satuan perhitungan

= kg/jam

Laju kapasitas produksi

= 600.000

ton 1000 kg 1 tahun 1 hari

tahun
1 ton
300 hari 24 jam

= 83.333,3333 kg/jam

Untuk menyederhanakan penulisan dalam perhitungan akan digunakan


singkatan untuk beberapa zat, yaitu : sabun = sab; impurities = imp; gliserin = gli.
Sedangkan untuk spesifikasi mutu sabun yang akan digunakan dalam perhitungan
pra rancangan ini di tabulasi pada tabel di bawah ini.
Parameter

Range Fraksi, %

Sabun

87,5

Parfum

Gliserin

7,3

EDTA

0,2

H2O

0,1

LA.1 Neraca Massa Vacum Dryer

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

13

15

VACUM DRYER

Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H2O

Sabun 87,5%
EDTA 0,2%
Gliserin 7,3%
Parfum 5%
H2O 0,1 %

14
H2O

Gambar LA-1 Laju Alir Pada Vacum Dryer


F13 = F14 + F15
Sehingga : F15sab

= 0,875 x 83.333,3333

= 72.916,6666 kg/jam

= 0,002 x 83.333,3333

= 166,67 kg/jam

F15gli

= 0,073 x 83.333,3333

= 6.083,3333 kg/jam

F15parfum

= 0,05 x 83.333,3333

= 4.166.6667 kg/jam

15

EDTA

Neraca Massa :
: F15sab = F13sab

Sabun

15

13

= 72.916,6666 kg/jam

EDTA

:F

Gliserin

: F15gli = F13gli

= 6.083,3333 kg/jam

Parfum

: F15parfum = F13parfum

= 4.166,6667 kg/jam

H2O

: F14 H2O + F15H2O = F13 H2O ........................................ (1)

EDTA

=F

EDTA

= 166,67 kg/jam

LA-2 Neraca Massa Flash Drum


H2O

12
11
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H2O

FLASH DRUM

13
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H2O 18 %

Gambar LA-2 Laju Alir Pada Flash Drum

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

F11 = F12 + F13


Neraca Massa :
Sabun

: F13sab = F11sab

= 72.916,6666 kg/jam

EDTA

: F13EDTA = F11EDTA

= 166,67 kg/jam

Gliserin

: F13gli = F11gli

= 6.083,3333 kg/jam

Parfum

: F13parfum = F11parfum

= 4.166,6667 kg/jam

H2O

: F13H2O + F12H2O = F11H2O ..................................................... (2)

LA-3 Neraca Massa Tangki Pencampur


Gliserin Parfum

EDTA

TANGKI
PENCAMPUR

Sabun
H2O

10

11
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H 2O

Gambar LA-3 Laju Alir Pada Tangki Pencampur II


F7 + F8 + F9 + F10 = F11
Neraca Massa :
Sabun

: F11sab = F7sab

= 72.916,6666 kg/jam

EDTA

: F11EDTA = F8EDTA

= 166,67 kg/jam

Gliserin

: F11gli = F9gli

= 6.083,3333 kg/jam

11

10

Parfum

:F

H2O

: F11H2O F7H2O

parfum

=F

parfum

= 4.166,6667 kg/jam
= 0 ......................................... (3)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LA-4 Neraca Massa Pada Separator

7
SEPARATOR

Sabun
H2O
Gliserol
Impurities

Sabun
H 2O

6
Gliserol
Impurities

Gambar LA-4 Laju Alir Pada Separator


Dari reaksi antara minyak dengan NaOH terbentuk 2 (dua) lapisan yaitu :
sabun dan impurities bersama gliserol. Dengan menggunakan separator, sabun,
gliserol dan impurities akan terpisah karena gaya gravitasi.
F5 = F6 + F7
Neraca Massa :
: F7sab = F5sab

Sabun

= 72.916,6666 kg/jam

H2O

:F

Gliserol

: F6gliserol = F5gliserol ................................................. (5)

Impur ities

: F6imp = F5imp ........................................................ (6)

H2O

= 0 ...................................... (4)

H2 O

LA-5 Neraca Massa Reaktor


NaOH
H2O

5
REAKTOR

RBDPS

Sabun
H2O
Gliserol
Impurities

Gambar LA-5 Laju Alir Pada Reaktor


Reaksi :
RCO

OCH2

CH2

OH

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

RCO

OCH +3 NaOH

RCO

OCH2

Trigliserida

r1

Alkali

3 RCOONa + CH

OH

CH2

OH

Sabun

Gliserol

(Minyak Sawit)

sabun

BM sabun

Konversi reaksi antara trigliserida dengan NaOH menjadi sabun 99,5%


72.916,6666
294

= 248,0159

RBDPS

= BM RBDPS x r x 0,995
= 936 x 248,0159 x 0,995
= 230.982,168 kg/jam

NaOH yang dibutuhkan

3
x r x BM NaOH
1

3
x 248,0159 x 0,995 x 40
1

= 29.613,0985 kg/jam
Gliserol

1
x r x 0,995 x BM gliserol
1

1
x 248,0159 x 0,995 x 92
1

= 22.703,3755 kg/jam
F1 + F4 = F5
Neraca Massa :
RBDPS
NaOH
Gliserol

: F1RBDPS
4

:F

:F

= 230.982,168 kg/jam

NaOH

= 29.613,0985 kg/jam

gliserol

= 22.703,3755 kg/jam

Impur ities : F5imp

= 164.975,2244 kg/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

H2O

: F5H2O - F4H2O = 0...........................................................(7)

LA-6 Neraca Massa Mixer

H2O 50 %

4
MIXER

NaOH 50 %

NaOH
H 2O

Gambar LA-6 Laju Alir Pada Mixer


F2 + F3 = F4
Neraca Massa
NaOH

: F2NaOH = F4NaOH

= 29.613,0985 kg/jam

H2O

: F3H2O = F4H2O

= 29.613,0985 kg/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS

Kapasitas Produksi

: 600.000 ton/tahun

Operasi Pabrik

: 300 hari/tahun

Suhu Referensi

: 25oC (298oK)

Satuan Perhitungan

: kkal/jam

Steam yang digunakan adalah Saturated Steam

Sumber : Reklaitis (1942)

Suhu

= 140oC

Tekanan

= 3,1216 atm

Entalpi (HVL)

= 2144,7685 kJ/kg = 512,612 kkal/kg

= 413 K

Data panas reaksi pembentukan pada suhu 25oC dalam kkal/kmol


H0f sabun

= 1,9915

Sumber : Perry (1999)

H f gliserol = 584,9232
0

H0f minyak = -122,18


H0f NaOH(s) = -426,7262
H0f NaOH(l) = -416,88
H0f H2O

= -58,7

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel LB-1 Data data kapasitas panas dan melting point zat
Cp (kkal/kg.K)

Zat

Melting point (oC)

Padat

Cair

Gas

Sabun

0,234

0,476

73,5

Gliserin

0,576

17,9

EDTA

0,446

4,0847

H2O

1,0

0,4512

NaOH

0,479

Impur ities

0,458

Tabel LB-2 Harga Cp setiap Gugusan


Gugus

Harga

- CH3

8,8

- CH2 -

6,2

- CH =

5,3

- COOH

19,1

C=

2,9

2,9

O
C O

14,5

Sumber : Lyman, 1980 dan Reid

Nilai kapasitas panas (Cp) untuk komponen:


1.Cp (RBDPs) trigliserida ( CH2OOCR CHOOCRCH2OOCR )
= CH2OOC(CH2)16CH3CHOOC(CH2)16CH3CH2OOC (CH2)16CH3
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 50 (-CH2-) + 3(-COO=) + 3(-CH3-)+1(-CH=)


= 50 (6,2) + 3( 14,5 ) +3 (8,8) + 1 (5,3)
= 385,2 kal /kg 0K
= 0,3852 kkal/kg 0K

LB-1 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki RBDPS


Steam
T = 140 C
P = 3,1216 atm

1
Tangki RBDPs
RBDPs
T = 30 C
P = 1atm

RBDPs
T = 90 C
P = 1 atm

Kondensat

Neraca Panas Total :


Panas Masuk = Panas Keluar
Q1 = Q2
Neraca panas masuk pada alur 1 :
Q = m.Cp. t
RBDPS : Qin = 230.982,168 x 0,3852 x (30 - 25)
Qin = 444.871,6556 kkal/jam
Total panas masuk = 444.871,6556 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 2 :


Q = m.Cp. t
RBDPS : Qout = 230.982,168 x 0,3852 x (90 - 25)
Qout = 5.783.331,522 kkal/jam
Total panas keluar = 5.783.331,522 kkal/jam

Qsteam = Panas Keluar Panas Masuk


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Qsteam = 5.783.331,522 kkal/jam 444.871,6556 kkal/jam


Qsteam = 5.338.459,866 kkal/jam
Maka jumlah saturated steam yang dibutuhkan
Qsteam

= msteam x Hvl

5.338.459,866 kkal/jam = msteam x 512,612 kkal/kg


msteam

= 10.414,2312 kg/jam

LB-2 Perhitungan Neraca Panas Pada Mixer


3

H2O
T = 30 C
P = 1atm

4
Tangki RBDPs
NaOH
H 2O
T = ......?
P = 1 atm

NaOH
T = 30 C
P = 1atm

Reaksi :
NaOH (s) + H2O (l)

NaOH (l)

Perhitungan panas reaksi

H r (298 K ) = [H0f NaOH(l) - H0f NaOH(s) ] m4NaOH

(Smith, 2001)

= [-416,88 (-426,7262)] 29.613,0985


= 291.576,4905 kkal/jam
Q keluar = Q masuk
Neraca Panas Masuk pada alur 2 dan alur 3
Qin = m.Cp.dt (NaOH(s)) + m.Cp.dt(H2O(l))
Qin NaOH(s)

= m.Cp.dt
= 29.613,0985 x 0,476 x (30-25)
= 70.479,1744 kkal/jam

Qin H2O(l)

= m.Cp.dt
= 29.613,0985 x 1,0 x (30-25)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 148.065,4925 kkal/jam
Qin = 70.479,1744 + 148.065,4925
= 218.544,6669 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 4


Qout = Qin + Hr
Qout = 218.544,6669 + 291.576,4905
= 510.121,1574 kkal/jam = 128.550,5317 Btu/jam
F4 = 29.613,0985 kg/jam = 13.432,5015 lb/jam
Dari Geankoplis, 1997, diketahui entalpi campuran NaOH dengan H2O pada suhu
250C adalah 65 Btu/lb larutan.
Maka : Qout

= F4 (Hmix H250C)

128.550,5317 = 13.432,5015 (Hmix - 65)


Hmix

= 74,57 Btu/lb

Dari Geankoplis,1997, diketahui untuk H = 74,57 Btu/lb adalah 129,6 0F atau 400C
Jadi temperatur keluaran NaOH pada mixer adalah 400C

LB-3 Perhitungan Neraca Panas Pada Reaktor


NaOH
H2O
T = 40 C
P = 1 atm

Steam
T = 140 C
P = 3,1216 atm

1
RBDPs
T = 90 C
P = 1atm

5
REAKTOR

Kondensat

T = 90 C
P = 1 atm
Sabun
H 2O
Gliserol
Impurities

Neraca Panas Total :


Panas Masuk = Panas Keluar
Q1 + Q4 = Q5
Neraca panas masuk pada alur 1 :
Q = m.Cp. t
RBDPS : Qin = 230.982,168 x 0,3852 x (90 - 25)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Qin = 5.783.331,522 kkal/jam

Neraca panas masuk pada alur 4 :


NaOH : Qin = 29.613,0985 x 0,479 x (40 - 25)
Qin = 212.770,1127 kkal/jam
H2O

: Qin = 29.613,0985 x 1,0 x (40 - 25)


Qin = 444.196,4775 kkal/jam

Total panas masuk = 5.783.331,522 + 212.770,1127 + 444.196,4775+ (-568,1009)


= 6.439.730,0113 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 5 :


Q = m.Cp. t
Sabun

: Qout = 72.916,6666 x 0,476 x (90 - 25)


Qout = 2.256.041,6646 kkal/jam

H2O

: Qout = 29.613,0985 x 1,0 x (90 - 25)


Qout = 1.924.851,403 kkal/jam

Gliserol

: Qout = 22.703,3755 x 0,576 x (90 - 25)


Qout = 850.014,3787 kkal/jam

Impur ities

: Qout = 164.975,2244 x 0,458 x (90 - 25)


Qout = 4.911.312,43 kkal/jam

Total panas keluar = 2.256.041,6646+1.924.851,403+850.014,3787+4.911.312,43


= 9.942.219,876 kkal/jam

Menghitung Panas Reaksi


Reaksi :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

RCO

OCH2

RCO

OCH

RCO

OCH2

Trigliserida

3 NaOH

r1

Alkali

3 RCOONa +

Sabun

CH2

OH

CH

OH

CH2

OH

Gliserol

(Minyak Sawit)
Minyak yang bereaksi = 230.982,168kg/jam
Mol minyak

230.982,168
= 246,7758 kmol/jam
936

Perhitungan panas reaksi


0
QR = H = H 298

(Smith, 2001)

QR = 3H0f sabun + H0f gliserol - H0f minyak + 3H0f NaOH


QR = 3(1,9915) + 584,9232 (-121,18) + 3(-426,7262)
QR = -568,1009 kkal/jam
Qsteam = Panas Keluar Panas Masuk
Qsteam = 9.942.219,876 6.439.730,0113
Qsteam = 3.502.489,8647 kkal/jam
Maka jumlah saturated steam yang dibutuhkan
Qsteam = msteam x Hvl
3.502.489,8647 kkal/jam = msteam x 512,612 kkal/kg
msteam = 6.832,6334 kg/jam

LB-4 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Pencampur

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Steam
T = 140 C
P = 3,1216 atm
T = 30 C
T = 30 C
P = 1 atm
P = 1 atm
EDTA
9 Gliserin

7
T = 90 C
P = 1 atm
Sabun
H2O

T = 30 C
P = 1 atm
Parfum

10

TANGKI
PENCAMPUR

Kondensat

11
T = 90 C
P = 1 atm
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H2O

Neraca Panas Total


Panas masuk = Panas keluar
Q7 + Q8 + Q9 = Q10
Neraca panas masuk pada alur 7 :
Q = m.Cp. t
Sabun : Qin = 72.916,6666 x 0,476 x (90 - 25)
Qin = 2.256.041,6646 kkal/jam
H2O

: Qin = 29.613,0985 x 1,0 x (90 - 25)


Qin = 1.924.851,403 kkal/jam

Neraca panas masuk pada alur 8 :


EDTA : Qin = 166,67 x 0,446 x (30 - 25)
Qin = 371,6741 kkal/jam
Neraca panas pada alur 9 :
Gliserin : Qin = 6.083,3333 x 0,576 x (30 - 25)
Qin = 17.519,9999 kkal/jam
Neraca panas pada alur 10 :
Parfum : Qin = 4.166,6667 x 0,638 x (30 - 25)
Qin = 13.291,6667 kkal/jam
Total panas masuk
= 2.256.041,6646+1.924.851,403+371,6741+ 17.519,9999+13.291,6667
= 4.212.076,4077 kkal/jam
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Neraca panas keluar pada alur 11:


Q = m.Cp. t
Sabun

: Qout = 72.916,6666 x 0,476 x (90 - 25)


Qout = 2.256.041,6646 kkal/jam

EDTA

: Qout = 166,67 x 0,446 x (90 - 25)


Qout = 4.831,7633 kkal/jam

Gliserin

: Qout = 6.083,3333 x 0,576 x (90 25)


Qout = 227.759,9987 kkal/jam

Parfum

: Qin = 4.166,6667 x 0,638 x (90 - 25)


Qin = 172.791,6680 kkal/jam

H2O

: Qout = 29.613,0985 x 1,0 x (90 - 25)


Qout = 1.924.851,403 kkal/jam

Total panas keluar


= 2.256.041,6646 + 4.831,7633 + 227.759,9987 + 1.924.851,403 + 172.791,6680
= 4.586.276,497 kkal/jam
Qsteam = panas keluar - panas masuk
Qsteam = 4.586.276,497 4.212.076,4077
Qsteam = 374.200,0893 kkal/jam
Maka jumlah saturated steam yang dibutuhkan :
Qsteam = msteam x Hvl
374.200,0893 kkal/jam = msteam x 512,612 kkal/kg
msteam = 729,9869 kg/jam

LB-5 Perhitungan Neraca Panas Pada Flash Drum


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

steam
T = 140 C
P = 3,1216 atm

11

FLASH DRUM

T = 90 C
P = 1 atm
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H2O

12

T = 100 C
P = 1 atm
H2O

13
T = 100 C
P = 1 atm
Sabun
EDTA
Gliserin
Parfum
H 2O

Neraca Panas Total


Panas masuk = Panas keluar
Q11 = Q12 + Q13
Neraca panas masuk pada alur 11:
Q = m.Cp. t
Sabun : Qin = 72.916,6666 x 0,476 x (90 - 25)
Qin = 2.256.041,6646 kkal/jam
EDTA : Qin = 166,67 x 0,446 x (90 - 25)
Qin = 4.831,7633 kkal/jam
Gliserin : Qin = 6.083,3333 x 0,576 x (90 25)
Qin = 227.759,9987 kkal/jam
Parfum : Qin = 4.166,6667 x 0,638 x (90 - 25)
Qin = 172.791,6680 kkal/jam
H2O

: Qin = 29.613,0985 x 1,0 x (90 - 25)


Qin = 1.924.851,403 kkal/jam

Total panas masuk


= 2.256.041,6646 + 4.831,7633 + 227.759,9987 + 1.924.851,403 + 172.791,6680
= 4.586.276,497 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 12:


H2O

: Qin = 24.282,7408 x 1,0 x (100 - 25)


Qin = 1.821.205,56 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 13:


Q = m.Cp. t
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Sabun

: Qout = 72.916,6666 x 0,476 x (100 - 25)


Qout = 2.603.124,9976 kkal/jam

EDTA

: Qout = 166,67 x 0,446 x (100 - 25)


Qout = 5.575,1115 kkal/jam

Gliserin

: Qout = 6.083,3333 x 0,576 x (100 25)


Qout = 262.799,9986 kkal/jam

Parfum

: Qin = 4.166,6667 x 0,638 x (100 - 25)


Qin = 199.375,0016 kkal/jam

H2O

: Qout = 5.330,3577x 1,0 x (100 - 25)


Qout = 399.776,8275 kkal/jam

Total panas keluar= 2.603.124,9976 + 5.575,1115 + 262.799,9986 + 399.776,8275 +


1.821.205,56 + 199.375,0016
= 5.291.857,4966 kkal/jam
Qsteam = panas keluar panas masuk
Qsteam = 5.291.857,4966 4.586.276,497
Qsteam = 705.580,9996 kkal/jam
Maka saturated steam yang dibutuhkan:
Qsteam = msteam x Hvl
705.580,9996 kkal/jam = msteam x 512,612 kkal/kg
msteam = 1.376,4426 kg/jam

LB-6 Perhitungan Neraca Panas Pada Vacum Spray Chamber


T = 76 C
P = 0,39 atm
H2O

13
T = 100 C
P = 1 atm
Sabun
EDTA
Gliserin
H2O

14

Dryer

15
T = 76 C
P = 1 atm
Sabun
EDTA
Gliserin
H 2O

Neraca panas total:


Panas masuk = Panas keluar
Q13 = Q14 + Q15
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Neraca panas masuk pada alur 13:


Q = m.Cp. t
Sabun

: Qin = 72.916,6666 x 0,476 x (100 - 25)


Qin = 2.603.124,9976 kkal/jam

EDTA

: Qin = 166,67 x 0,446 x (100 - 25)


Qin = 5.575,1115 kkal/jam
: Qin = 6.083,3333 x 0,576 x (100 25)

Gliserin

Qin = 262.799,9986 kkal/jam


H2O

: Qin = 5.330,3577 x 1,0 x (100 - 25)


Qin = 399.776,8275 kkal/jam

Total panas masuk = 2.603.124,9976+5.575,1115+262.799,9986+399.776,8275


= 3.271.276,935 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 14:


Hvl (air pada 760C; 0,39 atm) = 175 kkal/kg
H2O

: Qin = 5.325,0273 x (1,0x(76-25)+175) + (0,4512(76 - 76))


Qin = 1.203.456,17 kkal/jam

Neraca panas keluar pada alur 15:


Q = m.Cp. t
Sabun

: Qout = 72.916,6666 x 0,476 x (76 - 25)


Qout = 1.770.124,9984 kkal/jam

EDTA

: Qout = 166,67 x 0,446 x (76 - 25)


Qout = 3.791,0758 kkal/jam

Gliserin

: Qout = 6.083,3333 x 0,576 x (76 25)


Qout = 178.703,9990 kkal/jam

H2O

: Qout = 5,3304 x 1,0 x (76 - 25)


Qout = 271,8504 kkal/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Total panas keluar = 1.770.124,9984 + 3.791,0758 + 178.703,9990 + 271,8504 +


1.203.456,17
= 3.156.348,093 kkal/jam

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LC-1 Tangki Bahan Baku RBDPS (T-101)


Fungsi

: Penyimpanan RBDPS untuk kebutuhan selama 2 hari

Kondisi

: T = 90 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 3 unit

Tabel LC-1 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

RBDPS

230.982,168

862

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 230.982,168 kg/jam

Kebutuhan bahan 2 hari = 230.982,168 kg/jam x 2 jam/hari x 2 hari


= 923.928,672 kg

Volume bahan untuk 2 hari


=

923.928,672 kg
862 kg/m 3

= 1.071,8430 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 1.071,8430 m3 = 1.286,2116 m3

Volume tangki untuk 3 unit =

1.286,2116 m 3
3

= 428,7372 m 3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Hh

D
H

L Hc

Gambar LC.1 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Vh =
=
428,7273 m3

= 6,8943 m

= 9,1923 m

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24
10 3 5 3
D =
D
24
12

5 3
D
12

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Diameter tutup tangki = diameter tangki = 6,8943 m


Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

6,8943 m
= 1,7236 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (6,8943 m ) = 42,8735
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (428,7273 2(42,8735)) m3 = 342,9803 m3
Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

342,9803 m 3

(6,8943 m )

= 9,1922 m

L = Hh + H = 2 (1,7236) + 9,1922 = 12,6394 m


Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 862 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 12,6394 m = 106.772,5954 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1 + 0,05) x 106.772,5954 Pa
= 112.111,2252 Pa = 112 kPa
Efisiensi sambungan (E)

= 0,85

(Brownell dan Young, 1979)

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

112 kPa x 6,8943 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc
(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 112 kPa )

= 0,33 in

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


OD

OA

icr
ID
sf

B
t

a
r

Gambar LC.2 Ukuran Tutup Tangki

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,034 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,01 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 1,7236 0,33 0,034 = 1,3596 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 6,8943 / 2 = 3,4472 m
maka r

= b+

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr) + icr2

2 (1,3596) r

= (1,3596)2 + 2r (0,01) + (3,4472)2 2(3,4472)(0,01) + (0,01)2

= 5,0618 m

f. Insulasi dan sistem pemanas dalam tangki


Untuk menjaga suhu RBDPS pada 900C maka tangki bahan baku dilangkapi
dengan pemanas tipe horizontal U-tube dan dilengkapi dengan temperatur kontrol.
Media pemanas yang digunakan berupa steam saturated 1400C.
Aprokmasi heat lose tanpa insulasi
Suhu udara luar t1 = 300C
Suhu permukaan dinding tangki = 900C (tanpa insulasi)
Beda temperatur, t = 90 -30 = 600C (1400F)
Luas muka heat transfer (A) dihitung untuk tinggi maksimum level control liquid
dalam tangki ; A = D L = 3,14 x 6,8943 x 12,6394 = 273,6190 m2 (897,6893 ft2)
Karena RBDPS dalam tangki pada suhu tetap maka koefisien heat transfer yang
menentukan adalah koefisien konveksi di luar tangki (udara; k logam >> h; inside
coefficient untuk minyak 50 70 btu/h.ft2.0F (Kern, 1965))
Propertis udara dikoreksi pada suhu rata rata; tc = x (90 + 30) = 600C (1400F)
Dari Apendiks Gean Koplis, 1983 : (g 2 / 2) = 2,91 x 106 dan Npr = 0,714
(interpolasi)
Angka Grashof, NGr =

L3 2 g T

= (12,6394x3,2808)3x2,91x106x140 = 2,9x1013

NGr x Npr = (2,9 x1013) x 0,714 = 2,0706 x 1013 > 109 ; maka digunakan persamaan
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

h0 = 0,18T1/3 ; L = 12,6394 x 3,2808 = 41,4673 ft


h0 = 0,18 x 1401/3 = 0,9346 btu/h.ft2.0F << hi
Total heat lose, Q = h0 A T = 0,9346 x 897,6893 x 140 = 117.457,2588 btu/h
Aproksimasi heat lose dengan insulasi
Digunakan insulasi wool dengan ketebalan 1 in dan = 110,5 kg/m3 ; k2 = 0,036
W/m.K (0,021 btu/h.ft.0F) pada 30 400C
Suhu dinding diluar insulasi dicari berdasarkan Q1 = Q2 = Qc

2 L k 2
2 L k 1
(T0 T1 ) =
(T1 T2 ) = h A2 (T2 - 86); suhu udara luar 300C
ln(r1 / r2 )
ln(r2 / r1 )
(860F)
Dimana k1 = konduktivitas dinding tangki = 52 W/m.K (30,045 btu/h.ft.0F)
Suhu dinding diluar tangki (T1) dihitung berdasarkan kondisi dinding tanpa insulasi:
r
q
dT
q
atau
= k1
ln 1 = T0 T1
A
dr
2 L k1 r0
r0 = 0,5 x 6,8943 = 3,4472 m (11,3096 ft); r1 = 11,3096 ft + (3/4x12) = 20,3096 ft
r2 = 20,3096 + (1/12) = 20,3929 ft; T0 = 900C (1940F); L = 41,4673 ft
A2 = 2 r2 L = 2 x 20,3929 x 41,4673 = 5.310,6098 ft2
Substitusi nilai :

20,3096
117.457,2588
ln
= 194 T1
2 x 41,4673 x 30,045 11,3096

T1
Suhu dinding luar:

= 185,20F
2 x 41,4673 x0,021
(185,2 T2 ) = 0,9346 x 5.310,6098 x (T2-86)
20,3929
ln
20,3096

Diperoleh T2 = 107,01210F (41,67330C)


Overall heat transfer coefficient, U =

1
1 / h0 + (r2 r1 ) A1 / k 2 Aln

A1 = 2 x 20,3096 x 41,4673 = 5.288,9173


Aln =
U=

A 2 A1
5.310,6098 5.288,9173
= 5.290,8537 ft2
=
ln( A2 / A1 ) ln(5.310,6098 / 5.288,9173)

1
(1 / 0,9346) + ((20,3929 20,3096) (5.288,9173)) / 0,021 x ln 5.290,8537)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

U = 0,0004 btu/h.ft2.0F
Heat lose, Q = U A t
Q = 0,0004 x 897,6893 x (107,0121 - 86)
Q = 7,5449 btu / h
Dengan demikian tangki harus diinsulasi dengan wool setebal 1 in.
Untuk menutupi panas yang hilang tangki dilengkapi koil pemanas dengan
spesifikasi:
in OD 10 BWG, jumlah U-tube 6 buah, panjang tube 12 ft.
Luas permukaan heater, A = 2 x (() / 12 ) 12 x 6 = 28,2743ft2
Dari Kern, 1988 (tabel 8, Apendiks), untuk sistem heater: steam dan medium
organics diperoleh overall UD = 50 100 btu/h.ft2.0F; diambil UD = 50 btu/h.ft2.0F
Suhu steam = 1400C (2840F); suhu RBDPS = 900C (1940F)
Panas yang ditransfer heater, Q = U A t = 50 x 28,2743 x (284 - 194)
Q = 127.234 btu/h
Heat lose dari insulasi = 7,5449 btu/h << 127.234 btu/h; sehingga heater dengan
spesifikasi tersebut di atas bisa digunakan.

LC-2 Gudang Penyimpanan NaOH (G-101)


Fungsi

: Untuk menyimpan NaOH

Kondisi

: T = 30 oC, P = 1 atm

Bentuk

: Bangunan Persegi Tertutup

Bahan konstruksi

: Rangka baja dengan dinding dan lantai semen-bata

Jumlah

: 1 unit

>> Dimensi gudang


Densitas NaOH

= 2130 kg/m3

Laju Massa NaOH

= 29.613,0985 kg/jam

Kapasitas simpan

= 5 hari

Kebutuhan ruang, V =

29.613,0985 x 5
= 69,5143 m 3
2130

Diasumsikan tinggi maksimum penyimpanan = 4 m


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Direncanakan: panjang, P = lebar, l


Panjang gudang, P =
Lebar gudang

69,5143
= 4,1687 m
4

= 4,1687

Untuk menutupi kebutuhan ruang bagi peralatan, material pembantu dan jalan
maka diambil:
Panjang gudang

=6m

Lebar gudang

=6m

Tinggi gudang

=5m

LC-3 Mixer (M-101)


Fungsi

= melarutkan NaOH pada 300C

Bentuk

= silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan

= carbon steel SA-283 grade C

Waktu tinggal = 1 jam


Densitas NaOH 50% dalam air = 1564 kg/m3 (97,6371 lb/ft3)
Tabel LC-3 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku
Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

NaOH

29.613,0985

1564

Total

29.613,0985

1564

Perhitungan :
a.

Volume

Kebutuhan bahan = 29.613,0985 kg/jam

Volume bahan untuk 1 jam


=

29.613,0985 kg/jam x 1 jam


1564 kg/m 3

= 18,9342 m3

Faktor keamanan tangki 20 % volume NaOH 50% maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 18,9342 m3 = 22,7210 m3

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

b.

Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


3

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24

V = Vs + 2Vh =
=
22,7210 m3

= 2,5896 m

= 3,4528 m

10 3 5 3
D =
D
24
12

5 3
D
12

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,5896 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=

(walas, 1988)

2,5896 m
= 0,6474 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (2,5896 m ) = 2,2720 m3
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= (22,7210 2(2,2720)) m3 = 18,177 m3

Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

18,177 m 3

(2,5896 m )

= 3,4529 m

L = 2Hh + H = 2 (0,6474) + 3,4529 = 4,7477 m


Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 1.564 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,7477 m = 72.768,9474 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (100% + 5%) x 72.768,9474 Pa
= 72.768,9474 Pa = 72,7689 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA
Tebal Shell Tangki :
T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

72,7689 kPa x 2,5896 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc = 0,1751 in


(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 72,7689 kPa )

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Tebal dinding tutup bawah dan atas diambil sama dengan tebal dinding
sheel 3/16 in
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

f. Perancangan Pengaduk
Jenis pengaduk

= sixblade flat turbin

Jumlah baffle

= 4 buah

Perbandingan ukuran tangki dari Waren L, Mc. Cabe, 1994 :

Da 1 H
1 E
J
W 1 L 1
= ;
= 1;
= ;
= 1;
= ;
=
D t 3 Dt
Dt 12 Da
Da 5 Da 4
Diameter tangki (Dt)

= 2,5896 m

Diameter turbin (Da)

= 0,8632 m = 2,8319 ft

Tinggi baffle (H)

= 2,5896 m

Lebar baffle (J)

= 0,2158 m

Jarak pengaduk (E)

= 0,8632 m

Lebar impeller (W)

= 0,1726 m

Panjang impeller (L)

= 0,2158 m

Turbin beroperasi pada

= 2 putaran/detik

Viskositas NaOH 50%, = 60 Cp (0,04 lb/ft.s)


Daya pengaduk (P):
Bilangan Reynold,
D a .n.
2

NRe =

2
(
2,8319 )
=

x 2 x 97,6371
0,04

NRe = 39.150,8056
Dari fig.3.4-4, curva 1, Gean Koplis: NP = 2
N ..D 2 x (2,8319) 5 x 97,6371
P= P a =
32,17
gc
5

P = 1.105,5627 lbf/s
P=

1.105,5627
550

P = 2,0101 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang di pakai:
Pm = 2,0101 / 0,8 = 2,5 Hp

LC-4 Reaktor (R-101)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Fungsi

: Tempat terjadinya reaksi penyabunan (saponifikasi)

Kondisi

: T = 90 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-4 Komposisi Bahan Dalam Reaktor

Komponen

F masuk

F keluar

Densitas

(kg/jam)

(kg/jam)

(kg/m3)

F1

F4

F5

RBDPs

230.982,168

862

NaOH

29.613,0985

2130

Sabun

72.916,6666

1029

Gliserol

22.703,3755

1261

H2O

29.613,0985

29.613,0985

Impurities

164.975,2244

2965

290.208,365

6.987

Total

290.208,365

Densitas campuran = 6.987 kg/m3 = 91,9174 lbm/ft3


a. Volume
Laju alir total, Ftot = 290.208,365 kg/jam
Laju volume, V1 =
Laju alir RBDPS

290.208,365 kg
6.987 kg/m 3

= 41,5355 m3/jam

= 230.982,168 kg/jam

Laju mol RBDPS, FA0 =

230.982,168 kg
936 kg/m 3

Konsentrasi awal RBDPS, CA0 =

= 246,7758 kmol/jam

246,7758 kg
41,5355 kg/m 3

= 5,9413 kmol/m3

Waktu tinggal reaktan dalam reaktor, = 1,8 jam


Volume minimum reaktor, Vm :

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Vm
FA0

C A0

atau Vm =

1,8
x 246,7758 = 74,7642 m3
5,9413

Ruang bebas reaktor direncanakan 20% volume minimum reaktor;


campuran reaksi keluar reaktor secara over flow, maka :
Volume reaktor, Vr = (100 % + 20 % ) x Volume minimum reaktor
= 1,2 x 74,7642 m3 = 89,7170 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Hh
D
L

Hc

Hh

Gambar LC.3 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24

V = Vs + 2Vh =
=

10 3 5 3
D =
D
24
12

5 3
D
12

89,7170 m3 =

= 4,0931 m

= 5,4575 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 4,0931 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=

(walas, 1988)

4,0931 m
= 1,0233 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (4,0931 m ) = 8,9717 m3
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (89,7170 2(8,9717)) m3 = 71,7736 m3
Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

71,7736 m 3

(4,0931 m )

= 5,4574 m

4
L = Hh + H = 2 (1,0233) + 5,4575 = 7,5041 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L
3

(Brownell dan Young, 1979)


2

= 6.987 kg/m x 9,8 m/det x 7,5041 m = 513.825,2377 Pa


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 513.825,2377 Pa
= 539.516,4995 Pa = 539,5165 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P
539,5165 kPa x 4,0931 m x 39,37 inc

(Brownell dan Young, 1979)

(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 539,5165 kPa )

+ 0,125 in = 0,7139 in

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,034 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,01 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 1,0233 0,7139 0,034 = 0,2754 m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:


r = b + AC
Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 4,0931/2 = 2,0466 m
= b+

maka r

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr) + icr2

2 (0,2754) r

= 0,27542 + 2r (0,01) + (2,0466)2 2(2,0466)(0,01) + (0,01)2

= 7,8095 m

f. Perancangan Pengaduk
Jenis pengaduk

= sixblade flat turbin

Jumlah baffle

= 4 buah

Perbandingan ukuran tangki dari Waren L, Mc. Cabe, 1994 :

Da 1 H
1 E
J
W 1 L 1
= ;
= 1;
= ;
= 1;
= ;
=
D t 3 Dt
Dt 12 Da
Da 5 Da 4
Diameter tangki (Dt)

= 4,0931 m

Diameter turbin (Da)

= 1,3644 m = 4,4762 ft

Tinggi baffle (H)

= 4,0931 m

Lebar baffle (J)

= 0,3411 m

Jarak pengaduk (E)

= 1,3644 m

Lebar impeller (W)

= 0,2729 m

Panjang impeller (L)

= 0,3411 m

Turbin beroperasi pada

= 3 putaran/detik

Viskositas larutan sabun, = 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)


Daya pengaduk (P):
Bilangan Reynold,
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

D a .n.
2

NRe =

(4,4762)2

x 3 x 91,9174
0,0367

NRe = 150.546,9244
Dari fig.3.4-4, curva 1, Gean Koplis: NP = 3
N P .Da 3 x (4,4762) 5 x 91,9174
=
32,17
gc
5

P=

P = 15.403,3555 lbf/s
P=

15.403,3555
550

P = 28 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang di pakai:


Pm = 28 x 0,8 = 22 Hp
g. Jaket Pemanas

(Brownell dan Young, 1979)

Ditetapkan jarak jaket (j)

= 5/8 in = 0,02 m

Diameter dalam jaket (D1)

= D + (2 x Tebal bejana)
= 4,0931 + (2 x 0,02)
= 4,1331 m

Diameter luar jaket (D2)

= 2 j + D1
= ( 2 x 0,02) + 4,1331
= 4,1731 m

Luas (A)

2
2
D 2 D1
4

= /4 ((4,1731)2 (4,1331)2 )
= 0,2609 m2

LC-5 Separator (S-101)


Fungsi

: Untuk memisahkan sabun dengan gliserol dan


impurities

berdasarkan

gaya

gravitasi.

Lama

pemisahan 60 menit.
Kondisi

: T = 90 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder horizontal, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 Grade C

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-5 Komposisi Bahan Dalam Separator


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

Sabun

72.916,6666

1029

Gliserol

22.703,3755

1261

Impur ities

164.975,2244

2965

H2O

29.613,0985

Total

290.208,365

5.256

Perhitungan :
Waktu pemisahan diperkirakan 60 menit.
umpan

= 5.256 kg/m3 = 69,3792 lbm / ft3

impurities

= 2.965 kg/m3 = 39,0060 lbm / ft3

a. Volume laruta, V =

290.208,365
= 55,2147 m3
5.256

Volume larutan pada pemisahan =

55,2147
= 0,9202 m3
60

Untuk fraksi 0,9 maka H/D = 0,78


Volume tangki : Vt = L.R2 (

57,30

(Tabel 10-64 Perrys 1999)


sin . cos )

(Perrys, 1999)

Dimana cos = 1-2 (H/D)


Cos = 1 - (2 x 0,78) = -0,56
= 124,05 derajat
Asumsi panjang L = 2 m
Maka, volume tangki : Vt = L.R2 (
55,2147 = 2 . R2 (

57,30

sin . cos )

124,05
sin 124,05 . cos 124,05)
57,30

55,2147 = 5,2574 R2
R

= 3,2407 m

R (radius) = 3,2407 m
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Volume tangki (V)

8 3
3
3
D +2
D + 2 D3 =
D
24
24
3
24

V = Vs + 2Vh =
=
55,2147 m3

10 3 5 3
D =
D
24
12

5 3
D
12

= 3,4816 m = 11,4224 ft

= 4,6421 m = 15,2299 ft

Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

3,4816 m
= 0,8704 m
4

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (3,4816 m ) = 5,5215
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (55,21472(5,5215)) m3 = 44,1717 m3

Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

44,1717 m 3

(3,4816 m )

= 4,6421 m = 15,2299 ft

L = Hh + H = 2 (0,8704) + 4,6421 = 6,3829 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 5.256 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 6,3829 m = 328.775,5195 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Maka : Pdesign = (1,05) x 328.775,5195 Pa


= 345.214,2955 Pa = 345 kPa
2,492 ( umpan impurities )
impurities

Laju pemisahan, Vr =

(Wallas, 1988)

2,492 (69,3792 39,0060)


= 4,0869 ft/min
18,52

Waktu pemisahan, Wr =
=

( Hc) . D
Vr

(Wallas, 1988)

15,2299x 11,4224
= 42,5657 menit
4.0869

b. Tebal Shell Tangki


Tebal shell, t =

PD
+ Cc
2SE 1,2P

(Peters, 2003)

Joint efficiency (E)

= 0.85

(Peters, 2003)

Allowable stress (S)

= 87218,71 kpa

(Brownell,1959)

Allowable corrosion (Cc) = 1/8 in/10 thn

(Perry, 1999)

Maka, tebal shell:

t=

(345 kpa) (3,4816 m) (39,37 in)


+ 0,125 = 0,44
2(87218,71 kpa)(0,85) 1,2(345 kpa)

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell,1959)

Tebal head,
Diameter tutup

= diameter tangki

= 3,4816 m

Ratio axis

= L:D

= 1: 4

Lh

D 3,4816
= =
= 0,8704 m
4 4

Lt (panjang tangki)

= Ls + Lh

Ls (panjang shell)

= 6,3829 m 2(0,8704 m) = 4,6421 m

Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal
tutup 3/16 in.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LC-6 Tangki Bahan Baku Gliserin (T-102)


Fungsi

: Penyimpanan Gliserin untuk kebutuhan selama 1 hari

Kondisi

: T = 30 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-6 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

Gliserin

6.083,33

1261

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 6.083,33 kg/jam

Kebutuhan bahan 6 hari = 6.083,33 kg/jam x 3 jam/hari x 1 hari


= 48.666,67 kg

Volume bahan untuk 1 hari


=

48.666,67 kg
1261 kg/m 3

= 38,59 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 38,59 m3 = 46,31 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

asumsi, D : H = 3 : 4

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Vh =

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)

8 3
3
3
D +2
D + 2 D3 =
D
24
24
3
24

V = Vs + 2Vh =

10 3 5 3
D =
D
24
12

=
46,31 m3

5 3
D
12

= 3,28 m

= 4,38 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 3,28 m

Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

3,28 m
= 0,82 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (3,28 m ) = 0,43
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (46,31 2(0,43)) m3 = 45,45 m3
Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

45,45 m 3

(3,28 m )

= 5,37 m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

L = Hh + H = 2 (0,82) + 4,378 = 6,02 m


Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 1261 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 6,02 m = 74.387,78 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 74.387,78 Pa
= 78.107,17 Pa = 78,11 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

78,11 kPa x 3,28 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc = 0,19 in


(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 78,11 kPa )

Tebal shell standar yang dipilih = 1/8 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 1/8 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,04 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,01 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,82 0,01 0,04 = 0,77
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

BC 2 AB 2

AC =

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 3,2834 / 2 = 1,6417 m
= b+

maka r

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr)

2 (0,77) r

= 0,772 + 2r (0,01) + 1,642 2(1,64)(0,01)

= 2,15 m

LC-7 Tangki Bahan Baku EDTA (T-103)


Fungsi

: Penyimpanan EDTA untuk kebutuhan selama 6 hari

Kondisi

: T = 30 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-7 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

EDTA

166,67

860

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 166,67 kg/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kebutuhan bahan 6 hari = 166,67 kg/jam x 8 jam/hari x 6 hari


= 8.000,16 kg

Volume bahan untuk 6 hari


=

8.000,16 kg
860 kg/m 3

= 9,30 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 9,30 m3 = 11,16 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Vh =

10 3 5 3
D =
D
24
12

=
11,16 m3

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24

5 3
D
12

= 2,04 m

= 2,72 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,04 m


Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

2,04 m
= 0,51 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)


3
3
D = (2,04 m ) = 0,27
24
24

Volume tutup tangki (Vh) =

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (11,16 2(0,27)) m3 = 10,63 m3
Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

10,63 m 3

(2,04 m )

= 3,24

4
L = Hh + H = 2 (0,51) + 2,72 = 3,75 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 860 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,75 m = 31.573,82 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 31.573,85 Pa
= 33.152,51 Pa = 33,15 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

33,15 kPa x 2,04 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc = 0,14 in


(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 33,15 kPa )

Tebal shell standar yang dipilih = in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,04 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,51 0,01 0,04 = 0,46 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 2,0434 / 2 = 1,02 m
maka r

= b+

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

2 (0,46) r

= 0,462 + 2r (0,01) + 1,022 2(1,02)(0,01)

= 1,38 m

LC-8 Tangki Bahan Baku Pewangi (T-104)


Fungsi

: Penyimpanan Parfum untuk kebutuhan selama 1 hari

Kondisi

: T = 30 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Tabel LC-8 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

Pewangi

4.166,6667

912,28

Perhitungan :
a. Volume

Kebutuhan bahan = 4.166,6667 kg/jam

Kebutuhan bahan 1 hari = 4.166,6667 kg/jam x 3 jam/hari x 1 hari


= 12.500,0001 kg

Volume bahan untuk 1 hari


=

12.500,0001 kg
912,28 kg/m 3

= 13,7019 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 13,7019 m3 = 16,4423 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Volume shell tangki (VS)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


3

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24

V = Vs + 2Vh =

10 3 5 3
D =
D
24
12

=
16,4423 m3

5 3
D
12

= 2,3249 m

= 3,0999 m

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 5,8585 m

Tinggi tutup (Hh) = D/4


=

(walas, 1988)

2,3249 m
= 0,5812 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)

Volume tutup tangki (Vh) =

3
3
D = (2,3249 m ) = 1,6441
24
24

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= (16,4423 2(1,6441)) m3 = 13,1541 m3


Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

13,1541 m 3

(2,3249 m )

= 3,1001 m

4
L = Hh + H = 2 (0,5812) + 3,0999 = 4,2623 m
Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 912,28 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,2623 m = 38.106,4282 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 38,106,4282 Pa
= 40.011,7496 Pa = 40,0117 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,0125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P
40,0117 kPa x 2,3249 m x 39,37 inc

(Brownell dan Young, 1979)

(2 x 87218,714 x 0,85) (1,2 x 40,0117 kPa )

+ 0,125 inc = 0,1497 in

Tebal shell standar yang dipilih = 1/8 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 1/8 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Sf = Flange lurus = 1 in = 0,0381 m


icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,0142 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf
Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,5812 0,0142 0,0381 = 0,5289 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 2,3249 / 2 = 1,1625 m
maka r

= b+

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr)

2 (0,5289) r

= 0,52892 + 2r (0,0142) + 1,16252 2(1,1625)(0,0142)

= 0,6441 m

LC-9 Tangki Pencampur (TP-101)


Fungsi

: Mencampur sabun dengan gliserin, EDTA dan


pewangi.

Kondisi

: T = 90 oC, P = 1 atm

Jenis

: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel, SA-283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel LC-9 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

Sabun

72.916,6666

1029

EDTA

166,67

860

Gliserin

6.083,3333

1261

Pewangi

4.166,6667

912,28

H2O

29.613,0985

Total

112.946,4351

4.063,28

Densitas campuran = 4.063,28 kg/m3 = 253,6358 lbm/ft3


Perhitungan :
a. Volume

Bahan masuk = 112.946,4351 kg/jam

Bahan masuk 1hari = 112.946,4351 kg/jam x 3 jam/hari


= 338.839,3053 kg

Volume bahan untuk 3 hari


=

338.839,3053 kg
4.063,28 kg/m 3

= 83,3906 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 83,3906 m3 = 100,0687 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)

Hh
D
L

Hc

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat H


Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Hh

Gambar LC.5 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (VS)


Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


3

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24

V = Vs + 2Vh =
=
100,0687 m3

10 3 5 3
D =
D
24
12
5 3
D
12

= 4,2448 m = 13,9264 ft

= 5,6597 m = 18,5685 ft

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 4,2448 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=

(walas, 1988)

4,2448 m
= 1,0612 m
4

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)


3
3
D = (4,2448 m ) = 10,0067
24
24

Volume tutup tangki (Vh) =

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (100,0687 2(10,0067)) m3 = 80,0553 m3

Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

80,0553 m 3

(4,2448 m )

= 5,6598 m

4
L = Hh + H = 2 (1,0612) + 5,6597 = 7,7821 m
Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 196,69 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 7,7821 m = 15.000,4802 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 15.000,4802 Pa
= 15.750,5043 Pa = 15,7505 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,71 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

15,7505 kPa x 4,2448 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc = 0,1428 in


(2 x 87218,71 x 0,85) (1,2 x 15,7505 kPa )

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,034 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,01 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf

Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 1,0612 0,1428 0,034 = 0,8844 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 4,2448 / 2 = 2,1224 m
maka r

= b+

BC 2 AB 2

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr) + icr2

2 (0,8844) r

= 0,88442 + 2r (0,01) + 2,12242 2(2,1224)(0,01) + (0,01)2

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 2,9989 m

f. Perancangan Pengaduk
Jenis pengaduk = sixblade flat turbin
Jumlah baffle

= 4 buah

Perbandingan ukuran tangki dari Waren L, Mc. Cabe, 1994 :

Da 1 H
1 E
J
W 1 L 1
= ;
= 1;
= ;
= 1;
= ;
=
D t 3 Dt
Dt 12 Da
Da 5 Da 4
Diameter tangki (Dt)

= 4,2448 m

Diameter turbin (Da)

= 1,4149 m = 4,6420 ft

Tinggi baffle (H)

= 4,2448 m

Lebar baffle (J)

= 0,3537 m

Jarak pengaduk (E)

= 1,4149 m

Lebar impeller (W)

= 0,2829 m

Panjang impeller (L)

= 0,3537 m

Turbin beroperasi pada

= 2 putaran/detik

Viskositas larutan sabun, = 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)


Daya pengaduk (P):
Bilangan Reynold,
D a .n.
2

NRe =

(4,6420)2

x 2 x 253,6358
0,0367

NRe = 297.854,0214
Dari fig.3.4-4, curva 1, Gean Koplis: NP = 2
N .D 2 x (4,6420) 5 x 253,6358
P= P a =
32,17
gc
5

P = 7.321,6680 lbf/s
P=

7.321,6680
550

P = 13 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang di pakai:


Pm = 13 x 0,8 = 10 Hp
g. Jaket pemanas
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Ditetapkan jarak jaket (j)

= 5/8 in = 0,02 m

Diameter dalam jaket (D1)

= D + (2 x Tebal bejana)
= 3,1636 + (2 x 0,02)
= 3,2036 m

Diameter luar jaket (D2)

= 2 j + D1
= ( 2 x 0,02) + 3,2036
= 3,2436 m

Luas (A)

2
2
D 2 D1
4

= /4 ((3,2436)2 (3,2036)2 )
= 0,2023 m2

LC-10 Flash Drum (FD-101)


Fungsi = memisahkan campuran uap air dari larutan/cairan sabun
Bentuk = Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan = carbon steel SA-283 grade C
Jumlah = 1 unit

Tabel LC-10 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku


Komponen

Massa (kg/jam)

Densitas (kg/m3)

Sabun

72.916,6666

1029

EDTA

166,67

860

Gliserin

6.083,3333

1261

Pewangi

4.166,6667

912,28

H2O

29.613,0985

Total

112.946,4351

4.063,28

Densitas campuran = 4.063,28 kg/m3 = 253,6358 lbm/ft3

Perhitungan :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

a.

Volume

Bahan masuk = 112.946,4351 kg/jam

Bahan masuk 1hari = 112.946,4351 kg/jam x 1 jam/hari


= 112.946,4351 kg

Volume bahan untuk 1 hari


=

112.946,4351 kg
4.063,28 kg/m 3

= 27,7969 m3

Faktor keamanan tangki 20 %, maka:

Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan


= 1,2 x 27,7969 m3 = 33,3562 m3

b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)


Volume shell tangki (VS)
Vs =

1
D2H ;
4

Maka H =
Vs =

4
D
3

1
4

D2 . D = D3
4
3
3

Volume tutup tangki (Vh)


Vh =

asumsi, D : H = 3 : 4

Di 3
24

(Walas, 1988)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Vh =
=
33,3562 m3

8 3
3
D + 2 D3 =
D +2
D
3
24
24
24
10 3 5 3
D =
D
24
12

5 3
D
12

= 2,9432 m = 9,6560 ft

= 3,9243 m = 12,8747 ft

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

c. Diameter dan Tinggi Tutup


Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,9432 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4

(walas, 1988)

2,9432 m
= 0,7358 m
4

d. Tebal Shell Tangki

(Brownell dan Young, 1979)


3
3
D = (2,9432 m ) = 3,3356
24
24

Volume tutup tangki (Vh) =

Volume cairan dalam shell (Vc Shell)


= V - 2.Vh
= (33,3562 2(3,3356)) m3 = 26,685 m3

Tinggi cairan (Hc) =

Vc Shell
D2
4

26,685 m 3

(2,9432 m )

= 3,9243 m

L = Hh + H = 2 (0,7358) + 3,9243 = 5,3959 m

Tekanan hidrostatik :
P

= x g x L

(Brownell dan Young, 1979)

= 253,6358 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5,3959 m = 13.412,2155 Pa


Faktor kelonggaran = 5%
Maka : Pdesign = (1,05) x 13.412,2155 Pa
= 14.082,8262 Pa = 14,0828 kPa
Joint Efficiency (E)

= 0,85

Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa


Corrosion allowance (CA)

= 0,125 in/tahun

Umur alat (n)

= 10 tahun

C = n x CA
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal Shell Tangki :


T =

PD
+C
2SE 1,2P

(Brownell dan Young, 1979)

14,0828 kPa x 2,9432 m x 39,37 inc

m + 0,125 inc = 0,1360 in


(2 x 87218,714 x 0,85) (1,2 x 14,0828 kPa )

Tebal shell standar yang dipilih = 3/16 in

e. Ukuran Tutup Tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki = 3/16 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1 in = 0,034 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 9/6 in = 0,01 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf

Dimana

(Brownell dan Young, 1979)

OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki


b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan

Sehingga pinggan dalam,


b = 0,7358 0,1360 0,034 = 0,5658 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana :

AC =

BC 2 AB 2

AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 2,9432 / 2 = 1,4716 m
maka r

= b+

BC 2 AB 2

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

(r b)2

= (r icr)2 (a icr)2

r2 2br + b2

= (r2 2r(icr) + icr2) (a2 2a(icr) + icr2)

2br

= b2 + 2r(icr) + a2 2a(icr) + icr2

2 (0,5658) r

= 0,56582 + 2r (0,01) + 1,4716 2 2(1,4716)(0,01) + (0,01)2

= 2,2098 m

LC-11 Dryer (V-101)


Funsi

= mengeringkan produk sabun

Bentuk

= silinder vertikal dengan tutup atas lipsoidal dan bawah konis

Jenis

= vacum spray chamber

Material

= carbon steel SA-283 grade C

Jumlah

= 1 unit

a. Volume Drying Chamber


Tekanan operasi, P0

= 0,39 atm

Suhu operasi, T0

= 760C

Laju alir uap,F

= 5.325,0273 kg/jam

Laju alir larutan,F

= 88.663,6943 kg/jam

Densitas uap jenuh

= 0,2515 kg/m3

Densitas sabun padat

= 1056 kg/m3

Waktu tinggal dalam tangki, t = 5 detik

Volume tangki, Vt = Volume fraksi uap + Volume fraksi larutan/cairan


5
5
88.663,6943 x
3600
3600 +
1056
0,2515

5.325 x
=

= 29,1166 m3

b. Dimensi Drying Chamber


Rasio

Volume shell, Vs =

1
D2 H
4

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Volume tangki, Vt =

1
D 2 H = 29,1166 m3
4

Dengan substitusi H diperoleh:


Diameter tangki,D =

Vt
1

=
3

29,1166
1

= 3,0299 m (119,2873 in)


Tinggi tangki, H =
=

4
D
3
4
x 3,0299
3

= 4,0398 m

c. Dimensi Tutup Elips dan Konis


Rasio axis elips

Sudut apex konis

= 450

Diameter tutup, Dc

= 3,0299 m

Tinggi tutup elips, He

= ( D)
= ( 3,0299) = 0,7575 m
,

Diameter outlet suction conicial, D

= 0,8 D
= 0,8 x 3,0299 = 2,4239 m

Tinggi tutup tangki, Hk

= (D D,) tan 450


= (3,0299 2,4239) 1
= 0,606 m

d. Tebal plat Dinding Tangki

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal plat dinding tangki dihitung berdasarkan kondisi eksternal


pressure, disebabkan tekanan di luar tangki lebih besar dari tekanan
dalam tangki.
Untuk desain diambil tekanan desain sama dengan tekanan atmosfer,
Pdesain = 14,7 Psi
Tebal plat sheel, ts =

Pd D
+ CA
2SE 1,2Pd

(Brownell and Young 1979)

14,7 x 119,2873
+ 0,125
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 14,7

= 0,2066
Dipakai plat dengan tebal 3/16 in
Tebal dinding tutup tangki diambil sama dengan tebal dinding shell 3/16
in

LC-12 Cyclone Separator (CS-101)


Fungsi

= memisahkan padatan sabun yang terbawa arus uap dari dryer

Jenis

= single cyclone

Material

= carbon steel SA-283 grade C

Jumlah

= 1 unit

a. Dimensi shell cyclone


Diameter pipa inlet (exit dryer) ke cyclone diaprokmasimasi sebagai
berikut :
Laju alir uap, F

= 5.325,0273 kg/jam = 13,8507 lb/hr

Densitas uap jenuh

= 0,2515 kg/m3 = 0,0157 lb/ft3

Densitas sabun padat

= 1056 kg/m3 = 65,9239 lb/ft3

Dia. Optimum

= 3,9 x Q0,45 x 0,13


= 3,9 x (

13,8507
)0,45 x 0,01570,13
0,0157 x 3600

= 1,2070 in
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Digunakan saluran 2 in (0,2794 m)

Kecepatan uap masuk cyclone, vu =

5.325,0273
1

0,2515 x x 0,2794 2 x 3600


4

= 15,1936 m/s
Direncanakan menggunakan cyclone dengan diameter, D = 1,5 m
(59,0551 in)
Percepatan sentrifugal partikel sabun, as =

v 2 15,1936 2
=
1
R
x 1,5
2
= 307,7939 m/s2

Kecepatan pengendapan crystal dihitung dengan menggunkan hukum


stokes : vt =

( s )a s D 2 p
18

Viskositas uap, u = 0,021 cP = 0,0021 kg/m.s (760C; 1 atm)


Diameter partikel sabun diasumsikan, DP = 0,1 mm (0,0001 m)
vt =

(1056 0,2515) x 307,7939 x (0,1 x 10 3 ) 2


18 x (2,1 x 10 3 )

Waktu untuk mencapai dinding cyclone, tp =

= 0,0859 m/s

Dopt
vt

0,2794
= 3,2526 s
0,0859

Waktu yang dibutuhkan uap untuk melakukan satu kali rotasi:

1
2 x x x 1,5
2R
= 0,3101 s
2
tr =
=
15
,
1936
vu
karena lintasan yang dilalui berupa screw (helix) ke arah bawah maka
diasumsikan tidak afa jarak antar lintasan rotasi udara dalam cyclone,
sehingga jarak antar lintasan dapat diambil sama dengan diameter inlet
udara, yaitu 0,2794 m
tinggi shell cyclone, H =

3,2526
x 0,2794 = 2,9305 m ; ini adalah tinggi
0,3101

shell minimum.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Untuk desain diambil tinggi shell cyclone, H = 2,9305 + 1 = 3,9305


b. Bottom conical, = 600
Diameter bottom opening (product outlet suction) DC = 0,1 D = 0,1 x 1,5
= 0,15 m
Tinggi conical head, HC = (D - DC) tan 600 = x (1,50,15) x tan 600
= 1,1691 m
c. Top conical head dan gas tail pipe
Sudut apex conical = 300
Diameter gas tail pipe, Dt = Dopt = 11 in (0,2794 m)
Tinggi conical head, Hc = (DDt) tan 300 = x (1,50,2794) x tan 300
= 0,3524
Panjang gas tail pipe, Lt = H (mininum) + Hc = 2,9305 + 0,3524
= 3,2829

d. Tebal plat dinding cyclone


Tebal plat dinding dihitung berdasarkan kondisi eksternal pressure,
disebabkan tekanan di luar tangki lebih besar dari tekanan dalam tangki.
Peks = 1 0,39 = 0,61 atm (8,967 Psi)
Untuk desain diambil tekanan desain sama dengan tekanan atmosfer,
Pdesain = 14,7 Psi
Tebal plat shell, ts =

Pd D
+ CA
2SE 1,2Pd

14,7 x 59,0551
+ 0,125
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 14,7

= 0,168 in
Dipakai plat dengan tebal 3/16 in

LC-13 Bar Soap Finishing Machine (BSFM)


Fungsi

= membentuk sabun menjadi batangan dari serpihan sabun

Jumlah

= 1 unit

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kapasitas mesin = 83.333,3333 kg/jam sabun

>> Ukuran batangan sabun


= 1056 kg/m3

Densitas sabun

Direncanakan massa satu batangan sabun

= 878 gram (0,878 kg)

Direncanakan bentuk batangan sabun adalah persegi empat (balok) dengan


perbandingan ukuran: lebar, l = tinggi, t = 1/3 panjang, P
Volume 1 batangan sabun =

Lebar batangan, l =

0,878
= 0,00083143939 m 3 83,1439 cm 3
1056

83,1439
= 3,0262 cm
3

Tinggi batangan, t = 3,0262 cm


Panjang batangan, P = 3 x 3,0262 = 9,0787 cm

LC-14 Gudang Produk (G101)


Fungsi

: Untuk menyimpan produk (sabun padat) selama 20 hari.

Kondisi

: T = 30 oC, P = 1 atm

Material

: dinding bata, pondasi beton, atap dari rangka plat dan seng

Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C


Jumlah

: 1 unit

>> Dimensi gudang


Densitas sabun

= 1056 kg/m3

Laju produksi sabun = 83.333,3333 kg/jam


Kapasitas simpan

= 20 hari

Kebutuhan ruang, V =

83.333,3333 x 20
= 1.578,2828 m 3
1056

Diasumsikan tinggi maksimum penyimpanan = 8 m


Direncanakan: panjang, P = lebar, l
Panjang gudang, P =

1.578,2828
= 14,0458
8

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Untuk menutupi kebutuhan ruang bagi peralatan, material pembantu dan jalan
maka diambil:
Panjang gudang

= 20 m

Lebar gudang

= 20 m

Tinggi gudang

= 16 m

LC-15 Pompa RBDPs (P-101)


Fungsi

= memompakan RBDPs ke tangki reaktor

Jenis

= gear type pump

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 230.982,168 kg/jam (141,4482 lb/s)

Suhu operasi

= 900C

Densitas fluida,

= 862 kg/m3 (53,8146 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 5,1 Cp (0,003431 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

141,4482
= 2,6284 ft 3 / s
53,8146

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (2,6284)0,45 x (53,8146)0,13


= 10 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 10 in

Diameter dalam, di

= 10,02 in (0,8348 ft)

Diameter luar,do

= 10,75 in (0,8955 ft)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal dinding, t

= 0,322 in (0,0026 ft)

Luas muka, a

= 78,8 in2 (6,5644 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

2,6284
= 0,4004 ft / s
6,5644

v di

53,8146 x 0,4004 x 0,8348


0,003431

= 5.242,7108
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

=
Friction factor, f

di

0,00015
= 0,00002
10,02

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,8348 = 267,136 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,8348 = 69,2647 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,8348 = 33,392 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,8348 = 19,24 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+267,136+69,2647+33,392+19,24
= 489,032 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

0,09 x (0,4004) x 489,032


2 x 32,17 x 0,4004
2

= 0,6841 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan

= 30 ft

Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,6841
= 30,6841 ft.lbf/lbm
Daya pompa, P

=
=

Wf Q
550
30,6841 x 53,8146 x 2,6284
550 x 0,85

= 9Hp(dipakai pompa dengan daya maksimum 9 Hp)

LC-16 Pompa NaOH (P-102)


Fungsi

= memompakan larutan NaOH ke tangki reaktor

Jenis

= centrifugal aliran radial

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 29.613,0985 kg/jam (18,1344 lb/s)

Suhu operasi

= 300C

Densitas fluida,

= 2130 kg/m3 (132,9759 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 60 Cp (0,04037 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Laju volumetrik, Q

=
=

18,1344
= 0,1364 ft 3 / s
132,9759

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (0,1364)0,45 x (132,9759)0,13


= 3 in

Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:


Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 3 in

Diameter dalam, di

= 3,068 in (0,2556 ft)

Diameter luar,do

= 3,50 in (0,2915 ft)

Tebal dinding, t

= 0,2030 in (0,0169ft)

Luas muka, a

= 7,38 in2 (0,6149 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

0,1364
= 0,2218 ft / s
0,6149

v di

132,9759 x 0,2218 x 0,2556


0,04037

= 186,7397
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

di

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

=
Friction factor, f

0,00015
= 0,00005
3,068

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,2556 = 81,792 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,2556 = 46,008 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,2556 = 10,224 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,2556 = 12,78 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+81,792+46,008+10,224+12,78
= 240,58 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,2218) x 240,58


2 x 32,17 x 0,2556
2

= 0,2920 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor,

= 0,85

Tinggi pemompaan

= 30 ft

Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,2920
= 30,2920 ft.lbf/lbm
Daya pompa, P

Wf Q
550

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

30,2920 x 132,9759 x 0,2218


550 x 0,85

= 2 Hp(dipakai pompa dengan daya maksimum 2 Hp)

LC-17 Pompa reaktor (P-103)


Fungsi

= memompakan reaktan ke separator

Jenis

= gear type pump

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 290.208,365 kg/jam (177,7169 lb/s)

Suhu operasi

= 900C

Densitas fluida,

= 6.987 kg/m3 (91,9174 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

177,7169
= 1,9334 ft 3 / s
91,9174

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13


= 3,9 x (1,9334)

0,45

(Timmerhouse, 1980)
0,13

x (91,9174)

= 9,4 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 10 in

Diameter dalam, di

= 10,02 in (0,8348 ft)

Diameter luar,do

= 10,75 in (0,8955 ft)

Tebal dinding, t

= 0,280 in (0,0233 ft)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Luas muka, a

= 78,8 in2 (6,5644 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

1,9334
= 0,2945 ft / s
6,5644

v di

91,9174 x 0,2945 x 0,8348


0,0367

= 615,7429
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

=
Friction factor, f

di

0,00015
= 0,00002
10,02

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,8348 = 267,136 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,8348 = 69,264 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,8348 = 33,392 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,8348 = 19,24 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+267,136+69,264+33,392+19,24
= 489,032 ft

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,2945) x 489,032


=
2 x 32,17 x 0,8348
2

= 0,2413 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,2413
= 30,2413 ft.lbf/lbm

Daya pompa, P

=
=

Wf Q
550
30,2413 x 91,9174 x 1,9334
550 x 0,85

= 4,5Hp (dipakai pompa dengan daya maksimum 4Hp)

LC-18 Pompa separator (P-104)


Fungsi

= memompakan sabun cair ke tangki pencampur II

Jenis

= gear type pump

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 290.208,365 kg/jam (177,7169 lb/s)

Suhu operasi

= 900C

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Densitas fluida,

= 5.256 kg/m3 (69,3792 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

177,7169
= 2,5615 ft 3 / s
69,3792

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (2,5615)0,45 x (177,7169)0,13


= 11,68 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 12 in

Diameter dalam, di

= 12,09 in (1,0073 ft)

Diameter luar,do

= 12,75 in (1,0621 ft)

Tebal dinding, t

= 0,280 in (0,0233 ft)

Luas muka, a

= 115 in2 (9,5812 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

2,5615
= 0,2673 ft / s
9,5812

v di

177,7169 x 0,2673 x 1,0073


0,0367

= 1303,8284
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Relative roughness

di

0,00015
= 0,00002
12,09

=
Friction factor, f

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)
0

= 2 x 160 x 1,0073 = 322,336 ft

6 elbow 90 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 1,0073 = 181,314 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 1,0073 = 40,292 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 1,0073 = 50,365 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+322,336+181,314+40,292+50,365
= 694,307 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,2673) x 694,307


=
2 x 32,17 x 1,0073
2

= 0,0689 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,0689
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 30,0689 ft.lbf/lbm
Daya pompa, P

Wf Q

550

30,0689 x 177,7169 x 2,5615


550 x 0,85

= 4,5Hp (dipakai pompa dengan daya maksimum 4Hp)

LC-19 Pompa gliserin (P-105)


Fungsi

= memompakan gliserin ke tangki pencampur II

Jenis

= centrifugal aliran radial

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 6.083,3333 kg/jam (3,7254 lb/s)

Suhu operasi

= 300C

Densitas fluida,

= 1261 kg/m3 (78,7242 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 60 Cp (0,04037 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

3,7254
= 0,0473 ft 3 / s
78,7245

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (0,0473)0,45 x (78,7242)0,13


= 1,7 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 2 in

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Diameter dalam, di

= 2,067 in (0,1722 ft)

Diameter luar,do

= 2,38 in (0,1983 ft)

Tebal dinding, t

= 0,145 in (0,0121 ft)

Luas muka, a

= 3,35 in2 (0,2790 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

0,0473
= 0,1695 ft / s
0,2790

v di

78,7242 x 0,1695 x 0,1722


0,04037

= 56,9184
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

=
Friction factor, f

di

0,00015
= 0,00007
2,067

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,1722 = 55,104 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,1722 = 30,996 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,1722 = 6,888 ft


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,1722 = 8,61 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+55,104+30,996+6,888+8,61
= 201,598 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,1695) x 201,598


=
2 x 32,17 x 0,1722
2

= 0,2776 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,2776
= 30,2776 ft.lbf/lbm

Daya pompa, P

Wf Q

550

30,2776 x 78,7242 x 0,0473


550 x 0,85

=0,2Hp(dipakai pompa dengan daya maksimum 1/8Hp)

LC-20 Pompa Tangki pencampur (P-106)


Fungsi

= memompakan larutan sabun ke flash drum

Jenis

= gear type pump

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Data:
Laju alir, F

= 108.779,7684 kg/jam (66,6142 lb/s)

Suhu operasi

= 900C

Densitas fluida,

= 3151 kg/m3 (196,7169 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

66,6142
= 0,3386 ft 3 / s
196,7169

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (0,3386)0,45 x (196,7169)0,13


= 4 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 4 in

Diameter dalam, di

= 4,026 in (0,3354 ft)

Diameter luar,do

= 4,50 in (0,3749 ft)

Tebal dinding, t

= 0,280 in (0,0233 ft)

Luas muka, a

= 12,7 in2 (1,0581 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

0,3386
= 0,3200 ft / s
1,0581

v di

196,7159 x 0,3200 x 0,3254


0,0367

= 573
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Dari Appendik C, Alan Foust:


Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

di

0,00015
= 0,00004
4,026

=
Friction factor, f

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,3354 = 107,328 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,3354 = 60,372 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,3354 = 13,416 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,3354 = 16,77 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+107,328+60,372+13,416+16,77
= 297,886 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,3200 ) x 297,886


2 x 32,17 x 0,3354
2

= 0,3976 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 0 + 30x1 + 0,3976
= 30,3976 ft.lbf/lbm
Daya pompa, P

Wf Q

550

30,3976 x 196,7169 x 0,3386


550 x 0,85

= 4 Hp (dipakai pompa dengan daya maksimum 4 Hp)

LC-21 Pompa flash drum (P-107)


Fungsi

= memompakan larutan sabun ke vacum dryer

Jenis

= gear type pump

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 108.779,7684 kg/jam (66,6142 lb/s)

Suhu operasi

= 900C

Densitas fluida,

= 3151 kg/m3 (196,7169 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 54,6 Cp (0,0367 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

66,6142
= 0,3386 ft 3 / s
196,7169

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (0,3386)0,45 x (196,7169)0,13


= 4 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Ukuran normal

= 4 in

Diameter dalam, di

= 4,026 in (0,3354 ft)

Diameter luar,do

= 4,50 in (0,3749 ft)

Tebal dinding, t

= 0,280 in (0,0233 ft)

Luas muka, a

= 12,7 in2 (1,058 ft2)

Friction Factor
Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

0,3386
= 0,3200 ft / s
1,0581

v di

196,7169 x 0,3200 x 0,3354


0,0367

= 573
Dari Appendik C, Alan Foust:
Digunakan material pipa berupa commercial steel
Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

=
Friction factor, f

di

0,00015
= 0,00004
4,026

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)
0

6 elbow 90 standard (L/D = 30)

= 2 x 160 x 0,3354 = 107,328 ft


= 6 x 30 x 0,3354 = 60,372 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,3354 = 13,416 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,3354 = 16,77 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+107,328+60,372+13,416+16,77

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 297,886 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,3200 ) x 297,886


2 x 32,17 x 0,3354
2

= 0,3976 ft.lbf/lbm

Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,3976
= 30,3976 ft.lbf/lbm
Daya pompa, P

Wf Q

550

30,3976 x 196,7169 x 0,3385


550 x 0,85

= 4 Hp (dipakai pompa dengan daya maksimum 4Hp)

LC-22 Pompa Tangki parfum (P-108)


Fungsi

= memompakan parfum ke vacum spray chamber

Jenis

= centrifugal aliran radial

Material

= carbon steel

Jumlah

= 1 unit

Data:
Laju alir, F

= 4.166,6667 kg/jam (2,5516 lb/s)

Suhu operasi

= 300C

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Densitas fluida,

= 912,28 kg/m3 (56,9536 lb/ft3)

Viskositas fluida,

= 60 Cp (0,04037 lb/ft.s)

Spesifikasi pipa
Laju volumetrik, Q

=
=

2,5516
= 0,0448 ft 3 / s
56,9536

Diameter optimum, Do= 3,9 x Q0,45 x 0,13

(Timmerhouse, 1980)

= 3,9 x (0,0448)0,45 x (56,9536)0,13


= 1,6 in
Dari Appendik C, Alan Foust dipakai pipa:
Schedule number

= 40

Ukuran normal

= 2 in

Diameter dalam, di

= 2,067 in (0,1722 ft)

Diameter luar,do

= 2,38 in (0,1983 ft)

Tebal dinding, t

= 0,145 in (0,0117 ft)

Luas muka, a

= 3,35 in2 (0,2790 ft2)

Friction Factor

Kecepatan linear, v

Bilangan Reynold, Re

Q
a

0,0448
= 0,1606 ft / s
0,2790

v di

56,9536 x 0,1606 x 0,1722


0,04037

= 39,0158
Dari Appendik C, Alan Foust:
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Digunakan material pipa berupa commercial steel


Roughness factor,

= 0,00015

Relative roughness

di

0,00015
= 0,0007
2,067

=
Friction factor, f

= 0,09

Ekivalensi Pemipaan
Pipa lurus

= 100 ft

Dari Appendik C, Alan Foust


2 gate open (L/D = 160)

= 2 x 160 x 0,1722 = 55,104 ft

6 elbow 900 standard (L/D = 30)

= 6 x 30 x 0,1722 = 30,996 ft

Pipe entrance (k = 0,78; L/D = 40) = 40 x 0,1722 = 6,888 ft


Pipe exit (k = 1; L/D = 50)

= 50 x 0,1722 = 8,61 ft

Total ekivalensi pemipaan, L

= 100+55,104+30,996+6,888+8,61
= 201,598 ft

Fraksi pada pipa, Ff

f v 2 L
2g c d i

0,09 x (0,1606 ) x 201,598


2 x 32,17 x 0,1722
2

= 0,2630 ft.lbf/lbm
Daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan = 30 ft
Beda tekanan, P

= 0 Psi

Kerja pompa, Wf

+ z

g
+ Ff
gc

= 0 + 30x1 + 0,2630
= 30,2630 ft.lbf/lbm

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Wf Q

Daya pompa, P =

550

30,2630 x 56,9536 x 0,0448


550 x 0,85

= 0,16 Hp (dipakai pompa dengan daya maksimum 1/8Hp)

LC-23 Screw Conveyor (SC-101)


Fungsi

: Mentransfer EDTA ke tangki pencampur.

Jenis

: rotary vane feeder.

Jumlah

: 1 Unit

EDTA : 860 kg/m3 = 0,86 lbm/m3


Q (kapasitas yang diperlukan) = 166,67 kg/jam = 0,1667 ton/jam
L (panjang) conveyor menurun = 30 m
(loading efficiency) = 0,32
n (kecepatan putar) = 1 rpm
C (faktor kemiringan) = 0,9
D (diameter screw)

4.Q
60..0,8.n...c

4 x0,1667
= 0,26 m = 10 in
60 x3.14 x0,8 x1x0,32 x0,86 x0,9

(Zainuri, 2006)

Daya motor yang dibutuhkan ; W0 (faktor gesekan) = 2,5

N0 =
=

Q.L.W0
- sin
367

(Zainuri, 2006)

0,1667 x30 x 2,5


- sin 5 = 0,99 kw.
367

Jika efisiensi motor 90 %, maka :


N =

N0
0,99
=
= 1,11 kw = 1,48 hp

0,9

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LC-24 Belt Conveyor (BC-101)

Fungsi

: mentransfer sabun ke BSFM

Jenis

: Horizontal Belt Conveyor

Material

: Commercial Steel

Kondisi Operasi

:
Temperatur (T) : 300C
Tekanan (P)

: 1 atm (14,696 psi)

Laju bahan yang diangkat

: 83.333,3333 kg/jam

Faktor kelonggaran

: 30% (Class D27 Phosphate Rock)


(Tabel 21-5, Perry, 1999 )

Kapasitas : 1,03 x 83.333,3333 kg/jam = 85.833,3333 kg/jam = 85,83 ton/jam


Untuk Belt Conveyor kapasitas > 32 ton/jam, spesifikasinya adalah sebagai
berikut:
(Tabel 21-7, Perry, 1999)
1. Lebar Belt

= 14 in = 35 cm

2. Luas Area

= 0,11 ft2 = 0,010 m2

3. Kecepatan Belt normal

= 200 ft/menit = 61 m/menit

4. Kecepatan Belt maksimum

= 300 ft/menit = 91 m/menit

5. Belt Plies minimum

=3

6. Belt Plies maksimum

=5

7. Kecepatan Belt

= 100 ft/menit = 30,5 m/menit

8. Daya motor yang digunakan

= 0,44 Hp

LAMPIRAN D
SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

L.D.1 Pompa Air Sumur Bor (Po 1)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Fungsi

: Memompa air sumur bor ke Bak Pengendapan.

Jenis

: centrifugal pump

Bahan Konstruksi

: Commercial steel

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur
= 30 oC
Tekanan

= 1 atm

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ............................ (Geankoplis,

1997)
= 0,000538 lbm/ft.s ...................... (Kirk

Viskositas air () = 0,8007 cP


Othmer,1967)
Laju alir massa (F)

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

Desain Pompa
Di,opt

= 0,363 (Q)

0,45

()

0,13

........................................ (Per.12-15, Peters,

2004)
= 0,363 (0,0111 m3/s)0,45.(995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1175 m = 4 in
Ukuran Spesifikasi Pipa
Dari Appendix A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan
ukuran sebagai berikut :
Ukuran pipa nominal = in
Schedule number

= 40

Diameter dalam (ID)

= 4,026 in = 0,1023 m = 0,336 ft

Diameter Luar (OD)

= 4,500 in = 0,1143 m = 0,375 ft

Luas Penampang dalam (At)


Kecepatan linier, v =

= 0,008219 m2

0,0111 m 3 / s
Q
=
=1,3505 m / s = 4,4307 ft/s
At
0,008219 m 2

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Bilangan Reynold,
NRe

V D (62,158 lbm / ft 3 ) (4,4307 ft / s ) (0,336 ft )


=
= 171.999,181
0,000538 lbm / ft.s

Karena NRe > 4100, maka aliran turbulen


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,000046 m ... (Fig.12-1, Peters,
2004)
0,000046 m
Pada NRe = 171.999,181 diperoleh harga =
= 0,00045
D
0,1023 m
Maka harga f = 0,01 ..................................................................... (Fig.12-1, Peters,
2004)
Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus, L1 = 150 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 .................................. (App.C-2a,
Foust,1980)
L2 = 1 x 13 x 0,336 = 4,368 ft
- 2 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 .................................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L3 = 2 x 30 x 0,336 = 20,16 ft
- 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 ......................(App.C-2a,
Foust,1980)
L4 = 0,5 x 27 x 0,336 = 4,536 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 55 ........................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L5 = 1,0 x 55 x 0,336 = 18,48 ft
Panjang pipa total (L) = 197,544 ft
Faktor gesekan ,
F=

f .v 2 . L (0,01) (4,4307) 2 (197,544)


=
= 1,7936 ft.lbf / lbm
2 g c .D
2(32,174)(0,336)

Kerja Pompa
Dari persamaan Bernoulli :

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

W = Z

V2
g
+
gc
2ag c

+ (Pv ) + F ....................................................... (Peters,

2004)
Tinggi pemompaan, Z = 30 ft
Velocity Head,

V 2
=0
2g c

Pressure Head,
Static head, Z

=0

g
= 30 ft.lbf/lbm
gc

Maka, W = 30 + 0 + 0 + 1,7936 = 31,7936 ft.lbf/lbm


Daya Pompa
P = W Q = (31,7936 ft.lbf/lbm)(0,3974 ft3/s)(62,158 lbm/ft3) = 785,3524 ft.lbf/s
Efisiensi pompa 80% : P =

785,3524
= 1,6789 Hp
550 x 0,8

Digunakan pompa dengan daya standar 2 Hp

L.D.2 Bak Pengendapan ( BP )


Fungsi

: tempat menampung air sementara dari pompa sumur bor


untuk diproses.

Bahan Konstruksi

: Beton

Bentuk

: Persegi Panjang dengan alas datar

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi

Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ............................ (Geankoplis,

1997)
Viskositas air () = 0,8007 cP

= 0,000538 lbm/ft.s ...................... (Kirk

Othmer,1967)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Laju alir massa (F)

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
62,158 lbm / ft 3

Direncanakan lama penampungan 2 jam


Faktor Kelonggaran : 20 %
Perhitungan :
a. Volume Bak
Volume larutan, Vl =

40.246,5507 kg / jam x 2 jam


= 81,0319 m 3
3
995,68 kg / m

Volume bak, Vt = (1 + 0,2) x 81,0319 m3 = 97,2382 m3


b. Spesifikasi Bak
Asumsi apabila :
Panjang Bak (P) = 2 x Lebar Bak (L) = Tinggi Bak (T)
Maka :
Volume Bak
97,2382 m3
L
Maka : P
T

=PxLxT
= 2L x L x L
= 3,6498 m
= 2 x 3,6498 = 7,2996 m
= L = 3,6498 m

L.D.3 Pompa Bak Pengendapan (Po 2)


Fungsi

: Memompa air dari sumur bor ke Bak Pengendapan.

Jenis

: centrifugal pump

Bahan Konstruksi

: Commercial steel

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 .......................(Geankoplis, 1997)

Viskositas air () = 0,8007 cP

= 0,000538 lbm/ft.s................. (Kirk Othmer,1967)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Laju alir massa (F)

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
62,158 lbm / ft 3

Desain Pompa
Di,opt

= 0,363 (Q) 0,45 () 0,13 ....................................(Per.12-15, Peters, 2004)


= 0,363 (0,0111 m3/s)0,45.(995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1175 m = 4 in

Ukuran Spesifikasi Pipa


Dari Appendix A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan
ukuran sebagai berikut :
Ukuran pipa nominal = 4 in
Schedule number

= 40

Diameter dalam (ID)

= 4,026 in = 0,1023 m = 0,336 ft

Diameter Luar (OD)

= 4,500 in = 0,1143 m = 0,375 ft

Luas Penampang dalam (At)


Kecepatan linier, v =

= 0,008219 m2

0,0111 m 3 / s
Q
=
=1,3505 m / s = 4,4307 ft/s
At
0,008219 m 2

Bilangan Reynold,
NRe

==

V D (62,158 lbm / ft 3 ) (4,4307 ft / s ) (0,336 ft )


=
= 171.999,181
0,000538 lbm / ft.s

Karena NRe > 4100, maka aliran turbulen


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,000046 m ... (Fig.12-1, Peters,
2004)
0,000046 m
Pada NRe = 171.999,181 diperoleh harga =
= 0,00045
D
0,1023 m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Maka harga f = 0,01 ..................................................................... (Fig.12-1, Peters,


2004)
Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus, L1 = 25 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 .................................. (App.C-2a,
Foust,1980)
L2 = 1 x 13 x 0,336 = 4,368 ft
- 2 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 .................................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L3 = 2 x 30 x 0,336 = 20,16 ft
- 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 ..................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L4 = 0,5 x 27 x 0,336 = 4,536 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 55 ........................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L5 = 1,0 x 55 x 0,336 = 18,48 ft
Panjang pipa total (L) = 72,544 ft

Faktor gesekan ,
F=

f .v 2 . L (0,01) (4,4307) 2 (72,544)


=
= 0,6587 ft.lbf / lbm
2 g c .D
2(32,174)(0,336)

Kerja Pompa
Dari persamaan Bernoulli :
W = Z

V2
g
+
gc
2ag c

+ (Pv ) + F ........................................................ (Peters,

2004)
Tinggi pemompaan, Z = 30 ft
Velocity Head,

V 2
=0
2g c

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Pressure Head,
Static head, Z

=0

g
= 30 ft.lbf/lbm
gc

Maka, W = 30 + 0 + 0 + 0,6587 = 30,6587 ft.lbf/lbm


Daya Pompa
P = W Q = (30,6587 ft.lbf/lbm)(0,3974 ft3/s)(62,158 lbm/ft3) = 757,3186 ft.lbf/s
Efisiensi pompa 80% : P =

757,3186
= 1,6199 Hp
550 x 0,8

Digunakan pompa dengan daya standar 2 Hp

L.D.4 Sand Filter ( SF )


Fungsi

: Menyaring partikel-partikel yang terbawa dalam air yang keluar dari


clarifier

Jenis

: Selinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan Konstruksi
Jumlah

: Carbon steel SA 283 grade C

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ............. (Geankoplis,

1997)
Laju alir massa (F)

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q

Faktor keamanan

= 20 %

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
62,158 lbm / ft 3

Sand filter direncanakan untuk penampungan jam operasi


Perhitungan :
a. Volume Tangki
Volume air, Vl =

40.246,5507 kg / jam x 0,25 jam


=10,1289 m 3
3
995,68 kg / m

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 10,1289 m3 = 12,1548 m3

b. Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 1 : 2
Vtotal =

1
D 2 H
4

12,1548 m3 =

1
D 2 (2 D)
4

12,1548 m3 =

1 3
D
2

(Brownell, 1959)

D = 1,9783 m
Maka, D = 1,9783 m
H = 3,9565 m
Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,9783 m
Hh = 1/6 D
Tinggi tutup =

1
x (1,9783 m) = 0,3297 m
6

Tinggi tangki total = 1 x 2(0,3297) = 0,6594 m


Tebal Silinder dan Tutup Tangki
Tinggi penyaring (Hp) = 1 x 3,9565 = 0,9891 m
4
Tinggi cairan dalam tangki (Hs) =
P air

vl
vtotal

x H=

10,1289
x 3,9891 m = 3,3242 m
12,1548

= x g x Hs
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,3242 m
= 32,4366 kPa

P penyaring = x g x HP
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,9891 m
= 9,6513 kPa
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa


P

= 32,4366 kPa + 9,6513 kPa + 101,325 kPa = 143,4129 kPa

Faktor kelonggaran 5 %
Maka, P desain

= (1,05) x 143,4129 kPa = 150,5836 kPa

Joint Efficiency (E)

0,85

12.650

............................................

(Peters,2004)
Allowable stress (S)

psi

87.218,714

.......

(Brownell,1959)

Tebal

Shell,

PD
2 SE 1,2 P

...........................................................

(Peters,2004)
Maka, tebal shell :
t=

(150,5836 kPa) (1,9783 m)


= 0,002 m = 0,0794 in
2 (87.218,714 kPa)(0,85) 1,2(150,5836)

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0794 in + 1/8 in = 0,1766 in
Tebal Shell standard yang digunakan = 3/16 in ...........................
(Brownell,1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 3/16 in

L.D.5 Pompa Sand Filter (Po 3)


Fungsi

: Memompa air dari sand filter ke menara air.

Jenis

: centrifugal pump

Bahan Konstruksi
Jumlah

: Commercial steel

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ............................ (Geankoplis,

1997)
= 0,000538 lbm/ft.s ...................... (Kirk

Viskositas air () = 0,8007 cP


Othmer,1967)
Laju alir massa (F)

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

Desain Pompa
Di,opt

= 0,363 (Q)

0,45

()

0,13

........................................ (Per.12-15, Peters,

2004)
= 0,363 (0,0111 m3/s)0,45.(995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1175 m = 4 in
Ukuran Spesifikasi Pipa
Dari Appendix A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan
ukuran sebagai berikut :
Ukuran pipa nominal = 4 in
Schedule number

= 40

Diameter dalam (ID)

= 4,026 in = 0,1023 m = 0,336 ft

Diameter Luar (OD)

= 4,500 in = 0,1143 m = 0,375 ft

Luas Penampang dalam (At)

= 0,008219 m2

0,0111 m 3 / s
Q
Kecepatan linier, v =
=
=1,3505 m / s = 4,4307 ft/s
At
0,008219 m 2
Bilangan Reynold,
NRe

==

V D (62,158 lbm / ft 3 ) (4,4307 ft / s ) (0,336 ft )


=
= 171.999,181
0,000538 lbm / ft.s

Karena NRe > 4100, maka aliran turbulen


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,000046 m ... (Fig.12-1, Peters,
2004)
0,000046 m
Pada NRe = 171.999,181 diperoleh harga =
= 0,00045
D
0,1023 m
Maka harga f = 0,01 ..................................................................... (Fig.12-1, Peters,
2004)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 .................................. (App.C-2a,
Foust,1980)
L2 = 1 x 13 x 0,336 = 4,368 ft
- 2 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 .................................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L3 = 2 x 30 x 0,336 = 20,16 ft
- 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 ..................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L4 = 0,5 x 27 x 0,336 = 4,536 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 55 ........................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L5 = 1,0 x 55 x 0,336 = 18,48 ft
Panjang pipa total (L) = 77,544 ft
Faktor gesekan ,
F=

f .v 2 . L (0,01) (4,4307) 2 (77,544)


=
= 0,1589 ft.lbf / lbm
2 g c .D
2(32,174)(0,336)

Kerja Pompa
Dari persamaan Bernoulli :
W = Z

V2
g
+
gc
2ag c

+ (Pv ) + F ........................................................ (Peters,

2004)
Tinggi pemompaan, Z = 10 ft
V 2
Velocity Head,
=0
2g c
Pressure Head,

=0

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Static head, Z

g
= 10 ft.lbf/lbm
gc

Maka, W = 10 + 0 + 0 + 0,1589 = 10,1589 ft.lbf/lbm


Daya Pompa
P = W Q = (10,1589 ft.lbf/lbm)(0,3974 ft3/s)(62,158 lbm/ft3) = 250,9409 ft.lbf/s
Efisiensi pompa 80% : P =

250,9409
= 0,5368 Hp
550 x 0,8

Digunakan pompa dengan daya standar 1 Hp

L.D.6 Menara Air ( MA )


Fungsi

:Menampung air sementara untuk didistribusikan ke unit


lain, dan sebagian dipakai sebagai air domestik.

Jenis

: Selinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan Konstruksi

: Carbon steel SA 283 grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi
Laju alir massa (F)
Densitas air ()

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ............................ (Geankoplis,

1997)
Viskositas air () = 0,8007 cP

= 0,000538 lbm/ft.s

................. (Kirk

Othmer,1967)

Laju alir volumetric, Q =


Faktor keamanan

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

= 20 %

Tangki direncanakan menampung air setiap 1 jam


Perhitungan :
a. Volume Tangki
Volume air, Vl =

40.246,5507 kg / jam x 1 jam


= 40,5159 m 3
3
995,68 kg / m

Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 40,5159 m3 = 48,6191 m3


b. Spesifikasi Tangki
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Silinder (Shell)
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4
Vs =

D2
4

(Brownell,

1959)
Maka, Vs =

D2 4

Vs =

D
3

D3

48,6191 m3 =

D3
3

Maka, D = 3,5947 m
H = 4,7929 m
Tinggi air dalam tangki (Hs) =

vl
vtotal

x H=

40,5159
x 4,7929 m = 3,9941 m
48,6191

Tebal Tangki
Tekanan hidrostatik
P air

= x g x Hs
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,9941 m
= 38,9463 kPa

Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa


P

= 38,9463 kPa + 101,325 kPa = 140,2713 kPa

Faktor kelonggaran 20 %
Maka, P desain

= (1,2) x 140,2713 kPa = 168,3255 kPa

Joint Efficiency (E)

= 0,85 ...............................................................

(Peters,2004)
Allowable stress (S) = 12.650 psi = 87.218,714 kPa ...................
(Brownell,1959)
Tebal

Shell,

PD
2 SE 1,2 P

...........................................................

(Peters,2004)
Maka, tebal shell :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

t=

(168,3255 kPa) (3,5947 m)


= 0,0041 m = 0,1616 in
2 (87.218,714 kPa)(0,85) 1,2(168,3255)

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1616 in + 1/8 in = 0,2866 in
Tebal Shell standard yang digunakan = 3/16 in

(Brownell,1959)

Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 3/16 in

L.D.7 Penukar Kation / Cation Exchanger ( CE )


Fungsi

: untuk mengurangi kesadahan air

Tipe

: silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-53 grade B

Kondisi penyimpanan : Temperatur = 28C


Tekanan
Densitas air ()

= 1 atm

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 .................... (Geankoplis,

1997)
Viskositas air ()

= 0,000538 lbm/ft.s .............. (Kirk

= 0,8007 cP

Othmer,1967)
Laju alir massa (F) = 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s
Laju alir volumetric, Q =
Faktor keamanan

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

= 20 %

Ukuran Cation Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
- Diameter penukar kation

= 2 ft = 0,6096 m

- Luas penampang penukar kation = 0,78544 ft2


- Tinggi resin dalam cation exchanger

= 2,5 ft

- Tinggi silinder = 1,2 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 1
Maka: H = D = (0,6096) = 0,3048 m
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Sehingga tinggi cation exchanger = 0,9144 + 0,3048 = 1,2192 m = 3,9999 ft


Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m
Tebal dinding tangki :
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E)

: 0,8

-Faktor korosi

: 1/8 in ....................................

(Timmerhaus,

1980)
- Tekanan hidrostatik, Po

: 1 atm = 14,7 Psi

- Faktor Keamanan

: 20 %

- Tekanan desain, P

= 1,2 x14,7
= 17,64 Psi

Tebal Dinding tangki cation exchanger:


PD
+ CA
2SE 1,2P
(17,64 Psi) (2 ft)(12 in/ft)
=
+ 0,125in = 0,1363 in
2(18.750 Psi)(0,8) 1,2(17,64 Psi)

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in.............................


(Brownell,1959)

L.D.8 Tangki Pelarutan H2SO4 (T 1)


Fungsi

: Tempat membuat larutan H2SO4.

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 grade B.


Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

- H2SO4 yang digunakan memiliki konsentrasi 50 % (% berat)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

- Densitas H2SO4 ()

= 1.387 kg/m3 = 85,587 lbm/ft3 .................... (Perry,

1999)
- Laju alir massa H2SO4 = 0,0392 kg/jam
- Kebutuhan perancangan = 1 hari
- Faktor keamanan
Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =

= 20%

0,0392 kg/jam 24 jam / hari 30 hari


= 0,0128 m3
3
0,5 1.387 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 0,0128 m3 = 0,0153 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 4 : 3

1
D 2 H
4
1
3
0,0153 m 3 = D 2 D
4
4
3
0,0153 m 3 = D 3
16
Maka:
V=

D = 0,2962 m = 0,9718 ft
H = 0,2222 m = 0,7288 ft
Tinggi larutan H2SO4 dalam tangki =

0,0153m 3
1
(0,2962m) 2
4

= 0,2224 m

Tebal dinding tangki :


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E)

: 0,8

- Faktor korosi

: 1/8 in ....................................

(Timmerhaus,

1980)
- Tekanan hidrostatik, Po

: 1 atm = 14,7 Psi

- Faktor Keamanan

: 20 %

- Tekanan desain, P

= 1,2 x14,7 = 17,64 Psi

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal Dinding tangki cation exchanger:


PD
+ CA
2SE 1,2P
(17,64 Psi) (0,9718 ft)(12 in/ft)
=
+ 0,125in = 0,1318 in
2(18.750 Psi)(0,8) 1,2(17,64 Psi)

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in .............................


(Brownell,1959)
Daya Pengaduk :
Dt/Di = 3, Baffel = 4 ...................................................................... (Brownell,
1959)
Dt = 0,9718 ft
Di = 0,3239 ft
Kecepatan Pengadukan, N = 1 rps
Viskositas H2SO4 50 % = 3,4924 x 10-4 lbm/ft.det .................. (Kirk Othmer,
1967)
Bilangan Reynold,
NRe =

.N.D (85,5874)(1)(0,9718)
=
= 238.156,6697

(3,4924.10 4 )

Dari gambar 3.3-4 (Geankoplis, 1997) untuk NRe = 238.156,6697 diperoleh Np = 0,9.
Sehingga :

Np.N 3 .Di 5 .
P =
...................................................................... (Geankoplis,
gc
1997)
=

(0,9)(1) 3 (0,3239) 5 (85,587)


= 0,0085
32,174

Efesiensi penggerak motor = 80 %


Daya penggerak motor =

0,0085
= 0,0101Hp
0,8

L.D.9 Tangki Pelarutan NaOH (T 2)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Fungsi

: Tempat membuat larutan NaOH

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C


Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa NaOH

= 0,2589 kg/jam

Waktu regenerasi

= 24 jam

NaOH yang dipakai berupa larutan 10% (% berat)


Densitas larutan NaOH 10% = 1.518 kg/m3 = 94,765 lbm/ft3 ...........

(Perry,

1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =

0,2589 kg/jam 24 jam 30 hari


= 0,0308 m3
3
0,1 1.518 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 0,0308 m3 = 0,0369 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 4 : 3

1
D 2 H
4
1
3
0,0308 m 3 = D 2 D
4
4
3
0,0308 m 3 = D 3
16
Maka:
V=

D = 0,3740 m = 1,2270 ft
H = 0,2805 m = 0,9203 ft
Tinggi larutan NaOH dalam tangki =

0,0308m 3
1
(0,3740 m) 2
4

= 0,2805 m

Tebal dinding tangki :


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

- Efisiensi sambungan (E)

: 0,8

-Faktor korosi

: 1/8 in

(Timmerhaus,

1980)
- Tekanan hidrostatik, Po

: 1 atm = 14,7 Psi

- Faktor Keamanan

: 20 %

- Tekanan desain, P

= 1,2 x14,7 = 17,64 Psi

Tebal Dinding tangki cation exchanger:


PD
+ CA
2SE 1,2P
(17,64 Psi) (1,2270 ft)(12 in/ft)
=
+ 0,125in = 0,1337 in
2(18.750 Psi)(0,8) 1,2(17,64 Psi)

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in


(Brownell,1959)

Daya Pengaduk :
Dt/Di = 3, Baffel = 4

(Brownell,

1959)
Dt = 1,2270 ft
Di = 0,409 ft
Kecepatan Pengadukan, N = 1 rps
Viskositas NaOH 10 % = 4,302 x 10-4 lbm/ft.det

(Kirk Othmer,

1967)
Bilangan Reynold,
NRe =

.N.D (94,765)(1)(1,2270)
=
= 270.285,1116

(4,302.10 4 )

Dari gambar 3.3-4 (Geankoplis, 1997) untuk NRe = 270.285,1116 diperoleh Np = 0,9.
Sehingga :
Np.N 3 .Di 5 .
P=
gc

(Geankoplis,

1983)
=

(0,9)(1) 3 (0,409) 5 (94,765)


= 0,0303
32,174

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Efesiensi penggerak motor = 80 %


Daya penggerak motor =

0,0303
= 0,0379 Hp
0,8

L.D.10 Pompa Kation Exchanger (Po 5)


Fungsi

: Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger.

Jenis

: centrifugal pump

Bahan Konstruksi : Commercial steel


Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ..................................... (Perry,

1999)
= 0,000538 lbm/ft.s ...................... (Kirk

Viskositas air () = 0,8007 cP


Othmer,1967)

Laju alir massa (F) = 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s


Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

Desain Pompa
Di,opt

= 0,363 (Q)

0,45

()

0,13

........................................ (Per.12-15, Peters,

2004)
= 0,363 (0,0111 m3/s)0,45.(995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1175 m = 4 in
Ukuran Spesifikasi Pipa
Dari Appendix A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan
ukuran sebagai berikut :
Ukuran pipa nominal = 4 in
Schedule number

= 40

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Diameter dalam (ID)

= 4,026 in = 0,1023 m = 0,336 ft

Diameter Luar (OD)

= 4,500 in = 0,1143 m = 0,375 ft

Luas Penampang dalam (At)


Kecepatan linier, v =

= 0,008219 m2

0,0111 m 3 / s
Q
=
=1,3505 m / s = 4,4307 ft/s
At
0,008219 m 2

Bilangan Reynold,
NRe

==

V D (62,158 lbm / ft 3 ) (4,4307 ft / s ) (0,336 ft )


=
= 171.999,181
0,000538 lbm / ft.s

Karena NRe > 4100, maka aliran turbulen


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,000046 ...... (Fig.12-1, Peters,
2004)
0,000046 m
Pada NRe = 171.999,181 diperoleh harga =
= 0,00045
D
0,1023 m
Maka harga f = 0,01 ..................................................................... (Fig.12-1, Peters,
2004)

Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus, L1 = 10 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 .................................. (App.C-2a,
Foust,1980)
L2 = 1 x 13 x 0,336 = 4,368 ft
- 2 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 .................................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L3 = 2 x 30 x 0,336 = 20,16 ft
- 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 ..................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L4 = 0,5 x 27 x 0,336 = 4,536 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 55 ........................... (App.C-2a,
Foust,1980)
L5 = 1,0 x 55 x 0,336 = 18,48 ft
Panjang pipa total (L) = 57,544 ft

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Faktor gesekan ,
F=

f .v 2 . L (0,01) (4,4307) 2 (57,544)


=
= 0,5225 ft.lbf / lbm
2 g c .D
2(32,174)(0,336)

Kerja Pompa
Dari persamaan Bernoulli :
W = Z

V2
g
+
gc
2ag c

+ (Pv ) + F ........................................................ (Peters,

2004)
Tinggi pemompaan, Z = 15 ft
Velocity Head,

Pressure Head,
Static head, Z

V 2
=0
2g c

=0

g
= 15 ft.lbf/lbm
gc

Maka, W = 15 + 0 + 0 + 0,5225 = 15,5225 ft.lbf/lbm


Daya Pompa
P = W Q = (15,5225 ft.lbf/lbm)(0,3974 ft3/s)(62,158 lbm/ft3) = 383,4304 ft.lbf/s
Efisiensi pompa 80% : P =

383,4304
= 0,8202 Hp
550 x 0,8

Digunakan pompa dengan daya standar 1 Hp

L.D.11 Tangki Kaporit (T 3)


Fungsi

: Tempat membuat larutan tangki Kaporit

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C


Jumlah

: 1 unit

Laju alir massa kaporit

= 0,0028 kg/jam

Waktu regenerasi

= 24 jam

(Ca(ClO)2) yang dipakai berupa larutan 50% (% berat)


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Densitas kaporit (Ca(ClO)2) = 1.272 kg/m3 = 79,411 lbm/ft3 ............. (Perry,


1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =

0,0028 kg/jam 24 jam 30 hari


= 0,0032 m3
3
0,5 1.272 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 0,0032 m3 = 0,0038 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
0,0038 m 3 = D 2 D
4
2
3
0,0038 m 3 = D 3
8
Maka:
V=

D = 0,1478 m = 0,4849 ft
H = 0,2217 m = 0,7274 ft
Tinggi larutan dalam tangki =

0,0032m 3
1
(0,1478 m) 2
4

= 0,1871m

Tebal dinding tangki :


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E)

: 0,8

-Faktor korosi

: 1/8 in ....................................

(Timmerhaus,

1980)
- Tekanan hidrostatik, Po

: 1 atm = 14,7 Psi

- Faktor Keamanan

: 20 %

- Tekanan desain, P

= 1,2 x14,7 = 17,64 Psi

Tebal Dinding tangki cation exchanger:


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

PD
+ CA
2SE 1,2P
(17,64 Psi) (0,4849 ft)(12 in/ft)
=
+ 0,125in = 0,128 in
2(18.750 Psi)(0,8) 1,2(17,64 Psi)

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in ............................


(Brownell,1959)

L.D.12 Ketel Uap ( KU )


Fungsi

: Menyediakan uap untuk keperluan proses.

Jenis

: Water tube boiler

Bahan konstruksi : Carbon Steel


Jumlah
Data

: 1 unit
:

Uap jenuh: suhu 1400C tekanan 140oC dan 3,1216 atm


Kalor laten steam (H) = 763,1 kJ/kg = 328,074 Btu/lbm

(Smith,

dkk.,1987)
Kebutuhan uap = 19.353,2941 kg/jam = 43.749,5784 lbm/jam
Menghitung Daya Ketel Uap:
W=

34,5 x P x 970,3
H

Dimana:

P = daya boiler, hp
W = kebutuhan uap, lbm/jam
H = kalor laten steam, Btu/lbm

Maka,

P=

43.749,5784 x 328,074
= 428,7662 hp
34,5 x 970,3

Menghitung Jumlah Tube


Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 1 ft2/hp
Luas permukaan perpindahan panas, A = P x 1 ft2/hp
= 428,7662 hp x 1 ft2/hp
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= 428,7662 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube, L = 12 ft
- Diameter tube 3 in
- Luas permukaan pipa, a = 0,917 ft2/ft

(Kern,

1965)
Sehingga jumlah tube,

Nt =

A
428,7662
=
= 38,9645 buah
L x a ' 12 x 0,917

Jadi tube yang digunakan 39 buah.

L.D.13 Deaerator ( DE )
Fungsi

: Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel

Bentuk

: Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel


Jumlah

:1

Kondisi operasi

: Temperatur = 1400C
Tekanan

Kebutuhan Perancangan :
Laju alir massa (F)

= 3,1216 atm
24 jam

= 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Densitas air () = 995,68 kg/m3


Faktor keamanan

= 62,141 lbm/ft3

= 20 %

Perhitungan Ukuran Tangki


Volume larutan, Vl =

40.246,5507 kg/jam x 12 jam x 1 hari


995,68 kg/m 3

= 486,1911 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 486,1911 m3
= 583,4294 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

1
D 2 H
4
1
3
583,4294 m 3 = D 2 D
4
2
3
583,4294 m 3 = D 3
8
Maka:
V=

D = 7,9130 m = 25,9610 ft
H = 11,8695 m = 38,9414 ft
Tinggi air dalam tangki =

583,4294m 3
1
(7,9130 m) 2
4

= 11,8695 m

Tebal dinding tangki :


Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E)

: 0,8

-Faktor korosi

: 1/8 in

(Timmerhaus,

1980)
- Tekanan hidrostatik, Po

: 1 atm = 14,7 Psi

- Faktor Keamanan

: 20 %

- Tekanan desain, P

= 1,2 x14,7 = 17,64 Psi

Tebal Dinding silinder tangki :


PD
+ CA
2SE 1,2P
(17,64 Psi) (25,9610 ft)(12 in/ft)
=
+ 0,125in = 0,3032 in
2(18.750 Psi)(0,8) 1,2(17,64 Psi)

t=

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in


(Brownell,1959)

L.D.14 Pompa Deaerator (Po 6)


Fungsi

: untuk memompakan air dari deaerator ke ketel uap

Jenis

: centrifugal pump

Bahan Konstruksi : Commercial steel


Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi
- Temperatur = 30 oC
- Tekanan

= 1 atm
= 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3

Densitas air ()

(Perry,

1999)
Viskositas air () = 0,8007 cP

= 0,000538 lbm/ft.s

(Kirk

Othmer,1967)
Laju alir massa (F) = 40.246,5507 kg/jam = 24,7034 lbm/s

Laju alir volumetric, Q =

24,7034 lbm / s
= 0,3974 ft 3 / s = 0,0111 m3/s
3
62,158 lbm / ft

Desain Pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)

0,45

()

0,13

...................................................... (Per.12-15, Peters,

2004)
= 0,363 (0,0111 m3/s)0,45.(995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1175 m = 4 in
Ukuran Spesifikasi Pipa
Dari Appendix A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan
ukuran sebagai berikut :
Ukuran pipa nominal = 4 in
Schedule number

= 40

Diameter dalam (ID)

= 4,026 in = 0,1023 m = 0,336 ft

Diameter Luar (OD)

= 4,500 in = 0,1143 m = 0,375 ft

Luas Penampang dalam (At)

= 0,008219 m2

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kecepatan linier, v =

0,0111 m 3 / s
Q
=
=1,3505 m / s = 4,4307 ft/s
At
0,008219 m 2

Bilangan Reynold,
NRe

==

V D (62,158 lbm / ft 3 ) (4,4307 ft / s ) (0,336 ft )


=
= 171.999,181
0,000538 lbm / ft.s

Karena NRe > 4100, maka aliran turbulen


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,000046 ....... (Fig.12-1, Peters,
2004)
Pada NRe = 171.999,181 diperoleh harga

0,000046 m
= 0,00045
0,1023 m

Maka harga f = 0,01

(Fig.12-1,

Peters,

2004)

Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus, L1 = 25 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13

(App.C-2a,

Foust,1980)
L2 = 1 x 13 x 0,336 = 4,368 ft
- 2 buah standard elbow 90o ; L/D = 30

(App.C-2a,

Foust,1980)
L3 = 2 x 30 x 0,336 = 20,16 ft
- 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27

(App.C-2a,

Foust,1980)
L4 = 0,5 x 27 x 0,336 = 4,536 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 55

(App.C-2a,

Foust,1980)
L5 = 1,0 x 55 x 0,336 = 18,48 ft
Panjang pipa total (L) = 72,544 ft

Faktor gesekan ,

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

F=

f .v 2 . L (0,01) (4,4307) 2 (72,544)


=
= 0,6587 ft.lbf / lbm
2 g c .D
2(32,174)(0,336)

Kerja Pompa :
Dari persamaan Bernoulli :
W = Z

V2
g
+
gc
2ag c

+ (Pv ) + F

(Peters,

2004)
Tinggi pemompaan, Z = 15 ft
Velocity Head,

Pressure Head,
Static head, Z

V 2
=0
2g c

=0

g
= 15 ft.lbf/lbm
gc

Maka, W = 15 + 0 + 0 + 0,6587 = 15,6587 ft.lbf/lbm


Daya Pompa
P = W Q = (15,6587 ft.lbf/lbm)(0,3974 ft3/s)(62,158 lbm/ft3) = 386,7948 ft.lbf/s
Efisiensi pompa 80% : P =

386,7948
= 0,8274 Hp
550 x 0,8

Digunakan pompa dengan daya standar 1 Hp

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI
Perhitungan analisa ekonomi dalam Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun
Padat ini menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
1. Pabrik beroperasi selama 300 hari dalam setahun
2. Kapasitas maksimum adalah 600.000 ton/tahun
3. Perhitungan didasarkan pada harga alat terpasang
4. Harga alat disesuaikan Mei 2009, dimana nilai tukar dolar terhadap
rupiah adalah US$ 1 = Rp 10.310,- (Harian Analisa 27 Mei, 2009)

LE.1. Modal Investasi Tetap


LE.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
LE.1.1.1. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp. 180.000,-/m2


Luas tanah seluruhnya

= 10.000 m2

Harga tanah seluruhnya = 10.000 m2 x Rp 180.000,-/m2 = Rp 1.800.000.000,Harga perataan tanah diperkirakan 5% dari harga tanah seluruhnya
(Timmerhaus, 1991)
Biaya perataan tanah

= 0,05 x Rp. 1.800.000.000,- = Rp. 90.000.000,-

Total biaya tanah (A)

= Rp. 1.800.000.000,- + Rp. 90.000.000,= Rp. 1.710.000.000,-

LE.1.1.2. Harga Bangunan


Tabel LE-1 Perincian harga bangunan
No

Jenis areal

Luas
2

(m )

Harga/m2
(Rp)

Harga total

(Rp)

Area proses

1600

3.000.000,-

4.800.000.000,-

Area produk

300

1.000.000,-

300.000.000,-

Bengkel

150

500.000,-

75.000.000,-

Area bahan baku

300

750.000,-

225.000.000,-

Pengolahan limbah

400

400.000,-

160.000.000,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Laboratorium

150

1.000.000,-

150.000.000,-

Stasiun operator

80

1.000.000,-

80.000.000,-

Pengolahan air

500

750.000,-

375.000.000,-

Pembangkit listrik

100

1.000.000,-

100.000.000,-

10

Unit pemadam kebakaran

80

1.500.000,-

120.000.000,-

11

Perpustakaan

100

1.000.000,-

100.000.000,-

12

Kantin

100

500.000,-

50.000.000,-

13

Parkir

150

200.000,-

30.000.000,-

14

Perkantoran

200

1.000.000,-

200.000.000,-

15

Daerah perluasan

800

200.000,-

160.000.000,-

16

Pos keamanan

32

750.000,-

24.000.000,-

17

Tempat berkumpul darurat

200

200.000,-

40.000.000,-

18

Tempat ibadah

100

500.000,-

50.000.000,-

19

Poliklinik

64

750.000,-

48.000.000,-

20

Perumahan karyawan

1000

1.500.000,-

1.500.000.000,-

21

Taman

450

100.000,-

45.000.000,-

22

Jalan

1600

200.000,-

320.000.000,-

23

Sarana olah raga

600

100.000,-

60.000.000,-

Total

10.000

9.012.000.000,-

Total Biaya bangunan dan Sarana (B) = Rp. 9.012.000.000,-

LE.1.1.3. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
X
Cx = Cy 2
X1
Dimana

Ix

I y

(Timmerhaus, 2004)

Cx = Harga peralatan pada tahun 2009


Cy = Harga peralatan pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = Kapasitas alat yang tersedia
X2 = Kapasitas alat yang diinginkan

Ix= = Indeks harga pada tahun 2009


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Iy = Indeks harga pada tahun yang tersedia


m = faktor eksponensial (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2009 digunakan metode regresi
koefisien korelasi :

[n. X .Y X . Y ]

r=

[n. X i ( X i ) 2 x(n Yi ( Yi ) 2 ]
2

(Montgomery, 1992)

Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift


Tahun

Indeks

X1

(Y1)

1987

Xi2

Yi2

XiYi

814

3948169

662596

1617418

1988

852

3952144

725904

1693776

1989

895

3956121

801025

1780155

1990

915,1

3960100

837403

1821049

1991

930,6

3964081

866016

1852824,6

1992

943,1

3968064

889438

1878655,2

1993

964,2

3972049

929682

1921650,6

1994

993,4

3976036

986844

1980839,6

1995

1027,5

3980025

1055756

2049862,5

10

1996

1039,1

3984016

1079729

2074043,6

11

1997

1056,8

3988009

1116826

2110429,6

12

1998

1061,9

3992004

1127632

2121676,2

13

1999

1068,3

3996001

1141265

2135531,7

14

2000

1089,0

4000000

1185921

2178000,0

15

2001

1095,9

4004001

1196617

2188893,9

16

2002

1102,5

4008004

1215506

2207205,0

Total

31912

15846,4

63648824

15818164

31612010,5

Sumber: Timmerhaus , 2004


Data :

n = 16

Xi = 31912

Yi = 15846,4

XiYi = 31612010,5

Xi2 = 63648824

Yi2 = 15818164

Dengan memasukkan harga pada Tabel LE.2 , maka diperoleh harga


koefisien korelasi:
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

[(16)(31612010,5) (31912)(15846,4)]

r=

[(16)(63648824) (31912) 2 ]x[(16)(15818164) (15846,4) 2 ]

=1

Harga koefisien +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linear antara


variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan
regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X
Dengan

Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2009)


X = variabel tahun ke n 1
a,b = tetapan persamaan regresi

Untuk mengetahui harga indeks tahun yang diinginkan, lebih dahulu dicari tetapan a
dan b :

(Montgomery, 1992)

[X
a=

2
1

xY1 [X 1 x( X 1 .Y1 )]

(n. X i ) ( X i ) 2

b=

(n. X iYi ) ( X i Yi )
(n. X i ) ( X i ) 2
2

Jika disubtitusikan harga pada tabel LE. 2, diperoleh harga


a=
b=

[63648824 x15846,4] [31912 x 31612010,5)] = -36351,8529


(16 x 63648824) (31912) 2

[16 x 31612010,5] [31912 x 15846,4)]


(16 x 63648824) (31912) 2

= 18,7226

Sehingga persamaan regresi linier adalah:


Y = a + b.X
Y = -36351,8529 + 18,7226 x X
Dengan demikian harga indeks pada tahun 2009 (X = 2009) adalah
Y2008 = -36351,8529 + 18,7226 (2009)
Y

= 1243,1279

Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah eksponensial (m) Marshall


& Swift. Harga faktor eksponen beracuan pada Tabel 6.4 Timmerhaus (2004). Untuk
alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya dianggap 0,6 (Timmerhaus, 2004).
Tabel LE.3 Beberapa tipe harga eksponensial peralatan dengan metode Marshall &
Swift
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Peralatan

Batasan Ukuran

Satuan Eksponen (m)

Reaktor

102 - 104

Gallon

0,54

Pompa sentrifugal

0,5 1,5

Hp

0,63

Pompa sentrifugal

1,5 40

Hp

0,09

Tangki

102 - 104

Gallon

0,49

10 - 102

ft2

1 10

m2

Dryer

0,76

Sumber : Timmerhaus, 2004

Contoh perhitungan estimasi harga peralatan


Nama alat : Tangki Gliserin
Jumlah

: 1 unit

Kapasitas (X2)

= 46,31 m3

(Lampiran C)

X1

= 1 m3

(Timmerhaus, 2004)

Cy

= US$ 6.900,-

(Timmerhaus, 2004)

Ix 2008 = 1.243,1279
Iy 2002 = 1.102,5
m

= 0,49

Maka,
46,31
Cx = US$ 6.900,- x
1

0 , 49

1.243,1279
x
x Rp 10.310,-/US$
1.102,5

= Rp 391.242.386,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat yang digunakan dalam
proses yang dapat dilihat pada Tabel. LE. 4 sedangkan harga peralatan yang
digunakan pada utilitas dapat dilihat pada Tabel. LE. 5 di bawah ini :
Tabel LE. 4 Perkiraan Harga Peralatan Proses
No
1
2
3
4

Nama Alat
Tangki RBDPS
Gudang NaOH
Tangki Reaktor*
Tangki Gliserin

Unit
3
1
1
1

Harga/unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

591.033.600,408.946.998,407.984.503,391.242.386,-

1.773.100.800,408.946.998,407.984.503,391.242.386,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Tangki EDTA
Tangki Pencampur*
Tangki Parfum
Mixer
Separator*
Flash Drum*
Vacum Dryer*
Cyclone *
BSFM*
Gudang Produk
Pompa 1
Pompa 2
Pompa 3
Pompa 4
Pompa 5
Pompa 6
Pompa 7
Pompa 8
Screw Conveyor*
Belt Conveyor*
Elevator*

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

173.852.069,367.164.824,216.825.291,260.720.341,437.422.129,368.159.596,989.852.673,520.167.886,843.320.876,364.600.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,87.200.000,86.500.000,143.729.629,-

Total

173.852.069,367.164.824,216.825.291,260.720.341,437.422.129,368.159.596,989.852.673,520.167.886,843.320.876,364.600.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,8.000.000,87.200.000,86.500.000,143.729.629,7.904.790.001,-

Tabel LE.5 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas


No
1
2
3
4
5
6
7

Nama Alat
Bak Pengendapan
Sand Filter
Menara Air
Tangki Kaporit
Tangki H2SO4
Tangki NaOH
Cation Exchanger*

Unit
1
1
1
1
1
1
1

Harga/unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

614.285.221,176.407.324,405.277.105,6.044.117,3.598.573,5.362.041,114.585.646,-

614.285.221,176.407.324,405.277.105,6.044.117,3.598.573,5.362.041,114.585.646,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Anion Exchanger*
Deaerator*
Boiler*
Pompa 1
Pompa 2
Pompa 3
Pompa 4
Pompa 5
Pompa 6
Genset

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total

114.585.646,56.841.935,92.725.265,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,150.248.066,-

114.585.646,56.841.935,92.725.265,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,150.248.066,1.769.924.939,-

Ket : *) untuk peralatan impor


Untuk harga alat impor sampai dilokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
1.

Biaya transportasi

=5%

2.

Biaya asuransi

=1%

3.

Bea masuk

= 15 %

(Rusjdi, 2004)

4.

PPn

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

5.

PPh

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

6.

Biaya gudang di pelabuhan

= 0,5 %

7.

Biaya administrasi pelabuhan

= 0,5 %

8.

Transportasi lokal

= 0,5 %

9.

Biaya tidak terduga

= 0,5 %

Total

= 43 %

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
1.

PPn

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

2.

PPh

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

3.

Transportasi lokal

= 0,5 %

4.

Biaya tidak terduga

= 0,5 %

Total

= 21 %

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (Purchased Equipment Delivered) adalah :
= (1,43 x (Rp. 4.251.502.116,- + Rp. 378.738.492,-) +
(1,21 x (Rp. 3.653.287.885,- + Rp. 1.391.186.447,-))
= Rp. 12.725.058.010,Biaya pemasangan diperkirakan 15% dari haraga peralatan

(Timmerhaus,2004)

Biaya pemasangan = 0,15 x Rp 12.725.058.010,= Rp 1.908.758.701,-

LE.1.1.4 Harga Peralatan Terpasang (HPT)


Harga Peralatan Terpasang (C) = Rp 12.725.058.010,-+Rp. 1.908.758.701,= Rp. 14.633.816.711,-

LE.1.1.5 Instrumentasi dan Alat Kontrol


Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 10 % dari HPT (Peters, dkk.
2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,1 x Rp. 14.633.816.711,=Rp. 1.463.381.671,-

LE.1.1.6 Biaya Perpipaan


Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT
Biaya perpipaan (E)

(Peters, dkk. 2004).

= 0,8 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 11.707.053.369,-

LE.1.1.7 Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT

(Peters, dkk. 2004).

Biaya instalasi listrik (F) = 0,1 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 1.463.381.671,LE.1.1.8 Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT.

(Peters dkk.

2004)
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Biaya insulasi (G) = 0.08 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 1.170.705.337,-

LE.1.1.9 Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT

(Peters, dkk. 2004).

Biaya inventaris kantor (H) = 0,01 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 146.338.167,-

LE.1.1.10 Biaya Fasilitas Servis


Diperkirakan biaya fasilitas servis 1 % dari HPT

(Peters, dkk. 2004).

Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan (I)


= 0,01 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 146.338.167,-

LE.1.1.11 Sarana Transportasi


Sarana transportasi untuk mempermudah pekerjaan dapat dilihat pada tabel
LE.6 dibawah ini.
Tabel LE.6 Rincian Biaya Sarana Transportasi
Peruntukan
Dewan Komisaris

Unit

Tipe

Sedan Altis

Harga/unit (Rp)
250.000.000

Harga Total (Rp)


500.000.000

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Direktur

Kijang Inova

170.000.000

170.000.000

Manager

Sedan Soluna

150.000.000

900.000.000

Kepala Bagian

Toyota Avanza

110.000.000

660.000.000

Kepala Seksi

Sedan timor

90.000.000

630.000.000

Bus Karyawan

Bus

300.000.000

600.000.000

Truk

Tuk

200.000.000

600.000.000

Ambulance

Mini Bus

200.000.000

200.000.000

Pemadam Kebakaran

Truk Tangki

360.000.000

360.000.000

Total

4.620.000.000

Total biaya sarana transportasi (J) adalah sebesar Rp. 4.620.000.000,-

Total Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)


MITL = A + B+ C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 46.073.015.093,-

LLE.1.2 Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL)


LLE.1.2.1 Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari modal investasi tetap langsung (MITL)
(Peters, dkk., 2004)
Pra Investasi (K)

= 0,07 x Rp. 46.073.015.093,= Rp. 3.225.111.057,-

LE.1.2.2 Biaya Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 10 % dari modal investasi tetap langsung (MITL)
(Peters, dkk., 2004)
Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,1 x Rp. 46.073.015.093,= Rp. 4.607.301.509,Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LE.1.2.3 Biaya Legalitas


Diperkirakan 4 % dari modal investasi tetap langsung (MITL)
(Peters, dkk., 2004)
Biaya Legalitas (M) = 0,04 x Rp. 46.073.015.093,= Rp. 1.842.920.604,-

LE.1.2.4 Biaya Kontraktor


Diperkirakan 10 % dari MITL

(Peters, dkk. 2004)

Biaya Kontraktor (N) = 0,1 x Rp. 46.073.015.093,= Rp. 4.607.301.509,-

LE.1.2.5 Biaya Tidak Terduga


Diperkirakan 10 % dari total harga peralatan
Biaya Tidak Terduga (O)

(Peters, dkk. 2004)

= 0,1 x Rp. 46.073.015.093,= Rp. 4.607.301.509,-

Total MITTL

=K+L+M+N+O
= Rp. 18.889.936.188,-

Total MIT

= MITL +MITTL
= ( Rp. 46.073.015.093,- + Rp. 18.889.936.188,- )
= Rp. 64.962.951.281,-

LE.2 Modal Kerja


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
mampu menarik hasil penjualan dan memutar keuangannya. Modal kerja dihitung
untuk mengoperasikan pabrik selama 3 bulan (90 hari). Modal kerja terdiri dari :
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LE.2.1 Persediaan Bahan Baku


LE.2.1.1 Bahan Baku Proses
1. RBDPS
Kebutuhan
Harga
Harga total

= 230.982,168 kg/jam
= Rp.4.000,- /kg

(PT. Adolina, 2008)

= 90 hari x 24 jam/hari x 230.982,168 kg/jam x Rp.4.000,= Rp. 1.995.685.931.520,-

2. NaOH
Kebutuhan

= 29.613,0985 Kg/jam

Harga

= Rp. 10.000- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 29.613,0985 Kg/jam x Rp. 10.000

(PT. Bratachem,2008)

= Rp. 639.642.927.600,3. Gliserin


Kebutuhan

= 6.083,3333 Kg/jam

Harga

= Rp. 32.000,- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 6.083,333 Kg/jam x Rp. 32.000

(CV. Rudang Jaya,2008)

= Rp. 420.479.997.696,4. EDTA


Kebutuhan

= 166,67 kg / jam

Harga

= Rp. 150.000,- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 166,67 kg/jam x Rp. 150.000,-/kg

(CV. Rudang Jaya, 2008)

= Rp. 5.410.800.000,-

5. Parfum
Kebutuhan

= 4.166,6667 kg / jam

Harga

= Rp. 150.000,- /liter

(CV. Rudang Jaya, 2008)

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Harga total

90 hari x 8 jam/hari x 4.166,6667 kg/jam


x 150.000 / liter
0,912 kg/liter

= Rp493.421.056.579,-

LE.2.1.2 Bahan Baku Utilitas


1. Kaporit
Kebutuhan

= 0,0028 kg/jam

Harga

= Rp. 7.000,- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 0,0028 kg/jam x Rp. 7.000,-/kg

(CV. Rudang Jaya, 2008)

= Rp. 42.336,2. NaOH


Kebutuhan

= 0,2589 kg/jam

Harga

= Rp.10.000,- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 0,2589 kg/jam x Rp. 10.000,-/kg

(CV. Rudang Jaya, 2008)

= Rp. 5.592.240,3. Asam Sulfat


Kebutuhan

= 0,0392 kg/jam

Harga

= Rp.10.000,- /kg

Harga total

= 90 hari x 24 jam/hari x 0,0392 kg/jam x Rp. 10.000,-/kg

(CV. Rudang Jaya, 2008)

= Rp. 846.720,4. Solar


Kebutuhan = 1.697,2917Liter/jam
Harga solar industri = Rp. 5.500,- /Liter

(PT. Pertamina, 2008)

Harga total = 90 hari x 24 jam/hari x 1.697,2917 Liter/jam x Rp. 5.500,


= Rp. 20.163.825.396,-

5. Na2CO3
Kebutuhan

= 0,0038 kg/jam

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Harga
Harga total

= Rp.10.000,- /kg

(CV. Rudang Jaya, 2008)

= 90 hari x 24 jam/hari x 0,0038 kg/jam x Rp. 10.000,-/kg


= Rp.82.080,-

Total biaya bahan baku proses dan utilitas


Total = Rp. 3.554.640.713.395,- + Rp. 20.170.388.772,= Rp. 3.574.811.102.167,Total Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah Rp.
3.574.811.102.167,Total biaya bahan baku dan utilitas selama 1 tahun :

12
= xRp 3.574.811.102.167,-

3
= Rp 14.299.244.408.668,-

LE.2.2 Kas
LE.2.2.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.7 Perincian Gaji Pegawai Pabrik Pembuatan Sabun Padat dari RBDPS
Jabatan

Jlh

Gaji/bln (Rp)

Total gaji/bln (Rp)

Dewan Komisaris

25.000.000

50.000.000

Direktur

15.000.000

15.000.000

Manajer Produksi

10.000.000

10.000.000

Manajer Teknik

10.000.000

10.000.000

Manajer Umum dan Keuangan

10.000.000

10.000.000

Manajer Pemasaran

10.000.000

10.000.000

Kabag Produksi

7.000.000

7.000.000

Kabag Utilitas

7.000.000

7.000.000

Kabag Teknik

7.000.000

7.000.000

Kabag Umum dan Keuangan

7.000.000

7.000.000

Kabag Pemasaran

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi R & D, QC/QA

7.000.000

7.000.000

Kepala Seksi Pengolahan air dan Limbah

5.000.000

5.000.000

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Kepala Seksi Mesin / Instrumentasi

5.000.000

5.000.000

Kepala Seksi Keamanan

5.000.000

5.000.000

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat

5.000.000

5.000.000

Kepala Seksi Kesehatan

5.000.000

5.000.000

Kepala Seksi Pembelian dan Pemasaran

5.000.000

5.000.000

Kepala Seksi Proses

5.000.000

5.000.000

Sekretaris

3.000.000

3.000.000

Karyawan Produksi

80

2.500.000

200.000.000

Karyawan Teknik

10

2.500.000

25.000.000

Karyawan Utilitas

2.500.000

12.500.000

Karyawan R & D, QC / QA

10

2.500.000

25.000.000

Karyawan Administrasi dan Keuangan

2.500.000

12.500.000

Karyawan Pemasaran dan Personalia

10

2.500.000

25.000.000

Dokter

4.000.000

4.000.000

Perawat

1.500.000

3.000.000

Petugas Keamanan

2.000.000

14.000.000

Supir

1.500.000

6.000.000

Petugas Kebersihan

1.000.000

7.000.000

Total

163

519.000.000,-

Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp. 519.000.000,Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp. 1.557.000.000,-

LE.2.2.2 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai
Biaya Administrasi Umum

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 1.557.000.000,= Rp. 155.700.000,-

LE.2.2.3 Biaya Pemasaran


Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai

(Peters, dkk. 2004).

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Biaya Pemasaran

= 0,1 x Rp. 1.557.000.000,= Rp. 155.700.000,-

LE.2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan


Menurut UU No 20 Tahun 2004 Jo UU No 21 Tahun 2004,
Tabel LE.8 Perincian Pajak Bumi dan Bangunan
Objek Pajak

Luas (m2)

Bumi
Bangunan

NJOP (Rp)
Per m2

Jumlah

10.000

100,000,-

1.000.000.000,-

10.000

300,000,-

3.000.000.000,-

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB


= Rp 1.000.000.000,- + 3.000.000.000,= Rp 4.000.000.000,NJOP tidak kena pajak = Rp 24.000.000,- (PERDA Sumatera Utara 2005)
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 4.000.000.000,- - Rp 24.000.000,= Rp 3.976.000.000 ,Nilai Jual Kena Pajak = 20 % x Rp 3.976.000.000 ,= Rp. 795.200.000 ,Tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

= 0,5 % x Rp795.200.000 ,= Rp 39.760.000, -

PBB per 3 bulan

3
x 39.760.000 = Rp 9.940.000,12

Berikut perincian Biaya kas pada tabel LE.9.


Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel LE.9 Perincian Biaya Kas


No

Jenis Biaya

Jumlah (Rp)

Gaji Pegawai

Administrasi Umum

155.700.000,-

Pemasaran

155.700.000,-

Pajak Bumi dan Bangunan


Total

1.557.000.000,-

9.940.000,1.878.340.000,-

LE.2.3 Biaya Start Up


Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (MIT) (Peters, dkk. 2004).
Biaya Start-Up

= 0,12 x Rp. 64.962.951.281,= Rp 7.795.554.154,-

E.2.4 Piutang Dagang


PD =

IP
x HPT
12

(Peters dkk, 2004)

Dimana :
PD

: Piutang Dagang

IP

: Jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)

HPT

: Hasil Penjualan Tahunan

Penjualan :
Penjualan :
Harga jual sabun

= US S 6.125 /ton

Produksi sabun

= 600.000 ton/tahun

(PT.HPC.2008)

Hasil penjualan sabun tahunan = 600.000 ton/tahun x USS 4.125 /ton x Rp. 10.310
=Rp. 25.517.250.000.000,- /tahun
Piutang Dagang =

3
x Rp. 25.517.250.000.000,12

= Rp. 6.379.312.500.000,-

Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel LE.10 dibawah ini.
Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Tabel LE.10 Perincian Modal Kerja


No

Perincian

Jumlah (Rp)

Bahan Baku

Kas

1.878.340.000,-

Start Up

7.795.554.154 ,-

Piutang Dagang

14.299.244.408.668

6.379.312.500.000,-

Total

20.688.230.802.822,-

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 64.962.951.281,- + Rp. 20.688.230.802.822,= Rp. 20.753.193.754.103,-

Modal ini berasal dari :


3. Modal Sendiri
Besarnya modal sendiri adalah 60 % dari total modal investasi
Modal sendiri adalah sebesar = 0,6 x Rp 20.753.193.754.103,= Rp. 12.451.916.252.462,2.

Pinjaman dari Bank


Besarnya modal sendiri adalah 40 % dari total modal investasi
Pinjaman dari bank adalah sebesar

= 0,4 x Rp. 20.753.193.754.103,= Rp. 8.301.277.501.641,-

LE.3 Biaya Produksi Total


LE.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
LE.3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 1 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga besarnya gaji total adalah sebagai berikut :
Gaji total (P)

= (12+1) x Rp. 519.000.000,= Rp. 6.747.000.000,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

LE.3.1.2 Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah sebesar 10 % dari total pinjaman.
Bunga pinjaman bank (Q)

= 0,1 x Rp. 8.301.277.501.641,= Rp. 830.127.750.164,-

LE.3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi


Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu (1) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji,
2004). Pada Pra Rancangan Pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straiht line
method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai
dengan Undang undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 Ayat 6
dapat dilihat pada tabel LE.11 dibawah ini.
Tabel LE.11 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta

Masa

Tarif

Berwujud

(Tahun)

(%)

Kelompok 1

25

Kelompok 2

12,5

Mobil, truk kerja

Kelompok 3

10

6,25

Mesin industri kimia, mesin industri mesin

20

Beberapa Jenis Harta

I. Bukan Bangunan
Mesin kantor, alat perangkat industri

II. Bangunan
Permanen

Bangunan sarana dan penunjang

(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji, 2004)


Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
D=

PL

= Depresiasi per tahun

= Harga awal peralatan

= Harga akhir peralatan

= Umur peralatan (tahun)

(Peters dkk,2004)

Dimana :

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Perincian biaya depresiasi sesuai UU Republik Indonesia dapat dilihat pada tabel
LE.12 dibawah ini.
Tabel LE.12 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU RI No. 17 Tahun 2000
Komponen

Biaya (Rp)

Bangunan

Umur
(Tahun)

Depresiasi (Rp)

9.012.000.000,-

20

1.802.400.000,-

12.725.058.010,-

10

1.272.505.801,-

1.463.381.671,-

58.535.267,-

11.707.053.369,-

468.282.135,-

Instalasi listrik

1.463.381.671,-

58.535.267,-

Insulasi

1.170.705.337,-

46.828.213,-

Inventaris kantor

146.338.167,-

5.853.527,-

Fasilitas servis

146.338.167,-

5.853.527,-

4.620.000.000,-

369.600.000,-

Peralatan proses dan utilitas


Instrumentasi dan Alat control
Perpipaan

Sarana transportasi
Total

4.457.993.737,-

Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami


penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tidak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
merapkan taat azas (UURI Pasal 11 Ayat 1 No. 17 Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok 4 (empat) tahun sesuai pendekatan perkiraan harta tidak berwujud
yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun,

maka biaya amortisasi adalah 20 % dari MITTL,

sehingga biaya amortisasi adalah sebagai berikut :


Biaya Amortisasi

= 0,2 x Rp. 18.889.936.188,= Rp. 3.777.987.238,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Total biaya depresiasi dan amortisasi


= Rp. 4.457.993.737,- + Rp. 3.777.987.238,= Rp. 8.235.980.975,Total biaya depresiasi dan amortisasi (R) =Rp 8.235.980.975,-

LE.3.1.4 Biaya Tetap Perawatan


1. Perawatan mesin dan alat alat proses
Diperkirakan 10 % dari harga peralatan terpasang di pabrik
(Peters, dkk. 2004)
Biaya perawatan mesin

= 0,1 x Rp. 14.633.816.711,= Rp. 1.463.381.671,-

2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan
Perawatan bangunan

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 9.012.000.000,= Rp. 901.200.000,-

3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan
Perawatan kendaraan

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 4.620.000.000,= Rp. 462.000.000,-

4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol
(Peters, dkk. 2004).
Perawatan instrumen

= 0,1 x Rp. 1.463.381.671,= Rp. 146.338.167,-

5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan
Perawatan perpipaan

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 11.707.053.369


= Rp. 1.170.705.337,-

6. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik

(Peters, dkk. 2004).

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Perawatan listrik

= 0,1 x Rp. 1.463.381.671,= Rp. 146.338.167,-

7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi
Perawatan insulasi

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 1.170.705.337,= Rp. 117.070.533,-

8. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor
Perawatan inventaris

(Peters, dkk. 2004).

= 0,1 x Rp. 146.338.167,= Rp. 14.633.817,-

9. Perawatan fasilitas servis


Diperkirakan 10 % dari harga fasilitas servis

(Peters, dkk. 2004).

Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1 x Rp. 146.338.167,= Rp. 14.633.817,Total biaya perawatan (S)

=Rp. 4.436.301.509,-

LE.3.1.5 Biaya Tambahan (Plant Overhead Cost)


Diperkirakan 20% dari modal investasi tetap (MIT)

(Peters, dkk, 2004)

(T) = 0,2 x Rp. 64.962.951.281,= Rp. 12.992.590.256,-

LE.3.1.6 Biaya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan


Diperkirakan 10% dari biaya tambahan
(U) = 0,1 x Rp. 12.992.590.256,= Rp 1.299.259.026,-

LE.3.1.7 Asuransi
a, Asuransi pabrik diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (MIT)
= 0,01 x Rp 46.962.951.281,= Rp 469.629.513,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

b. Asuransi karyawan 2,54 % dari total gaji karyawan, dimana 1 % ditanggung


oleh karyawan dan 1,54 % ditanggung oleh perusahaan
= 0,0154 x (12/3) x Rp 519.000.000,= Rp 31.970.400,Total biaya asuransi V = Rp 469.629.513,- + Rp 31.970.400,= Rp 501.599.913,-

LE.3.1.8 Pajak Bumi dan Bangunan


PBB (W) = 39.760.000
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U + V + W
= Rp. 864.340.481.843 ,-

LE.3.2 Biaya Variabel


A. Biaya variabel bahan baku proses dan utilitas pertahun sama dengan biaya tetap
bahan baku proses dan utilitas pertahun.
Total biaya bahan baku dan utilitas selama 1 tahun :

12
xRp 3.574.811.102.167,-

3
Rp 14.299.244.408.668,B. Biaya Variabel Pemasaran
Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran
= 0,1 x Rp 155.700.000,= Rp 15.570.000,C. Biaya Variabel Perawatan
Diperkirakan 15% dari biaya tetap perawatan
= 0,15 x Rp 4.436.301.509,= Rp. 665.445.226,-

D.

Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5% dari biaya tambahan
= 0,05 x Rp 12.992.590.256,= Rp 649.629.513,-

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Total Biaya Variabel (Variabel Cost) = A + B + C + D


= Rp 14.300.575.053.407,Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 864.340.481.843,- + Rp 14.300.575.053.407,= Rp 15.164.915.535.250,LE.4. Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
LE.4.1 Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak = Total Penjualan Total Biaya Produksi
= Rp. 25.517.250.000.000,- - Rp. 15.164.915.535.250,= Rp. 10.352.334.464.750,-

LE.4.2 Pajak Penghasilan,


Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) atas perhitungan dihitung berdasarkan
Undang-Undang No,17 tahun 2000 Tentang Perubahan Ketiga Atas UU No. 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah :
Tabel LE.13 UU No.17 Tahun 2000
Tarif Pajak

Jumlah Penghasilan Kena Pajak

(%)

Penghasilan sampai dengan Rp,50,000,000,-

10

Penghasilan Rp,50,000,000,- s/d Rp,100,000,000,-

15

Penghasilan di atas Rp,100,000,000,-

30

Maka Pajak Penghasilan yang harus dibayar adalah :


10 % x Rp.50.000.000.-

= Rp.

5.000.000,-

15 % x (Rp.100.000.000.- - Rp, 50.000.000.-)

= Rp.

7.500.000,-

30 % x (Rp. 10.352.334.464.750,- Rp. 100.000.000,-) =Rp. 3.105.670.339.425 +


Total pajak penghasilan (PPh)

= Rp. 3.105.682.839.425,-

LE.4.3 Laba Setelah Pajak


Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak PPh
= Rp. 10.352.334.464.750,- - Rp. 3.105.682.839.425,Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

= Rp. 7.246.651.625.325,-

LE.5. Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)
PM =

Laba sebelum pajak


x 100%
total penjualan

PM =

Rp. 10.352.334.464.750,x 100%


Rp. 25.517.250.000.000,-

= 40,57 %
B. Break Even Point (BEP)
BEP =

Biaya Tetap
x 100%
Total Penjualan - Biaya Variabel

BEP =

Rp. 864.340.481.843 ,x 100%


Rp. 25.517.250.000.000,- - Rp. 14.300.575.053.407,-

= 15,86 %
C Return on Investement (ROI)
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal setiap
tahun dari penghasilan bersih.
ROI =
ROI =

Laba setelah pajak


x 100%
Total modal investasi

Rp. 7.246.647.590.625,x 100%


Rp. 20.753.169.622.583,-

= 39,92 %
D. Pay Out Time (POT)
POT =

1
x 1 Tahun
ROI

POT =

1
x 1 Tahun = 2,5 Tahun
0,3992

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

E. Return On Network (RON)


RON =

Laba setelah pajak


x 100 %
Modal sendiri

RON =

Rp. 7.246.647.590.625,x 100 %


Rp. 12.451.901.773.549,-

RON = 58,2 %

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
cast flow diambil ketentuan sebagai berikut :
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun.
- Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun.
- Amortasi dihitung untuk 5 tahun.
- Masa pembangunan disebut tahun ke-nol.
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke-10.
- Cash flow = Laba sesudah pajak + Depresiasi + Harga tanah + Amortasi
Internal rate of return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan
rata - rata bunga pertahun dari semua pengeluaran dan pemasukan, apabila IRR
ternyata lebih besar dari bunga rill yang berlaku, maka pabrik akan
menguntungkan, tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga rill yang berlaku maka
pabrik dianggap rugi.
Dari Tabel LE.14 diperoleh IRR = 49,46 %, sehingga pabrik akan
menguntungkan karena lebih besar dari bunga pinjaman bank saat ini yaitu
sebesar 25 % (Bank Indonesia, 2008).

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Ade Friadi Lubis : Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Sabun Padat Dari RBDPs (Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin) Dengan Kapasitas 600.000 Ton/Tahun, 2009.

Anda mungkin juga menyukai