Anda di halaman 1dari 13

III.

PEMBAHASAN MATERI

A. Pengertian Sifat-sifat yang Wajib bagi Allah SWT

Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang tidak terhingga bagi Allah. Wajib
bagi setiap Orang yang Mukallaf (Islam, Baligh, berakal) untuk mempercayai bahwa
terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga (Wajib) bagi Allah. Sifat –
sifat yang wajib bagi Allah SWT, dan wajib pula bagi kita umat Islam untuk
mengetahuinya adalah sebanyak 20 (dua puluh) sifat Yaitu : Wujud, Qidam, Baqa’,
Mukhalafatu lil hawadisi, Qiyamuh Binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat, Iradat, ‘Ilmun,
Hayat, Sama’ Bashar, Kalam, Qadiran, Muridan, ‘Aliman, Hayyan, Sami’an,
Bashiran, Mutakalliman.

Dibawah ini akan kami jelaskan arti dari 20 (dua puluh) sifat-sifat yang wajib bagi
Allah SWT , beserta dalil-dalilnya dari Kitab Suci Al Qur’an

1. Wujud (ada)

Artinya Allah itu ada, setiap orang Islam wajib mempercayai adanya Allah SWT, dan
wajib meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Sebagaimana Firman Allah
dalam Al-Qur an :

‫ي‬
ْ ‫ــر‬ َّ ‫اِنَّنِ ْي اَنَا هٰللاُ ََلا هِلهَ ا ََِّل ا َ نَا ْ فَا ْعــبُــ ْدنِ ْي َواَقِــ ِم ال‬
ِ ‫صــالَة َ ِل ِذ ْك‬
Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“. (QS. Thaha: 14)

2. Qidam (Terdahulu)

Artinya Allah itu ada sejak semua makhluk belum ada. Allah adalah sumber adanya
makhluk, Ia yang menciptakan sehingga Pencipta itu pasti lebih awal atau lebih
dahulu sebelum adanya sesuatu yang diciptakan. Sebagaimana dalam firman-Nya:

‫ُه َو ْاَلَ َّو ُل َو ْ ه‬


‫اَل ِخ ُر‬

1
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir…” (QS. Al-Hadid: 3)

3. Baqa’ (Kekal)

Artinya Allah itu Kekal dan Abadi yang tiada akhir dan tiada ujungnya. Dia akan
tetap ada selamanya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

َ‫ش ْيءٍ هَا ِل ٌك ا اَِل َو ْج َههٗ لَهُ ْال ُح ْك ُم َواِلَ ْي ِه ت ُ ْر َجعُ ْون‬
َ ‫ُك ُّل‬
Artinya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala
penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan“. (QS. Al-Qasas: 88)

Dan Firman Allah :

ِ ْ ‫َويَب هْقى َو ْجهُ َربِ َك ذُو ْال َج َال ِل َو‬


‫اَل ْك َر ِام‬
Artinya : “dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan” (QS. Ar-Rahman : 27)

4. Mukholafatu Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya)

Artinya Allah tidak serupa dengan makhluk ciptaan-Nya. Itulah keistimewaan dan
keagungan Sang Pencipta. Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam firman-Nya:

ِ ‫س ِم ْي ُع ْال َب‬
‫صي ُْر‬ َ ‫ْس َك ِمثْ ِل ِه‬
َّ ‫ش ْي ٌء َو ُه َو ال‬ َ ‫لَي‬
Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha
Mendengar dan Melihat“. (QS. Asy-Syura: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)

Artinya adalah Allah itu berdiri sendiri, melakukan dan menciptakan apapun tanpa
bantuan makhluk-Nya. Allah berdiri sendiri, Allah menciptakan langit dan bumi,
surga dan neraka, manusia, hewan, gunung-gunung dan lain sebagainya dengan
kekuasaan-Nya sendiri. Dalam al-Qur’an Allah berfirman:

2
ٗ‫ش ِر ْي ٌك فِى ْال ُم ْل ِك َولَ ْم يَ ُك ْن لَّه‬ ْ ‫َوقُ ِل ْال َح ْمدُ ِ الِلِ الَّ ِذ‬
َ ٗ‫ي لَ ْم يَت َّ ِخ ْذ َولَدا َّولَ ْم يَ ُك ْن لَّه‬
‫َو ِلي ِمنَ الذُّ ِل َو َك ِب ْرهُ ت َ ْك ِبيْرا‬
Artinya: “Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan
tidak mempunyai se kutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-
besarnya“. (QS. Al-Isra: 111)

6. Wahdaniyah (Esa/Tunggal)

Allah bersifat Esa, hanya satu, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Sebagaimana telah
ditegaskan dalam firman-Nya:

ٌ ‫قُ ْل ُه َو هللاُ ا َ َحد‬


Artinya : “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa”

Dan Firman Allah SWT :

ِ َ‫ب ْال َع ْر ِش َع َّما ي‬


َ‫صفُ ْون‬ َ َ‫لَ ْو َكانَ فِ ْي ِه َما ها ِل َهةٌ اِ ََّل هللاُ لَف‬
ُ َ‫سدَت َا ف‬
ِ ‫س ْبحه نَ هللاِ َر‬
Artinya : “sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-Tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu telah rusak (binasa). Maka Maha Suci Allah yang mempunyai “Arsy
daripada apa yang mereka sifatkan” (QS. Al Anbiya : 22)

7. Qudrat (Berkuasa)

Sifat Qudrat adalah sifat Allah yang artinya Allah itu berkuasa atas segala seuatu.
Kekuasaan Allah tentu sangat berbeda dengan kekuasaan yang dimiliki makhluk-
makhluk Nya. Kekuasaan Allah tidak terbatas, Firman Allah :

ْ ‫ا َِّن هللاَ َعل هـى ُك ِل ش‬


‫َيءٍ قَ ِدي ٌْر‬
Artinya : Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala seuatu (QS. Al Baqarah:20)

8. Iradat (Berkehendak)

3
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah itu berkehendak atas segala sesuatu. Jika
Allah sudah berkehendak pada makhluk Nya, maka tidak ada yang bisa menolak atau
memungkirinya. Tidak ada yang bisa dan sanggup melakukan apapun tanpa kehendak
(iradat) -Nya. Allah berfirman :

‫شيْئا ا َ ْن يَّقُ ْو َل لَهٗ ُك ْن فانَيَ ُك ْو ُن‬


َ َ‫اِنَّ َما ا َ ْم ُر ٗه اِذَا ا َ َراد‬
Artinya : “sesungguhnya keadaan Nya apabila dia menghendaki sesuatu, hanyalah
berkata kepadanya : Jadilah. Maka jadilah ia (QS. Yaasin :82)

ُ ‫اِن َربَّ َك فَعَّا ٌل ِل َما يُ ِر ْيد‬


Artinya : sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana apa yang Dia kehendaki (Q.S.
Hud. 107 )

9. ‘Ilmu (Mengetahui)

Allah mengetahui atas segala sesuatu, meskipun tidak terlihat atau disembunyikan
oleh makhlukNya, Allah tetap mengetahui. Tidak ada sesuatupun yang bisa luput dari
Penglihatan Allah, sebagaiman Firman Allah :

ُ ‫سهُ َون َْح ُن ا َ ْق َر‬


‫ب اِلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل‬ ُ ‫س ِب ِه نَ ْف‬
ُ ‫سانَ َونَ ْعلَ ُم َما ت ُ َو ْس ِو‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقـنَا‬
َ ‫اَل ْن‬
‫ْال َو ِر ْي ِد‬
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya (QS Qaaf : 16)

10. Hayat (Hidup)

Allah bersifat hayat yakni Allah Hidup selamanya dan tidak akan pernah musnah atau
mati, Firman Allah :

ْ ‫َوت َ َو َّك ْل َعلَى ْال َحي ِ الَّذ‬


َ ‫ِي ََل يَ ُم ْوتُ َو‬
‫س ِب ْح ِب َح ْم ِد ِه‬

4
Artinya : dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya,(QS. Al-Furqon :58)

11. Sama’ (Mendengar)

Allah bersifat mendengar, pendengaran Allah tidak akan terbatas, Apapun yang
dibicarakan baik dari hati maupun lisan, Allah tetap mampu mendengar.

Sebagaimana Firman Allah :

‫س ِم ْي ٌع َع ِل ْي ٌم‬
َ ُ‫َوهللا‬
Artinya : “Dan Allah lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

12. Bashar (Melihat)

Artinya Allah Melihat terhadap sesuatu yang terjadi, meskipun segala sesuatu itu
dilakukan secara sembunyi-sembunyi, Allah tetap dapat Melihatnya

َ‫صي ٌْر بِ َما ت َ ْع َملُ ْون‬


ِ َ‫َوهللاُ ب‬
Artinya : “Dan Allah Melihat atas apa yang kamu kerjakan” . (QS. Al Hujurat : 18)

13. Kalam (Berfirman)

Allah bersifat Kalam artinya Allah itu Berbicara, Berkata-kata atau Berfirman. Dan
Al Quran adalah merupakan Kalamullah atau Firman Allah yang menjadi acuan dan
pedoman hidup bagi manusia yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah :

‫َو َكلَّ َم هللاُ ُم ْوسه ى ت َ ْك ِليْما‬


Artinya : “dan Allah telah berfirman (langsung) kepada Musa”( QS An-Nisa : 164)

14. Kaunuhu Qadiran (Berkuasa)

5
Dalilnya sama dengan Qudrat, Artinya Allah berkuasa atas segala sesuatu yang
menjadi ciptaan Nya.

15. Kaunuhu Muridan (Maha Berkehendak)

Artinya Allah maha Berkehendak . Allah terbukti Maha Berkehendak atas segala
sesuatu yang terjadi atas makhluk yang ada di seluruh alam.

16. Kaunuhu ‘Aliman (Maha Mengetahui)

Allah Maha Mengetahui apa saja, Mustahil Allah Bodoh

Dalilnya sama dengan sifat ‘ilmun

17. Kaunuhu Hayyan (Maha Hidup)

Artinya Allah Maha Hidup, dan mustahil bag Allah untuk mati dan punah

Dalilnya sama dengan sihat hayat

18. Kaunuhu Sami’an (Maha Mendengar)

Artinya Allah maha Mendengar, dalilnya sama denga sifat Sama’

19. Kaunuhu Bashiran (Maha Melihat)

Artinya Allah Maha Mendengar atas apa yang terjadi dengan makhluk ciptaanNya,
Dalilnya sama dengan sifat Bashar

20. Kaunuhu Mutakalliman (Maha Berfirman)

Artinya Allah Maha berkata-kata atau berfirman, dalilnya sama dengan sifat kalam

6
B. Pembagian sifat wajib bagi Allah SWT

Dari sifat-sifat yang wajib bagi Allah SWT, yang berjumlah 20 (dua puluh)
sebagaimana tersebut diatas, kemudian jumlah tersebut dibagi menjadi 4 (empat)
kelompok yaitu : Sifat Nafsiyah, Sifat Salbiyah, Sifat Ma’ani dan Sifat Ma’nawiyah

1. Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan keberadaan Dzat Allah
SWT, Maksudnya sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal jika Allah tidak
disifatkan dengan sifat ini. Atau bisa juga dikatakan sifat untuk menentukan
adanya Allah, di mana Allah menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat
tersebut. adapun yang tergolong sifat ini hanya satu yaitu sifat wujud.

2. Sifat Salbiyah, dapat diartikan sebagai jenis sifat yang dipahami untuk
meniadakan, menyangkal ketidak layakan dan ketidak sesuaian bagi Allah
SWT, dinamakan Salbiyah (terlepas) karena motifasi penyifatan ini bertujuan
menafikan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah SWT. Maksudnya sifat yang
menolak apa yang tidak layak bagi Allah. Atau dikatakan juga sifat yang
digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat
Salbiyah ini ada lima sifat yakni : Qidam, Baqo’, Mukhalafatu lil hawaditsi,
Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyyah.

a. Sifat Wajib: Qidam Artinya : Sedia/terdahulu/tidak ada permulaanya


Sifat Mustahil: Huduts Artinya: Baru Allah Taala itu sedia/terdahulu, tidak
ada permulaanya. Mustahil Allah itu didahului oleh ‘Adam (ada
permulaanya).

b. Sifat Wajib: Baqa’ Artinya: Kekal Sifat Mustahil: Fana’ Artinya: Binasa
Allah itu bersifat kekal. Mustahil Ia dikatakan fana (binasa).

c. Sifat Wajib: Mukhalafah Lilhawaditsi Artinya: Tidak sama dengan yang


baru, Sifat Mustahil: Mumatsalah Lilhawaditsi Artinya: Sama dengan
yang baru, Allah itu tidak mempunyai sifat-sifat yang baru yakni dijadikan
dan dihancurkan. Mustahil bersamaan dengan yang baru.

7
d. Sifat Wajib: Qiyam Binafsihi Artinya: Berdiri dengan dirinya sendiri
Sifat Mustahil : Ihtiyaj Ila Mahal Wa Mukhashshash
Allah Taala itu berdiri sendiri. Mustahil tidak berdiri dengan dirinya
sendiri atau berdiri pada lainnya dan berdirinya tidak memerlukan tempat
tertentu

e. Sifat Wajib: Wahdaniyah Artinya: Esa, Sifat Mustahil: Ta’addud.


Allah itu Maha Esa Dzat-Nya, Esa sifat-Nya dan esa juga perangai-Nya.
Mustahil ia mempunyai Dzat, sifat dan perangai yang berbilang-bilang.

3. Sifat Ma’ani, adalah Sifat wajib Allah SWT yang dapat digambarkan oleh
akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang karena kebenarannya dapat
dibuktikan oleh panca indera, Maksudnya sifat yang diwajibkan bagi zat Allah
suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada Dzat Allah. Sifat ini terdiri dari
tujuh sifat Yaitu : Qudrat, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar dan Kalam.

a. Sifat Wajib : Qudrat Artinya: Kuasa, Sifat Mustahil : ’Ajez Artinya:


Lemah Alah Taala itu Maha Berkuasa, apapun bisa dilakukannya.
Mustahil Allah itu lemah atau tidak berkuasa.

b. Sifat Wajib : Iradat Artinya : Menentukan, Sifat Mustahil : Karahah


Artinya : Terpaksa, Allah itu Menentukan segala-galanya, semua terjadi
dengan ketentuan Allah, Mustahil Allah Taala itu terpaksa dan dipaksa
menentukan segala galanya.

c. Sifat Wajib : ’Ilim Artinya: Mengetahui, Sifat Mustahil : Jahil


Artinya: Bodoh, Allah Taala itu amat mengetahui segala-galanya.
Mustahil Allah tidak mengetahu atau bodoh.

d. Sifat Wajib : Hayat Artinya: Hidup, Sifat Mustahil : Maut Artinya: Mati
Allah Taala itu senantiasa hidup yakni sentiasa ada. Mustahil Allah Taala
itu bisa mati, dianiyaya atau dibunuh.

8
e. Sifat Wajib : Sama’, Artinya: Mendengar Sifat Mustahil: Shamam
Artinya: Tuli, Allah Taala itu mendengar. Mustahil Allah tuli atau tidak
mendengar.

f. Sifat Wajib : Bashar, Artinya: Melihat Sifat Mustahil: ’Ama


Artinya: Buta, Allah Taala itu sentiasa melihat. Mustahil Allah Taala itu
buta.

g. Sifat Wajib: Kalam Artinya: Berkata-kata, Sifat Mustahil: Bakam


Artinya: Bisu, Allah Taala itu berkata-kata atau berbicara. Mustahil Allah
Taala itu tidak berbicara atau bisu.

4. Sifat Ma’nawiyah, artinya sifat yang berhubungan dengan sifat Ma’ani atau
merupakan kelanjutan logis dari sifat ma’ani. Maksudnya sifat Allah yang
dilazimkan atau tidak bisa dipisahkan dengan Sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah
adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani. Sifat ini terdiri
dari tujuh sifat, yakni : Kaunuhu Qadiran, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu ‘Aliman,
Kaunuhu Hayyan, Kaunuhu Sami’an, Kaunuhu Bashiran, Kaunuhu
Mutakalliman.

a. Sifat Wajib: Kaunuhu Qodiran Artinya: Keberadaan Allah Maha Kuasa


Sifat Mustahil: Kaunuhu ’Ajizan Artinya: Keberadaan Allah lemah (tidak
berkuasa), Allah Taala keberadaanya amat berkuasa sifatnya. Mustahil bagi
Allah memiliki sifat lemah atau tidak berkuasa.

b. Sifat Wajib: Kaunuhu Muridan Artinya: Menentukan Sifat Mustahil: Kaunuhu


Mukrahan Artinya: Terpaksa Allah Taala itu berkuasa menentukan apa yang
dikehendakinya. Mustahil sifatnya terpaksa atau dipaksa.
c. Sifat Wajib: Kaunuhu ‘Aliman Artinya: Maha Mengetahui, Sifat Mustahil :
Kaunuhu Jahilan Artinya: Bodoh, Allah Taala itu maha mengetahui. Mustahil
Allah Taala itu jahil/bodoh atau tidak mengetahui.

9
d. Sifat Wajib : Kaunuhu Hayyan Artinya : Hidup, Sifat Mustahil: Kaunuhu
Mayyitan Allah Taala itu Maha Hidup dan menghidupkan alam ini. Mustahil
Allah itu bisa mati atau dibunuh.

e. Sifat Wajib: Kaunuhu Sami’an, Artinya: Mendengar Sifat Mustahil : Kaunuhu


Ashamma Artinya: Tuli , Allah Taala itu maha mendengar. Mustahil jika
Allah Taala tidak mendengar atau tuli.

f. Sifat Wajib: Kaunuhu Bashiran Artinya: Melihat, Sifat Mustahil: Kaunuhu


A’ma Artinya: Buta, Allah Taala itu melihat semua kejadian di muka bumi.
Mustahil jika sifat Allah itu tidak melihat atau buta.

g. Sifat Wajib: Kaunuhu Mutakalliman, Artinya: Maha Berkata-kata. Sifat


Mustahil: Kaunuhu Abkama, Artinya: Bisu, Allah Taala itu berkata-kata.
Mustahil jika Allah Ta’ala bisu atau tidak bisa berkata-kata.

10
IV. KESIMPULAN

Sebagai orang Islam, wajib hukumnya bagi kita untuk mengetahui bahwa
sifat-sifat yang wajib bagi Allah SWT berjumlah 20 (dua puluh) sifat, begitu pula
sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT sebanyak 20 (dua puluh) sifat, karena
kebalikan dari sifat wajib adalah sifat mustahil. Dari 20 (dua puluh) sifat wajib bagi
Allah SWT tersebut, dibagi menjadi 4 (empat) golongan, yaitu : Sifat Nafsiyah, Sifat
Salbiyah, Sifat Ma’ani dan Sifat Ma’nawiyah.

- Sifat Nafsiyah ada 1 (satu) sifat, Yaitu Wujud


- Sifat Salbiyah ada 5 (lima) sifat, Yaitu : Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lil hawaditsi,
Qiyamuhu Bi Nafsihi dan Wahdaniyah.
- Sifat Ma’ani ada 7 (tujuh) sifat, Yaitu : Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’ Bashar
dan Kalam.
- Sifat Ma’nawiyah ada 7 (tujuh) sifat, Yaitu : Qadiran, Muridan, ‘Aliman, Hayyan,
Sami’an dan Mutakalliman.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para
pembaca yang budiman, untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

11
V. DAFTAR PUSTAKA

1. Al – Qur an dan Terjemahannya


2. Abdul Rahim, Imaddudin. 1987. Tauhid. Bandung: Mizan.
3. Hasan Al-Banna syekh alih bahasa Baidaie Hasan, Aqidah Islam,
(Tambalong : Al-Ma;arif,1992)
4. Utsman, Sifat Dua Puluh, (surabaya : Binkul Indah)
5. Zainuddin. A , Al-Islam I (akidah dan ibadah), (Bandung : Pustaka
Setia,1999)
6. http://www.piss-ktb.com/2011/11/673-aqidah-arti-sifat-nafsiyah-
salbiyah.html
7. http://achyanoor.blogspot.com/2016/08/makalah-tauhid-sifat-sifat-
allah.html

12
HASIL DISKUSI

Makalah Kelompok VIII Mata Kuliah Ilmu Tahuid, telah kami Presentasikan dan di
diskusikan pada hari Minggu tanggal 17 November 2019, dengan hasil diskusi
sebagai berikut :

Pertanyaan hanya 1 (satu) yaitu dari Sdri. MITI INDANA anggota Kelompok VII
(tujuh)

Pertanyaannya :

Tolong jelaskan mengenai Sifat Wajib Bagi Allah “IRADAT” dan berikan dalilnya,
Apa bedanya kehedak Allah dengan kehendak manusia, serta berikan contoh
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Jawab :

Pertanyaan tersebut telah dijawab oleh pemakalah a.n. Yuniardi Permana kemudian
ditambahkan keterangan oleh Muhammad Sa’idun, serta dilengkapi penjelasan oleh
Dosen pembimbing sebagai berikut :

- Allah SWT mempunyai sifat wajib IRADAT, artinya Allah berkehendak, jadi
semua yang terjadi didunia ini adalah karena kehendak dan izin Allah, dengan
dalil Firman Allah dalam surat Hud ayat 107 ;

- ُ ‫اِن َرب ََّك فَعَّا ٌل ِل َما يُ ِر ْيد‬


Artinya : sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana apa yang Dia kehendaki (Q.S.
Hud. 107 )
- Perbedaan antara kehendak Allah dengan kehendak manusia adalah : kehendak
Allah Mutlak dan tidak terbatas sedangkan kehendak manusia hanya didasari oleh
pikiran dan nafsu serta kehendak manusia sangat terbatas.
- Contoh implementasi dalam kehidupan sehari-hari:
Kita sebagai mahasiswa sering mempunyai kehendak untuk datang ke kampus
dan mengikuti pelajaran, namun terkadang Allah menghendaki lain dengan
memberikan kita halangan, sehingga kita tidak bisa sampai ke kampus untuk
mengikuti pelajaran, dan hanya kehendak Allah lah yang akan terjadi.

13

Anda mungkin juga menyukai