Anda di halaman 1dari 18

umlah aqoid ada 50 karena terdiri atas:

1. Sifat wajib bagi Allah Swt. (20)


2. Sifat mustahil bagi Allah Swt. (20)
3. Sifat jaiz bagi Allah Swt. (1)
4. Sifat wajib bagi Rasul Allah Swt. (4)
5. Sifat mustahil bagi Rasul Allah Swt. (4)
6. Sifat jaiz bagi Rasul Allah Swt. (1)

50 aqidah (aqo'id) itulah yang kemudian dikelompokkan


menjadi dua bagian besar dalam Ilmu Tauhid, yakni:

1. Aqidah Ilahiyyah (‫ )عقيدة الهية‬dan


2. Aqidah Nubuwwiyah (‫)عقيدة نبوية‬.

Berikut ini adalah rincian aqoid 50 (seket) beserta arti dan


dalilnya secara lengkap, disajikan Dutaislam.com kepada
Anda yang membutuhkan ilmu mengenal Allah dan utusan-
Nya lebih dekat.

A. Sifat Wajib bagi Allah (20 sifat)

1. Wujud (Ada) - ‫ﻭﺟﻮﺩ‬

Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan-Nya,


tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

Dalilnya ada dalam Surat As-Sajdah: 4, berikut ini:

ِ ْ‫َّام ُث َّم اسْ َت َو ٰى َع َلى ْال َعر‬


ْ‫ش ۖ َما َل ُك ْم ِمن‬ ‫َأ‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬
ٍ ‫ض َو َما َب ْي َن ُه َما فِي سِ َّت ِة ي‬ ِ ‫هَّللا ُ الَّذِي َخ َل َق ال َّس َم َاوا‬
َ ‫ِيع ۚ َأ َفاَل َت َت َذ َّكر‬
‫ُون‬ ٍ ‫ُدو ِن ِه ِمنْ َولِيٍّ َواَل َشف‬

Artinya:
"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang
penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah
kamu tidak memperhatikan?" (QS. As-Sajdah: 4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) - ‫ﻗﺪﻡ‬

Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta


yang lebih dulu Ada daripada semesta alam (yang Dia
ciptakan).

Dalilnya ada dalam Al-Qur'an Surat Al-Hadid ayat 3 yang


berbunyi,
َّ ‫ه َُو اَأْل َّو ُل َواآْل ِخ ُر َو‬
‫الظا ِه ُر َو ْالبَاطِ نُ ۖ َوه َُو ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬
Artinya:
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin;
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS. Al-Hadid: 3).

3. Baqa’(Kekal) - ‫ﺑﻘﺎﺀ‬

Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya


karena Allah Swt. bersifat Baqa' (Kekal).

Dalilnya bisa Anda baca dalam Al-Qur'an surat Qashas ayat


88, yang berbunyi,
َ ‫ك ِإاَّل َوجْ َه ُه ۚ َل ُه ْال ُح ْك ُم َوِإ َل ْي ِه ُترْ َجع‬
‫ُون‬ ٰ َ ‫َواَل َت ْد ُع َم َع هَّللا ِ ِإ ٰ َلهًا‬
ٌ ِ‫آخ َر ۘ اَل ِإ َل َه ِإاَّل ه َُو ۚ ُك ُّل َشيْ ٍء َهال‬

Artinya:
"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan
apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-
Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan" (QS. Qashas: 88).

4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan ciptaan-Nya) -


‫ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ‬

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. berbeda dengan


yang Dia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang
menyerupainya.

Dalilnya, bisa Anda baca dalam ayat di bawah ini:


َ ‫ض ۚ َج َع َل َل ُك ْم ِمنْ َأ ْنفُسِ ُك ْم َأ ْز َواجً ا َوم َِن اَأْل ْن َع ِام َأ ْز َواجً ا ۖ َي ْذ َرُؤ ُك ْم فِي ِه ۚ َلي‬
‫ْس‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫َفاطِ ُر ال َّس َم َاوا‬
‫َكم ِْثلِ ِه َشيْ ٌء ۖ َوه َُو ال َّسمِي ُع ْالبَصِ ي ُر‬

Artinya:
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat". (QS. Asy-Syuro: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) - ‫ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ‬

Artinya, bahwa Allah Swt. berdiri dengan zat sendiri tanpa


membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan
Allah Swt. itu ada dengan sendirinya tidak ada yang
mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah Swt.
menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri
tanpa pertolongan siapapun.

Dalil sifat Allah qiyamuhu binafsihi, bacalah arti Surat Al-


Ankabut ini:
َ ‫َو َمنْ َجا َهدَ َفِإ َّن َما ي َُجا ِه ُد لِ َن ْفسِ ِه ۚ ِإنَّ هَّللا َ َل َغنِيٌّ َع ِن ْال َعا َلم‬
‫ِين‬

Artinya:
"Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (QS. Al-
Ankabut:6)

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) – ‫وحدانية‬

Artinya bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik
itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-
Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan
dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang
lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan
bagi Allah Swt. tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk
yang diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah Swt.
berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk lain
dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah Swt.
berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa
mencampurinya.

Dalil sifat wahdaniyah Allah Swt. ada dalam Surat Al-Anbiya'


ayat 22 di bawah ini:
‫ون‬ ِ ْ‫ان هَّللا ِ َربِّ ْال َعر‬
َ ُ‫ش َعمَّا يَصِ ف‬ َ ‫ِيه َما آلِ َه ٌة ِإاَّل هَّللا ُ َل َف َسدَ َتا ۚ َف ُسب َْح‬ َ ‫َل ْو َك‬
ِ ‫ان ف‬

Artinya:
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah,
tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah
yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan". (QS. Al
Anbiya: 22).

Baca juga: Tembang Aqo'id 50 versi Jawa (Produk Islam


Nusantara dari Jepara)

7. Qudrat (Berkuasa) - ‫ﻗﺪﺭﺓ‬

Kekuasaan Allah Swt., atas segala sesuatu itu mutlak, tidak


ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap
zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda
dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang
membatasi.

Dalil, silakan buka Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 20 di


bawah ini,

ُ ‫ضا َء َل ُه ْم َم َش ْوا فِي ِه َوِإ َذا َأ ْظ َل َم َع َلي ِْه ْم َقامُوا ۚ َو َل ْو َشا َء هَّللا‬
َ ‫ار ُه ْم ۖ ُكلَّ َما َأ‬
َ ‫ْص‬ َ ‫َي َكا ُد ْال َبرْ ُق َي ْخ َطفُ َأب‬
‫ار ِه ْم ۚ ِإنَّ هَّللا َ َع َل ٰى ُك ِّل َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬ َ ‫ب ِب َس ْمع ِِه ْم َوَأ ْب‬
ِ ‫ص‬ َ ‫َل َذ َه‬

Artinya:
"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan
bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu". (QS. Al-Baqarah: 20)

8. Iradah (berkehendak) - ‫ﺇﺭﺍﺩﺓ‬

Artinya, Allah Swt. telah menciptakan alam semesta beserta


isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan
dari pihak lain. Apapun yang Allah Swt. kehendakin pasti
akan terjadi.

Dalil sifat iradah Allah Swt. ada dalam Al-Qur'an surat Hud
ayat 107:
‫ك َفعَّا ٌل لِ َما ي ُِري ُد‬ َ ‫ات َواَأْلرْ ضُ ِإاَّل َما َشا َء َرب‬
َ ‫ُّك ۚ ِإنَّ َر َّب‬ ُ ‫ت ال َّس َم َاو‬ َ ‫َخالِد‬
ِ ‫ِين فِي َها َما دَا َم‬

Artinya:
"...mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki". (QS. Hud: 107)

9. Ilmu (Mengetahui) - ‫ﻋﻠﻢ‬

Allah Swt. memiliki pengetahuan dan kepandaian akan


segala hal, artinya ilmu Allah tidak terbatas dan tidak pula
dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di
alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan,
apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun.

Simak dalil sifat Ilmu-Nya Allah Swt dalam surat Al-Baqarah


ayat 29,
َّ ‫ه َُو اَأْل َّو ُل َواآْل ِخ ُر َو‬
‫الظا ِه ُر َو ْالبَاطِ نُ ۖ َوه َُو ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬

Artinya:
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin;
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al-Baqarah: 29).

dan surat Al-Hadid ayat 3, di bawah ini,


ِ ْ‫ه َُو الَّذِي َخ َل َق َل ُك ْم َما فِي اَأْلر‬
ٍ ‫ض َجمِيعًا ُث َّم اسْ َت َو ٰى ِإ َلى ال َّس َما ِء َف َس َّواهُنَّ َسب َْع َس َم َاوا‬
‫ت ۚ َوه َُو ِب ُك ِّل‬
‫َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬

Artinya:
"Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al-Hadid:
3)

10. Hayat (Hidup) - ‫ﺣﻴﺎﺓ‬

Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya


melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha
Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

Dalilnya bisa Anda simak dalam Al-Qur'an surat Al-Furqan


ayat 58,
ِ ‫ُوت َو َسبِّحْ ِب َحمْ ِد ِه ۚ َو َك َف ٰى ِب ِه ِب ُذ ُنو‬
‫ب عِ َبا ِد ِه َخ ِبيرً ا‬ ُ ‫َو َت َو َّك ْل َع َلى ْال َحيِّ الَّذِي اَل َيم‬

Artinya:
"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha
Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya". (QS. Al-Furqon: 58)

11. Sama’ (Mendengar) - ‫ﺳﻤﻊ‬

Artinya, Allah Swt. dapat mendengar semua suara yang ada


di alam semesta. Tidak ada suara yang terlepas dari
pendengaran Allah Swt. walaupun suara itu sangat pelan.
Pendengaran Allah Swt. berbeda dengan pendengaran
ciptaan-Nya karena Dia tidak terhalang oleh suatu apapun.
Sedangkan pendengaran ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang
dan waktu.

Dalil naqli sifat sama' Allah Swt. tercantum dalam Al-Qur'an


surat Al-Ma'idah ayat 76,

‫ض ًّرا َواَل َن ْفعًا ۚ َوهَّللا ُ ه َُو ال َّسمِي ُع ْال َعلِي ُم‬ ُ ِ‫ون هَّللا ِ َما اَل َي ْمل‬
َ ‫ك َل ُك ْم‬ َ ‫قُ ْل َأ َتعْ ُب ُد‬
ِ ‫ون ِمنْ ُد‬

Artinya:
"Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah,
sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak
(pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Maidah: 76)

12. Bashar ( Melihat ) - ‫ﺑﺼﺮ‬

Allah Swt. itu Maha Melihat segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini. Penglihatan Allah Swt. bersifat mutlak. Artinya
tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh
penghalang (misalnya dinding dan tabir, dll).

Dalil sifat Allah Bashar terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-


Baqarah ayat 265,
َ ‫ت هَّللا ِ َو َت ْث ِبي ًتا ِمنْ َأ ْنفُسِ ِه ْم َك َم َث ِل َج َّن ٍة ِب َرب َْو ٍة َأ‬
‫صا َب َها َو ِاب ٌل‬ َ ْ‫ون َأم َْوا َل ُه ُم ا ْب ِت َغا َء َمر‬
ِ ‫ضا‬ َ ‫َو َم َث ُل الَّذ‬
َ ُ‫ِين ُي ْنفِق‬
َ ُ‫ْن َفِإنْ َل ْم يُصِ ْب َها َو ِاب ٌل َف َط ٌّل ۗ َوهَّللا ُ ِب َما َتعْ َمل‬ ‫َفآ َت ْ ُأ‬
‫ون بَصِ ي ٌر‬ ِ ‫ت ُك َل َها ضِ عْ َفي‬

Artinya:
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya
karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat.
Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat". (QS.
Al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara/Berfirman) - ‫ﻛﻼ ﻡ‬

Artinya, Allah Swt itu Maha Kalam, artinya Allah berfirman


dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para Nabi dan
rasul-Nya. Pembicaraan Allah Swt. tentu tidak sama dengan
pembicaraan manusia karena Allah Swt. tidak berorgan
(panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh
manusia. Allah Swt. berbicara tanpa menggunkan alat bantu
yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah sangat
sempurna.

Dalil sifat Kalam Allah Swt, terdapat dalam Al-Qur'an surat


An-Nisa' ayat 164:
َ ‫ك ۚ َو َكلَّ َم هَّللا ُ م‬
‫ُوس ٰى َت ْكلِيمًا‬ َ ‫ْك ِمنْ َق ْب ُل َو ُر ُساًل َل ْم َن ْقصُصْ ُه ْم َع َل ْي‬ َ ‫َو ُر ُساًل َق ْد َق‬
َ ‫صصْ َنا ُه ْم َع َلي‬

Artinya:
"Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang
tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
berbicara kepada Musa dengan langsung". (QS. AnNisa’: 164)

14. Kaunuhu Qadiran - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ‬

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan dan


Meniadakan suatu apapun.

Dalil sifat Allah kaunuhu qadiran terdapat dalam Al-Qur'an


surat Al-Baqarah ayat 20:

ُ ‫ضا َء َل ُه ْم َم َش ْوا فِي ِه َوِإ َذا َأ ْظ َل َم َع َلي ِْه ْم َقامُوا ۚ َو َل ْو َشا َء هَّللا‬
َ ‫ار ُه ْم ۖ ُكلَّ َما َأ‬
َ ‫ْص‬ َ ‫َي َكا ُد ْال َبرْ ُق َي ْخ َطفُ َأب‬
‫ار ِه ْم ۚ ِإنَّ هَّللا َ َع َل ٰى ُك ِّل َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬ َ ‫ب ِب َس ْمع ِِه ْم َوَأ ْب‬
ِ ‫ص‬ َ ‫َل َذ َه‬
Artinya:
"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan
bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu". (QS. Al Baqarah: 20).

Baca: Ketika Santri Menemukan "Kesalahan" Redaksi dalam


Kitab Kuning

15. Kaunuhu Muridan - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ‬

Yakni Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan


menentukan tiap-tiap sesuatu. Dia berkehendak atas nasib
dan takdir manusia.

Dalilnya ada dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 107,


‫ك َفعَّا ٌل لِ َما ي ُِري ُد‬ َ ‫ات َواَأْلرْ ضُ ِإاَّل َما َشا َء َرب‬
َ ‫ُّك ۚ ِإنَّ َر َّب‬ ُ ‫ت ال َّس َم َاو‬ َ ‫َخالِد‬
ِ ‫ِين فِي َها َما دَا َم‬

Artinya:
".....mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali
jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki". (QS. Hud: 107)

16. Kaunuhu ‘Aliman - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ‬

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui tiap-tiap


sesuatu. Mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun
yang belum terjadi. Allah Swt. pun dapat mengetahui isi hati
dan pikiran manusia.
Simak dalil sifat Allah Swt. yang kaunuhu aliman dalam Al-
Qur'an surat An-Nisa ayat 176:
ۚ‫ك‬ َ ‫ت َف َل َها ِنصْ فُ َما َت َر‬ ٌ ‫ْس َل ُه َو َل ٌد َو َل ُه ُأ ْخ‬َ ‫ك َلي‬ َ ‫ك قُ ِل هَّللا ُ ُي ْفتِي ُك ْم فِي ْال َكاَل َل ِة ۚ ِإ ِن ا ْمرٌُؤ َه َل‬ َ ‫َيسْ َت ْف ُتو َن‬
‫ك ۚ َوِإنْ َكا ُنوا ِإ ْخ َو ًة ِر َجااًل‬ َ ‫ان ِممَّا َت َر‬ ِ ‫الثلُ َث‬ ِ ‫َوه َُو َي ِر ُث َها ِإنْ َل ْم َي ُكنْ َل َها َو َل ٌد ۚ َفِإنْ َكا َن َتا ْاث َن َتي‬
ُّ ‫ْن َف َل ُه َما‬
‫ُأْل‬
‫ْن ۗ ُي َبيِّنُ هَّللا ُ َل ُك ْم َأنْ َتضِ لُّوا ۗ َوهَّللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬ ِ ‫َون َِسا ًء َفل َِّلذ َك ِر م ِْث ُل َح ِّظ ا ْن َث َيي‬

Artinya:
JEDA BACA:

17. Kaunuhu Hayyan - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ‬

Yakni Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Allah adalah Dzat


Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah
tidur ataupun lengah.

Dalil sifat Allah kaunuhu hayyan terdapat dalam Al-Qur'an


surat Al-Furqan ayat 58, 
ِ ‫ُوت َو َسبِّحْ ِب َحمْ ِد ِه ۚ َو َك َف ٰى ِب ِه ِب ُذ ُنو‬
‫ب عِ َبا ِد ِه َخ ِبيرً ا‬ ُ ‫َو َت َو َّك ْل َع َلى ْال َحيِّ الَّذِي اَل َيم‬

Artinya:
"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha
Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya". (QS. Al Furqon: 58)

18. Kaunuhu Sami’an - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ‬

Artinya, Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar. Allah Swt.


selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau
doa hamba-Nya.

Dalil sifat Allah kaunuhu sami'an ada dalam Al-Qur'an surat Al-


Baqarah ayat 265 juga, berikut ini:
َ ‫ت هَّللا ِ َو َت ْث ِبي ًتا ِمنْ َأ ْنفُسِ ِه ْم َك َم َث ِل َج َّن ٍة ِب َرب َْو ٍة َأ‬
‫صا َب َها َو ِاب ٌل‬ َ ْ‫ون َأم َْوا َل ُه ُم ا ْب ِت َغا َء َمر‬
ِ ‫ضا‬ َ ‫َو َم َث ُل الَّذ‬
َ ُ‫ِين ُي ْنفِق‬
َ ُ‫ْن َفِإنْ َل ْم يُصِ ْب َها َو ِاب ٌل َف َط ٌّل ۗ َوهَّللا ُ ِب َما َتعْ َمل‬ ‫َفآ َت ْ ُأ‬
‫ون بَصِ ي ٌر‬ ِ ‫ت ُك َل َها ضِ عْ َفي‬

Artinya:
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya
karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat.
Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat". (QS.
Al-Baqarah: 265).

Baca: Penjelasan Tentang Madzhab Orang Islam yang Hidup


Sebelum Imam Asy'ari

19. Kaunuhu Basirun - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ‬

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap


yang maujudat (benda yang ada). Allah Swt. selalu melihat
gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu
berbuat baik.

Dalinya,
‫ون‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
َ ُ‫ض ۚ َوهَّللا ُ بَصِ ي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ َيعْ َل ُم َغي‬
ِ ‫ْب ال َّس َم َاوا‬

Artinya:
"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS. Al
Hujurat: 18)

20. Kaunuhu Mutakallimun - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ‬

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak


bisu. Dia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al-
Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka
kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah Swt.

B. Sifat-sifat Mustahil bagi Allah Swt


Sifat mustahil bagi Allah Swt adalah kebalikan dari 20 sifat
wajib bagi Allah Swt. yang arti dan dalilnya sudah
diterangkan di atas. Berikut ini adalah sifat mustahil, yakni
sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah Swt karena Allah
Swt. sudah memiliki sifat wajib 20 seperti tertuang di atas.

1. ‘Adam - ‫ ﻋﺪﻡ‬artinya tiada (bisa mati)


2. Huduth - ‫ ﺣﺪﻭﺙ‬artinya baharu (bisa di perbaharui)
3. Fana’ - ‫ ﻓﻨﺎﺀ‬artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadith - ‫ ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ‬artinya menyerupai
akan makhlukNya.
5. Qiyamuhu Bighairih - ‫ ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ‬artinya berdiri dengan yang
lain (ada kerjasama)
6. Ta’addud - ‫ ﺗﻌﺪﺩ‬artinya berbilang – bilang / banyak (lebih dari
satu).
7. ‘Ajz - ‫ ﻋﺟﺰ‬artinya lemah (tidak kuat).
8. Karahah - ‫ ﻛﺮﺍﻫﻪ‬artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah
(tidak bisa menentukan).
9. Jahlun - ‫ ﺟﻬﻞ‬artinya jahil (bodoh).
10. Maut - ‫ ﺍﻟﻤﻮﺕ‬artinya mati (bisa mati).
11. Shamam - ‫ ﺍﻟﺻمم‬artinya tuli.
12. ‘Umyun - ‫ ﺍﻟﻌﻤﻲ‬artinya buta.
13. Bukmu - ‫ ﺍﻟﺑﻜﻢ‬artinya bisu.
14. Kaunuhu ‘Ajizan - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ‬artinya Keadaannya yang
Lemah.
15. Kaunuhu Karihan - ‫ ﻛﻮﻧﻪ مكرها‬artinya Keadaannya yang
Terpaksa.
16. Kaunuhu Jahilan - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ‬artinya Keadaannya yang
Bodoh.
17. Kaunuhu Mayyitan - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ‬artinya Keadaannya yang Mati.
18. Kaunuhu Asham - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ‬artinya Keadaanya yang Tuli.
19. Kaunuhu A’ma - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ‬artinya Keadaannya yang Buta.
20. Kaunuhu Abkama - ‫ ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ‬artinya Keadaannya yang Bisu.

Dua puluh sifat yang wajib bagi Allah tersebut di atas dibagi
kepada empat bagian, yakni:

1. Sifat Nafsiyyah. Artinya: Sifat yang tidak bisa difahami Dzat


Allah tanpa adanya sifat. Sifat Nafsiyyah ini hanya satu
sifat, yaitu: sifat Wujud.
2. Sifat Salbiyyah. Artinya: Sifat yang tidak pantas adanya di
Dzat Allah Swt. Sifat Salbiyyah ini jumlahnya ada lima sifat,
yaitu: Qidam, Baqa, Mukhalafah lil Hawaditsi, Qiyamuhu bin
Nafsi, dan Wahdaniyyah.
3. Sifat Ma'ani. Artinya: Sifat yang tetap dan pantas di Dzat
Allah dengan kesempurnaan-Nya. Sifat Ma'ani ini
jumlahnya ada tujuh sifat, yaitu: Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat,
Sama', Bashar, dan Kalam.
4. Sifat Ma'nawiyah. Artinya: Sifat yang merupakan cabang
dari sifat Ma'ani. Sifat Ma'nawiyah ini jumlahnya ada tujuh
sifat, yaitu: Kaunuhu Qadiran, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu
'Aliman, Kaunuhu Hayyan, Kaunuhu Sami'an, Kaunuhu
Bashiran, dan Kaunuhu Mutakalliman.

C. Sifat Jaiz bagi Allah Swt.

Artinya ialah sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada
Allah Swt. Sifat Jaiz Allah itu hanya satu, yaitu bahwa Allah
boleh melakukan segala sesuatu yang mungkin dn tidak
mungkin melakukannya. Adapun dalilnya adalah:
َ ‫ك َمنْ َت َشا ُء َو َت ْن ِز ُع ْالم ُْل‬
ْ‫ك ِممَّنْ َت َشا ُء َو ُتع ُِّز َمنْ َت َشا ُء َو ُت ِذ ُّل َمن‬ َ ‫قُ ِل اللَّ ُه َّم َمال َِك ْالم ُْلكِ ُتْؤ تِي ْالم ُْل‬
‫ك َع َل ٰى ُك ِّل َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬َ ‫ِك ْال َخ ْي ُر ۖ ِإ َّن‬
َ ‫َت َشا ُء ۖ ِب َيد‬
Artinya:
"Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang
Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Ali
Imran: 26).
َ ‫ان هَّللا ِ َو َت َعا َل ٰى َعمَّا ُي ْش ِر ُك‬
‫ون‬ َ ‫ان َل ُه ُم ْال ِخ َي َرةُ ۚ ُسب َْح‬
َ ‫ُّك َي ْخلُ ُق َما َي َشا ُء َو َي ْخ َتا ُر ۗ َما َك‬
َ ‫َو َرب‬

Artinya:
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan
memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci
Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan
Dia)" (QS. Al-Qhashash: 68).
‫ض ۗ َوِإنْ ُت ْب ُدوا َما فِي َأ ْنفُسِ ُك ْم َأ ْو ُت ْخفُوهُ ي َُحاسِ ْب ُك ْم ِب ِه هَّللا ُ ۖ َف َي ْغ ِف ُر‬ ِ ْ‫ت َو َما فِي اَأْلر‬ ِ ‫هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم َاوا‬
‫لِ َمنْ َي َشا ُء َو ُي َع ِّذبُ َمنْ َي َشا ُء ۗ َوهَّللا ُ َع َل ٰى ُك ِّل َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬

Artinya:
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu
atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS.
Al-Baqarah: 284)

Baca: Tuhan Orang Yahudi Adalah Kakak Tuhan Wahabi, Ini


Silsilahnya
D. Sifat Wajib bagi Rasul Allah

1. Shidiq (Jujur)
‫َو َمآ آ َتا ُك ُم الرَّ سُو ُل َف ُخ ُذوهُ َو َما َن َها ُك ْم َع ْن ُه َفان َتهُو ْا‬

Artinya:
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah". (QS. Al-Hasyr: 7)

2. Amanah (Dipercaya)
ٌ‫ِإ ِّني َل ُك ْم َرسُو ٌل َأ ِمين‬

Artinya:
“Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus)
kepadamu”. (QS. Asy-Syuara’: 143)

3. Tabligh (Menyampaikan)
ً ‫ت هَّللا ِ َو َي ْخ َش ْو َن ُه َوالَ َي ْخ َش ْو َن َأ َحداً ِإالَّ هَّللا َ َو َك َفى ِباهَّلل ِ َحسِ يبا‬ َ ‫ِين ُي َبلِّ ُغ‬
ِ َ‫ون ِر َساال‬ َ ‫الَّذ‬

Artinya:
"Allah berfirman, “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-
risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa
takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah
sebagai Pembuat Perhitungan.” (QS. Al-Ahzab: 39)

4. Fathanah (Cerdas)
َ ‫َوت ِْل‬
‫ك حُجَّ ُت َنآ آ َت ْي َنا َهآ ِإب َْراهِي َم َع َلى َق ْو ِم ِه‬

Artinya:
"Allah berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada
Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.” (QS. Al-An’am: 83)
E. Sifat Mustahil bagi Rasul Allah

1. Kidzib (Bohong)
2. Khianah (Berkhianat atau tidak dipercaya)
3. Kitman (Menyembunyikan)
4. Baladah (Bodoh).

F. Sifat Jaiz bagi Rasul Allah Swt.

Sifat jaiz Rasul Allah Swt. adalah semua sifat kemanusiaan


yang ada pada diri Rasul sebagai seorang manusia dan tidak
mengurangi kedudukannya sebagai utusan Allah Swt. Sifat
jaiz tersebut ada pada diri rasul dan juga ada pada diri
manusia biasa. Sifat tersebut antara lain adalah seperti rasa
lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain
sebagainya. Bahkan seorang Rasul tetap meninggal dunia
karena mereka adalah seorang manusia yang diciptakan oleh
Allah Swt.

Dalilnya sebagai berikut:


َ ‫َو َقا َل ْال َمُأَل ِمنْ َق ْو ِم ِه الَّذ‬
‫ِين َك َفرُوا َو َك َّذبُوا ِبلِ َقا ِء اآْل خ َِر ِة َوَأ ْت َر ْف َنا ُه ْم فِي ْال َح َيا ِة ال ُّد ْن َيا َما ٰ َه َذا ِإاَّل َب َش ٌر‬
َ ‫ون ِم ْن ُه َو َي ْش َربُ ِممَّا َت ْش َرب‬
‫ُون‬ َ ُ‫م ِْثلُ ُك ْم َيْأ ُك ُل ِممَّا َتْأ ُكل‬

Artinya:
"Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan
yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah
Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini
tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang
kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum". (QS. Al-
Mu’minun: 33).

Baca: Siapa Wahabi? Ini Ciri dan Akidah Wahabi


Lengkap sudah aqoid 50 beserta arti dan dalilnya lengkap
yang disajikan tim Dutaislam.com kepada Anda, diambil dari
berbagai sumber kompilasi pengetahuan tentang akidah
Islam ahlussunnah wal jama'ah dari penjelasan para penulis
kitab kuning yang mu'tabarah. [dutaislam.com/uf]

Anda mungkin juga menyukai