Anda di halaman 1dari 4

ASWAJA AN-NAHDLIYAH

50 AQAID

A. SIFAT WAJIB ALLAH (20)


1. Wujud (ada), adanya allah itu buka karena ada yang menciptakan, tetapi allah itu
ada dengan dzatnya sendiri.
 Dalil Aqli : Hadistnya alam (wujudnya alam).
 Dalil Naqli :

2. Qidam (dahulu), allah sebagai pencipta lebih dulu ada daripada alam semesta.
Dalil Aqli : Jika allah hadist, maka allah butuh pencipta dan akan terjadi
tasalsul yang tidak ada ujungnya.
Dalil Naqli :

3. Baqa’ (kekal), wujudnya allah tidak menemui ketiadaan.


 Dalil Aqli : Jika allah tidak bersifat baqa’, maka allah bersifat fana’
(rusak) dan mustahil allah bersifat fana’.
 Dalil Naqli :

4. Mukhalafatu Lilhawadits (berbeda dari makhluk)


Dalil Aqli : Jika allah sama dengan makhluk, berarti allah hadist dan hal
ini mustahil.
Dalil Naqli :

5. Qiyamuhu bin Nafsihi (berdiri sendiri)


 Dalil Aqli : Jika allah butuh tempat dalam wujudnya, maka mustahil allah
bersifat qudrat, iradat, dll.
 Dalil Naqli :

6. Wahdaniyah (esa), allah adalah tuhan yang maha esa baik itu dari dzat, sidat,
maupun perbuatan.
Dalil Aqli : Jika ada 2 tuhan, maka akan terjadi pertentangan dan
menunjukkan kelemahan itu sendiri.
Dalil Naqli :

7. Qudrat (Berkuasa), Kekuasaan Allah Swt., atas segala sesuatu itu mutlak, tidak
ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri
maupun terhadap makhluk-Nya.
 Dalil Aqli : Andai allah itu tidak qudrat, maka allah lemah, maka alam
semesta ini tidak akan terwujud.
 Dalil Naqli :
8. Iradah (berkehendak), Allah Swt. telah menciptakan alam semesta beserta isinya
atas kehendak-Nya sendiri,
Dalil Aqli : Wujudnya ala mini merupakan iradahnya allah, jika allah
terpaksa lalu dimana sifat iradahnya allah ? padahal allah itu bersifat
iradah.
Dalil Naqli :

9. Ilmu (mengetahui), allah memiliki pengetahuan dan kepandaian atas segala


sesuatu.
 Dalil Aqli : Jika allah bodoh, tidak akan semesta ala mini terwujud.
 Dalil Naqli :

10. Hayat (hidup), hidupnya allah tidak ada yang menghidupkan, tetapi allah hidup
dengan dzatnya sendiri yang maha sempurna.
Dalil Aqli : Jika allah mati, maka alam semesta ini tidak akan terwujud.
Dalil Naqli :

11. Sama’ (mendengar), allah dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta
tanpa media apapun.
 Dalil Aqli : Jika allah tuli, maka allah memiliki kekurangan dan hal ini
mustahil.
 Dalil Naqli :

12. Bashar (melihat), allah dapat melihat segela sesuatu yang ada di alam semesta
tanpa halangan apapun.
Dalil Aqli : Allah bersifat basher, mustahil allah bersifat umyun (buta).
Dalil Naqli :

13. Kalam (berfirman), allah berfirman dalam kitabnya yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul-Nya.
 Dalil Aqli : Allah bersifat kalam, mustahil allah bersifat bukmun (bisu).
 Dalil Naqli :

14. Kaunuhu Qadiran


Dalil Aqli : Allah berkuasa mengadakan atau meniadakan sesuatu apapun.
Dalil Naqli :

15. Kaunuhu Muridan


 Dalil Aqli : Allah menghendaki dan menentukkan tiap-tiap sesuatu.
 Dalil Naqli :
16. Kaunuhu ‘aliman, Allah mengetahui segala sesuatu walaupun itu ada di hati dan
pikiran manusia.
Dalil Naqli :

17. Kaunuhu Hayyan, Allah selalu hidup, tidak perna mati, tertidur, ataupun lengah.
 Dalil Naqli :

18. Kaunuhu Sami’an, allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau
doa hamba-Nya.
Dalil Naqli :

19. Kaunuhu Bashiron, allah melihat setiap maujudat (benda yang ada), serta melihat
gerak gerik kita.
 Dalil Naqli :

20. Kaunuhu Mutakalliman, allah berfirman melalui ayat-ayat al qur’an, bila kita
jadikan al qur’an sebagai pedoman hidup, maka kta telah patuh dan tunduk kepada
allah.
Dalil Naqli :

B. SIFAT MUSTAHIL ALLAH (20)


1. Adam : Tiada (bisa mati)
2. Huduts : Baru (bisa di perbaharui)
3. Fana’ : Binasa (tidak kekal / bisa mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadiths : Menyerupai akan makhlukNya.
5. Qiyamuhu Bighairih : Berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6. Ta’addud : Berbilang – bilang / banyak (lebih dari satu)
7. ‘Ajz : Lemah (tidak kuat)
8. Karahah : Terpaksa
9. Jahlun : Bodoh
10. Maut : Mati
11. Shamam : Tuli
12. ‘Umyun : Buta
13. Bukmu : Bisu
14. Kaunuhu ‘Ajizan : Keadaannya yang Lemah
15. Kaunuhu Karihan : Keadaannya yang Terpaksa
16. Kaunuhu Jahilan : Keadaannya yang Bodoh
17. Kaunuhu Mayyitan : Keadaannya yang Mati
18. Kaunuhu Asham : Keadaanya yang Tuli
19. Kaunuhu A’ma : Keadaannya yang Buta
20. Kaunuhu Abkama : Keadaannya yang Bisu
C. SIFAT JAIZ ALLAH (1)
Fi’lu Kulli Mukminin au Tarkuhu (allah bebas menciptakan sesuatu yang mungkin
atau meninggalkannya).

D. SIFAT WAJIB RASUL (4)


1. Shidiq (jujur)
 Dalil Aqli : Andai Nabi tidak jujur, berarti mukjizat dari allah yang
membenarkannya adalah bohong.
 Dalil Naqli :

2. Amanah (dapat dipercaya)


Dalil Aqli : Jika Nabi berkhianat atas perinta allah, maka kita akan
diperintahkan untuk melanggar perintah allah.
Dalil Naqli :

3. Tabligh (menyampaikan risalah)


 Dalil Aqli : Jika Nabi kitman (menyembunyikan risalah), maka kita akan
diperintahkan untuk kitman juga.
 Dalil Naqli :

4. Fathanah (cerdas)
Dalil Aqli : Jika Nabi bodoh maka tidak akan bisa melawan hujjaah-
hujjaah para musuhnya.
Dalil Naqli :

E. SIFAT MUSTAHIL RASUL (4)


1. Kidzib : Bohong
2. Khianat : Tidak dapat dipercaya
3. Kitman : Menyimpan risalah
4. Baladah : Bodoh

F. SIFAT JAIZ RASUL (1)


Rasul memiliki sifat sebagaimana manusia biasa, akan tetapi tidak sampai
menurunkan derajat ke Rasululannya ( Al-A’radhul Basyariyah).

Anda mungkin juga menyukai