Anda di halaman 1dari 19

10 Malaikat Allah Dan Tugasnya

Adapun nama-nama malaikat yang wajib diketahui antara lain:

1. Jibril – Malaikat Jibril ini tugasnya adalah menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada
Nabi dan Rasul. Terdapat ayat yang menjelaskannya di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 97.

2. Mikail – Jika anda pernah mendapat rizki dalam hidup anda berupa apa saja, bisa harta, kesehatan
atau apapun. Ketahuilah bahwa malaikat Mikail lah yang membagikan rizki tersebut. Ya, malaikat Mikail
tugasnya adalah membagikan rizki.

3. Israfil – Dalam rukun iman yang terakhir atau yang keenam kita umat manusia khususnya umat muslim
wajib beriman kepada hari kiamat. Ketahuilah bahwa pada hari kiamat nanti akan ada malaikat yang
bertugas untuk meniup terompet Sangkakala namanya, pertanda bahwa berakhir sudah kehidupan di
dunia ini. Malaikat yang mendapat tugas tersebut adalah malaikat Israfil, sang peniup Sangkakala.

4. Izrail – Allah berfirman dalam Al-Qur’an pada surat Ali Imran ayat 185 yang berbunyi “setiap yang
bernyawa pasti akan mengalami mati”. Ketahuilah, bahwa malaikai Izrail lah yang bertugas untuk
mencabut nyawa.

5. Munkar – Ketika kita sudah mati dan berada dalam kubur, ada malaikat yang akan menanyakan amal
perbuatan kita semasa kita hidup dan akan menyiksa kita ketika kita tidak bisa menjawabnya, yakni
malaikat Munkar yang bertugas menanyakan amal perbuatan manusia di alam kubur.

6. Nakir – Adalah malaikat Nakir yang mempunyai tugas yang sama dengan malaikat Munkar, malaikat
Munkar dan Nakir mempunyai tugas yang sama di alam kubur yaitu menanyakan amal perbuatan
manusia di alam kubur.
7. Raqib – Manusia didunia ini pasti pernah melakukan sesuatu yang baik maupun buruk, terlepas dia
sengaja atau tidak. Ketahuilah bahwa ada malaikat yang bertugas mencatat semua amal perbuatan kita
yang baik semasa kita hidup di dunia ini. Dia adalah malaikat Raqib, sang pencatat amal baik.

8. Atid – Jika kita tadi membahas malaikat Raqib yang tugasnya mencatat amal baik manusia pada
semasa hidupnya. Lain dengan malaikat Atid, malaikat Atid mempunyai tugas kebalikan dari malaikat
Raqib yaitu mencatat seluruh amal buruk perbuatan manusia sema hidup di dunia.

9. Malik – Percayalah bahwa kita semua tidak akan mau menyinggahi tempat yang satu ini, tempat ini
diciptakan untuk orang-orang yang kufur kepada Allah SWT, orang-orang yang tidak berada dijalanNya
dan tidak pernah patuh kepada perintahNya, tempat tersebut adalah neraka. Dan malaikat yang
bertugas menjaga pintu neraka adalah malaikat Malik.

10. Ridwan – Berbeda dengan yang diatas, jika kita orang yang selalu amanah dijalan Allah SWT, orang
yang yang selalu taat pada perintahNya dan layak untuk singgah di surga nya Allah SWT. Ketahuilah,
bahwa disana ada malaikat Ridwan sang penjaga pintu surga.

10 Malaikat Dan Tugasnya Yang Wajib Diketahui

Malaikat ini Allah ciptakan dari nur atau cahaya, yang sifatnya ghaib. Malaikat diciptakan lebih dulu dari
manusia. Malaikat juga diberikan oleh Allah SWT akal namun tidak diberi hawa nafsu, sehingga malaikat
hanya menyembah Allah dan taat pada perintah Allah serta selalu tunduk pada Allah.

Demikian pembahasan mengenai 10 Malaikat Dan Tugasnya Yang Wajib Diketahui, semoga bisa dihafal
dengan baik dan bermanfaat bagi para pembaca. Sekian terimakasih.

Baca juga:
Adam A.S

Idris A.S

Nuh A.S

Hud A.S

Sholeh A.S

Ibrahim A.S

Luth A.S

Ismail A.S

Ishaq A.S

Ya'kub A.S

Yusuf A.S

Ayub A.S

Suaeb A.S

Musa A.S

Harun A.S

Zulkifli A.S

Daud A.S

Sulaiman A.S

Ilyas A.S

Ilyasa A.S

Yunus A.S

Zakariya A.S

Yahya A.S

Isa A.S
Muhammad S.A.W

1 Nama-nama Kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya

Kitab berasal dari bahasa Arab yang artinya sesuatu yang ditulis. Kitabullah adalah

ketentuan-ketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan ada empat.

a. Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.

b. Zabur, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.

c. Injil, kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.

d. Al-Quran, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

2 Al-Quran Kitab Suci terakhir

Iman kepada kitab Allah artinya meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan

fiman-Nya melalui kitab yang diturunkan kepada nabida rasul. Al-Quran adalah kitab suci

terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan secara

berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Surah Al-Quran yang diturunkan di kota

Mekkah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut

Madaniyah.

Ciri-ciri surah Makkiyah:

– Surahnya diawali dengan kata “ Yaa ayyuhannas “ , artinya wahai manusia .


– Ayatnya pendek-pendek.

– Surahnya menjelaskan masalah keimanan.

Ciri-ciri surah Madaniyah:

– Surahnya diawali dengan kata “ Yaa ayyuhallazina aamanu “ , artinya wahai

orang-orang beriman.

– Ayatnya panjang-panjang.

– Surahnya menjelaskan masalah ibadah dan hukum.

Al-Quran berfungsi menyempurnakan kiab-kitab sebelumnya. Hal ini sesuai dengan

Firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 48

TAUHID atau Aqaidul iman 50

Label: Spiritual

Aqaidul iman 50 ( Jawa: mu’taqot 50 ), yaitu kajian ilmu tauhid, sebagai dasar landasan utama
pengenalan kepada Allah SWT, sebagai bahan masukan disini, bukan untuk membenarkan keyakinan
saya dan menyalahkan yang lain atau sebaliknya, tapi sebagai tambahan ilmu, kalau dianggap baik,
silahkan diambil, kalau tidak silahkan ditinggalkan, tidak ada paksaan, tidak ada judgment dan vonis.

Ilahi anta maqsudi, waridlaka matlubi

( Ya Allah, Hanya Engkaulah Tujuanku, dan hanya ridlamu yang aku harapkan )

Walillahil masyriqu wal maghribu, fa aynama tuwallu fatsamma wajhullah, Innallaha waasi’un ‘aliim ( QS
al baqarah 115 )

( Dan kepunyaan Allah, belahan bumi timur dan barat, maka kemanapun tempat kamu menghadap,
maka disitu engkau menghadap pada Dzat Allah, sesungguhnya Allah, Dzat yang maha luas dan Dzat
yang maha mengetahui )

Awwalu wajibin ‘alal insani ma’rifatul ilahi bistiqani ( kitab az zubad, syeikh Ibnu Ruslan )

( Kewajiban paling awal, bagi setiap manusia adalah mengenal dan mengetahui Tuhannya dengan
keyakinan yang jelas tanpa keraguan )

Bismillahirahmaniirrahiim

Aqaidul iman 50 ( Jawa : mu’taqot seket ; 50 )

Allah itu mempunyai sifat wajib,mustahil ( muhal ) dan sifat jaiz ( wenang )

Sifat wajib Allah ada 20 dibagi jadi 4 bagian

1. Sifat Nafsiyah

2. Sifat Salbiyah

3. Sifat Ma’ani

4. Sifat Ma’nawiyah

Sifat Nafsiyah : Sifat yang dinisbahkan kepada Allah yang maksudnya ada, yaitu sifat wujud

Sifat mustahil /lawannya ( muhal ) = adam, artinya tidak ada

Dalil : Allahulladzii khalaqas samaawati wal ardla wamaa baynahuma

( Yaitu Allah, Dzat yang menciptakan tujuh lapisan langi dan bumi dan segala sesuatu yang ada
diantaranya )

Sifat Salbiyah :Sifat yang digunakan untuk menolak sesuatu yang tidak patut untuk dinisbahkan kepada
Allah. Ada 5 sifat yaitu : Qidam,Baqo,Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah
Qidam = sudah sedia ada ( adanya tidak didahului oleh tidak adanya)

Jawa: gusti Allah iku mesti disek disek i ora ono sing disek I, kari ora ono kang ngareni.

Dalil : huwal awwalu wal akhiiru

Huwa yaitu Allah, al awwalu, Dzat yang awal, wal akhiiru dan Dzat yang akhir

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) qidam = huduts ( baru )

Baqo = kekal / tetap, tetap dan kekalnya tidak dari diam tidak dari gerak, sebab diam dan gerak itu
pekerjaan makhluq

( jawa : tetep , tetepe ora songko obah ora songko meneng, sebab obah lan meneng iku penggawene
makhluq )

Dalil : Wayabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam (Ar Rohman27)

Wayabqaa, dan tetaplah kekal, wajhu rabbika ,dzat Tuhanmu Muhammad, dzul jalaali yang mempunyai
sifat keagungan, wal ikraam dan sifat kemulyaan.

Sifat mustahil/Lawan ( muhal ) baqo = fana ( rusak / binasa )

Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan segala sesuatu yang baru ( makhluq ). Jawa: nulayani
marang sekabehe barang kang anyar.

Perbedaannya yaitu tidak berbentuk ( ora jerem ), tidak berbadan ( ora jisim ), tidak seperti intan
permata ( ora jauhar ), tidak ada rupa ( ora ‘arod ) tidak betingkat – tingkat ( ora juz ), tidak terbagi ( ora
kul ), tidak ada dalam fikiran kita.

Dalil : laisa kamitslihi syaiun ( Asyuro 11 )

Laisa, tidak ada, yaitu kamitslihi seperti persamaanNYa Allah, Syaiun dari segala sesuatu

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = mumtsalatu lil hawaditsi ( sama dengan yang baru )

Qiyamuhu binafsihi = Berdiri diatas Dzatnya sendiri


Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Ihtiyaju lighairihi, artinya mustahil jika Allah butuh tempat kepada
sesuatu selainNya

Dalil : Innallaha La ghaniyyun ‘anil ‘alamin ( al ankabut : 6 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, la ghaniyyun, nyata dzat yang maha kaya/tidak butuh apapun, ‘anil
‘alamiin, kepada semua alam

( tidak butuh tempat, tidak butuh waktu, tidak butuh apapun )

Wahdaniyah = Allah itu Dzat Esa / satu yang hakiki ( jawa : Gusti Allah iku mesti siji kang hakiki )

Esa Dzat, tidak kamuttasil, tidak kammunfasil

Esa sifat, tidak kamuttasil, tidak kammunfasil

Esa perbuatan, kamuttasil wajib, tidak kammunfasil

( jawa : siji Dzate, kamuttasil ora, kammunfasil ora

siji sifate, Kamuttasil ora, kammunfasil ora

siji panggawene, kamuttasil wajib, kammunfasil ora )

Esa Dzat, tidak kamuttasil artinya Dzat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat disebut seperti bulu,
kulit otot, daging, tulang, sum sum, bukan itu.

Tidak Kammunfasil artinya : Dzat Allah itu tidak memakai bilangan yang pisah – pisah seperti jari tangan,
jari kaki, bukan itu.

Esa sifat, tidak kamuttasil artinya sifat Allah itu tidak seperti warna yang dapat disebut merah, hijau,
kuning, putih, hitam, biru dan seterusnya, bukan itu

Esa sifat, tidak kammunfasil artinya sifat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat dipisah pisah seperti
tangan, kaki bukan itu.

Esa perbuatan ( jawa: siji panggawene ) kamuttasil wajib artinya perbuatan Allah itu pasti dapat
ditemukan pada ciptaanNya
( jawa : Panngawene Gusti Allah iku mesti tetemu marang gawenane )

Esa perbuatan, tidak kammunfasil artinya Mustahil jika Allah itu sampai terpisah dengan perbuatan atau
ciptaanNya

Sifat mustahil / lawan dari sifat Wahdaniyah = Muhal Ta’addud artinya mustahil jika Allah itu sampai
memakai bilangan, seperti satu dalam artian bilangan

Dalil : Qul Huwallahu ahad

Qul; katakanlah Muhammad, Allahu yaitu Allah, itu Ahadun satu yang hakiki ( jawa: siji ngijeni kang
hakiki )

Sifat Ma’ani : Artinya Allah sebelum menjadikan langit bumi seisinya ini, maka Allah sudah memiliki sifa
Ma’ani yaitu Allah sudah kuasa, sudah berkehendak, sifat ma’ani ada 7 yaitu : Qudrat, Iradah, ‘Ilmu,
Hayat, Sama’ , Bashar, Kalam

Qudrat = Kuasa

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = ‘Ajzun artinya Lemah ( jawa: apes )

Dalil : Innallaha ‘ala kulli syain qadiir ( Qs Albaqarah 20 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘ala kulli Syain diatas segala sesuatu, Qadiruun, Kuasa

Iradat = Allah itu mempunyai kehendak / Berkehendak

Sifat Mustahil/lawan (muhal) = Karohah artinya Mustahil kalau sampai Allah itu terpaksa menuruti
kehendak Makhluq ( jawa: kasereng )

Dalil : Fa’aalul lima yuriidu ( Qs Al buruj 16 )

( Dzat yang banyak mencipta segala sesuatu menurut kehendakNya )


‘Ilmu = Allah Maha mengetahui ( Jawa : Ngudaneni )

Sifat Mustahil / lawan ( muhal ) = Jahlun artinya, mustahil jika Allah itu bodoh

Dalil : Innallaha ‘alimun bidzaatish shuduuri ( Qs Al Imron 119 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘aliimun, Dzat yang maha mengetahui, bidzaatish shuduuri, diatas orang –
orang yang memiliki beberapa macam keadaan hati

( jawa: Setuhune Gusti Allah iku ngudaneni kelawan wong kang anduweni piro – piro ati )

Hayat = Allah itu maha hidup, hidupNya tidak pakai nyawa, tidak pakai sukma

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Mautun artinya mustahil jika Allah sampai mati.

Dalil : Watawakkal ‘alal hayyilladzii laa yamuutu ( Qs Al Furqan 58 )

Watawakkal, dan bertawakal/pasrah lah engkau Muhammad, kepada Hayyilladzii, Dzat yang maha hidup,
laa yamuutu, yang tidak akan mati.

Sama’ = Allah Maha mendengar, mendengarNya tidak pakai telinga ( Jawa : ngerungu, ngerungune ora
nganggo kuping )

Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = Shomamun, artinya mustahil jika Allah itu tuli

Dalil : Innallaha Samii’un ‘aliim ( Qs Al Imron 34 )

Innallah, sesungguhnya Allah, itu Samii’un, Dzat yang maha mendengar, ‘aliimun dan Dzat maha
mengetahui.

Bashar = Allah Maha melihat, melihatNya tidak pakai mata ( Jawa: Gusti Allah iku mesti ningali, ningalane
ora nganggo meripat )

Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = ‘Umyun artinya mustahil jika Allah buta

Dalil : Wallahu bashiirun bimaa ta’maluna ( Qs Al Hujurat 18 )

( Dan Allah itu Dzat yang maha melihat atas segala sesuatu perbuatan yang kamu lakukan )

Kalam = Allah itu maha berfirman ( berkata – kata ) berkata –katanya Allah tidak pakai suara dan aksara
(jawa: Gusti Allah mesti dawuh, dawuhe ora nganggo suoro, ora nganggo aksoro )
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = bukmun artinya mustahil jika Allah itu dzat yang bisu

Dalil : Wakalamallahu Muusa takliiman

Wakalamallahu, dan telah berfirman / berbicara Allah, Muusa kepada nabi Musa, takliiman dengan
sebenar – benar berbicara / berfirman.

Sifat Ma’nawiyah : Setelah menjadikan langit bumi sesisinya, Allah mempunyai sifat ma’nawiyah artinya
Allah itu Yang Kuasa, Yang berkendak dan seterusnya, sifat ma’nawiyah ada 7 yaitu : Qadiran, Muridan,
Aliiman, Hayyan, Samii’an, Bashiiran, Mutakalliman.

Kaunuhu Qadiran = adanya Allah itu Dzat yang Kuasa

Sifat mustahil / lawan = ‘Ajizan artinya mustahil Allah dzat yang lemah

Dalil = sifat qudrat

Kaunuhu Muriidan = adanya Allah itu dzat yang berkehendak

Sifat mustahil / lawan = Karihan artinya mustahil Allah dzat yang tidak berkehendak ( menuruti kehendak
makhluq )

Dalil = dalil sifat iradat

Kaunuhu Aliiman = Adanya Allah itu Dzat yang maha mengetahui

Sifat mustahil / lawan = Jahilan artinya mustahil Allah dzat yang bodoh

Dalil = dalil sifat ‘ilmu.

Kaunuhu Hayyan = adanya Allah itu dzat yang maha hidup

Sifat mustahil / lawan = mayyitan artinya mustahil Allah dzat yang mati

Dalil = dalil sifat hayat.


Kaunuhu samii’an = adanya Allah itu dzat yang maha mendengar

Sifat mustahil / lawan = Ashomma artinya mustahil Allah dzat yang tuli

Dalil = dalil sifat sama’

Kaunuhu Bashiiran = adanya Allah itu dzat yang maha melihat

Sifat mustahil / lawan = a’ma artinya mustahil Allah dzat yang buta

Dalil = dalil sifat bashar.

Kaunuhu Mutakalliman = adanya Allah itu dzat yang maha berbicara

Sifat mustahil / lawan = Abkama artinya mustahil Allah dzat yang bisu

Dalil = dalil sifat kalam.

Sifat Jaiz ( kewenangan ) Allah ada satu dijabarkan jadi 5, ditambah sifat mustahilnya 5 jadi 10

1.Allah menjadikan langit bumi seisinya kewenangan Allah, mustahil jika Allah menjadikan langit bumi
seisinya wajib

2.Allah menjadikan langit bumi seisinya tidak berharap manfaat, mustahil jika berharap manfaat

3.Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi seisinya ini tidak punya daya kekuatan, mustahil jika
punya daya kekuatan

4.Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi sesisinya tidak punya daya watak / sifat

5Allah menjadikan langit bumi seisinya ini baru, mustahil jika qidam

Aqaidul iman 50 dibagi jadi 2 yaitu :

1. Istighna’

2. Iftiqar
Istighna’ angkullima siwaahu artinya Allah itu maha kaya, tidak butuh sesuatu selainNya, sifatnya ada 28 (
termasuk sifat wajib, mustahil dan jaiz ) yaitu : wujud, qidam,baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu
binafsihi, sama’, bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman ( 11 ) , sifat mustahilnya 11, jadi 22,

sifat jaiz 3 ( yaitu no 1- 3 diatas ) ditambah mustahil jaiznya 3, jadi 6

22 ditambah 6 = 28

Istighna’ sendiri dibagi menjadi 5

1. Istighna’ fa’il : Allah maha kaya, tidak butuh pada perbuatan ( jawa: ora butuh

marang gawe ) sifatnya yaitu : wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi

2. Istighna’ mahal : Allah maha kaya, tidak butuh pada tempat, sifatnya yaitu qiyamuhu binafsihi

3. Istighna’ mukammil : Allah maha kaya, tidak butuh pada sesuatu yang menyebabkan sempurna,
sifatnya yaitu sama’ bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman

4. Istighna’ maf’ul : Allah maha kaya, tidak butuh pada ciptaanNya, sifatnya sifat jaiz no 1 dan 2,
ditambah sifat mustahil dari sifat jaiz tersebut.

5. Istighna’ washitoh : Allah maha kaya, tidak butuh pada lantaran, sifatnya sifat jaiz no 4 ditambah sifat
mustahil dari sifat jaiz tersebut.

Iftiqar kullima ‘adaahu ilahi : setiap sesuatu selain Allah pasti butuh pada Allah

terdiri dari 22 sifat ( wajib, mustahil, jaiz ) Yaitu : qudrat, iradat, ilmu, hayat, qadiran, muriidan, ‘aliiman,
hayyan, samii’an, wahdaniyah ( 9 sifat ) mustahilnya 9 sifat, ditambah sifat jaiz no 4 dan 5, serta sifat
mustahil bagi sifat jaiznya 2, jadi jumlahnya 22 sifat.

Istighna’ 28 sifat , dibagi jadi 2

1.Sifat kamal artinya sempurna, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )

2.Sifat Jamal artinya indah, terdiri dari 16 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
Iftiqar 22 sifat dibagi jadi 2

1.Sifat Jalal, artinya Agung, terdiri dari 10 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )

2.Sifat Qohar, artinya Perkasa, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )

Istghna’ 28 sifat ditambah iftiqar 22 sifat disebut aqaidul iman 50

Semua sifat diatas terangkum dalam kalimah tauhid :

Laa ilha illa Allah

Laa, mengandung sifat kamal 12

Ilaha, mengandung sifat jamal 16

Illa, mengandung sifat jalal 10

Allahu, mengandung sifat qohar 12

Jumlah 50 sifat.

Huruf kalimah tauhid laa ilaha illa Allah, 12 huruf

Lam, lafad Laa, artinya tidak ada yang lainnya

Alif, lafad laa, mustahil jika Allah ada yang lainnya lagi.

Alif, lafad ilaha, itsbat iradat artinya tetap pada kehendak Allah

Lam, lafad ilaha, Nafi mujtahid nakiroh, artinya hati – hati jangan berharap pada Tuhan yang lain, kecuali
Allah.

Ha, lafad ilaha, itsbat ahadiyah, tetap satu/esa dzat Allah

Alif, lafad illa, itsbat hidayah, tetap petunjuk dari Allah

Lam, lafad illa, lam nafi ‘ubudiyah, artinya tidak ada sesembahan selain Allah

Alif, lafad illa, artinya mustahil jika ada sesembahan selain Allah.

Alif, lafad Allahu, itsbat wahdiyah, tetap satu hakiki sifat Allah
Lam awwal, lafad Allah, itsbat ta’dim artinya tetap keagungan milik Allah

Lam tsani, lafad Allah, mustahil jika Allah itu tidak bersifat agung.

Ha, lafad Allah itsbat Hawiyah, artinya tetap keluasan milik Allah

Huruf Lafad Allah itu ada 4, menunjukkan kalau ilmu ada 4 yaitu :

1. Ilmu Syari’at

2. Ilmu Thoriqoh

3. Ilmu haqiqah

4. Ilmu Ma’rifah

Ilmu syari’at

artinya aturan tempatnya di lisan, orangnya harus mempunyai niat, ibadah wudlunya dengan air,
sholatnya berdiri, ruku’, sujud, duduk, yang mengerjakan 7 anggota badan

Ilmu Thoriqah

Artinya jalan atau perjalanan, tempatnya di hati, orangnya harus berbuat atau beramal, ibadah wudlunya
meninggalkan sifat dengki atau hasud, sholatnya menampakkan sifat belas kasih sesama makhluq, yang
mengerjakan hati

Ilmu Haqiqah

Artinya Nyata, tempatnya di ruh atau nyawa, orangnya harus meninggalkan perasaan bisa ( jawa : tinggal
rumongso ) ibadah wudlunya harus tinggal takabbur, ujub dan sombong, sholatnya menampakkan sifat
sabar yang mengerjalan ruh.

Ilmu ma’rifah

Artinya mengerti / mengetahui, tempatnya ada di rasa ( jawa: pangeroso ) orangnya harus ngerti, ibadah
wudlunya tenang ( jawa : anteng ) sholatnya harus sungguh – sungguh ( khusyuk dan mudawamah /
terus menerus tanpa mengenal waktu ) yang mengerjakan rasa (jawa: pangeroso )
Macam Syahadat :

1.Syahadat Mutaawwilah artinya syahadat yang pertama, Syahadatnya Allah

sendiri

Bunyinya : Innanii anallahu laa ilaha illa ana ( Qs Thoha 14 )

( Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku )

2.Syahadat Mutawashitoh artinya Syahadat yang tengah – tengah, seperti

syahadatnya malaikat, para nabi dan rasul dan para orang mukmin semua

yaitu : Asyahadu anlaa ilaha illallah

dasar dalil : Syahidallahu annahu laa ilha illa huwa wal malaikatu wa ulul ‘ilmi

( QS Al Imron 18 )

3.Syahadat Muta akhirah artinya syahadat yang terakhir yaitu syahadat umum

orang islam semua

Syarat orang membaca syahadat harus memenuhi 3 perkara

1.Nur Hidayah, barang siapa yang mendapat nur hidayah akan dijaga dari sifat

musyrik dan perilaku syirik

2.Nur Inayah, barang siapa yang mendapat nur inayah maka akan dijaga dari

dosa besar

3.Nur kifayah, barang siapa mendapat nur kifayah maka akan dijaga dari

bersitan hati yang kotor dan jelek.


Sempurnanya iman harus meninggalkan 4 perkara yaitu :

1.harus meniadakan pertanyaan kaifa ? ( Bagaimana Allah )

2.harus meniadakan pertanyaan, kam ? ( berapa Allah )

3.harus meniadakan pertanyaan ma ta ? ( kapan Allah itu ada )

4.harus meniadakan pertanyaan ayna ? ( dimana allah )

artinya selama kita masih mempunyai keraguan atas pertanyaan diatas, dan belum mendapat jawaban,
maka itu tanda iman kita belum sempurna.

Tanda islam itu ada 4 yaitu :

1. Mengaku lemah dan fakir dihadapan Allah

2. Suci lisan dari bohong

3. Suci badan dari najis

4. Suci perut dari barang haram

Rusaknya Islam itu ada 4 perkara

1. Melakukan amal perbuatan tanpa ilmu, tidak tahu wajib, sunnah atau

wenang

2. Mengerti ilmu tapi tidak mau beramal

3. Tidak mengerti atau tidak tahu, tapi tidak mau bertanya

4. Menghalang – halangi dan menjelekkan orang yang mencari kebaikan karena

Allah

Wallahu ‘alam bishawab.


Hanya untuk referensi :

1.Untuk aplikasi / penerapan tauhid dalam kehidupan sehari – hari,

kitab rujukan al hikam, Syeikh Ibnu Athaillah al iskandari

2.Untuk pendalaman tauhid, kitab rujukan, Al insan al kamil, syeikh Abdul karim ibnu ibrahim al jilli,
kasyful mahjub ( syeikh Al hujwiri ), Jami’ al ushul fi al auliya,

3.kitab pendukung tassawuf, Risalah al qusyairiyah ( syeikh abul qasim al Qusyairy), Al fath al rabbani,
Sirrul al Asraar ( syeikh Abdul Qadir al Jailani ), Minhaj Al ‘Abidin ( Syeikh Imam Al Ghazali ), Minahus
Saniyah ( syeikh Abdul wahab asy sya’rani )

Anda mungkin juga menyukai