1. Jibril – Malaikat Jibril ini tugasnya adalah menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada
Nabi dan Rasul. Terdapat ayat yang menjelaskannya di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 97.
2. Mikail – Jika anda pernah mendapat rizki dalam hidup anda berupa apa saja, bisa harta, kesehatan
atau apapun. Ketahuilah bahwa malaikat Mikail lah yang membagikan rizki tersebut. Ya, malaikat Mikail
tugasnya adalah membagikan rizki.
3. Israfil – Dalam rukun iman yang terakhir atau yang keenam kita umat manusia khususnya umat muslim
wajib beriman kepada hari kiamat. Ketahuilah bahwa pada hari kiamat nanti akan ada malaikat yang
bertugas untuk meniup terompet Sangkakala namanya, pertanda bahwa berakhir sudah kehidupan di
dunia ini. Malaikat yang mendapat tugas tersebut adalah malaikat Israfil, sang peniup Sangkakala.
4. Izrail – Allah berfirman dalam Al-Qur’an pada surat Ali Imran ayat 185 yang berbunyi “setiap yang
bernyawa pasti akan mengalami mati”. Ketahuilah, bahwa malaikai Izrail lah yang bertugas untuk
mencabut nyawa.
5. Munkar – Ketika kita sudah mati dan berada dalam kubur, ada malaikat yang akan menanyakan amal
perbuatan kita semasa kita hidup dan akan menyiksa kita ketika kita tidak bisa menjawabnya, yakni
malaikat Munkar yang bertugas menanyakan amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Nakir – Adalah malaikat Nakir yang mempunyai tugas yang sama dengan malaikat Munkar, malaikat
Munkar dan Nakir mempunyai tugas yang sama di alam kubur yaitu menanyakan amal perbuatan
manusia di alam kubur.
7. Raqib – Manusia didunia ini pasti pernah melakukan sesuatu yang baik maupun buruk, terlepas dia
sengaja atau tidak. Ketahuilah bahwa ada malaikat yang bertugas mencatat semua amal perbuatan kita
yang baik semasa kita hidup di dunia ini. Dia adalah malaikat Raqib, sang pencatat amal baik.
8. Atid – Jika kita tadi membahas malaikat Raqib yang tugasnya mencatat amal baik manusia pada
semasa hidupnya. Lain dengan malaikat Atid, malaikat Atid mempunyai tugas kebalikan dari malaikat
Raqib yaitu mencatat seluruh amal buruk perbuatan manusia sema hidup di dunia.
9. Malik – Percayalah bahwa kita semua tidak akan mau menyinggahi tempat yang satu ini, tempat ini
diciptakan untuk orang-orang yang kufur kepada Allah SWT, orang-orang yang tidak berada dijalanNya
dan tidak pernah patuh kepada perintahNya, tempat tersebut adalah neraka. Dan malaikat yang
bertugas menjaga pintu neraka adalah malaikat Malik.
10. Ridwan – Berbeda dengan yang diatas, jika kita orang yang selalu amanah dijalan Allah SWT, orang
yang yang selalu taat pada perintahNya dan layak untuk singgah di surga nya Allah SWT. Ketahuilah,
bahwa disana ada malaikat Ridwan sang penjaga pintu surga.
Malaikat ini Allah ciptakan dari nur atau cahaya, yang sifatnya ghaib. Malaikat diciptakan lebih dulu dari
manusia. Malaikat juga diberikan oleh Allah SWT akal namun tidak diberi hawa nafsu, sehingga malaikat
hanya menyembah Allah dan taat pada perintah Allah serta selalu tunduk pada Allah.
Demikian pembahasan mengenai 10 Malaikat Dan Tugasnya Yang Wajib Diketahui, semoga bisa dihafal
dengan baik dan bermanfaat bagi para pembaca. Sekian terimakasih.
Baca juga:
Adam A.S
Idris A.S
Nuh A.S
Hud A.S
Sholeh A.S
Ibrahim A.S
Luth A.S
Ismail A.S
Ishaq A.S
Ya'kub A.S
Yusuf A.S
Ayub A.S
Suaeb A.S
Musa A.S
Harun A.S
Zulkifli A.S
Daud A.S
Sulaiman A.S
Ilyas A.S
Ilyasa A.S
Yunus A.S
Zakariya A.S
Yahya A.S
Isa A.S
Muhammad S.A.W
Kitab berasal dari bahasa Arab yang artinya sesuatu yang ditulis. Kitabullah adalah
ketentuan-ketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan ada empat.
Iman kepada kitab Allah artinya meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan
fiman-Nya melalui kitab yang diturunkan kepada nabida rasul. Al-Quran adalah kitab suci
terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan secara
berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Surah Al-Quran yang diturunkan di kota
Mekkah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut
Madaniyah.
orang-orang beriman.
– Ayatnya panjang-panjang.
Label: Spiritual
Aqaidul iman 50 ( Jawa: mu’taqot 50 ), yaitu kajian ilmu tauhid, sebagai dasar landasan utama
pengenalan kepada Allah SWT, sebagai bahan masukan disini, bukan untuk membenarkan keyakinan
saya dan menyalahkan yang lain atau sebaliknya, tapi sebagai tambahan ilmu, kalau dianggap baik,
silahkan diambil, kalau tidak silahkan ditinggalkan, tidak ada paksaan, tidak ada judgment dan vonis.
( Ya Allah, Hanya Engkaulah Tujuanku, dan hanya ridlamu yang aku harapkan )
Walillahil masyriqu wal maghribu, fa aynama tuwallu fatsamma wajhullah, Innallaha waasi’un ‘aliim ( QS
al baqarah 115 )
( Dan kepunyaan Allah, belahan bumi timur dan barat, maka kemanapun tempat kamu menghadap,
maka disitu engkau menghadap pada Dzat Allah, sesungguhnya Allah, Dzat yang maha luas dan Dzat
yang maha mengetahui )
Awwalu wajibin ‘alal insani ma’rifatul ilahi bistiqani ( kitab az zubad, syeikh Ibnu Ruslan )
( Kewajiban paling awal, bagi setiap manusia adalah mengenal dan mengetahui Tuhannya dengan
keyakinan yang jelas tanpa keraguan )
Bismillahirahmaniirrahiim
Allah itu mempunyai sifat wajib,mustahil ( muhal ) dan sifat jaiz ( wenang )
1. Sifat Nafsiyah
2. Sifat Salbiyah
3. Sifat Ma’ani
4. Sifat Ma’nawiyah
Sifat Nafsiyah : Sifat yang dinisbahkan kepada Allah yang maksudnya ada, yaitu sifat wujud
( Yaitu Allah, Dzat yang menciptakan tujuh lapisan langi dan bumi dan segala sesuatu yang ada
diantaranya )
Sifat Salbiyah :Sifat yang digunakan untuk menolak sesuatu yang tidak patut untuk dinisbahkan kepada
Allah. Ada 5 sifat yaitu : Qidam,Baqo,Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah
Qidam = sudah sedia ada ( adanya tidak didahului oleh tidak adanya)
Jawa: gusti Allah iku mesti disek disek i ora ono sing disek I, kari ora ono kang ngareni.
Huwa yaitu Allah, al awwalu, Dzat yang awal, wal akhiiru dan Dzat yang akhir
Baqo = kekal / tetap, tetap dan kekalnya tidak dari diam tidak dari gerak, sebab diam dan gerak itu
pekerjaan makhluq
( jawa : tetep , tetepe ora songko obah ora songko meneng, sebab obah lan meneng iku penggawene
makhluq )
Dalil : Wayabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam (Ar Rohman27)
Wayabqaa, dan tetaplah kekal, wajhu rabbika ,dzat Tuhanmu Muhammad, dzul jalaali yang mempunyai
sifat keagungan, wal ikraam dan sifat kemulyaan.
Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan segala sesuatu yang baru ( makhluq ). Jawa: nulayani
marang sekabehe barang kang anyar.
Perbedaannya yaitu tidak berbentuk ( ora jerem ), tidak berbadan ( ora jisim ), tidak seperti intan
permata ( ora jauhar ), tidak ada rupa ( ora ‘arod ) tidak betingkat – tingkat ( ora juz ), tidak terbagi ( ora
kul ), tidak ada dalam fikiran kita.
Laisa, tidak ada, yaitu kamitslihi seperti persamaanNYa Allah, Syaiun dari segala sesuatu
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = mumtsalatu lil hawaditsi ( sama dengan yang baru )
Innallaha, sesungguhnya Allah, la ghaniyyun, nyata dzat yang maha kaya/tidak butuh apapun, ‘anil
‘alamiin, kepada semua alam
Wahdaniyah = Allah itu Dzat Esa / satu yang hakiki ( jawa : Gusti Allah iku mesti siji kang hakiki )
Esa Dzat, tidak kamuttasil artinya Dzat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat disebut seperti bulu,
kulit otot, daging, tulang, sum sum, bukan itu.
Tidak Kammunfasil artinya : Dzat Allah itu tidak memakai bilangan yang pisah – pisah seperti jari tangan,
jari kaki, bukan itu.
Esa sifat, tidak kamuttasil artinya sifat Allah itu tidak seperti warna yang dapat disebut merah, hijau,
kuning, putih, hitam, biru dan seterusnya, bukan itu
Esa sifat, tidak kammunfasil artinya sifat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat dipisah pisah seperti
tangan, kaki bukan itu.
Esa perbuatan ( jawa: siji panggawene ) kamuttasil wajib artinya perbuatan Allah itu pasti dapat
ditemukan pada ciptaanNya
( jawa : Panngawene Gusti Allah iku mesti tetemu marang gawenane )
Esa perbuatan, tidak kammunfasil artinya Mustahil jika Allah itu sampai terpisah dengan perbuatan atau
ciptaanNya
Sifat mustahil / lawan dari sifat Wahdaniyah = Muhal Ta’addud artinya mustahil jika Allah itu sampai
memakai bilangan, seperti satu dalam artian bilangan
Qul; katakanlah Muhammad, Allahu yaitu Allah, itu Ahadun satu yang hakiki ( jawa: siji ngijeni kang
hakiki )
Sifat Ma’ani : Artinya Allah sebelum menjadikan langit bumi seisinya ini, maka Allah sudah memiliki sifa
Ma’ani yaitu Allah sudah kuasa, sudah berkehendak, sifat ma’ani ada 7 yaitu : Qudrat, Iradah, ‘Ilmu,
Hayat, Sama’ , Bashar, Kalam
Qudrat = Kuasa
Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘ala kulli Syain diatas segala sesuatu, Qadiruun, Kuasa
Sifat Mustahil/lawan (muhal) = Karohah artinya Mustahil kalau sampai Allah itu terpaksa menuruti
kehendak Makhluq ( jawa: kasereng )
Sifat Mustahil / lawan ( muhal ) = Jahlun artinya, mustahil jika Allah itu bodoh
Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘aliimun, Dzat yang maha mengetahui, bidzaatish shuduuri, diatas orang –
orang yang memiliki beberapa macam keadaan hati
( jawa: Setuhune Gusti Allah iku ngudaneni kelawan wong kang anduweni piro – piro ati )
Hayat = Allah itu maha hidup, hidupNya tidak pakai nyawa, tidak pakai sukma
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Mautun artinya mustahil jika Allah sampai mati.
Watawakkal, dan bertawakal/pasrah lah engkau Muhammad, kepada Hayyilladzii, Dzat yang maha hidup,
laa yamuutu, yang tidak akan mati.
Sama’ = Allah Maha mendengar, mendengarNya tidak pakai telinga ( Jawa : ngerungu, ngerungune ora
nganggo kuping )
Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = Shomamun, artinya mustahil jika Allah itu tuli
Innallah, sesungguhnya Allah, itu Samii’un, Dzat yang maha mendengar, ‘aliimun dan Dzat maha
mengetahui.
Bashar = Allah Maha melihat, melihatNya tidak pakai mata ( Jawa: Gusti Allah iku mesti ningali, ningalane
ora nganggo meripat )
( Dan Allah itu Dzat yang maha melihat atas segala sesuatu perbuatan yang kamu lakukan )
Kalam = Allah itu maha berfirman ( berkata – kata ) berkata –katanya Allah tidak pakai suara dan aksara
(jawa: Gusti Allah mesti dawuh, dawuhe ora nganggo suoro, ora nganggo aksoro )
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = bukmun artinya mustahil jika Allah itu dzat yang bisu
Wakalamallahu, dan telah berfirman / berbicara Allah, Muusa kepada nabi Musa, takliiman dengan
sebenar – benar berbicara / berfirman.
Sifat Ma’nawiyah : Setelah menjadikan langit bumi sesisinya, Allah mempunyai sifat ma’nawiyah artinya
Allah itu Yang Kuasa, Yang berkendak dan seterusnya, sifat ma’nawiyah ada 7 yaitu : Qadiran, Muridan,
Aliiman, Hayyan, Samii’an, Bashiiran, Mutakalliman.
Sifat mustahil / lawan = ‘Ajizan artinya mustahil Allah dzat yang lemah
Sifat mustahil / lawan = Karihan artinya mustahil Allah dzat yang tidak berkehendak ( menuruti kehendak
makhluq )
Sifat mustahil / lawan = Jahilan artinya mustahil Allah dzat yang bodoh
Sifat mustahil / lawan = mayyitan artinya mustahil Allah dzat yang mati
Sifat mustahil / lawan = Ashomma artinya mustahil Allah dzat yang tuli
Sifat mustahil / lawan = a’ma artinya mustahil Allah dzat yang buta
Sifat mustahil / lawan = Abkama artinya mustahil Allah dzat yang bisu
Sifat Jaiz ( kewenangan ) Allah ada satu dijabarkan jadi 5, ditambah sifat mustahilnya 5 jadi 10
1.Allah menjadikan langit bumi seisinya kewenangan Allah, mustahil jika Allah menjadikan langit bumi
seisinya wajib
2.Allah menjadikan langit bumi seisinya tidak berharap manfaat, mustahil jika berharap manfaat
3.Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi seisinya ini tidak punya daya kekuatan, mustahil jika
punya daya kekuatan
4.Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi sesisinya tidak punya daya watak / sifat
5Allah menjadikan langit bumi seisinya ini baru, mustahil jika qidam
1. Istighna’
2. Iftiqar
Istighna’ angkullima siwaahu artinya Allah itu maha kaya, tidak butuh sesuatu selainNya, sifatnya ada 28 (
termasuk sifat wajib, mustahil dan jaiz ) yaitu : wujud, qidam,baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu
binafsihi, sama’, bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman ( 11 ) , sifat mustahilnya 11, jadi 22,
22 ditambah 6 = 28
1. Istighna’ fa’il : Allah maha kaya, tidak butuh pada perbuatan ( jawa: ora butuh
marang gawe ) sifatnya yaitu : wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi
2. Istighna’ mahal : Allah maha kaya, tidak butuh pada tempat, sifatnya yaitu qiyamuhu binafsihi
3. Istighna’ mukammil : Allah maha kaya, tidak butuh pada sesuatu yang menyebabkan sempurna,
sifatnya yaitu sama’ bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman
4. Istighna’ maf’ul : Allah maha kaya, tidak butuh pada ciptaanNya, sifatnya sifat jaiz no 1 dan 2,
ditambah sifat mustahil dari sifat jaiz tersebut.
5. Istighna’ washitoh : Allah maha kaya, tidak butuh pada lantaran, sifatnya sifat jaiz no 4 ditambah sifat
mustahil dari sifat jaiz tersebut.
Iftiqar kullima ‘adaahu ilahi : setiap sesuatu selain Allah pasti butuh pada Allah
terdiri dari 22 sifat ( wajib, mustahil, jaiz ) Yaitu : qudrat, iradat, ilmu, hayat, qadiran, muriidan, ‘aliiman,
hayyan, samii’an, wahdaniyah ( 9 sifat ) mustahilnya 9 sifat, ditambah sifat jaiz no 4 dan 5, serta sifat
mustahil bagi sifat jaiznya 2, jadi jumlahnya 22 sifat.
1.Sifat kamal artinya sempurna, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
2.Sifat Jamal artinya indah, terdiri dari 16 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
Iftiqar 22 sifat dibagi jadi 2
1.Sifat Jalal, artinya Agung, terdiri dari 10 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
2.Sifat Qohar, artinya Perkasa, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
Jumlah 50 sifat.
Alif, lafad laa, mustahil jika Allah ada yang lainnya lagi.
Alif, lafad ilaha, itsbat iradat artinya tetap pada kehendak Allah
Lam, lafad ilaha, Nafi mujtahid nakiroh, artinya hati – hati jangan berharap pada Tuhan yang lain, kecuali
Allah.
Lam, lafad illa, lam nafi ‘ubudiyah, artinya tidak ada sesembahan selain Allah
Alif, lafad illa, artinya mustahil jika ada sesembahan selain Allah.
Alif, lafad Allahu, itsbat wahdiyah, tetap satu hakiki sifat Allah
Lam awwal, lafad Allah, itsbat ta’dim artinya tetap keagungan milik Allah
Lam tsani, lafad Allah, mustahil jika Allah itu tidak bersifat agung.
Ha, lafad Allah itsbat Hawiyah, artinya tetap keluasan milik Allah
Huruf Lafad Allah itu ada 4, menunjukkan kalau ilmu ada 4 yaitu :
1. Ilmu Syari’at
2. Ilmu Thoriqoh
3. Ilmu haqiqah
4. Ilmu Ma’rifah
Ilmu syari’at
artinya aturan tempatnya di lisan, orangnya harus mempunyai niat, ibadah wudlunya dengan air,
sholatnya berdiri, ruku’, sujud, duduk, yang mengerjakan 7 anggota badan
Ilmu Thoriqah
Artinya jalan atau perjalanan, tempatnya di hati, orangnya harus berbuat atau beramal, ibadah wudlunya
meninggalkan sifat dengki atau hasud, sholatnya menampakkan sifat belas kasih sesama makhluq, yang
mengerjakan hati
Ilmu Haqiqah
Artinya Nyata, tempatnya di ruh atau nyawa, orangnya harus meninggalkan perasaan bisa ( jawa : tinggal
rumongso ) ibadah wudlunya harus tinggal takabbur, ujub dan sombong, sholatnya menampakkan sifat
sabar yang mengerjalan ruh.
Ilmu ma’rifah
Artinya mengerti / mengetahui, tempatnya ada di rasa ( jawa: pangeroso ) orangnya harus ngerti, ibadah
wudlunya tenang ( jawa : anteng ) sholatnya harus sungguh – sungguh ( khusyuk dan mudawamah /
terus menerus tanpa mengenal waktu ) yang mengerjakan rasa (jawa: pangeroso )
Macam Syahadat :
sendiri
syahadatnya malaikat, para nabi dan rasul dan para orang mukmin semua
dasar dalil : Syahidallahu annahu laa ilha illa huwa wal malaikatu wa ulul ‘ilmi
( QS Al Imron 18 )
3.Syahadat Muta akhirah artinya syahadat yang terakhir yaitu syahadat umum
1.Nur Hidayah, barang siapa yang mendapat nur hidayah akan dijaga dari sifat
2.Nur Inayah, barang siapa yang mendapat nur inayah maka akan dijaga dari
dosa besar
3.Nur kifayah, barang siapa mendapat nur kifayah maka akan dijaga dari
artinya selama kita masih mempunyai keraguan atas pertanyaan diatas, dan belum mendapat jawaban,
maka itu tanda iman kita belum sempurna.
1. Melakukan amal perbuatan tanpa ilmu, tidak tahu wajib, sunnah atau
wenang
Allah
2.Untuk pendalaman tauhid, kitab rujukan, Al insan al kamil, syeikh Abdul karim ibnu ibrahim al jilli,
kasyful mahjub ( syeikh Al hujwiri ), Jami’ al ushul fi al auliya,
3.kitab pendukung tassawuf, Risalah al qusyairiyah ( syeikh abul qasim al Qusyairy), Al fath al rabbani,
Sirrul al Asraar ( syeikh Abdul Qadir al Jailani ), Minhaj Al ‘Abidin ( Syeikh Imam Al Ghazali ), Minahus
Saniyah ( syeikh Abdul wahab asy sya’rani )