Anda di halaman 1dari 33

MODUL

AKIDAH AKHLAK
(Ringkasan Materi Akidah Akhlak Kelas VII,VIII dan IX)

MTsN Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia

Guru Bidang Studi:

Rahmadin A, Lc

1
Memahami Dasar dan Tujuan Akidah Islam

 Tauhid menurut bahasa: “Meng-esa-kan” atau “tidak terbilang”.

 Menurut istilah: “Tidak menyamakan Allah dengan makhluk-Nya, baik dzat-


Nya, sifat-Nya, maupun perbuatan-Nya”.

 Dalil:‫أحد‬ ‫ ولم يكن له كفوا‬.‫ لم يلد ولم يولد‬.‫ هللا الصمد‬.‫قل هو هللا أحد‬.
 Meyakini dengan sepenuh hati, bahwa Allah maha Esa dan tidak ada sesuatu
yang sama dengan Dia, merupakan pondasi dari agama Islam.

 Rukun Islam pertama: (‫االهللا‬ ‫ )أشهد أن الاله‬pengakuan bahwa tidak ada tuhan
selain Allah, disebut juga “Syahadat Tauhid”, ( ‫محم دا رس ول هللا‬ ‫)وأش هد أن‬
Pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, disebut juga
“Syahadat Rasul”.

 Syahadat Tauhid => Diucapkan dengan lisan, diyakini dengan sepenuh hati dan
ditindaklanjuti dalam perilaku.

 Tauhid Rububiyah => Suatu kepercayaan yang menegaskan bahwa hanya


Allah-lah yang menciptakan, memberikan hukum-hukum, mengatur dan
mendidik alam semesta.

 Tauhid Uluhiyah => Keyakinan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya tuhan


yang wajib disembah, dimohon petunjuk, dan pertolongannya, serta harus
ditakuti.

 Dasar dari akidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah (Hadits)

 Dengan bertauhid, maka:

 Yakin bahwa tidak ada yang berkuasa kecuali Allah yang maha
Esa

 Memiliki pendirian yang teguh. Ketika senang dan berhasil tidak


sombong dan melupakan Allah, ketika susah tidak bersedih dan
putus asa. Karena kebahagiaan dan kesusahan datangnya dari
Allah.

 Terbebas dari perasaan takut mati.

2
 Mendorong manusia untuk mengabdi kepada Allah dengan
sepenuh hati. Jika sakit ia sholat dengan khusyu’, jika bersedih ia
bersedekah dengan harta terbaik yang ia miliki, mengasihi dan
menyayangi fakir miskin melebihi dirinya sendiri.

 Memberikan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa org briman

 Tidak merasa takur kepada siapapun, kecuali kepada Allah.

 Memberikan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat

 Tujuan Akidah Islam:


 Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.
 Memelihara manusia dari kemusyrikan
 Menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan.

Pengertian Sifat-sifat Allah SWT

 Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada zat Allah sebagai
kesempurnaan bagi-Nya.
 Sifat mustahil bagi Allah, adalah sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada
pada Allah.
 Sifat jaiz bagi Allah, adalah sifat yang boleh ada dan boleh juga tidak ada pada
Allah. Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu: “fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu”
Artinya: “memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak
memperbuatnya”.

Pembagian sifat wajib bagi Allah SWT

 1. Sifat Nafsiyah: yaitu sifat yang berhubungan dengan dzat Allah. Ada satu:
Wujud.

 2. Sifat Salbiyah: yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni
sifat-sifat yang tidak sesuai, tidak layak dengan kesempurnaan dzat-Nya. Ada 5
sifat (Qidam – Baqa’ – Mukhalafatuhu lil-hawadis – Qiyamuhu binafsihi –
Wahdaniyyah)

3
 3. Sifat Ma’ani: yaitu sifat-sifat abstrak yang ada pada Allah. Ada 7 sifat
(Qudrah – Iradah – ‘Ilmu – Hayat – Sama’ – Bashar – Kalam)

 4. Sifat Ma’nawiyah: adalah kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma;nawiyah


tidak dapat berddiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat
ma’nawiyah. (Qaadiran – Muriidan – ‘Aaliman – Hayyan – Samii’an – Bashiiran
– Mutakalliman)

Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah SWT

 1. Wujud (‫ – )وجود‬Ada >< ‘adam (‫)عدم‬. Dalil (‫فى‬ ‫تفكروا فى خلق هللا والتفكروا‬
‫ الح ديث‬- ........‫“ )هللا‬Pikirkanlah tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu
memikirkan (hakekat) zat Allah......”.
Bukti: Hakikat manusia sebagai manusia yang ber-Tuhan, kejadian alam
semesta, adanya nabi dan rasul, kejadian manusia, adanya kitab suci al-
Qur’an/kitab-kitab Allah.
 2. Qidam (‫ – )قدم‬Dahulu >< Huduts (‫ – )حدوث‬Baru/ ada permulaan. Dalil: ( ‫هو‬
‫“ )األول واألخر‬Dialah (Allah) yang awal dan yang akhir”. Al-hadid: 3.
Bukti: Alam semesta, adanya alam semesta ini sebagai bukti ada yang
menciptakannya.
 3. Baqa (‫ – )بقاء‬Kekal >< Fana’ (‫ – )فن اء‬Rusak. Dalil: (‫وجهه‬ ‫شيء هالك اال‬
ٍ ‫)كل‬
“Segala sesuatu akan rusak, kecuali diri Allah sendiri”. Al-Qashash: 88. bukti:
Semua makhluk berproses menuju kepada kehancuran.

 4. Mukhalafatuhu lil hawadits (‫)مخالفت ه للح وادث‬-Berbeda dengan semua


makhluk >< Mumatsalatuhu lil Hawadits (‫)مماثلت ه للح وادث‬- Menyerupai

makhluknya. Dalil (‫شيء‬ ‫“ )ليس كمثله‬....tidak ada sesuatu yang serupa dengan
Dia”. Asy-Syura:11.

 5. Qiyamuhu Binafsihi (‫)قيام ه بنفسه‬-Berdiri sendiri >< Ihtiyajuhu Lighoirih (


‫)احتياج ه لغ يره‬- Membutuhkan sesuatu kepada selainnya. Dalil ( ‫إن هللا لغ ٌني عن‬
‫“ )الع املين‬Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam”. Al-Ankabut:6

4
 6. Wahdaniyah (‫)وحدانية‬-Maha esa >< Ta’addud (‫)تع دد‬- Berbilang/lebih dari
ٌ
satu. Dalil (‫“ )ل و ك ان فيهم ا أله ة اال هللا لفس دتا‬Sekiranya ada di langit dan di bumi
tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa”. Al-
Anbiya’: 22

 7. Qudrat (‫)ق درة‬-Kuasa >< ‘Ajz (‫)عجز‬- Lemah. Dalil (‫)وك ان هللا على ك ل ش يء ق ديرا‬
“Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu”. Al-Ahzab: 27. Bukti:
Berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak teratur tanpa terjadi
tabrakan.
ُ ّ )
ٌ ‫فع‬
 8. Iradat (‫)ارادة‬- Berkehendak >< Karahah (‫)كراهة‬- Terpaksa. Dalil ( ‫ال ملا يريد‬
“Maha kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki”. Al-Buruj: 12
ٌ ‫)إن هللا بك ل ش ٍيء‬
 9. Ilmu (‫)علم‬- Mengetahui >< Jahl (‫)جهل‬- Bodoh. Dalil (‫عليم‬
“Sesungguhnya Allah maha mengetahui terhadap segala sesuatu”. Al-
Mujadalah: 7

 10. Hayat (‫)حياة‬- Hidup >< Maut (‫)موت‬- Mati. Dalil (‫)وتوكل على الحى الذى ال يموت‬
“Dan bertawakkallah engkau kepada dzat yang maha hidup yang tidak mati”.
Al-Furqan:58
َ )- Tuli. Dalil: (‫ربنا تقبل منا إنك انت‬
 11. Sama’ (‫)سمع‬- Mendengar >< Shamam (‫ص َم ْم‬
‫“ )الس ميع العليم‬Ya Tuhan kami, kabulkanlah permintaan kami, sesungguhnya
engkau adalah dzat yang maha mendengar lagi maha mengetahui”. Al-
Baqarah: 127

 12. Bashar (‫)بصر‬- Melihat >< Umy (‫) ُع ْم ٌي‬- Buta. Dalil: ( ‫“ )وهللا بصير بما يعملون‬Allah
maha melihat apa yang mereka kerjakan”. Al-Maidah: 71
ُ ّ
 13. Kalam (‫)كالم‬- Berkata atau berfirman >< Bukm (‫)بكم‬- Bisu. Dalil: (‫وكلم هللا‬
‫“ )موس ى تكليما‬Dan Allah telah berbicara dengan Musa secara langsung”. An-
Nisa’: 164

 14. Qaadiran (‫)قادرا‬- Maha kuasa >< ‘Aajizan (‫)عاجزا‬- Maha lemah.
ْ
 15. Muriidan (‫)مريدا‬- Maha Berkehendak >< Mukrahan (‫) ُمك َرها‬- Maha terpaksa

 16. Aaliman (‫)عاملا‬- Maha Mengetahui >< Jaahilan (‫ – )جاهال‬Maha bodoh

5
 17. Hayyan (‫)حيا‬- Maha Hidup >< Mayyitan (‫) َم ِّيتا‬- Maha mati

ّ ) – Maha tuli
 18. Samii’an (‫)سميعا‬- Maha Mendengar >< ‘Ashamm (‫عصم‬

 19. Bashiran (‫)بصيرا‬- Maha Melihat >< A’ma (‫ – )أعمى‬Maha Buta

 20. Mutakalliman (‫)متكلما‬- Maha berkata-kata >< Abkam (‫)أبكم‬- Maha bisu

Akhlak Terpuji kepada Allah

1. Ikhlas

a. Pengertian
Ikhlas berarti memurnikan niat hanya semata-mata mencari ridha Allah SWT, atau semata-
mata menaati perintah-Nya. Orang yang beramal secara ikhlas disebut mukhlis. Niat yang
ikhlas merupakan syarat amalan baik akan diterima Allah SWT
b. Contoh
Dzikron selalu membantu guru mengambil dan mengembalikan buku di perpustakaan
madrasah, itu semua dilakukan tanpa ada keluhan dan juga tanpa mengharap pujian dari
teman-teman dan gurunya.
c. Nilai-nilai Positif dari Perilaku Ikhlas
Mendapat kebaikan dunia dan akherat, Menumbuhkan motivasi kuat, Mendapat ridho Allah
SWT, Amalnya diterima Allah SW.
2. Taat
a. Pengertian
Taat artinya patuh, senantiasa melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala
laranganya.Taat Kepada Allah dan Rasulullah SAW adalah senantiasa melaksanakan segala
perintah Allah dan Rasulullah dan meninggalkan segala laranganya.
b. Contoh
Menjalankan sholat 5 waktu dengan tertib, walaupun tidak diperintah oleh orang tuannya dan
tidak ada yang melihatnya. Menghormati dan menuruti perintah (yang baik) dari orang tua.
Berbuat jujur. Berkata yang baik dan benar. Tidak berbuat maksiat.
c. Nilai-nilai Positif dari Perilaku Ikhlas
Memperoleh ketenangan bathin, karena merasa selalu dekat dengan Allah SWT. Akan
dimasukkan surga oleh Allah SWT, sebagaimana janji-Nya dalam QS. An-Nisa :13
Artinya : Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya , Dia akan memasukkannya de dalam
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah
kemenangan yang agung ( Q.S. An-Nisa/4 : 13 )
3. Khauf
a. Pengertian

6
Khauf adalah takut, yakni takut akan murka Allah SWT. Yaitu dengan
berusaha untuk mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Rasa takut kepada Allah ditentukan oleh iman seseorang.
Makin tebal iman seseorang, makin tebal pula rasa takutnya kepada Allah.
b. Contoh
Hati-hati menjaga setiap perbuatan dan ucapannya. Ibadah tepat waktu shalat tiba.
Tidak menunda – nunda membayar zakat
c. Nilai-nilai Positif dari Perilaku Khauf
Khauf bisa menjaga diri dari melakukan perbuatan dosa. Kualitas ibadahnya selalu
meningkat, karena khawatir ibadah-ibadah yang telah dikerjakan banyak
kekurangan. Terhindar dari rasa ‘ujub dan ria dengan ibadah yang telah dikerjakan.

4. Taubat

a. Pengertian
Pengertian Taubat menurut bahasa berarti kembali, menyesali perbuatan dosa yang
telah dilakukan. Sedangkan arti menurut istilah tobat berarti berhenti dari
perbuatan dosa yang telah dilakukan, kemudian kembali ke jalan yang benar.
b. Contoh
Berhenti melakukan riba dengan beristighfar dan minta maaf kepada orang yang
dicuranginya. Pencuri kelas kakap akhirnya sadar dan berhenti dari mencuri
c. Nilai-nilai Positif dari Perilaku Taubat
Allah akan mengganti dosa orang yang mau bertaubat dengan kebaikan ( QS. 25 :
70). Mendapat rakhmat dan ampunan dari Allah SWT. Mati dalam keadaan khusnul
khotimah. Mendapat pahala atau keberuntungan (masuk surga). (QS. An-Nur : 31,
QS.Al- Imran : )

Adab Shalat dan Dzikir


1. Adab Shalat
 Menjaga waktu dan batas-batasannya
 Ketika hendak shalat hendaknya memakai pakaian yang suci bersih dan sopan
 Tempat yang digunakan shalat harus bersih dari najis
 Khusyu' dalam melaksanakan shalat. Nabi memerintah: “shalatlah seperti
shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia ini)”.
 Merasa rendah diri dihadapan Allah SWT
 Menyesal serta bersedih, jika tidak dapat menunaikan dan menikmati shalat
dengan baik dan sempurna. dll.

2. Adab Dzikir
 Ikhlas dalam berdzikir mengharap ridho Allah

7
 Berdzikir dengan dzikir dan wirid yang telah dicontohkan Rasululloh
 Mencoba memahami maknanya dan khusyu’ dalam melakukannya
 Duduk disuatu tempat atau ruangan yang suci seperti duduk dalam shalat
 Mewangikan pakaian dan tempat dengan minyak wangi, pakaian yang bersih
dan halal.
 Memilih tempat yang agak sunyi. boleh memejamkan dua mata, karena dengan
mata terpejam itu, tertutup jalan-jalan panca indra lahir, sehingga
mengakibatkan terbukanya panca indra hati.

Keteladanan Nabi Sulaiman as

1. Rasa malu pada Allah Swt.: Nabi Sulaiman melihat karunia Allah terlalu besar,
tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke langit
karena malu kepada Allah Swt.
2. Berdialog dengan rakyat kecil: Nabi Sulaiman senang berkomunikasi dengan
rakyatnya, walaupun rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut.
3. Nabi Sulaiman senang bekerja sebagai wujud syukur: Nabi Sulaiman termasuk
sebagian nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam Al-Quran.
Suatu ketika beliau bertanya pada Allah: "Ya Allah tunjukkan padaku
seseorang yang bisa membuatku pandai bersyukur? "Lalu Allah
memerintahnya melihat dua orang yang bekerja keras. Yang seorang bekerja
keras bertujuan sekedar untuk mengganjal perut dari kelaparan. Sedangkan
yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk bersyukur dan tidak termasuk orang
yang dikatakan penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya
diajari pekerjaan yang membuatnya bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu
menyepuh besi dengan emas. Sehingga beliaulah manusia pertama yang
menyepuh besi dengan emas.
4. Juga kehebatan kekhusyuan shalat Nabi Sulaiman: Sampai-sampai beliau
meninggal dalam posisi sedang berdiri shalat. Sudahkah shalat kalian khusyu?
Allah berfirman dalam Q.S. As Saba’ 34:14:
ِ َ‫ض ت َۡأ ُك ُل ِمن َسَأتَ ۖۥهُ فَلَ َّما خَ َّر تَبَيَّن‬
‫ت ۡٱل ِج ُّن َأن لَّ ۡو‬ ۡ
ِ ‫ض ۡينَا َعلَ ۡي ِه ٱل َم ۡوتَ َما َدلَّهُمۡ َعلَ ٰى َم ۡوتِ ِٓۦه ِإاَّل دَٓابَّةُ ٱَأۡل ۡر‬
َ َ‫فَلَ َّما ق‬
ِ ‫ب ۡٱل ُم ِه‬
‫ين‬ ِ ‫وا فِي ۡٱل َع َذا‬ َ ‫وا يَ ۡعلَ ُمونَ ۡٱلغ َۡي‬
ْ ُ‫ب َما لَبِث‬ ْ ُ‫َكان‬

Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
Artinya:
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya
mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan.

8
Memahami Asma’ al-Husna

 Al-’Aziiz (‫ )العزيز‬yang maha perkasa


 Al-Ghaffaar (‫ )الغفار‬yang maha pengampun
 Al-Baasith (‫ )الباسط‬yang melapangkan
 An-Naafi’ (‫ )النافع‬yang maha memberi manfaat
َ ) yang maha dermawan
 Al-Barri (‫البر‬
 Al-Fattaah (‫ )الفتاح‬yang maha pembuka
 Ar-Ra’uuf (‫ )الرؤوف‬yang maha pengasih
 Al-’Adl (‫ )العدل‬yang maha adil
 Al-Qayyuum (‫ )القيوم‬yang maha berdiri sendiri
 Al-ghaniy : maha kaya
 Al-hayyu : maha hidup
 Al-lathiif : maha lembut

Tugas Malaikat Allah SWT

 1. Jibril => menyampaikan wahyu


 2. Mikail => menyampaukan rezeki
 3. Israfil => meniup sangkakala pada hari kiamat
 4. Izrail => mencabut nyawa
 5. Raqib => Mencatat amal kebaikan
 6. Atid => mencatat amal kejahatan
 7. Munkar => menanyakan manusia di alam kubur
 8. Nakir => menanyakan manusia di alam kubur
 9. Malik => menjaga pintu neraka
 10. Ridwan => Menjaga pintu surga

Hikmah Beriman Kepada Malaikat Allah SWT


1. Seseorang akan terhindar dari keragu-raguan tentang kitab suci yang diberikan Allah
Swt. kepada para nabi, karena diyakini bahwa semua itu berasal dari Allah Swt

9
2. Seseorang akan terhindar dari keputusasaan, karena para malaikat senantiasa
memberikan semangat dan dorongan kepadanya, baik dalam bentuk pemberian
rizki, rahmat, memohonkan ampunan, dan memberi kabar gembira.
3. Seseorang akan menjadi lebih berhati-hati dalam berbuat, karena ada malaikat yang
mencatat semua perbuatan yang dikerjakan.

Akhlak Tercela kepada Allah:

1. Riya’
Kata riya berasal dari bahasa Arab Arriyaa’u yang berarti memperlihatkan atau
pamer, yaitu memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun
perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya
dan akhirnya memujinya.
َ َّ‫رٓاءُونَ ٱلن‬Z
‫اس َواَل‬ َ Zُ‫الَ ٰى ي‬Z‫وا ُك َس‬ َّ ‫ا ِإلَى‬Zْ‫ ِد ُعهُمۡ َوِإ َذا قَا ُم ٓو‬Zَ‫و ٰخ‬Z
Zْ ‫لَ ٰو ِة قَا ُم‬Z‫ٱلص‬ َ Zُ‫ِإ َّن ۡٱل ُم ٰنَفِقِينَ يُ ٰخَ ِد ُعونَ ٱهَّلل َ َوه‬
‫يَ ۡذ ُكرُونَ ٱهَّلل َ ِإاَّل قَلِياٗل‬
Artinya:Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Contoh: sering mengikuti sholat berjama’ah agar dinilai sebagai orang yg


shaleh, membayar zakat karena dibilang kikir dan pelit.

2. Nifaq
Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa,dikata pula berasal dari kata an-
nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut syara’ yaitu
menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan
keluar dari pintu yang lain.
ُ ِ‫ُوف َويَ ۡقب‬
ۚۡ‫ ِديَهُم‬Z‫ونَ َأ ۡي‬Z ‫ض‬ ۡ ‫ض يَ ۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل ُمن َك ِر َويَ ۡن‬
Zِ ‫ ر‬Z‫هَونَ ع َِن ۡٱل َم ۡع‬ ٖ ۚ ‫ ِّم ۢن بَ ۡع‬Z‫ضهُم‬ ُ ‫ت بَ ۡع‬ ُ َ‫ۡٱل ُم ٰنَفِقُونَ َو ۡٱل ُم ٰنَفِ ٰق‬
َ‫ُوا ٱهَّلل َ فَن َِسيَهُمۡۚ ِإ َّن ۡٱل ُم ٰنَفِقِينَ هُ ُم ۡٱل ٰفَ ِسقُون‬
ْ ‫نَس‬
Artinya:Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian
yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang
berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik
itu adalah orang-orang yang fasik.

Contoh: Mulutnya menyatakan beriman, tetapi hatinya menyatakan


kekafiran.

10
Adab Membaca Al-Qur’an dan Berdo’a
A. Adab Membaca Al-Qur’an
1. Membaca Al-Qur’an di tempat yang suci
2. Menhadap kiblat
3. Disunnahkan dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil
4. Memohon perlindungan dari godaan setan
5. Membaca basmalah
6. Membaca menurut tertib mushaf
7. Sujud tilawah, bila bertemu ayat sajdah
8. Merendahkan dan memerdukan bacaan dengan tartil
9. Berhenti untuk berdoa ketika membaca ayat Rahmat dan ayat azab
10. Memperbanyak menghatamkan membaca Al-Qur’an
11. Menghindari bercanda dan mendengarkan dengan seksama ketika Al-Qur’an
dibaca
12. Menutup bacaan dengan me-Maha benarkan Allah SWT dengan segala yang
termaktub dalam Al-Qur’an
13. Mengakhiri dengan doa.

B. Adab Berdo’a
1. Niat yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT
2. Menghadap kiblat
3. Dalam keadaan suci dari hadas dan najis
4. Diawali dengan membaca ta’awwud, bismillah, pujian kepada Allah SWT dan
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
5. Berhati ikhlas hanya berharap ridho Allah SWT
6. Penuh harap dengan diliputi kecemasan dan yakin do’a akan dikabulkan Allah
SWT
7. Memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah SWT
8. Mengangkat kedua tangan
9. Melembutkan suara (tidak berlebihan) dan tenang saat berdo’a
10. Tidak tergesa-gesa
11. Tidak mengutuk
12. Khusu’ dan rendah diri
13. Memohon dengan asmaul husna
14. Mengaku dosa
15. Diakhiri dengan membaca sholawat dan hamdalah

Hikmah dan Keteladanan Kisah Ashabul Kahfi


Dari kisah Ashabul Kahfi dapat diambil hikmah dan keteladanan sebagai berikut:

1. Menyakini bahwa Allah Swt Maha Kuasa atas segala-galanya, seperti menidurkan
Ashabul Kahfi selama tiga ratus tahun lebih di dalam gua kemudian membangunkan
kembali. Begitu pun Allah Swt Maha Kuasa untuk menghidupkan yang telah mati.
2. Beriman kepada Allah Swt dan mempertahankan keimanannya walaupun dalam
ancaman penguasa yang zalim

11
3. Bertawakal dan berdoa kepada Allah Swt untuk minta perlindungan dari ancaman
orang-orang yang berbuat zalim
4. Allah Swt akan memberikan perlindungan bagi orang-orang yang beriman dan
bertawakal kepada-Nya.

Iman kepada Kitab-kitab Allah

 Yaitu mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menurunkan kitan-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu Allah supaya
disampaikan isi dan kandungannya kepada umat manusia.

 Kitab Allah yang diturunkan kepada utusan-Nya:

 Kitab Taurat, diturunkan kepada nabi Musa as, kira-kira abad 12 SM. Di
daerah Mesir dan Israel.

 Kitab Zabur, diturunkan kepada nabi Daud as, kira-kira abad 10 SM, di
daerah Israel.

 Kitab Injil, diturunkan kepada nabi Isa as, pada permulaan abad masehi.

 Kitab al-Qur’an, diturunkan kepada nabi Muhamm saw, pada abad ke 6


masehi di Mekah, Madinah dan sekitarnya.

‫ َز َل‬Z‫ي َأن‬ ِ َ‫ولِ ِهۦ َو ۡٱل ِك ٰت‬Z‫ب ٱلَّ ِذي نَ َّز َل َعلَ ٰى َر ُس‬
ٓ ‫ب ٱلَّ ِذ‬ ِ َ‫وا بِٱهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ۡٱل ِك ٰت‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا َءا ِمن‬ 
ٓ
‫ض ٰلَاَۢل بَ ِعيدًا‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫ِمن قَ ۡب ۚ ُل َو َمن يَ ۡكفُ ۡر بِٱهَّلل ِ َو َم ٰلَِئ َكتِ ِهۦ َو ُكتُبِِۦه َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ۡٱليَ ۡو ِم ٱأۡل ٓ ِخ ِر فَقَ ۡد‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Nama-nama Lain dari al-Qur’an

 1. al-Furqan, artinya yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.
 2. al-Kitab/ Kitabullah, artinya wahyu yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw
 3. al-bayyinah, artinya penjelas. Yaitu al-Qur’an memberikan penjelasan
kepada manusia tentang segala hal.

12
 4. adz-Dzikru, artinya wahyu yang memberi peringatan pada manusia yang
sifatnya pelupa.
 5. al-Huda, artinya petunjuk bagi orang2 yg bertakwa
 6. al-Karim, artinya bacaan yang sangat mulia
 7. al-Kalam, artinya perkataan atau firman Allah
 8. an-Nur, artinya cahaya yg menerangi manusia dari kegelapan kepada
kehidupan yg terang benderang.
 9. asy-Syifa, artinya obat yang dapat menyembuhkan, terutama penyakit hati.

Isi Kandungan al-Qur’an

 1. Ajaran mengenai akidah/ tauhid.


 2. Ajaran mengenai ibadah dan syari’ah
 3. Ajaran tentang muamalah, yaitu hubungan antara manusia dengan
penciptanya dan antara sesama manusia.
 4. Keterangan mengenai yang haq dan yang bathil
 5. Petunjuk-petunjuk ilmiah. Seperti penciptaan manusia, penciptaan langit
dan bumi, dsb.
 6. Keterangan-keterangan tentang alam ghaib.
 7. Kisah umat-umat terdahulu
 8. Tabsyir (himbauan untuk memperbanyak amal shaleh untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat) dan Indzar (ancaman berupa siksa yang pedih bagi manusia
yang tidak menghiraukan ajaran-ajaran yang telah digariskan Allah dan Rasul-
Nya.
Bukti Al-Qur’an sebagai Mukjizat
1. Keindahan bahasa dan redaksinya yang tidak tertandingi
2. Al-Qur’an terpelihara kemurnian dan keutuhannya
3. Membaca AL-Qur’an dapat menjadi obat penawar hati

Cara Mencintai al-Qur’an

 Membaca. Membaca Alquran harus secara perlahan, tartil, penuh perhatian,


hati penuh dengan kerinduan, lisan yang fasih, dan lantunan yang merdu.
 Memahami. Setelah kita membaca, kita berusaha untuk memahami dan
mengerti maknanya.

13
 Menadaburi. Dengan cara merenungkannya, kita menjadi bisa lebih
memahami se cara mendalam dan bisa menggunakan akal sehat untuk bisa
mengolah ayat tersebut.
 Menghafalkan. Menghafal Alquran merupakan keistimewaan seorang hamba
di hadapan Allah SWT.
 Mengamalkan. Setelah mampu menemukan pola bagaimana memperlakukan
dan membaca Alquran, yang harus kita lakukan ialah mengamalkannya. 

Akhlak Terpuji kepada Diri Sendiri


 Tawakkal ialah sikap berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha secara
maksimal. Contoh: Seseorang yg berusaha secara maksimal untuk mencapai suatu
keinginan atau cita-cita ,setelah itu dia menerima dengan ikhlas dan berserah diri
kepada Allah atas hasil yg akan dia dapatkan

 Ikhtiar yaitu usaha yang dilakukan dengan segala daya upaya dan kemampuan
untukmencapai hasil terbaik.

 Sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal,
menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan
sebagainya.

 Syukur, syukur tersusun atas 3 hal, yaitu ilmu, keadaan dan perbuatan. Yang
dimaksud dengan ilmu adalah menyadari bahwa semua kenikmatan itu datangnya
dari Allah SWT. Keadaan yaitu menyatakan kegembiraan karena memperoleh
kenikmatan. Sedangkan perbuatan yaitu memanfaatkan dan mengamalkan nikmat
yang diberikan Allah tersebut.

 Qana’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang
diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidakpuas dan perasaan kurang.
Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau
yang ada didirinya adalah kehendak allah .

Akhlak Tercela kepada Diri Sendiri

 Ananiyah adalah mementingkan urusan atau kepentingan pribadi dan tidak


perduli dngan kepentingan org lain. Dampak negatif yg ditimbulkan: sifat
bakhil, tamak, mau menang sendiri, dhalim, meremehkan orang lain dan ifsad
(merusak).

14
 Putus asa, artinya habis atau hilang harapan. Orang yang putus asa merasa
pada dirinya tidak ada harapan lagi.

 Ghadab, artinya marah. Yaitu perasaan sangat tidak senang karena dihina,
diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya.

 Takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya


dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.

 Tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa


memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar,
merasa tidak puas dengan apa yang telah dikaruniai Allah dan berpikir bahwa
semua keinginan itu bisa dan layak diperoleh.

Adab Kepada Orang Tua

A. Pengertian
Adab menurut bahasa ialah norma/aturan. Menurut istilah adab ialah norma atau
atauran mengenai sopan santun yang di dasarkan atas aturan agama, terutama
agama islam. Sedangkan orang tua adalah orang yang lebih tua dari kita, yang telah
merawat,mendidik dan membesarkan kita, semenjak dalam kandungan sampai kita
dewasa yang biasa disebut ayah dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah norma
atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama terutama
agama islam terhadap orang yang sudah membesarkan kita, merawat serta mendidik
kita yaitu terutama ayah dan ibu.
َ ‫دَكَ ۡٱل ِك‬Z‫نً ۚا ِإ َّما يَ ۡبلُغ ََّن ِعن‬Z‫د َۡي ِن ِإ ۡح ٰ َس‬Zِ‫ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ۡٱل ٰ َول‬Zْ‫ك َأاَّل ت َۡعبُد ُٓو‬
‫بَر َأحَ ُدهُ َمٓا َأ ۡو ِكاَل هُمَا فَاَل‬ َ ُّ‫ض ٰى َرب‬ َ َ‫۞ َوق‬
‫ف َواَل ت َۡنهَ ۡرهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ۡواٗل َك ِر ٗيما‬ ّ ٖ ‫تَقُل لَّهُ َمٓا ُأ‬
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

B. Macam-macam Adab kepada Orang Tua dan guru


1. Patuh terhadap perintah orang tua
ۡ ‫صلُهۥُ فِي عَا َم ۡي ِن َأ ِن‬
َ‫د َۡيك‬Zِ‫ ُك ۡر لِي َولِ ٰ َول‬Z‫ٱش‬ َ ٰ ِ‫َو َوص َّۡينَا ٱِإۡل ن ٰ َسنَ بِ ٰ َولِد َۡي ِه َح َملَ ۡتهُ ُأ ُّم ۥهُ َو ۡهنًا َعلَ ٰى َو ۡه ٖن َوف‬
‫ فِي‬Z‫اح ۡبهُ َما‬ ِ Z‫ص‬ ۖ ‫م فَاَل تُ ِط ۡعه‬ٞ ‫ك بِ ِهۦ ِع ۡل‬
َ ‫ُمَا َو‬ َ َ‫س ل‬ َ ‫ك بِي مَا لَ ۡي‬ َ ‫صي ُر َوِإن ٰ َجهَدَاكَ َعلَ ٰ ٓى َأن تُ ۡش ِر‬ ِ ‫ي ۡٱل َم‬ َّ َ‫ِإل‬
َ‫ بِ َما ُكنتُمۡ ت َۡع َملُون‬Z‫م فَُأنَبُِّئ ُكم‬Zۡ‫ي َم ۡر ِج ُع ُك‬
َّ َ‫ي ثُ َّم ِإل‬َّ ۚ َ‫َاب ِإل‬
َ ‫يل َم ۡن َأن‬َ ِ‫ا َوٱتَّبِ ۡع َسب‬Zۖ‫ُوف‬ ٗ ‫ٱل ُّد ۡنيَا َم ۡعر‬

15
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan. Luqman: 13-14

2. Tidak Berkata Kasar Kepada Orang Tua


َ ‫دَكَ ۡٱل ِك‬Z‫ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ۡٱل ٰ َولِد َۡي ِن ِإ ۡح ٰ َسنً ۚا ِإ َّما يَ ۡبلُغ ََّن ِعن‬Zْ‫ك َأاَّل ت َۡعبُد ُٓو‬
‫بَر َأحَ ُدهُ َمٓا َأ ۡو ِكاَل هُمَا‬ َ ُّ‫ض ٰى َرب‬ َ َ‫۞ َوق‬
‫ل‬ZZُ‫َاح ٱل ُّذ ِّل ِمنَ ٱلر َّۡحمَ ِة َوق‬
َ ‫ض لَهُ َما َجن‬ ۡ ِ‫ٱخف‬ ۡ ‫ف َواَل ت َۡنهَ ۡرهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ۡواٗل َك ِر ٗيما َو‬ ّ ٖ ‫فَاَل تَقُل لَّهُ َمٓا ُأ‬
‫يرا‬ َ ‫رَّبِّ ۡٱر َحمۡ هُ َما َك َما َربَّيَانِي‬
ٗ ‫ص ِغ‬
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil". Al-Isra’: 23-24

3. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua


ُ ‫ْن َو َس ْخ‬
‫ط ُه فِى َس ْخطِ ِه َما‬ ِ ‫ضا ْال َوالِدَ ي‬
َ ِّ‫ضا الرَّ بِّ فِى الر‬
َ ‫ ِر‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
Artinya: Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah
bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada
kemurkaan orang tua”

4. Selalu Mendoakan Orang Tua


Contohnya:”Ya Allah Tuhanku, ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang
tuaku, kasihanilah dan sayangilah mereka sebagaimana (mereka)
mendidik/merawatku di waktu kecil.

Keteladanan Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayub a.s


Nabi Yunus bin Mata diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa,
suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Secara
berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi

16
karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi
pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh
adalah seorang yang tenang dan sederhana.

Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang
belum pernah mereka dengar sebelumnya. Sehingga mereka menolak dakwah nabi Yunus
a.s. Hal tersebut membuat nabi Yunus marah terhadap perilaku kaumnya sehingga ia
meninggalkan kaumnya dan memberikan ancaman bahwa sebentar lagi azab Allah akan
datang. Tetapi setelah nabi Yunus meninggalkan kaumnya, justeru kaumnya saat itu
langsung bertaubat. Nabi Yunus tidak tahu sekiranya mereka bertaubat dan ia meninggalkan
kaumnya dengan rasa gundah. Perasaan inilah yang kurang diridhai Allah swt, sehingga Allah
memberi ujian baru pada nabi Yunus ia harus dilempar dan ditelan dalam perut ikan, dalam
perut ikan inilah nabi Yunus memohon ampunan pada Allah dengan membaca tasbih Yunus,
Allah berfirman andai kata Yunus tidak bertasbih dan emmohon ampunan, pastilah ia akan
terus berada dalam perut ikan sampai hari qiyamat.

Adapun Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayub adalah seorang yang
kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak
terbilang jumlahnya. La hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun
beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang di karuniakan kepadanya tak sampai
melupakannya kepada Allah. ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang
menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan
sama membicarakan ketaatan Ayub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah.
Sementara itu, Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan
Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Tetapi keimanan nabi Ayyub lebih
kuat di banding godaan setan.

Sifat Wajib bagi Rasul

 Shidiq (‫ )صدّيق‬artinya Benar. Seorang Rasul wajib bersifat benar, baik dalam
perkataan maupun perbuatannya.

 Amanah (‫ )امانة‬artinya Terpercaya. Rasul wajib dan pasti memiliki sifat amanah.
Jika sifat itu tidak dimiliki oleh Rasul, maka tugasnya yg sangat berat itu tidak
mungkin dapat terlaksana.

 Tabligh (‫ )تبليغ‬artinya Menyampaikan. Wajib bagi Rasul memiliki sifat tabligh.


Tidak mungkin seorang rasul dapat menyebarkan wahyu yg ia terima tanpa
disampaikan kepada umatnya.

 Fathanah (‫ )فطانة‬artinya Cerdas. Maksudnya adalah rasul wajib bersifat cerdas.


Hal ini disebabkan karena tugas rasul adalah membina umat, yang memiliki
berbagai macam watak dan tingkah laku.

17
Sifat Mustahil bagi Rasul

 Kidzib (‫ ) ِك ذب‬artinya Dusta. Mustahil seorang rasul bersifat kidzib, baik dalam
perkataan, perbuatan maupun i’tikadnya.

 Khianat (‫ )خيانة‬artinya Curang. Tidak mungkin seorang rasul bersifat curang


atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh Allah swt.

 Kitman (‫ )كتم ان‬artinya Menyembunyikan. Mustahil seorang rasul bersifat


kitman. Karena tugas rasul adalah menyampaikan wahyu Allah yg diterimanya
dengan tanpa menambah atau menguranginya atau menyembunyikannya.

 Baladah (‫ )بالدة‬artinya Bodoh. Mustahil seorang rasul bersifat bodoh, sebab


orang yang bodoh tidak mungkin dapat mengatur dan membimbing orang
lain.

Perbedaan Mukjizat, Karomah, Ma’unah dan Irhash

 Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada para rasul-
Nya yang dapat melemahkan segala usaha dan alasan orang kafir dalam
menentang rasul. Contoh: tongkat nabi Musa yg dapat menjelma menjadi
ular, isra’ dan mi’raj nabi Muhammad dalam waktu satu malam, Dll.

 Karomah adalahkejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada hambanya


yang shaleh. Contoh: Safinah (pelayan Rasulullah) suatu saat bertemu singa yg
akan menerkamnya. Ia mengatakan kpd singa itu bahwa ia adalah utusan
Rasulullah untuk suatu keperluan. Singa itupun brjalan menemaninya hingga
sampai tujuan.

 Maunah adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada seorang
mukmin untuk mengatasi kesulitan. Contoh: seorang nenek terkurung didalm
rumah yg sedang trbakar. Dengan spontan nenek trsebut dapat menjebol
tembok yg kokoh.

 Irhash adalah kejadian yg istimewa pada diri seorang calon rasul. Rasulullah
diikuti dan dipayungi oleh awan ketika dalam perjalanan berniaga ke negeri
Syam.

Akhlak Terpuji Kepada Sesama

18
 Husnuzzhan artinya berbaik sangka (berprasangka baik)

 Tawadhu’ adalah sikap merendahkan hati, baik di hadapan Allah SWT maupun
sesama manusia.

 Tasamuh adalah menerima sesuatu yang tidak menyenangkan dengan


keyakinan bahwa dibalik itu ada hikmah yg mendatangkan kebaikan.

 Ta’awun artinya tolong menolong. Islam mengajarkan agar umatnya saling


menolong dalam hal kebaikan dan melarang dalam hal perbuatan dosa dan
permusuhan.

Akhlak Tercela Kepada Sesama

 Hasad adalah membenci nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada orang
lain, dengan keinginan agar nikmat yang didapat orang tersebut segera hilang
atau terhapus.

 Sebab-sebab timbulnya hasad, 1). Tidak bersyukur terhadap nikmat


yang diberikan Allah SWT 2). Adanya perasaan tidak senang kepada
orang lain, 3). Adanya perasaan tinggi hati, 4). Senang dengan
kedudukan atau pangkat, 5). Kikir atau pelit.

 Dendam adalah sifat marah yang tidak terlampiaskan atau tersalurkan


sehingga di dalam hatinya selalu berkeinginan untuk membalas perbuatan
orang lain tersebut.

 Sifat-sifat lain yang ditimbulkan dari sifat dendam; 1). Tidak senang
melihat orang lain bahagia, 2). Cenderung membalas kesalahan orang
lain dengan berlebihan, 3). Senang membicarakan kejelekam orang
lain, 4). Suka membuka rahasia dan aib orang lain.

 Ghibah ialah mempergunjingkan orang lain tentang aib lain atau sesuatu yang
apabila didengar oleh orang dibicarakan dia akan benci.

 Sebab-sebab timbulnya ghibah; 1). Ingin menghilangkan perasaan


marah, 2). Kemegahan diri, 3). Kedengkian, 4). Menganggap orang lain
itu lemah, rendah dan hina, 5). Suka menghabiskan waktu dengan
obrolan yang tidak bermanfaat.

19
 Fitnah adalah suatu usaha seseorang untuk mencemarkan nama baik
seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa
fitnah itu benar.

)‫تَ َع َّو ُذوا بِاهللِ ِم ْن ْالفِت َِن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ (رواه مسلم‬ 

Ada pengertian lain dari fitnah, yaitu ujian. Maksudnya adalah sanggupkah
seseorang mengatasi atau menghindarkan diri dari sebab-sebab yang
menimbulkan fitnah?

 Namimah adalah adu domba. Maksudnya adalah menyampaikan sesuatu yg


tidak disenangi, baik yg tidak senang itu orang yg diceritakan maupun orang yg
mendengarnya.

 Perbuatan namimah timbul antara lain karena; 1). Ada perasaan tidak
senang terhadap orang yang diceritakan, 2). Adanya sifat dengki pada
diri seseorang, 3). Mencari muka, 4). Gemar berbicara berlebihan atau
berbicara tentang hal-hal yang tidak benar.

Upaya menghindari Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah dan Namimah*


Antara lain sebagi berikut:

*Upaya menghindari sifat Hasad*


_1. Memperkuat persaudaraan dengan didasari atau rasa simpati dan empati._
_2. Berdo’a kepada Allah agar terhindar dari kejahatan orang yang hasad._
_3. Bersifat lapang dada dan pema’af._
_4. Mengembangkan sifat Qana’ah.

*Upaya menghindari sifat Dendam*


_1. Melihat kedepan terhadap akibat yang timbul dari pembalasan atas kejahatan._
_2. Menyadari kesalahan dan kelalaian terdapat dalam diri setiap manusia._
_3. Melatih diri untuk bersabar karena kehidupan penuh dengan ujian._
_4. Menyerahkan semua perkara dunia kepada Allah setelah berusaha menyelesaikannya.

*Upaya menghindari sifat Ghibah*


_1. Menyadari sepenenuhnya bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan._
_2. Membiasakan untuk mawas diri dan melihat kesalahan sendiri dimasa lalu._
_3. Mengingat kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain terhadapnya._
_4. Memperbanyak pergaulan dengan sesamanya sehingga  meminimalisir gossip yang
beredar._
_5. Tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas kebenarannya._
_6. Memperbanyak bergaul dengan orang yang shaleh.

20
*Upaya menghindari sifat Fitnah*
_1. Waspada terhadap informasi dan keterangan dari orang-orang fasik._
_2. Berhati-hati dengan hal-hal yang menjurus kepada fitnah._
_3. Berdo’a kepada Allah agar terhindar dari perilaku fitnah.

*Upaya menghindari sifat Namimah*


_1. Tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain sebelum melakukan tabayun._
_2. Berusaha menghentikan pemberitaan tersebut._
_3. Menjauhi orang yang berbuat namimah._

Adab Bergaul Kepada Saudara dan Teman

َ ‫ض َع ُد ٌّو ِإاَّل ْال ُم َّتق‬


٦٧ :‫ِين ﴿الزخرف‬ ُ ْ‫ذ َبع‬Dٍ ‫﴾اَأْل ِخاَّل ُء َي ْومَِئ‬
ٍ ْ‫ض ُه ْم لِ َبع‬
“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain,kecuali mereka yang
bertakwa”

َّ :َ‫سلَّ َم َقال‬
ُ ‫الر ُجل‬ َ ‫َعنْ َأ بِي ه َُر ْي َر َة َأنَّ ال َّنبِ َّي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
(‫أح ُد َك ْم َمنْ ي َُخا لِ ُل (ا لحديث‬ َ ‫ر‬Dْ ‫ظ‬ ُ ‫ْن َخلِ ْيلِ ِه َف ْل َي ْن‬
ِ ‫َعلَى ِدي‬
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. Bersabda: “seseorang itu (sangat) tergantung dengan
agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu) melihat siapa yang menjadi
.temannya

Adab atau etika bergaul yang harus benar-benar kita perhatikan adalah memilih teman
bergaul dan sahabat harus dengan yang baik akhlaknya,Hal ini mempertegas pernyataan
Rasulullah Saw, bahwa kita harus pandai dalam memilih teman bergaul untuk kepentingan
dunia dan akhirat kita,Abu Sa’id Alkhudri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw, Bersabda :
“Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang Mukmun, dan jangan sampai memakan
.makananmu kecuali orang yang bertakwa

Keteladanan Sahabat Abu Bakar


1.   Nama asli Abu Bakar adalah Abdullah. Anak dari 'Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka‘ab
bin Sa‘ad bin Taim bin Murrah bin Ka‘ab bin Lu‘ai bin Ghalib bin Fihr. Fihr ini tidak lain
adalah Quraisyi. Bapak beliau, 'Utsman bin 'Amir, akrab dipanggil Abu Quhafah. Ibu beliau
adalah Ummul Khair yaitu Salman binti Shahr bin 'Amir. Berarti sang ibu adalah putri
pamannya alias sepupu dari garis  bapak.  Abu  Bakar  dikenal  sebagai  "Al-'Atiq"  (orang
yang  ganteng) karena  bagusnya  wajah  beliau  di  kala  jahiliyyah,  terambil  dari  kata  "Al-
Itawah" yang artinya bagus pada setiap perkara. Setelah masuk Islam, beliau dikenal
"Al-'Atiq" (orang yang terbebas) karena beliau adalah orang pertama yang diberi kabar
gembira berupa dibebaskan dari siksa neraka.

21
2.   Keteladanan dan Keutamaan Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai berikut:
(a) teguh iman,
(b) suka berinfaq dan memerdekakan budak,
(c) Ilmu yang mendalam,
(d) Dijamin masuk surge, 
(e) setia menemani rasulullah saat hijrah, 
(f) paling dicintai oleh rasulullah, 
(g) pernah menjadi imam masjid untuk menggantikan Nabi, 
(g) menjadi khalifah pertama yang dikehendaki Allah, rasul, dan umat Islam, dan
(h) cepat melakukan kebaikan.

Tanda-tanda Hari Kiamat Kubra

 1. Terpecahnya bulan
 2. Munculnya binatang yang berbicara dengan manusia
 3. Kekacauan dan kehajatan semakin meningkat, serta banyak terjadi
pembunuhan
 4. Turunnya Dajjal (orang-orang pendusta)
 5. Terbitnya matahari dari sebelah barat
 6. Munculnya Ya’juz dan Ma’juz (umat yang suka merusak dan
menghancurkan)
 => Dalam sebuah riwayat diceritakan, bahwa kiamat tidak akan terjadi
sebelum terlihat sepuluh macam tanda: (1). Ada dukhan/ asap atau kabut (2).
Dajjal /si penipu besar (3). Dabbah/ Binatang melata (4). Matahari terbit di
barat (5). Turunnya Isa putra/anak Maryam (6). Ya’juz dan Ma’juz (7). Gerhana
di Timur (8). Gerhana di barat (9). Gerhana di Jazirah Arab (10). Api menyala di
Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar/tempat berkumpul.

Tanda-tanda Kiamat Sughra

 1. Diutusnya Rasulullah saw


 2. Disia-siakannya amanat
 3. Penggembala menjadi kaya
 4. Sungai Efrat berubah menjadi emas
 5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
 8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

22
 9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
 11. Sedikitnya ilmu
 12. Merebaknya perzinahan
 13. Banyaknya kaum wanita
 14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
 15. Menyebarnya riba dan harta haram

Alam Ghaib yang Berhubungan dengan Hari Akhir

 Alam Barzah (Kubur) yaitu kehidupan diantara hidup di dunia dan hidup di
akhirat

 Ba’ats (bangkit dari kubur). Kehidupan hari akhir dimulai dengan adanya
ba’ats, yaitu pembangkitan seluruh makhluk dari kubur.

 Mahsyar artinya tempat berkumpul. Setelah dibangkitkan seluruh manusia


dikumpulkan di padang mahsyar untuk menjalani pengadilan Allah

 Hisab yaitu perhitungan, semua perbuatan manusia dicatat dan diperlihatkan


pada saat itu.

 Mizan artinya timbangan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan dengan


timbangan keadilan Allah SWT. Semua amal perbuatan manusia dari yang
terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut.

 Yaumul jaza’: hari pembalasan

 Shirath: Jembatan

 Surga dan Neraka, surga adalah suatu tempat di akhirat yang berisi penuh
dengan kesenangan dan kegembiraan yang diperuntukkan bagi orang-orang
yang ikhlas beribadah, beriman dan tertakwa kepada Allah SWT. Neraka
adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan, yang
diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah
Allah SWT.

 Hikmah beriman kepada hari akhir:

 Hidup menjadi lebih optimis, lebih giat belajar, bekerja dan beribadah
agar memperoleh kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.
23
 Menumbuhkan sifat ikhlas beramal. Karena pengadilan Allah adalah
pengadilan yg maha adil, maka akan tumbuh dalam diri kita niat untuk
ikhlas beramal

 Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Dengan meyakini adanya


neraka sebagai tempat pembalasan bagi orang-orang yg penuh dosa
dan perbuatan maksiatnya melebihi amal baiknya.

Penggolongan manusia berdasarkan ilmu menurut Imam Al Ghozali

‫ ورجل يدري وال يدري أنه يدري فذلك‬،‫ رجل يدري ويدري أنه يدري فذلك عالم فاتبعوه‬،‫الرجال أربعة‬
‫ ورجل ال يدري وال يدري أنه‬،‫ ورجل ال يدري ويدري انه ال يدري فذلك مسترشد فأرشدوه‬،‫نائم فأيقظوه‬
‫ال يدري فذلك جاهل فارفضوه‬
Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri, 'seseorang yang berilmu, dan dia mengerti kalau
dirinya berilmu.'

Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri, 'seseorang yang berilmu, tapi dia tidak memahami
kalau dirinya mengetahui.'

Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri, Seseorang yang tidak mengetahui (tidak
berilmu), tapi dia memahami alias sadar diri kalau dirinya tidak berilmu.'

Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri, 'seseorang yang Tidak memahami (tidak
berilmu), dan dia paham kalau dirinya tak berilmu.'

Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri

 Berilmu, ilmu menurut bahasa artinya pengetahuan atau kepandaian. Berilmu


artinya memiliki pengetahuan atau kepandaian. Orang yang berilmu adalah
orang yang memiliki pengetahuan atau kepandaian.

 Kerja keras adalah melakukan sesuatu dengan semangat atau tekad yang
tinggi.

 Ciri-ciri orang yang memiliki sikap kerja keras; 1). Semangat kerja yang
tak pernah padam, 2). Berprinsip, bahwa hari ini harus lebih baik dari
hari kemaren, 3). Menerima kegagalan sebagai pelajaran, 4). Optimis
24
dalam memandang berbagai permasalahan, 5). Terbuka terhadap kritik,
saran dan nasehat dari orang lain, 6). Mengambil pelajaran dari
kesuksesan orang lain, 7) bersyukur.

 Kreatif berasal dari bahasa inggris “create” yg berarti menciptakan, “creation”


= ciptaan, sedangkan “creative” berarti memiliki daya cipta. Dalam bahasa
indonesia “kreatif” berarti memiliki kemampuan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru.

 Ciri-ciri orang yang memiliki perilaku kreatif: (1). Berfikir dinamis dan
profesional (2). Perfecsionis/orang yg ingin segalanya sempurna (3).
Memiliki banyak ide dan kemauan (4). Menyukai tantangan (5). Selalu
mencoba dgn sesuatu yg baru.

 Produktif. Berasal dari bahasa inggris “product” = hasil, “productive” = dapat


menghasilkan. Dalam bahasa indonesia produktif berarti kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil.

 Ciri-ciri orang yang berperilaku produktif: (1). Menghargai waktu dan


disiplin (2). Selalu ingin berkarya (3). Tekun dalam bekerja (4). Gemar
membaca (5). Memiliki pola hidup yg hemat (6). Memiliki rasa
tanggungjawab yg besar (7). Tidak mengenal putus asa

Qadha dan Qadar

 Qadha menurut bahasa berarti hukum, ketetapan, perintah, kehendak,


pemberitahhuan, penciptaan. Menurut istilah adalah ketetapan Allah sejak
zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yg berkenaan
dengan makhluk.

 Qadar menurut bahasa berarti kepastian, peraturan, ukuran. Menurut istilah


adalah perwujudan ketetapan (qadha) Allah terhadap semua makhluk dalam
qadar dan bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.

 Contoh: saat ini Ali melanjutkan sekolahnya di MATASYA. Sebelum Ali lahir,
bahkan sejak zaman azali Allah telah menetapkan bahwa seorang anak
bernama Ali akan melanjutkan sekolahnya di MATASYA. Ketetapan Allah itu
disebut Qadha. Kenyataannya bahwa saat ini Ali sedang belajar di MATASYA
disebut qadar atau takdir. Qadar adalah perwujudan dari Qadha.

25
َ ََ َ ُ ََ
 ‫( َوخل َق ك َّل ش ْي ٍء فق َّد َر ُه ت ْق ِديرا‬.....dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya) al-Furqan: 2

 Takdir ada 2 yaitu Takdir Mubram (takdir yang tidak bisa dirubah) contoh:
kematian dan kelhiran seseorang, Takdir Mu’allaq (takdir yang bisa dirubah)
contoh: miskin bekerja dan berusaha menjadi kaya, bodoh-belajar-pintar,
sakit – berobat – sembuh.

KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB


Umar bin Khattab lahir pada tahun 581 M ayahnya bernama Khattab bin Nufail dan ibunya
bernama Khantamah binti Hasyim. Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin
Abdul Uzza bin Rabbah bin Abdullah bin Qurt bin Rizzah bin Adi bin Ka‘ab. Umar bin Kattab
masuk Islam pada tahun 608 M dalam usia 27 tahun. Masa pemerintahan Umar bin Khattab
disebut Futuhut Islamiyah. Umar bin Khattab meninggal pada 1 Muharram 232 H karena di
bunuh oleh Abu Lu‘luah (budak dari Persia). Menjadi khalifah pada tahun 13 H–23 H (634 M-
644 M). Julukannya adalah: (a) Abu Faiz (orang yang memiliki kecerdasan), (b) Abu Hafaas
(tegas dalam pendirian), (c) Singa gurun pasir (The Lion of The Dessert) / Asadullah, dan (d)
Al-Faruq (pembeda). Beliau digelari "Al-Faruq" karena beliaulah yang berani menunjukkan
keislamannya saat masih di Makkah, dan dengannya Allah menampakkan secara jelas antara
kekufuran dan kebathilan. Sahabat Ibnu Abbas mengatakan Islam di Makkah adalah Umar
bin Khaththab.
4.   Keteladanan dan keutamaan Umar bin Khattab berupa
(a) hidup sederhana, 
(b) dijamin masuk surge, 
(c) sahabat yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad setelah Abu Bakar,
(d) Kepemimpinannya dipuji dan diridhai oleh kaum muslimin, 
(e) sahabat yang pendapatnya sering disepakati dan disetejui oleh Allah, 
(e) berani dan rela berkorban dalam membela kebenaran,
(f) bersikap adil dalam memutuskan perkara hukum,
(g) berjiwa besar dan dapat menghormati hak orang lain,
(h) tegas dalam menentukan perkara yang hak dan batil,
(i) sayang terhadap semua rakyatnya, dan
(j) rendah hati dan mengutamakan aspek kesederhanaan dalam hidup, dan
(k) bersikap jujur dan amanah.

26
Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja

 Ta’aruf dan Tafahum. Ta’aruf yang berarti saling mengenal atau saling
mengetahui, sedangkan tafahum artinya saling memahami keadaan satu
dengan yang lainyan. Oleh karena itu dengan akhlak ini akan terlahir saling
pengertian satu sama lainnya yang menjadikan dekatnya hubungan dan
adanya jalinan hati yang kuat.

 Ta’awun artinya tolong menolong dalam hal kebaikan

 Tasamuh artinya saling menghargai dan menghormati satu sama lain, dan
tidak mengganggu teman yang berbeda keyakinan. Agar terjalin hubungan
yang baik satu dengan yang lain, perlu adanya sikap tasamuh dalam batas-
batas yang ditentukan agama.

 Jujur dan Adil. Jujur yang berarti lurus hati atau  berkata apa adanya,
sedangkan adil yang berarti tidak memihak salah satu atau tidak berat
sebelah.

 Amanah dan Menepati Janji. Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan orang
lain kepada kita. Baik oleh teman, keluarga, atasan dan lain-lain. Sedangkan
menepati janji adalah berbuat sesuai dengan janji yang telah di ucapkan.

KETELADANAN UTSMAN BIN AFFAN


Nama lengkap Ustman bin Affan adalah Abu Abdillah Utsman bin Affan bin al- Ash bin
Umayyah bin  Abdi Syams bin Abdi  Manaf. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada
kakek ke empat yaitu Abdu Manaf. Di mana jahiliyyah beliau dipanggil Abu Amr, namun
tatkala dari istri beliau yaitu Ruqayyah binti Rasulullah terlahir seorang anak laki-laki yang
diberi nama Abdullah beliau pun berganti menjadi Abu Abdillah. Beliau masyur dengan
julukan dzun- nurain (pemilik dua cahaya).
 6.   Keteladanan dan keutamaan Ustman bin Affan meliputi:
 (a) berakhlak mulia,
 (b) dermawan (suka memberi), 
 (c) Dijamin masuk surga, 
 (d) meninggal dalam keadaan  syahid,   dan 
 (e)  menggunakan  hartanya  untuk kepentingan  di  jalan Allah.
KETELADANAN ALI BIN ABI THALIB
Ali bin Abi Thalib dijuluki Abul Hasan al-Quraisy al-Hasyimi. Namanya sendiri adalah Ali.
Anak dari Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, Amirul Mukminin
penutup khulafa‘ur-rasyidin. Ali adalah sepupu dan sekaligus  menantu  Nabi,  menikahi
putri  beliau,  Fathimah  binti  Rasulullah. Beliau adalah salah satu sahabat yang diberi kabar
gembira dengan surga.
  Keteladanan dan keutamaan Ali bin Abi Thalib meliputi:

27
 (a) dijamin masuk surga,
 (b) Sahabat yang merupakan bagian dari Nabi Muhammad, dan
 (c) Berilmu luas.

KETELADANAN AISYAH RA

- CERDAS
- TAAT
- DICINTAI RASULULLAH

LATIHAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberi tanda pada a, b, c atau d yang
dianggap benar!

1. Dasar akidah Islam setelah Al-Quran adalah ....


a. Al Quran
b. Hadis
c. Ijmak
d. Qiyas.
2. Orang yang tunduk dan berserah diri kepada Allah SWT disebut...

28
a. Muslim
b. Mukmin
c. Mukhlis
d. Muhsin
3. Mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan yang benar dan yang
salah sehingga hidupnya diridhai Allah. Pernyataan ini merupakan ...

a. pengertian aqidah
b. dasar aqidah islam
c. tujuan aqidah islam
d. tujuan mempelajari aqidah Islam
4. ‫َواهللُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِْي ٌم‬
Ayat di atas menunjukkan bukti bahwa Allah bersifat ...

a. wujud
b. hayat
c. qudrat
d. ilmu.
5. Ketika menciptakan alam ini, Allah tidak pernah minta bantuan kepada siapapun. Hal ini
menunjukkan Allah bersifat ...

a. iradah
b. wahdaniyah
c. qiyamuhu binafsihi
d. mukholafatuhu lil hawaditsi
6. Ciri-ciri perilaku orang yang beriman terhadap sifat-sifat wajib Allah adalah ...
a. mempercayai benda-benda yang dianggap keramat
b. bersifat sombong karena keberhasilan dunia
c. tidak berprasangka buruk kepada Allah
d. suka membanggakan kepandaiannya.
7. Beramal secara ikhlas berarti beramal secara murni yang artinya adalah ...
a. berbuat baik karena dorongan kemanusiaan
b. berbuat baik tanpa pamrih
c. memurnikan perbuatan tersebut
d. memurnikan niat hanya karena Allah semata.
8. Sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah disebut dengan sifat ...

a. jaiz
b. wajib
c. mustahil
d. mungkin
9. Takut akan murka Allah apabila terkena ancaman dan siksaan-Nya merupakan
pengertian ...

a. ikhlas
29
b. taat
c. khauf
d. taubat
10. Orang yang beribadah secara maksimal, sepenuh hati tanpa mengeluh adalah ciri-ciri
perilaku orang yang ...
a. taat
b. khauf
c. taubat
d. tawakkal.
11. Sepulang sekolah, Ahmad selalu melihat banyak peralatan sekolah milik temannya yang
tertinggal di kelas. Sebenarnya dia memiliki peluang besar untuk mengambilnya, namun
tidak dilakukan, karena dia menyadari bahwa sesungguhnya Allah melihat
perbuatannya. Sikap Ahmad disebut dengan ...
a. taat
b. taubat
c. khauf
d. ikhlas.
12. Allah akan memberi ampun kepada hamba-Nya yang benar-benar bertaubat karena Dia
bersifat ...
a. Ar Raafi’
b. Al Bari’u
c. Al Fattah
d. Al Ghaffar.
13. Adang putra Pak Kusuma, Adang dahulu suka minum minuman keras. Sekarang sudah
bertaubat dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Oleh ayahnya sudah dimaafkan. Cara
tersebut sebagai pengamalan sifat....
a. Al Aziz
b. Al Fattah
c. Al Ghaffar
d. Al Qayyum.
14. Allah memiliki nama Ar-Ro’uf yang artinya Maha ...

a. Pengampun
b. Meninggikan
c. Pengasih
d. Adil
15. ‫ان هو اال وحي يوحى علمه شديد القوى‬
Ayat di atas adalah dalil tentang adanya malaikat ...

a. Mikail
b. Izrail
c. Ridwan
d. Jibril
16. Tugas malaikat Israfil adalah ...
30
a. meniup terompet
b. membagikan rezeki
c. menanyai manusia di alam kubur
d. menyampaikan wahyu.
17. Ketika ujian, Mahmud berusaha tidak berbuat curang dengan menyontek atau bertanya
kepada temannya. Dia merasa bahwa gerak-geriknya selalu diawasi dan dicatat oleh
malaikat ...

a. Malik dan Ridwan


b. Israfil dan Izrail
c. Rokib dan Atid
d. Munkar dan Nakir
18. Berhati-hati dalam pergaulan merupakan ciri perilaku beriman kepada ...
a. jin
b. iblis
c. setan
d. malaikat.
19. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh sikap riya’ adalah ...
a. Ahmad mengerjakan tugas karena ingin mendapat penghargaan dari gurunya
b. Ahsan rajin bangun pagi karena ingin mendapatkan hadiah dari ayahnya
c. Ahkam bersedekah setiap hari tanpa peduli ada orang yang melihat atau tidak
d. Ahyar sering salat malam karena ingin mendapatkan pujian dari orang tuanya.
20. Akibat buruk sifat nifaq untuk orang lain adalah ...
a. hilang kepercayaan diri
b. tercela dalam pandangan Allah
c. memunculkan fitnah
d. mendapat siksa yang amat pedih.
21. Pepi mendapat tugas membuat kliping di rumah. Esok harinya, dia mengumpulkannya
dan mengatakan kepada gurunya, bahwa tugas itu adalah karyanya sendiri, padahal
sebenarnya karya temannya yang dia ambil. Apa yang dilakukan Pepi merupakan
cerminan sikap ...

a. nifaq
b. syirik
c. riya’
d. kreatif
22. Secara umum kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul berisi ….
a. mu’amalat dan ilmu pengetahuan
b. akidah dan ilmu pengetahuan
c. syari’at dan muamalat
d. akidah dan syari’ah.
23. Amir berteman dengan Yosef yang berbeda agama, tetapi Amir tidak mempersoalkan
tentang keyakinan, karena Al Quran juga mengajarkan tentang ...

31
a. ijtihad
b. ubudiyah
c. tasamuh
d. jihad.
24. Pada pelaksanaan puasa Ramadan yang lalu, Rafidah diajak pergi orang tuanya ke luar
kota, meski jarak yang ditempuhnya telah jauh dan melelahkan, rasa haus dan lapar
terasa mendera, apalagi di beberapa tempat ia melihat orang makan dan minum di
tempat umum, ia tetap meneruskan puasanya sampai maghrib. Sikap Rafidah
mencerminkan sabar dalam ....
a. penderitaan
b. bepergian
c. beribadah
d. musibah.
25. Kitab yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Daud adalah …
a. Zabur
b. Taurat
c. Injil
d. Al-Qur’an
26. Oleh Allah, Al-Qur’an juga diberi nama Al-Furqon yang berfungsi
a. membedakan antara yang hak dan yang batil
b. menjelaskan kepada manusia hal-hal yang terkait dengan kehidupan dunia dan
akhirat
c. memberikan peringatan kepada manusia yang sering lupa
d. sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan
27. Ciri-ciri kitab suci sebelum Al-Qur’an adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. hanya berlaku saat itu
b. isinya singkat dan sederhana
c. berlaku sepanjang masa
d. untuk umat tertentu
28. Dalam hal berteman, Tirjo tidak pernah membeda-bedakan, apakah temannya satu
keyakinan atau tidak.. Karena dia paham kalau Al-Qur’an juga mengajarkan tentang ...

a. syari’ah
b. ibadah
c. mu’amalah
d. akhlak
29. Salah satu cara yang sangat dianjurkan oleh agama dalam rangka mencintai Al-Qur’an
adalah dengan jalan ...

a. menyimpan dan meletakkannya di tempat yang tinggi


b. membaca dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari
c. merawat dan menjaganya dengan baik
d. membeli dengan jumlah yang banyak
30. Selalu berterimakasih kepada Allah SWT dan merasa puas dengan apa yang ada
disebut ...

32
a. syukur
b. ikhtiyar
c. tawaduk
d. tawakkal

33

Anda mungkin juga menyukai