HAKIKAT TAUHID ِ ح َد – َ ْوـ Kata “TAUHID” berasal dari bahasa Arab : تـــحـ ْي ًدا َّ َوـ yang berarti “menjadikannya esa”. Men-tauhid-kan Allah berarti “menjadikan, mengakui dan meyakini bahwa Allah itu Esa”. Fokus pembicaraannya tentang “ke-Esa-an dan meng- Esa-kan Tuhan” baik dzat, sifat maupun perbuatan-Nya yang tanpa sekutu bagi-Nya. Ilmu Tauhid membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat- sifat wajib, mustahil dan boleh bagi-Nya dan bagi para rasul/utusan-Nya. TUJUAN TAUHID Didalam perintah “mentauhidkan Allah” terkandung sebuah pemahaman bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk tidak meng-Esa-kan Allah, sehingga perlu ada perintah mentauhidkan-Nya. Kecenderungan manusia untuk tidak mengesakan Allah bisa dipengaruhi oleh adanya kekuatan-kekuatan di alam semesta yang sebenarnya sangat terbatas, yang banyak mempengaruhi dan menjadikan manusia lupa kepada Allah. Ketika manusia mengakui adanya kekuatan di alam semesta ini dan hanya berhenti di situ, serta ia lupa bahwa semua kekuatan tersebut dari Allah, maka manusia dalam konteks ini bisa dikatakan tidak mentauhidkan Allah Manusia dikatakan mentauhidkan Allah apabila ia bisa mengetahui dan menyatukan semua kekuatan yang ada di alam semesta ini bersumber dari Allah. Kekuatan segala sesuatu itu sangat terbatas, sedang kekuatan Allah adalah mutlak tak terbatas dan merupakan sumber dari semua kekuatan yang ada. TAUHID DZAT Tauhid Dzat adalah meng-Esa-kan Dzat Allah dengan cara memahami realitas yang ada di alam semesta, sebagai tanda yang menunjukkan adanya sesuatu di balik alam semesta. Dzat Allah itu mutlak, dan ilmu pengetahuan itu terbatas (nisbi), maka jika Dzat Allah dijadikan sebagai tema ilmu pengetahuan, sama dengan menarik sesuatu yang mutlak ke dalam sesuatu yang sangat terbatas, maka tidak bisa. TAUHID RUBUBIYYAH Tauhid Rububiyyah yaitu pembenaran dengan yakin bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta alam semesta, pemelihara dan pengaturnya, pemberi rizki, penguasa atas makhluk, pemberi manfaat dan madarat, pengabul do’a dan hajat manusia. Allah SWT adalah Rabb dan Pencipta semua makhluk dan Allahlah yang mengatur dan mengubah segala keadaan di muka bumi ini. Sesungguhnya Tuhanmu yg mencipta langit dan bumi dalam 7 hari… ketahuilah bahwa segala ciptaan dan urusan adalah kepunyaan Nya, Maha Suci Allah Tuhan semesta alam. (Al-A’raf :54) TAUHID MULKIYYAH Tauhid Mulkiyyah yaitu pembenaran dengan yakin bahwa Allah merupkan penguasa (Malik/Raja) yang punya otoritas menentukan apa saja untuk makhluk, Dia Maha mengetahui yang terbaik bagi makhluk, Dia yang memimpin manusia untuk mencapai kebahagiaan. Allah adalah pelindung (Wali) bagi orang beriman, Dia mengeluarkan merek dari kegelapan (kufur) ke cahaya (iman). (Al-Baqarah:257) TAUHID ULUHIYYAH Tauhid Uluhiyyah yaitu pembenaran bahwa Allah merupakan satu- satunya : -Dzat yang wajib disembah dan dipatuhi -Penguasa yang harus ditaati dan sumber dari segala sumber hukum -Yang paling dicintai dan ridanya menjadi sumber ketenangan -Dzat yg diagungkan, dipuji, dan dipertuan, tanpa kehendakNya, manusia tak dapat berbuat apa-apa FAKTOR PENGUAT AKIDAH/KEIMANAN 1. Istiqamah dalam memperbaharui syahadat 2. Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam 3. Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan ikhlas dan mengingat mati 4. Sikap tawakkal kepada Allah, setelah berusaha dan berikhtiar. 5. Kesediaan untuk menyadari adanya kelemahan dalam diri manusia 6. Memperbanyak munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya FAKTOR PELEMAH AKIDAH/KEIMANAN 1. Kebodohan. Ini adalah sebab terbesar melemahnya iman, sebagaimana ilmu adalah sebab terbesar menguatnya iman 2. Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa. Tiga perkara ini adalah salah satu sebab penting melamahnya iman. 3. Terlalu membesar-besarkan kehidupan duniawi 4. Tidak mencintai majelis ilmu 5. Terlalu individualis – Materialistis 6. Perbuatan maksiat dan dosa 7. Nafsu yang mengajak kepada keburukan Terima Kasih ….. !