Anda di halaman 1dari 6

Tauhid Sebagai Dasar

Pengembangan Sains Secara Benar


Dosen Pengampu : Juhji, M.Pd

Kelompok 4:
Muhammad Adib Al-muyassaro 221250039
Eltiana Sofita 221250041
Nina Istia Nabila Anwar 221250044

•> Konsep “tauhid rububiyyah” mengacu pada


kenyataan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta
(Al-Khaliq), Penguasa Alam Semesta
1 . Pengertian Tauhid (Al-Mudabbir), Maha Kuasa (Al-Malik), dan Pemberi


Rezeki (Ar-Razzaq). Kesatuan ini tercermin dalam

Tauhid adalah meyakini keesaan tindakan Allah.

Allah dalam rububiyah, ikhlas beribadah


•> Kedua: Tauhid uluhiyyah adalah keesaan Allah
kepada-Nya,serta menetapkan bagi-Nya dalam perbuatan hamba; yaitu, sebagai hamba, kita

nama-nama dan Sifat-sifat-Nya. hanya bisa menyembah Allah; tidak ada orang lain
yang bisa melakukannya. Shalat, tawaf, kurban, dan
Dengan demikian, tauhid ada tiga nazar adalah semua bentuk ibadah yang hanya bisa
macam: tauhid rububiyah, tauhid ditujukan kepada Allah.

uluhiyah serta tauhid asma' wa sifat.


•> Ketiga: Kesatuan nama dan sifat Allah diwakili

oleh Tauhid Asma wa Atribut. Seperti yang


ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya, kami
memberikan nama dan atribut Allah.
2.Tauhid sebagai sumber ilmu
Islamisasi ilmu pengetahuan pada
hakikatnya ingin menghubungkan
kembali ilmu pengetahuan dan agama dalam visi modern dan
memandang ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk membuka
rahasia-rahasia sunatullah yang semuanya disadari oleh kesadaran bahwa
agama dan ilmu pengetahuan merupakan Karunia Allah kepada manusia.
Tauhid adalah inti ajaran Islam sehingga islamisasi ilmu tidak memiliki
cara lain kecuali diawali dari akidah tauhid (mengesakan Allah) yang
benar. Makna dari memahaminya adalah mengakui bahwa:
1. Tuhan itu ada dan Dia-lah Allah.
2. Allah itu Esa dalam Dzat (tak ada Tuhan lebih dari satu dan tak ada
sekutu baginya), sifat (tak ada dzat lain yang memiliki sifat-sifat
ketuhanan yang sempurna), maupun perbuatan-Nya (tak seorang pun
dapat melakukan perbuatan seperti yang dilakukan Allah).
3. Allah menurunkan agama yang benar, yaitu Islam, sebagai
pedoman hidup manusia.

3. Tauhid sebagai dasar pengembangan sains dalam ayat ayat Allah


Tujuan diturunkan Al-Quran yaitu sebagai pedoman hidup manusia, tanpa


AlQuran manusia tidak dapat hidup terarah. Al-Quran telah menjelaskan banyak
fenomena sains seperti dalam Q.S Al-Mu’minun:12-14 yang artinya “ Dan
sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (Rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat. lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulangbelulang. lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha
Suci Allah Pencipta yang paling baik”
Kesimpulan
Diharapkan dengan menginternalisasi makna tauhid dalam literatur ilmiah,
masyarakat akan percaya bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah dan
tidak disia-siakan. Mereka juga akan beriman kepada ketundukan dan
sifat-sifat serta keteraturan dari sesuatu yang diciptakan Allah (sunatullab)
agar manusia dapat mempelajarinya. Sebagaimana tertuang dalam tujuan
pendidikan nasional, semua ini akan memfasilitasi berkembangnya sikap
positif, ketakwaan terhadap kebesaran, kekuasaan, dan kasih sayang Allah,
yang akan menjadi motivasi untuk bersyukur dan meningkatkan keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Terimakasih teman-teman
semua,..

Anda mungkin juga menyukai