Anda di halaman 1dari 13

"JENIS DAN TUGAS TENAGA KEPENDIDIKAN"

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Bapak Dr. Nana Surya Permana, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Nina Istia Nabila Anwar 221250044


2. Ratu Ananda Diana Putri 221250057
3. Hafidz Fahri 221250066

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SULTAN MAULANA HASANNUDIN BANTEN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas khadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat,dan hidayah, dan inayah –Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang Jenis dan Tugas Tenaga
Kependidikan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima semua saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami ucapkan terimakasih banyak kepada bapak dosen pengampu yang telah memberikan tugas makalah
tentang Jenis dan tugas Tenaga Kependidikan, yang syukur Alhamdulillah dapat kami selesaikan sebelum
batas waktu yang telah ditentukan. Akhir kata kami berharap semoga makalah kami tentang Jenis dan Tugas
Tenaga Kependidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembacanya.

Serang, 16 September 2022

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...…
i
DAFTAR ISI. . ………………………………………………………..…..…..ii
BAB 1. PENDAHULUAN. ………………………………………………....….1
1.1 Latar Belakang ..…………………………………….….….........1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….…….....1
1.3 Tujuan…………………………………………………………...….1

BAB II.PEMBAHASAN………………………………………………..…...…2

2.1 Macam-Macam Tenaga Kependidikan ..….…………………......2


2.2 Pengertian Staf Sekolah……………………………………..…...3
2.3 Jenis Staf Pelatihan……………………………………………..….4
2.4 .Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kependidikan………...…..5

BAB III.PENUTUP
……………………………………………………………..6

3.1 Kesimpulan
………………………………………………………...6

3.2 Saran ……………………………………………………………….6

DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………...7
ii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga Kependidikan merupakan tenaga kerja atau profesi di lingkungan sekolah dan pendidikan
tinggi yang bertugas melaksanakan kegiatan administasi pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan di sebuah satuan pendidikan ( sekolah dan perguruan
tinggi ). Untuk tenaga kependidikan sendiri mengarah pada pegawai selain pengajar dilingkungan sekolah
maupun perguruan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan ?


2.Bagaimana Tugas dan Tujuan Tenaga Kependidikan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Jenis - Jenis Tenaga Kependidikan
2. Untuk Mengetahui Tugas - Tugas Tenaga Kependidikan

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Macam - Macam Tenaga Kependidikan

Ada dua jenis tenaga kependidikan yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Inilah kedua jenis tenaga
kependidikan itu. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003, khususnya Bab I Pasal 1 Ayat (5). Selanjutnya

dijelaskan pada ayat (6) bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang ikut serta dalam penyelenggaraan
pendidikan dan cakap sebagai dosen, pembimbing, tutor, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain berdasarkan kekhususannya. Kepala Satuan Pendidikan Orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan disebut kepala satuan pendidikan. Sebagai pendidik,
pengelola, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator, figure, dan mediator, Kepala Satuan
Pendidikan harus dapat memenuhi tanggung jawabnya.

Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 khususnya Bab
I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya pada ayat (6) dijelaskan
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instructor, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

1. Kepala Satuan Pendidikan

Kepala satuan pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin
satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya
sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator.

Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah:

a. Kepala sekolah

b. Rektor

2. Pendidik

Pendidik atau pengajar, adalah tenaga kependidikan yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai
kekhususannya yaitu:

a. Guru

b. Dosen

c. Konselor
d. Tutor

e. Instruktur

f. Fasilitator

2.2 Pengertian Staf Sekolah

tenaga kependidikan adalah orang perseorangan dari daerah yang berkomitmen untuk mendukung
terselenggaranya persekolahan, dan pasal (6) guru adalah tenaga. Memenuhi syarat sebagai pendidik, guru,
pembimbing, widyaisyara, pembina, fasilitator, dan berbagai tugas sesuai dengan kekhususannya, serta ikut
memberikan pelatihan.

Pasal 39 ayat (1) lebih lanjut menjelaskan bahwa tenaga kerja menjelaskan bahwa tenaga kerja
pelatihan adalah untuk melengkapi organisasi, pelaksana, peningkatan, pengawasan, dan administrasi khusus
untuk membantu siklus pengajaran.

Selanjutnya ayat (2) bahwa persekolahan adalah ahli yang memperhatikan, dan melaksanakan
pengalaman yang berkembang, mengevaluasi pengarahan dan persiapan, serta eksplorasi perilaku dan
administrasi daerah, khususnya untuk pelatihan-pelatihan lanjutan.

2.3 Jenis Staf Pelatihan

Mengingat situasi mereka, kami dapat mengenali staf instuktif ini menjadi tiga :

Jenis, untuk lebih spesifik:

1) Kekuatan yang mendasari

Staf yang mendasari adalah staf instruksif yang memiliki posisi, posisi kepala umum (pelopor)yang
secara langsung mampu atau disisi lain dengan implikasi ke unit pelatihan.
2) Tenaga fungsional
Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yakni
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
3) Tenaga Teknis
Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.

2..4. Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Kependidikan

NO JABATAN DESKRIPSI TUGAS


.

1. Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan penyelenggaraan


pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni
dengan melaksanankan segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan
ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi.

2. Wakil Kepala Bertanggung jawab membantu kepala sekolah dalam


Sekolah(Urusan penyelenggaraan kegiatan kegiatan yang berkaitan langsung dengan
Kurikulum) pelaksanaan kurikulum dan proses belajar mengajar.

3. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu kepala sekolah dalam


( Urusan Kesiswaan ) penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ektrakurikuler

4. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventarisasi


(Urusan Sarana dan pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta
Prasarana) keuangan sekolah

5. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu kepala sekolah dalam


(Urusan Pelayanan penyelenggaraan pelayanan –pelayanan khusus, seperti hubungan
Khusus ) masyarakat, bimbingan dan penyuluhan, usaha kesehatan dan
perpustakaan sekolah.

6. Guru Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas mengajar

( membelajarkan ) Peserta didik.

7. Guru BP Bertanggung Jawab atas penyelenggaraan program bimbingan dan


penyuluhan di sekolah dengan membantu menanggulangi masalah
masalah pribadi, kesulitan belajar.

8. Pembimbing Bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyelenggaraan program-


Kurikulum dan program pengembangan kurikulum dan pengembangan alat bantu
Tekhnologi Pendidikan pengajaran.

9. Pengembangan Tes Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program


pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan
belajar dan kepribadian peserta didik.

10. Pustakawan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan


pengelolaan perpustakaan sekolah.

11. Laboran Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan


perpustakaan sekolah.

12. Teknisi Sumber Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis
Belajar sumber-sumber belajar bagi kepentingan belajar peserta didik dan
pengajaran guru.

13. Pelatih Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program kegiatan


latihan seperti olahraga, kesenian, keterampilan, yang
diselenggarakan disekolah.

14. Petugas Tata Usaha Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administrative atau teknis operasional pendidikan di
sekolah.
5
Pendidik

⮚ Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu .Dalam Bahasa Indonesia, guru umumnya menunjuk
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

⮚ Dosen

Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

⮚ Konselor

Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang
pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan (PBB),
Bimbingan Konseling(BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP).

⮚ Pamong Belajar
Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar,
pengkajian program, dan mengembangkan model pendidikan nonformal dan informal (PNFI) pada
unit pelaksana teknis (UPT)/unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan satuan PNFI.

⮚ Widyaiswara
Widyaiswara adalah Pegawai Negri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh
pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar,

dan/atau melatih pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (dilat)
Pemerintah.

BAB 3

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Tenaga Kependidikan merupakan tenaga kerja atau profesi di lingkungan sekolah dan pendidikan
tinggi yang bertugas melaksanakan kegiatan administasi pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan di sebuah satuan pendidikan. Tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, khususnya
Bab I Pasal 1 Ayat (5). Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan. Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah, Kepala Sekolah dan rektor.

Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu, Guru, Dosen, Konselor,. Tutor, Instruktur,
Fasilitator.
3.2 Saran

Kami dari tim penyusun makalah sadar sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan. tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena
itu, kami amat membuka lebar kritik dan saran dari para pembaca, agar saat penyusunan makalah yang
selanjutnya, kami dapat meminimalisir kesalahan didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi. Pendidikan Profesi dan Tenaga Kependidikan . Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2018.

Hakiki, Muhammad, dan Radinal Fadli. “Buku Profesi Pendidikan.” (2021).

Murni, Murni. "Manajemen pendidik dan pendidikan." Intelektualitas 5.02 (2019).

Darmadi, Hamid. "Tugas, peran, kompetensi, dan tanggung jawab menjadi guru profesional." Edukasi:
Jurnal Pendidikan 13.2 (2015): 161-174.

Harun, Anas. "Pengembangan Tenaga Kependidikan." Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 13.2 (2013).
9

Anda mungkin juga menyukai