Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok

Mata kuliah Administrasi Pendidikan

Di susun oleh : kelompok 9

> Husni Mubarok (2112.2332)


> Luthfi Nabil (2112.2335)
> Taupik Alpian (2112.2339)
> Ibnu Dzulqarnaen (2112.2353)
> Aldia Fahmi (2012.2246)

Dosen pengampu : M. Nasir, M.Ag.

SEMESTER IV.2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MASTHURIYAH

SUKABUMI

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “ADMINISTASI
LAYANAN KHUSUS” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini
dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada dosen pembimbing matakuliah Administrasi pendidikan Bapak M. nasir, M.Ag
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu dalam berbagai hal. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Sukabumi, 10 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
2.1 Pengertian Adminstrasi layanan khusus ...................................................... 5
2.2 Jenis-jenis layanan khusus dan pengelolaannya .......................................... 6
2.3 Peran guru dalam administrasi layanan khusus ……………………………..9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Layanan Khusus sekolah merupakan salahsatu substansi dalam manjemen


pendidikan yang diberikan khusus kepada peserta didik agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar. Menurut seorang ahli, adanya layanan khusus di sekolah
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mendukung keberhasilan proses
belajar. Didalam proses belajar dan mengajar atau sering disebut PBM di sekolah,
dibutuhkan beberapa fasilitas untuk menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah.
Fasilitas yang dimaksud itu diantaranya adalah pusat sumber belajar atau perpustakaan;
usaha kesehatan sekolah (UKS); cafeteria sekolah; asrama; tempat ibadah; koperasi, dan
juga alat transportasi pembantu siswa/i di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Administrasi layanan khusus?


2. Apa saja Jenis-jenis layanan khusus dan pengelolaannya?
3. Apa saja Peran guru dalam administrasi layanan khusus?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Administrasi layanan khusus
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis layanan khusus dan pengelolaannya
3. Untuk Mengetahui Peran guru dalam administrasi layanan khusus

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus


Administrasi layanan khusus adalah suatu layanan yang secara khusus atau suatu
usaha yang tidak secara langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar di dalam
kelas. Namun, secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar dapat
lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Administrasi layanan khusus di suatu
sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang
efektif dan juga efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia itu sendiri.
Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan
harus menjaga dan meningkatkan kesehatan, baik jasmani maupun rohani peserta didik.
Hal ini sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab
II Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi
tugas dan tanggung jawab tersebut, maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan
khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan
pendidikan tersebut dapat tercapai.

Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan diorganisasikan


untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan
khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud
untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
di sekolah. Pendidikan di sekolah juga berusaha agar peserta didiknya senantiasa berada
dalam keadaan baik. Baik di sini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses
kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang
kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Kepala sekolah perlu mempertimbangkan secara matang apabila hendak


menyelenggarakan program layanan khusus. Apakah bidang-bidang layanan khusus
tersebut, memberikan bantuan terhadap sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Meskipun demikian, apabila layanan bantuan atau layanan khusus
5
diorganisasikan secara baik dan dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan
kemungkinan-kemungkinan perbaikan pertumbuhan murid. Kepala sekolah harus selalu
melihat hubungan antara layanan khusus dengan program pendidikan secara
menyeluruh.
Pada hakikatnya, untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus,
kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis di
dalam administrasian personal. Kepala sekolah yang baik harus memanfaatkan
keterampilan kepemimpinannya untuk menunjukan tindakan yang menghasilkan
organisasi dan manajemen yang efisien atas layanan khusus. Ada pula jenis layanan
khusus pada administrasi layanan khusus seperti (1) pustaka, (2) laboratorium, (3) UKS,
(4) kafe, (5) sarana ibadah, (6) asrama, (7) koperasi, dan (8) transportasi.

2.2 B.Jenis-Jenis Layanan Khusus dan Pengelolaannya


Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah satu
dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolaan dan
pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk layanan khusus yang ada di sekolah
antara lain, yaitu:
1. Pustaka
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,
dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani
informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi
bahan pustaka. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
umumnya.
Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya disesuaikan dengan
jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut
adalah perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan
sekolah lanjutan tingkat pertama, dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas. Semua
jenis perpustakaan sekolah yang disebutkan di atas dikelola berdasarkan tujuan khusus
masing-masing jenis pada jenjang sekolah.
* Fungsi perpustakaan sekolah, yaitu fungsi pendidikan; fungsi informasi; fungsi
rekreasi, fungsi penelitian; fungsi penyaluran hobi; dan fungsi penanaman rasa tanggung
jawab.
6
* Pengolahan bahan pustaka, yaitu klasifikasi; katalogisasi; pemberian stempel pada
buku; pemberian nomor pada buku; dan pengaturan buku pada rak.
2. Laboratorium
Laboratorium merupakan sarana pendukung dalam pembelajaran di sekolah. Secara
sederhana laboratorium dapat diartikan sebagai suatu tempat yang mana dosen,
mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah seperti
praktikum, observasi, penelitian, demokrasi, dan pembuatan model dalam rangka
kegiatan belajar-mengajar.
3. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang
optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab
pemerintah akan tetapi tanggung jawab peserta didik dan masyarakat di mana sekolah itu
berada. Selain itu, layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam
rangka membantu (mungkin bersifat sementara) murid-muridnya yang mengalami
persoalan yang berkaitan dengan kesehatan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
pelayanan kesehatan peserta didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia
sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan.
4. Kafetaria
Pertimbangan awal pendirian kafe/warung/kantin sekolah adalah bukan karena unsur
bisnis semata, tanpa memperhitungkan aspek lain yang lebih penting. Keberadaan
kafe/warung/kantin sekolah diharapkan mampu menyokong kelancaran proses belajar-
mengajar dari sisi keperluan akan makanan bagi siswa. Kafe/warung/kantin sekolah
secara tidak langsung mempunyai kaitan dengan proses belajar-mengajar di sekolah. Ada
kalanya proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, karena siswa
lapar dan haus. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafe itu adalah:
* Administrasi kafe/warung/kantin sekolah harus menjaga kesehatan (higienitas)
masakan-masakan yang disajikan kepada siswa.
* Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama, karena kebersihan
diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
* Makanan-makanan yang disediakan hendaknya makanan yang bergizi tinggi.
* Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi
ekonomi siswa.
7
* Usahakan agar kafe/warung/kantin sekolah tidak memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berlama-lama atau nongkrong. Kondisi yang demikian akan menyokong
munculnya perilaku-perilaku negatif.
5. Sarana Ibadah
Di setiap sekolah, layanan rumah peribadatan sangat diperlukan. Layanan rumah
peribadatan merupakan sebuah layanan yang diberikan sekolah dengan maksud agar
layanan tersebut bisa digunakan untuk beribadah maupun melaksanakan kegiatan
keagamaan lainnya, serta bisa membentuk kerohanian bagi peserta didik khususnya
pada pihak sekolah lain pada umumnya, agar bisa menjadi manusia yang baik dan
beriman. Adanya sebuah layanan rumah peribadatan di sekolah sangat menunjang
proses pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan di mana saja
termasuk salah satunya adalah di dalam rumah peribadatan. Adapun layanan rumah
peribadatan yang biasanya ada di sekolah adalah masjid dan gereja.
6. Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,
terutama bagi mereka yang bertempat tinggal jauh dari sekolah diperlukan adanya
asrama. Selain bermanfaat untuk peserta didik, asrama juga bermanfaat bagi para
pendidik dan petugas asrama tersebut. Manfaat dari layanan asrama sekolah adalah
sebagai berikut:
* Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan optimal terutama jika berbentuk
tugas kelompok.
* Sikap dan tingkah laku dari peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan para
pendidik.
* Jika di antara peserta didik mengalami kesulitan (misalnya: kiriman orang tua
terlambat), dapat saling membantu.
* Dapat meringankan kecemasan dari orang tua terhadap putra-putrinya.
* Merupakan salah satu cara untuk mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang
baik.
7. Koperasi
Koperasi berasal dari dua kata, yaitu co dan operation, yang berarti kerja sama untuk
mencapai tujuan. Koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan beberapa
orang atau badan-badan, dengan bekerja sama dengan menggunakan asas kekeluargaan
dalam menjalankan usaha, serta untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya”.
8
8. Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk kelancaran
proses belajar-mengajar. Peserta didik akan merasa aman dan dapat datang atau pulang
dengan waktu yang tepat. Transportasi yang disediakan oleh pihak sekolah sangatlah
diperlukan terutama bagi peserta didik di tingkat prasekolah (tingkat pendidikan
TK/PAUD) dan sekolah dasar (SD). Penyelenggara transportasi sebaiknya dilaksanakan
oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
2.3 C. Peran Guru dalam Administrasi Layanan Khusus
Administrasi layanan khusus adalah suatu layanan yang secara khusus atau suatu
usaha yang tidak secara langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar di dalam
kelas. Namun, secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar dapat
lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Salah satu peran guru dalam
administrasi layanan khusus adalah dalam bidang layanan khusus asrama.
Pengelola asrama adalah pengurus asrama dan pelaksana asrama sekolah. Pengurus
asrama ini berjumlah 5-7 orang, yang terdiri atas guru dan anggota darma wanita sekolah
yang bersangkutan serta diketuai oleh wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Masa kerja
pengurus asrama dapat 3-5 tahun, dan setelah itu perlu ada pilihan lagi. Untuk itu,
sebaiknya kepengurusan asrama sekolah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD-ART) yang ditetapkan oleh sekolah.

Pengurus asrama dalam melaksanakan kegiatannya bertanggung jawab langsung


kepada kepala sekolah. Sedangkan pelaksana asrama terdiri atas pegawai tetap sekolah
yang berkantor dan bertempat tinggal di asrama. Mereka dibantu oleh beberapa pembantu
pelaksana operasional yang bertugas dalam bidang kebersihan dan keamanan. Berikut ini
merupakan tugas dari pengelola asrama sekolah, yaitu sebagai berikut:
* Membuat peraturan-peraturan penyelenggaraan asrama.
* Menyusun rencana anggaran belanja untuk pengelolaan pertahun.
* Membuat peraturan yang berkaitan dengan keamanan asrama sekolah.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 . KESIMPULAN
Secara umum pengertian administrasi adalah segenap proses penataan kerjasama dari
sekelompok orang dengan menggunakan fasilitas dan perlengkapaan yang ada untuk
memperlancar dan mengefisienkan pencapaian tujuan dari suatu orgnisasi. Layanan
khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar, Administrasi layanan khusus disekolah pada dasarnya
ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran,
serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah

3.2 SARAN

Penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca sangat saya butuhkan untuk kesempurnaan
makalah ini. Di harapkan untuk para calon guru hendaknya memahami secara mendalam
tentang Administrasi laynan khusus,

10
DAFTAR PUSTAKA

Agustine, D. (2003). Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya


terhadap motivasi dan
prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang. (Mm), 1–18.
Oemar Hamalik. (2006). Manajemen Pengembangan Kurikulum. 18–55.
Putra, fauzi firmansyah, Murtiningsih, & Sumarsono, raden bambang. (2018).
PUTRI, A. R. (2015). Administrasi dan Supervisi Pendidikan tentang administrasi
layanan khusus. Bagian
Administrasi, p. 9. Padang. Sukmawijaya, E. (2013). MANAJEMEN LAYANAN
KHUSUS

11

Anda mungkin juga menyukai