Anda di halaman 1dari 15

PROFESI KEGURUAN

TUGAS 1

RUANG LINGKUP PROFESI KEGURUAN

OLEH:

NAMA: GUSDIN SHAWAL

NIM: 1923041001

HARI: MINGGU, 28/02/2021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Profesi Keguruan........................................................................2

B. Peranan Profesi Guru....................................................................................3

C. Ruang Lingkup Profesi Keguruan.................................................................4

D. Landasan Filosofi Profesi Keguruan.............................................................5

E. Tujuan dan Prinsip Profesi Keguruan...........................................................6

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Profesi Guru........................................................................................2


Gambar 2. 2 Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran..........................................3

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan yang berperan serta
secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai
dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat
dikatakan bhwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa
para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam
rangka ini guru tidak semata-mata sebagai ‘pengajar’ yang melakukan transfer of
knowledge tetapi juga sebagai ‘pendidik’ yang melakukan transfer of values dan
sekaligus sebagai ‘pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun
siswa dalam belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Profesi Keguruan?
2. Bagaimana Peranan Profei Keguruan?
3. Apa saja landasan, tujuan dan prinsip profesi keguruan?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian profesi keguruan.


2. Untuk mendeskripsikan ruang lingkup, landasan, tujuan dan prinsip profesi
keguruan.
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Keguruan

Gambar 2. 1 Profesi Guru


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/862580134868194963/

Profesi menurut seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh


lewat pendidikan atau training dengan waktu yang panjang yang di asumsi
beroriatasi pelayanan dan memiliki otonom. Jadi profesi keguruan menurut UU
Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 profesi keguruan adalah pendidikan
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.

Undang-undang (UU) No. 20/2003 tentang Sisdiknas; UU No. 14/2005


tentang Guru dan Dosen; PP No. 74/2008 tentang Guru, mendeskripsikan guru
sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Profesi guru dikukuhkan sebagai jabatan fungsional
3

berdasarkan Keputusan Presiden No. 87/1999 tentang Rumpun Jabatan


Fungsional Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16/2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Pengertian jabatan fungsional
guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
diduduki oleh PNS.
Guru sebagai suatu profesi melaksanakan tugasnya dilandasi atas panggilan
hati nurani, ilmu pengetahuan, teknologi serta seni yang tertumpu pada
pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia. Pada hakekatnya tugas guru tidak
saja diperlukan sebagai suatu tugas profesional, tetapi juga sebagai tugas profesi
utama menyiapkan tenaga pembangunan nasional. Guru yang baik adalah guru
yang memiliki kompetensi di dalam proses belajar mengajar, agar pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien.

B. Peranan Profesi Guru

Gambar 2. 2 Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran


Sumber: https://www.tanotofoundation.org/id/news/mempersiapkan-guru-
berkualitas-di-indonesia/
4

Peranan profesi guru dalam keseluruhan program pendidikan disekolah


diwujudkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa
secara optimal. Untuk maksud tersebut, maka peranan professional itu
mencangkup tiga bidang layanan, yaitu layanan intruksional, layanan administrasi,
dann layanan bantuan akademik social pribadi.

Pertama, penyelenggaraan proses belajar mengajar, yang menempati porsi


terbesar Dari profesi keguruan. Kedua, tugas yang berhubungan dengan
membantu murid dalam mengatasi masalah belajar pada khususnya dan masalah-
masalah pribadi yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan belarnya. Ketiga,
disamping kedua hal tersebut, guru harus memahami bagaimana sekolah itu
dikelolah, apa peranan guru didalamnya, bagaimana memanfaatkan prosedur serta
mekanisme pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru.

C. Ruang Lingkup Profesi Keguruan

Secar kontekstual dan umum, ruang lingkup kerja guru itu mencangkup
aspek-aspek:

a. Kemampuan profesional mencangkup:


1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang
harus diajarkan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang
diajarkannya
2) Penguasaan dan penghayatan atas wawasan dan landasan kependidikan
dan keguruan.
3) Penguasaan proses-proses pendidikan, keguruan, dan pembelajaran.
b. Kemampuan social mencangkup kemampuan untuk menyesuaikan diri pada
tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya
sebagai guru.

c. Kemampuan personal (pribadi) mencakup:


5

1) Penampilan sikap yang positif terhdap keseluruhan tugasnya sebagai


guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsure-
unsurnya.
2) Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya di
anut oleh seorang guru.

D. Landasan Filosofi Profesi Keguruan

1. Pancasila

Pasal 2 UU No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa Pendidikan Nasional


berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Rincian selnjutnya
tentang hal itu tercantum dalam Penjelasan UU-RI No. 2 Tahun 1989, yang
menegaskan bahwa pembangunan nasional termasuk di bidang pendidikan, adalah
pengamalan Pancasila, dan untuk itu pendidikan nasional mengusahakan antara
lain: Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinngi
kualitasnya dan mampu mandiri (Undang-Undang, 1992: 24).

Sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR?1978 tentang P4 menegaskan


pula bahwa Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala gagasan mengenai wujud
manusia dan masyarakat yang dianngap baik, sumber dari segala sumber nilai
yang menjadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam
pendidikan, dengan kata lain: Pancasila sebagai sumber nilai dalam pendidikan.

P4 atau Ekaprasetya Pancakarsa sebagai petunjuk operasional pengamalan


Pancasiladalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Perlu
ditegaskan bahwa pengalaman Pancasila itu haruslah dalam arti keseluruhan dan
keutuhan kelima sila dalam Pancasila itu, sebagai yang dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
6

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia. Dalam Buku I Bahan Penataran P4 dikemukakan bahwa
Tap MPR No. II/MPR/1978 tersebut di atas memberi petunjuk nyata dan jelas
wujud pengamalan kelima sila Pancasila. Bagi bidang pendidikan, hal ini sangat
penting karena akan terdapat kepastian nilai yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan.

2. Undang-undang dasar Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang


sistem pendidikan nasional

Dalam Bab I pasal 1 mengenai Ketentuan Umum UU Republik Indonesia di


tuliskan bahwa yang di maksudkan di dalam UU tersebut adalah:

a. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui


kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang.
b. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan
bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
c. Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
d. Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan
sifat dan kekhususan tujuannya.
e. Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta
keluasandan kedalaman bahan pengajaran.

Dalam Bab VII pasal 27 tentang Tenaga Kependidikan di tuliskan bahwa:

a. Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar,


melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan
pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
7

b. Tenaga kependidikan, meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan


pendidikan, penilik pengawas, peneliti dan pengembang di bidang
pendidikan, pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar.
c. Tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan
tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
disebut guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen.

E. Tujuan dan Prinsip Profesi Keguruan

1. Tujuan Profesi Keguruan

Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU RI no


20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasional
diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta
bertangungjawab. Merupakan indikatorumum yang dapat dijadikan barometer
pencapaian mutu pendidikan secara nasional dari setiap satuan pendidikan
tertentu.

Perengkat lain yang kemudian menjadi dasar peningkatan mutu pendidikn


adalah UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk memiliki
kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
danperilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dalam kompetensi pedagogik yaitu
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadianya itu
kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta
menjadi teladan pesertadidik. Kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pelajaran secaraluas dan mendalam. Kompetensi sosial yaitu
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
8

Menurut surya (2005:48) bahw aprofesionalisme guru mempunyai peranan


penting dalam peningktan mutu pendidikan., karena:

a. Profesioanlisme guru memberikan jaminan perlindungan kepada masyarakat


umum.
b. Professional guru merupakan suatu cara untk memperbaiki citra profesi
pediddikan yang selama ini dianggap oleh masyarakat rendah
c. Profesionalisme guru memberikan kemungkinan perbaikan dan
pengembangan diri yang memberikan kemungkinan guru dapat memberikan
pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan kompetensinya.

Dalam UU no 14 tahun 2005 Bab II Pasal 6 tentang kedudukan, fungsi dan


tujuan, kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.

2. Prinsip Profesi Keguruan

Dalam UU no 14 Tahun 2005 Pasal 7 Profesi guru dan profesi dosen


merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip
sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;


b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
9

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;


e. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyaikewenangan mengaturhal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Dengan
keprofesionalitasnya itu guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, guru berperan dan berfungsi sebagai demonstrator, pengelola kelas,
mediator dan fasilitator, serta evaluator.

Dalam usahanya meningkatkan mutu pembelajaran, masih terdapat juga


permasalahan- permasalahan seperti ada guru yang memiliki kualifikasi
pendidikan kurang, sikap profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas masih
rendah, persiapan guru untuk melaksanakan pengajaran yang kurang mantap,
kurangnya memanfaatkan media dan sumber belajar, dan masih rendahnya inovasi
serta kreativitas mengajar guru.

Guru salah satu penopang kemajuan suatu negera, mencerdaskan generasi


bangsa dan membentuk kepribadian dan akhlak yang mulia. Di jepang pada saat
terjadi perang, hirosima dan nagasaki dibombardir oleh negara amerika yang
menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa pada saat itu, pemerintah jepang
secepatnya mencari informasi guru yang selamat dari pengeboman atom dikota
tersebut. betapa berperannya seorang pendidik atau biasa disebut guru dalam
keberlangsungan sebuah negara. Pada saat ini jepang dikatakan sebagai salah satu
negera tercanggih di dunia, hal ini tidak luput dari perang penting seorang guru
dalam mendidik generasi muda dinegara tersebut.

B. Saran
Saya sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, besar harapan saya apabila terdapat kesalahan baik dari segi
penulisan, penyusunan sebagainya mohon dikritisi agar kedepan dalam proses
11

pembuatan makalah saya selaku penyusun dapat melakukan perbaikan untuk


memenuhi standard pembuatan makaah yang baik dan benar.
12

DAFTAR PUSTAKA

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-14-2005-guru-dosen

https://peraturan.go.id/uu.html

http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/ruang-lingkup-profesi-
kependidikan-atau.html

Surya. H.M. 2008. Kapita Selekta Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai