Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI MOTOR BENSIN

TUGAS 1

SISTEM EFI DAN KARBURATOR

OLEH:

NAMA: GUSDIN SHAWAL

NIM: 1923041001

HARI: SABTU, 27/02/2021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
A. Perbedaan Kendaraan Yang Menggunakan Sistem Efi Dan Karburator

Pada sistem EFI dan Karburator, memiliki kesamaan berupa sebagai sistem
yang menyalurkan/menyediakan bahan bakar ke dalam system pada mesin.
Fungsinya sebagai sistem yang mengontrol kadar bensin yang tepat dari tanki ke
intake manifold. Meskipun dari segi fungsi sama, tetapi kedua jenis system tersebut
berbeda.
Sistem Karburator hadir terlebih dahulu dibandingkan dengan Sistem EFI,
sistem ini menggunakan prinsip perbedaan tekanan untuk mengalirkan bahan bakar
kedalam intake manifold. Perbedaan tekanan disebabkan oleh adanya aliran udara,
hal ini sesuai dengan hukum yang menyatakan bahwa tekanan pada permukaan
yang mendapatkan aliran udara maka akan turun. Penururan tekananan ini
menyebabkan bensin dari ruang penampung akan tersedot dan bercampur dengan
udara sebelum masuk ke ruang bakar.
Sistem EFI merupakan teknologi pembaruan pada sistem bahan bakar pada
kendaraan motor bensin yang didasarkan pada pengembangan Sistem Karburator,
Pada sistem EFI ini tetap menggunakan perbedaan tekanan, tetapi hanya saja
tekanan tersebut dibedakan berdasarkan aliran udara intake. Tetapi pada system ini
disematkan sebuah komponen pompa untuk menekan bensin ke saluran bahan
bakar. Diujung saluran akan ada komponen injector sebagai penyemprotan bahan
bakar pada ruang bakar, berbeda halnya dengan sistem karburator yang kinerjanya
masih manual sedangkan pada sistem injector kinerjanya akan dipengaruhi oleh
skema kelistrikan yang dinamakan eletronik fuel injection.

Perbedaan Sistem EFI dan Karburator:


1. Sistem EFI memerlukan arus listrik sementara karbu tidak
Perbedaan cara kerja keduanya, pada sistem injeksi memerlukan arus listrik
sebagai media untuk menggerakkan pompa bahan bakar dan melakukan pembukaan
injektor. Sistem EFI mengenal sensor, ECU dan aktuator. Komponen tersebut
merupakan komponen eletrikal yang memerlukan arus listrik, sehingga apabila
kelistrikan tidak tersedia maka mesin EFI tidak akan bisa dioperasikan.
Berbeda halnya pada karburator, yang seluruh mekanismenya menggunakan
skema konvensional. Mulai dari segi pompa bahan bakar bekerja secara mekanis
menggunakan nok camshaft sehingga tanpa kelistrikan sistem ini akan terus
beroperasi.

2. Sistem EFI menggunakan banyak sensor sementara karbu tidak memiliki


sensor
skema injeksi ini menggunakan tiga komponen utama yakni sensor, ECU dan
aktuator. Sensor merupakan alat pendeteksi sebuah kondisi pada komponen mesin.
Sensor akan dijadikan sebagai parameter untuk menentukan berapa kadar bensin
yang harus dikeluarkan. Pada injection ini menggunakan tiga mayor komponen
yaitu sensor, ECU dan aktuator. Sensor adalah pendeteksian yang digunakan pada
saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Sensor pada system bahan bakar
injeksi akan dijadikan sebagai paramater untuk menentukan beberapa kadar bahan
bakar bensin yang harus diinjeksikan.
Pada mesin injeksi, ada sekitar 9 sensor utama yakni
• IAT (Intake air temperature) berfungsi untuk mengukur dan mendeteksi
temperatur (suhu) udara yang masuk ke dalam intake manifold
• MAF (Mass air flow) berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang mengalir
melalui throttle valve atau katup gas pada throttle body pada mobil EFI.
• TPS (throtle position sensor) berfungsi mendeteksi adanya perubahan pada
throttle gas.
• MAPs (manifold absolute pressure sensor) berfungsi untuk mengukur
besarnya tekanan udara di dalam intake manifold sistem pembakaran mobil.
• CKP (Crankshaft postition sensor) berfungsi untuk mendeteksi dan
memantau posisi atau kecepatan poros engkol
• CMP (Camshaft position sensor) berfungsi untuk memberikan data masukan
ke ECU tentang posisi langkah mesin, untuk menentukan langkah isap
dimana saat terjadi pembukaan injektor / penginjeksian.
• ECT (engine coolant temperature) berfungsi untuk untuk mengukur suhu
pendingin mesin mesin pembakaran internal.
• HO2S (Heated oxygen sensor) berfungsi untuk mendeteksi jumlah oksigen
dalam gas buang dan mengirim sinyal ke unit kontrol mesin atau ECM.
• Knock sensor berfungsi untuk mendeteksi ketukan atau getaran tidak wajar
yang terjadi akibat waktu pembakaran tidak sesuai selama mesin beroperasi.
Sedangkan untuk mesin karbu, tidak disematkan sensor sebanyak ini. Karena
volume bensin yang keluar ke intake itu hanya dipengaruhi oleh kecepatan udara
yang melewati venturi. Untuk kondisi lain seperti kondisi membawa beban atau
kondisi high RPM akan dibantu oleh sistem power dan sistem speed didalam
karburator yang juga bekerja secara mekanis.

3. Karburator dilengkapi dengan sistem choke, sementara sistem injeksi tidak


ada.
Pada karburator Sistem cuk pada kendaraan berfungsi untuk menambah
suplai bahan bakar ketika keadaan mesin masih dingin sehingga campuran bahan
bakar dan udara menjadi gemuk. Penambahan suplai bahan bakar ini dilakukan
untuk menambah bagian bahan bakar yang menguap sehingga uap bahan bakar
menjadi cukup (tidak kurus) dan mesin pun akan mudah untuk dihidupkan.
Ketika keadaan mesin sudah panas maka sistem cuk harus dimatikan karena
bahan bakar sudah tidak akan mengembun di dinding-dinding silinder atau intake
manifold dan bahan bakar akan mudah untuk menguap, sehingga apabila sistem cuk
tidak dimatikan ketika mesin sudah panas akan membuat campuran bahan bakar
dan udara akan menjadi terlalu gemuk. Bila campuran bahan bakar dan udara terlalu
gemuk maka mesin akan susah untuk mencapai putaran stasioner (idle) atau putaran
saat stasioner menjadi kasar.
Sedangkan pada sistem efi tidak disematkan tuas choke dikarenakan
pembukaan injektor akan mempengaruhi jumlah bensin yang keluar, sistem choke
ini dirancang untuk memperbanyak suplai bahan bakar bensin, sehingga pada
sistem eletronik injector secara otomatis membuka lebih lama agar bahan bakan
yang diinjeksikan lebih banyak, injector akan bekerja apabila ECT mendeteksi suhu
mesin yang rendah.

4. Campuran bensin sistem EFI lebih ideal, sementara karbu tidak stabil.
Ini terjadi karena sistem EFI menggunakan perhitungan real time yang
datanya diperoleh dari sensor. Sensor inilah yang mengirimkan data secara akurat,
data tersebut kemudian akan dihitung bersama data-data sensor lain untuk
kemudian menyimpulkan timming pembukaan injektor beserta lamanya injektor
membuka untuk menentukan volume bensin yang pas.
Penyebab campuran EFI lebih ideal adalah menggunakan perhitungan real
time yang datanya diperoleh dari sensor. Sensor inilah yang mengikirim data secara
akurat, kemudian dikelola bersama sensor lain untuk menyimpulkan waktu
pembukaan injector beserta lamanya injektor membuka untuk menentukan volume
bensin yang tepat sehingga hal itulah mengapa dikatan campuran EFI lebih ideal.
Sementara pada karbu, ketidakstabilan campuran bahan bakar yang
disebabkan tidak disematkanya sebuah sensor untuk menyesuaikan campuran
bahan bakar dan menggunakan mekanisme konvensional sehingga campuran kaya
dan miskin dapat terjadi. Campuran kaya adalah kondisi dimana bensin yang
terkandung lebih kecil dari 14:1. Sementara campuran miskin terjadi saat bensin
yang terkandung lebih besar dari 14:1 (14 molekul bensin banding 1 molekul
udara). Kedua kondisi ini terjadi karena parameter yang dipakai pada karbu hanya
mengandalkan kecepatan aliran udara pada venturi.

5. Sistem EFI lebih irit daripada sistem karburator


Pada Sistem karburator yang masih menggunakan mekanisme konvensional
sehingga campuran bahan bakar cenderung tidak stabil, hal ini biasanya
menyebabkan terjadi campuran kaya yang akan membuat bensin yang keluar lebih
banyak. Sehingga pemakaian bahan bakar bensin akan lebih boros meskipun
kapasitas mesin tersebut berukuran kecil.
Sedangkan pada sistem EFI supply bahan bakar bensin yang ideal pada segala
kondisi. Hasil campuran yang ideal tersebut membuat campuran kaya tidak terjadi
dan pemborosan pemakaian bensin juga tidak terjadi yang membuat pemakaian
injeksi lebih irit bahan bakar dan ekonomis.

6. Perawatan EFI rumit, sementara karbu sangat sederhana


Perawatan ditujukan untuk memperpanjang usia pemakaian
komponen/teknologi dan tanpa perawatan komponen akan cepat rusak. Hal tersebut
juga berlaku untuk sistem injeksi pada mesin. Salah satu komponen yang
memerlukan perawatan adalah sistem injeksi pada engine. Mesin EFI yang
mengusung penyemprotan bahan bakar didasarkan pada eletronik memerlukan
perawatan pada interval tertentu, mulai melakukan pergantian filter udara,
pembersihan injektor, dan pemeriksaan komponen yang terkait dengan sistem EFI
dalam interval 10.000 KM
Jika tidak dilakukan perawatan pada sistem ini, maka kotoran yang terdapat
pada saluran bahan bakar dapat mengganggu kinerja injector. Supply bahan bakar
bensin akan terhenti sehingga akan menggangu kinerja dari mesin dan berpotensi
kendaraan tidak dapat dihidupkan.
Sedangkan pada karburator yang menggunakan skema operasional secara
konvensional ini tidak terkontrol. Meskipun kadang terdapat masalah, cukup
dengan membersihkan filter udara dan melakukan penyetelan sekrup karbu kita
sudah merawat kinerja karburator. Hal ini membuat perawatan pada karburator
lebih simpel dibandingkan dengan perawatan pada EFI, sehingga siapun bisa
melakukan perawatan dengan catatan dia memiliki wawasan mengenai skema
sistem karburator.

7. Sistem karburator bisa distel dengan mudah, sementara injeksi perlu alat
khusus
Pada karburator penyetelannya dapat dilakukan dengan mudah
bermodalkan obeng minus dan plus serta dilakukan penyetelan dua buah sekrup
pada karburator yang berfungsi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan
bakar yang masuk ke dalam mesin dan setelan gas.
Tetapi pada sistem EFI penyetingannya lebih rumit yang disebabkan alat
khusus untuk melakukan reseting data ECU memakai scanner, dan cara kedua
menambahkan module khusus pada salah satu kabel sensor sinyalnya berubah.

B. Prinsip Kerja Engine Control Unit (ECU)

Gambar Engine Control Unit (ECU)

Electronic control unit (ECU) adalah unit kontrol elektronik di kendaraan


yang sudah menggunakan teknologi terbaru yang mengontrol sejumlah aktuator di
mesin pembakaran internal seperti injeksi dan pengapian. Singkatnya, unit control
elektronik (ECU) merupakan otak dari kendaraan yang terkomputerisasi. Selain
fungsinya sebagai unit kontrol, electronic control unit (ECU) juga berfungsi sebagai
sistem perlindungan untuk melindungi kendaraan.

Jika sesuatu yang aneh terjadi, sensor secara otomatis mengirim sinyal ke
electronic control unit (ECU) untuk mematikan semua sistem di dalam kendaraan.
Ketika datang untuk meningkatkan kinerja mesin, electronic control unit (ECU)
adalah pilihan yang efisien karena hanya menghasilkan kinerja mesin yang optimal
dengan memainkan variasi dalam pengaturan waktu dan campuran udara-bahan
bakar.
Berdasarkan data yang direkam oleh sensor electronic control unit (ECU),
perangkat ini juga memonitor kecepatan mesin, suhu cairan pendingin, sudut
bukaan gas throttle dan pengukuran oksigen dalam sistem pembuangan.

➢ Prinsip Kerja Engine Control Unit (ECU)

Gambar Skema Prinsip Kerja ECU

1. Sensor
Sensor adalah input ke sistem kontrol elektronik (ECU), yang bertindak
sebagai penyedia sinyal. Ada dua jenis sinyal sensor, yaitu sinyal analog dan sinyal
diskrit. Sinyal diskrit adalah skala biner di mana hanya ON atau OFF (1 atau 0,
benar atau salah), misalnya tombol. Sedangkan sinyal analog menggunakan prinsip
rentang nilai antara “nol dan skala penuh”. Misalnya TPS (sensor posisi throttle)
dan MAP (tekanan udara berlipat ganda).
Sinyal analog dapat berupa tegangan atau arus listrik yang sebanding dengan
nilai integer mikrokontroler ECU, misalnya: Nilai akselerator ‘0% hingga 100%’
dihasilkan oleh sensor TPS dengan nilai tegangan ‘0V -. 5V ‘Nilai ini dikonversi
menjadi nilai integer’ 0 – 32767 ‘.
2. ECU (Engine Control Unit)
Electronic control unit (ECU) terdiri dari tiga bagian utama yaitu
mikrokontroler, memori sistem dan catu daya sistem. Data yang diekstraksi oleh
sensor diproses dalam semua aktivitas yang terjadi di Electronic control unit (ECU)
dalam aritmatika dan istilah logis, yaitu operasi logis, berurutan, timer, penghitung
dan ADC serta memeriksa keseluruhan kerja sistem.
Mikrokontroler Electronic control unit (ECU), yang menghitung sinyal input
dari tombol (sensor posisi poros engkol) di penghitung dan timer sehingga dapat
ditentukan secara tepat kapan waktu pengapian dan jumlah bahan bakar yang sesuai
akan diinjeksikan ke ruang bakar.

3. Actuator
Hasil dari data yang diproses oleh Electronic control unit (ECU) adalah
output dalam bentuk sinyal digital untuk pengoperasian aktuator. Periode di mana
injektor menyuntikkan bahan bakar didasarkan pada perhitungan dalam
mikrokontroler Electronic control unit (ECU). Begitu juga dengan waktu
penyalaan.

4. COM
COM bertindak sebagai Electronic control unit (ECU) untuk komunikasi
dengan perangkat antarmuka lain seperti laptop, komputer atau ponsel. Nilai waktu
penyalaan dan parameter injeksi dapat diubah melalui dukungan COM.
➢ Cara Kerja Engine Control Unit (ECU)
Secara umum, kinerja Electronic control unit (ECU) persis sama dengan CPU
komputer. Dalam hal ini, Electronic control unit (ECU) berkomunikasi dengan data
biner dan analog untuk melakukan perhitungan. Data awal yang diterima dari
sensor. Sensor adalah perangkat input yang mengirimkan data dalam bentuk sinyal
analog (tegangan dengan nilai tertentu) yang menginformasikan keadaan apa yang
sedang dikontrol.
Misalnya, ada sensor MAF (mass air flow) dalam sistem injeksi yang
mengirimkan tegangan dengan nilai tertentu (biasanya antara 0,1 dan 4,9 V) ke
Electronic control unit (ECU). Nilai tegangan memberi tahu Anda berapa banyak
udara yang mengalir melalui sensor. Electronic control unit (ECU) menggunakan
sensor ini untuk mendeteksi massa udara yang memasuki mesin.
Selain itu, Electronic control unit (ECU) menerima beberapa data dari sensor
lain yang terpengaruh. Data tersebut kemudian diproses untuk mencari tahu berapa
banyak bensin yang harus dikeluarkan. Hasil perhitungan ini diubah menjadi
tegangan dengan rentang tertentu dan dikirim ke injektor.
Ketika injektor menerima tegangan dari Electronic control unit (ECU),
injektor terbuka secara otomatis dan bensin bocor. Interval yang diharapkan adalah
periode di mana injektor menerima tegangan. Semakin lama injektor menerima
tegangan dari Electronic control unit (ECU), semakin lama injektor terbuka dan
semakin banyak bensin dilepaskan.
Electronic control unit (ECU) tidak dapat berfungsi tanpa sensor dan aktuator.
Sama seperti komponen perangkat komputasi, komputer tidak dapat digunakan
tanpa input dan output perangkat keras.

C. Perbandingan Sistem Bahan Bakar Bensin dan Diesel

No Titik Tinjau Motor Bensin Motor Diesel

1 Langkah hisap Yang dihisap dalam silinder Yang dihisap di silinder


adalah campuran bahan adalah udara murni
bakar yang dicampur dari
karburator

2 Langkah a) Tekanan kompresi agak a) Tekanan dan suhu


Kompressi rendah sekitar 5 s/d 12 kompresi sangat
Kg/Cm2 tinggi yaitu sekitar 30
b) Perbandingan kompresi s/d 35 Kg/Cm2
rendah sekitar 6 s/d 12 b) Perbandingan
kompresi sangat
tinggi sekitar 15 s/d
25

3 Pembakaran Pembakaran bahan bakar di Pembakaran bahan bakar


bantu oleh alat penyala dengan menggunakan
(busi) suhu kompresi yang
sangat tinggi, dengan
jalan bahan bakar di
semprotkan ke dalam
silinder melalui nozzle.

4 Bahan Bakar Menggunakan bahan bakar Menggunakan bahan


bensin (premium) bakar solar dengan
kualitas baik atau minyak
diesel

5 Ramah Menghasilkan polusi lebih Menghasilkan lebih


Lingkungan sedikit dibandingkan mesin banyak polusi
diesel sehingga lebih ramah dibandingkan mesin
lingkungan bensin, yang disebabkan
oleh penggunaan bahan
bakar solar yang
menghasilkan emisi yang
lebih pekat.

6 Efisiensi Berada dibawah efisiensi Lebih Unggul, Hemat,


dari mesin diesel dan Ekonomis

7 Kualitas Kecepatan yang lebih unggul


a) Mesin diesel cenderung
lebih awet apabila
dirawat dengan benar.
b) Torsi lebih besar

8 Keamanan a) Membutuhkan pemicu a) Tidak membutuhkan


untuk pembakaran pemicu untuk
b) Menganggu gelombang pembakaran
radio b) Tidak menganggu
gelombang radio

9 Getaran Suara Lebih nyaring akibat Suara lebih halus akibat


getaran yang berat getaran yang ringan

Anda mungkin juga menyukai