PROFESI KEGURUAN
MAKALAH KELOMPOK 7
ORGANISASI PENDIDIKAN DAN
TANGGUNGJAWAB GURU DALAM ORGANISASI
SEKOLAH
OLEH:
GUSDIN SHAWAL (1923041001)
TAWAKKAL MAULANA (1923042006)
BOBBY SAPUTRA (1923042008)
PELAGIA LAHE MAWAN (1923040016)
YUSRIL S. IDRIS (1723042032)
i
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Manfaat Bank Sampah Bagi Lingkungan.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Kelompok 7
ii
iii
Daftar Isi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Organisasi................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran........................................................................................................... 19
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan suatu
organisasi. Organisasi merupakan sebuah wadah dimana orang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Pemahaman organisasi ini menunjukkan bahwa
dimana pun dan kapan pun manusia berada (berinteraksi) maka disitu muncul
organisasi. Pemahaman organisasi tidak lagi sebagai suatu wadah organik dari
orang-orang yang berkumpul untuk suatu tujuan, tetapi berkebang pada interaksi
orang untuk maksud tertentu. Organisasi dapat di identifikasi sebagai keluarga,
rukun tetangga, rukun warga, kelurhan, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi,
negara, perserikatan dua negara atau lebih, perserikatan bangsa-bangsa, dan lain
sebagainya. Kemestian manusia saat ini, suatu organisasi ditujukan untuk mencapai
tujuan bersama dengan efektif dan efisien, bukan semata-mata suatu kondisi yang
kebetulan. Efektivitas dan efisiensi ini dapat digambarkan sebagai seratus sapu lidi
yang diikiat secara bersaam akan memilki kekuatan yang lebih besar untuk
membersihkan satu halaman dibandingkan dengan sejumlah seratus sapu lidi
digunakan secara terpisah untuk membersihkan satu halaman.
1
2
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Organisasi?
2) Apa Hakikat Pendidikan?
3) Jelaskan Konsep Organisasi Pendidikan?
4) Sebutkan Prinsip-Prinsip Organisasi Pendidikan?
5) Apa Saja Struktur organisasi dalam pedidikan dan pengajaran?
6) Sebutkan Jenis-Jenis Organisasi Pendidikan?
7) Sebutkan Karakteristik Organisasi Pendidikan?
8) Sebutkan Contoh Organisasi Pendidikan
9) Apa saja Tanggung Jawab guru dalam organisasi Sekolah?
C. Tujuan
Materi ini dibahas dengan tujuan, memberikan (Muawana, 2014) pengetahuan
baru terhadap mahasiswa mengenai organisasi pendidikan sehingga ilmu tersebut
dapat diterapkan secara langsung dillapangan dan menambahkan kesadaran
mahasiswa yang didik untuk menjadi guru akan tanggung jawab yang diberikan.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
J.R. Schermerhorn mengatakan “Organization is a collection of people
working together in a division of labor to achieve a common purpose.” Organisasi
adalah kumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Sementara Philiph Selznick menjelaskan bahwa organisasi adalah pengaturan
personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan
melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab.
3
4
B. Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan fenomena kebudayaan manusia. Proses pendidikan
berarti khas pekerjaan dan tindakan manusia. Kegiatan pendidikan yang berasal dari
kreativitas yang membudaya di dalam kehidupan manusia untuk memanusiakan
anak manusia. Karena itu, pendidikan harus berkelanjutan dan menjadi keniscayaan
yang tidak bisa dibantah sebagai kebutuhan manusia akan pendidikan. Itu artinya,
usia pendidikan sama lamanya dengan usia kehidupan manusia. Justru kehidupan
itu sendiri merupakan proses aktual dari pendidikan sepanjang hayat yang dialami
manusia melalui berbagai pengalaman hidup. jatuh dan bangunnya kehidupan
seorang anak manusia, justru mendorong pertumbuhan dan perkembangan jiwanya
menuju kedewasaan dan kematangan hidup. Mungkin saja banyak orang yang
sampai pada puncak kemajuan dan kejayaan jika mereka dapat mengambil
pelajaran hidup. Tetapi bukan tidak mungkin kehidupan yang dicapai seseorang
biasa saja jika tidak dapat mengambil hikmah dari kehidupan yang mengalir
bagaikan air.
4
5
Pendidikan sendiri dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai suatu
lembaga yang menawarkan program pembelajaran. Sebagai suatu proses,
pendidikan merupakan usaha memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap
potensi setiap individu anak yang sedang mengalami perkembangan untuk
mencapai kedewasaan yang optimal. Dalam konteks ini pendidikan dapat
berlangsung seumur hidup dalam berbagai situasi, baik dengan keteladanan
pembiasaan, bimbingan, pengarahan, pembelajaran, pelatihan, hukuman, pujian
dan Iain-lain. Sedangkan sebagai lembaga, pendidikan dapat berlangsung di rumah
tangga dan Iembaga masyarakat (pendidikan luar sekolah) serta pendidikan yang
berlangsung di sekolah sebagai organisasi pendidikan formal.
5
6
Menurut Graham Hydon (2010:1) dalam banyak tempat dan waktu maka
boleh saja lebih ditekankan bahwa pelaksanaan pendidikan mengenai apa yang
terbaik bagi individu kemudian pada waktu dan tempat lain lebih kepada
memajukan apa yang terbaik bagi masyarakat. Pada semua tempat nampak proses
pendidikan menuju pengharapan bahwa pendidikan memajukan secara bersama
nilai yang dipandang sebagai yang terbaik dan membantu memecahkan masalah
kehidupannya.
6
7
7
8
8
9
(unity of command); para bawahan hanya mempunyai seorang atasan lagsung: dari
pada ia menerima printah atau bimbingan, dan kepada siapa ia harus
mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya. Adanya keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota. Adanya pembagian tugas
yang sesuai dengan skill dan bakat masing-masing, sehingga dapat menimbulkan
kerjasama yang harmonis dan kooperatif. Pola organisasi hendaknya relatif
permanen, dan struktur organisasi disusun sederhana mungkin, sesuai dengan
kebutuhan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian. Adanya jaminan keamanan
dalam bekerja (security of tenure); anggota tidak merasa gelisah takut dipecat atau
ditindak sewenang-wenang. Adanya gaji atau insentif yang setimpal dengan
jasa/pekerjaan, sehingga dapat menimbulkan gairah kerja. Garis-garis kekuasan
dan tanggung jawab serta hierarkhi tata kerjanya jelas tergambar dalam struktur
organisasi.
9
10
Hakikat prinsip ini ialah bahwa setiap orang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan lagsung kepada siapa ia melapor dan pertanggung jawaban dan dari
siapa ia menerimaperintah, instruksi, bimbingan, dan pedoman kerja. c) Adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang. Prinsip ini sangat
penting karena wewenang yang lebih besar dari tanggung jawab sering
memudahkan penyalahgunaan wewenang tersebut yang akibatnya akan merugikan
organisasi. d) Adanya pembagian tugas (Distribution of Work). Struktur organisasi
harus disusun sesederhana mungkin. Sederhana berarti sesuai dengan kebutuhan
dan memudahkan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian. e) Pola organisasi
harus relatif permanen. Meskipun struktur organisasi dapat dan memang harus
diubah sesuai dengan tuntutan perkembangan, kemajuan/kemunduran, sifat tugas
yang lain, karena tujuan terpaksa diubah atau oleh faktor-faktor lain, fleksibilitas
dalam penyesuaian itu jangn bersifat mendasar. Oleh karenanya pola dasar struktur
organisasi perlu dibuat/sedemikian rupa sehingga tidak perlu sering diubah. f)
Adanya jaminan jabatan (security of tenure). Hal ini berarti bahwa kelompok
pimpinan tidak boleh memperlakukan bawahannya semene-mena, misalnya dalam
bentuk pemecatan tanpa alasan yang kuat. g) Imbalan yang diberikan kepada setiap
orang harus setimpal dengan jasa yang diberikan. h) Penempatan orang yang sesuai
dengan bakat dan kempuannya (The Right Man on The Right Place).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan beberapa prinsip-
prinsip dalam organisasi antara lain yaitu harus memiliki tujuan yang jelas, setiap
anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut, adanya kesatuan arah
sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran, adanya
kesatuan perintah, adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
masing-masing anggota, adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan
keahlian masing-masing, pola organisasi hendaknya permanen, adanya jaminan
keamanan dalam bekerja, adanya insentif yang sesuai dengan pekerjaan dan jasa.
Selain prinsip–prinsip di atas, kelancaran suatu organisasi dipengaruhi juga oleh
sikap dan sifat kepemimpinan serta human relation yang berlaku didalamnya.
10
11
Struktur organisasi yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur
campuran, yakni yang lebih cenderung kearah sentralisasi mutlak, dan lebih
mendekati desentaralisasi tetapi beberapa bagaian masih dilakukans ecara sentral.
(Syafaruddin, 2015)
a. Struktur Sentralisasi
11
12
12
13
13
14
a. Organisasi Formal
14
15
b. Organisasi Informal
15
16
a. Organisasi profil
Organisasi non profil adalah organisasi yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan. Misalnya: LSM, ormas, sekolah, pesantren, dll.
Pendidikan di negeri ini, selama tahun 2003 telah dikelola secara sentralistis,
yaitu menganut prinsip petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Meskipun ada
beberapa upaya tertentu yang lebih mengarah kepada pemimpahan wewewnang
pada kepemimpinan daerah di masa lalu. Namun upaya-upaya ini telah dibatasi
dengan istilah yang lebih tepatnya lagi "dekonsntrasi". Sebelum Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 diberlakukan kantor-kantor Departemen pendidikan di
daerah telah diberi tanggung jawab manajemen. Tetapi mereka tidak bertanggung
jawab pada para anggota legislatif daerah, dan tidak pula terbuka ruang yang
memadai untuk melakukan dengar pendapat dengan legislatif berkenaan dengan
pembangunan pendidikan di daerahnya masing-masing. Baik dalam teori maupun
praktik masyarakat setempat tidak punya kemampuan untuk meminta pertanggung
jawaban pejabat.
16
17
17
18
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
organisasi pendidikan adalah wadah untuk melakukan kegiatan pendidikan
guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, umumnya struktur organisasi
dibagi menjadi dua jenis yaitu sentralisasi yaitu kekuasaan dan tanggung jawab
dipustakan kepada suatu badan pemerintah pusat, sedangkan desentralisasi yaitu
kekuasan dan tanggung jawabkan dipusatkan pada suaru badan pemerintah daerah.
Jenis organisasi pendidikan dibagi dua jenis mulai dari formal sampai informal.
Organisasi sendiri dibedakan berdasarkan tujuan ada yang profil dan ada juga yang
non profil.
B. Saran
Kami sadar bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga besar harapan kami kedepannya apabila terdapat kekurangan
atau kesalahan dalam penulisan mohon dikoreksi dan diberitahu kepada kami
sehingga kedepannya kami dapat memperbaiki dan menjadikan pembelajaran untuk
pembuatan makalah yang akan datang.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
20