ADMINISTRASI PERSONALIA
Disusun Oleh:
KELAS: 3B
2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia untuk mengembangkan potensi
atau kemampuan diri melalui kegiatan belajar dan mengajar antara dirinya
dengan tenaga pendidik. Pendidikan menjadi investasi yang
menguntungkan dalam kehidupan termasuk kehidupan sosial, karena
dengan pendidikan manusia menjadi cerdas dan memiliki sikap hidup yang
baik sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat.
Oleh karena pendidikan, kemampuan manusia terus diasah agar
memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memiliki kepribadian yang mandiri dan
mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman, toleransi dan
apresiasi terhadap orang lain. Ini semua dapat tercapai jika kualitas
pendidikan sudah baik. Untuk menumbuhkan kualitas pendidikan yang
baik, maka perlu manajemen atau pengelolaan jalannya pendidikan dengan
baik.
Manajemen dalam pendidikan penting karena mampu
mengarahkan pendidik bagaimana cara mengelola institusi, lembaga,
maupun hal-hal yang berkaitan dengan sekolah atau institusi pendidikan
dengan baik. Dengan adanya manajemen dalam pendidikan, maka tujuan
pendidikan akan tercapai. Salah satu manajemen dalam pendidikan adalah
administrasi personalia. Administrasi inilah yang menjadi alat pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi personalia merupakan pembahasan mengenai
bagaimana cara mengatur dan mengelola personalia, yaitu para subjek
pendidikan seperti guru, pegawai dan lainnya. Oleh sebab itu, di dalam
makalah ini penulis menyajikan penjelasan mengenai administrasi
personalia lebih jelas, seperti mengenal lebih dekat apa itu administrasi
personalia, apa saja ruang lingkup, tugas serta fungsinya.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Personalia?
2. Apa saja ruang lingkup Administrasi Personalia?
3. Apa saja tugas dan fungsi Administrasi Personalia?
4. Bagaimana kegiatan Administrasi Personalia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengenal apa itu Administrasi Personalia
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Administrasi Personalia
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Administrasi Personalia
4. Untuk mengetahui kegiatan Administrasi Personalia
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
disekolah. Sehingga mereka dapat membantu atau menunjang kegiatan-
kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah diciptakan.
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 39 jelaskan bahwa personalia pendidikan terdiri dari dua
bentuk yaitu pendidik dan tenaga kependidikan.
a. Pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU No. 20/2003 pasal 39).
Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak
didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu pembinaan
akhlak mulia, dan meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik
mempunyai kedudukan yang tinggi sebagaimana yang dilukiskan
dalam hadits Nabi Muhammad saw. bahwa :“Tinta seorang
ilmuwan (ulama) lebih berharga ketimbang darah seorang syuhada”
Menurut PP No. 17 tahun 2010 dan telah diubah menjadi
No. 66 Tahun 2010 Pasal 171 Pendidik merupakan tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
b. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Menurut PP No. 17 tahun 2010 dan telah diubah menjadi
No. 66 Tahun 2010 Pasal 173 Tenaga kependidikan selain pendidik
mencakup pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,
4
peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja
sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga
dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan.
1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
3) Bimbingan dan penyuluhan untuk murid
5
3. Administrasi personalia pendidikan bidang guru
6
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan kemudian
pasal 2 pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik di perguruan tinggi.
2. Fungsi Personalia
Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial
dan fungsi operasional diantaranya:
1) Fungsi manajerial, meliputi : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.
7
Perencanaan (planning) yaitu proses penentuan
kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan
perubahan-perubahan yang akan terjadi dan persediaan tenaga
kerja yang ada. Pengorganisasian (organizing) yaitu alat untuk
mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu
organisasi dengan merancang struktur hubungan antara
pekerjaan, personalia dan faktor-faktor fisik.
Pengarahan (directing) yaitu memberikan informasi
yang perlu agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau
mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan (pemberian perintah).
Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial
yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai
dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
2) Fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja.
Pengadaan tenaga kerja (procurement), fungsi
operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha
untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia
yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-
hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan
penempatan.
Pengembangan (development), pengembangan
merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting
karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan,
tugas manajemen yang semakin rumit. Kompensasi
(compensation), fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang
8
memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan
mereka kepada tujuan organisasi.
Integrasi (integration) merupakan usaha untuk
menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat
dan organisasi. Pemeliharaan (maintenance), pemeliharaan
merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang
mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi
oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani
(fisik) karyawan dan kesehatan serta keselamatan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (separation), jika fungsi
pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan
karyawan, logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut
kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin
bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam
keadaan yang sebaik mungkin.
9
2. Rekrutmen
Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan,
dilakukan kegiatan rekruitmen, yaitu usaha untuk mencari dan
mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak
mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap. Untuk
kepentingan tersebut perlu dilakukan seleksi. Proses seleksi adalah
serangkaian langkahlangkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak.
Menurut Sondang P. Siagian, Proses seleksi paling sedikit
terdiri dari delapan langkah. Langkah-langkah yang ditempu adalah
sebagai berikut:
1) Penerimaan surat lamaran
2) Penyelenggaraan ujian
3) Wawancara seleksi;
4) Pengecekan latar belakang pelamar dan suratsurat
referensinya;
5) Evaluasi kesehatan;
6) Wawancara oleh pimpinan yang akan menjadi atasan
langsunnya;
7) Pengenalan pekerjaan; dan
8) Keputusan atas lamaran.
Seleksi guru memperhatikan kompetensi akademik dan
kemampuan bidang studi, keterampilan berkomunikasi, dan
kemampuan paedagodis. Kriteria seleksi menekankan pada faktor
personal. Kegiatan identifikasi dan penentuan kriteria seleksi, kepala
sekolah harus membentuk tim seleksi yang dalam hal ini termasuk
kepala dinas pendidikan dan perwakilan kepala sekolah. Proses seleksi
menjadi pegawai berkisar tentang tingkat kompetensi yang dites.
Domain keterampilan guru encakup keterampilan dasar (basic skill),
pendidikan umum (general education), pendidikan profesional
(professional education), dan spesialisasi lingkup bidang studi (subject
field specialization).
10
3. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai
Pegawai juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada
dirinya termasuk tugasnya. Kegiatan pembinaan dan pengembangan
tidak hanya menyangkut apek kemampuan, tetapi juga menyangkut
karier pegawai. Dalam pengembangan sumber daya guru ada beberapa
metode pelatihan yang dapat dilaksanakan oleh sekolah untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai yaitu sebagai berikut.
1) Metode on the job training, guru dan pegawai baru
mempelajari pekerjaannya dengan mengamati guru dan
pegawai lainnya yang sedang melakukan pekerjaan. Guru dan
pegawai senior memberikan pengetahuan dari pengalamannya
2) Metode vestibule/balai, suatu ruangan terpisah yang disediakan
untuk tempat pelatihan bagi guru dan pegawai baru,
dilaksanakan dengan jumlah peserta yang banyak, dan diawasi
oleh seorang instruktur.
3) Metode ruang kelas, merupakan metode pelatihan yang
dilakukan didalam kelas yaitu dengan format kegiatan kuliah,
konferensi, studi kasus, bermain peran, dan pengajaran
berprogram.
Musyawarah guru mata pelajaran merupakan wadah yang
sesuai untuk melaksanakan pelatihan guru. Pembinaan berorientasi
pada pencapaian standar minimal, yaitu diarahkan untuk dapat
melakukan pekerjaan atau tugasnya sebaik mungkin dan menghindari
pelanggaran. Sementara itu, pengembangan berorientasi pada
pengembangan karir para pegawai termasuk upaya menejer untuk
memfasilitasi mereka supaya bisa mencapai jabatan atau status yang
lebih tinggi lagi.
11
kemampuan fungsional, keamanan, kreativitas dan otonomi
independen. Sondang P Siagiaan mengemukakan ada lima hal yang
harus dipertimbangkan dalam agar para pegawai dapat menentukan
jalur karier dan pengembangan karier yang dapat ditempuh yaitu
perlakuan yang adil dalam berkarier, kepedulian langsung para atasan,
informasi tentang berbagai peluang promosi, minat untuk
dipromosikan dan tingkat kepuasan.
12
5. Kompensasi Pegawai
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi
kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai
kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian kompensasi, selain
dalam bentuk gaji, dapat juga brupa tunjangan, fasilitas perumahan,
kendaraan dan lain-lain. Tujuan pemberian kompensasi adalah sebagai
ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi,
stabilitas karyawan dan disiplin.
Dalam Islam kompensasi atau kesejahteraan mendapat
perhatian besar. Kesejahteraan ini bersifat material dan non material.
Kesejahteraan material misalnya berbentuk uang atau barang,
sedangkan kesejahteraan non material berbentuk seperti pujian,
kecepatan dalam memberikan gaji, penghormatan dan sebagainya.
Cara pemberian gaji kepada para pegawai dalam Islam telah
digariskan sesuai dengan sabda Nabi SAW, yang artinya “berikan
upah kepada para pekerja sebelum keringatnya kering.”
6. Penilaian Pegawai
Penilaian Pegawai untuk melaksanakan fungsifungsinya,
diperlukan sistem penilaian pegawai secara objektif dan akurat.
Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu
dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya
penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Tugas
kepala sekolah dalam kaitannya dengan administrasi tenaga
kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak hanya
mengusahakan tercapainya tujuan sekolah, tetapi juga tujuan
personalia pendidikan secara pribadi.
Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, penilaian
berguna sebagai umpan balik terhadap berbagai hal seperti
kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan
pengembangan karir. Selain dapat digunakan sebagai standar dalam
13
penentuan tinggi rendahnya kompensasi serta administrasi bagi
pendidik dan tenaga kependidikan, penilainan tenaga kependidikan.
7. Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yeng
menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personal dari hak dan
kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai pegawai.
Sebabsebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam
tiga jenis
1) Pemberhentian atas permohonan sendiri;
2) Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah;
3) Pemberhentiah sebab lain-lain.
Pembehentian atas permohonan pegawai sendiri, misalnya
karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki
nasib. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dlakukan
dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugastugasnya dengan baik.
2) Perampingan atau penyederhanaan organisasi.
3) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan
berhak pensiun harus diberhentikan dalam jangka waktu satu
tahun.
4) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
5) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum
penjara atau kurungan.
6) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil. Sementara
pemberhentian karena alasan lain penyebabnya adalah pegawai
yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani
cuti diluar tanggungan negara dan tidak melaporkan diri
kepada yang berwewenang, serta mencapai batas usia pensiun.
14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16