Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ADMINISTRASI PERSONALIA

(TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN)

Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu: Suci yuniati, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Indah Saputri (12010520083)


2. Nadhifa Tulkhairat (12010520094)
3. Rahmah AusathuRamadhana (12010523302)

KELAS: 3B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wa
ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya.
Shalawat beserta salam semoga selalu tersampaikan kepada Nabi Muhammad
Shallahu’alaihiwassalam. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil
akhir kelak. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu, terutama atas bimbingan dari dosen mata kuliah Administrasi dan
Supervsi Pendidikan penulis yakni Ibu Suci Yuniati, M.Pd sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Administrasi Personalia
(Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan)” tepat waktu.
Penulis mengangkat judul ini guna menginformasikan dan menjelaskan
kepada pembaca mengenai apa itu administrasi personalia dan fungsinya.
Dengan harapan kedepannya pembaca bisa memahami dan dapat berguna bagi
pembaca. Pembaca juga dapat menyampaikan kekurangan yang terdapat
didalam makalah ini sebagai koreksi agar makalah berikutnya bisa lebih baik
lagi. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Indragiri Hulu, 16 September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Pengertian Administrasi Personalia .................................................... 3
B. Ruang Lingkup Administrasi Personalia ............................................. 5
C. Tugas Dan Fungsi Administrasi Personalia ......................................... 6
D. Kegiatan Administrasi Personalia Pendidikan ..................................... 9
PENUTUP .................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ...................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia untuk mengembangkan potensi
atau kemampuan diri melalui kegiatan belajar dan mengajar antara dirinya
dengan tenaga pendidik. Pendidikan menjadi investasi yang
menguntungkan dalam kehidupan termasuk kehidupan sosial, karena
dengan pendidikan manusia menjadi cerdas dan memiliki sikap hidup yang
baik sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat.
Oleh karena pendidikan, kemampuan manusia terus diasah agar
memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memiliki kepribadian yang mandiri dan
mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman, toleransi dan
apresiasi terhadap orang lain. Ini semua dapat tercapai jika kualitas
pendidikan sudah baik. Untuk menumbuhkan kualitas pendidikan yang
baik, maka perlu manajemen atau pengelolaan jalannya pendidikan dengan
baik.
Manajemen dalam pendidikan penting karena mampu
mengarahkan pendidik bagaimana cara mengelola institusi, lembaga,
maupun hal-hal yang berkaitan dengan sekolah atau institusi pendidikan
dengan baik. Dengan adanya manajemen dalam pendidikan, maka tujuan
pendidikan akan tercapai. Salah satu manajemen dalam pendidikan adalah
administrasi personalia. Administrasi inilah yang menjadi alat pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi personalia merupakan pembahasan mengenai
bagaimana cara mengatur dan mengelola personalia, yaitu para subjek
pendidikan seperti guru, pegawai dan lainnya. Oleh sebab itu, di dalam
makalah ini penulis menyajikan penjelasan mengenai administrasi
personalia lebih jelas, seperti mengenal lebih dekat apa itu administrasi
personalia, apa saja ruang lingkup, tugas serta fungsinya.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Personalia?
2. Apa saja ruang lingkup Administrasi Personalia?
3. Apa saja tugas dan fungsi Administrasi Personalia?
4. Bagaimana kegiatan Administrasi Personalia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengenal apa itu Administrasi Personalia
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Administrasi Personalia
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Administrasi Personalia
4. Untuk mengetahui kegiatan Administrasi Personalia

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Personalia

Kata administrasi berasal dari kata ad yang berarti ke atau kepada,


dan ministrare yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan.
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi catat-
mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan
sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (Yulika, 2016). Namun
administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana
prasarana tertentu. Jadi, administrasi adalah usaha dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan suatu kebijakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Personalia berasal dari kata personil, yaitu orang-orang yang
bekerja pada suatu organisasi atau lembaga dan mereka mendapatkan gaji
atau imbalan atas pelaksanaan pekerjaan tersebut, personalia sekolah
meliputi guru dan pegawai lainnya. Personalia bisa juga disebut pegawai
maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah semua manusia
yang bergabung dalam kerja sama untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
mencapai tujuan pendidikan yang anggotanya mulai dari kepala sekolah
hingga office boy.
Jadi, administrasi personalia merupakan serangkaian proses kerja
sama mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan dalam bidang personalia dengan mendayagunakan sumber
yang ada secara efektif dan efisien, sehingga semua personil sekolah
menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan atau
sekolah yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan atau sekolah yang dimaksud adalah tujuan yang
tertera sebagai tujuan satuan pendidikan. Administrasi personel merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai

3
disekolah. Sehingga mereka dapat membantu atau menunjang kegiatan-
kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah diciptakan.
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 39 jelaskan bahwa personalia pendidikan terdiri dari dua
bentuk yaitu pendidik dan tenaga kependidikan.
a. Pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU No. 20/2003 pasal 39).
Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak
didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu pembinaan
akhlak mulia, dan meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik
mempunyai kedudukan yang tinggi sebagaimana yang dilukiskan
dalam hadits Nabi Muhammad saw. bahwa :“Tinta seorang
ilmuwan (ulama) lebih berharga ketimbang darah seorang syuhada”
Menurut PP No. 17 tahun 2010 dan telah diubah menjadi
No. 66 Tahun 2010 Pasal 171 Pendidik merupakan tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

b. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Menurut PP No. 17 tahun 2010 dan telah diubah menjadi
No. 66 Tahun 2010 Pasal 173 Tenaga kependidikan selain pendidik
mencakup pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,

4
peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja
sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga
dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan.

B. Ruang Lingkup Administrasi Personalia


1. Administrasi personalia bagian tata usaha

Tata usaha (TU) di sekolah memiliki peranan penting dalam


terlaksananya semua kegiatan di sebuah sekolah, karena bagian tata
usaha inilah yang mengatur dan mengurusi hampir seluruh kegiatan
dari sebuah sekolah mulai dari kegiatan penerimaan siswa baru hingga
kegiatan Administrasi bagian tata usaha mempunyai beberapa
kegiatan seperti:
1) Organisasi dan struktur tata usaha
2) Anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4) Keuangan dan pembukuannya
5) Surat menyurat
6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,
pengisian buku induk, raport dll.
2. Administrasi personalia bidang murid atau siswa

Murid adalah salah satu komponen manusia yang menempati


posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Murid akan menjadi
faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Adapun administrasi
personalia bidang murid itu mencakup:

1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
3) Bimbingan dan penyuluhan untuk murid

5
3. Administrasi personalia pendidikan bidang guru

Guru adalah personal pendidikan yang paling sering


melakukan kontak langsung dengan perserta didik yang berperan
besar terhadap kemajuan peserta didik, bahkan kualitas sekolah juga
sangat dipengaruhi oleh guru yang berada di dalamnya. Guru sendiri
harus memenuhi standar kompetensi kelayakan mengajar yang telah
ditentukan, sehingga kualitas dan produktifitas guru harus mampu
memperlihatkan keprofesionalan yang bermutu, sehingga guru tidak
hanya sekedar menjalankan kegiatan mengajar sebagai rutinitas saja
untuk menggugurkan kewajibannya sebagai pengajar, namun lebih
dari itu harus bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Adapun
dalam administrasi personalia pendidikan bagian guru mencakup:
pengangkatan dan penempatan tenaga guru, organisasi personel guru,
serta masalah kepegawaian dan evaluasi guru.

C. Tugas Dan Fungsi Administrasi Personalia


1. Tugas Administrasi Personalia
a. Peranan guru dalam administrasi personalia:
- Dapat memberi masukan tentang keadaan personil yang ada
dan kebutuhan personil yang akan datang.
- Pada kegiatan pemanfaatan, pembinaan dan pengembangan
guru sebagai orang yang dilayani hendaknya berperan aktif
sesuai dengan fungsinya, sehingga ia mendapatkan pelayanan
seperti yang diharapkan dan tujuan organisasi atau sekolah
dapat dicapai secara optimal.
- Guru dituntut untuk memahami aturan-aturan kepegawaian
yang berlaku dan terkait dengannya serta berusaha dengan
melaksanakannya secara konsisten dan penuh tanggung jawab.

Di dalam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem


pendidikan nasional menerangkan bahwa pasal 1 tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

6
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan kemudian
pasal 2 pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik di perguruan tinggi.

b. Peranan Komite Sekolah dalam administrasi personalia:


Pasal 38 ayat 2 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah / madrasah di bawah
koordinasi dinas pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah. Dari pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa tugas komite
sekolah adalah mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan yang ada.

c. Peranan Kepala Sekolah dalam administrasi Personalia:


Kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator dan
administrator, melainkan juga harus berperan sebagai manajer dan
supervisor yang mampu menerapkan manajemen yang bermutu.
Kepala sekolah memiliki peranan penting untuk perkembangan
sekolah tersebut. Kepala sekolah juga bertanggung jawab atas
jalannya lembaga sekolah dan kegiatan dalam sekolah. Adapun
kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah itu ada tujuh,
yaitu merencanakan, mengorganisasi, mengadakan staf,
mengarahkan atau orientasi sasaran, mengkoordinasi, memantau,
dan menilai / evaluasi. Namun dalam tugasnya kepala sekolah
dibantu oleh beberapa wakil.

2. Fungsi Personalia
Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial
dan fungsi operasional diantaranya:
1) Fungsi manajerial, meliputi : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.

7
Perencanaan (planning) yaitu proses penentuan
kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan
perubahan-perubahan yang akan terjadi dan persediaan tenaga
kerja yang ada. Pengorganisasian (organizing) yaitu alat untuk
mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu
organisasi dengan merancang struktur hubungan antara
pekerjaan, personalia dan faktor-faktor fisik.
Pengarahan (directing) yaitu memberikan informasi
yang perlu agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau
mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan (pemberian perintah).
Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial
yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai
dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
2) Fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja.
Pengadaan tenaga kerja (procurement), fungsi
operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha
untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia
yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-
hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan
penempatan.
Pengembangan (development), pengembangan
merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting
karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan,
tugas manajemen yang semakin rumit. Kompensasi
(compensation), fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang

8
memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan
mereka kepada tujuan organisasi.
Integrasi (integration) merupakan usaha untuk
menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat
dan organisasi. Pemeliharaan (maintenance), pemeliharaan
merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang
mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi
oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani
(fisik) karyawan dan kesehatan serta keselamatan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (separation), jika fungsi
pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan
karyawan, logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut
kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin
bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam
keadaan yang sebaik mungkin.

D. Kegiatan Administrasi Personalia Pendidikan


1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan
kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk
sekarang dan masa depan. Penyusunan rencana personalia yang baik
dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang
pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi (Sohiron,
2015). Karena itu, sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan
analisis pekerjaan (job analisis) dan analisis jabatan untuk
memperoleh diskripsi pekerjaan (gambaran tentang tugas-tugas dan
pekerjaan yang harus dilakanakan).

9
2. Rekrutmen
Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan,
dilakukan kegiatan rekruitmen, yaitu usaha untuk mencari dan
mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak
mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap. Untuk
kepentingan tersebut perlu dilakukan seleksi. Proses seleksi adalah
serangkaian langkahlangkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak.
Menurut Sondang P. Siagian, Proses seleksi paling sedikit
terdiri dari delapan langkah. Langkah-langkah yang ditempu adalah
sebagai berikut:
1) Penerimaan surat lamaran
2) Penyelenggaraan ujian
3) Wawancara seleksi;
4) Pengecekan latar belakang pelamar dan suratsurat
referensinya;
5) Evaluasi kesehatan;
6) Wawancara oleh pimpinan yang akan menjadi atasan
langsunnya;
7) Pengenalan pekerjaan; dan
8) Keputusan atas lamaran.
Seleksi guru memperhatikan kompetensi akademik dan
kemampuan bidang studi, keterampilan berkomunikasi, dan
kemampuan paedagodis. Kriteria seleksi menekankan pada faktor
personal. Kegiatan identifikasi dan penentuan kriteria seleksi, kepala
sekolah harus membentuk tim seleksi yang dalam hal ini termasuk
kepala dinas pendidikan dan perwakilan kepala sekolah. Proses seleksi
menjadi pegawai berkisar tentang tingkat kompetensi yang dites.
Domain keterampilan guru encakup keterampilan dasar (basic skill),
pendidikan umum (general education), pendidikan profesional
(professional education), dan spesialisasi lingkup bidang studi (subject
field specialization).

10
3. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai
Pegawai juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada
dirinya termasuk tugasnya. Kegiatan pembinaan dan pengembangan
tidak hanya menyangkut apek kemampuan, tetapi juga menyangkut
karier pegawai. Dalam pengembangan sumber daya guru ada beberapa
metode pelatihan yang dapat dilaksanakan oleh sekolah untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai yaitu sebagai berikut.
1) Metode on the job training, guru dan pegawai baru
mempelajari pekerjaannya dengan mengamati guru dan
pegawai lainnya yang sedang melakukan pekerjaan. Guru dan
pegawai senior memberikan pengetahuan dari pengalamannya
2) Metode vestibule/balai, suatu ruangan terpisah yang disediakan
untuk tempat pelatihan bagi guru dan pegawai baru,
dilaksanakan dengan jumlah peserta yang banyak, dan diawasi
oleh seorang instruktur.
3) Metode ruang kelas, merupakan metode pelatihan yang
dilakukan didalam kelas yaitu dengan format kegiatan kuliah,
konferensi, studi kasus, bermain peran, dan pengajaran
berprogram.
Musyawarah guru mata pelajaran merupakan wadah yang
sesuai untuk melaksanakan pelatihan guru. Pembinaan berorientasi
pada pencapaian standar minimal, yaitu diarahkan untuk dapat
melakukan pekerjaan atau tugasnya sebaik mungkin dan menghindari
pelanggaran. Sementara itu, pengembangan berorientasi pada
pengembangan karir para pegawai termasuk upaya menejer untuk
memfasilitasi mereka supaya bisa mencapai jabatan atau status yang
lebih tinggi lagi.

Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan


adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu
organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi
yang bersangkutan. Prinsip dasar yang dijadikan panduan
pengembangan karier terdiri dari kemampuan managerial,

11
kemampuan fungsional, keamanan, kreativitas dan otonomi
independen. Sondang P Siagiaan mengemukakan ada lima hal yang
harus dipertimbangkan dalam agar para pegawai dapat menentukan
jalur karier dan pengembangan karier yang dapat ditempuh yaitu
perlakuan yang adil dalam berkarier, kepedulian langsung para atasan,
informasi tentang berbagai peluang promosi, minat untuk
dipromosikan dan tingkat kepuasan.

4. Promosi dan Mutasi


Promosi merupakan perubahan kedudukan yang bersifat
vertikal, sehingga berimplikasi pada wewenang, tanggung jawab, dan
penghasilan. Sementara itu, mutasi adalah pemindahan pegawai dari
suatu jabatan kejabatan lainnya. Pemindahan ini lebih bersifat
horizontal sehingga tidak berimplikasi pada penghasilan.
Untuk mendapatkan promosi, seorang pegawai harus
memenuhi persyaratan yang berhubungan dengan karier dan
senioritas. Persyaratan karier berkaitan dengan prestasi pegawai di
bidangnya yang menunjukkan kelebihan dibanding pegawai lainnya.
Sedangkan senioritas di samping mencakup lamanya bekerja atau
masa bekerja juga kemampuan atau kompetensi dalam bidang yang
menjadi tugasnya. Promosi atau pengangkatan pertama biasanya
diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua
tahun, kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulus
diangkat mejadi pegawai negeri sipil sepenuhnya. Setelah
pengangkatan pegawai, kegiatan berikutnya adalah penempatan dan
penugasan.
Adapun mutasi memiliki konotasi yang wajar, tetapi terkadang
negatif. Ketika terjadi mutasi dari suatu jabatan yang lain sebagai
penyegaran organisasi, maka konotasinya wajar-wajar saja. Akan
tetapi, jika pemindahan jabatan itu karena kasus tertentu, maka makna
konotasinya terkesan menjadi langkah pembuangan.

12
5. Kompensasi Pegawai
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi
kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai
kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian kompensasi, selain
dalam bentuk gaji, dapat juga brupa tunjangan, fasilitas perumahan,
kendaraan dan lain-lain. Tujuan pemberian kompensasi adalah sebagai
ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi,
stabilitas karyawan dan disiplin.
Dalam Islam kompensasi atau kesejahteraan mendapat
perhatian besar. Kesejahteraan ini bersifat material dan non material.
Kesejahteraan material misalnya berbentuk uang atau barang,
sedangkan kesejahteraan non material berbentuk seperti pujian,
kecepatan dalam memberikan gaji, penghormatan dan sebagainya.
Cara pemberian gaji kepada para pegawai dalam Islam telah
digariskan sesuai dengan sabda Nabi SAW, yang artinya “berikan
upah kepada para pekerja sebelum keringatnya kering.”

6. Penilaian Pegawai
Penilaian Pegawai untuk melaksanakan fungsifungsinya,
diperlukan sistem penilaian pegawai secara objektif dan akurat.
Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu
dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya
penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Tugas
kepala sekolah dalam kaitannya dengan administrasi tenaga
kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak hanya
mengusahakan tercapainya tujuan sekolah, tetapi juga tujuan
personalia pendidikan secara pribadi.
Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, penilaian
berguna sebagai umpan balik terhadap berbagai hal seperti
kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan
pengembangan karir. Selain dapat digunakan sebagai standar dalam

13
penentuan tinggi rendahnya kompensasi serta administrasi bagi
pendidik dan tenaga kependidikan, penilainan tenaga kependidikan.

7. Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yeng
menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personal dari hak dan
kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai pegawai.
Sebabsebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam
tiga jenis
1) Pemberhentian atas permohonan sendiri;
2) Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah;
3) Pemberhentiah sebab lain-lain.
Pembehentian atas permohonan pegawai sendiri, misalnya
karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki
nasib. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dlakukan
dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugastugasnya dengan baik.
2) Perampingan atau penyederhanaan organisasi.
3) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan
berhak pensiun harus diberhentikan dalam jangka waktu satu
tahun.
4) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
5) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum
penjara atau kurungan.
6) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil. Sementara
pemberhentian karena alasan lain penyebabnya adalah pegawai
yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani
cuti diluar tanggungan negara dan tidak melaporkan diri
kepada yang berwewenang, serta mencapai batas usia pensiun.

14
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa


administrasi personalia merupakan serangkaian proses kerja sama mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam
bidang personalia dengan mendayagunakan sumber yang ada secara efektif
dan efisien, sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal
bagi pencapaian tujuan pendidikan atau sekolah yang telah ditetapkan.
Kemudian ruang lingkup administrasi personalia mencakup tata usaha,
peserta didik, dan tenaga kependidikan.
Adapun tugas dan fungsi dari administrasi personalia adalah
menjalankan serta mengorganisir kegiatan dari suatu organisasi maupun
institusi pendidikan. Yang mana kegiatan administrasi personalia yaitu
perencanaan, perekrutan, pembinaan dan pengembangan, kompensasi,
penilaian, serta pemberhentian pegawai.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada para pembaca yang menggunakan
makalah ini sebagai referensi, untuk tidak hanya berpatokan pada makalah
ini saja carilah referensi lain yang akan menambahkan ilmu mengenai
administrasi personalia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sohiron. (2015). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi


Edukasi.

Yulika, O. (2016). Pengertian, Ruang Lingkup, Tugas dan Fungsi Administrasi


Personalia. http://oriyukaky.blogspot.com/2016/07/pengertian-ruang-
lingkup-tugas-dan.html?m=1 (diakses pada 15 September 2021)

16

Anda mungkin juga menyukai