Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (MSDM)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Manajemen Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Agus Zaenul Fitri, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Arina Nuril Masfufah (1860201232095)
2. Muhammad Mirza Fildafani (1860201232141)
3. Nila Utiya Khi’matul Auliya (1860201233210)
4. Firma Yunita (1860201233227)

KELAS 2A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya tercurahkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasullullah SAW,
yang mana beliau yang membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya. Penulis
sangat tertarik untuk mengajukan judul: MANAJEMEN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (MSDM)
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas
kelompok ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari
berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok ini dengan
baik, pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., selaku rektor UIN SATU TULUNGAGUNG.
2. Prof. Dr. H. Agus Zaenul Fitri, M.Pd., sebagai dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Pendidikan Islam.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan serta motivasi.
Kami menyimpulkan bahwa tugas kelompok ini masih belum sempurna,
oleh karena itu kami menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas
kelompok ini dan bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Tulungagung, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan .................. 3
B. Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....... 6
C. Aktivitas Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang
dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar,
instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses
pendidikan, atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh
pendidik yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan
bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta
didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan (kepala sekolah, pengawas,
tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik
dan kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan
mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi
komitmen pendidikan nasional. Isu klasik yang selalu muncul selama ini ialah
usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan? Oleh karenanya penting
untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga
kependidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
2. Apa saja tugas dan fungsi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
3. Apa saja aktivitas manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.

1
2. Mengetahui tugas dan fungsi manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan.
3. Mengetahui aktivitas manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga kependidikan


1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa inggris to manage yang berarti
mengatur, mengurus, atau mengelola. Menurut Malayu S.P. Hasibuan,
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain
dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen,
terdapat dua sistem, yaitu sistem organisasi dan sistem administrasi.
Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat
manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam al-quran seperti
firman Allah SWT dalam Qs. As-Sajdah:5.

‫ار ٓٗه‬ ِ ‫س َم ۤا ِء اِلَى ْاْلَ ْر‬


ُ َ‫ض ث ُ َّم َي ْع ُر ُج اِلَ ْي ِو فِ ْي يَ ْو ٍم َكانَ ِم ْقد‬ َّ ‫اْل ْم َر ِمهَ ال‬ َ ْ ‫يُدَ ِبّ ُر‬
َ‫سنَ ٍة ِ ّم َّما تَعُد ُّْون‬
َ ‫ف‬ َ ‫ا َ ْل‬
Artinya:
“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (segala urusan)
itu naik kepada-Nya pada hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu.”1
Dari ayat di atas diketahui bahwa Allah SWT. merupakan pengatur
alam. Akan tetapi, sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur
dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT.
mengatur alam raya ini.
Manajemen menurut istilah adalah proses mengoordinasikan aktivitas-
aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain.2

1
Nuonline, “Qs. As-sajdah ayat 5” https://quran.nu.or.id/as-sajdah/5 (diakses pada 16 maret 2024,
pukul 17.41)
2
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013)

3
2. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kehususannya, seperti berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dari pengertian ini jelas bahwa guru
merupakan seorang pendidik ditingkat sekolah dasar dan menengah yang
berperan langsung dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di sekolah.
Tugas guru yang paling penting adalah mengajar dan mendidik murid.
Sebagai pengajar guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan
kepada orang lain dengan menggunakan cara-cara tertentu sehingga
pengetahuan itu dapat menjadi milik orang tersebut. Adapun sebagai
pendidik merupakan perantara aktif akan nilai-nilai dan norma-norma
susila yang tinggi dan luhur untuk bekal bermasyarakat.3
Seperti yang telah dikemukakan di atas tentang definisi pendidik,
maka bukan hanya guru yang dimaksudkan dalam kategori pendidik ada
juga yang kita kenal dengan sebutan dosen yang bertugas mengajar di
perguruan tinggi. Guru pamong yang bertugas membimbing siswa secara
aktif dan mandiri. Tutor adalah orang bertugas mendidik di lembaga-
lembaga non-formal. Fasilitator bisa dari kalangan guru atau masyarakat
yang memiliki kualifikasi atau kemampuan mendidik untuk membantu
siswa mencapai tujuan. Instruktur adalah orang yang memiliki kemampuan
dibidang-bidang khusus seperti kesenian, olahraga, dan bela diri.
Sedangkan tenaga kependidikan yang berada di dalam satuan
pendidikan tertentu apa bila merujuk kepada Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah “Anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan”. Yang dapat dikategorikan sebagai tenaga
kependidikan dalam satuan pendidikan tertentu adalah pengawas sekolah,
kepala sekolah, kepala tata usaha (administrasi), wakil kepala sekolah yang

3
Imam Wahyudi, Mengejar Profesionalisme Guru, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), hlm. 14.

4
membidangi hal khusus, pustakawan, laboran, penjaga dan anggota
kebersihan sekolah.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang di maksud dengan tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, pamong pelajar, dan sebagainya.
3. Pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan
yang mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan,
pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga
kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam
mencapai tujuan sekolah.4
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia
pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam
kondisi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan
dan kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dari pernyataan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktifitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam
organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses
perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/ pengembangan dan
pemberhentian.5

4
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 112
5
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2009),
hal. 231

5
B. Tugas dan Fungsi Manajemen pendidik dan Tenaga Kependidikan
Menurut Departemen Pendidikan Budaya (1983), berdasarkan UU No
20 Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik
merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.6
Selain itu, UU guru dan dosen juga diatur pada UU No. 14 Tahun
2007 disebutkan: Guru berfungsi sebagai pengembang pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, serta mengabdi pada masyarakat. Dalam pasal 6
disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga professional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dalam menjalankan peran dan tugasnya, maka seorang pendidik dan
tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi dari pemerintah antara lain:
1. Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan serta sertifikasi yang
sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi di hasilkan
oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Tenaga pendidik dan kependidikan pun mempunyai hak dan
kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:
1. Pendidik dan tenaga pendidik berhak memperoleh

6
Suarga, “Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan”, Jurnal Idaarah,
Vol. III, No. 1, Juni 2019,hal. 166.

6
a. Penghasilan dan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuia dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dan melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual
e. Kesempatan untuk mengguanakan sarana prasarana dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatan mutu
pendidikan
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan kepadanya
C. Aktivitas Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Perencanaan
Perencanaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah
pengembangan dan strategi dan penyusunan tenaga pendidik dan
kependidikan (Sumber Daya Manusia/SDM) yang komprehensif guna
memenuhi kebutuhan organisasi di masa depan. Perencanaan SDM
merupakan awal dari pelaksanaan fungsi manajemen SDM. Walaupun
merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan, perencanaan ini sering
kali tidak diperhatikan secara seksama. Dengan melakukan perencanaan ini,
segala fungsi SDM dapat dilaksanakan dengan efektif efesien.7
Di negara kita status kepegawaian tenaga pendidik dan kependidikan
terbagi 2 yaitu PNS dan Non PNS dan berada di bawah naungan
Departermen Pendidik Nasional dan Departermen Agama.
Merujuk pada teori perencanaan SDM, maka ada beberapa metode
yang dipakai dalam merencanakan SDM antara lain:
a. Metode Tradisional

7
Samsuddin Sadjili, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal.
109.

7
Metode ini biasanya disebut sebagai perencanaan tenaga kerja,
semata- mata memperhatikan masalah jumlah tenaga kerja serta jenis dan
tingkat keterampilan dalam organisasi
b. Metode Perencanaan Terintegrasi
Dalam perencanaan terintegrasi segala perencanaan berpusat pada visi
strategik. Visi tersebut dijadikan standar pencapaian.
2. Seleksi
“Selection” atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan
yang didasarkan pada penilaian terhadap sebesar karakteristik individu yang
bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
Tujuan utama dari seleksi adalah untuk:
a. Mengisi kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan dan dinilai mampu dalam:
1) Menjalankan tugas dalam jabatan tersebut;
2) Mendapatkan kepuasan dalam jabatannya sehingga dapat bertahan
dalam sistem;
3) Menjadi kontributor efektif bagi pencapaian tujuan dalam sistem;
4) Memiliki motivasi untuk mengembangkan diri.
b. Membantu meminimalisasi pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang
harus diinvestasikan bagi pengembangan pendidikan para pegawai.
3. Proses Seleksi
Proses seleksi di fokuskan pada pertanyaan sejauh mana kecocokan
antara pelamar dan segala kualitasnya dengan tuntunan jabatan. Dalam
konteks ini, ada dua aspek yang penting dicermati yaitu:
a. Penilaian Data dan Pelamar
Ada tiga tipe ukuran yang dapat digunakan secara selektif sebelum
mengambil keputusan dalam kasus dimana informasi yang dibutuhkan
sulit diperoleh melalui saluran-saluran tradisional. Ketiganya adalah:
1) Ujian fisik (tes kesehatan) sebelum bekerja;
2) Tes kecanduan obat-obatan terlarang (drug tasting); dan

8
3) Latihan-latihan simulasi prilaku, baik secara manual maupun
komputerisasi.
b. Implikasi Tanggung Jawab dari Keputusan Seleksi
Organisasi proses seleksi membutuhkan serangkaian keputusan seperti
bagaimana yang paling baik dilakukan agar dapat memfungsikan jabatan
secara efesiaen dan efektif.
4. Pasca Seleksi
Setelah mengevaluasi para pelamar suatu jabatan, tahap berikutnya
adalah membuat keputusan individual mengenai setiap pelamar berdasarkan
data pelamar dan pertimbnagan efektivitas pelamar untuk melakukan
pekerjaannya.
Dalam pasca seleksi ada dua hal penting yang harus diperhatikan,
yakni kontrak dan kerangka pekerjaan.
a. Kontrak
Kontrak merupakan suatu kesepakatan antara dua orang atau lebih
untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran nyata dan mematuhi
perjanjianperjanjian kontrak. Komponen-komponen kontrak pada
umumnya adalah sebagai berikut:
1) “mutual assent” (suasana atau kondisi penawaran dan penerimaan)
2) Konsideresi
3) Pihak-pihak kompeten yang sah
4) Pengembangan “subject matter” yang tidak dihambat oleh hukum,
dan
5) Kesepakatan dalam bentuk yang dituntut oleh hukum (peraturan)
b. Batasan/kerangka kerja (term of employment)
Sebelum menyelesaikan proses seleksi, pelamar dan organisasi harus
membuat suatu perjanjian berdasarkan batasan/ kerangka kerja.
Pengadaan perjanjian ini penting karena dapat dicapai pemahaman
sepenuhnya antara dua pihak dan kondisi-kondisi kerja yang melakukan
perjanjian kerja.8

8
Ridwan Idris, Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya di Sekolah (Makassar: Alauddin
University Press, 2014) hal. 70

9
Terkait dari proses seleksi, masalah yang sering dijumpai yaitu sering
terjadinya kecurangan-kecurangan pada saat perekrutan yang kemudian
mengakibatkan tidak sesuainya kemampuan tenaga pendidikan yang
dibutuhkan dengan skill yang dimiliki, yang kemudian berdampak pada
proses kerja yang kurang maksimal. Dalam hal ini dibutuhkan sikap adil
dan kemampuan kompetensi yang jujur agar segalanya terkait dengan
masalah pendidikan dapat memberikan hasil yang baik pula.
5. Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja tenaga pendidik dan kependidikan meliputi:
a. Fungsi kerja esensial yang diharapkan oleh tenaga pendidik dan
kependidikanFungsi kerja esensial yang diharapkan oleh tenaga pendidik
dan kependidikan
b. Seberapa besar kontribusi pekerjaan pendidik dan kependidikan bagi
pencapaian tujuan pendidikan
c. Apa arti konkrit mengerjakan pekerjaan yang baik
d. Bagaimana tenaga kependidikan dan dinas bekerja sama untuk
mempertahankan, memperbaiki maupun mengembangkan kinerja yang
ada sekarang
e. Bagaimana prestasi kerja akan diukur
f. Mengenali berbagai hambatan kerja dan menyingkirkannya
Sistem manajemen kinerja yang seperti apa yang akan kita gunakan
tentunya akan sangat tergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing
organisasi.9 Adapun langkah-langkah manajemen kinerja adalah: 1)
persiapan pelaksanaan proses; 2) penyusunan rencana kerja; 3)
pengkomunikasian kinerja yang berkesinambungan; 4) pengumpulan data,
pengamatan dan dokumentasi; 5) mengevaluasi kinerja; dan 6) pengukuran
dan penilaian kinerja.
Dalam manajemen kinerja tidaklah terlepas dari penilaian kinerja guru
yang dilakukan pada kegiatan UKG atau PKG sebagai penunjang prestasi
guru dan juga sebagai proses bagaimana dia menilai diri mereka sendiri,

9
Sultan Masyhud, Manajemen Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2014)
hal. 215

10
disamping adanya penilian dari kepala sekolah selaku manajer dalam
lembaga pendidikan tersebut.
Selama proses belajar berlangsung, apa yang menjadi kekurangan
dijadikan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik, dan apa yang menjadi
prestasi untuk kemudian dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjadi
lebih baik pula. Sebab pada kenyataan yang terjadi, manusia pada umumnya
lebih sulit menerima kritikan yang sifatnya membangun.
6. Pemberian Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja
sama, kepuasan kerja, pengadaan efektifitas, motivasi, stabilitas serta
disiplin karyawan.Pemberian kompensasi berkaitan dengan pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal.10
7. Pengembangan Karir
Betapapun baiknya suatu perencanaan karir yang telah dibuat oleh
seorang pekerja, rencana tersebut tidak akan terealisasi dengan baik tanpa
adanya pengembangan karir yang sistematik dan terprogram.11
pengembangan karir adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam
jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Pengembangan karir diperlukan sebagai alat pemacu semangat dan penguji
kualitas diri seseorang.
Aktivitas manajemen diatas merupakan aturan-aturan yang akan
menjadi hal yang ideal apabila dilaksanakan secara terstruktur dan
profesional sehingga menghasilkan kinerja pendidik dan tenaga pendidik
yang maksimal pula.
8. Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM.
Istilah pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau

10
Ibid, hal. 217
11
Driyakarya, Tentang Pendidikan (Yogyakarta: Kanisius, 1980), hal. 18

11
pemutusan tenaga kerja dari suatu organisasi perusahaan. Fungsi
pemberhentian harus mendapat perhatian serius dari pimpinan.
Pemberhentian berdasarkan pada UU no.12 tahun 1964 KUHP,
berperikemanusiaan dan menghargai yang diberikannya kepada organisasi.
a. Alasan-alasan pemberhentian:
1) Undang-undang
2) Keinginan Perusahaan
3) Keinginan Karyawan
4) Pensiun
5) Kontrak Kerja Berakhir
6) Kesehatan Karyawan
7) Meninggal Dunia
8) Perusahaan diinduksikan
b. Proses Pemberhentian:
1) musyawarah karyawan dengan pimpinan
2) musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan
3) pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri12

12
Ibid, hal. 251

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen berasal dari bahasa inggris to manage yang berarti
mengatur, mengurus, atau mengelola. Sedangkan manajemen menurut istilah
adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kehususannya, seperti berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah aktifitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam
organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan,
pendidikan dan latihan/ pengembangan dan pemberhentian.
Tugas dan Fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen) didasarkan pada
UU No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai pengembang pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat. Sementara Tugas
tenaga kependidikan Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga
Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

13
Aktivitas manajemen pendidik dan tenaga pendidikan terdiri dari
perencanaan, seleksi, proses seleksi, pasca seleksi, manajemen kinerja,
pemeberian kompensasi, pengembangan karir dan pemberhentian.
B. Saran
Akhir dari penulisan makalah ini harapan penulis agar makalah yang
berjudul “Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (MSDM)” ini
berguna untuk menambah pemahaman dan wawasan bagi para pembaca,
terlebih lagi sebagai bekal untuk melakukan proses pembelajaran. Selain itu
diharapkan agar memenuhi rasa ingin tahu dari hasil kegiatan yang dilakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Driyakarya. (1980). Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.


Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Idris, Ridwan. (2014). Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya di
Sekolah. Makassar: Alauddin University Press.
Masyhud, Sultan. (2014). Manajemen Profesi Kependidikan. Yogyakarta:
Kurnia Kalam Semesta.
Nuonline. “Qs. As-sajdah ayat 5” Diakses pada 16 maret 2024 pukul 17.41
dari https://quran.nu.or.id/as-sajdah/5
Sadjili, Samsuddin. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Pustaka Setia.
Saefullah. (2013). Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Suarga. (2019). “Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan”. Jurnal Idaarah, Vol. III, No. 1, hal. 166.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2009). Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi
Pustaka.

15

Anda mungkin juga menyukai