Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Penyusun Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan dan Manfaat
1. Menejelaskan pengertian guru efektif.
2. Menjelaskan karakteristik guru efektif.
3. Menjelaskan ciri-ciri guru efektif
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penulisan makalah ini, kami mencari referensi dari buku-buku yang ada di
perpustakaan. Selain itu, kami juga mencari referensi dari internet dengan
mendownload e-book.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Stronge (2013, hlm. 14) menjelaskan bahwa guru efektif merupakan para
ahli yang menguasai konten dan mengenal para murid yang mereka didik, dengan
menggunakan strategi-strategi perencanaan yang efisien, mempraktekan
pengambilan keputusan yang interaktif, serta dapat mewujudkan keterampilan-
keterampilan manajemen kelas yang efektif.
Para guru yang efektif ini efisien dan mereka dapat melakukan lebih
banyak hal dalam waktu yang lebih singkat daripada yang dapat dilakukan oleh
para pendidik pemula.
3
BAB III
ANALISIS
4
antusiasme, dan perhatian sangatlah penting. Sementara penelitian
Wiggins & McTighe (Slavin, 2009) menunjukkan bahwa Guru yang baik
perlu memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran dan cara belajar
siswa. Meski demikian, menurut Shulman (Slavin, 2009) keberhasilan dari
ketuntasan materi yang diajarkanlah yang menjadikan suatu pembelajaran
menjadi efektif instruksional.
5
Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon
siswa;
Mampu memberikan respon yang membantu kepada siswa yang
lamban belajar;
Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang
memuaskan; dan
Mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.
4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:
Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara
inovatif;
Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode
pengajaran; dan
Mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk
menciptakan metode pengajaran.
6
diamanatkan pasal 40 ayat 2 Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa ”guru sebagai tenaga pendidik harus menempatkan
dirinya sebagai teladan yang patut ditiru oleh siswa”. Seseorang
yang menjadi rujukan untuk ditiru biasanya mereka telah memiliki
kemampuan yang lengkap, ilmu pengetahuannya luas sebagai
gambaran dari kecerdasan intelektual, sikapnya baik dan
direfleksikan atau diterapkan oleh dirinya dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam hubungan ini Mohamad Surya menyatakan bahwa jadi
guru itu”harus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ihlas”.
3. Knowledge; bagi setiap guru untuk dapat menjalankan tugasnya
secara efektif dan efisien, harus ditunjnag oleh pengetahuan dan
wawasan yang luas. Pengetahuan dan wawasan berpikir tidak
hanya dibatasi pada penguasaan disiplin ilmu terkait dengan setiap
mata pelajaran yang harus diajarkan, akan tetapi menyangkut
dengan pengetahuan lain. Seperti diketahui bersama, ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama
berkenaan teknologi informasi dan komunikasi setiap saat tidak
pernah sepi dari inovasi. Pembelajaran yang berbasiskan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini bukan lagi sesuatu yang
dianggap mewah, tapi sudah menjadi kebutuhan. Pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi tersebut misalnya: e-
learning, e-book, dan lain sebagainya. Bila guru tidak mampu
menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, maka sudah
pasti akan mempengaruhi terhadap efektivitas dan efisiensi dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Sound Character; dalam pembelajaran guru berperan sebagai
komunikator yaitu yang mengkomunikasikan pesan-pesan
pembelajaran agar diterima oleh siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu unsur penting dalam proses komunikasi
adalah media komunikasi yang digunakan, antara lain melalui
komunikasi verbal dengan menggunakan bahasa lisan (suara). Oleh
karena itu setiap guru ketika berkomunikasi dengan siswa dengan
7
menggunakan bahasa lisan (suara), harus jelas, dan mudah
dipahami oleh siswa.
5. Good physical and mental health; Fisik dan mental yang sehat
termasuk kedalam aspek yang cukup penting untuk dapat
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Kesehatan fisik
yang dapat menunjang terhadap aktivitas mengajar, akan menjadi
faktor penentu efektivitas pembelajaran. Demikian pula kesehatan
mental menjadi faktor dominan untuk dapat melaksanakan tugas
pembelajaran secara profesional. Dalam banyak hal kekurangan
fisik, dapat tertutupi oleh kebaikan mental dan emosionalnya. Ini
berarti kesehatan mental memiliki peran yang amat penting dalam
mempengaruhi proses pembelajaran. Oleh karena itu guru yang
efektif harus memiliki kesehatan secara jasmani dan rohani.
6. Enthusiasm; modal dasar untuk menjadi guru yang efektif adalah
harus memiliki sifat antusis. Yaitu suatu kondisi jiwa yang
mencerminkan semangat atau kemauan yang membaja. Sifat
antusiasme seorang guru akan tercerminkan akan tercerminkan
antara lain melalui: sikap, perhatian dan motivasi dalam mengajar,
dedikasi dan tanggung jawab, disiplin dan sifatsifat positif lain
yang merefleksikan dari kesungguhan. Sifat antusiasme yang
ditunjukkan oleh guru ketika melaksanakan tugas sehari-hari,
secara psikogis akan berpengaruh terhadap semangat dan motivasi
belajar siswa. Ketika siswa memperhatikan guru selalu disiplin,
datang tepat waktu, penuh perhatian, dan mencerminkan semangat
yang tinggi, maka akan berbanding lurus dengan sifat siswa.
Artinya siswa akan terdorong untuk belajar dengan penuh
semangat dan disiplin, sehinga akhirnya akan berdampak positif
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
7. Sense of humor; Guru yang efektif dalam membimbing
pembelajaran adalah yang mampu menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan. Oleh karena itu suasana kelas harus dikondisikan
agar siswa merasa betah dan aman ketika melakukan aktivitas
8
belajarnya. Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan antara lain yaitu dengan sifat humor dari guru.
Humor disini harus dibedakan dengan melawak, humor dalam
pengertian pembelajaran selalu dikaitkan dengan upaya untuk
meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa. Misalnya
ketika memberikan ilustrasi atau contoh, tidak salah jika di
dalamnya mengandung unsur-unsur yang bersifat humor, tapi
mendidik dan tetap terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
8. Flexibility; guru yang efektif ialah yang dinamis, luwes, yaitu yang
mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (fleksibel). Guru
tidak selalu bertindak sebagai informator atau pemberi materi, akan
tetapi sewaktu waktu guru bisa memerankan selaku pembimbing
atau teman diskusi bagi siswa. Oleh karena itu guru yang efektif
ialah yang mampu dan terampil menggunakan multi metode dan
media pembelajaran. Apabila guru banyak menguasai metodologi
pembelajaran, menguasai media dan sumber-sumber pembelajaran,
maka akan memudahkan guru untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian (fleksibel) dengan perkembangan yang terjadi.
Untuk memiliki sifat, karakter, yang dibutuhkan oleh profesi guru
tidak akan muncul denghan sendirinya. Akan tetapi harus
dipelajari, dibangun, dilatih dan direfleksikan. Selanjutnya untuk
bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, maka guru
selalu harus mengembangkan diri dengan belajar yang tak pernah
berhenti. Upaya untuk melatih dan mengembangkan setiap jenis
karakter tersebut antara lain bisa dilakukan atau dikembangkan
melalui pendekatan pembelajaran mikro.
9
2. Menyelesaikan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran
yang efektif dengan kehangatan, antusiasme, dan kepedulian
3. Guru yang intensional dan menggunakan prinsip psikologi
pendidikan dalam pengambilan keputusan dan pengajaran
4. Menggabungkan riset dan akal sehat
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Implikasi
Berdasarkan pemaparan diatas, guru sebagai pengajar tidak hanya
pandai dalam penyampaian materi. Guru juga harus memiliki sikap
empati, tulus dalam menerima siswa, dan juga dapat memberikan
reinforcement yang tepat, baik dalam hal reward ataupun punishment.
Selain itu pula guru dapat menghadapi berbagai macam perilaku
siswa, seperti siswa yang tidak memperhatikan, suka mencela, dan juga
dapat memberikan tugas/bertanya yang sesuai untuk meningkatkan
tingkat kecerdasan.
11
Daftar Pustaka
Henson, K. &. (1999). Educational Psychology for Effective Teaching. Belmont:
Wadsworth Publishing Company.
12