Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KARAKTERISTIK PSIKOLOGI GURU

Mata kuliah: “Psikologi pendidikan”

Prodi:Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen Pengampu: Ihsan ,M.Pd.

Disusun Oleh:

1.Muhammad Mahrus (2001110007).

2.Ahmad Ainul Mahasin (2001110064).

3.Faris Lhutfi Musthofa (2001110046)

SEKOLAH TINGGI AGAMAA ISLAM AL-HIDAYAT

Desa Karangturi Rt 02/Rw 02,Kecamatan Lasem

Kabupaten Rembang Hp 0852-2556-9789

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena


atas rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah pengembangan kurikulum ini dengan sebaik mungkin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercyrahkan kepada Nabi terakhir, penutup
para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, yakni Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang yakni Islam Rahmatan Lil ‘alamin.

Makalah ini membahasan tentang “Karakteristik Psikologi Guru” yang di


susun dengan ringkas dan jelas dengan harapan agar pembaca dapat
memahami dan mengamalkan ilmunya.

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.


Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Rembang, 23 November 2021

Penyusun Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... …..1
1.3 Tujuan dan Manfaat......................................................................……………2
1.4 Sistematika Penulisan...................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................ ………………..3
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
BAB III................................ ……………………………………………………..4
ANALISIS............................................................................................................. 4
3.1 Konsep Guru Efektif................................................................................................ 4
3.2 Ciri-Ciri Guru Efektif.............................................................................................. 5
BAB IV............................................................................................................................. 11
PENUTUP........................................................................................................................ 11
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 11
4.2 Implikasi..................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi
yang penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah
dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada ditangan guru. Ia
mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
siswanya self concept, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan sikap
serta pandangan hidup siswa. Oleh karenanya masalah sosok guru yang
bagaimana yang kita butuhkan agar ia dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan siswa sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang
diharapkan.
Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan
setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai
pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria
sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu
bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapa signifikan (berarti
penting) posisi guru dalam dunia pendidikan. Pendidik merupakan tenaga
efektif yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian guru adalah seseorang yang efektif dan memiliki ilmu
pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga
orang tersebut mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya
manusianya
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian guru efektif?
2. Bagaimana karakteristik guru efektif?
3. Bagaimana ciri-ciri guru efektif?

1
1.3. Tujuan dan Manfaat
1. Menejelaskan pengertian guru efektif.
2. Menjelaskan karakteristik guru efektif.
3. Menjelaskan ciri-ciri guru efektif
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penulisan makalah ini, kami mencari referensi dari buku-buku yang ada di
perpustakaan. Selain itu, kami juga mencari referensi dari internet dengan
mendownload e-book.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang


penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah dalam
mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada ditangan guru. Guru sebagai pendidik
merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya
setiap perbincangan mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar
sampai pada kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan,
selalu bermuara pada guru.

Stronge (2013, hlm. 14) menjelaskan bahwa guru efektif merupakan para
ahli yang menguasai konten dan mengenal para murid yang mereka didik, dengan
menggunakan strategi-strategi perencanaan yang efisien, mempraktekan
pengambilan keputusan yang interaktif, serta dapat mewujudkan keterampilan-
keterampilan manajemen kelas yang efektif.

Para guru yang efektif ini efisien dan mereka dapat melakukan lebih
banyak hal dalam waktu yang lebih singkat daripada yang dapat dilakukan oleh
para pendidik pemula.

Sylvester J. Balassi (1968 dalam Sukirman) mengidentifikasi beberapa


karakteristik guru yang efektif, yaitu:
1. Commitment;
2. Intelligence;
3. Knowledge;
4. Sound Character;
5. Good physical and mental health;
6. Enthusiasm;
7. Sense of humor;
8. Flexibility;

3
BAB III
ANALISIS

3.1. Konsep Guru Efektif


Stronge (2013, hlm. 14) menjelaskan bahwa guru efektif
merupakan para ahli yang menguasai konten dan mengenal para murid
yang mereka didik, dengan menggunakan strategi-strategi perencanaan
yang efisien, mempraktekan pengambilan keputusan yang interaktif, serta
dapat mewujudkan keterampilan-keterampilan manajemen kelas yang
efektif.
Para guru yang efektif ini efisien dan mereka dapat melakukan
lebih banyak hal dalam waktu yang lebih singkat daripada yang dapat
dilakukan oleh para pendidik pemula.
Selain itu, Slavin (2009) mengatakan bahwa yang menjadikan
seorang guru disebut sebagai guru yang efektif tidak hanya sekedar
mengetahui tentang materi pelajaran tetapi juga harus mengetahui tentang
keterampilan mengajar. Guru yang efektif tidak hanya tahu materi yang
seharusnya diajarkan tetapi juga dapat mengkomunikasikan pengetahuan
mereka kepada para siswa. Yang terpenting adalah kemampuan
menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan pengalaman yang sudah
dimiliki oleh para siswa.
Wolfgramm (Henson & Eller, 1999) mengatakan bahwa guru akan
terus menghadapi tantangan dalam memotivasi siswa, mempertahankan
disiplin, serta bekerja sama dengan orangtua, sesama guru, dan
administrator. Hal-hal diatas sangatlah penting untuk dilakukan oleh guru
dengan melibatkan atribut dan harapan yang unik terhadap para siswanya.
Burden & Byrd serta Kennedy (Slavin, 2009) menambahi bahwa
guru yang efektif perlu memiliki kemampuan untuk menampilkan tugas-
tugas yang mempengaruhi instruksi yang efektif. Merujuk pada hasil
penelitian Cornelius- White serta Eisner (Slavin, 2009) kehangatan,

4
antusiasme, dan perhatian sangatlah penting. Sementara penelitian
Wiggins & McTighe (Slavin, 2009) menunjukkan bahwa Guru yang baik
perlu memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran dan cara belajar
siswa. Meski demikian, menurut Shulman (Slavin, 2009) keberhasilan dari
ketuntasan materi yang diajarkanlah yang menjadikan suatu pembelajaran
menjadi efektif instruksional.

3.2. Ciri-Ciri Guru Efektif


Suyanto dan Hisyam (2000) mengemukakan tentang beberapa
kemampuan guru yang mencerminkan guru yang efektif, yaitu :
1. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, terdiri dari :
 Memiliki kemampuan interpersonal, khususnya kemampuan
untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan
ketulusan;
 Memiliki hubungan baik dengan siswa;
 Secara tulus menerima dan memperhatikan siswa;
 Menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar;
 Mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja sama dan
kohesivitas dalam kelompok;
 Melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan
merencanakan kegiatan pembelajaran;
 Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa
untuk berbicara dalam setiap diskusi; dan
 Meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada.
2. Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, terdiri dari:
 Memiliki kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang
tidak memperhatikan, suka menyela, mengalihkan pembicaraan,
dan mampu memberikan transisi dalam mengajar; serta
 Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan
tingkatan berfikir yang berbeda.
3. Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan
penguatan (reinforcement), terdiri dari:

5
 Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon
siswa;
 Mampu memberikan respon yang membantu kepada siswa yang
lamban belajar;
 Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang
memuaskan; dan
 Mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.
4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:
 Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara
inovatif;
 Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode
pengajaran; dan
 Mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk
menciptakan metode pengajaran.

Sylvester J. Balassi (1968 dalam Sukirman) mengidentifikasi


beberapa karakteristik guru yang efektif, yaitu:
1. Commitment; yaitu kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan serta
dedikasi untuk mencurahkan segala pikiran dan kemampuannya
pada bidang pekerjaanyang menjadi tanggung jawabnya. Bagi
seseorang yang telah menetapkan pilihannya untuk mengabdikan
diri pada profesi sebagai guru, tentu saja harus memiliki komitmen
yang tinggi. Perhatian, motivasi, loyalitas dan dedikasinya secara
maksimal dicurahkan pada bidang pekerjaan yang ditekuninya
yaitu sebagai tenaga guru. Dalam pasal 40 ayat 2 Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa guru sebagai tenaga
kependidikan harus memiliki komitmen secara profesional untuk
selalu meningkatkan mutu pendidikan.
2. Intelligence; agar bisa bekerja dengan efektif dan profesional pada
bidang profesi yang ditekuninya, harus ditunjang oleh kecerdasar
(Intelligence). Guru itu harus cerdas, dan kecerdasan disini bukan
hanya cerdas berpikir (intelektual), akan tetapi harus diimbangi
juga oleh kecerdasan emosional, sosial dan moral. Seperti

6
diamanatkan pasal 40 ayat 2 Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa ”guru sebagai tenaga pendidik harus menempatkan
dirinya sebagai teladan yang patut ditiru oleh siswa”. Seseorang
yang menjadi rujukan untuk ditiru biasanya mereka telah memiliki
kemampuan yang lengkap, ilmu pengetahuannya luas sebagai
gambaran dari kecerdasan intelektual, sikapnya baik dan
direfleksikan atau diterapkan oleh dirinya dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam hubungan ini Mohamad Surya menyatakan bahwa jadi
guru itu”harus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ihlas”.
3. Knowledge; bagi setiap guru untuk dapat menjalankan tugasnya
secara efektif dan efisien, harus ditunjnag oleh pengetahuan dan
wawasan yang luas. Pengetahuan dan wawasan berpikir tidak
hanya dibatasi pada penguasaan disiplin ilmu terkait dengan setiap
mata pelajaran yang harus diajarkan, akan tetapi menyangkut
dengan pengetahuan lain. Seperti diketahui bersama, ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama
berkenaan teknologi informasi dan komunikasi setiap saat tidak
pernah sepi dari inovasi. Pembelajaran yang berbasiskan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini bukan lagi sesuatu yang
dianggap mewah, tapi sudah menjadi kebutuhan. Pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi tersebut misalnya: e-
learning, e-book, dan lain sebagainya. Bila guru tidak mampu
menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, maka sudah
pasti akan mempengaruhi terhadap efektivitas dan efisiensi dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Sound Character; dalam pembelajaran guru berperan sebagai
komunikator yaitu yang mengkomunikasikan pesan-pesan
pembelajaran agar diterima oleh siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu unsur penting dalam proses komunikasi
adalah media komunikasi yang digunakan, antara lain melalui
komunikasi verbal dengan menggunakan bahasa lisan (suara). Oleh
karena itu setiap guru ketika berkomunikasi dengan siswa dengan

7
menggunakan bahasa lisan (suara), harus jelas, dan mudah
dipahami oleh siswa.
5. Good physical and mental health; Fisik dan mental yang sehat
termasuk kedalam aspek yang cukup penting untuk dapat
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Kesehatan fisik
yang dapat menunjang terhadap aktivitas mengajar, akan menjadi
faktor penentu efektivitas pembelajaran. Demikian pula kesehatan
mental menjadi faktor dominan untuk dapat melaksanakan tugas
pembelajaran secara profesional. Dalam banyak hal kekurangan
fisik, dapat tertutupi oleh kebaikan mental dan emosionalnya. Ini
berarti kesehatan mental memiliki peran yang amat penting dalam
mempengaruhi proses pembelajaran. Oleh karena itu guru yang
efektif harus memiliki kesehatan secara jasmani dan rohani.
6. Enthusiasm; modal dasar untuk menjadi guru yang efektif adalah
harus memiliki sifat antusis. Yaitu suatu kondisi jiwa yang
mencerminkan semangat atau kemauan yang membaja. Sifat
antusiasme seorang guru akan tercerminkan akan tercerminkan
antara lain melalui: sikap, perhatian dan motivasi dalam mengajar,
dedikasi dan tanggung jawab, disiplin dan sifatsifat positif lain
yang merefleksikan dari kesungguhan. Sifat antusiasme yang
ditunjukkan oleh guru ketika melaksanakan tugas sehari-hari,
secara psikogis akan berpengaruh terhadap semangat dan motivasi
belajar siswa. Ketika siswa memperhatikan guru selalu disiplin,
datang tepat waktu, penuh perhatian, dan mencerminkan semangat
yang tinggi, maka akan berbanding lurus dengan sifat siswa.
Artinya siswa akan terdorong untuk belajar dengan penuh
semangat dan disiplin, sehinga akhirnya akan berdampak positif
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
7. Sense of humor; Guru yang efektif dalam membimbing
pembelajaran adalah yang mampu menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan. Oleh karena itu suasana kelas harus dikondisikan
agar siswa merasa betah dan aman ketika melakukan aktivitas

8
belajarnya. Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan antara lain yaitu dengan sifat humor dari guru.
Humor disini harus dibedakan dengan melawak, humor dalam
pengertian pembelajaran selalu dikaitkan dengan upaya untuk
meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa. Misalnya
ketika memberikan ilustrasi atau contoh, tidak salah jika di
dalamnya mengandung unsur-unsur yang bersifat humor, tapi
mendidik dan tetap terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
8. Flexibility; guru yang efektif ialah yang dinamis, luwes, yaitu yang
mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (fleksibel). Guru
tidak selalu bertindak sebagai informator atau pemberi materi, akan
tetapi sewaktu waktu guru bisa memerankan selaku pembimbing
atau teman diskusi bagi siswa. Oleh karena itu guru yang efektif
ialah yang mampu dan terampil menggunakan multi metode dan
media pembelajaran. Apabila guru banyak menguasai metodologi
pembelajaran, menguasai media dan sumber-sumber pembelajaran,
maka akan memudahkan guru untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian (fleksibel) dengan perkembangan yang terjadi.
Untuk memiliki sifat, karakter, yang dibutuhkan oleh profesi guru
tidak akan muncul denghan sendirinya. Akan tetapi harus
dipelajari, dibangun, dilatih dan direfleksikan. Selanjutnya untuk
bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, maka guru
selalu harus mengembangkan diri dengan belajar yang tak pernah
berhenti. Upaya untuk melatih dan mengembangkan setiap jenis
karakter tersebut antara lain bisa dilakukan atau dikembangkan
melalui pendekatan pembelajaran mikro.

Sementara itu, Slavin (2009) menyebutkan, faktor yang


membuat seseorang itu menjadi guru yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui pokok mata pelajaran dan menguasai kemampuan
pedagogi

9
2. Menyelesaikan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran
yang efektif dengan kehangatan, antusiasme, dan kepedulian
3. Guru yang intensional dan menggunakan prinsip psikologi
pendidikan dalam pengambilan keputusan dan pengajaran
4. Menggabungkan riset dan akal sehat

10
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kemampuan guru untuk mengelola kelas dan menangani perilaku


siswa akan mempengaruhi ketekunan guru dalam menghadapi kelas
terutama kelas yang bermasalah. Permasalahan ini kerap ditemui oleh guru
yang masih baru. Oleh karena itu usaha untuk mengembangkan
kemampuan untuk menjadi guru yang efektif perlu dilatihkan sejak awal.

LPTK perlu menyiapkan para calon guru agar dapat


mengembangkan ketrampilannya dalam mengajar agar tercapai
pembelajaran yang efektif. Ketrampilan ini dapat tercapai melalui
pembentukan karakter yang didapat pada saat pendidikan formal di
Perguruan Tinggi dan terus dikembangkan melalui program Pendidikan
Profesi Guru (PPG).

4.2. Implikasi
Berdasarkan pemaparan diatas, guru sebagai pengajar tidak hanya
pandai dalam penyampaian materi. Guru juga harus memiliki sikap
empati, tulus dalam menerima siswa, dan juga dapat memberikan
reinforcement yang tepat, baik dalam hal reward ataupun punishment.
Selain itu pula guru dapat menghadapi berbagai macam perilaku
siswa, seperti siswa yang tidak memperhatikan, suka mencela, dan juga
dapat memberikan tugas/bertanya yang sesuai untuk meningkatkan
tingkat kecerdasan.

11
Daftar Pustaka
Henson, K. &. (1999). Educational Psychology for Effective Teaching. Belmont:
Wadsworth Publishing Company.

Slavin, R. (2009). Educational Psychology: Theory and Practices. 9th edition.


New Jersey: Pearson.

Stronge, J. H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: PT. INDEKS.

Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Kemenag.

12

Anda mungkin juga menyukai