MAKALAH
Disusun Oleh:
Halit. Kalbahan
NIM: 050118.00039
Dosen:
Dr. Kidup Supriyadi, M.Pd
Halit. Kalbahan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 5
C. Tujuan Makalah........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Administrasi.......................................................................................... 6
B. Pengertian Tenaga Kependidikan........................................................................7
C. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan.................................8
1. Pembinaan Tenaga Kependidikan.................................................................9
2. Pengembangan Tenaga Kependidikan........................................................10
D. Evaluasi Tenaga Kependidikan...........................................................................12
c) Praktis......................................................................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN......................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang mana manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
haruslah bekerja sama dalam mencapai tatanan hidup yang sejahtera. Begitu
juga dengan pendidikan, bahwa manusia juga perlu berkerja agar pendidikan
dapat terus berjalan, kearah yang terang menderang. Karena hanyalah dengan
pendidikan, keperadaban manusia dapat terjaga keseimbangannya dan
menjaga martabat manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Dalam suatu usaha pendidikan dikenal dengan istilah pendidik dan
tenaga kependidikan. Dari dua hal itu adalah bagian yang sangat esensial
dalam terbentuknya suatu pendidikan yang bermutu, oleh karena itu dua
bagian ini haruslah diutamakan, disamping pendidik sebagai pelaku proses
pendidikan perlu di dorong oleh tenaga kependidikan agar proses pendidikan
dalam suatu lembaga pendidikan dapat berjalan secara konsisten. Tenaga
kependidikan bertugas agar proses pendidikan dapat terus berjalan tanpa ada
hambatan, bagaikan jalan tol yang memdahkan para pengendara tetap
berkendara dengan nyaman tanpa hambatan. Oleh karena itu, perlulah
pengembangan dan pembinaan tenaga kerja, karena kerap antara pendidik dan
tenaga kependidikan tidak bisa saling berkoordinasi sehingga proses
pembelajaran menjadi terhambat, dan tenaga kependidikan seperti apakah
yang dibutuhkan suatu sekolah dalam menunjang pendidikan yang ada.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
1
Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
(Yogyakarta : Grafindo Persada, 1993), Hal. 33-34
3
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisispasi dalam menyelenggarakan pendidikan.2
4
Menurut (Purwanto, 2007), Pembinaan atau pengembangan tenaga
kependidikan merupakan usaha mendaya-gunakan, memajukan dan
meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di
seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan (sekolah).
Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap
tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan
berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat
ditingkatkan. Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya
diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dan tuntutan
organisasi, atau karena adanya kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang di kalangan tenaga kependidikan itu sendiri.4
4
Purwanto, N. (2007). Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya. Lihat juga,
Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,” (Makalah yang dipresentasikan dari
Universitas Negri Padang: 2019), Hal. 2.
5
menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan social ekonomis
maupun kebutuhan social psikologi.
d) Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk
mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki
jabatan/posisi, baik karena kebutuhan-kebutuhan yang berorientasi
terhadap lowongan jabatan/posisi di masa yang kan datang.
e) Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang untuk
memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan
profesi, pemecahan masalah, kegiatan-kegiatan remedial,
pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan.
5
Prasetya Irawan dik, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Sekolah Tinggi
Administrasi LAN, 1997), h.91
6
pengembangan khususnya dalam tenaga kependidikan. Adalah sebagai
berikut:
a) Penentuan kebutuhan;
b) Penentuan sasaran;
c) Penetapan isi program;
d) Prinsip-prinsip belajar;
e) Pelaksanaan program; dan
f) Penilaian pelaksanaan program.6
Agar bisa menghasilkan tenaga kependidikan yang lebih
berkualitas tidak hanya diberlakukan pengembangan dan pembinaan saja
tapi dibutuhkan sebuah usaha improvisasi. Di mana usaha improvisasi ini
menjaga etos kerja semangat kerja dari para tenaga kependidikan. Oleh
karena itu diperlukan beberapa upaya seperti:
a) Seleksi
Selection” atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu
jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar
karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
b) Pemberian Kompensasi
Menurut Masyhud, tujuan pemberian kompensasi antara lain
adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan
efektifitas, motivasi, stabilitas serta disiplin karyawan.Pemberian
kompensasi berkaitan dengan pentingnya motivasi karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal.7
6
Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,
2002), h.186
7
Sultan Masyhud, Manajemen Profesi Kependidikan, (Yogyakarta: Kurnia kalam Semesta,
2014), Hal. 217.
7
c) Pengembangan karir
Betapapun baiknya suatu perencanaan karir yang telah dibuat
oleh seorang pekerja, rencana tersebut tidak akan terealisasi dengan
baik tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan
terprogram. Menurut Driyarkara, pengembangan karir adalah suatu
kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status
seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Pengembangan karir
diperlukan sebagai alat pemacu semangat dan penguji kualitas diri
seseorang.8
8
Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), Hal. 18.
8
guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik merupakan sebuah system pengelolaan
kinerja berbasis guru yang di buat untuk menilai mengevaluasi tingkat kinerja
guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal
yang berdampak pada peningkatan prestasi pesertadidik.
Tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah
sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru.
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasinya.
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.
7. Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya
rambu-rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini mencakup syarat
system evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi
dan perangkat pelaksanaan evaluasi.9
10
Marmoah, S. (2018). Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek (2nd
ed.). Yogyakarta: Deepublish. Lihat juga, Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga
Pendidik,”. Hal. 4.
9
a) Valid
Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen
tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan,
dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.
b) Reliable
Tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan
memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang
dievaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
c) Praktis
Dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relative mudah, dengan
tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa
memerlukan persyaratan tambahan.
1) Berdasarkan ketentuan
2) Berdasarkan kinerja
3) Berlandaskan dokumen PK Guru
4) Dilaksanakan secara konsisten
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
10
tenaga kependidikan adalah mereka yang mengabdi atau seluruh orang
yang membantu disuatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu dalam
pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan adalah segala usaha
yang dilakukan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang meiliki
kuliatas, mutu, etos kerja, keterampilan lebih, dan produktif yang bisa
mendukung agar terwujudnya segala tujuan dan harapan suatu lembaga
pendidikan yang dicita-citakan.
Sebagai akhir dari pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan dibutuhkan evaluasi terhadapat setiap programnya, agar
tetap terjaga capablelity kerja dari tenaga kependidikan, dan bisa
menyesuaikan dengan segala kondisi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
11
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
INA Rxiv. Lihat juga, Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,”
Driyarkara, 1980. Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Idris, Ridwan. 2014. Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya di
Sekolah. Makassar: Alauddin University Pres.
Irawan, Prasetya dik, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Sekolah Tinggi Administrasi LAN
Masyhud, Sultan. 2014. Manajemen Profesi Kependidikan. Yogyakarta:
Kurnia kalam Semesta
12
13