Anda di halaman 1dari 16

ADMINISTRASI TENAGA KEPENDIDIKAN

MAKALAH

Dipresentasikan di Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh:
Halit. Kalbahan
NIM: 050118.00039

Dosen:
Dr. Kidup Supriyadi, M.Pd

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)


Sekolah Ilmu Tarbiyah (STIT) AL-AMIN
BANTEN
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena


atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul: “Administrasi Tenaga Kependidikan”. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga,
sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan rekan-rekan dan saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Administrasi Pendidikan, dan
semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun Khasanah keilmuan.
Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan
agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Psikologi Perkembangan bapak Dr. Kidup
Supriyadi, M.Pd
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada para pembaca.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Tangerang, 7 Mei 2020

Halit. Kalbahan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 5
C. Tujuan Makalah........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Administrasi.......................................................................................... 6
B. Pengertian Tenaga Kependidikan........................................................................7
C. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan.................................8
1. Pembinaan Tenaga Kependidikan.................................................................9
2. Pengembangan Tenaga Kependidikan........................................................10
D. Evaluasi Tenaga Kependidikan...........................................................................12
c) Praktis......................................................................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN......................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang mana manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
haruslah bekerja sama dalam mencapai tatanan hidup yang sejahtera. Begitu
juga dengan pendidikan, bahwa manusia juga perlu berkerja agar pendidikan
dapat terus berjalan, kearah yang terang menderang. Karena hanyalah dengan
pendidikan, keperadaban manusia dapat terjaga keseimbangannya dan
menjaga martabat manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Dalam suatu usaha pendidikan dikenal dengan istilah pendidik dan
tenaga kependidikan. Dari dua hal itu adalah bagian yang sangat esensial
dalam terbentuknya suatu pendidikan yang bermutu, oleh karena itu dua
bagian ini haruslah diutamakan, disamping pendidik sebagai pelaku proses
pendidikan perlu di dorong oleh tenaga kependidikan agar proses pendidikan
dalam suatu lembaga pendidikan dapat berjalan secara konsisten. Tenaga
kependidikan bertugas agar proses pendidikan dapat terus berjalan tanpa ada
hambatan, bagaikan jalan tol yang memdahkan para pengendara tetap
berkendara dengan nyaman tanpa hambatan. Oleh karena itu, perlulah
pengembangan dan pembinaan tenaga kerja, karena kerap antara pendidik dan
tenaga kependidikan tidak bisa saling berkoordinasi sehingga proses
pembelajaran menjadi terhambat, dan tenaga kependidikan seperti apakah
yang dibutuhkan suatu sekolah dalam menunjang pendidikan yang ada.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang perlu dikembangan dalam menumbuhkan potensi tenaga


kependidikan dalam berkerja ?
2. Bagaimana implementasi dalam pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan ?

1
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam proses pendidikan


terutama kepada kualitas tenaga kependidikan.
2. Untuk meningkatkan mutu pendidikan disuatu lembaga pendidikan yaitu
sekolah.
3. Memberikan suatu kontribusi tentang bagaimana upaya menciptakan
tenaga kependidikan yang diperlukan .

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi

Administrasi dalam pengertian secara harfiah, kata “administrasi”


berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ada dan ministrare. kata ada
mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti
“ke” atau ”kepada”. Dan kata ministrare sama artinya dengan kata to serve
atau to conduct yang berarti ”melayani,membantu dan mengarahkan”. Dalam
bahasa inggris to administer berarti pula ”mengatur, memelihara dan
mengarahkan”. Jadi kata”administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai
suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,malayani,mengarahkan atau
mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan
yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta
mempersiapkan laporan. Fungsi administrasi, jika dihubungkan dengan
administrasi pendidik maka bisa diartikan bahwa hal ini merupakan upaya
peningkatan efektifitas guru, dosen dan lain-lain untuk mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.1

B. Pengertian Tenaga Kependidikan

UndangUndang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional


pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelanggaran pendidikan sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor,

1
Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
(Yogyakarta : Grafindo Persada, 1993), Hal. 33-34

3
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisispasi dalam menyelenggarakan pendidikan.2

Tenaga kependidikan adalah pegawai yaitu mereka yang memenuhi


syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan
yang berlaku.3

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah atau madrasah, pengawas


satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium teknisi, pengelolaan kelompok belajar dan tenaga kebersihan.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelanggaraan pendidikan yang termaksud
dalam tenaga kependidikan adalah:

1. Kepala satuan pendidikan


Yaitu orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk memimpin satuan pendidikan.
2. Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
penyelanggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik.

3. Tenaga kependidikan lainnya


Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan.

C. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan


2
Idris, Ridwan. 2014. Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya di Sekolah, Makassar,
Alauddin University Press. Hal. 53.
3
Soebagio Admodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Azdadirya
Jaya, 2000), h.5. 2 E. Mulyana, Manajemen Berbasis Sekolah, (Konsep, Strategi, dan
Implementasinya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h.42.

4
Menurut (Purwanto, 2007), Pembinaan atau pengembangan tenaga
kependidikan merupakan usaha mendaya-gunakan, memajukan dan
meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di
seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan (sekolah).
Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap
tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan
berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat
ditingkatkan. Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya
diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dan tuntutan
organisasi, atau karena adanya kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang di kalangan tenaga kependidikan itu sendiri.4

1. Pembinaan Tenaga Kependidikan

Kemendikbud (2012) Beberapa prinsip yang patut diperhatikan


dalam penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini yaitu:

a) Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk semua jenis


tenaga kependidikan baik untuk tenaga struktural, tenaga fungsional
maupun tenaga teknis penyelenggara pendidikan.
b) Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan tingkah
laku dalam rangka peningkatan kemampuan professional dan atau
teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya
masing-masing.
c) Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk mendorong
meningkatnya kontribusi setiap individu terhadap organisasi
pendidikan atau sistem sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk
penghargaan, kesejahteraan dan insentif sebagai imbalannya guna

4
Purwanto, N. (2007). Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya. Lihat juga,
Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,” (Makalah yang dipresentasikan dari
Universitas Negri Padang: 2019), Hal. 2.

5
menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan social ekonomis
maupun kebutuhan social psikologi.
d) Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk
mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki
jabatan/posisi, baik karena kebutuhan-kebutuhan yang berorientasi
terhadap lowongan jabatan/posisi di masa yang kan datang.
e) Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang untuk
memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan
profesi, pemecahan masalah, kegiatan-kegiatan remedial,
pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan.

Dalam upaya pengembangan tenaga kependidikan ini, peran dan


komitmen pimpinan sangat diperlukan. Karena tidak jarang aktivitas
pengembangan tersebut terhambat karena tidak adanya komitmen dan
pimpinan untuk mau mengembangkan stafnya. Dengan demikian kebutuhan
pengembangan staf senantiasa menjadi agenda penting yang dapat dijalankan
secara kooperatif antara pimpinan dengan pihak yang dipimpinnya.

Jadi, Pembinaan dilakukan pada hakikatnya ialah bahwa pembinaan ini


mengarahkan para tenaga kerja agar mereka bekerja sesuai dengan harapan
yang ada, dan berotientasi kepada pencapaian target.

2. Pengembangan Tenaga Kependidikan

Pengembangan tenaga kependidikan atau pegawai mempunyai


cakupan makna yang luas. Secara umum pengembangan pegawai dapat
didefinisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku pegawai
sedemikian rupa, sehingga pegawai-pegawai dapat menunjukkan kinerja
yang optimal dalam pekerjaannya.5
Dalam diberlakukannya pengembangan, perlu dilakukan suatu
usaha yang disebut sebagai strategi pengembangan. Strategi
pengembangan adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan

5
Prasetya Irawan dik, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Sekolah Tinggi
Administrasi LAN, 1997), h.91

6
pengembangan khususnya dalam tenaga kependidikan. Adalah sebagai
berikut:
a) Penentuan kebutuhan;
b) Penentuan sasaran;
c) Penetapan isi program;
d) Prinsip-prinsip belajar;
e) Pelaksanaan program; dan
f) Penilaian pelaksanaan program.6
Agar bisa menghasilkan tenaga kependidikan yang lebih
berkualitas tidak hanya diberlakukan pengembangan dan pembinaan saja
tapi dibutuhkan sebuah usaha improvisasi. Di mana usaha improvisasi ini
menjaga etos kerja semangat kerja dari para tenaga kependidikan. Oleh
karena itu diperlukan beberapa upaya seperti:
a) Seleksi
Selection” atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu
jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar
karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
b) Pemberian Kompensasi
Menurut Masyhud, tujuan pemberian kompensasi antara lain
adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan
efektifitas, motivasi, stabilitas serta disiplin karyawan.Pemberian
kompensasi berkaitan dengan pentingnya motivasi karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal.7

6
Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,
2002), h.186

7
Sultan Masyhud, Manajemen Profesi Kependidikan, (Yogyakarta: Kurnia kalam Semesta,
2014), Hal. 217.

7
c) Pengembangan karir
Betapapun baiknya suatu perencanaan karir yang telah dibuat
oleh seorang pekerja, rencana tersebut tidak akan terealisasi dengan
baik tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan
terprogram. Menurut Driyarkara, pengembangan karir adalah suatu
kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status
seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Pengembangan karir
diperlukan sebagai alat pemacu semangat dan penguji kualitas diri
seseorang.8

D. Evaluasi Tenaga Kependidikan

Dalam pendidikan, prosedur pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga


pendidik dilaksanakan dalam satu tahun sekali disetiap sekolah. Evaluasi
tersebut dilaksanakan oleh kepala sekolah atau seseorang atau panitia yang
ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
Tujuan pengelolaan tenaga pendidik atau kependidikan untuk system
sekolah yang berintegrasi dan dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan tujuan untuk menciptakan pendidikan yang efektif
dan efesien serta diharapkan tenaga pendidik dan kependidikan mampu
bersinergi dalam mencapai tujuan pendidikan dikarenakan kedua fungsi
tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Pengelolaan sudah mencangkup sistem manajerial, pembinaan dan
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Pembinaan dan
pengambangan yang dimaksud dan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan melalui berbagai program-
program yang telah diselenggarakan oleh sekolah guna meningkatkan
kopetensi pendidik dan kependidikan.
Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja

8
Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), Hal. 18.

8
guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik merupakan sebuah system pengelolaan
kinerja berbasis guru yang di buat untuk menilai mengevaluasi tingkat kinerja
guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal
yang berdampak pada peningkatan prestasi pesertadidik.
Tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah
sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru.
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasinya.
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.
7. Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya
rambu-rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini mencakup syarat
system evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi
dan perangkat pelaksanaan evaluasi.9

Menurut Marmoah, syarat-syarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik


diperlukan untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-
syarat tersebut antara lain:10
9
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. INA Rxiv. Lihat juga,
Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,”. Hal. 3.

10
Marmoah, S. (2018). Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek (2nd
ed.). Yogyakarta: Deepublish. Lihat juga, Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga
Pendidik,”. Hal. 4.

9
a) Valid
Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen
tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan,
dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.
b) Reliable
Tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan
memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang
dievaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
c) Praktis
Dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relative mudah, dengan
tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa
memerlukan persyaratan tambahan.

Prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik


digunakan agar hasil pelaksanaan dan evaluasi kinerja tenaga pendidik
dapat dipertanggung jawabkan. Adapun prinsip-prinsipnya diantaranya:

1) Berdasarkan ketentuan
2) Berdasarkan kinerja
3) Berlandaskan dokumen PK Guru
4) Dilaksanakan secara konsisten

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Salah satu aspek yang menetukan berhasil atau tidaknya suatu


proses pendidikan adalah keselarasan antara pendidik dengan tenaga
kependidikan, dimana pendidik melakukan proses pendidikan, sedangkan

10
tenaga kependidikan adalah mereka yang mengabdi atau seluruh orang
yang membantu disuatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu dalam
pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan adalah segala usaha
yang dilakukan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang meiliki
kuliatas, mutu, etos kerja, keterampilan lebih, dan produktif yang bisa
mendukung agar terwujudnya segala tujuan dan harapan suatu lembaga
pendidikan yang dicita-citakan.
Sebagai akhir dari pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan dibutuhkan evaluasi terhadapat setiap programnya, agar
tetap terjaga capablelity kerja dari tenaga kependidikan, dan bisa
menyesuaikan dengan segala kondisi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan


Teknologi dan Kejuruan. Yogyakarta : Grafindo Persada,

Admodiwirio, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:


PT. Azdadirya Jaya

11
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
INA Rxiv. Lihat juga, Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,”
Driyarkara, 1980. Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Idris, Ridwan. 2014. Manajemen Pendidikan dalam Aplikasinya di
Sekolah. Makassar: Alauddin University Pres.
Irawan, Prasetya dik, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Sekolah Tinggi Administrasi LAN
Masyhud, Sultan. 2014. Manajemen Profesi Kependidikan. Yogyakarta:
Kurnia kalam Semesta

Mulyana, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah, (Konsep, Strategi, dan


Implementasinya). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Marmoah, S. (2018). Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan
Praktek (2nd ed.). Yogyakarta: Deepublish. Lihat juga, Larasati, “Administrasi
Pendidik dan Tenaga Pendidik,”

Purwanto, N. 2007. Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya. Lihat


juga, Larasati, “Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik,” Makalah yang
dipresentasikan dari Universitas Negri Padang: 2019

Sondang P.Siagian, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Penerbit Bumi Aksara

12
13

Anda mungkin juga menyukai