Disusun Oleh :
Nama : NIM :
Yuni Dwi Fitriyani :
Juju Juhati :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan tepat pada waktunya.Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata
Manajemen pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang mengetahui tentang manajemen tenaga pendidik dan kependidikan. Saya ucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Setiana M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen
pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan pada
bidang manajemen pendidikan. Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami meminta kritik dan saran diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Dan kami
berharap semoga para pembaca dapat menambah pengetahuan dari maklah yang kami buat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
A. Devinisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan..................................................
B. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan.........................................................................................
C. Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.....................................................
D. Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan..............................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan
strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik
(guru, dosen, pamong belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia
tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan,
atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang tidak dapat
digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai
pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan (kepala
sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Isu
klasik yang selalu muncul selama ini ialah : usaha apayang paling tepat untuk meningkatkan
mutu pendidikan melalui peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan? Oleh
karenanya penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan
tenaga kependidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
2. Apa saja Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan?
3. Apa Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
4. Apa saja Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
C. Tujuan
1. Memahami Definisi Manajemen Pendidik dan Kependidikan.
2. Mengetahui Jenis-Jenis Pendidik dan Kependidikan.
3. Mengetahui dan Memahami Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Mengetahui Apa saja Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Definisi menejemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris, management yang dikembangkan dari kata to
manage, yang artinya mengatur/ mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia
maneggio yang diadopsi dari Bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang
artinya tangan.
Konsep manajemen tidaklah mudah untuk didefinisikan. Berikut definisi manajemen
menurut para ahli:
a. Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
1. planning (perencanaan);
2. organizing (pengorganisasian);
3. actuating (pelaksanaan); dan
4. controlling (pengawasan).
b. Sedangkan menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen,meliputi :
1. planning (perencanaan);
2. organizing (pengorganisasian);
3. commanding (pengaturan);
4. coordinating (pengkoordinasian); dan
5. controlling (pengawasan).
c. Sementara itu, Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel mengemukakan lima fungsi
manajemen, mencakup :
1. planning (perencanaan);
2. organizing (pengorganisasian);
3. staffing (penentuan staf);
4. directing (pengarahan); dan
5. controlling (pengawasan).
d. Selanjutnya, L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu :
1. planning (perencanaan);
2. organizing (pengorganisasian);
3. staffing (penentuan staf);
4. directing (pengarahan);
5. coordinating (pengkoordinasian);
6. reporting (pelaporan); dan
7. budgeting (penganggaran).
e. Menurut Heidrachman Ranupandojo dan Fuad Husnan dalam bukunya yang
berjudulManajemen Personalia, mengemukakan 7 komponen manajemen, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan dan pengawasan dari pengadaaan
4. Pengembangan
5. Pemberian kompensasi
6. Pengintegrasian
7. Pemeliharaan tenaga kerja
2. Definisi pendidik
Menurut UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat,terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir yang dikemukan oleh Sulistiyorini di dalam
bukunya, pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik,
baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi pikomotorik .
Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak didik yang memberikan santapan
jiwa dengan ilmu pembinaan akhlak mulia, dan meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik
mempunyai kedudukan yang tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam hadits Nabi
Muhammad saw. bahwa:
“Tinta seorang ilmuwan (ulama) lebih berharga ketimbang darah seorang syuhada”
Sedangkan menurut Hartati Sukirman, tenaga kependidikan dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:
1. Tenaga Pendidik pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan pendidikan yang
melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan (proses) pendidikan, mikro ataupun
makro. Adanya tenaga pendidik selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat
membimbing anak didiknya.
Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Pengajar
Pengajar adalah personil yang secara legal profesional bertugas melaksanakan
kegiatan pendidikan. Pengajar tidak hanya dikonotasikan sebagai pemberi materi
pelajaran saja, melainkan utuh sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya
dilakukan melalui materi pelajaran tertentu.
b. Pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan
yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang bermasalah secara psikologis-
rohaniah atau sosial.
c. Supervisor Pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Tenaga Administrator
Administrator pendidikaan merupakan personil yang bertugas melaksanakan
kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Personil yang meiliki
wawasan pendidikan yang luas dan kemampuan administratorial pengelolaan
penyelenggaraan pendidikan.
Kelompok administrator tersebut meliputi:
1. Perencana pendidikan professional
2. Pengembang kurikulum Pendidikan
3. Peneliti dan pemngembang Pendidikan
4. Perancang sarana dan media Pendidikan
e. Tenaga teknisi Pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan melalui
pendekatan kondisional ( fasilitas dan layanan khusus).
Tenaga teknisi pendidikan ini dapat meliputi:
1. Pustakawan Pendidikan
2. Petugas pusat sumber belajar
3. Laboran-pendidik
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu
sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat
bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
2. Rekruitmen Pegawai
Rekrutmen pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada
suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Gorton sebagaimana dikutip oleh
Ibrahim Bafadal dan dikutip kembali oleh Mujamil Qomar mengatakan bahwa :
“Tujuan rekrutmen pegawai adalah menyediakan calon pegawai yang betul-betul baik
(surplus of candidates) dan paling memenuhi kualifikasi (most qualified and
outstanding individuals) untuk sebuah posisi.
Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
pengertian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 mengatur standar
kompetensi dan kualifikasi kepala sekolah sebagai berikut:
a. Kualifikasi umum kepala sekolah
1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV)
kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi.
2. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56
tahun.
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-
kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA.
4. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
b. Kualifikasi khusus kepala sekolah SD/MI Kepala Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:
1. Berstatus sebagai guru SD/MI;
2. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
3. Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.
c. Kompetensi Kepala Sekolah SD/MI Kompetensi yang harus dimiliki oleh
kepala sekolah, sebagai berikut:
1. Kompetensi Kepribadian
Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlakmulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah/ madrasah
Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah/ madrasah.
Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah/ madrasah.
Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2. Kompetensi Manajerial
Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
Mengembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan
kebutuhan.
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah/ madrasah secara optimal.
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/ madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumberdaya
manusia secara optimal.
Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
Mengelola hubungan sekolah/ madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/
madrasah.
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Mengelola keuangan sekolah/ madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Mengelola ketatausahaan sekolah/ madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.
Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/
madrasah.
Mengelola sistem informasi sekolah/ madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/ madrasah.
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/
madrasah.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/ madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/ madrasah.
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/ madrasah.
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/
jasa sekolah/ madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Kompetensi Sosial
Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/ madrasah
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
d. Standar Kompetensi dan Kualifikasi Guru
Standar Kompetensi dan kualifikasi guru sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut:
1. Kualifikasi Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV)atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/
PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2. Kompetensi Guru : a. Kompetensi Pedagogiek, b. Kompetensi Kepribadian.
c. Kompetensi Sosial, d. Kompetensi Profesional.
e. Standar Kompetensi dan kualifikasi Tenaga Administrasi dan Perpustakaan.
Kompetensi dan kualifikasi tenaga Administrasi telah diatur denganPeraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, sedangkan Standar
Kompetensi Dan Kualifikasi Tenaga Perpustakaan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008.
f. Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Layanan Khusus.
Diantaranya: Laborat, Penjaga Sekolah, Tukang Kebun, Tenaga Keamanan,
Pengemudi dan Pesuruh. Standar kompetensi dan kualifikasi jenis tenaga ini
disesuaikan dengan aturan yang berlaku dan dilakukan pembinaan professional.
5. Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian tenaga kependidikan atau pegawai merupakan fungsi personalia yang
menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personel dari hak dan kewajiban
lembaga sebagai tempat bekerja dan sebagai pegawai.
Adapun E. Mulyasa mengidentifikasi sebab-sebab pemberhentian atau pemutusan
tenaga kependidikan atau pegawai yang secara umum dapat dikelompokkan dalam tiga
jenis berikut:
a. pemberhentian atas permohonan sendiri, misalnya karena pindah lapangan
pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki nasib.
b. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah dapat dilakukan dengan beberapa alasan
berikut:
1. Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
2. Perampingan atau penyederhanaan organisasi.
3. Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak pensiun
harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun.
4. Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.
5. Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga di hukum penjara atau
kurungan.
6. Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.
c. Pemberhentian karena alasan lain. Hal ini disebabkan oleh yang bersangkutan
(tenaga kependidikan atau pegawai) meninggal dunia, hilang, habis menjalani cuti
di luar tanggungan lembaga atau negara dan tidak melaporkan diri pada pihak
berwenang serta telah mencapai batas usia pensiun.
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis
terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan
nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang daridimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru,
dosen, pamong belajar, instruktur,tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap
dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Untuk memahami konsep manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan, kita terlebih dahulu harus mengerti arti manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan. Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak dikemukakan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Manajemen tenaga
pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harusdilakukan mulai dari tenaga pendidik
dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui
proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidikan dan latihan atau pengembangan dan pemberhentian.
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan manajemen sumber
daya manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan manajemen SDM lebih
mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal,
produktif, kreatif, dan berprestasi.
B. Saran
Penulis menyarankan agar pemerintah memperhatikan secara serius dan berkala pada aspek
manajemen pendidikan ini, karena dari pendidikanlah landasan kemajuan bangsa Indonesia
ini, manajemen pendidikan mengatur manusia-manusia (tenaga pendidik) yang berada di
dalamnya.