Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

URGENSI PENERAPAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Oleh:
Rhahmadanny
NIM. 1951600003
Semester 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt,karena atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kita semua di beri kesehatan, keselamatan iman, ihsan dan islam seperti
sekarang ini, yang kedua kalinya salawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad saw, karena atas perjuangan beliaulah sehingga kita semua dapat
menikmati islam secara kaffah seperti sekarang ini. terima kasih kepada ibu dosen yang telah
memberi kesempatan kepada kami sehingga kami dapat membuat tugas makalah ini dengan
judul ‘Urgensi penerapan manajemen pendidikan di sekolah’ di dalam makalah ini semoga
dapat membantu menambah wawasan,serta ilmu pengetahuan mahasiswa terhadap ilmu dari
manajemen administrasi yang ada di setiap sekolah.

Sukoharjo, 23 Maret 2022

Penulis……….
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi..............................................................................................................................I
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................................II
a. Rumusan Masalah....................................................................................................
b. tujuan ......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
a. Pengertian Manajemen Pendidikan.........................................................................
b. Fungsi manajemen pendidikan................................................................................
c. Faktor-faktor manajemen pendidikan......................................................................
d. Prinsip manajemen pendidikan................................................................................
e. Urgensi manajemen bagi pendidikan.......................................................................
f. Kedudukan manajemen dalam pendidikan..............................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................III


a. Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyitir pernyataan Max Ways wartawan senior majalah bisnis jika abad 19
merupakan abad industri, maka abad 20 adalah abad manajemen (Hadi Satyagraha,
2013: 7) dalam sejarah ilmu pengetahuan, tidak akan ditemukan ilmu pengetahuan
yang berkembang pesat dan begitu mudah diterima seperti manajemen. Sebagai
disiplin ilmu sejak pertama kali digulirkan pada akhir abad 19, manajemen telah
mengokohkan peran dan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia dan
organisasi. Melalui manajemen berbagai organisasi kemasyarakatan- organisasi
ekonomi, organisasi sosial, dan organisasi politik—dapat memaksimalkan perannya
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik (Hadi
Satyagraha, 2013 : 10)
Gambar 1. Manusia, Organisasi, dan Manajemen

B. Rumusan Masalah
1. apa Pengertian Manajemen Pendidikan.
2. bagaimana Fungsi manajemen Pendidikan.
3. apa saja faktor-faktor manajemen pendidikan.
4. bagimana prinsip manajemen Pendidikan.
5. Bagaimana peran urgensi manajem bagi pendidikan
C. Tujuan
1. memahami tentang pengertian manajemen Pendidikan.
2. mengetahui fungsi-fungsi manajemen Pendidikan.
3. memahami faktor-faktor manajemen Pendidikan.
4. mengetahui prinsip manajemen Pendidikan.
5. mengetahui urgensi manajemen bagi Pendidikan
6.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Jika ditinjau dari segi bahasa, manajemen berasal dari kata, ‘to manage’ yang berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. sedangkan dari terminologisnya,
manajemen sulit didefinisikan secara tepat. sebab, terdapat begitu banyak ahli yang
memberikan pengertian terhadap manajemen dan definisi mereka sering kali berbeda-beda,
bahkan tidak ada definisi yang telah diterima secara umum.
Pengertian manajemen bisa sangat luas, sehingga tidak ada definisi yang di gunakan
secara konsisten oleh semua orang sebagai bahan komparasi. ada beberapa pendapat ahli
tentang pengertian manajemen. John D. Millet memberi pengertian manajemen sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah di organisasi
dalam kelompok-kelompok formal untuk mencapai tujuan yang di harapkan.sedangkan
menurut stoner dan freeman mengemukakan bahwa manajemen merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manajemen yang didefinisikan sebagai suatu proses, adalah cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan. proses tersebut berupa kegiatan-kegiatan dalam manajemen (tidak ada
kesepakatan dari para ahli dalam menentukannya), seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atau pengawasan. Definisi tersebut menunjukan bahwa
manajemen di lakukan untuk mencapai tujuan. Dari berbagai definisi manajemen tersebut
dapat di jelaskan bahwa Manajemen pendidikan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,dan pengendalian usaha-usaha personal pendidikan dalam
mendayungkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan .
Manajemen pendidikan juga merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relative masih
muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. istilah lama yang sering
digunakan adalah ‘administrasi’.
B. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan

Sebagai fungsi manajemen pada umunya manajemen pendidikan juga memiliki fungsi
yang sama yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
1. perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan pekerjaan yang
harus dilakukan oleh suatu kelompok demi tercapainya tujuan yang telah digariskan.
perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, termasuk pemilihan
alternative keputusan. perencanaan pendidikan ialah proses pemikiran yang sistematis
dan analisis rasional (mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya,
siapa pelaksanaannya, mengapa hal itu harus dilakukan, dan kapan suatu kegiatan
dilaksanakan?) untuk mengingatkan mutu pendidikan agar lebih efektif dan efisien,
sehingga proses pendidikan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pembagian kerja ke dalamtugas-tugas yang
lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, mengalokasikan sumberdaya, dan mengkoordinasikannya dan
efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan
Pengarahan (directing) ditujukan untuk membimbing bawahan agar menjadi
pegawai (staf) yang mempunyai pengetahuan dan keahlian memadai, serta bisa
bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
pada dasarnya beberapa hal seperti motivasi, komunikasi, dinamika
kelompok,kepemimpinan.
4. Pengawasan (supervisi)
pengawasan sangat diperlukan untuk melihat dan mengevaluasi sejauh mana
hasil yang tercapai. istilah pengawasan juga bisa diartikan atau di samakan dengan
pendalian, yang diperlukan untuk memastikan bahwa suatu aktivitas atau kegiatan
dapat barjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Secara umum, proses pengawasan atau pengendalian ini terdiri dari tiga tahap
yakni:
a. Menetapkan standar-standar pelaksanaan pekerjaan
b. Pengukuran hasil atau pelaksanaan pekerjaan
c. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar
dan rencana
C. Faktor-faktor Manajemen Pendidikan
a. SDM Pendididkan
sumber daya manusia pendidikan adalah seluruh manusia (orang) yang terlibat
dalam aktivitas pendidikan dan mempengaruhi kegiatan manajemen yang ada
dalam organisasi tersebut. SDM pendidikan biasanya terdiri dari
pimpinan/kepala sekolah, guru/pendidik, peserta didik, tenaga administrasi
dan lain sebagainya.
b. pembiyayaan
pembiyayaan pendidikan adalah kemampuan internal sistem pendidikan untuk
mengelola dana-dana pendidikan secara efisien.
c. sarana dan prasarana
pasal 1 ayat 23 undang-undang sistem pendidikan nasional menjelaskan
bahwa sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan
dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidikan,
masyarakat, dana dan prasarana pendidikan. sarana pendidikan adalah segala
sarana fisik yang mendukung kegiatan pendidikan. prasarana pendidikan
seperti bangunan sekolah, dan alat perabotan sekolah (suryosubroto,2004:114.
d. teknologi informasi
perkembangan teknologi di bidang informasi memberikan peluang untuk
memanfaatkan semaksimal mungkin inovasi-inovasi teknologi
informasi,sehingga timbulnya masyarakat ilmiah (scientific society) antara lain
disebabkan oleh adanya revolusi di bidang teknologi informasi.
D. Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan
sebagai berikut :
a. memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja.
b. mengokoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
c. memberikan tanggung jawab pada personel sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
d. mengenal secara baik factor-faktor psikologi manusia.
e. relativitas nila-nilai.
E. Urgensi Manajemen bagi Pendidikan
Peran manajemen mutu pendidikan dewasa ini semakin diakui, bahkan dianggap
sebagai jantungnya pendidikan. Munif Chatib pelopor dan penggerak “Sekolahnya
Manusia” menyatakan, bahwa dalam suatu intitusi sekolah, apapun jenjangnya
terdapat hal yang paling penting, yaitu manajemen sekolah yang menjadi jantungnya
(Munif Chatib, 2013: 35). Sebagaimana dalam kehidupan manusia, jantung
merupakan pusat kehidupan. Dengan demikian, manajemen sekolah menjadi unsur
yang terpenting dalam kegiatan sekolah.
Di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan bermutu, sejak era tahun 1990
pemerintah mulai memberikan perhatian pada upaya pergeseran orientasi
pembaharuan pendidikan dengan lebih menfokuskan pada penataan manajemen
pendidikan ini, terutama penguatan manajemen sekolah (Arismunandar,makalah
2004). Bahkan di negara yang lebih maju, jauh sebelum itu perhatian pada perlunya
manajemen pendidikan dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan sudah
dilakukan. Munculnya gerakan “sekolah baik” pada tahun 1970-an (N Postman & C
Weingartner,1973), “sekolah unggul” pada tahun 1980-an (W.W Wayson, & B.M
Mitchell,1988), dan “sekolah efektif” pada tahun 1990-an , (H.Silver, 1994)
menunjukkan besarnya perhatian terhadap proses dan sistem manajemen
persekolahan.
Rosnani Hashim menyebutkan bahwa salah satu pilar untuk mendukung
pembangunan bangsa ialah dengan mensukseskan dan mengefektifkan sistem
pendidikan. Dan dari banyak studi menyebutkan bahwa pendidikan yang efektif dan
sukses didukung penerapan manajemen yang baik. Hal demikian seperti studi
terhadap 300 sekolah yang dilakukan oleh Berman dan Mc Laughlin, bahwa
kesuksesan sekolah yang menjadi sampel studinya lebih dominan karena didukung
oleh kepala sekolah sebagai manajer pendidikan (Rosnani Hashim, 2012: 162).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, keberadaan manajemen dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan merupakan hal yang urgen dan mendesak. Melalui
manajemen ini, setiap proses pendidikan akan dapat dipertanggungjawab-kan dan
diikuti setiap detail proses kegiatannya. Manajemen pendidikan juga telah dijadikan
indikasi bagi mutu pendidikan dalam setiap jenjang Pendidikan.
F. Kedudukan Manajemen dalam Pendidikan
Manajemen Pendidikan merupakan terapan dari ilmu manajemen pada dunia
pendidikan (Nawawi Hadari,1997). Hal demikian merupakan bagian perkembangan
ilmu dan teknologi manajemen sesuai dengan orientasi para ilmuwan pada pengaturan
dan keteraturan pengelolaan pendidikan, sehingga lahir manajemen pendidikan
(Makmur,2008: 100). Disamping itu, manajemen pendidikan juga merupakan bentuk
bukti bahwa ilmu dan teknologi manajemen berkembang dalam pemikiran (mind)
manusia yang diperkuat dengan kemampuan berpikir (the knower) dari seluruh
fenomena yang diperoleh dari pengalaman individu dan kemampuan menalar (the
knowing) dalam memberikan argumentasi atau penjelasan terhadap fenomena yang
diperoleh dari pengalaman oleh manusia yang bersangkutanManajemen pendidikan
merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari sudut pandang kerjasama dalam
proses mencapai tujuan pendidikan (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2011:
10). Proses kerjasama tersebut melibatkan secara penuh konstribusi berbagai aspek
yang dipandang perlu dan positif dalam usaha mencapai keberhasilan tersebut,
melalui harmonisasi sedemikian rupa material—seperti uang dan fasilitas, spiritual—
seperti keyakinan dan nilai nilai, ilmu pengetahuan—seperti ilmu dan teknologi,
maupun manusia atau human. Penggunaan berbagai sumberdaya tersebut dilakukan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas pendidikan dari sudut
pandang proses kerjasama antar manusia dalam mengembangkan potensi peserta
didik melalui perubahan sikap dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan, secara efektif dan efisien .

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen pendidikan diakui sebagai salah satu aspek terpenting dalam pendidikan dewasa
ini.Hal demikian karena manajemen pendidikan telah menjadi aktivitas penopang mutu
pendidikan, bahkan telah menjadi ciri dan indikasi dari mutu pendidikan itu sendiri.Sekalipun
manajemen pendidikan, bukan unsur utama pendidikan, tetapi pendidikan bermutu seringkali
diukur dari aktivitas manajemen pendidikan ini.Oleh karena itu, manajemen pendidikan yang
baik perlu diupayakan sebagai ikhtiyar mengembangkan mutu pendidikan. Keberadaan
konsep dan praktik manajemen pendidikan dewasa ini dirasakan perlu ada sentuhan baru.Hal
demikian karena manajemen pendidikan merupakan ilmu terapan manajemen dalam dunia
pendidikan. Sebagai ilmu yang berkembang dari dunia bisnis, norma dan etika keilmuan
manajemen tidak dapat dipisahkan dari motif-motif ekonomi, hubungan manusiawi, dan
aspek-aspek organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar. 2004. Peranan Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
Makalah Disajikan dalam Seminar Internasional Manajemen Pendidikan Yang Efektif dalam
Mencapai Keunggulan Mutu Pendidikan, ISMaPI, Jakarta, 29-31 Agustus 2004.

Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara.
Bandung: Kaifa Learning. Cet. XI.
Hadari, Nawawi. 1997. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, Cet. XIV.

Hashim, Rosnani. 2012. Educational Management from Islamic Perspective, dalam Proceeding
International Annual Conference on Islamic Educational Management. Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.

Kompri, S.Pd.,M.Pd.I ‘Manajemen Pendidikan 1’ Pt ALFABETA Bandung.hlm 113-115.

Makmur. 2008. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.


Mohamad Mustari, Ph.D. Manajemen Pendidikan (Jakarta; Pt RajaGrafindo Persada hlm 1.

Postman, N. & Weingartner, C. 1973.The School Book: For People Who Want to Know What All The Hollering is
about. New York: Delacorte Press.

Satyagraha, Hadi. 2013. The Case Method: Mendidik Manajer Ala Harvard, Jakarta: Penerbit Erlangga.

S.Shoimatul Ula, ‘’ Buku pintar teori-teori manajemen pendidikan efektif ‘’ Pt Berlian sampangan Gg. perkutut
No.325-B hlm.14-23.

Silver, H. 1994.Good Schools, Effective Schools: Judgment and Their Histories. London: Cassell.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wayson, W.W..Mitchell, B.M., Pinnel, G.S. & Landis, D. 1988.Up From Exellence: Impact of The Exellence
Movement on Schools., Bloomington. Indiana: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Anda mungkin juga menyukai