PENDAHULUAN
"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikianpula) para
malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan
selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (TQS. Ali Imran: 18)
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya
itu telah rusak binasa. Maka maha suci Allah yang mempunyai arasy dari apa
yang mereka sifatkan. (TQS. Al Anbiya: 22 )
Dari sini dapat kita lihat bahwa beriman kepada Allah SWT terwujud dalam
empat perkara: Beriman kepada Wujud Allah,Beriman kepada Rububiyah
Allah,Beriman kepada Uluhiyah Allah ,Beriman kepada Asma dan shifat Allah.
Dari keempat perkara tersebut hanya tiga perkara yang diuraikan dalam makalah
ini yaitu :
1. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam hal
penciptaan,pemeliharaan,pengaturan rizki,dan pengaturan kehidupan.
Rububiyah adalah kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama Allah SWT,
yaitu Rabb. Nama ini mempunyai beberapa arti, antara lain: al-Murabbi
(pemelihara), al-Nashir (penolong), al-Malik (pemilik), al-Mushlih (yang
memperbaiki), al-Sayyid (tuan) dan al-Wali (wali). Dan dalam terminologi syariat
Islam, istilah Tauhid Rububiyah berarti: Percaya bahwa hanya Allah-lah satu-
satunya Pencipta, Pemilik, pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya Ia
menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-
Nya. (DR. Ibrahim bin Muhammad, hal. 141-142)
2. Tauhid Asma dan Sifat
Pengertian dari Tauhid Asma dan Sifat adalah mempercayai bahwa hanya Allah
yang memiliki segala sifat kesempurnaan dan terlepas dari sifat tercela atau dari
segala kekurangan.Atau lbih jelasnya lagi mengesakan Allah dengan nama-nama
Allah dan sifat-sifatNya . (Ensiklopedi Islam, jild. V, hal. 92) Atau menetapkan
asma dan sifat Allah berdasarkan apa yang ditetapkan oleh Allah untuk diri-Nya
di dalam Al Quran maupun sunnah Rasul-Nya. (DR. Abdul Aziz, hal. 24).
3. Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah merupakan salah satu cabang Tauhid dari tiga macam Tauhid
yang ada, yaitu mempercayai bahwa hanya kepada Allah-lah manusia harus
bertuhan, beribadah, memohon pertolongan, tunduk, patuh, dan merendah serta
tidak kepada yang lain. Makna Uluhiyah adalah mengakui bahwa hanya Allah lah
Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. (DR. Abdul Aziz bin M.
Alu Abdullatief, hal. 13).Tauhid Uluhiyah merupakan ujung ruh Al Quran, yang
karenanya para Rasul diutus, yang karenanya ada pahala dan siksa, dan karenanya
keikhlasan beragama kepada Allah terealisasi. (Ibnu Taimiyah, Menghindari
pertentangan Wahyu dan Akal, hal. 30). Ayat al Qur'an yang menerangkan tentang
Tauhid jenis ini adalah:
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar
kamu tidak menyembah setan, Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus." (TQS. Yasin: 60 -
61)
A. Kesimpulan
Dari yang telah teruraikan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tauhid merupakan
inti pokok agama islam sebagai pengakuan umat islam terhadap pencipta yang
mutlak dan tidak ada yang dituju selainya.Untuk itu dalam firman Allah dan sabda
Nabi Muhammad SAW dikatakan :
orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman(syirik), mereka itulah oarng yang mendapat keamanan. Mereka itu
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An-nam:82)
Rosullullah bersabda,
Allah taala berfirman, Wahai anak Adam, seandainya enkau datang kepada-Ku
dengan membawa dosa sepenuh jagad, lantas engkau menemuiku dalam keadaan
tidak menyekutukan-Ku dengan suatu apa pun, maka Aku akan memberimu
ampunan sepenuh jagad itu pula, (HR.Tirmidzi 3540)
B. Saran
Semoga setelah mempelajari dan memahami pembahasan ini kita dapat
mengambil hikmah betapa pentingnya ajaran tauhid ini bagi umat islam dan
merupakan faktor terpenting untuk mengembalikan kejayaan islam pada umat ini..
Untuk itu, kita sebagai generasi penerus perjuangan Islam harus berusaha sekuat
tenaga untuk mengimplementasikan konsep tauhid dalam semua segi kehidupan
kita. Pada akhirnya kita berharap dan berdo'a kepada Allah SWT supaya
mengembalikan kejayaan ummat ini dengan konsep tauhid yang kita amalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Surin. 1979. Terjemah & Tafsir Al-Qur'an. Bandung: Penerbit Fa.
Sumatra.
Tim Penyusun Kamus. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fauzan, Abd. Fauzan. 1998 at-Taliq al-mukhtashar al-Mufid 'ala kitabi at-Tauhid
lissyaikh muhammad ibn 'abdul Wahhab. Ponorogo : Darussalam Press
Musa, Prof. Dr. M. Yusuf. 1961 Islam suatu kajian komprehensif (Terj.). Jakarta:
Rajawali Press.
2002 Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi
Abdul Latief, M. Alu, DR. Abdul Aziz. 1998 Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat
Lanjutan, Jakarta: Darul Haq.
Taimiyah, Ibnu. 2004 Menghindari Pertentangan Akal dan Wahyu. Malang:
Pustaka Zamzami.
Al-Faruqi, Ismail R dan Lois Lamiyah. 1998. Atlas Budaya Islam, Menjelajah
Khazanah Peradaban Gemilang (terjemahan). Bandung: Mizan.