oleh : Rusdi
PENDAHULUAN
rasa ingin tahu terhadap apa dan mengapa telah tercipta segala yang ada di depannya. Dalam
naluri mereka mulai bertanya “ dari mana semua ini berasal dan akan kemana itu berakhir?
Pertanyaan itulah yang kemudian tercatat dalam al-Quran, yang pada akhirnya membawa
Nabi Ibrahim as. ke jalan untuk menemukan Rabbnya. Ayat tersebut ialah surat al-An’am
“Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, ‘inilah
Tuhanku’, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, ‘Saya tidak suka kepada yang
tenggelam’,. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, ‘Inilah Tuanku’. Tetapi
setelah bulan itu terbenam, dia berkata, ‘sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilah akulah termasuk orang yang sesat’. Kemudian tatkala dia melihat
matahari, Dia berkata, ‘Inilah Tuhanku’ inilah yang lebih besar’. Maka tatkala matahari
terbenam, Dia berkata, ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
langit dan bumi, dengan cendrung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan’. Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata
‘apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah member
petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang
kamu persekutukan dengan Allah, kecuali dikala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari
malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka, apakah kamu tidak
Ayat di atas menjadi sebuah bukti bahwasanya Tauhid merupakan sebuah misi risalah
yang hendak dicapai oleh Nabi Ibrahim as sehingga pada akhirnya dia beriman kepada Allah
yang Esa, dan meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain-Nya. Misi risalah itulah yang juga
diemban oleh Nabi Muhammad saw dan juga para Nabi lainnya. Sebagaimana firman Allah
dalam al-Qurandalam surat al-Anbiya ayat 25 : “Dan tidaklah Kami mengutus seorang Rasul
pun sebelum engkau (Muhammad) melainkan kami wahyukan kepadanya ‘Bahwa tiada
bagian yang pertama dan utama oleh semua agama khususnya agama samawi. oleh
karenanya, sangat penting sekali untuk diketahui tentang “apa sebenarnya Fungsi atau
manfaat ilmu Tauhid bagi kehidupan manusia?” sehingga dijadikan sebuah tujuan utama dari
Dalam makalah ini, penulis akan membahas secara singgkat tentang fungsi tauhid
tersebut dalam kehidupan umat manusia, dengan harapan bisa bermanfaat khususnya bagi
Meskipun inti pembahasan dari makalah ini ialah tentang Fungsi atau Manfaat ilmu
Tauhid dalam kehidupan, namun terlebih dahulu kami akan menjelaskan terlebih dahulu
tentang pengertia Tauhid, hal itu yang menurut penulis akan lebih memudahkan dalam
Sementara para ulama medefesikan tauhid berbeda, tetapi perbedaan itu hanyalah pada
redaksi atau kalimat yang digunakan, sedangkan substansinya sama. Seperti Syekh
Muhammad Abduh mengatakan bahwa “Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang
wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-
Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Juga
membahas tentang rasul-rasul Alah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh
dihubungkan (dinisbatkan) kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkan kepada
mereka.”
Sementara Affandi al-Jasr mengatakan, ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-
hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan. selain itu
Prof.M.Thahir A.Muin memberikan difinisi : Tauhid ialah ilmu yang menyelidiki dan
membahas soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusan-
Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat untuk
Disamping itu, masih banyak difenisi lain yang dikemukakan para ahli tentang ilmu
tauhid tersebut. Hal itulah yang memberi sebuah gambaran bahwa nampaknya belum ada
kesepakatan di antara para ahli mengenai difenisi dari ilmu tauhid. Akan tetapi, dari difenisi-
difenisi yang diberikan para ahli tersebut, setidaknya dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
ilmu tauhid ialah ilmu yang berghubungan dengan masalah ketuhanan (Allah), rasul atau
Sejalan dengan perkembangan ruang lingkup pembahasan ilmu ini, maka terkadang
ilmu tauhid ini dinamai pula ilmu teologi, ilmu ushuluddin, ilmu aqaid, dan ilmu ketuhanan.
Dinamai ilmu teologi karena ilmu ini juga membahas tentang bagaimana mempertahankan
orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan yang bertentangan dengan dalil. Selain itu,
pada intinya ilmu teologi ini juga berhubungan dengan masalah ketuhanan. Selanjutnya
dinamai ilmu ushuluddin, karena ilmu ini membahas pokok-pokok keagamaan yaitu
keyakinan dan kepercayaan kepada tuhan, dinamai ilmu aqa’id, karena dengan illmu ini
seseorang diharapkan agar meyakini dalam hatinya secara mendalam dan mengikatkan
Dari pembahasan di atas tampak bahwa; pada intinya ilmu tauhid ialah ilmu yang
berbicara tentang bagaimana seseorang meyakini, dan percaya bahwa hanya ada satu tuhan
yang berkuasa atas segala sesuatu, sehingga ilmu tauhid ini adalah sebuah disiplin ilmu yang
sangat penting bagi kehidupan umat manusia khususnya bagi umat beragama untuk
dalil-dalilnya, yakni aqidah yang dimaksud ialah pendapat dan pikiran atau anutan yang
mempengaruhi jiwa manusia, lalu menjadi sebagai suatu bagian dari manusia sendiri,
dipertahankan dan di I’tikadkan bahwa hal itu adalah benar. Oleh karenanya, akidah-akidah
itu adalah merupakan akidah diniyah, adakal merupakan aqidah adabiah, akidah khuluqiah,
aqidah ilmiah, aqidah siyasiyah, menurut corak dan warna masing-masing walaupun satu
Ilmu tauhid merupakan sebuah disiplin ilmu Islam yang amat dikenal baik oleh
kalangan akademis ataupun oleh masyarakat pada umumnya. Hal itu terlihat dari keterlibatan
ilmu tersebut dalam menjelaskan berbagai masalah yang muncul di masyarakat. Karena
keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupannya seringkali dilihat dari sisi tauhid
(teologi). Hal itulah yang menjadikan ilmu ini menarik untuk dikaji, dan diketahui oleh setiap
umat islam, sehingga bisa mengambil manfaat dari ilmu ini untuk mencapai sebuah tujuan
hakiki dari kehidupan ini. Akan tetapi, bukan berarti disiplin ilmu ini adalah ilmu satu-
satunya yang harus dipelajari, karena sebagaimana dikatakan oleh Harun Nasution bahwa
untuk mengetahui dan memahami tentang agama Islam, diharuskan islam ini dipelajari dari
berbagai disiplin ilmu (persepektif). Namun, yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini
ialah Sebagaimana disebutkan yaitu tentang fungsi atau manfaat ilmu tauhid dalam
kehidupan manusia.
Setelah sebelumnya dibahas tentang pengertian dari ilmu tauhid, maka pada bagian ini
akan dibahas tentang fungsi dan manfaat dari ilmu tauhid ini dalam kehidupan manusia.
Namun, oleh karena keterbatasan pengetahuan dan sumber yang penulis dapatkan, maka
dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan benar, karena
apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik dan benar, maka
kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah akan muncul dengan
Selain itu, tauhid juga berfungsi sebagai pembimbimbing umat manusia untuk
menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para Nabi dan Rasul,
karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar untuk menemukan kembali
jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia kepada puncak segala kebaikan.4 Begitu
juga dengan kayakinan (tauhid) akan eksistensi tuhan yang maha esa (Allah) akan melahirkan
keyakinan bahwa semua yang ada di ala mini adalah ciptaan tuhan; semuanya akan kembali
kepada tuhan, dan segala sesuatu berada dalam urusan yang maha esa itu. Dengan demikian
segala perbuatan, sikap, tingkah laku, dan perkataan seseorang selalu berpokok pada modus
“Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-Ku”(al-
Dzariyat:56)
“Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon
pertolongan”(al-Fatihah:5)
“Katakanlah, “Dialah Allah yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung
Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa ketauhidan tidak hanya menyangkut hal-hal
batin, tetapi juga meliputi sikap tingkah laku, perkataan, dan perbuatan seseorang. Oleh
karena itu, orang-orang yang telah mampu memahami dan menghayati tauhid dengan dan dan
benar akan membawa kepada kebahagiaan baik itu segi lahir ataupun batin.
Sehingga jelas bagi seseorang, bahwa tauhid tidak cukup untuk dimiliki dan dihayati,
karena jika hanya demikian hanya akan menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan,
namun tidak berpengaruh apa-apa terhadap seseorang tersebut, sehingga dirinya akan berada
diluar ketauhidan yang sebenarnya, bahkan mungkin bisa sampai keluar dari keislamannya,
karena maksud dan tujuan tauhid bukan sekedar diakui dan diketahui saja, tetapi lebih dari itu
Dari empat poin yang diatas dapat dipahami bahwa tauhid selain bermanfaat bagi hal-
hal batin, juga bermanfaat bagi hal-hal lahir. Sehingga dari poin tersebut sangat jelas
Sementara dalam sumber lain, ada yang menspesifikasikan fungsi atau manfaat ilmu
tauhid bagi kehidupan manusia ialah sebagai pendoman hidup yang dengannya umat manusia
bisa terbimbing kepada jalan yang diridhai Allah, serta dengan tauhid manusia bisa menjalani
hidup sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dengan tauhid manusia tidak
hanya bebas dan merdeka, melainkan juga akan sadar bahwa kedudukannya sama dengan
manusia lain manapun. Tidak ada manusia yang superior atau inferior terhadap manusia
lainnya.
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah bahwa kometmen manusia-tauhid tidak
saja terbatas pada hubungan verticalnya dengan tuhan, melainkan juga mencakup hubungan
Horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, dan hubungan-hubungan ini harus
sesuai dengan kehendak Allah. Sehingga dengan misi ini tauhid dapat mewujudkan sesuatu
setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih kurang ideal dalam arti
memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap belenggu social, politik,
ekonomi, dan budaya. Dengan demikian, akan muncul manusia-manusia tauhid yang
4. Tujuan hidupnya jelas. Ibadatnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya hanyalah untuk
Allah semata-mata.
manusia lain; suatu kehidupan yang harmunis antara manusia dengan Tuhannya,
dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan dengan dirinya sendiri.
Oleh karena itu, Nampak jelas bahwa tauhid memberikan dampak positif bagi
kehidupan manusia. Bila setiap individu memiliki kometmen tauhid yang kukuh dan utuh,
maka akan menjadi suatu kekuatan yang besar untuk mambangaun dunia yang lebih adil, etis
dan dinamis.7
REFERENSI
Asmuni Drs.H.M Yusran, Ilmu Tauhid, citra Niaga Rajawali pres: Jakarta:1993
Musthofa Drs, Khalili H.M, Karwandi, Tauhid. Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga:
Yogyakarata, 2005
1 Drs.H.M Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, citra Niaga Rajawali pres: Jakarta:1993, hlm 2
2 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Rajawali Pers: Jakarta, 2008. hlm 269
3 Drs.H.M Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, citra Niaga Rajawali pres: Jakarta:1993, hlm
4 Khalis M. Muhammad . Mu’tahim, Laa Tansa Ya.. Muslimin. Alifbata: Jakarta, 2007
5 Drs.H.M Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, citra Niaga Rajawali pres: Jakarta:1993, hlm 7
6 Pokja , Tauhid. Hal 79.
7 Ibid. hal 79-80