Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Mantiq
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. MUZAIYYANAH MU’TASIM HASAN, MA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kulliyat al-Khamsah” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Mantiq.
Makalah ini diharapkan membantu mahasiswa untuk menambah wawasan tentang
Kulliyat al-Khamsah. Terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Muzaiyyanah Mu’tasim
Hasan, MA., selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Mantiq yang telah
memberikan tugas pembuatan makalah, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang sedang ditekuni.
Makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................2
BAB II KULLIY DZATI DAN KULLIY ‘IRDHI.............................................3
A. Pengertian Kulli dzati dan Kulli ‘Irdhi.....................................................3
B. Pengertian Kulliyat al-Khamsah dan Pembagiannya................................4
C. Contoh-contoh Kulliyat al-Khamsah.......................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................6
B. Saran........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Mantik menurut pendapat Abdul Mu’in dalam bukunya yang
berjudul “Ilmu Mantiq (Logika)” memiliki arti yaitu berkata benar. 1 Mantik
berasal dari bahasa Arab dengan bentuk kata “Nathaqa” (berpikir), “Nathiqun”
(orang yang berpikir), “Manthuqun” (objek berpikir), dan “Manthiqun” (alat
berpikir).2 Sementara itu, Ilmu Mantik juga memiliki kesamaan dengan logika
yang diambil dari bahasa Yunani yakni kata “logos” dengan arti “kata” dan
“pikiran yang benar”.3 Dengan demikian, Ilmu Mantik merupakan alat atau ilmu
untuk berpikir lurus dan terhindar dari kesesatan berpikir, sehingga dapat
diperoleh sebuah kebenaran.
Mempelajari ilmu mantik juga memiliki faedah bagi siapapun yang ingin
memahaminya. Faedah tersebut antara lain:4 (1) Menjelaskan secara teori dan
praktik tentang konsep-konsep abstrak yang dapat digunakan dalam semua
wilayah ilmu pengetahuan. (2) Menambah daya berpikir abstrak, sehingga mampu
melatih dan mengembangkan daya pemikiran serta menimbulkan disiplin
intelektual. (3) Mencegah terjadinya kesesatan berpikir dari segala sesuatu yang
dimiliki diri sendiri dan pengaruh dari luar. (4) Mendidik dan mengembangkan
daya akal pikiran dengan sebaik-baiknya melalui latihan dan pembiasaan
melakukan analisis mengenai metode berpikir. Dengan demikian, dari faedah
tersebut dapat dipahami bahwa tujuan mempelajari ilmu mantik adalah agar
manusia terhindar dari kesalahan berpikir dan pengetahuannya selamat dari
kekeliruan.5
1
Taib Thahir Abd. Mu’in, Ilmu Mantiq (Logika) (Jakarta: Widjaya, 1995), 16-17.
2
Chaerudji Abdul Chalik dan Oom Mukarromah, Ilmu Mantiq: Undang-undang Berpikir Valid
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 1.
3
Ibid.
4
Ibid., 4-5.
5
Ibid., 3.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat ditarik dalam beberapa rumusan masalah, di antaranya:
1. Apa pengertian dari Kulliy dzati dan Kulliy ‘Irdhi?
2. Apa pengertian dari Kulliyat al-Khamsah beserta pembagiannya?
3. Apa saja contoh-contoh Kulliyat al-Khamsah?
C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan pada
makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, di antaranya:
1. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian Kulliy dzati dan Kulliy
‘Irdhi.
2. Mahasiswa mampu memahami pengertian Kulliyat al-Khamsah dan
Pembagiannya.
3. Mahasiswa mampu memahami mengenai contoh-contoh Kulliyat al-Khamsah
6
Murtadha Muthahhari, Pengantar Menuju Logika, terj. Ibrahim Husein Al-Habsyi (t.t.: Yayasan
Pesantren Islam, 1994), 37.
7
Muhammad Roy Purwanto, Ilmu Mantiq (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2019), 63.
BAB II
KULLIY DZATI DAN KULLIY ‘IRDHI
8
Basiq Djalil, Logika Ilmu Mantiq (Jakarta: Kencana, 2009), 16.
9
Chalik dan Oom Mukarromah, Ilmu Mantiq… , 32.
10
Darul Azka dan Nailul Huda, Sulam al-Munawraq Kajian dan Penjelasan IImu Mantiq (Kediri:
Santri Salaf Press, 2012), 34.
11
Chalik dan Oom Mukarromah, Ilmu Mantiq… , 32. Lihat juga Azka dan Nailul Huda, Sulam al-
Munawraq… , 34.
12
Djalil, Logika Ilmu… , 18. Lihat juga Azka dan Nailul Huda, Sulam al-Munawraq… , 35.
3
4
13
Mundiri, Logika (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), 8.
14
Azka dan Nailul Huda, Sulam al-Munawraq… , 37.
15
Nanih Machendrawaty, Ilmu Mantik Pintu Utama Berpikir Logis (Bandung: CV. Mimbar
Pustaka, 2019), 65.
5
16
Muthahhari, Pengantar Menuju… , 39.
17
Azka dan Nailul Huda, Sulam al-Munawraq… , 43.
18
Purwanto, Ilmu Mantiq… , 64.
19
Muthahhari, Pengantar Menuju… , 39.
20
Ibid.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kulli dzati (universal zat/ esensial) adalah suatu lafaz yang menunjukkan
makna hakikat dari sesuatu secara penuh, sebab lafaz tersebut merupakan bagian
atau masih memiliki kesesuaian dengannya. Sementara itu, Kulli ‘irdhi (universal
sifat/ aksidental) merupakan suatu lafaz abstrak yang menyifati suatu entitas di
mana hal tersebut berada di luar makna hakikat dari afrad-nya.
Kulliyat al-Khamsah adalah pengertian-pengertian yang dinyatakan oleh
predikat mengenai subjek atau cara menerangkan sesuatu. Kulliyat al-Khamsah
juga disebut dengan term, term merupakan kata atau susunan kata yang berfungsi
sebagai subjek atau predikat. Lafaz-lafaz kully terbagi menjadi lima macam dalam
2 bagian. Dalam bagian pertama, yaitu kulli dzati (zat) terdapat 3 macam, yaitu:
Jenis (genus, jins), Bangsa (nau', kelas, spesies), dan Pemisah (fashl, differentia).
Sedangkan di bagian kedua, yaitu kully ‘irdhi terdapat 2 macam, yaitu: Sifat
Khusus (khashshas, propia) dan Sifat Umum (accidentia, ‘ammah).
B. Saran
Sebagai penulis, kami menyadari apabila dalam makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas sebagai bentuk
koreksi dan evaluasi untuk pengerjaan makalah yang lebih baik selanjutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Azka, Darul dan Nailul Huda. Sulam al-Munawraq Kajian dan Penjelasan IImu
Mantiq. Kediri: Santri Salaf Press, 2012.
Machendrawaty, Nanih. Ilmu Mantik Pintu Utama Berpikir Logis. Bandung: CV.
Mimbar Pustaka, 2019.
Mu’in, Taib Thahir Abd.. Ilmu Mantiq (Logika). Jakarta: Widjaya, 1995.