Anda di halaman 1dari 18

Arti Iman

Iman (‫)االيمان‬ adalah bahasa Arab, yang secara bahsa artinya adalah percaya
atau membenarkan dengan hati.
Sedangkan menurut istilah iman memiliki 3 poin yang utuh, yaitu:

1. Membenarkan dengan hati.


2. Mengikrarkan dengan lisan.
3. Dan, mengamalkan dengan anggota badan.
Penjelasan Arti Iman
Tadi sebelumnya sudah di sebutkan arti kata iman secara istilah. Berikut
penjelasan lebih lanjut-nya :

1. Membenarkan dengan hati, maksudnya menerima segala apa yang


di bawa oleh Rasullullah.
2. Mengikrarkan dengan lisan, maksudnya mengucapkan dua kalimah
syahadat “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak
ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah).
3. Mengamalkan dengan anggota badan, maksudnya hati
mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan
mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Iman Kepada Allah
Rukun iman ada 6 yaitu, yang pertama adalah iman kepada Allah. Tentu saja
ini menjadi dasar sekali dari agama islam sendiri. Karena memang sudah
tentu bahwa setiap muslim itu harus percaya kepada Allah. Karena memang
Allah adalah tuhan kita semua.

Iman kepada Allah ini bukan hanya dengan kata-kata saja. Akan tetapi
percaya kepada Allah juga dibuktikan dengan perbuatan dan dengan hati.
Akan menjadi percuma jika iman kepada Allah hanya ada di dalam ucapan
saja. Dan allah memiliki sifat-sifat yang wajib dan yang mustahil baginya,
kamu bisa kunjungi (klik) sifat sifat allah untuk informasi yang lebih lengkap.
20 Sifat Wajib Allah
1. Wujud (Ada)
2. Qidam (Terdahulu)
3. Baqa’ (Kekal)
4. Mukhoolafatul lil hawaadist (Berbeda)
5. Qiyamuhu Binafsih (Berdiri Sendiri)
6. Wahdaniyah (Tunggal)
7. Qudrat (Berkuasa)
8. Irodat (Berkehendak)
9. Ilmun (Mengetahui)
10. Hayat (Hidup)
11. Sama’ (Mendengar)
12. Bashar (Melihat)
13. Kalam (Berfirman)
14. Qoodirun (Berkuasa)
15. Muriidun (Berkehendak)
16. AAlimun (Mengetahui)
17. Hayyun (Hidup)
18. Samii’un (Mendengar)
19. Bashiirun (Melihat)
20. Mutakallimun (Berbicara)

Berikut dalil dan penjelasannya:

Wujud (Ada)
Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah wujud yang aritinya ada.
Maksudnya yaitu Allah SWT itu dzat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, dan
tidak diciptakan oleh siapapun, serta tidak ada Tuhan selain Allah
SWT.“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“ (QS.
Thaha: 14).

Qidam (Terdahulu)
Sifat wajib Allah SWT yang kedua adalah sifat qidam yang memiliki arti
terdahulu. Allah SWT ada dari sebelum segala sesuatu diciptakan olehnya,
dan tidak ada pendahulu sebelumnya. Allah SWT juga lah yang menciptakan
segala sesuatu.“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3).

Baqa’ (Kekal)
Yang ketiga yaitu baqa’, artinya adalah kekal. Maksudnya Tidak akan mati,
punah apalagi binasa, karena Allah SWT itu maha kekal. Dia akan selalu tetap
ada selama-lamanya.“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan”  ( QS. Ar-Rahman :27 ).

Mukhoolafatul lil hawaadist (Berbeda)


Yang keempat adalah mukhoolafatul lil hawaadist  artinya berbeda dengan
makluk ciptaanya. Banyak sekali makluk ciptan Allah SWT, dari kita manusia
sampai makhluk-makhluk yang tidak terlihat oleh mata kita. Tetapi tidak ada
satupun makluk yang menyerupai Allah SWT.“Dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.”  (QS. Al-Ikhlas: 4).
Qiyamuhu Binafsih (Berdiri Sendiri)
Yang kelima adalah qiyamuhu binafsih, yang berarti berdiri sendiri. Sama
sekali tidak berketergantungan oleh siapapun dala segala hal, apalagi
membutuhkan petolongan, itulah sifat Allah SWT.Bahkan, jika seluruh umat
manusia ini tidak ada yang beriman atau beribadah kepada Allah SWT, dia
tidak akan merasa kerugian sekecilpun. Subhanallah.“Dan barangsiapa yang
berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam.” (Qs. Al-Ankabuut :  ).

Wahdaniyah (Tunggal)
Selanjutnya adalah sifat wahdaniyah yang memiliki arti esa atau tunggal. Jadi,
Allah SWT hanya ada satu dan tidak ada sekutu baginya.“Dia-lah Allah, yang
Maha Esa”  (QS. Al-Ikhlas: 1).

Qudrat (Berkuasa)
Qudrat yang berarti bekuasa. Maksudnya Allah SWT itu maha berkuasa atas
segala sesuatu yang dikendakinya.“Sekiranya ada di langit dan di bumi
Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka
Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka
sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22).

Irodat (Berkehendak)
Sifat berikutnya ialah irodat yang memiliki arti berkehendak. Maksudnya
Allah SWT maha berkehendak atas segala sesuatu, dan sangat berhak
menentukan segala sesuatu tersebut. Apabila Allah SWT sudah berkehendak,
maka pasti akan terjadilah.“Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-
Nya.”  (Qs. Al-Buruuj : 16).

Ilmun (Mengetahui)
Ilmu yang berarti  mengetahui adalah sifat Allah SWT yang selanjutnya.
Maksudnya Allah SWT amat sangat tahu atas segala apapun yang ada
dimanapun.Jikalau kita bersembunyi dan tidak ada satu orangpun yang tahu,
sesungguhnya Allah SWT sangat mengetahuinya dengan jelas.Dan jika kita
memabndingkan ilmu Allah SWT, amat sangat tidak bisa dibandingkan.
Karena semua ilmu yang dimiliki manusia di dunia ini, amat sangat tidak ada
apa-apanya jiga dibandingkan dengan ilmu Allah SWT. Serta segala ilmu yang
baik itu berasal dari Allah SWT.“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih
dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16).

Hayat (Hidup)
Hayat artinya Hidup, yakni bahwa Allah Maha Hidup.“Dan bertawakkallah
kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah
dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).

Sama’ (Mendengar)
Allah Maha Mendengar. Baik yang diucapkan ataupun yang disembunyikan
dalam hati, Allah mengetahui. Pendengaran Allah Ta’ala meliputi segala
sesuatu.“Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Maidah: 76).

Bashar (Melihat)
Bashar artinya melihat. Maksudnya Allah itu Maha Melihat segala sesuatu.
Pengelihatan Allah tidak terbatas, Dia mengetahui apa-apa yang terjadi di
dunia ini. Walaupun hanya sehelai daun yang jatuh.“Dan Allah Maha Melihat
atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18).
Kalam (Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata-kata secara sempurna
tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dalam kitab-
kitab yang diturunkan lewat para nabi. Salah satu Nabi yang pernah
berbicara langsung dengan Allah Ta’ala adalah Nabi Musa ‘alaihissalam.“Dan
tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah
Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.”  (QS. Al-
A’raf: 143).

Qoodirun (Berkuasa)
Qadiran berarti berkuasa. Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.“Hampir
kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari
mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu.”  (QS. Al-Baqarah: 20).
Muriidun (Berkehendak)
Allah Maha Berkendak atas segala sesuatu. Bila Allah sudah menakdirkan
suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya.”Mereka
kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki.”  (QS.Hud: 107).

AAlimun (Mengetahui)
Artinya Maha mengetahui. Dalilnya sama dengan dalil sifat Ilmu.

Hayyun (Hidup)
Hayyan berarti hidup. Allah Maha hidup. Tidak mungkin bagi Allah Ta’ala
untuk binasa. Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya, tidak pernah lengah
ataupun tidur.“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha
Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).

Samii’un (Mendengar)
Samii’un berarti bahwa Allah Maha Mendengar. Dalilnya sama dengan sifat
“sama”.Allah melihat semua perbuatan hamba. Oleh karena itu orang yang
beriman harus menjaga tingkah laku dan perbuatannya dari perbuatan
buruk atau maksiat.

Bashiirun (Melihat)
Bashiirun berarti bahwa Allah Maha Melihat. dalilnya sama dengan dalil sifat
“Bashor”

Mutakallimun (Berbicara)
Mutakallimun berarti bahwa Allah maha berbicara. Dalilnya sama dengan
sifat ”kalam”.

20 Sifat Mustahil Allah


1. Adam (tiada).
2. Huduts (ada yang mendahului).
3. Fana (berakhir).
4. Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai).
5. Ihtiyaju lighairihi (memerlukan yang lain).
6. Ta’adud (berbilang).
7. Ajzun (lemah).
8. Karahah (terpaksa).
9. Jahlun (bodoh).
10. Mautun (mati).
11. Shamamun (tuli).
12. Ama (buta).
13. Bakamun (bisu).
14. Kaunuhu ‘ajiyan (dzat yang lemah).
15. Kaunuhu karihan (dzat yang terpaksa).
16. Kaunuhu jahilan (dzat yang sangat bodoh).
17. Mayyitan (dzat yang mati).
18. Kaunuhu ashamma (dzat yang tuli).
19. Kaunuhu ‘ama (dzat yang buta).
20. Kaunuhu abkama (dzat yang bisu).

Sifat Jaiz Allah


Selain memiliki sifat wajib dan sifat mustahil yang wajib diyakini dan diimani
oleh setiap umat islam. Allah SWT juga memiliki sifat jaiz.

Sifat jaiz ALLAH SWT hanya ada satu saja yaitu fi’lu kulli mumkinin au
tarkuhu.

Sifat Jaiz Bagi Allah SWT adalah sifat yang mungkin boleh dimiliki dan boleh
tidak dimiliki oleh Allah SWT. maksudnya disini boleh melakukannya atau
meninggalkannya. Allah sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau
tidak membuatnya.

Seperti yang telah dijelaskan diatas sifat Jaiz Allah SWT hanya ada satu
yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya Allah itu berwenang untuk
menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Sifat ini menegaskan bahwa Allah SWT hak penuh untuk melaksanakan
sesuatu sesuai kehendaknya tanpa ada paksaan. tidak ada satupun di dunia
ini yang bisa memaksa Allah SWT dengan cara apapun karena terjadinya
sesuatu atau tidak terjadinya sesuatu mutlak ada pada kekuasaan Allah SWT.
Intinya adalah Allah SWT maha berkuasa atas segala sesuatu yang
terjadi dan Allah SWT berhak dan berwenang untuk melakukan sesuatu
karena dialah Tuhan yang maha kuasa atas segala sesuatunya.

“Dan Tuhanmu menjadikan dan memilih barang siapa apa yang


dikehendaki-Nya.(Al-Qashash: 68)

Hikmah Beriman Kepada Allah


Hati Menjadi Tenang.
Salah satu hikmah beriman kepada Allah ialah tenang nya hati, hati menjadi
tidak mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang menyesatkan.
(Lihat Surah Ar Ra’d ayat 28)
Mendapat Bimbingan dari Allah SWT

Orang yang beriman kepada Allah SWT akan mendapatkan bimbingan dari-
Nya, sehingga insyaAllah apa yang dilakukan oleh orang beriman tersebut
ialah berbagai macam perbuatan terpuji dan baik.

Mempunyai Rasa Kasih Sayang Yang Tinggi.


Hikmah beriman kepada Allah dapat membuat diri mengingat orang lain,
seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai sesama muslim dan orang
lain. Alhasil sikap, kasih sayang, jiwa sosial orang yang beriman kepada Allah
sangat tinggi.

Dikarenakan orang beriman akan mempunyai jiwa rendah hati, sering


melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk ciptaan Allah SWT,
karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.

4. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar.

Orang-orang dijamin akan diampuni dosanya dan memperoleh pahala yang


besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah
SWT ketika berada di dunia. (Lihat Surah Al Maidah Ayat 9)
5. Diberi Kemudahan Hidup.
Orang beriman diberi kemudahan dalam mencapai tujuan hidup, terutama
bagi orang yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits.

6. Tidak Akan Musyrik.


Dengan mengetahui kebesaran dan keagungan Allah SWT, tidak mungkin
seorang yang beriman akan berubah menjadi musyrik. Kecuali Allah
berkehendak.

7. Rasa Syukur Bertambah.


Allah SWT yang menciptakan segalanya, memberi nikmat yang sangat besar
kepada kita. Sudah sangat sepantasnya jika kita terus dan semakin
bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan.

8. Ketaatan Kepada Allah Bertambah.


Perintah dan larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang
mukmin, dan apabila manusia patuh maka hasilnya hati akan selalu ingat
kepada Allah.

9. Mendapat Kebahagiaan Sesungguhnya.


Beriman dengan sungguh-sungguh kepada Sang Pencipta Segalanya
membuat hati manusia yang beriman kepada Allah tenteram dan membuat
manusia merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Berada lurus di jalan
yang diridhoi oleh Allah SWT.
1. Selalu Bertasbih Siang dan Malam
Malaikat selain memiliki tugasnya masing-masing, ternyata juga selalu bertasbih siang
dan malam tak pernah berhenti.

Seperti dalam surat Al Anbiya ayat 19-20.

Terjemahan surat Al Anbiya ayat 19 : "Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit


dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih."

Terjemahan surat Al Anbiya ayat 20 : "Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya."

2. Malaikat Suci dari Sifat Manusia dan Jin


Suci di sini ialah suci seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, berdebat, bercanda,
dan lain sebagainya.

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah, mengatakan, "Para Malaikat tidak ada keinginan
terhadap makanan, karena mereka tidak berselera untuk makan." selesai dari Tafsir Al-
Quran Al Adzim, 4/333.

Fakhrur Razi rahimahullah telah menukil kesepakatan dari para ulama mengenai arti
yang satu ini, dengan mengatakan, "Mereka bersepakat bahwa para Malaikat tidak
makan, tidak minum, tidak menikah. Mereka bertasbih siang malam tidak (pernah)
bosan. Sementara jin dan setan, maka mereka makan dan minum." selesai dai Mafatih
Al Ghoib, 1/76.

3. Selalu Takut dan Taat Kepada Allah


Tidak seperti manusia yang angkuh dan kadang menjalankan perintah-Nya dan kadang
juga menjauhi larangan-Nya, ternyata Malaikat tidak seperti demikian. Malaikat selalu
takut, tunduk dan taat terhadap Allah SWT.

Seperti dalam surat An Nahl ayat 50.

Terjemahan surat An Nahl ayat 50 : "Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas
mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)."

4. Tidak Pernah Berbuat Maksiat


Sangat berbeda dengan manusia, kadang selalu khilaf berbuat maksiat. Ternyata,
Malaikat tak pernah berbuat maksiat sama sekali dan akan senantiasa untuk selalu
mengamalkan apa saja yang diperintahkan oleh-Nya.

Seperti dalam surat At Tahrim ayat 6.

Terjemahan surat At Tahrim ayat 6 : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan."

5. Memiliki Sifat Malu


Sementara itu, senada dengan sifat manusia, malaikat juga memiliki rasa malu.

Seperti dalam hadits yang berbunyi, "Nabi Muhammad bersabda, "Bagaimana aku tidak
malu terhadap seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya"." (HR Muslim).

6. Bisa Terganggu oleh Bau yang Tidak Sedap, Anjing,


Hingga Patung
Bau yang tidak sedap memang menyengat. Tidak hanya itu saja, setiap gonggongan
anjing juga menjadi salah satu pertanda adanya setan, serta keberadaan dari patung
sendiri seperti berhala atau menyerupai makhluk hidup, sehingga malaikat enggan
datang ke rumah yang ada patungnya.

Seperti dalam hadits yang berbunyi, "Nabi Muhammad bersabda, "Barang siapa makan
bawang putih, bawang merah dan bawang bakung, janganlah mendekati masjid kami,
karena malaikat merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun
merasa sakit"." (HR Muslim).

7. Tidak Makan dan Minum


Seperti dalam surat Az Zariyat ayat 27-28.

Terjemahan surat Az Zariyat ayat 27 : "Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim


lalu berkata : "Silakan Anda makan"."

Terjemahan surat Az Zariyat ayat 28 : "(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu
Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata : "Janganlah kamu takut", dan
mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim
(Ishak)."

8. Mampu Berubah Wujud


Walaupun memang benar jika malaikat itu adalah makhluk ghaib, ternyata tidak
menutup kemungkinan juga bagi malaikat untuk mengubah wujudnya sendiri menjadi
rupa orang lain.

Seperti dalam surat Maryam ayat 16-17.


Terjemahan surat Maryam ayat 16 : "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al
Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur."
Terjemahan surat Maryam ayat 17 : "maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya)
dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna."

9. Memiliki Kekuatan
Malaikat memang makhluk Allah yang diciptakan oleh cahaya (nur) dengan memiliki
tugas atau misinya masing-masing. Ternyata, malaikat juga dibekali suatu bentuk
kekuatan yang dahsyat.

Seperti dalam surat Al Haqqah ayat 17.

Terjemahan surat Al Haqqah ayat 17 : "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-


penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di
atas (kepala) mereka."

10. Memiliki Kecepatan Cahaya


Tidak hanya diberikan kekuatan, melainkan juga diberi anugerah kecepatan cahaya.

Seperti dalam surat Al Ma'arij ayat 4.

Terjemahan surat Al Ma'arij ayat 4 : "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap)


kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."

11. Tidak Jenuh dan Tidak Pula Letih


Para malaikat selalu taat untuk beribadah kepada Allah, melakukan ketaatan kepada-
Nya, serta melaksanakan perintah-perintah-Nya tanpa lelah dan merasakan bosan,
tidak seperti diri manusia.

Seperti dalam surat Fussilat ayat 38.

Terjemahan surat Fussilat ayat 38 : "Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka
(malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari,
sedang mereka tidak jemu-jemu."

12. Malaikat Mendengar, Melihat dan Berbicara


Allah juga memberikan karunia kepada malaikat, sehingga bisa berdialog dengan Allah.
Dalam berdialog, malaikat tak pernah mendahului perkataanNya.

Seperti dalam surat Al Baqarah ayat 30.

Terjemahan surat Al Baqarah ayat 30 : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada


para Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi. Mereka berkata : "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?", Tuhan
berfirman : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"."

13. Sama dengan Manusia, Merasakan Kematian


Sebagaimana makhluk hidup yang lain, seperti manusia, malaikat juga bisa merasakan
kematian.

Seperti dalam surat Al Qasas ayat 88.

Terjemahan surat Al Qasas ayat 88 : "Janganlah kamu sembah di samping


((menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah
segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan."

14. Sangat Takut Kepada Allah


Sudah sepatutnya segala bentuk makhluk hidup yang nantinya binasa haruslah takut
kepada Allah, karena memang hidup kita semua ini bukan kita yang mengatur,
melainkan Allah.

Seperti dalam surat Ar Ra'd ayat 13.

Terjemahan surat Ar Ra'd ayat 13 : "Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah,
(demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan
halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka
berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan yang Maha keras siksa-Nya."

15. Memiliki Ilmu


Terbukti jika Allah membebani para malaikat dengan berbagai macam tugas baik itu di
langit dan di bumi. Oleh karena itu, maka malaikat memiliki ilmu, berkenaan dengan
tugas yang berikan kepada mereka.

Seperti dalam surat Al Infitar ayat 10-12.

Terjemahan surat Al Infitar ayat 10 : "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-
malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),"

Terjemahan surat Al Infitar ayat 11 : "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu),"

Terjemahan surat Al Infitar ayat 12 : "mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan."

1. Malaikat Jibril : Membawa Wahyu.


2. Malaikat Mikail : Membagikan Rezeki.
3. Malaikat Israfil : Meniup Sangkalkala.
4. Malaikat Izrail : Mencabut Nyawa.
5. Malaikat Mungkar : Memeriksa dan Menanyakan Mayit di Dalam
Kubur.
6. Malaikat Nangkir : Sama Seperti Malaikat Mungkar.
7. Malaikat Raqib : Mencatat Amal Kebaikan.
8. Malaikat Atid : Mencatat Amal Keburukan.
9. Malaikat Malik : Menjaga Pintu Neraka.
10. Malaikat Ridwan : Menjaga Pintu Surga.
Qada’ (Takdir Baik)
Qada’ (takdir baik) adalah ketentuan dari Allah yang kita percayai sebagai
kebaikan dan memang baik dari segi yang kita inginkan. Maksudnya seperti
Allah telah menentukan kita masuk surga. Maka itu merupakan takdir yang
baik dan memang kita menginginkan itu.

Sementara itu, kita harus sangat meyakini bahwa jika terjadi sesuatu yang
baik, maka itu adalah takdir dari Allah. Artinya ketika mendapatkan kebaikan,
maka sadarilah bahwa itu semua adalah dari Allah. Dengan itu maka kita
akan lebih banyak bersyukur kepada Allah terhadap berbagai nikmat yang
Allah berikan. Sehingga dengan syukur itu pula akan melahirkan ibadah yang
sangat dicintai.

Yaitu ibadah syukur.

Qadar (Takdir Buruk)
Selain takdir baik, kita juga harus meyakini bahwa jika ada sesuatu yang
kurang kita sukai, atau kita sebut sebagai takdir buruk (qadar). Maka takdir
itu juga merupakan pemberian dari Allah. Arrtinya Allah pasti memiliki niat
yang ingin kita mendapatkan kebaikan dari kejadian buruk tersebut.

Maka jika kita meyakini akan adanya takdir yang merupakan semua sudah
dituliskan oleh Allah, maka pasti kita akan selalu beryukur.

Karena bisa jadi kita tidak menyukai sesuatu padahal itu adalah sangat baik
bagi kita. Khususnya karena kita meyakini bahwa takdir itu adalah dari Allah,
maka pasti ada hikmah dibalik semua itu.

Oleh karena itu kita harus selalu meyakini bahwa semua sudah ditakdirkan
oleh Allah. Baik yang merupakan takdir baik maupun takdir buruk.
Semuanya adalah dari Allah.
Namun dari segi adab kita kepada Allah, kita tidak boleh menyalahkan Allah
dari hal yang terjadi. Karena Allah selalu menyimpan hikmah yang baik
dibalik semua itu.

Iman adalah harga mati.

10 Hal yang Membatalkan Iman


Berikut ini adalah 10 hal yang dapat membatalkan keimanan seseorang:

1. Syirik dalam beribadah.


2. Menjadikan sesuatu antara diri dengan Allah sebagai perantara, yaitu
dengan memohon atau berdoa kepada sesuatu tersebut dan meminta
syafaatnya, serta menyandarkan diri kepadanya.
3. Orang yang tidak mengkafirkan kaum musyrikin, atau ragu-ragu
terhadap kekafiran mereka, atau membenarkan agama mereka.
4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna selain petunjuk Nabi
SAW, atau meyakini adanya keputusan hukum yang lebih baik dari
pada Rasulullah SAW, seperti lebih mendahulukan hukum (undang-
undang) manusia dari pada hukum beliau.
5. Membenci sesuatu dari syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW
sekalipun masih mengerjakannya.
6. Mengolok-olok agama Islam, atau mengolok-olok tentang pahala dan
siksa. Dalilnya adalah firman Allah.
7. Sihir, di antaranya adalah sihir untuk memisahkan pasangan suami
istri atau pengasihan (pelet), dan tidak mengingkari (rela) terhadap
sihir.
8. Menolong dan membantu kaum musyrikin untuk melawan kaum
muslimin.
9. Meyakini bahwa seorang muslim boleh-boleh saja keluar dari Islam
dan tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad.
10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajari dan tidak pula
mengamalkannya.

Anda mungkin juga menyukai