Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI IMAN KEPADA ALLAH SWT

Nama : Muhammad Raihan Rasis

NIM : 20210710027

Mata kuliah : AQIDAH AKHLAQ

Dosen Pengampu : Bapak fahmi irfanudin, Lc., MSI

Dalam kesempatan kali ini kita di beri kesempatan untuk meresume yang berjudul
“Iman kepada Allah” Iman kepada Allah swt merupakan asas dan pokok akan adanya keimanan
kepada kitab-Nya, yakni keyakinan yang pasti bahwa Allah swt adalah Rabb dan pemilik segala
sesuatu, Dialah satu-satunya pencipta, pengatur segala sesuatu, dan Dialah satu-satunya yang
berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya.

1. WUJUD ALLAH SWT


A. Dalil Fitrah
‫كل مولوديولد علىالفطرةفأبواهيهودانهأوينصرانهأويمجسانه)البخاري‬

“Bahwa setiap manusia itu di lahirkan dalam keadaan fitrah.”

B. Dalil Naqli
o Allah adalah al-Awwal dan al-Akhir (al-Hadid 3)
o Tidak ada satupun yang menyerupai-Nya (asy-Syura 11)
o Allah Maha Esa (al-Ikhlash 1)
o Allah mempunyai asma wa ash-shifat (al-A’raf 180)
C. Daliil Aqli (Al Mumin 47)
Beberapa qanun (teori) untuk membuktikan adanya Allah Ta’ala melalui
perenungan alam semesta:
 Qanun al-’Illat (segala sesuatu ada sebabnya)
 Qanun al-Wujub (yang mengadakan sesuatu wajib ada)
 Qanun al-Huduts (yang mengadakan yang baru haruslah qadim)
 Qanun an-Nidzham (keteraturan alam pasti ada yang mengatur)

2. TAUHIDULLAH SUBHANAHU WA TA’ALA


Tauhidullah Subhanahu wa Ta’ala di bagi menjadi 3 yaitu;

 Tauhid Rububiyyah
Sebagai jenjang pertama tauhid merupakan keyakinan bahwa pencipta serta
pengatur alam semesta hanyalah Allah SWT saja. Dalam hal ini, seluruh golongan
manusia diklaim sudah bertauhid. Mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satnya Rabb

 Tauhid Mulkiyyah
Kata “mulkiyah” berasal dari akar kata “mulk”, yang dengannya terbentuk pula
kata “malik”. Tauhid Mulkiyah adalah meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya
Zat yang menguasai alam semesta ini, dengan hak penuh penetapan peraturan atas
kehidupan. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah di dalam semesta ini. Itu artinya,
Allah adalah pemimpin (Al-Wali) absolut alam semesta ini.

 Tauhid Ilahiyyah

Ilahiyyah Allah adalah mengesakan segala wujud peribadatan untuk Allah,


seperti berdo'a, menginginkan, tawakal, takut, meminta, menyembelih, bernadzar,
cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang sudah diajarkan Allah dan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
3. TAUHIDULLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Tauhidullah Subhanahu wa Ta’ala di bagi menjadi 3 bagian yaitu;

 Tauhid Rububiyyah
Mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satnya Rabb ‫ربالسمواتواألرضوما بينهما‬

 Tauhid Uluhiyyah
Mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Ilah ‫فاعبده واصطبر لعبادته‬

 Tauhid Asma wa ash-Shifat


Mengimani Allah Ta’ala dengan nama-nama & sifat-sifat yg dimilikiNya ‫ا ّ هل تعلم له‬
‫سمي‬
65 ‫)ربالسمواتواألرضوما بينهمافاعبده واصطبر لعبادته هل تعلم له ا ّ سمي )مريم‬

Tauhid Rububiyyah
Tauhid Rububiyyah adalah mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Zat yang
mencipta, memberi rizki, memelihara, mengelola dan memiliki (al-Baqarah 21)

Tauhid Mulkiyyah
Tauhid Mulkiyyah adalah mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Malik yang
mencakup pengertian sebagai Wali, Hakim, dan Ghayah.

Tauhid Ilahiyyah
Tauhid Uluhiyyah adalah mengimani Allah Ta’ala sebagai satu-satunya alMa’bud (yang
disembah) (Thaha 14)

4. Makna – makna Laa Ilaha illaAllah


• ‫ال خالق إال هلال‬
• ‫ال رازق إال هلال‬
• ‫ال حافظ إالهلال‬
• ‫ال مدبر إال هلال‬
• ‫ال مالكإالهلال‬
• ‫ال واليإال هلال‬
• ‫ال حاكم إال هلال‬
• ‫ال غايةإال هلال‬
• ‫ال معبودإال ه‬

5. Pembatal Dua Kalimat Syahadat

Pembatal Dua Kalimat Syahadat di bagi menjadi 10 bagian yaitu;

1. Menyekutukan Allah (syirik)


Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya
dengan Allah.
2. Orang yang membuat perantara antara dirinya dengan Allah
Yaitu dengan berdo’a, memohon syafa’at, serta bertawakkal kepada mereka (alIsra
56)
3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau meragukan kekafiran mereka, atau
membenarkan pendapat mereka
Yaitu orang yang tidak mengkafirkan orang-orang kafir (Yahudi, Nasrani, Majusi),
orang-orang musyrik, atau orang-orang mulhid (Atheis), atau selain itu dari berbagai
macam kekufuran.
4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam (al-Maidah 50)
5. Tidak senang dan membenci hal-hal yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam (Muhammad 8-9)
6. Menghina Islam

Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur-an, agama
Islam, atau menghina salah satu syi’ar dari syi’ar-syi’ar Islam, seperti shalat, zakat,
puasa, haji, atau Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syi’ar-syi’ar
agama Allah pada tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta
terdapat keberkahan padanya, maka dia telah kafir (atTaubah 65-66)

7. Melakukan Sihir
Yaitu melakukan praktek-praktek sihir, termasuk di dalamnya ash-sharfu )perbuatan
sihir yang dimaksudkan dengannya untuk merubah keadaan seseorang dari apa yang
dicintainya.
8. Memberikan pertolongan kepada orang kafir dan membantu mereka dalam rangka
memerangi kaum Muslimin (al-Maidah 51)
9. Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi
Karena seorang Nabi diutus secara khusus kepada kaumnya, maka tidak wajib bagi
seluruh menusia untuk mengikutinya.
10. Berpaling dari agama Allah Ta’ala, tidak mempelajarinya dan mengamalkannya
Maksudnya berpaling dari mempelajari pokok agama yang seseorang dapat
dikatakan Muslim dengannya, meskipun ia bodoh terhadap perkara-perkara agama
yang sifatnya terperinci (Thaha 124)

6. Al-Asma wa ash-Shifat

Al-asma artinya nama-nama, dan ash-shifat artinya sifat-sifat. Allah Ta’ala memiliki
nama-nama dan sifat-sifat yang menunjukkan ke-Mahasempurnaan-Nya
sebagaimana disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah
Metode iman kepada al-asma wa ash-shifat :
1. Metode al-itsbat, yaitu mengimani bahwa Allah Ta’ala memiliki al-asma wa ashshifat
yang menunjukkan ke-Mahasempurnaann-Nya, seperti: Maha
Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dll
2. Metode an-nafyu, yaitu menafikan atau menolak segala al-asma wa ash-shifat
yang menunjukkan ketidaksempurnaan-Nya, seperti: menafikan adanya
makhluk yang menyerupai Allah atau menafikan adanya anak dan orangtua dari
Allah Ta’ala, dll

7. Ilmu Allah

1. Ilmu Allah tidak terbatas Karena Allah mengetahui segala yang di langit dan di bumi,
baik yang ghaib atau yang nyata (al-Hajj 70) (al-Hasyr 22)
2. Ayat-ayat Qauliyah dan ayat-ayat Kauniyyah
Ayat-ayat qauliyyah mengisyaratkan pada manusia untuk mencari ilmu dari alam
semesta (ayat-ayat kauniyyah), maka manusia harus berusaha membaca,
mempelajari, merenungkan, kemudian mengambil kesimpulan-kesimpulan (al- ’Alaq
1-2) (Ali Imran 190)

8. Syirik
Syirik di bagi menjadi dua yaitu ada Syirik Besar dan Syirik Kecil

 Syirik Besar:
Menjadikan bagi Allah sekutu yang ia berdoa padanya seperti berdoa kepada Allah,
takut, harap dan cinta kepadanya seperti kepada Allah atau melakukan ibadah
kepadanya seperti ibadah kepada Allah
48 ‫)إن هلال ال يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك ملن يشاء)النساء‬
 Syirik Kecil:
semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa seseorang pada kemusyrikan
Syirik kecil termasuk dosa besar yang dikahwatirkan akan mengantarkan pelakunya
pada syirik besar, bahkan lebih besar dosanya dari dosa besar.
‫ الرياء)أحمد‬:‫ يارسول هلال وما الشركاألصغر؟ قال‬:‫قالوا‬,‫(إن أخوفما أخافعليكم الشرك األصغر‬
‫‪9. Diantara Syirik Kecil‬‬

‫‪1. Bersumpah dengan selain Allah‬‬


‫(ومن حلفبغير هلال فقد كفر أوأشرك)الترمذي‬
‫‪2. Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan‬‬
‫(إن الرقىوالتمائم والتولة شرك)ابن حبان‬
‫‪3. Sihir‬‬
‫(من عقد عقدةثم نفثفيهافقدسحر ومنسحر فقد أشرك)النسائي‬
‫‪4. Ramalan atau perbintangan‬‬
‫(من أتى عرافافسأله عن ش يءفصدقهلم تقبل لهصالةأربعين يوما )مسلم‬
‫‪5. Riya‬‬
‫إن أخوفما أخافعليكم الشرك األصغر‪,‬قالوا‪:‬وما الشرك األصغر يارسول هلال؟‬
‫(قال‪ :‬الرياء)أحمد‬

Anda mungkin juga menyukai