Anda di halaman 1dari 4

NAMA : APRI LASMARIA SIHOTANG

NIM : 2192442003

KELAS : A 2019

MATA KULIAH : KRITIK SENI

1.Konsep Kritik
Kritik adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.
Kritik berasal dari bahasa Yunani kritikos yang berarti "dapat didiskusikan".
Kata kritikos diambil dari kata krenein yang berarti memisahkan, mengamati, menimbang, dan
membandingkan.
Kritikus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur memberikan
pendapat atau menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman,
ilmuwan, musisi atau aktor) dan, biasanya, menerbitkan pengamatan mereka, sering di jurnal
ilmiah. Kaum kritikus banyak jumlahnya di berbagai bidang, termasuk kritikus seni, musik, film,
teater atau sandiwara, rumah makan dan penerbitan ilmiah.
Kritik Seni merupakan usaha pemahaman dan penikmatan karya seni. Kritik merupakan
kajian rinci dan apresiatif dengan analisis yang logis dan argumentatif untuk menafsirkan karya
seni. Sebagai aktivitas evaluasi kritik harus sampai pada kenyataan nilai baik dan buruk. Bahkan
sampai dalam konteks karya yang sejenis (Aschner, 1956; Prall, 1967; Flaccus, 1981, Feldman,
1981) 
Kritikus harus memiliki keahlian untuk menjembatani karya seniman kepada apresiator
agar mudah dimengerti. Peran Kritikus disini menjadi amat penting apabila apresiator tidak
memiliki pemahaman tentang seni rupa.Kritikus harus memiliki pemahaman tentang karya
yang dibuat oleh seniman tersebut, maknanya, apa yang berusaha diekspresikan atau
informasikan. Kritikus juga harus memahami subjek pembuat karya tersebut, karena karya
tersebut pastinya memiliki ikatan terhadap senimannya itu sendiri. Dari karya dan senimannya,
kritikus harus memahami kebudayaan yang sedang populer dimasyarakat. Kritikus harus bisa
mengemas karya seni tersebut sedemikian rupa agar dimengerti oleh masyarakat, strategi-
strategi sebaiknya dibuat oleh kritikus sebagai langkah penunjang karya seni tersebut diterima
dimasyarakat.
Kritik sebaiknya dapat membantu apresiator membangun hubungan dengan karya
tersebut. Kritik akan berhasil ketika apresiator memiliki simpati terhadap karya tersebut.
Simpati disini maksudnya si apresiator dapat memahami kejadian atau informasi yang
disampaikan oleh suatu karya seni. Level setelah terbangunnya simpati adalah terbangunnya
empati. Apresiator dapat membayangkan kejadian atau informasi yang disampaikan apabila
empati telah terbangun. Level yang tertinggi adalah apabila telah muncul interpenetrasi antara
karya dan apresiator. Di level ini, apresiator telah dapat membayangkan kejadian dan
memasukkan dirinya dalam kejadian tersebut sehingga tercipta hubungan yang sangat erat
antara karya dan dirinya. Di level-level ini lah biasanya kolektor-kolektor membeli karya-karya
seniman.
2.Konsep Seni

Konsep seni adalah berbagai hal konseptual bersifat teoritis yang mencakup ide,
perancangan, dan pembentukan seni secara umum. Konsep seni meliputi beberapa hal, di
antaranya pengertian seni itu sendiri, sifat dasar seni, dan fungsinya.

Konsep tersebut perlu dipahami sebelum seseorang benar-benar terjun ke dunia seni.
Dengan memahami konsep seni, maka seorang seniman akan mendapatkan banyak inspirasi
dan pengetahuan baru dalam mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Keanekaragaman
yang diciptakan seni membuat masing-masing orang memiliki penilaian yang berbeda-beda
terhadap seni tersebut. Itu sebabnya, banyak yang beranggapan bahwa tidak ada seni yang
buruk. Semua itu tergantung bagaimana interpretasi atau pandangan masing-masing
penikmatnya.Jenis-jenis seni sangat beragam. Ada seni yang melibatkan visual seperti seni lukis,
seni patung, dan fotografi. Ada pula seni yang berkaitan dengan audio atau pendengaran seperti
seni musik, dan seni audiovisual seperti seni teater, seni tari, dan sebagainya .

Untuk memahami lebih dalam tentang konsep seni, berikut sifat dasar dan fungsi seni
yang perlu diketahui.

Sifat Dasar Seni

1. Kreatif, Yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada menjadi sesuatu
yang baru dan orisinil.
2. Individual,Yang dimaksud dengan sifat individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki ciri
perseorangan dari penciptanya.
3. Perasaan,Dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan jiwa. Karena itu, untuk
menikmati sebuah karya juga harus menggunakan perasaan yang dalam.
4. Abadi,Maksudnya, suatu karya seni yang dinikmati banyak orang akan selalu abadi dan
diingat oleh orang-orang tersebut.
5. Universal,Seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dan lain-lain.

Fungsi Seni
1. Seni sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan individu
 Kebutuhan fisik, maksudnya seni sangat memerhatikan unsur estetika sehingga
menciptakan bentuk-bentuk yang enak dipandang.
 Kebutuhan emosional, maksudnya seni berfungsi sebagai media untuk meluapkan emosi
seseorang. Misalnya, pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam puisi,
komponis dalam bentuk lagu, dan semacamnya.
2. Seni sebagai Kebutuhan Sosial
 Media penerangan,Contohnya poster, film, dan lain-lain.
 Media pendidikan, maksudnya seni bisa dipelajari sebagai pendidikan, baik pendidikan
formal di sekolah maupun pendidikan informal dalam lingkungan keluarga atau
masyarakat.
 Media agama. Seni ternyata juga terdapat dalam agama. Dalam Islam contohnya, ada
seni membaca Al Quran, membuat kaligrafi, dan arsitektur masjid. Lalu agama Kristen
dengan seni lagu rohani dan arsitektur gereja.
 Media hiburan. masyarakat umum akan merasa terhibur dengan mendengarkan musik,
menonton film, melihat lukisan, dan sebagainya.
3.KONSEP SENI PERTUNJUKAN

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di
tempat dan waktu tertentu.Di dalamnya mengandung empat unsur, yakni waktu, ruang, tubuh si
seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan memberikan
hiburan. Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan budaya, wahana untuk
menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman.
Adapun jenis dari seni pertunjukan terdiri dari seni tari dan seni drama.
Pengertian Seni Pertunjukan Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua
(1999:1087), kata “pertunjukan” diartikan sebagai “sesuatu yang dipertunjukan; tontonan
(bioskop, wayang, dsb); pameran (barang-barang)”. Kata “pertunjukan” mengandung 3 makna
yaitu sebagai berikut: Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji; Adanya kegiatan yang
dilakukan oleh penyaji dan kemudian disebut pertunjukan; Adanya orang (khalayak) yang
menjadi sasaran suatu pertunjukan (pendengar atau audiens). Hiburan seni ini dimaksudkan
supaya orang-orang yang telah melakukan rutinitas sehari-hari menjadi terhibur, hilang rasa
penat, dan lelah selama bekerja. Menurut Sumardjo dalam buku Seni

Pertunjukan Indonesia (2001:2), seni pertunjukan adalah kegiatan di luar kegiatan kerja
sehari-hari.Seni adalah kegiatan di waktu senggang yang berarti kegiatan di luar jam-jam kerja
mencari nafkah. Selain itu, masih dalam buku yang sama, seni pertunjukan pun berbeda dengan
cabang-cabang seni yang lain. Sebab, seni pertunjukan bukanlah seni yang membenda.

4. KONSEP KRITIK PERISTIWA SENI PERTUNJUKAN


Kritik Pertunjukan Seni dalam Teater NSA-Malin Kundang

1. Kritik Kelebihan Pertunjukan Seni Malin Kundang - Teater NSA


Teater NSA dalam pertunjukannya menampilkan sebuah pertunjukan seni teater yaitu
Malin Kundang. Di awal pertunjukan ditampilkan sebuah alunan musik seperti suling dan suara
gemuruh pantai. Membawa penonton seakan-akan terbawa suasana saat berada dipinggir
pantai. Lalu, nasakah yang dibawakan menggunakan bahasa Sumatera Barat dan menandakan
kejadian tersebut berada di daerah tersebut. Dengan cengkok dan ciri khas bahasa daerah
tersebut.
Pertunjukan seni tersebut menggunakan latar panggung yang sangat baik. Latar suasana sesuai
dengan kisahnyata. Berada di pinggir pantai, terlihat kejauhan bulan dan diterangi oleh sedikit
cahaya. Dibelakangi dengan layar hitam seperti benar-benar malam sedang terjadi. Peralatan
pangguang yang sangat mendukung. Seperti rumah kayu, ikan, kursi kayu dan juga ranting-
ranting kayu. Tidak hanya itu, pemeran utama yang menjadikan sebuah kisha ini benar-benar ia
seperti malin kundang. Memiliki karakter yang kuat dan juga tidak terlihat gugup.

Alunan musik tidak hanya ditampikan waktu awal pertunjukan dimulai. Namun, setiap
pergantian adegan ataupun perpindahan alur . Lantunan musik seperti suling dan lain
sebagainya ditampilkan. Membuat penonton seakan-akan benar berada ditempat kejadian.
Membuat penoton tidak bosan dengan pertunjukan yang ditampilkan.

2. Kritik Kekurangan Pertunjukan Seni Malin Kundang – Teater NSA


Pada pertunjukan seni Malin Kundang saat sedang berlangsung, diawali dengan suara
suling lalu dengan suara gemuruh air pantai. Namun, ketika berdialog suara gemuruh air pantai
memiliki volume yang berlebihan sampai-sampai dialog yang diucapkan aak sedikit kecil dan
tidak terdengar. Ini hanya sebuah pertunjukan seni, sebuah suara atau lantunan musik papaun
itu bisa dikendalikan dengan manusia. Bukan kisah nyata yang benar-benar tidak ada
skenarionya. Lalu ketika bergantian waktu pada pagi hari. Layar dibelakang berwarna hitam
tidak diganti berubah background, melainkan tetap berwarna hitam. Background tersebut
merusak suasana penonoton. Penempatan cahaya yang kurang pas. Ketika tokoh bergerak, sinar
cahaya tetap berada di tempat dan pemeran mengelami kekurangan dalam cahaya.

KESIMPULAN
Pertujukan seni yang di tampilkan oleh teater NSA menampilkan penampilan
pertunjukan seni yang bagus dan baik. Pertunjukan sesuai dengan unsur-unsur pertunjukan
seni dan memberikan pesan-pesan positif terhadap penonton dan pemeran sekaligus. Tidak
hanya kelebihan, ada juga kekurangan-kekurangan dalam pertunjukan seni teater tersebut.
Semoga pantia dapat memperbaikinya setelah ini dan dapat berkembang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai