Produk kriya merupakan salah satu produk kesenian yang membutuhkan keterampilan
tangan dalam pembuatannya. Produk kriya tidak hanya berfokus pada nilai estetika
semata, namun juga memiliki fungsi dalam setiap penggunaannya. Pada dasarnya,
produk kriya dibuat dengan cara manual oleh para perajin kriya. Akan tetapi, pada
zaman serba teknologi ini, pembuatan produk kriya sudah banyak menggunakan mesin
dibanding dengan tenaga manusia. Lalu bagaimanakah proses-proses dan tahapan yang
ada pada industri kriya? Mari simak pada bab ini.
F. Pengemasan Produk
Kemasan merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan produk. Kemasan
sering kali disebut sebagai the silent sales-man/girl yang memiliki arti penting
dalam meningkatkan daya saing kriya karena mewakili ketidak hadiran pelayan
dalam menunjukkan kualitas produk. Oleh karena itu, kemasan harus mampu
menyampaikan pesan lewat komunikasi yang informatif. Saat ini sebuah kemasan
produk telah berubah fungsi yang awalnya “kemasan melindungi apa yang dijual”
menjadi “kemasan menjual apa yang dilindungi”. Dengan kata lain, kemasan tidak
lagi hanya berfungsi untuk melindungi, tetapi juga untuk menjual.
Adapun desain kemasan merupakan bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain, serta informasi
produk agar produk tersebut dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk
membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
mengidentifikasikan, dan membedakan sebuah produk di pasar. Desain kemasan
produk dapat juga dapat berlaku sebagai pemasaran produk dengan
mengkomunikasikan kepriadian atau fungsi produk konsumsi secara unik. Kemasan
meliputi tiga hal, yaitu merek, label, dan kemasan itu sendiri. Di bawah ini adalah
kriteria kemasan yang baik untuk sebuah produk.
1. Dapat melaksanakan program pemasaran.
2. Memenuhi syarat keamanan da kemanfaatan.
3. Dapat menghubungkan produsen dan konsumen.
Tugas Individu
Carilah dan jelaskan alat-alat perlindungan diri pada industri kriya.
Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa.
2. Gambarlah denah rumah menggunakan media 2D dan cara manual.
3. Jelaskan spesifikasi gambar kerja tersebut secara detil.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah setelah mempelajari bab 3, anda menjadi paham
mengenai proses bisnis di industri kreatif bidang desain
dan produksi kriya?
Ungkapkan alasannya:
2. Menurut Anda, pentingkah menerapkan K3LH dalam
industri kriya?
Ungkapkan alasannya:
3. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan pembuatan
gambar kerja digital saat ini lebih diminati daripada
manual?
Ungkapkan alasannya:
Uji Kompetensi
a. melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain
di tempat kerja
a. Arab
b. Jawa
c. Melayu
d. Sansekerta
e. Tagalog
a. man
b. materials
c. machine
d. methods
e. mechanic
a. gambar arsitektur
b. gambar struktur
c. gambar fondasi
d. gambar MEE
e. gambar kerja
a. pendekar
b. empu
c. perajin
d. pemahat
e. seniman
6. Di bawah ini adalah hal-hal yang mendukung proses desain produk kriya
b. menggunakan bahan baku yang murah dan mudah didapat agar dapat
meningkatkan produksi
c. meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material, energi, dan sumber
daya lainnya
pendekatan lingkungan
a. arca
b. topeng
c. relief
d. wayang
e. kaligrafi
a. mozaik
b. madding
c. patung
d. lukisan
e. batik
9. Di bawah ini yang bukan merupakan alat produksi kriya manual adalah ....
a. gergaji
b. ampelas mesin
c. bor
d. siku-siku
e. mistar
b. MS. Word
c. Snipping Tool
d. AutoCAD
e. Skypee
a. sarung
b. anyaman
c. selendang
d. bunga plastik
e. gorden
13. Di bawah ini adalah kriteria tempat kerja untuk produksi kriya yang baik,
kecuali ....
a. bersih
b. terang
c. lantai kasar
d. ventilasi cukup
e. besar
14. Banyak arsitek yang beralih dari pembuatan desain menggunaka cara manual
b. mengurangi biaya
15. Hasil desain produk kerajinan menitikberatkan pada nilai, kecuali ....
a. estetika
b. keunikan
c. khas
d. adiluhung
e. kemewahan
B. Soal Esai
10. Yang dimaksud dengan off the job training adalah ....