Anda di halaman 1dari 10

Membuat Karya Seni

Layang-Layang

Margaretta X.10 / 32

SMA XAVERIUS 1 STATUS TERAKREDITASI A Jalan Bangau No. 60/1258 Palembang 30113(0711) 358005, (0711)373061 sma_xav1@telkom.net www.smuxaverius1_plg.sch.id PALEMBANG

Bab I

Pendahuluan
A. Pengertian Karya Seni
Kata seni berasal dari berbagai kadar pehaman yang berbeda. Ada yang menyatakan kata seni berasal dari kata sani yang artinya jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan art yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan. Dalam bahasa Sansekerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya sucilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau. Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu, artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran, dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa. Kata seni bersumber dari berbagai bahasa asing menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). B. Jenis-Jenis Karya Seni

1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis,kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia

2. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet. Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat, dll. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni music tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi dapat menjadi salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan isi pikirannya ke dalam lagu/lirik kepada pendengar. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.

3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi.

4. Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari

terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami koreografi adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.

5. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsurunsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran, pendokumentasian, audio-visual, dll. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis. C. Fungsi Karya Seni Fungsi tertentu karya seni dalam kehidupan manusia: 1. Fungsi pribadi Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik Manusia adalah homo faber, artinya ia memiliki kecakapan untuk berekspresi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Sifat sensitif seseorang memberi reaksi terhadap penciptaan benda yang indah dengan nilai artistik. Manusia juga mempertimbangkan dan menghadiri aspek kehidupan.

Di abad teknologi kehadiran aspek seni dalam pembuatan benda-benda fungsional tidak dapat diabaikan. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik. Karena itu segi kenyamanan menjadi hal yang penting. Peradaban manusia terus maju. Penciptaan-penciptaan manusia juga ikut berkembang dengan pesat. Seni yang dapat memenuhi kebutuhan fisik antara lain, seni bangunan, seni furniture, seni pakaian (tekstil), seni kerajinan, dan sebagainya. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional Manusia dapat merasakan marah, benci, sedih, kasihan, haru, dsb karena dalam dirinya terkandung dorongan emosional. Situasi emosi akan muncul bila ada rangsangan dari luar, rangsangan tersebut akan membentuk suatu asosiasi dan tanggapan. Dari tanggapan inilah lalu timbul refleksi yang berupa perasaan marah, benci, sedih, kasihan, haru dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman individual yang terus terjadi setiap saat bisa diungkapkan lewat bahasa seni. Masalah cinta, perkawinan, kelahiran dan kematian atau rasa suka cita bisa menjadi pengalaman individu yang direkam dalam karya seni. Karena itu biasanya digunakan sebagai ekspresi diri dalam berkarya, apalagi pada seni modern yang tidak lagi kolektif sifatnya. Fungsi pribadi seni ada beberapa permasalahan yang biasanya menjadi usat perhatian manusia, antara lain ekspresi psikologis, cinta, kematian, masalah spiritual, dan ekspresi estetika.

2. Fungsi Sosial Sebenarnya seluruh karya seni memiliki fungsi sosial karena selalu ada interaksi antara karya seni dan pemirsanya. Senirupa bisa menjadi sarana untuk penyampaian protes, pujian dan kritik. Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Rekreasi Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Komunikasi Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Pendidikan Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Keagamaan

Bab II

Layang-Layang Hias: Kupu-Kupu


A. Tujuan
Tujuan membuat karya seni adalah mengasah kreativitas kita untuk terus berpikir dalam membuat karya karya seni yang baru dan selain itu juga berfungsi untuk hiasan, koleksi, serta melestarikan permainan tradisional ini dalam bentuk yang lebih menarik.

B. Alat dan Bahan


Bambu Benang Kertas roti / minyak Lem Gunting

C. Proses Pembuatan
1. Siapkan batang bambu.

2. Lalu, potong bambu tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih tipis.

3. Potong 2 stick bamboo untuk digunakan, 1 panjang dan 1 pendek sesuai ukuran yang telah ditentukan.

4. Letakkan kedua bambu secara menyilang (seperti bentuk salib) dengan titik pertemuan pada 1/3 dari bambu yang paling panjang. Rekatkan kedua bambu tersebut dengan menggunakan benang.

5. Ikat dan hubungkan ke empat ujung bambu dengan tali atau benang hingga membentuk wajik.Sekarang rangka layang-layang selesai.

6. Buat gambaran di kertas roti sesuai dengan bentuk yang kamu inginkan, misalnya kupu-kupu. 7. Warnai kertas roti tersebut. 8. Keringkan layangan di tempat terbuka.

9. Tempel kertas roti yang telah diwarnai ke kerangka layangan

10. Tambahkan aksesoris untuk memperindah. 11. Layang-layang jadi.

Bab III

Penutup
A. Kesimpulan
Layang-layang adalah karya seni yang sekarang sudah mulai jarang dimainkan, karena ini merupakan permainan tradisional anak-anak Indonesia. Jadi, hidup kita selalu berkaitan dengan karya seni dan hampir semua benda yang kita lihat dan tanpa kita sadari maupun tidak merupakan karya seni. Selama membuat layang-layang, saya senang karena bisa membuat suatu karya pribadi dan dapat mengembangkan kreativitas. Namun, membuat layang-layang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Cat tumpah, berantakan. Terkadang saya berpikir alangkah malangnya nasib pembuat layangan, sudah bekerja keras, namun hasil yang didapat terkadang kurang sepadan.

B. Saran
Saran saya adalah sebelum membuat karya seni, sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu dengan matang apa yang mau dibuat, dan langkah-langkah kerjanya dikuasai sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal. Dari hal kecil harus diperhatikan agar hasil yang didapat juga memuaskan.

Daftar Pustaka
http://members.fortunecity.com/senirupa/senirupa/id1.html http://members.fortunecity.com/senirupa/id30.htm http://pelukisbatam.wordpress.com/2007/02/12/pengertian-seni-secara-umum-sejarahnya/

Anda mungkin juga menyukai