Anda di halaman 1dari 21

Bab 2

Perkembangan Teknologi di Industri dan Dunia Kerja serta Isu-Isu Global


Terkait Dunia Industri di Bidang Desain dan Produksi Kriya
Deskripsi Pembelajaran Capaian Pembelajaran
Meliputi pemahaman peserta didik Pada akhir fase E, peserta didik mampu
tentang wawasan seni kriya kuno dan mendeskripsikan
kini, perkembangan proses produksi A. wawasan seni kriya kuno dan kini;
industri desain dan produksi kriya yang B. perkembangan proses produksi industri
masih konvensional sampai dengan desain dan produksi kriya yang masih
penggunaan alat/mesin dengan teknologi konvensional sampai dengan
modern, penggunaan aplikasi gambar penggunaan alat/mesin dengan teknologi
digital (SketchUp, AutoCad, modern;
3DMax,Corel Draw, Photoshop,dll), C. penggunaan aplikasi gambar digital
aplikasi Marketplace berbasis Online, (SketchUp, AutoCad, 3DMax, Corel
Industri 4.0, Internet of Things (IOT), Draw, Photoshop,dll);
Digital Teknologi dalam dunia industri, D. aplikasi Marketplace berbasis online;
Fractal Art, isu pemanasan global, E. Industri 4.0;
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat) F. Internet of Things (IOT);
ketenagakerjaan, Product Life Cycle G. digital teknologi dalam dunia industri;
(Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan H. Fractal Art;
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, I. isu pemanasan global dan perubahan
dan reduce. iklim;
J. aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan;
K. Product Life Cycle (Pengertian, tahapan,
karakteristik dan Strategi) sampai
dengan reuse, recycling, reduce secara
bersama-sama, individu, teliti, dan
bertanggung jawab.
Gambar 2.1 Kerusakan Lingkungan
Sumber: Kompas, 2021

Adanya perkembangan teknologi industri nyatanya telah membuat banyak perubahan


nyata yang dirasakan oleh masyarakat, salah satunya adalah kepraktisan dalam proses
produksi. Akan tetapi, semakin banyak produksi pada sebuah industri, akan semakin
meningkat pula dampak buruk yang dirasakan oleh lingkungan, salah satunya adalah
limbah hasil produksi. Dampak ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang
semakin parah, seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Bagaiamanakah
teknologi telah merubah tatanan industri dan apa sajakah isu-isu global yang berkaitan
dengan industri kriya? Simak pada bab ini.

A. Wawasan Seni Kriya Kuno dan Kini


Saat membicarakan mengenai sesuai yang kuno dan yang terkini, tidak akan lepas
dari yang namanya inovasi. Istilah inovasi sendiri digunakan untuk mencakup hasil
penemuan dan invensi tersebut yang merupakan pikiran, perilaku, atau sesuatu yang
baru dan berbeda dari bentuk semula. Inovasi pada produk kriya tampak pada
munculnya proses dan bentukan produk baru, suatu produk yang berkembang yang
bersifat non-tradisional. Hal ini dikarenakan oleh adanya perubahan-perubahan
seperti proses bahan baku, teknik produksi, mesin-mesin yang digunakan, dan lain-
lain. Di bawah ini adalah perkembangan dari seni kriya.
1. Seni Kriya Kuno
Seni kerajinan tangan banyak dihasilkan pada masa kerajaan Hindu-Budha.
Teknik dan hasil karya seni yang dibuat di masa tersebut berdasar pada
pemikiran falsafah hidup Agama Hindu, Budha, maupun Islam. Contoh seni
kriya di masa klasik diantaranya yaitu: wayang kulit, ukiran kayu, keris dan
senjata lain, pandai perak dan emas, kerajinan topeng, dan sebagainya. Seni kriya
kuno memiliki watak, adab, serta mencerminkan lingkungan pada masa itu.
Dalam proses pembuatannya, seni kriya kuno menggunakan bahan serta alat
yang ada disekitar tempat tinggal masyarakat tersebut.
2. Seni Kriya Kini
Seni kriya kini dimulai pada zaman kolonial dimana masyarakat mulai
mendapatkan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai rasional serta
kehiduupan jasmaniah. Hal ini membangkitkan kesadaran masyarakat akan nilai-
nilai tradisional seni kriya semakin luntur. Beberapa orang berusaha
menggabungkan seni kriya tradisional dengan seni kriya modern menggunakan
bahan-bahan industri. Proses komersialisasi ini pada akhirnya membuat seniman
tidak dapat mewariskan keahlian yang dimilikinya kepada generasi penerusnya.
Adapun pada era modern seperti saat ini, seni kriya lebih berfungsi untuk
dijadikan sebagai benda terapan, hiasan, dekorasi, dan juga mainan.

B. Perkembangan Proses Produksi Industri Desain dan Produksi Kriya yang


Masih Konvensional sampai dengan Penggunaan Alat/Mesin dengan Teknologi
Modern
Industri desain dan produksi kriya pada zaman dahulu banyak diciptakan dengan
alat-alat konvensional yang ada dan dapat dimanfaatkan. Penggunaan alat-alat
tersebut tentunya cukup membantu para pengrajin untuk membuat karya mereka.
Bahan-bahan yang digunakan pun sangat sederhana dan tersedia di sekitar, seperti
tanah liat, batu, dan logam. Bahkan, buah labu yang dikeringkan dapat dimanfaatkan
untuk wadah atau gayung air dan bambu yang digunakan untuk teko atau tempat
minum. Oleh karena itu, produk-produk atau barang yang diciptakan terkesan sangat
unik dan memiliki kekhasan tersendiri. Produksi kriya dengan cara ini masih banyak
dilakukan oleh pengrajin tradisional dan pelaku usaha kecil.
Akan tetapi, kemajuan bidang produksi dan teknologi baru di Eropa
mempengaruhi pembuatan benda kriya di Indonesia yang membuat tenaga manusia
digantikan oleh mesin-mesin (mekanisasi/pabrikasi). Revolusi industri di Inggris
telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Berbagai macam produk atau
barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Hal ini
menyebabkan keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena
digantikan oleh kehalusan buatan mesin. Sebagai solusinya, para seniman beralih ke
bentuk-bentuk yang tidak mungkin dapat ditiru dan dibuat ulang oleh produksi
massal karena akan memakan biaya yang sangat mahal. Sesungguhnya, hasil
produksi kriya yang lebih dinikmati oleh penikmat seni adalah yang masih terasa
otentiknya. Produk-produk yang dibuat dengan keahlian tangan yang bersifat sangat
pribadi dan tidak dapat diulang atau dicontoh oleh orang lain ataupun mesin. Itulah
sebabnya mengapa batik tulis lebih berharga daripada batik cap. Ini juga berlaku
pada seni memahat dimana hasil pahatan dari setiap pemahat akan berbeda dan
memiliki ciri khas tersendiri.

C. Penggunaan Aplikasi Gambar Digital


1. SketchUp
Sketchup merupakan software aplikasi gambar digital yang mengarah pada
pengolahan gambar 3D, yaitu pengolahan gambar ilustrasi sebuah bangunan
ataupun yang lainnya. Software ini dapat memiliki keistimewaan untuk membuat
gambar 3D dengan cepat dan praktis. Software ini sangat mudah dan cepat untuk
dipelajari. Kelebihan-kelebihan lain dari software ini adalah mampu
menghasilkan gambar yang realistis, dapat berbagi dan mengunduh gambar-
gambar objek yang sudah tersedia, serta memiliki banyak open source plugin
yang mendukung kinera software ini. Adapun kelemahan dari software ini adalah
kesederhaan softwarenya yang menjadikan susahnya permodelan tingkat lanjut
meski memakai plugin sekalipun dan terjadinya crash apabila terdapat banyak
permukaan patch danvertex.
2. AutoCad
AutoCad merupakan software paling dikenal dikalangan arsitek dan desainer
interior. Software ini wajib dikuasai bagi mereka yang memiliki profesi di
bidang ini. AutoCad merupakan software aplikasi CAD (Computer Aided
Design) dan drafting untuk menggambar model 2D dan D yang dikembangkan
oleh Autodesk. Dalam pembuatan desain gambar, software ini memiliki beberapa
kelebihan, yaitu pada akurasi, fasilitas penggambaran dan pengeditan yang
semakin lengkap, gambar yang dicetak benar-benar bersih tanpa adanya bekas
pengeditan, hasil gambar tersimpan secara permanen, dapat membuat gambar
sebanyak atau sebesar apapun dalam ruang yang sama, serta mudah direvisi
tanpa menggambar dari awal lagi. Adapun kekurangan dari software ini
meskipun dapat membuat gambar 3D, penggunaanya sangat rumit dan tidak
praktis.
3. 3Dmax
3Dmax merupakan software untuk membuat grafik vektor 3D dan animasi.
Software ini banyak digunakan oleh desainer karena dapat menghasilkan gambar
dengan kualitas yang bagus dan realistik dengan pencahayaan dan bayangan
yang akurat. Selain menghasilkan gambar, aplikasi ini juga mampu membuat
sebuah film animasi, arsitektur rumah, atau membuat logo suatu perusahaan.
Beberapa karya dalam industri perfilman membuktikan bahwa 3Dmax
merupakan software 3D maker terbaik, seperti X-Men, The Matrix, Dr. Doolittle
2, dan lain-lain. Dalam industri game, penggeman game konsol Playstation 2
pasti mengenai software ini. Kelebihan dari software ini adalah mampu membuat
objek virtual 3D yang dapat diubah bentuk sesuai keinginan, mampu
menampilkan real effect seperti material kayu, batuan, atau tanah. Selain itu,
software ini juga mampu memberikan efek-efek khusus pada hasil akhir produk
seperti efek cahaya, bayangan, api, kabut, dan lighting. Adapun kekurangan pada
software ini adalah kemampuan pembuatan karya visual dengan pencahayaan
komplek membutuhkan prose yang lama dan pembuatan objek di 3Dmax juga
lumayan rumit.
4. CorelDraw
CorelDraw merupakan software untuk melakukan editing pada garis vektor.
Biasanya, software ini digunakan untuk menciptakan desain logo atau simbol,
membuat desain undangan, membuat cover buku, dan lainnya. Keunggulan dari
software ini adalah gambar yang dihasilkan dengan vektor atau berbasis vektor
bisa ditekan pada tingkat yang paling rendah namun hasilnya tidak kalah dengan
gambar yang berbasis bitmap atau raster, penggunaannya mudah, gambar yang
dihasilkan tidak pecah apabila diperbesar, tools yang ada di dalamya mudah
dipahami bahkan oleh pengguna baru. Adapun kekurangan pada aplikasi ini
adalah memakan memori yang sangat besar apabila gambar memiliki detil yang
banyak, warna yang dicetak tidak akurat, kompabilitas versi CorelDraw memiliki
banyak kendala dalam sharing ke versi lainnya, dan tidak tepat untuk merekayasa
foto.
5. Photoshop
Software ini merupakan software yang dikhususkan untuk pengeditan gambar
dan pembuatan efek. Software ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan
perusahaan iklan sehingga dikenal sebagai pemimpin besar perangkat lunak
pengolah gambar. Kelebihan dari software ini adalah lebih familiar dan mudah
digunakan dibanding dengan software editing gambar selevel Adobe Photoshop.
Software ini juga dapat membuat tulisan dengan efek tertentu, membuat tekstur
dan material yang beragam, mengedit foto atau gambar yang sudah ada,
memproses materi web, serta menyimpan dalam berbagai format. Adapun
kelemahan dari software ini adalah kurang bagus untuk pembuatan desain
majalah atau cetak brosur dengan banyak teks, ukuran penyimpanan file yang
relatif besar, pengeditan gambar dengan banyak layer akan rumit, penciptaan
gambar yang statis, dan pencetakan ukuran kertas berukuran besar yang sulit.

D. Aplikasi Marketplace Berbasis Online


Marketplace merupakan suatu platform yang menjadi perantara antara penjual dan
pembeli untuk melakukan proses pembelian produk secara online. Marketplace atau
pasar online ini menyediakan berbagai fasilitas untuk pengguna seperti metode
pembayaran, pemilihan produk sesuai kategori, estimasi pengiriman, dan fitur
lainnya. Berikut adalah jenis-jenis marketplace online beserta contohnya.
1. Marketplace murni
Marketplace murni merupakan platform jual beli yang memiliki peran penting
sebagai fasilitator antara produsen dan konsumen. Marketplace jenis ini
memberikan kesempatan kepada produsen untuk melakukan berbagai transaksi
produk, menampilkan informasi produk. mengelola pembayaran, dan sebagainya.
Marketplace ini hanya berperan sebagai perantara dan mengirim produk kepada
konsumen sehingga penjual dapat mengurus dan mengelola berbagai aktivitas
lainnya dengan lebih fleksibel sesuai dengan peraturan yang diberlakukan.
Selain itu, disini konsumen juga dapat melakukan proses penawaran harga
kepada penjual secara bebas tanpa terikat peraturan yang diberlakukan. Oleh
karena itu, produsen wajib menyertakan informasi dan data terkait produk yang
dipasarkan secara lengkap dan detil. Contoh dari marketplace murni adalah
Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, dan lain-lain.
2. Marketplace konsinyasi
Marketplace konsinyasi merupakan jenis pasar online dimana produsen hanya
memiliki akses untuk menitipkan produk saja kepada marketplace. Dalam hal ini,
produsen sebagai penyedia barang dapat mengirimkan deskripsi informasi yang
detil dari barang tersebut. Adapun tugas dari marketplace konsinyasi adalah
sebagai perantara sekaligus pengatur urusan pembayaran, pengiriman barang,
foto produk, dan lainnya. Dalam marketplace konsinyasi, segala bentuk transaksi
jual beli diserahkan kepada platform. Penentuan harga produk juga diserahkan
kepada pihak platform. Contoh dari marketplace konsinyasi adalah Zalora dan
Berrybenka.
Keberadaan marketplace-marketplace tersebut tentunya tidak hanya
mempermudah proses pembelian oleh konsumen, akan tetapi juga merupakan
sumber keuntungan bagi produsen, terutama bagi mereka yang menjual produk
kesenian. Produk-produk kesenian seperti kriya yang biasanya dijual di toko atau
pusat kerajinan kini dapat dipasarkan lebih luas melalui marketplace.
Marketplace membantu para produsen kesenian dan kerajinan untuk menjangkau
konsumen lebih dekat. Sebagai akibatnya, penjualan dan produksi pun akan
meningkat.
E. Industri 4.0
Teknologi, ilmu pengetahuan, dan industrialisasi merupakan aspek-aspek yang terus
menunjukkan kemajuan dan perkembangan yang pesat di era globalisasi ini. Adanya
revolusi industri 4.0 telah membuat penerapan konsep mekanisasi dalam segala hal
dikerjakan oleh teknologi mesin sehingga menjadi lebih efektif dan efisien dalam
pengoperasiannya. Sebagai akibatnya, banyak sekali industri yang berkembang pesat
dan mampu terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya.
Dalam industri 4.0, dikenal istilah smart factory yang mengarah ke konsep
konektivitas antara manusia dengan mesin. Dalam smart factory terdapat fungsi
utama yaitu memajukan kontrol proses produksi dan mengatasi masalah yang
ditemui secara real time. Penggunaan mesin canggih mulai dari proses mendesain
hingga bahan menjadi produk jadi dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
produksi. Pada dasarnya, industri 4.0 atau revolusi industri keempat berfokus kepada
teknologi-teknologi digital.

F. Internet of Things (Iot)


Pada zaman serba modern ini, hampir semua jenis industri mulai memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan nilai produksi dan kualitas produk. Dalam hal ini,
para perusahaan melakukan digitalisasi dan otomatisasi besar-besaran menggunakan
IoT. IoT merupakan istilah yang merujuk pada penggunaan semua peralatan yang
mendukung proses bisnis dan manufaktur yang dihubungkan ke jaringan internet
sehingga saling terkoneksi satu sama lain. Dengan begitu, proses pengelolaan dan
analisa pun lebih mudah dilakukan.
Internet of Things memungkinkan pengguna dalam sektor industri mendapat
informasi secara real time. Teknologi yang terkoneksi oleh internet dapat
mengawasi proses produksi sendiri serta melaporkan tentang keadaan di lapangan
secara langsung tanpa bantuan manusia. Sistem tersebut dapat memangkas biaya
pemeliharaan mesin-mesin di suatu gedung atau manufaktur. Peralatan manufaktur
yang telah terdigitalisasi dapat melakukan mendeteksi dan memperbaiki sebelum
kerusakan terjadi. Dengan demikian, penerapan IoT dapat menguntungkan sebuah
perusahaan karena dapat menghemat energi, mengurangi down time, dan
meningkatkan produksi.
G. Digital Teknologi dalam Dunia Industri
Revolusi industri keempat merupakan istilah umum untuk tingkatan perkembangan
industri teknologi di dunia. Sejak awal 2018 hingga saat ini diperkirakan merupakan
zaman revolusi industri 4.0 yang merupakan industri yang menggabungkan
teknologi otomatisas dengan teknologi cyber. Pada tingkatan ini, industri dunia
memang berfokus terhadap teknologi yang bersifat digital. Sehingga dapat dikatakan
bahwa revolusi industri 4.0 menggambarkan tren yang berkembang menuju otomasi
dan pertukaran data dalam teknologi dan proses dalam industri manufaktur. Diantara
tren-tren tersebut adalah Internet of Things (IOT), Industrial Internet of Things
(IiOT), Cyber Physical System (CPS), Artificial Intelligence (AI), Smart Factory,
Sistem Komputasi Awan, dan sebagainya.
Penggunaan digital teknologi dalam industri 4.0 adalah tentang transformasi
digital dimana era ini akan memungkinkan otomatisasi peralatan-peralatan dengan
sisem gabungan yang dapat bekerja satu sama lain. Teknologi-teknologi yang
digunakan ini juga dapat membantu memecahkan masalah dan melacak proses,
sekaligus meningkatkan produktivitas dalam bisnis dan maufaktur di berbagai skala.

H. Fractal Art

Gambar Kesenian Fraktal


Sumber: Amazon, tt
Fraktal merupakan benda geometris yang kasar pada segala skala dan terlihat dapat
dibagi-bagi dengan cara yang radikal. Sebagian fraktal mampu dipecah menjadi
sebagian anggota yang semuanya menyerupai dengan fraktal aslinya. Fraktal
memiliki detil yang tak terhingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada
tingkat perbesaran yang berbeda. Istilah fraktal sendiri diciptakan oleh Benoit
Mandelbrot pada tahun 975 dari kata latin fractus yang berarti patah, rusak, atau
tidak teratur. Berbagai jenis fraktal pada permulaannya dipelajari sebagai benda-
benda matematis. Geometri fraktal merupakan cabang matematika yang mempelajari
sifat-sifat dan perilaku fraktal. Fraktal menjelaskan tentang banyak situasi sulit yang
dideskripsikan mempergunakan geometri klasik dan cukup banyak diaplikasikan
dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Benda-benda yang mendekati
fraktal banyak ditemukan didunia.
Benda-benda tersebut memiliki struktur fraktal yang kompleks pada skala
tertentu, seperti: gunung, awan, jaringan sungai, dan pembuluh darah. Fraktal sendiri
memiliki manfaat untuk mendeskripsikan benda di dunia, seperti: gunung, awan,
turbulensi, garis pantai, dan pohon. Dalam industri kesenian, corak dan motif fraktal
sangat diminati karena menunjukkan keindahan dan kerumitan teknik yang
mengagumkan. Biasanya, seni fraktal dipajang di dalam sebuah ruangan sebagai
hiasan dinding.

I. Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim


Pemanasan global dan perubahan iklim saat ini telah menjadi isu global yang sangat
serius dan harus segera ditangani. Bagaimana tidak, pemanasan global dapat
berdampak luas terhadap kehidupan manusia. Di antara dampak itu adalah
mecairnya es di kutub utara dan kutub selatan serta meningkatnya permukaan air
laut. Perubahan iklim juga dapat menjadi penyebab dari bencana banjir dan
kekeringan. Perubahan iklim ini juga dapat mengkibatkan kepunahan spesies
tertentu, perubahan pola pertanian, peningkatan jenis vektor pembawa penyakit,
meningkatkan kemtian, pengungsian penduduk, dan kerugian ekonomi yang
signifikan. Upaya penanggulangan ini dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari
kerusakan lingkungan yang semakin parah. Setidaknya dibutuhkan upaya untuk
meminimalkan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim ini. Para
industrialis hendaknya juga menyadari bahwa dalam era pasar dan kesadaran
lingkungan globral sekarang ini, teknologi dan produk ramah lingkungan merupakan
suatu keniscayaan. Produk dan teknologi yang merusak lingkungan harus segera
ditinggalkan.
Sesungguhnya masyarakat industri memiliki kepentingan ekonomi untuk
mencegah dampak negatif pemanasan global dan perubahan iklim yang lebih luas
terhadap ekonomi global. Hal ini dikarenaan perubahan iklim akibat pemanasan
global bisa menurunkan konsumsi per kapita global sebanyak 20%. Ini berarti daya
beli dan permintaan masyarakat global terhadap produk-produk industri dan
perdagangan akan menurun. Oleh karena itu, sangat diharapkan bagi para pakar
teknologi industri terus menciptakan teknologi baru yang dapat menyelamatkan
manusia, lingkungan, dan ekonomi global dari kehancuran.

J. Aspek-Aspek (Singkat) Ketenagakerjaan


Terdapat beberapa aspek dalam ketenagakerjaan yang harus dipahami oleh
perusahaan maupun pekerja dalam sebuah perusahaan. Di bawah ini adalah aspek-
aspek ketenagakerjaan.
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Upaya pemerintah dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan dapat dilakukan
dengan menetapkan kebijakan dan menyusun perencanaan tenaga kerja yang
terdiri dari perencanaan tenaga kerja makro dan perencanaan tenaga kerja mikro.
Perencanaan tenaga kerja ini disusun atas dasar infomasi ketenagakerjaan seperti
di bawah ini.
a. Produktivitas tenaga kerja
b. Kesempatan kerja pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja
c. Hubungan industrial
d. Penduduk dan tenaga kerja
e. Kondisi lingkungan
f. Jaminan sosial tenaga kerja
g. Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja
2. Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja merupakan salah satu dari hak yang harus didapatkan oleh para
pekerja. Pelatihan kerja diselenggarakan guna membekali, mengembangkan, dan
meningkatkan kompetensi, kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.
Pelatihan kerja berisi materi dan praktek yang langsung tertuju pada sistem kerja
yang nantinya akan diberlakukan. Dalam hal ini, perusahaan harus menerapkan
pelatihan kerja yang sesuai bagi pekerja penyandang cacat. Pelaksanaan
pelatihan kerja harus memperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan
tenaga kerja penyandang cacat yang bersangkutan.
3. Pemagangan
Pemagangan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
kompetensi pekerja sehingga pekerja tersebut siap bekerja dalam kondisi dan
siatuasi yang ada. Dengan adanya pemagangan, perusahaan juga dapat menilai
langsung kualitas calon pekerja sehingga dapat memudahkan dalam penempatan
kerja sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini, pemagangan dilaksanakan atas
dasar perjanjian pemagangan antara peserta dan pengusaha yang dibuat secara
tertulis.
4. Penempatan Tenaga Kerja
Setiap tenaga kerja memiliki hal untuk memilih, mendapatkan, atau pindah
pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.
Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk menempatkan pekerja sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan pekerjanya. Dalam penempatan tenaga kerja,
perlu diperhatikan asas terbuka, bebas, obyektif, adil, dan setara tanpa
diskriminasi. Penempatan tenaga kerja diarahkan sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, minat, dan perlindungan hukum. Penempatan kerja harus
memjamin pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan program nasional dan daerah.

K. Product Life Cycle


Poduct life cycyle atau siklus daur hidup produk merupakan proses perkembangan
produk mulai dari pengenalan, promosi, hingga keadaan produk ketika sudah
dipasaran. Setiap produk yang dijual oleh perusahan pasti mengalami siklus daur
hidup produk yang dimulai dari pengenalan produk ke masyarakat. Product life
cycle ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap produksi dan pemasaran suatu
produk. Oleh karena itu, sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memahami
tentang product life cycle. Di bawah ini adalah uraian-uraian mengenai product life
cycyle.
1. Memahami Product Life Cycle
Product life cycle diartikan sebagai siklus daur hidup produk yang meliputi
tahapan-tahapan atau proses perjalanan dari suatu produk. Siklus daur hidup
produk dimulai dari pengenalan produk ke masyarakat, pemasaran produk,
hingga akhirnya produk tergantikan dengan produk lain yang lebih canggih dan
terbaru. Oleh karena itu, perusahaan harus memeliki strategi yang tepat untuk
memperpanjang umur produk dan meningkatkan eksistensi produk di
masyarakat.
2. Tahapan Product Life Cycle
Terdapat beberapa tahapan dalam product life cycle seperti di bawah ini.
a. Tahap perkenalan
Tahap perkenalan merupakan tahap pertama dimana pabrik atau perusahaan
mulai mengeluarkan dan mengenalkan sebuah produk buatannya ke
masyarakat dengan diadakannya promosi besar-besaran. Promosi ini
bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui manfaat dari produk tersebut
dan berminat untuk membelinya.
b. Tahap perkembangan
Tahap perkembangan merupakan tahap dimana sebuah produk mulai dikenal
dan digunakan oleh konsumen. Pada tahap ini, biaya produksi yang
digunakan perlahan-lahan menurun seiring dengan omzet yang terus naik
diikuti dengan meluasnya pasar. Sebagai akibatnya, cash flow pun menjadi
positif. Produksi juga semakin meningkat dan semakin berkembang. Akan
tetapi, pesaing baru mulai bermunculan dengan produk-produk yang lebih
inovatif dan mengesankan.
c. Tahap kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan tahap dimana omzet penjualan sebuah produk
mulai menurun dari hari ke hari. Persaingan antar produsen semakin ketat,
mereka saling berebut pasar dan berebut konsumen. Dalam hal ini, para
produsen mulai berlomba-lomba untuk menurunkan harga produk agar dapat
bersaing dengan para pesaing. Bagi yang memimpin pasar, mereka akan
mendapatkan laba yang banyak, produksi akan semakin meninggi, dan cash
flow ada akan semakin kuat.
d. Tahap penurunan
Tahap ini menunjukkan adanya penurunan produksi dan penjualan. Apabila
tidak segera diantisipasi dan strategi tidak diganti, kemungkinan produk dapat
hilang di pasaran. Pada tahap ini, jumlah produksi akan menurun, konsumen
mulai jenuh, pesaing semakin banyak bermunculan untuk menggantikan
produk yang mengalami penurunan, serta keuntungan juga menurun secara
signifikan.
3. Karakteristik Product Life Cycle
Terdapat beberapa karakteristik dari setiap tahapan product life cycle yang harus
diketahui seperti di bawah ini.
a. Tahap perkenalan
Pada tahap perkenalan, karakteristik yang terlihat adalah adanya penjualan
yang rendah, biaya produksi yang tinggi, laba negatif, pelanggan inovator,
dan pesaing masih sedikit.
b. Tahap pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan, karakteristiknya adalah penjualan meningkat
dengan cepat, pelanggan pemakai awal, biaya produksi mulai membaik, laba
meningkat, dan pesaing bertambah.
c. Tahap kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan puncak penjualan, biaya produksi rendah, laba
tinggi, pelanggan mayoritas tengah, dan jumlah pesaing stabil mulai
menurun.
d. Tahap penurunan
Karakteristik pada tahap penurunan adalah biaya produksi rendah, laba
menurun, pelanggan pemakai terlambat, dan pesaing jumlahnya perlahan
menurun.
4. Strategi Product Life Cycle
Setiap produk yang dijual pasti akan mengalami naik turun. Suatu saat produk
yang pernah naik daun akan tergantikan juga oleh produk baru yang lebih
multifungsi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang dapat
digunakan dalam setiap tahapan siklus daur hidup produk agar umur produk
lebih lama. Perhatikan strategi produk life cycle di bawah ini.
a. Tahap perkenalan
Strategi yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah strategi peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi jika pasar
potensial tidak menyadari produk tersebut, strategi peluncuran produk lambat
jika sebagian besar pasar sadar akan produk tersebut, strategi penetrasi cepat
jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, dan strategi penetrasi lambat
jika permintaan pasar sangat peka terhadap harga tetapi kurang peka terhadap
promosi.
b. Tahap pertumbuhan
Meningkatkan kualitas produk, menambahkan model-model baru, memasuki
segmen pasar baru, meningkatkan cakupan distribusinya, dan menurunkan
harga untuk menarik pembeli merupaka beberapa strategi yang dapat
digunakan dalam tahap pertumbuhan agar produk dapat bertahan lebih lama
dan dapat masuk ke tahap selanjutnya.
c. Tahap kedewasaan
Pada saat sebuah produk memasuki tahap kedewasaan, strategi yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan mencoba memperluas pasar dan
mendorong penjualan dengan memodifikasi karakteristik produk melalui
peningkatan kualitas, peningkatan keistimewaan, serta peningkataan gaya.
Selain itu, perusahaan juga dapat mencoba mendorong penjualan dengan
memodifikasi berbagai elemen bauran pemasaran, seperti memberi potongan
harga, menambah pengeluaran untuk iklan, membuka saluran distribusi yang
lebih luas, meningkatkan promosi penjualan, dan meningkatkan pelayanan.
d. Tahap penurunan
Ketika sebuah produk masuk dalam tahap penurunan, perusahaan harus
berusaha bangkit kembali dengan mencoba beberapa strategi seperti
mengidentifikasi produk lemah, menentukan strategi pemasaran yang harus
segera dilakukan, dan keputusan penghentian.
5. Reuse, Recycling, Dan Reduce
Dalam industri kriya, limbah dan sampah yang dihasilkan dapat mencemari
lingkungan, menyebabkan kerusakan ekosistem dan berpengaruh terhadap
pemanasan global serta perubahan iklim. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
penanganan dengan menggunakan gerakan 3R (reuse, reduce, dan recycle) yang
dapat dimulai dari diri sendiri. Berikut ini adalah uraian-uraian mengenai 3R.
a. Reuse
Arti dari reuse adalah menggunakan kembali. Dalam hal ini, barang atau
produk yang sudah tidak terpakai digunakan kembali agar mengurangi
potensi sampah. Jika sebuah pakaian yang masih layak sudah tidak berkenan
untuk dipakai, alangkah baiknya pakaian tersebut diberikan kepada oranglain
untuk digunakan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai namun masih memiliki
manfaat.
b. Reduce
Reduce berarti mengurangi. Dalam hal ini, yang perlu dikurangi adalah
sampah atau limbah dari sebuah industri. Dengan mengurangi sampah atau
limbah dari industri kriya, lingkungan hidup tidak akan tercemari. Upaya
pengurangan limbah produksi dapat dilakukan mulai dari hal terkecil, seperti
mengurangi penggunaan bahan baku yang berpotensi menjadi limbah atau
sampah.
c. Recycling
Recycle berarti mendaur ulang. Dalam hal ini, yang didaur ulang adalah
produk kriya yang tidak terpakai agar tidak terbuang begitu saja dan menjadi
limbah atau sampah yang merusak lingkungan. Recycle pada industri kriya
dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan limbah yang ada untuk membuat
barang baru yang memiliki manfaat.

Tugas Individu
Carilah dan jelaskan jenis-jenis limbah dari industri kriya yang dapat merusak
lingkungan.

Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa.
2. Tulislah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi limbah pada
industri kriya menggunakan 3R.
3. Tulislah manfaat yang didapatkan dengan menerapkah langkah-langkah
penanggulangan tersebut.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya.

Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah setelah mempelajari bab 3, anda menjadi paham
mengenai perkembangan teknologi di industri dan dunia
kerja serta isu-isu global terkait dunia industri di bidang
desain dan produksi kriya?

Ungkapkan alasannya:
2. Menurut Anda, pentingkah penerapan 3R dalam upaya
pengurangan limbah industri kriya?
Ungkapkan alasannya:
3. Menurut Anda, apakah yang dapat menyebabkan
pemanasan global dan perubahan iklim dari sebuah
industri kriya?
Ungkapkan alasannya:

Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihah jawaban yang paling tepat.
1. Teknik dan hasil karya seni kriya kuno dibuat berdasar pada ….
a. kebutuhan manusia akan estetika
b. keinginan untuk memenuhi kebutuhan
c. pemikiran falsafah hidup agama
d. sumber perekonomian
e. kebutuhan akan alat-alat rumah tangga
2. Di bawah yang bukan merupakan hasil dari kesenian kriya kuno adalah ....
a. wayang kulit
b. ukiran kayu
c. keris
d. kerajinan topeng
e. tas
3. Di bawah ini merupakan software aplikasi gambar desain, kecuali ....
a. Sketchup
b. Adobe Reader
c. AutoCad
d. CorelDraw
e. Photoshop
4. Tugas dari marketplace murni adalah ....
a. mengirimkan produk ke konsumen
b. menentukan harga
c. mengatur urusan pembayaran
d. mengatur foto dan informasi produk
e. menentukan stok barang
5. Arti dari reduce adalah ....
a. mendaur ulang
b. menggantikan
c. mencegah
d. mengurangi
e. menggunakan kembali
6. Salah satu kelemahan dari software Photoshop adalah ....
a. ukuran penyimpanan file yang relatif besar
b. terjadinya crash apabila terdapat banyak permukaan patch danvertex
c. memiliki banyak kendala dalam sharing ke versi lainnya
d. warna yang dicetak tidak akurat
e. tidak tepat untuk merekayasa foto
7. Di bawah ini yang bukan spesialisasi dari CorelDraw adalah ....
a. Membuat logo
b. Mendesain undangan
c. Membuat cover buku
d. Menciptakan simbol
e. Membuat animasi film
8. Perencanaan tenaga kerja ini disusun atas dasar infomasi ketenagakerjaan
seperti di bawah ini, kecuali ....
a. hubungan industrial
b. hubungan keluarga
c. kodisi lingkungan
d. jaminan sosial
e. penduduk dan tenaga kerja
9. Di bawah ini yang bukan merupakan tahapan dari product life cycle adalah
....
a. tahap perkembangan
b. tahap penurunan
c. tahap kedewasaan
d. tahap perkenalan
e. tahap pertumbuhan
10. Karakterstik dari tahap kedewasaan suatu produk adalah ....
a. Munculnya pesaing
b. Biaya produksi rendah
c. Laba negatif
d. Laba menurun
e. Pesaing meningkat
11. Mengidentifikasi produk lemah merupakan strategi produk pada tahap ....
a. perkenalan
b. kedewasaaan
c. penurunan
d. pertumbuhan
e. perkembangan
12. Berikut ini adalah contoh dari marketplae murni, kecuali...
a. Tokopedia
b. Shopee
c. Berrybenka
d. Blibli
e. Bukalapak
13. Penerapan IoT dapat menguntungkan sebuah perusahaan karena ....
a. menghemat biaya
b. meningkatkan mutu
c. menghemat energi
d. mempercepat proses distribusi
e. menarik lebih banyak konsumen
14. Memanfaatkan limbah yang ada untuk membuat barang baru yang memiliki
manfaat disebut ....
a. reuse
b. reduce
c. remake
d. recycle
e. replace
15. Dalam industri 4.0, dikenal istilah smart factory yang mengarah ke konsep....
a. koneksi antara manusia dan mesin
b. ketepatan eksekusi pada proses produksi
c. peningkatan kinerja mesin produksi
d. kemudahan dalam menemukan bahan baku
e. lebih mudah menjangkau konsumen

B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Seni kriya kuno banyak dihasilkan pada masa ....
2. AutoCad merupakan software aplikasi yang dikembangkan oleh ....
3. Karya-karya industri perfilman yang dibuat dengan software 3Dmax adalah
....
4. Geometri fraktal merupakan cabang matematika yang mempelajari ....
5. Fraktal memiliki manfaat untuk mendeskripsikan benda di dunia, seperti: ....
6. Zalora dan Berrybenka merupakan contoh dari marketplace ....
7. Pemagangan merupakan salah satu upaya untuk ....
8. Perubahan iklim akibat pemanasan global bisa menurunkan konsumsi per
kapita global sebanyak ....
9. Reuse memiliki arti ....
10. Mendaur ulang produk menjadi barang baru yang memiliki manfaat disebut
dengan ....

C. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Jelaskan karakteristik dari seni kriya kuno.
2. Jelaskan karakteristik dari seni kriya kini.
3. Jelaskan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim yang
diakibatkan oleh produksi industri.
4. Jelaskan dampak dari penggunaan mesin pada produksi kriya terhadap para
seniman kriya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan product life cycle.

Anda mungkin juga menyukai