Anda di halaman 1dari 13

NAMA : NIA MELANI

KELAS : 32 B

NIM : 220407562003
Riview

A. Tahapan Perkembangan Seni Anak

Perkembangan seni anak adalah salah satu proses pencapaian anak dalam
bidang seni dengan berpatokan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak.
Melalui aktifitas seni, dapat meningkatkan daya cipta serta kreatifitas yang orisinil
dan bersifat individual, melalui aktivitas seni, anak dapat mengekspresikan diri,
bermanfaat juga untuk mengembangkan rasa percaya diri anak, serta
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu.

1. Tahapan Perkembangan Seni Anak


Seni merupakan bagian penting dalam perkembangan kreatif anak, yang
membentuk kemampuan estetika dalam diri mereka. Tahapan perkembangan seni
anak terdiri dari enam tahap yang harus ditempuh secara bertahap.

a. Tahap Ekspolarasi (0-2 tahun).


b. Tahap Mencipta (2-4 tahun).
c. Tahap Produk (4-7 tahun).
d. Tahap Produk (4-7 tahun).
e. Tahap Kritik (7-11 tahun).
f. Tahap pengembangan Kecakapan Teknikal (7-11 tahun).
g. Tahap Intelektual (14-18 tahun).
h. Tahap pengembangan Karir (18-22 tahun).
2. Tahapan Perkembangan Seni Rupa Anak
Tahap perkembangan menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain
(1975) dalam: Creative and Mental Growth membagi periodisasi perkembangan
seni rupa anak sebagai berikut:

a. Masa Coreng-Moreng (Scribbling Period)


b. Masa Pra Bagan (Pre Schematic Period)
c. Masa Bagan (Schematic Period)
d. Masa Realisme Awal (Early Realism)
e. Masa Naturalisme Semu
f. Periode Penentuan
3. Tahapan Perkembangan Seni Musik Anak
Gardner (1973) mengatakan bahwa anak usia 7 tahun yang kompeten
dalam musik sebaiknya memahami pengukuran dasar dari sistem musikal dan
tangga nada, harmoni, kadens (sebuah kalimat akhiran musik) yang sesuai serta
dapat menggabungkan beberapa motif yang diberikan padanya menjadi suatu unit
musikal yang cocok dengan kebudayaannya tetapi bukan merupakan suatu karya
yang lengkap. Yang masih kurang adalah keluwesan dalam kemampuan motorik
yang berfungsi untuk menunjang akurasi performa, pengalaman dalam membaca
kode dan perasaan dalam lagu.

a. Perkembangan kemampuan melodi


b. Perkembangan kemampuan harmoni
c. Representasi anak terhadap musik
B. Konsep Dasar Seni Rupa
1. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang
dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua
dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai /
terapan (applied art).
2. Macam – Macam Seni Rupa
a. Seni Rupa Menurut Wujudnya
• Seni Rupa Dua Dimensi
• Seni Rupa Tiga Dimensi
• Seni Rupa Empat Dimensi
b. Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
• Seni Rupa Murni
• Desain
• Kriya
3. Fungsi Seni Rupa
a. Untuk memuaskan batin seniman.
b. Untuk memuaskan batin orang lain.
c. Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman.
d. Sebagai sarana ritual keagamaan.
e. Untuk mengenang sejarah.
C. Konsep Dasar Seni Tari
1. Pengertian Seni Tari
Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku
seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah.
Tari dapat diartikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di
tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,
maksud, dan pikiran.
2. Bentuk -Bentuk Seni Tari

Bentuk-bentuk seni tari sendiri adalah sebagai komponen-komponen visual


untuk menghasilkan bentuk tubuh yang visual dan kuat. Tari mempunyai banyak
bentuk terutama dalam tari tradisional Indonesia. bentuk tari diindonesia terdiri dari
dua bentuk yaitu bentuk penyajian dan bentuk gerapana.
Berdasarkan bentuk penyajiannya, karya tari tradisional dibagi ke dalam bentuk
tari yaitu, tari tunggal, tari berpasangan atau duet, tari berkelompok, dan tari massal.
a. Tari Tunggal
b. Tari Berpasangan
c. Tari Berkelompok
d. Tari Massal
Selain bentuk tari berdasarkan penyajiannya, juga terdapat bentuk tari
berdasarkan pola garapan, yaitu tari tradisional, tari kontemporer, dan tari kreasi
baru.

a. Tari Tradisional
b. Tari Kontemporer
c. Tari Kreasi Baru

D. Konsepp Dasar Seni Musik


1. Pengertian Senni Musik
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan
secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen
musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen,
yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu
waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada
setiap musik.
2. Unsur – Unsur Seni Musik
Musik akan terdengar indah karena berbagai unsur musik yang tergabung di
dalamnya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam seni musik adalah sebagai
berikut.
a. Melodi
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi
berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.

b. Ritme (Irama)
Ritme (Irama) adalah gerak yang teratur mengalir karena munculnya
aksen secara tetap. Irama lebih terasa indah karena adanya jalinan perbedaan
nilai dari satuan bunyi.

c. Birama
Birama adalah unsur seni musik berupa ketukan/ ayunan secara
berulang- ulang yang datang secara teratur dalam waktu yang sama.

d. Harmoni

Harmoni adalah hal yang berhubungan dengan keselarasan bunyi. Secara


teknis, harmoni meliputi peranan, susunan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk secara keseluruhan.
e. Tempo
Tempo adalah hal yang berhubungan dengan cepat lambatnya gerak
musik atau lagu, atau dapat dikatakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin
cepat permainan suatu lagu, maka semakin besar nilai tempo lagu tersebut.

f. Dinamik
Dinamik adalah hal yang berhubungan dengan keras lembutnya lagu
dan perubahannya.
E. Program Pendidikan Seni

1. Pendidikan Seni Bagian dari Sektor Pendidikan Umum

Pendidikan seni memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan


keterampilan visual, musikal, tari, drama, dan berbagai bentuk seni lainnya. Ini
membantu siswa dalam berekspresi secara kreatif, memahami dan menghargai seni
sebagai bagian penting dari warisan budaya, serta meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan analitis. Selain itu, pendidikan seni juga mempromosikan
kemampuan kolaborasi dan kerja tim, yang merupakan keterampilan penting dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai profesi. Dengan demikian, pendidikan
seni berkontribusi secara signifikan dalam membangun fondasi pendidikan yang
seimbang dan mendukung perkembangan holistik siswa di semua tingkat
pendidikan (Rofiqi & Mansyur, 2023).
Pendidikan seni juga memainkan peran penting dalam membantu siswa
memahami dan menghargai kekayaan seni dan budaya yang ada di seluruh dunia.
Ini melibatkan pengenalan siswa pada seni dari berbagai budaya dan periode waktu,
sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
keragaman seni dan nilai-nilai budaya. Selain itu, pendidikan seni sering kali
melibatkan penggunaan teknologi dalam menggali potensi seni, memungkinkan
siswa untuk menjelajahi seni yang lebih modern dan kontemporer. Dengan
demikian, pendidikan seni adalah elemen penting dalam menciptakan warga global
yang mampu menghargai dan berpartisipasi dalam komunitas yang semakin
terhubung secara global.
2. Pendidikan Seni Bagian dari Sector Program Pendidikan Keterampilan Prinsip
Pendidikan Seni adalah komponen integral dari Program Pendidikan
Keterampilan. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan
pengembangan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek
kehidupan dan karier (Aryani & Rais, 2017) . Pendidikan seni tidak hanya
mencakup aspek ekspresi kreatif, tapi juga melibatkan pengembangan keterampilan
visual, auditif, dan gerak yang penting dalam berbagai industri dan profesi.
Dalam konteks Program Pendidikan Keterampilan, pendidikan seni memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan praktis
yang memiliki aplikasi langsung dalam berbagai konteks. Misalnya, siswa yang
terlibat dalam seni visual dapat mempelajari teknik menggambar, melukis, dan
merancang yang berguna dalam industri desain grafis dan arsitektur. Mereka juga
dapat mengembangkan keterampilan pemrosesan digital yang relevan dalam dunia
desain modern.
3. Pendidikan Seni Bagian dari Sector Program Pendidikan Akademik

Pendidikan Seni dapat dilihat sebagai bagian integral dari sektor Program
Pendidikan Akademik. Meskipun terkadang mungkin terasa bahwa pendidikan seni
lebih terkait dengan ekspresi kreatif dan ekstrakurikuler, pendidikan seni memiliki
peran yang penting dalam pendidikan akademik.
4. Pendidikan Seni dalam Program Pendidikan
Pendidikan Seni merupakan komponen yang sangat penting dalam Program
Pendidikan secara keseluruhan. Program pendidikan dirancang untuk menyediakan
pemahaman dan keterampilan yang luas kepada siswa, dan pendidikan seni adalah
bagian tak terpisahkan dari upaya ini.

F. Konpetensi Hasil Belajar


1. Ranah Kompetensi
Pendidikan seni memiliki ranah kompetensi yang sama dengan kompetensi hasil
belajar pada umumnya, yaitu ranah perilaku, ranah pemecahan masalah, dan ranah
hasil ekspresi. Namun, pada pendidikan seni, ranah hasil ekspresi memiliki peran
yang lebih penting karena pendidikan seni bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam menyalurkan ide, gagasan, atau perasaan melalui berbagai
bentuk ekspresi, seperti seni rupa, musik, tari, dan teater. Dalam menentukan hasil
belajar pada pendidikan seni, perlu dilakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar
yang efektif agar dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan proses
pembelajaran.
Evaluasi dan penilaian hasil belajar pada pendidikan seni mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar pada pendidikan seni dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja, penilaian
portofolio, penilaian proyek, dan penilaian observasi.
Teknik-teknik tersebut dapat membantu guru dalam menilai kemampuan siswa
dalam ranah hasil ekspresi dan ranah pemecahan masalah pada pendidikan seni.
a. Ranah Perilaku

Dalam menentukan hasil belajar siswa pada pendidikan seni, perlu dilakukan
evaluasi dan penilaian hasil belajar yang efektif agar dapat digunakan sebagai
masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Evaluasi dan penilaian hasil
belajar pada pendidikan seni mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

Berikut adalah beberapa indikator hasil belajar pendidikan seni yang dapat
digunakan untuk mengukur ranah perilaku siswa:

a) Kehadiran siswa di kelas dan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.


b) Sikap positif siswa terhadap pembelajaran seni, seperti antusiasme dan
ketertarikan terhadap materi pelajaran.
c) Kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan teman sekelas dalam kegiatan
pembelajaran seni.
d) Kemampuan siswa dalam menghargai karya seni dan budaya yang ada di
sekitarnya.
e) Kemampuan siswa dalam menghargai perbedaan dan keragaman budaya dalam
seni.
f) Kemampuan siswa dalam menghargai dan menjaga lingkungan sekitar dalam
kegiatan seni.
g) Kemampuan siswa dalam menghargai dan menjaga keberagaman dalam seni,
seperti keberagaman jenis seni dan teknik seni yang digunakan.
h) Indikator-indikator tersebut dapat diukur melalui observasi dan penilaian diri
siswa.
i) Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku siswa selama proses
pembelajaran, sedangkan penilaian diri siswa dilakukan dengan meminta siswa
untuk menilai perilaku mereka sendiri terkait dengan indikator-indikator
tersebut.
b. Ranah Pemecah Masalah ( Problem Solving)

Dalam penerapan metode pembelajaran problem solving pada pendidikan


seni di SD, guru dapat memberikan tugas atau proyek yang menantang siswa untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi
pembelajaran seni. Selain itu, guru juga dapat memberikan umpan balik yang
konstruktif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Berikut adalah beberapa indikator hasil belajar pendidikan seni yang dapat
digunakan untuk mengukur ranah pemecahan masalah (problem solving) siswa:

a) Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah dalam kegiatan seni.


b) Kemampuan siswa dalam merumuskan alternatif solusi untuk
menyelesaikan masalah dalam kegiatan seni.
c) Kemampuan siswa dalam memilih solusi yang paling tepat untuk
menyelesaikan masalah dalam kegiatan seni.
d) Kemampuan siswa dalam menerapkan solusi yang telah dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam kegiatan seni.
e) Kemampuan siswa dalam mengevaluasi hasil dari solusi yang telah
diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam kegiatan seni.

c. Ranah Hasil Ekspresi

Ranah hasil ekspresi pada kompetensi hasil belajar pendidikan seni


mencakup kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide, gagasan, atau perasaan
melalui berbagai bentuk ekspresi, seperti seni rupa, musik, tari, dan teater.
Beberapa contoh kemampuan yang termasuk dalam ranah hasil ekspresi antara
lain:
a) Kemampuan siswa dalam menghasilkan karya seni yang kreatif dan orisinal.
b) Kemampuan siswa dalam menginterpretasikan karya seni yang telah ada
dengan cara yang orisinal dan kreatif.
c) Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, atau perasaan
melalui berbagai bentuk ekspresi, seperti seni rupa, musik, tari, dan teater.
d) .
G. Strategi Pembelajaran Seni
Strategi pembelajaran seni adalah pendekatan atau metode yang digunakan oleh
guru atau instruktur untuk mengajar dan membantu siswa mengembangkan
pemahaman, keterampilan, dan apresiasi terhadap seni. Ini melibatkan penggunaan
teknik-teknik khusus yang dirancang untuk menginspirasi kreativitas, pemahaman
tentang seni, dan kemampuan berpikir kritis dalam konteks seni. Strategi ini dapat
mencakup demonstrasi, diskusi, proyek seni, kunjungan ke galeri seni, dan berbagai
pendekatan lainnya yang mendukung tujuan pembelajaran seni serta meningkatkan
keterampilan artistik mereka.strategi pembelajaran merupakan salah satu unsur yang
penting dalam proses pembelajaran, karena keberhasilan proses pembelajaran
bergantung dari strategi yang dipilih dan dikembangkan oleh pendidik untuk
menarik minat peserta didik dalam belajar. Keberhasilan proses pembelajaran
ditunjukkan dengan tercapainya tujuan belajar yang direncanakan pada saat proses
belajar-mengajar dirancang dalam sebuah desain pembelajaran.
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu gaya atau pola yang digunakan dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat banyak model pembelajaran yang
biasa digunakan dan diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirancang sebelumnya.
Model pembelajaran seni dapat beragam, tergantung pada konteks dan
tujuan pembelajaran. Beberapa model pembelajaran yang sering digunakan
dalam pengajaran seni antara lain:
a. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project based learning merupakan
model pembelajarani yang berpusat pada proses yang bersifat kontekstual
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik pada suatu proyek-poryek
tertentu (Sulistyarsi, 2012). Misalnya Siswa mengerjakan proyek seni yang
melibatkan kreativitas dan ekspresi mereka sendiri, seperti melukis,
membuat patung, atau karya seni lainnya
b. Model pembelajaran kooperatif Berpusat kepada pembentukan tim atau
kelompok-kelompok agar peserta didik dapat belajar bersama yang
didalamnya terdiri atas peserta didik dengan karakteristik yang berbedabeda
(Sanjaya, 2009).Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menciptakan
karya seni bersama, memungkinkan pertukaran ide dan pemahaman yang
lebih dalam.
c. Model Problem based learning Adalah pembelajaran berbasis masalah
memiliki makna bahwa dalam prosesnya, peserta didik dihadapkan pada
suatu masala-masalah berbasis pengetahuan dimana peserta didik diminta
untuk menganalisis permasalahan kemudian menemukan solusi, dan menguji
solusi atas masalah yang diberikan.
d. Model discovery Mengacu kepada pelibatan peserta didik untuk
mengorganisasi dan mengeksplorasi serta menganalisa potensinya dalam
pengetahuan secara mandiri untuk memecahkan berbagai masalah atas
pengetahuan yang dibelajarkannya
e. Model pembelajaran Ekspositori Mengedepankan proses pembelajaran
langsung yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik dengan
Memberikan siswa kebebasan untuk 6 mengeksplorasi berbagai jenis media
dan teknik seni. Membiarkan siswa menemukan teknik dan gaya seni mereka
sendiri melalui eksplorasi dan eksperimen
f. Model pembelajaran Inkuiri melibatkan pemecahan masalah berdasarkan
pengembangan kemampuan berpikir kritis secara mandiri pembelajaran
Kritis Mendorong siswa untuk menganalisis, merespons, dan berbicara
tentang karya seni, mengembangkan pemahaman kritis.
g. Model Pembelajaran Kontekstual Menghubungkan seni dengan konteks
sejarah, budaya, atau sosial untuk memahami makna dan dampaknya.
h. Model Pembelajaran Visual Fokus pada pemahaman unsur-unsur seni visual
seperti warna, garis, bentuk, dan tekstur.Memberikan siswa kebebasan untuk
mengeksplorasi berbagai jenis media dan teknik seni.
i. Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran seni, seperti desain grafis atau seni digital.

2. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan dalam pendidikan seni hendaknya mengacu kepada misi dan


tujuan pendidikan seni, karakteristik siswa, jenis dan karakteristik bahan ajar,
dan lingkungan belajar. Misi pendidikan seni yang utama adalah
mengembangkan kepekaan rasa, dengan tujuan agar terbentuk manusia yang
memiliki kepribadian seimbang secara jasmani-rohani, mentalspiritual, dan
intelektual-emosional. Pelaksanaan pendidikan seni rupa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah harus mempertimbangkan bahwa pendidikan
seni sebagai wahana bermain yang bermuatan edukatif dan membangun
kreativitas.

Pendekatan adalah suatu usaha dalam aktivitas kajian, atau interaksi,


relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui
penggunaan metode secara efektif. Pendekatan pembelajaran sebagai proses
penyajian isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu
dengan suatu metode atau beberapa metode pilihan.

H. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran seni adalah suatu rencana, metode, atau rangkaian
kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa mempelajari seni budaya
dengan cara yang menyenangkan, bermakna, dan berkesan. Strategi
pembelajaran seni meliputi pendekatan, metode, model, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, jenis seni budaya yang
diajarkan, sumber belajar yang tersedia, dan kondisi lingkungan belajar.
Strategi pembelajaran seni bertujuan untuk mengembangkan kreativitas,
kepekaan estetis, ekspresi diri, dan apresiasi seni pada siswa.
2. Metode Pembelajaran Seni
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengajarkan
dan mempelajari suatu materi atau topik tertentu dengan tujuan mencapai hasil
belajar yang optimal. Metode pembelajaran dapat berbeda-beda tergantung pada
tujuan, materi, situasi, dan kondisi pembelajaran. Metode pembelajaran juga
harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, serta
memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran yang relevan.
3. Evaluasi Pembelajaran Seni
Evaluasi pembelajaran seni adalah suatu proses yang dilakukan oleh
guru untuk mengukur sejauh mana hasil pembelajaran seni yang dicapai oleh
siswa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi pembelajaran seni dapat
dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis, materi, dan kegiatan
pembelajaran seni yang dilaksanakan. Evaluasi pembelajaran seni harus
dilakukan secara komprehensif dan objektif, dengan memperhatikan prinsip -
prinsip evaluasi, seperti validitas, reliabilitas, objektivitas, dan praktikalitas.
Evaluasi pembelajaran seni juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan
berimbang, dengan memadukan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran
seni, sedangkan evaluasi sumatif bertujuan untuk menentukan nilai akhir hasil
pembelajaran seni

Anda mungkin juga menyukai