Anda di halaman 1dari 11

lOMoARcPSD|30352252

TARI - Kecak

Manajement (Universitas Singaperbangsa Karawang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)
MAKALAH TARI KECAK

Disusun oleh:
Ni Nyoman Maharani Saverawati (25)

SMA NEGERI 1 NEGARA

Senin, 24 Oktober 2022

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Tari
Kecak” ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya pada bab
“Seni Tari”. Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

ii

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................3
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 SEJARAH TARI KECAK................................................................................................3
2.2 GERAKAN TARI KECAK..............................................................................................3
2.3 IRINGAN MUSIK...........................................................................................................3
2.4 CERITA DALAM TARI KECAK...................................................................................4
2.5 PROPERTI YANG DIGUNAKAN.................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. SIMPULAN.......................................................................................................................6
B. SARAN..............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bali diresmikan sebagai daerah tujuan wisata berdasarkan kebijakan nomor 3 Tahun
1974 dan direvisi menjadi peraturan daerah nomor 3 tahun 1991 (Ruastiti, 2005). Kebijakan
itu menegaskan ‘Bali sebagai daerah tujuan wisata diharapkan mengembangkan daerahnya
berdasarkan visi pembangunan berwawasan budaya, setiap industrialisasi pariwisata mesti
bercorak kebudayaan Bali’. Berdasarkan kebijakan tersebut, industri pariwisata Bali
mengalami kemajuan sangat pesat hingga ke pelosok-pelosok daerah di Bali. Hal itu tidak
terlepas dari perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan kawasan tersebut terus
meningkat, terutama pada fasilitas publik seperti transportasi menuju berbagai destinasi
wisata. Salah satu daerah yang sangat pesat perkembangan industri pariwisatanya terjadi di
Badung Bali, terutama di daerah Kuta.
Daerah Kuta terkenal sebagai destinasi wisata budaya, salah satu lokasi di Bali yang
sangat ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai belahan dunia. Ramainya wisatawan
berkunjung ke desa tersebut tidak lepas dari kemunculan berbagai produk wisata yang
menarik di daerah tersebut, seperti Pantai Kuta dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pesatnya
perkembangan pariwisata di daerah Kuta membuat Kuta menjadi lebih glamor dan memiliki
fasilitas publik yang lengkap dan sangat baik. Hal itu menjadi nilai lebih sebagai daerah
tujuan wisata budaya yang sangat banyak kunjungan wisatawannya.
Kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang meningkat
dari tahun ke tahun membuat semakin banyaknya art shop di daerah itu. Banyak juga
kawasan yang menampilkan beragam hiburan berupa pertunjukan pariwisata. Akan tetapi, di
antara hiburan pertunjukan di Kuta, pertunjukan tari tradisional Bali seperti tari Kecak masih
diminati. Bahkan, pertunjukan tari Kecak menjadi salah satu yang paling dicari wisatawan.
Sebenarnya, seni pertunjukan Bali telah berkembang pesat setelah Pulau Dewata diresmikan
sebagai daerah tujuan wisata (Ruastiti, 2010). Pesatnya perkembangan seni pertunjukan di
Kuta yang berjalan beriringan dengan perkembangan industri pariwisata Bali menjadi
tantangan tersendiri. Di satu sisi, berbagai fasilitas pariwisata berstandar internasional banyak
memberikan peluang bagi masyarakat Badung untuk berkesenian dan meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Di sisi lain, kemajuan pariwisata di Kuta tersebut lama-kelamaan
tampak telah mampu menggeser mata pencaharian masyarakat daerah tersebut, dari mata
pencaharian pokok bersawah dan berladang beralih kepada bidang kesenian dan pariwisata.
Berkembangnya pariwisata di Kuta banyak memotivasi orang Kuta menjadi pelaku
pariwisata. Hal itu dapat dilihat menjamurnya art shop, restaurant, hotel-hotel dan penginapan
di daerah tersebut di sepanjang jalan menuju obyek wisata. Kemunculan industri pariwisata
Bali pun tampak sangat berpengaruh bagi pesatnya pengembangan model seni pertunjukan
Bali untuk pariwisata. Tidak terkecuali, tari Kecak sebagai tari tradisional Bali yang
dipentaskan hanya untuk umat Hindu di Bali berkembang semakin semarak, ketika
memperoleh kesempatan untuk mementaskan dalam konteks pariwisata.

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


B. Rumusan Masalah
1) Sejarah Tari Kecak?
2) Bagaimana gerak tarinya?
3) Apa iringan musik Tari Kecak?
4) Bagaimana cerita Tari Kecak?
5) Bagaimana properti yang digunakan dalam Tari Kecak?

C. Tujuan
1) Untuk Mengetahui Sejarah Tari Kecak
2) Untuk Mengetahui Gerakan tari Kecak
3) Untuk Mengetahui Iringan Musik Tari Kecak
4) Untuk Mengetahui Cerita Tari Kecak
5) Untuk Mengetahui Properti Yang Digunakan Dalam Tari Kecak

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


BAB II
PEMBAHASA
N

A. Sejarah Tari Kecak


Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana pertama kali
berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali kecak pertama kali
berkembang menjadi seni pertujukan di Bona, Ganyar, sebagai pengetahuan tambahan kecak
pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan suara yang
membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi tarian Sahyang yang disakralkan.
Dan hanya dapat dipentaskan di dalam pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an astist dari
desa Bona, Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian
cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang yaitu tradisi tarian
yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan
atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat,
sehingga tari ini akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan.
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak,
Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an
dan dimainkan terutama oleh laki-laki.

B. Gerak Tari
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang
duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat
kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti
papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain
yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan
Sugriwa.

C. Iringan Musik
Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi tari Kecak selama berlangsung diambil
dari ritual tarian Sanghyang, yang tidak menggunakan alat musik. Akan tetapi hanya
menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki atau tangan penari yang memerankan
tokoh-tokoh Ramayana.

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


D. Cerita dalam Tari Kecak
Cerita yang paling popular dalam tari kecak adalah cerita Ramayana pada bagian
dimana Raja Rama dan istrinya Dewi Shita serta adiknya Laksamana tengah berada di dalam
hutan karena diasingkan dari kerajaan mereka. Berikut scene scene dalam tari kecak :
Scene 1 :
Rama Sita dan Laksamana sedang berada dalam hutan tiba tiba muncul seekor kijang
emas (penjelmaan dari pembantu Raja Rahwana yang ditugaskan untuk memancing agar
Rama meninggalkan Sita sendirian) mendekati mereka kemudian menjauh seakan ingin
mengajak mereka bermain melihat kijang yang lucu tersebut Sita minta ke pada raja Rama
untuk menangkapnya. Sebelum Rama pergi meninggalkan Sita, Rama minta adiknya
Laksamana menjaga Sita, kemudian Rama meninggalkan Sita dan laksamana untuk mengejar
kijang emas yang berlari menjauh. Tak selang beberapa lap kemudian terdengar suara
kesakitan yang mirip suara Rama serta minta tolong. Mendengar itu Sita merasa cemas
kemudian minta Laksamana untuk menyusul Rama, Laksamana tidak percaya kalau suara itu
adalah suara Rama karena dia tahu Rama tidak mungkin dapat dilukai oleh sekor kijang.
Namun Sita tidak mau mengerti dia malah marah pada Laksamana dan menuduh Laksamana
sengaja membiarkan Rama mati sehingga dia bisa mengawini Sita kelak. Karena terus
didesak oleh Sita akhirnya Laksmana mau pergi menyusul Rama. Sebelum meninggalkan
Sita sendirian Laksamana membuat lingakaran dan minta Sita untuk tetap berada dalam
lingkaran. Setelah Laksamana pergi kemudian muncul sorang pendeta yang sebenarnya
adalah penjelmaan Rahwana. Pendeta ini minta air kepada Sita. Karena merasa iba Sita
memberikan air kepada pendeta tersebut dengan menjulurkan tangannya keluar lingkaran.
Seketika itu juga pendeta tua itu berubah menjadi Rahwana. Kemudian membawa Sita pergi.
Scene 2
Dikisahkan Sita telah berada di Kerajaan Alengka ditemani oleh Trijata – kemenakan
dari Rahawana yang ditugaskan untuk menjaga Sita. Sita terlihat sedih menangisi nasib yang
menimpanya sanbil terus berharap Rama datang untuk menyelamatkannya. Kemudian
muncul Kera Putih – Hanoman. Pada awalnya Sita mengira Hanoman ini juga merupakan
penjelmaan Rahwana, namun setelah Sang Hanoman menjelaskan bahwa dirinya adalah
utusan dari Raja Rama, serta menyerahkan cincin sebagai bukti. Kemudian Sita memberikan
bunga kepada Hanoman untuk diserahkan kepada raja Rama. Sebelum meninggalkan
kerajaan Alengka Hanoman membakar taman dan beberapa tempat di kerajaan Alengka
sebagai pesan pada Rahwana bahwa Rama akan datang untuk menyelamatkan Sita.

Scene 3
Peperangan dimulai, Rama dengan pelayannya bernama Tualen serta tentara keranya
tiba di Alengka untuk menyerang dan menghancurkan kerajaan Rahwana. Pada awal
pertempuran putra Rahwana yang bernama Megananda serta pelayannya Delem berhasil
mengalahkan Mengikat Rama dengan kekuatan sihirnya sehingga Rama serta anak buahnya
tidak bisa bergerak dan menjadi lemas. Kemudian Rama berdoa memohon kepada para
Dewata untu k menyelamatkannya, kemudian munculah seekor burung garuda membantu
Rama melepaskan diri dari sihir Megananda.

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


Scene 4
Kemudian Rama beserta tentaranya kembali pulih seperti sedia kala lalu Rama
memerintahkan Raja Kera Sugria untuk melawan Megananda, Pada scene ini para penari cak
akan membentuk 2 kelompok satu kelompok menjadi tentara Megananda, satu kelompok
yang lain menjadi tentara Sugriwa. Dalam pertempuran ini Sugriwa berhasil mengalahkan
Megananda. Kemudian para penari cak kembali menjadi satu kelompok.
Scene 5
Diceritakan bahwa Rahwana telah dapat dikalahkan dan Rama berkumpul kembali
dengan istrinya Sita. Pertemuan mereka ini disaksikan oleh Laksamana, Sugriwa dan
Hanoman.

E. Properti
Properti yang digunakan dalam pergelaran tari kecak diantaranya:
Kain atau selendang yang bercorak kotak-kotak.
a. Gelang kincringan
b. Make up
c. Tempat sesajen
d. Topeng
e. Dan aksesoris lainnya.

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembuatan makalah kami, kami dapat menyimpulkan bahwa
secara budaya Bali telah memiliki nilai kebudayaan yang tinggi. Mereka mampu
mempertahankan tari khas mereka dari berabad-abad tahun. Dan Tari Kecak kini bukan lagi
hanya ditontonkan sebagai upacara adat tetapi ditontonkan sebagai hiburan para wisatawan
yang berkunjung di Bali.

B. Saran
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaannya, salah satunya Bali. Bali
memiliki tarian yang sangat akan ke-khasannannya. Kebudayaan ini patut kita lestarikan
sampai akhir hayat kita, karena kita tidak ingin kebudayaan ini diakui oleh negara lain.

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5146233/tari-kecak-sejarah-makna-hingga-
tempat-pertunjukannya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5766726/mengenal-tari-kecak-tarian-unik-asal-bali-
yang-dibawakan-massal
https://denpasar.kompas.com/read/2022/08/23/202638678/tari-kecak-gerakan-pola-lantai-
properti-iringan-dan-maknanya
https://bobo.grid.id/read/083273938/tari-kecak-pola-lantai-dan-maknanya-materi-kelas-5-sd-
tema-9?page=all

Downloaded by trias hanna (triashanna6@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai