Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TARI KECAK

DI SUSUN OLEH:

KELAS XI MIPA 3

KELOMPOK V

1. SALWA AZ-ZAHRA

2. REHAN NABILA

3. SALSABILAH

4. RATU NOVIANTY

5. MOH. FADEL

SMA NEGERI 1 BANAWA


TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

 Halaman Judul...................................................................................
 KataPengantar...................................................................................
 Daftar
Isi......................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang.........................................................................

B. Tujuan…………...........................................................................

C. Rumusan Masalah.....................................................................

D. Manfaat....................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Sejarah Tari Kecak ...........................................................

2.2 Asal Muasal Tari Kecak.........................................................

2.3 Keunikan Tari Kecak ...........................................................

2.4. Pola Tari Kecak ....................................................................

2.5 Iringan Tari Kecak .....................................................................

2.6 Ciri Khas Tari Kecak .....................................................................

2.7 Fungsi Tarian Kecak.....................................................................

2.8 Gerak Tari ...................................................................................

2.9 Keistimewaan tari kecak


.....................................................................

2.10 Cerita dalam Tari Kecak..................................................................

2.11 Properti .....................................................................

BAB III Penutup


A. Kesimpulan.......................................................................................

B. Saran................................................................................................

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kemurahan, kemudahan dan petunjuk yang telah diberikan
Allah SWT kepada kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah tentang tari
kecak dengan segala rintangan dan hambatan yang telah kami lewati.

Makalah ini disusun bertujuan untuk melaporkan hasil pencarian kami


dalam mengenal, mengamati, dan  menganalisis segala aspek dalam Tari
Kecak..Selain itu, tujuan makalah ini adalah  untuk memenuhi persyaratan tugas
Bahasa Indonesia, laporan ini diperuntukan sebagai sumberwawasan dan
pengetahuan di bidang kesenian.

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan


dukungan yang diberikan kepada kami. Ucapan terima kasih khususnya kepada :
1. Ibu ICANG KANSERINA, S.Pd.,M.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Seni Budaya.
2. Orang tua dan saudara-saudara kami yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi.
3. Rekan-rekan kelompok yang telah  membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Kami menyadari tidak sempurnanya laporan ini, baik dari segi penyusunan,


bahasan, ataupun penulisannya dikarenakan keterbatasan pengetahuan, sarana
dan sumber daya lainnya. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk
menyempurnakan laporan kami yang sederhana ini.Terima kasih dan semoga
bermanfaat bagi pembaca, pelajar dan masyarakat pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek social budaya


yang beragam banyaknya. Secara spesifik, keadaan Budaya Indonesia sangat
kompleks, mengingat penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30
kesatuan suku bangsa. Indonesia memiliki 67 budaya yang terbesar dari barat
sampai ketimur Nusantara.

Dari pernyataan diatas Indonesia adalah negara yang memiliki begitu


banyaknya kebudayaan yang menjadikan sebuah perbedaan diantara pulau-
pulaunya, mulai dari suku, adat istiadat, agama, kesenian dan lain-lain.
Perbedaan inilah yang akan menjadikan Negara kita yang indah nan permai ini
menjadi berwarna

Setiap pulau memiliki ke khasan tersendiri, salah satunya Seni tari.


Setiap pulau di Negara kita mempunyai tari tersendiri, contohnya: Tari
Gambyong berasal dari Jawa Tengah, Tarri Kecak berasal dari Bali, Tari
Saman, dan sebagainya. Ini semua adalah bukti dari kekayaan Negara kita.

1.2 Tujuan

Tujuan yang jelas mengenai pembuatan makalah adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah Tari Kecak.

2. Mengetahui kebudayaan Indonesia.

3. Mempraktekkan teori yang dipelajari di sekolah dalam seni tari.

4. Melengkapi tugas mata pelajaran Seni Budaya.

1.2Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam pembuatan makalah dapat dilihat pada
rumusan sebagai berikut :
1. Sejarah Tari Kecak?
2. Bagaimana gerak tarinya?
3. Apa iringan musik Tari Kecak?
4. Bagaimana cerita Tari Kecak?
5. Bagaimana properti yang digunakan dalam Tari Kecak?

1.3Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sejarah asal-usul Tari Kecak.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Tari Kecak.
3. Memperkenalkan siswa pada dunia kesenian.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Tari Kecak

Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan


dimana pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan
pada masyarakat Bali kecak pertama kali berkembang menjadi seni
pertujukan di Bona, Ganyar, sebagai pengetahuan tambahan kecak pada
awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan
suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi
tarian Sahyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam
pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an astist dari desa Bona, Gianyar
mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian
cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang
yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat, sehingga tari ini
akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan.

Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan


alternatif: Ketjak, Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan seni khas Bali
yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-
laki.

2.2 Asal Muasal Tari Kecak

Tari kecak atau Seni tari Kecak merupakan sebuah seni tari yang
berasal dari Bali Indonesia, Seni Tari Kecak ini dipertunjukkan oleh
banyak [puluhan atau lebih] para penari laki-laki yang duduk berbaris
melingkar dan dengan irama tertentu dan sambil menyerukan “cak” serta
mengangkat kedua lengan. Para penari yang duduk melingkar tersebut
mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang
mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan
tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta,Rahwana, Hanoman, dan
Sugriwa.

Tari Kecak menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera


membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari
ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada
kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para
leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada
masyarakat.
Berdasarkan referensi dari wikipedia, meskipun Tari kecak ini seni
tari Khas Bali, tapi tari kecak ini diciptakan bersama dengan seniman luar
negeri, iya adalah Walter Spies yaitu pelukis dari Jerman. Sekitar tahun
1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies
menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian
kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling
dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

2.3 Keunikan Tari Kecak

Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik


pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni
dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak
cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.

Lukisan Tari Kecak oleh Pelukis : I Made Adi Antara

Ditambahkan oleh Tari Kecak.com, Tarian Kecak ini bisa ditemukan


di beberapa tempat di Bali, tapi yang di Uluwatu adalah yang paling
menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau
matahari tenggelam.

Menurut Wikipedia, kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh


Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies
berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan
Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan
penari Bali-nya.

Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang
sering dipentaskan seperti :

1. Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976.


2. Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982.

Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia

2.4. Pola Tari Kecak

Sebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa factor


yang sangat penting, Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan
tarian sebagai pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi
lenggak lenggok penari. Namun dalam dalam Tari Kecak musik dihasilkan
dari perpaduan suara angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang
semuanya akan membuat musik secara akapela, seorang akan bertindak
sebagai pemimpin yang memberika nada awal seorang lagi bertindak
sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau
rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan sorang lagi akan
bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari dalam
tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem pakem tari
yang diiringi oleh gamelan.Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari
lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan
suara.

2.5 Iringan Tari Kecak

Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi tari Kecak selama


berlangsung diambil dari ritual tarian Sanghyang, yang tidak menggunakan
alat musik.Akan tetapi hanya menggunakan kincringan yang dikenakan
pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

2.6 Ciri Khas Tari Kecak

Ciri khas tari kecak adalah harmonisasi suara dan gerak yang
ditampilkan puluhan penarinya dan semuanya itu dilakukan bahkan tanpa
adanya seseorang yang bertugas sebagai pemberi komando.Tentu tidak
mudah mengharmonisasikan suara dan gerak sekian puluh orang untuk
menjadi sebuah rangkaian tari bernuansa magis tersebut. Inilah salah satu
keunggulan Bali, selain memiliki pesona keindahan alam yang
menjadikannya dinobatkan sebagai Pulau Dewata, Bali juga mampu
mengolah dan mengemas seni budayanya menjadi sebuah sajian atau
atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan.

2.7 Fungsi Tarian Kecak

1. Tari sebagai upacara

fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi


yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun
temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang
berfungsi sebagai ritual

2. Tari sebagai sarana hiburan


salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di
tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan
kenikmatan dalam menarikan

3. Tari sebagai sarana pertunjukkan

tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada


penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan
bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat

4. Tari sebagai sarana pendidikan


Tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan
mengajarkan di sekolah – sekolah formal.

2.8 Gerak Tari

Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari


laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu
menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah
Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-


kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari
itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana
seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

2.9 Keistimewaan tari kecak

Berbeda dengan jenis seni pertunjukan Bali lainnya, Tari Kecak


memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk
mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi
“cak, cak, cak...” ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu
paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan
ucapan-ucapan lainnya. Para penari yang membunyikan suara “cak, cak,
cak...” tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain
kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka.
Sementara tokoh Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman, maupun Sugriwa
memakai pakaian seperti umumnya pada pertunjukan ketoprak.
Dalam tarian ini, ritme bebunyian yang diucapkan oleh para penari
cukup menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi setelah cerita
Ramayana dalam tarian ini selesai dipentaskan, pertunjukan disambung
dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya
diyakini kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara
api.

Tarian Sanghyang Dedari merupakan tarian untuk mengusir roh-roh


jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara
Sanghyang Jaran adalah tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang
berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda dan menari di atas
bara api. Karena ciri khas dari Tarian Sanghyang Jaran ini,

Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api
(Kecak and Fire Dance). Pertunjukan terakhir ini semacam bonus yang
dapat mengundang decak kagum para penonton. Usai pertunjukan,
penonton juga dipersilahkan untuk mengambil gambar bersama para
penari.

Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami


perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona,
Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari
kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana
anggotanya biasanya para anggota banjari.

2.10 Cerita dalam Tari Kecak

Cerita yang paling popular dalam tari kecak adalah cerita Ramayana
pada bagian dimana Raja Rama dan istrinya Dewi Shita serta adiknya
Laksamana tengah berada di dalam hutan karena diasingkan dari kerajaan
mereka. Berikut scene scene dalam tari kecak :

Scene 1 :

Rama Sita dan Laksamana sedang berada dalam hutan tiba tiba
muncul seekor kijang emas (penjelmaan dari pembantu Raja Rahwana yang
ditugaskan untuk memancing agar Rama meninggalkan Sita sendirian)
mendekati mereka kemudian menjauh seakan ingin mengajak mereka
bermain melihat kijang yang lucu tersebut Sita minta ke pada raja Rama
untuk menangkapnya. Sebelum Rama pergi meninggalkan Sita, Rama minta
adiknya Laksamana menjaga Sita, kemudian Rama meninggalkan Sita dan
laksamana untuk mengejar kijang emas yang berlari menjauh………. Tak
selang beberapa lap kemudian terdengar suara kesakitan yang mirip suara
Rama serta minta tolong…… . Mendengar itu Sita merasa cemas kemudian
minta Laksamana untuk menyusul Rama, Laksamana tidak percaya kalau
suara itu adalah suara Rama karena dia tahu Rama tidak mungkin dapat
dilukai oleh sekor kijang. Namun Sita tidak mau mengerti dia malah marah
pada Laksamana dan menuduh Laksamana sengaja membiarkan Rama mati
sehingga dia bisa mengawini Sita kelak. Karena terus didesak oleh Sita
akhirnya Laksmana mau pergi menyusul Rama. Sebelum meninggalkan Sita
sendirian Laksamana membuat lingakaran dan minta Sita untuk tetap
berada dalam lingkaran. Setelah Laksamana pergi kemudian muncul sorang
pendeta yang sebenarnya adalah penjelmaan Rahwana. Pendeta ini minta
air kepada Sita. Karena merasa iba Sita memberikan air kepada pendeta
tersebut dengan menjulurkan tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga
pendeta tua itu berubah menjadi Rahwana. Kemudian membawa Sita pergi.

Scene 2

Dikisahkan Sita telah berada di Kerajaan Alengka ditemani oleh


Trijata – kemenakan dari Rahawana yang ditugaskan untuk menjaga Sita.
Sita terlihat sedih menangisi nasib yang menimpanya sanbil terus berharap
Rama datang untuk menyelamatkannya. Kemudian muncul Kera Putih –
Hanoman. Pada awalnya Sita mengira Hanoman ini juga merupakan
penjelmaan Rahwana, namun setelah Sang Hanoman menjelaskan bahwa
dirinya adalah utusan dari Raja Rama, serta menyerahkan cincin sebagai
bukti. Kemudian Sita memberikan bunga kepada Hanoman untuk
diserahkan kepada raja Rama. Sebelum meninggalkan kerajaan Alengka
Hanoman membakar taman dan beberapa tempat di kerajaan Alengka
sebagai pesan pada Rahwana bahwa Rama akan datang untuk
menyelamatkan Sita.

Scene 3

Peperangan dimulai, Rama dengan pelayannya bernama Tualen serta


tentara keranya tiba di Alengka untuk menyerang dan menghancurkan
kerajaan Rahwana. Pada awal pertempuran putra Rahwana yang bernama
Megananda serta pelayannya Delem berhasil mengalahkan Mengikat Rama
dengan kekuatan sihirnya sehingga Rama serta anak buahnya tidak bisa
bergerak dan menjadi lemas. Kemudian Rama berdoa memohon kepada
para Dewata untu k menyelamatkannya, kemudian munculah seekor burung
garuda membantu Rama melepaskan diri dari sihir Megananda.
Scene 4

Kemudian Rama beserta tentaranya kembali pulih seperti sedia kala


lalu Rama memerintahkan Raja Kera Sugria untuk melawan Megananda,
Pada scene ini para penari cak akan membentuk 2 kelompok satu
kelompok menjadi tentara Megananda, satu kelompok yang lain menjadi
tentara Sugriwa. Dalam pertempuran ini Sugriwa berhasil mengalahkan
Megananda. Kemudian para penari cak kembali menjadi satu kelompok.

Scene 5

Diceritakan bahwa Rahwana telah dapat dikalahkan dan Rama


berkumpul kembali dengan istrinya Sita. Pertemuan mereka ini disaksikan
oleh Laksamana, Sugriwa dan Hanoman.

2.11 Properti

Properti yang digunakan dalam pergelaran tari kecak diantaranya:

1. Kain atau selendang yang bercorak kotak-kotak.

2. Gelang kincringan

3. Make up

4.Tempat sesajen

5. Topeng

6. Dan aksesoris lainnya.


BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan hasil pembuatan makalah kami, kami dapat


menyimpulkan bahwa secara budaya Bali telah memiliki nilai kebudayaan
yang tinggi. Mereka mampu mempertahankan tari khas mereka dari
berabad-abad tahun. Dan Tari Kecak kini bukan lagi hanya ditontonkan
sebagai upacara adat tetapi ditontonkan sebagai hiburan para wisatawan
yang berkunjung di Bali.

2. Saran

Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaannya, salah


satunya Bali. Bali memiliki tarian yang sangat akan ke-khasannannya.
Kebudayaan ini patut kita lestarikan sampai akhir hayat kita, karena kita
tidak ingin kebudayaan ini diakui oleh negara lain.

Anda mungkin juga menyukai