Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata Pelajaran BMR dengan judul “Tari Serampang Dua
belas”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru BMR
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Lenggadai Hulu , Januari 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II SEJARAH TARI SERAMPANG DUA BELAS


A. Asal Usul Tari Serampang Dua Belas..............................................................3
B. Kandungan Tari Serampang Dua Belas...........................................................4
C. Perkembangan Tari Serampang Dua Belas......................................................4

BAB III PERTUNJUKKAN TARI SERAMPANG DUA BELAS


A. Ragam Gerak Tari Serampang Dua Belas........................................................5
B. Busana Tari Serampang Dua Belas..................................................................7
C. Makna dan Fungsi Tari Serampang Dua Belas................................................7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah di wujudkan dengan tari khas kebudayaan

masing-masing setiap daerah. Dengan musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang

menceritakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia,seperti tari Serampang Dua

Belas milik suku Melayu salah satunya. Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu karya

seni budaya kebanggaan suku Melayu. Tari Serampang Dua Belas adalah tarian yang

berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan

diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua sang dara. Karena

menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini biasanya dimainkan

secara berpasangan, laki-laki dan perempuan.

Tari Serampang Dua Belas pada awalnya berkembang di bawah Kesultanan Serdang di

Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang), yang digubah dan

diperkenalkan oleh Sauti bin Tatih. Tari ini pertama kali diperkenalkan kepada khalayak pada

tanggal 9 April 1938, dalam rangka penggelaran Muziek en Toneel Vereeniging Andalas,

bertempat di Grand Hotel. Pemimpin rombongan tari Serampang Dua Belas ini adalah

Madong Lubis, dengan penarinya adalah Sauti bin Tatih, O.K Adram dan dua wanita

pasangan mereka. (Takari dan Dja‟far, 2014: 95).

Tari Serampang Dua Belas dijadikan sebagai salah satu Warisan Budaya Nasional Tidak

Benda (WBTB) pada November tahun 2014 oleh direktorat jenderal kebudayaan. Saat ini

Tari Serampang Dua Belas telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya nasional.

Dengan dijadikannya Tari Serampang Dua Belas sebagai kebudayaan nasional, maka

Serampang Dua Belas dipandang memiliki fungsi-fungsi tidak lagi hanya menjadi

kebanggaan suku Melayu, melainkan telah menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh

masyarakat Indonesia.

1
Tari Serampang Dua Belas juga merupakan jenis tarian pergaulan pada tradisi Melayu

yang menyisipkan pesan-pesan moral tentang perjalanan cinta sepasang muda-mudi dalam

mencari jodoh untuk membangun mahligai rumah tangga. mulai dari perkenalan sampai

memasuki tahap pernikahan. Tari Serampang Dua Belas dalam perkembangannya masih terus

dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering

ditampilkan disetiap pertunjukannya, baik dalam segi pengiring, maupun kostum yang

digunakan. Hal ini tentu dilakukan agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan ciri

khas dan keasliannya. Sebagai salah satu icon kesenian tradisional di Serdang Bedagai,

Sumatera Utara, Tari Serampang Dua belas masih sering ditampilkan di berbagai acara

seperti penyambutan tamu, perayaan hari besar dan upacara adat lainnya yang

diselenggarakan. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya, seperti

pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata, baik di tingkat daerah, dalam

negeri, maupun mancanegara.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud Tari Serampang Dua belas ?
 Berasal dari daerah manakah Serampang Dua belas ?
 Bagaimana sejarah dari Tari Serampang Dua belas ?
 Apa Fungsi Tari Serampang Dua belas ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan Tari Serampang Dua
belas, daerah asal tarian tersebut, bagaimana sejarah dari Tari Serampang Dua belas serta
fungsi dari tari tersebut bagi manusia. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Budaya Melayu Riau.

2
BAB II
SEJARAH TARI SERAMPANG DUA BELAS

A. Asal Usul Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di
bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten DeliSerdang).
Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya
antara tahun 1950-1960). Sauti yang lahir tahun 1903 di Pantai Cermin.

Nama Tari Serampang Dua Belas dahulu dikenal dengan nama Tari Pulau Sari. Hal ini
mengacu pada judul lagu yang mengiringi tarian tersebut, yaitu lagu Pulau Sari. Dua alasan
mengapa nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Dua Belas. Pertama, nama Pulau Sari
kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama
tarian yang diawali kata “pulau” biasanya bertempo rumba, seperti Tari Pulau Kampai dan
Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Dua Belas memiliki gerakan bertempo cepat
seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut
Tari Serampang Dua Belas. Nama dua belas sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat
di antara lagu yang bernama Serampang (Sinar, 2009: 48). Kedua, penamaan Tari Serampang
Dua Belas merujuk pada ragam gerak tarinya yang berjumlah 12 yaitu : pertemuan pertama,
cinta meresap, memendam cinta, menggila mabuk kepayang, isyarat tanda cinta, balasan
isyarat, menduga, masih belum percaya, jawaban, pinang-meminang, mengantar
pengantin, dan pertemuan kasih.

3
B. Kandungan Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul
sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang
tuanya. Oleh karena menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini
biasanya dimainkan secara berpasangan, laki-laki dan perempuan.
Tari Serampang Dua Belas merupakan jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari
pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh,
mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan. Inilah salah satu cara masyarakat
Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda.

C. Perkembangan Tari Serampang Dua Belas


Pada awal perkembangannya, Tari Serampang Dua Belas hanya boleh dibawakan oleh
laki-laki. Hal ini karena kondisi masyarakat pada waktu itu melarang perempuan tampil di
depan umum, apalagi memperlihatkan lenggak-lenggok tubuhnya. Tetapi dengan
perkembangan zaman, di mana perempuan sudah dapat berpartisipasi secara lebih leluasa
dalam segala kegiatan, maka Tari Serampang Dua Belas kemudian dimainkan secara
berpasangan antara laki-laki dan perempuan di berbagai pesta dan arena pertunjukan.
Hingga saat ini, Tari Serampang Dua Belas sudah berkembang ke beberapa daerah
diIndonesia selain Sumatra Utara, seperti Riau, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai
ke Maluku.

Tari Serampang Dua Belas sering dibawakan di beberapa negara tetangga, seperti
Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong. Seiring dengan perkembangan ini,
Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai beinisiatif untuk melindungi hak cipta tari
ini sebagai aset dan kekayaan daerah tersebut. Untuk mendukung rencana ini, maka
pemerintah setempat mengadakan seminar mengenai Tari Serampang Dua Belas. Hal ini
dilakukan untuk memperkenalkan kembali pada masyarakat banyak tentang asal muasal dari
tari ini, sehingga generasi muda tahu dan mengerti. Selain itu, diadakan juga berbagai
pagelaran lomba Tari Serampang Dua Belas terutama untuk kalangan masyarakat yang
berada di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai.

4
BAB III
PERTUNJUKKAN TARI SERAMPANG DUA BELAS

A. Ragam Gerak Tari Serampang Dua Belas

Nama Tari Serampang Dua Belas sebetulnya diambil dari dua belas ragam gerakan tari
yang bercerita tentang tahapan-tahapan proses pencarian jodoh hingga memasuki tahap
perkawinan, yaitu :
 Ragam I, gerak permulaan tari dengan gerakan berputar sembari melompat- lompat kecil
yang menggambarkan pertemuan pertama antara seorang laki-laki dan perempuan yang
diselingi sikap penuh tanda tanya dan malu-malu.
 Ragam II, gerak berjalan yang dilakukan sambil berjalan kecil, lalu berputar dan berbalik
ke posisi semula sebagai simbol mulai tumbuh benih-benih cinta antara kedua insane di
manamulai tumbuhnya rasa suka di antara dua hati, akan tetapi mereka belum berani
untuk mengutarakannya.
 Ragam III, gerak berputar (tari Pusing) sebagai simbol sedang memendam cinta tanpa
dapat mengutarakannya. Terlihat pemuda dan pemudi semakin sering bertemu, sehingga
membuat cinta makin lama makin bersemi. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan
kegundahan dua insan yang memendam rasa.
 Ragam IV, gerak gila dilakukan seperti orang mabuk sebagai simbol dari dua pasang
kekasih yang sedang dimabuk kepayang, dimainkan dengan melenggak-lenggok dan
terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Proses pertemuan jiwa sudah mulai mendalam
dan tarian ini menggambarkan kondisi kedua insan yang menahan rasa yang tak kunjung
padam.

5
 Ragam V, gerak berjalan bersifat dilakukan dengan cara berjalan melenggak-lenggok
sebagai simbol memberi isyarat. Pada ragam ini, perempuan berusaha mengutarakan rasa
suka dan cinta dengan memberi isyarat terhadap laki-laki, yaitu dengan gerakan
mengikuti pasangan secara teratur. Gerakan tari pada Ragam V ini sering juga disebut
dengan ragam gila.

 Ragam VI, gerak goncet merupakan simbol gerakan membalas isyarat dari kedua insan
yang sedang dilanda cinta. Pada ragam ini, digambarkan pihak laki-laki yang mencoba
menangkap isyarat yang diberikan oleh perempuan dengan menggerakkan sebelah
tangan. Si pemuda dan pemudi kemudian melakukan tarian dengan langkah yang seirama
antara pemuda dan pemudi.

 Ragam VII, gerak sebelah kiri sebelah kanan (menduga) yang menggambarkan terjadinya
kesepahaman antara dua pasang kekasih dalam menangkap isyarat yang saling
diberikan.Mereka telah yakin untuk melanjutkan kisah yang telah mereka rajut hingga
memasuki jenjang pernikahan. Setelah janji diucapkan, maka sepasang kekasih yang
sedang dimabuk asmara tersebut pulang untuk bersiap-siap melanjutkan cerita indah.

 Ragam VIII, gerak langkah tiga melonjak maju-mundur sebagai simbol proses
meyakinkan diri. Gerakan ini dilakukan dengan melompat sebanyak tiga kali yang
dilakukan sembari maju-mundur. Muda-mudi yang telah berjanji, mecoba kembali
meresapi dan mencoba meyakinkan diri untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya.
Gerakan tari dilakukan dengan gerak bersuka ria yang menunjukkan sepasang kekasih
sedang asik bersenda-gurau sebelum memasuki jenjang pengenalan dengan kedua
keluarga besar.

 Ragam IX, gerak melonjak sebagai simbol menunggu jawaban. Gerakan tari
menggambarkan upaya dari muda-mudi untuk meminta restu kepada orang tua agar
menerima pasangan yang mereka pilih. Kedua muda-mudi tersebut berdebar-debar
menunggu jawaban dan restu orang tua mereka.

 Ragam X, gerak datang-mendatangi sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak
laki-laki terhadap perempuan. Setelah ada jawaban kepastian dan restu dari kedua orang
tua masing-masing, maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan
peminangan terhadap pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama
bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci, yaitu perkawinan.

6
 Ragam XI, gerak rupa-rupa jalan sebagai simbol dari proses mengantar pengantin ke
pelaminan. Setelah lamaran yang diajukan oleh pemuda diterima, kedua keluarga akan
melangsungkan pernikahan. Biasanya dilakukan dengan nuansa ceria sebagai ungkapan
rasa syukur menyatunya dua kekasih yang sudah lama dimabuk asmara menuju
pelaminan dengan hati yang berbahagia.

 Ragam XII, gerak saputangan atau ragam yang terakhir dimainkan dengan menggunakan
sapu tangan sebagai sebagai simbol telah menyatunya dua hati yang saling mencintai
dalam ikatan pernikahan. Pada ragam ini, gerakan tari dilakukan dengan sapu tangan
yang menyatu yang manggabarkan dua anak muda sudah siap mengarungi biduk rumah
tangga, tanpa dapat dipisahkan baik dalam keadaan senang maupun susah.

B. Busana Tari Serampang Dua Belas

Busana yang dipakai pada tari Serampang Dua Belas untuk laki-laki menggunakan baju
dengan istilah teluk belanga atau baju koko sedangkan untuk perempuan menggunakan baju
kebaya panjang dengan kain songket. Selain itu, masing-masing ditambahkan properti yaitu
sapu tangan sebagai media tari pada gerakan penutup Tari Serampang Dua Belas Komposisi
pakaian yang dipakai penari warna-warni berbalut kain satin yang menjadi ciri khas pakaian
adat dari masyarakat Melayu.

C. Makna dan Fungsi Tari Serampang Dua Belas


Fungsi Tari Serampang Dua Belas sebagai tari pertunjukkan yang dapat ditampilkan di
acara apa pun, mulai dari upacara adat, acara budaya, sampai hiburan. Tarian yang satu ini juga
tentunya memuat makna serta nilai-nilai kehidupan. Tari Serampang Dua Belas secara garis
besar menggambarkan berbagai tahap di mana sepasang kekasih saling mencintai, mulai dari
pertemuan sampai ke pelaminan. Terdapat pesan-pesan khusus dalam tarian ini, khususnya
sebagai bekal mencari pasangan hidup.

Berikut arti-arti yang terkandung dalam gerakan tari Serampang Dua Belas, yaitu:

 Tari permulaan

Gerakan berputar dan lompatan kecil mengawali tari Serampang Dua Belas. Pasangan
penari saling mengelilingi satu sama lain dan ini menceritakan pasangan yang jatuh cinta
saat pandangan pertama. Penari pria seolah menunjukkan rasa penasaran terhadap penari
wanita. Meski begitu, sang wanita justru terlihat malu.

7
 Tari berlajan

Penari berjalan kecil yang diselingi putaran dan badan berbalik menjadi gerakan berikutnya.
Gerakan ini punya makna bahwa pasangan mulai merasakan tumbuhnya cinta, tetapi masih
cukup ragu untuk mengatakannya.

 Tari pusing

Gerakan selanjutnya mengisahkan perasaan cinta dari kedua insan yang sudah memuncak.
Mulai muncul perasaan gundah dan gelisah, sebab keduanya memendam perasaan yang
sama.

 Tari gila

Gerakan melenggak dan melenggok akan dilakukan penari. Mereka mulai terhuyung seperti
orang mabuk. Dapat diibaratkan, gerakan tersebut adalah seolah penari tengah dimabuk
asmara dan mencapai puncak rasa cinta.

 Tari berjalan sipat

Pada gerakan ini, penari wanita akan berjalan lenggak-lenggok sembari memainkan mata.
Gerakan ini pun menceritakan wanita yang merespon laki-laki, bahwa dirinya juga punya
perasaan yang sama.

 Tari goncat-goncet

Di tahap tarian ini, pasangan akan saling menari dan melangkah seirama. Artinya, sang
pemuda sudah menerima isyarat dari sang gadis tentang perasaannya.

 Tari sebelah kaki

Gerakan yang satu ini bermakna bahwa keduanya sudah saling menduga perasaan masing-
masing, seperti apakah mereka merasakan cinta yang sama atau tidak. Setelahnya, keduanya
saling mengetahui perasaan satu sama lain dengan memadu asmara.

 Tari langkah tiga

Gerakan melompat 3 kali ke depan atau ke belakang akan dilakukan oleh penari. Arti dari
gerakan ini, yakni bahwa pasangan telah yakin bahwa mereka akan hidup bersama. Penari
juga merasa bahagia karena masing-masing orang tua mereka telah mengetahui hubungan
sepasang kekasih ini.

 Tari melonjak

Pasangan penari akan melakukan gerakan lompat-melompat. Hal ini menggambarkan rasa
berdebar yang melanda karena baik sang laki-laki dan sang gadis menunggu restu orang tua
mereka.

8
 Tari datang mendatangi

Inilah gerakan yang paling ditunggu, yakni tahap datang-mendatangi. Penari pria dan wanita
akan saling mendekati antara satu sama lain, yang mempunyai makna proses pinang dari
laki-laki.

 Tari rupa-rupa

Rasa gembira yang luar biasa tergambarkan pada gerakan ini. Artinya, ini bercerita tentang
proses penghantaran pengantin menuju ke pelaminan.

 Tari sapu tangan

Tahap terakhir yang ditarikan ialah gerakan menyilangkan sapu tangan. Maksudnya, penari
pria dan wanita akan saling mengeluarkan sapu tangan dan menautkannya, kemudian
menari bersama. Gerakan ini bermakna lambang cinta mereka yang tak pernah terpisah.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Tari Serampang Dua Belas berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul
sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang
tuanya. Fungsi Tari Serampang Dua . .belas yaitu memperkenalkan kepada generasi muda
untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah
tangga kelak. Mendekatkan Tari Serampang Dua Belas kepada generasi muda agar mengetahui
sejarah keberadaannya dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap geraknya.
Sehingga menumbuhkan rasa cinta, bangga, dan rasa memiliki terhadap Tari Serampang Dua
Belas sehingga generasi muda dapat ikut serta dalam melestarikannya.

B. Saran
Saran penulis kepada generasi muda untuk dapat lebih mencintai budaya Negara
Indonesia, termasuk budaya Melayu didalamnya menyangkut kepada tari Melayu itu sendiri
bagaimana generasi muda sekarang yang menjadi pelaku seni khususnya seni tari agar tetap
menjaga kesenian Melayu sehingga tari Melayu dapat lestari dan popularitasnya berkembang
baik. Sebagai siswa diharapkan bisa mengapresiasi dengan mengenal lebih dalam dan
melestarikan kebudayaan tradisi yang berada di lingkungan sekitarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/makalah-sbk-pdf-free.html
http://digilib.unimed.ac.id/23025/8/8.%20NIM.%203133122038%20BAB%20I.pdf
https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6781443/tari-serampang-xii-pencipta-sejarah-dan-
gerakannya

11

Anda mungkin juga menyukai