Anda di halaman 1dari 12

TARI SAMAN

By : Kelompok 02

MAKALAH TARI SAMAN


Nama kelompok :
Nadhira Putri F.
Naisya Dewi F.
Septiwi Ramadhani
Laila
Mutia Nabila F.
Kiana Ismi S.
Maulana Al Mahri
Marcello Farhan A

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................2
1
Bab 1. Pendahuluan
1. Latar Belakang............................................................................3
2. Rumusan Masalah......................................................................3
3. Tujuan.........................................................................................3
4. Manfaat......................................................................................3
Bab 2. Pembahasan
A. Pengertian Tari Saman................................................................4
B. Sejarah Tari Saman.....................................................................4
C. Ciri-ciri Tari Saman.....................................................................5
D. Makna dan Fungsi Tari Saman....................................................5
E. Gerakan Tari Saman....................................................................5
F. Bentuk Penyajian Tari Saman.....................................................6
G. Penari Tari Saman.......................................................................8
H. Kostum Tari Saman.....................................................................8
I. Tata Urutan Gerak Tari Saman..................................................

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Tari Saman”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang di berikan oleh Bu Dwi dan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran PKN di SMPN 21 Palembang .Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada orang-orang yang telah memberikan inspirasi dan
informasinya.

Akhirnya, kami berharap semoga Allah Swt. memberikan imbalan yang


setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Palembang , 20 Febuari 2024.

2
Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek budaya yang beragam
banyaknya. Secara spesifik, keadaan Budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat
penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa. Indonesia
memiliki 67 budaya yang terbesar dari barat sampai ke timur Nusantara. Dari
pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya raya
akan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya budaya yang
melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik multi bangsa, multi
agama, maupun multi budaya. Bahkan banyak dari budaya kita dipamerkan dan
dipertontonkan di pameran luar negeri. Kebudayaan mencangkup segala hal yang
merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya
benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah
lainnya. Sehubungan dengan hal itu, kami akan menyodorkan suatu informasi
mengenai kebudayaan tari Indonesia khususnya tari saman yang mungkin berguna
sebagai informasi bagi pembaca. Kami tertarik membahas kajian ini karena kita sama-
sama tahu kalau saat ini kebudayaan Indonesia hampir kurang diminati oleh
masyarakat, khususnya para remaja. Mengingat kemajuan budaya barat dan
globalisasi dengan harapan masyarakat lebih dalam mengetahui tari saman dan akan
terus melestarikannya di generasi berikutnya.

2. Perumusan Masalah
Hal yang akan dibahas adalah:
1.Bagaimana sejarah tari saman?
2.Bagaimana gerakan-gerakan tari saman?

3
3. Tujuan
Tujuan penulisan “Makalah Tari saman” adalah untuk memenuhi dan melengkapi
tugas yang di berikan di mata pelajaran Seni Budaya yang di bimbing oleh Ibu Rany
Andayani,S.Pd ini selain itu tujuan penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah
wawasan pembaca dan agar masyarakat mau melestarikan kebudayaan tari saman
yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak di kemudian hari.

4. Manfaat
Penulis melakukan penelitian tentang makalah yang judul “Makalah Tari Saman”
ini adalah agar kita dapat mengenal kebudayaan kita lebih dalam, dapat menambah
pengetahuan kita serta melestarikan semua kebudayaan yang ada di Negara kita
Indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TARI SAMAN


Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa
Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak
benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari saman adalah tarian yang berasal dari Aceh, mengapa tarian ini dinamakan tari
Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama
Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini
hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan
iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah Swt. serta diiringi pula oleh kombinasi
tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

B. SEJARAH TARI SAMAN


Tari Saman berasal dari dataran tinggi tanah Gayo. Tari ini diciptakan oleh seorang
ulama yang bernama Syekh Saman. Tari Saman pada mulanya berbentuk folklore
dalam kategori permainan rakyat.yang disebut Pok Ane. Sebagai milik rakyat, tari ini
tidak diketahui secara pasti kapan mulai muncul. Minat yang besar pada masyarakat
Gayo terhadap permainan rakyat ini menumbuhan keinginan dari Syekh Saman untuk
menyisipkan syair-syair sebagai pujian kepada Allah Swt.. Syair pujian terhadap Allah
Swt. dalam Saman, menyebabkan Saman menjadi media dakwah pada waktu itu.

4
Pada waktu negeri Aceh dalam kondisi berperang, Syekh menambahkan syair-syair
tersendiri untuk menambah semangat juang pada rakyat Aceh. Tari Saman terus
berkembang sesuai kebutuhan. Meskipun pada awalnya tari ini kurang mendapat
respon dari masyarakat di luar Aceh, namun saat ini tari Saman sudah sangat terkenal.
Gaung tari Saman mulai semakin kuat ketika tari ini dipertunjukkan pada Pekan
Budaya Aceh (PKA) II dan pembukaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Sejak saat itu, tari ini mulai diperhitungkan tidak hanya secara nasional, tetapi juga di
dunia internasional. Tari Saman pada masyarakat Gayo selain berfungsi sebagai tari
hiburan, juga berfungsi sebagai alat pemersatu. Hal ini ditandai dengan munculnya
komunitas kekeluargaan baru yang disebut dengan istilah berserinen pada masyarakat
Gayo. Serinen artinya bersahabat. Pada beberapa peringatan hari besar agama di
Kabupaten Gayo, seperti Maulid Nabi, Isra’ Miraj, Idul Adha, dan lainnya, setiap desa
akan menyelenggarakan malam hiburan dengan mengundang kelompok tari Saman
dari desa lainnya, dan akan menginap di rumah penduduk setempat untuk makan
bersama selama satu atau dua hari.
Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau
panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang
hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat
digolongkan sebagai tari hiburan atau pertunjukan, karena penampilan tari tidak
terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian
dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-
perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah,
lapangan,dan juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya
disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar
tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

C. CIRI-CIRI TARI SAMAN


Ciri khas tari yaitu keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya
yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti
irama eali yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh,
terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh
menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni
tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

D. MAKNA DAN FUNGSI TARI SAMAN


Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil
pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan
nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di
antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah. Namun dewasa ini,

5
fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai
media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

E. GERAKAN

Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam
tarian saman, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama
Islam, Syekh Saman mempelajari tarian Melayu Kuno, kemudian menghadirkan
kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan
dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat islami ini masih
digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui
pertunjukan-pertunjukan.

Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan
gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang,
surang-saring (semua gerak ini menggunakan Bahasa Gayo).

Dalam konteks ini, tarian ritual keagamaan masih digunakan sebagai media untuk
menyampaikan pesan-pesan propaganda melalui pertunjukan. Saman menari satu
tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tubuh Ovation dan gerakan
lainnya, seperti gerak, kirep, Lingang, surang-filter (semua gerak ini Gayo). Selain itu,
ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari tari saman
harus menari dengan harmonis. Dalam kebanyakan kasus, Tari Saman tempo lebih
lama akan lebih cepat sehingga tari saman menarik.

F. BENTUK PENYAJIAN TARI SAMAN


Telah disebutkan sebelumnya bahwa bentuk penyajian tari Saman adalah
representative dan manifestatif. Bentuk penyajian presentative ditekankan oleh gerak-
gerak tarinya yang cenderung ekspresif dan deskripsi, sedang bentuk penyajian
manifestatif ditekankan untuk menjaga agar nilai-nilai estetika gerak-gerak tarinya
yang cenderung ekspresif dan deskripsi, sedang bentuk penyajian manifestatif
ditekankan untuk menjaga agar nilai-nilai estetis yang hakiki dari tari Saman tidak
hilang.
Tari ini dibawakan oleh belasan atau puluhan putra yang berjumlah ganjil. Tari
Saman Gayo biasanya ditarikan oleh 13, 15, bahkan hingga 21 penari putra. Jumlah
penari cenderung dibatasi untuk menghindari kesulitan yang dihadapi oleh nemah
lagu dalam menstabilkan gerakan.
Lagu yang dimaksud disini adalah gerak, sebab menyebut gerak dalam bahasa
Gayo adalah lagu. Dengan demikian, nemah lagu artinya pemimpin gerak. Dari jumlah
penari Saman di atas, terbagi dalam beberapa fungsi yaitu: Pengangkat, pengapit,
penyepit atau pengunci dan penupang.

6
1. Pengangkat adalah tokoh utama (Syekh). Bertindak sebagai titik sentral dalam tari
Saman yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan
maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan dalam Saman Jalu.
2. Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat, baik dalam gerak tari maupun
nyanyian syair.
3. Penupang adalah penari yang berada pada posisi paling ujung kanan dan paling
ujung kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain berperan
sebagai bagian dari pendukung tari, juga menopang atau menahan keutuhan posisi
tari agar tetap rapat dan lurus. Tokoh ini disebut juga penamat kerpe jejerun
(pemegang rumput jejerun). Artinya, tugas penupang adalah bertahan
memperkokoh kedudukan dengan memegang rumput jejerun (jejerun sejenis
rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sangat sukar di cabut).
4. Penyepit adalah penari biasa yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan
mengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menjepit (menghimpit), yakni
membuat kerapatan antara penari, sehingga penari menyatu tanpa jarak antara
penari satu dengan penari lainnya dalam posisi ber-syaf (horizontal).

Berikut adalah posisi/formasi penari Saman:

Keterangan:
 Nomor 9 disebut Pengangkat. Pengangkat adalah tokoh utama (sejenis syekh
dalam seudati) titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level
tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan
terhadap serangan lawan main (Saman Jalur/pertandingan).
 Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit. Pengapit adalah tokoh pembantu
pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian/vocal
 Nomor 2 s/d 7 dan 11 s/d 16 disebut Penyepit. Penyepit adalah penari biasa
yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain
sebagai penari juga berperan menyepit (menghimpit) sehingga kerapatan
antara penari terjaga dan penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar/
bershaf (horizontal) untuk keutuhan dan keserempakan gerak
 Nomor 1 dan 17 disebut Penupang. Penupang adalah penari yang paling ujung
kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar.Penupang selain berperan
sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang/menahan
keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus.

7
Penampilan tari Saman dibagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk Jalu (bertanding)
antara dua grup atau lebih, dan dalam bentuk tunggal (tanpa lawan). Ada perbedaan
yang mendasar pada kedua bentuk Saman, yaitu :
1) Pada Saman Jalu, keragaman gerak dan kekayaan syair lagu lebih diutamakan. Syair
lagu mengandung nasehat, pencerahan bahkan sindiran yang halus, harus
diimbangi pihak lawan.
2) Pada Saman untuk pertunjukan, lebih mengutamakan gerak dinamik dan irama
lagu, dengan kata lain penekanannya dititik beratkan pada keindahan gerakan tari
Saman-nya.

G.PENARI TARI SAMAN


Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi
jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari
10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil
bernyanyi. Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa
suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah
yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang
pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerakan para penari, syekh juga
bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit.

H. KOSTUM TARI SAMAN

Kostum atau pakaian khusus tari saman dibagi tiga bagian, yaitu :

 Kepala: teleng bulung atau tengkuluk kain kotak hitam dasar. Dua aspek
disulam dengan benang seperti baju, mengedit kepies.
 Pada gaun pokok / kemeja: kerawang (black dress dasar, benang bordir putih,
hijau dan merah, dengan pinggang bordir bagian kedawek dan kekait’re gaun
pendek) celana dan sarung tangan kain.
 Di tangan: topeng gelang, saputangan. Begitu juga halnya dalam penggunaan
warna, secara tradisional mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui
warna menunjukkan identitas pemakainya. Warna-warna mencerminkan
kekompakan, kebijaksanaan, kekuatan, keberanian dan harmoni.

8
I. TATA URUTAN GERAK TARI SAMAN
Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam
tarian Saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama
Islam, syeikh Saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan
kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan
dakwahnya.

Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat representatif ini masih
digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui
pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,
kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2
baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman
harus menari dengan harmonis.

Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari
Saman menarik. Tari Saman ditarikan dalam posisi duduk. Termasuk dalam jenis
kesenian ratoh duk (tari duduk). Yang kelahirannya erat berkaitan dengan masuk dan
berkembangnya agama islam. Dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan
tertekan kepada kedua telapak kaki.

9
Pola ruang pada tari Saman juga terbatas pada level, yakni ketinggian posisi badan.
Dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi diatas lutut (Gayo – berlembuku) yang
merupakan level paling tinggi, sedang level yang paling rendah adalah apabila penari
membungkuk badan kedepan sampai 450 (tungkuk) atau miring kebelakang sampai 600
(ealis).

Terkadang saat melakukan gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau
ke kiri yang disebut singkeh. Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke
kanan-depan atau kiri-belakang (lingang).

Selain posisi duduk dan gerak badan, gerak tangan sangat dominan dalam tari
Saman–berfungsi sebagai gerak sekaligus eali. Ada yang disebut cerkop yaitu kedua
tangan berhimpit dan searah.

Ada juga cilok, yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sesuatu benda
ringan seperti garam. Tepok yang dilakukan dalam berbagai posisi (horizontal/ bolak-
balik/ seperti baling-baling).

Gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lamban sampai cepat (anguk)
dan kepala berputar seperti baling-baling (girek) juga merupakan ragam gerak Saman.
Kesenyawaan semua unsur inilah yang menambah keindahan dan keharmonisan
dalam gerak tari Saman.

Biasanya tari Saman di mainkan tanpa alat musik, maka sebagai pengiringnya di
gunakan tangan dan badan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian
tersebut:

 Tepukan kedua belah tangan. Ini biasanya bertempo sedang sampai cepat.
 Pukulan kedua telapak tangan ke dada. Biasanya bertempo cepat.
 Tepukan sebelah telapak tangan ke dada. Umunya bertempo sedang.
 Gesekan ibu jari dengan jari tengah tangan (kertip). Umunya bertempo sedang.

Dan nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian Saman.Dimana cara
menyanyikan lagu-lagu dalam tari Saman dibagi dalam 5 macam :

1) Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.


2) Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3) Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.
4) Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5) Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.
10
Dalam setiap pertunjukan semuanya itu di sinergikan sehingga mengahasilkan
suatu gerak tarian yang mengagumkan. Jadi kekuatan tari Saman tidak hanya terletak
pada syairnya saja namun gerak yang kompak menjadi nilai lebih dalam tarian. Ini
boleh terwujud dari kepatuhan para penarinya dalam memainkan perannya masing-
masing.

BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Tari Saman berasal dari Aceh diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernamaSyekh
Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo, TariSaman sangat
terkenal karena Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama yang
harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, tari saman juga
dikenal sebagai tari seribu tangan yang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak
hanya terkenal di negeri kita sendiri, namun juga terkenal di mancanegara seperti di
Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk
memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam.
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1) Tari Saman merupakan tari hiburan yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan
budaya. Sebagai tari rakyat, tari Saman tidak diketahui siapa penciptanya dan
kapan munculnya.
2) Nilai estetis yang terkandung pada tari Saman terletak pada nilai rasa atau kualitas
rasa yang ditunjukkan oleh keseimbangan rasa para penari yang diwujudkan dalam
bentuk keseragaman gerak berikut intensitas geraknya. Nilai estetis lainnya terletak
pada keseragaman gerak, ketepatan hitungan, serta kemampuan penari dalam
bernyanyi sebagai iringan tari.
3) Bentuk penyajian tari Saman adalah representative dan manifestatif. Bentuk
penyajian representative ditekankan oleh gerak-gerak tarinya yang cenderung
ekspresif dan deskripsi, sedang bentuk penyajian manfestatif ditekankan untuk
menjaga agar nilai-nilai estetis yang hakiki dari tari Saman tidak hilang.

2. SARAN
Sebagai generasi muda, kita harus melestarikan budaya yang ada di Indonesia.
Salah satunya yaitu Tari Saman. Agar generasi selanjutnya masih bisa melihat keunikan
tari sama ini.

11
12

Anda mungkin juga menyukai