Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah Nya.
Dan karena atas limpahan karunia-Nya itu pula maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Tari Mawaris. Terselesainya penyusunan Tari ini tidak lepas karena adanya
partisipasi dan bantuan, serta peran dari semua pihak. Untuk itu tidaklah berlebihan jika
penghargaan yang setinggi-tinggi nya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
2. Guru-guru yang sudah mendukung, serta siswi Sekolah SDN Sungai Miyai 7 yang
selalu semangat untuk berproses, sehingga bisa terbentuknya sebuah tarian Mawaris.
3. Semua pihak yang belum penulis sebut dalam kesempatan ini, yang telah memberikan
bantuan dan dorongan serta sinergisitas yang sudah terjalin selama proses karya ini
berlangsung.
kekurangannya, karena memang keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu, saran dan
Banjarmasin, 27 Januari
2023
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi di Negara Indonesia yang
terdiri atas 2 Kota dan 11 Kabupaten, terdiri dari berbagai suku, Kebudayaan,
Kesenian yang kaya akan khasanah nya.
Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang merupakan hasil karya
manusia, karena kesenian adalah sebuah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu
sendiri, maka kehadiran kesenian ini mencipta, memberikan ruang gerak, memelihara
dan mencipta yang baru lagi. Keberadaan kesenian merupakan pencitraan dari suatu
aspek lingkungan wilayah yang akan berkembang menurut kondisi masyarakat. Maka
kesenian dikatakan sebagai salah satu unsur yang menyangga kebudayaan.
Salah satu cabang kesenian yang menarik untuk di angkat dalam konteks
budaya Masyarakat Kalimantan Selatan adalah Seni Tari. Pada seni tari Masyarakat
Kalimantan Selatan banyak sekali terdapat ragam tari yang unik baik dari masyarakat
pada umumnya maupun masyarakat pedalaman. Tari ini tidak hanya untuk menghibur
tetapi bisa juga di gunakan sebagai sarana hiburan, dan lain sebagainya. Sebagaimana
layaknya suku-suku bangsa di Indonesia yang memiliki nilai budaya.
Mengingat hakikat tari adalah gerak, dimana gerak merupakan unsur dari
suatu kehidupan, yang dapat diartikan bahwa tari akan selalu ada sepanjang manusia
masih hidup di muka bumi ini, dengan demikian tari tumbuh dan berkembang selaras
pada perkembangan kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi di Era Globalisasi yang mana
budaya – budaya barat dan budaya asing sangat mudah masuk ke negara kita dengan
tekhnologi yang semakin mutakhir.
Kegelisahan akan terkikisnya budaya nenek moyang selalu menghantui
bagaikan mimpi buruk bagi semua pelaku seni dan pelestari budaya. Dengan adanya
realita yang terjadi maka terpanggillah penulis tuk mengangkat realita itu kedalam
sebuah karya tari, yang diberi judul “Mawaris” pengalihan kepemilikan.
2
1.2 Tema Garapan
“Melalui kreativitas tari, siswi mampu menyampaikan pesan tentang semangat
perjuangan dalam mempertahankan dan melestarikan sebuah kebiasaan dalam
keluarganya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya leluhur.”
3
Pada tahap ini dilakukan berbagai aktivitas seperti : mencari materi
melalui studi kepustakaan yang menyangkut tentang Era Globalisasi serta
dampak yang terjadi di dalamnya.
Setelah mendapat cerita yang memungkinkan untuk digarap, kemudian
dicoba menyusun naskah lengkap dengan struktur tari dan suasananya. Naskah
yang telah tersusun kemudian diserahkan kepada penata iringan untuk memulai
iringannya. Di samping itu pula sudah dipilih penari yang cocok dan mampu
untuk mendukung tari.
- Tahap Improvisasi
Setelah ragam gerak dan iringan terpilih maka barulah gerakan- gerakan
itu dirangkai dan kemudian diterapkan kepada para pendukung. Penuangan
materi gerak dilakukan bagian demi bagian. Selama proses pembentukan ini
berlangsung selalu terjadi hubungan saling mempengaruhi antara penari, penabuh
dan penata tari sehingga terwujudlah bentuk akhir garapan tari “Mawaris” yang
dipentaskan untuk mengikuti FLS2N Jenjang SD Bidang Tari Tradisional 2023.
1.6 Sistematika Tari
A. Gerak-Gerak Dasar
a. Jumanang
b. Limbai kibas
c. Sasilauan
d. Lulu
e. Kijik
f. Tapung tali
g. Lontang
h. Limbai tuan
i. Balibis manyalam
j. Parbangsa
4
k. Tujik
l. Garah
B. Iringan Musik Penggiring
1. Agung
2. Sarun 1
3. Sarun 2
4. Bonang
5. Kangsi
6. Babun
7. Chim
8. Tamborin
9. Tarbang
10. Kaprak
11. Acordion
12. Suling
13. Gigarido
D. Struktur Adegan
1. Adegan 1
Sebuah kegelisahan dan kekhawatiran bagaikan mimpi buruk yang terus
menghantui para pelaku seni dan pelestari budaya akibat pandemi yang
berkepanjangan dan dimensi keceriaan anak yang sedang bermain.
2. Adegan 2
Semangat gotong royong dalam mencari bambu untuk membuat kuda.
5
3. Adegan 3
Menganyam bambu sambil canda tawa yang di balut dengan keceriaan anak-anak
4. Adegan 4 (penutup)
Sebuah Refleksi Upacara adat yang ada di Kalimantan Selatan yang sudah menjadi
turun menurun dan di sajikan dengan sedikit gambaran rangkaian upacara
perkawinan masyarakat Kalimantan Selatan.
E. Tata Lighting
Lighting atau pencahayaan menyesuaikan cerita danwaktu kejadian dalam tari
Mawaris
F. Jumlah Penari
Dalam Tari Mawaris ada 3 orang penari Perempuan.
G. Arena Pentas
Penyajian Tari ini di setting sedemikian rupa agar terliahat Realistis.
Adapun ide musik pada tari Mawaris ini, berdasarkan musik klasik pada tarian klasik
kuda gipang. Dimana di akhir tarian, penari memakai konsep Kuda Gipang Banjar sebagai
bentuk keberhasilan dalam melestarikan Kembali sebuah kebiasaan yang sudah berlangsung
turun menurun dari nenek moyang. Dikreasikan dengan musik yang mengikuti beberapa alur
cerita. Dimana penari menceritakan tentang kegelisahan . Dilanjutkan dengan musik dengan
nuansa ceria yang menyesuaikan usia anak yang menarikannya. Selanjutnya bekerja
6
membuat alat Kuda Gipang . Hingga klimaksnya dengan Tarian property Kuda Gipang
Banjar.
I. Cerita
Pada tarian ini merefleksikan sebuah kebiasaan keluarga yang mana dalam kesehariannya
tidak lepas dari kesenian dan kebudayaan turun menurun, akibat pandemic berkepanjangan
membuat semuanya hancur, namun dengan terus kondusifnya kondisi saat ini serta adanya
kebijakan pemerintah tuk mencabut PPKM maka semangat kembali tumbuh untuk
melakukan sebuah kebiasaan keluarga dalam membuat kerajinan kuda gipang sehingga
sebuah tradisi keluarga tetap bertahan dan terus lestari.
7
BAB II
ISI
Merupakan nama-nama gerak dalam adegan Tari Mawaris yang disajikan beserta
gambar penari.
8
Lontang
9
Tapung Tali
Limbai Tuan
10
2.3 Notasi Musik
TARI MAWARIS
11
12
13
14
15
16
17
18
19
BAB III
PENUTUP
bahwa Tari Mawaris merupakan tari yang dikembangkan dan dikreasikan. Dalam
Tari Mawaris merupakan tari kreasi baru yang berpijak pada tari tradisi banjar
yang dibalut dengan Konsep Kontemporer. Dan disusun dengan struktur dan
Tari Mawaris terdapat gerakan maknawi yang belum terpola sebelumnya dan
gerak murni yang berpijak pada gerak tari tradisi banjar. Musik yang digunakan
merupakan musik garapan baru. Tata rias yang digunakan adalah rias cantik untuk
wanita. Tata busana/ kostum yang digunakan merupakan hasil kreasi yang di
LAMPIRAN
20
Kostum Penari
Kida-kida
Ban Tangan
Kuda Gipang
21
Bambu yang sudah dianyam Bambu yang belum di anyam
Alat-alat Musik
Babun
22
Sarun 1
Sarun 2
23
Agung
Kanung
24
Bonang
Kangsi
25
26