Anda di halaman 1dari 6

TARI PAYUNG

OLEH
KELOMPOK 5

1. Aisya Evania
2. Aqilla
3. M. Rafi Shiddiq
4. Maliq Abdurrahman
5. Nayla Ruci Ragati Musfia
6. Shindy Azzahra

SMAN 1 BUKITTINGGI
TP : 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kepada Allah SWT. atas berkat, rahmat, dan karunia yang telah
diberikan-Nya sehingga kelompok ini dapat merasakan kelimpahan ilmu dan
mengaplikasikannya dalam makalah tari tradisional, yaitu Tari Payung.

Pada kesempatan ini, tidak lupa kelompok mengucapkan terimakasih kepada Ibu
ANDRA TRI MARTHA, S.Pd yang telah memberikan tugas ini dan membimbing
kelompok dalam menyelesaikannya. Selanjutnya terimakasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dan memberikan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengalami berbagai rintangan.


Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini kurang memuaskan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan segala bentuk, saran, masukan, serta kritik yang membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Bukittinggi, 12 September 2023

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG TARI TRADISIONAL

“Tari tradisional adalah sebuah tata cara menati atau


menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas
etnik secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Menari adalah sebuah ungkapan gerak emosional
dengan pola gerap tubuh dan komunikatif.” Hidajat, 2005.

Tarian tradisional telah lama diwariskan turun temurun dari generasi


ke generasi, tarian tradisional sedari dulu digunakan untuk berbagai
kegiatan seperti kepentingan upaca, media hiburan, seni pertunjukkan,
Pendidikan, dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, banyak sekali tarian tradisional yang dapat kita
temui, setidaknya hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki tarian
tradisionalnya masing-masing. Namun sayang, pada era digital seperti
sekarang, kegunaan tarian tradisional terutama sebagai media hiburan dan
pertunjukan oleh media-media lain, sehingga generasi muda yang gaya
hidupnya serba cepat nampaknya kurang tertarik untuk mengenal bahkan
mempelajari tarian tradisional yang untuk mempelajarinya membutuhkan
waktu yang cukup panjang.
Ada beberaoa factor yang dapat dikatakan ikut terlibat dalam
menurunnya minat generasi muda pada tarian tradisional, yaitu globalisasi,
modernisasi, tren masa kini, gengsi, serta stigma masyarakat yang
menganggap bahwa tarian tradisional adalah sesuatu yang kuno dan tidak
menarik.

B. TUJUAN & MANFAAT

 Tujuan
1. Untuk menggambarkan rasa cinta dan kasih sayang antara muda-mudi.
Payung yang digunakan menggambarkan perlindungan dan kasih sayang
seorang suami terhadap istrinya dengan memperjuangkan rumah tangga
agar tetap dapat hidup bahagia dan sejahtera.
2. Memenuhi tugas yang di berikan.
 Manfaat
1. Untuk melestarikan tarian daerah.
2. Sebagai pertunjukan atau hiburan.

BAB II
ISI GARAPAN

A. TEMA
 Dramatik, cerita dalam tarian tradisional tersebut adalah tentang perempuan
dan laki-laki yang bertemu hingga menikah, lalu si laki-laki harus merantau untuk
mencari nafkah.
Tari Payung sendiri adalah tarian hiburan yang biasanya ditampilkan saat pesta
pernikahan dan secara berpasangan.
B. JUDUL
 Tari payung, sumatera barat.
C. JENIS
 Tari Tradisional.
D. IDE DASAR
 Mengkreasikan gerak dari tari payung, tarian yang berasal dari Sumatera Barat.
E. DURASI
 6.07 menit.
F. JUMLAH PENARI
 PA : 2 orang
 PI : 4 orang
G. IRINGAN MUSIK
 https://youtu.be/CXiluerCoJM?feature=shared

H. POLA LANTAI
 BENTUK V

 BENTUK MELINGKAR

 BENTUK HORIZONTAL

 BENTUK DIAGONAL
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tarian di Indonesia masih dibutuhkan oleh generasi penerus dalam
mengembangkan karakter ke Indonesiaannya. Perkembangan zaman yang menuju ke pola
modern memberikan nuansa yang berbeda pada diri karakter anak. Penggunaan teknologi
menjadi pengaruh yang sangat kuat dalam diri anak-anak Indonesia. Melalui penciptaan
tari anak ini dapat mengembangkan cinta tanah air dan bangsa pada anak-anak Indonesia.

Melalui tarian paying ini dapat mengembangkan generasi Indonesia untuk


cinta budaya tanah air.

B. SARAN
Kita harus melestarikan tarian daerah dengan cara mempelajari tarian
daerah, membuat pertunjukan seni tari, memperbanyak informasi tentang dunia seni tari,
membuat sanggar tari, dan memperkenalkan tarian daerah ke dunia internasional. Kita
juga harus bangga dengan keberagaman tarian tradisional yang kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai