Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TARIAN TRADISIONAL BANJAR

Oleh :

Muhammad Ari Rizky : 2022121525

Sapardi : 2022121556

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PARIS BARANTAI KOTABARU

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik

dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Tarian tradisional Banjar

merupakan salah satu contoh kebudayaan yang ada pada masyarakat Banjar. Dalam

tari ini terdapat nilai-nilai yang luhung, yaitu nilai kearifan budaya lokal berupa nilai

simbolis dan nilai pendidikan karakter. Untuk lebih memperdalam mengenai tarian

tradisonal banjar ini kami peneliti membuat makalah dengan judul “Tarian

Tradisional Banjar: Kajian Teori dan Pendidikan Karakter”

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kmi

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Kotabaru, 17 Maret 2024


Penyusun,

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

Latar belakang ....................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10

Kesimpulan ................................................................................................ 10

Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki bermacam- macam
suku, kebudayaan dan bangsa. Kebudayaan yang beraneka ragam tersebut tentu
dapat terjadi karena perbedaan suku yang sangat terlihat pada setiap wilayah
dan daerah di Indonesia. Tentu saja ini menjadi sebuah tradisi yang turun-
temurun sejak dahulu. Kebudayaan ini tentu saja harus kita pelihara dan
lestarikan keberadaannya, ini merupakan bekal untuk generasi yang akan
datang agar mereka juga bisa mengetahui dan melihat keindahan, keunikkan
dan keaslian dari kebudayaan tersebut. Kebudayaan dan keunikan tersebut bisa
dilihat dari berbagai macam aspek, baik itu peninggalan, budaya maupun
tariannya.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin memberitahu tentang tarian
yang ada di Indonesia. di daerah Kalimantan Selatan yaitu suku Banjar´.
Melihat keunikkan dari daerah Kalimantan selatan ini sendiri, kami tertarik
untuk membahasnya lebih lanjut. Tari Banjar merupakan salah satu tari
tradisional yang berasal dari daerah Banjar. Dalam tari ini terdapat beberapa
nilai-nilai yang dapat dijelaskan, seperti nilai religius, jujur, toleransi, kerja
keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kabangsaan, cinta tanah air,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
Tarian Adat Banjar juga diartikan sebagai perpaduan antara budaya Melayu,
Jawa, Arab, dan dayak yang melebur harmonis dalam sebuah tarian yang
memukau. Kaya dengan gerakan yang lembut namun penuh makna, tarian ini
mampu menghipnotis dan memikat siapa pun yang menyaksikannya.
Menariknya, tarian ini tidak hanya dipentaskan dalam upacara adat, tetapi juga
sering menjadi hiburan yang menggembirakan di berbagai acara sosial
masyarakat Banjar. Dari pernikahan hingga festival budaya, Tarian Adat Banjar
selalu menghadirkan sebuah panggung yang menawan.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Kesinambungan Historis
Teori kesinambungan historis digunakan untuk mengungkapkan kondisi
internal dan eksternal pada riwayat hidup al-Banjari dan kesejarahan kitab Tuhfah
ar-Râgibin. Dengan analisis metodologi, akan diungkap kecenderungan
metodologi yang ada pada kitab Tuhfah ar-Râgibin

B. Teori Semiotika
Tari Banjar dapat dibahas dari segi teori semiotika. Setiap properti yang
digunakan dalam tari, seperti kostum, fisik Banjar, alat musik, tarian, dan sesajen,
dapat dianalisis berdasarkan unsur semiotika

C. Seni Tari
Merupakan salah satu wujud dari kebudayaan yang memiliki peranan penting
bagi kehidupan manusia. Sebagai salah satu wujud kebudayaan maka suatu
kesenian (tari) hendaknya harus tetap dijaga dan dilestarikan agar identitas budaya
yang dimiliki suatu bangsa tidak hilang begitu saja. Seni tari menurut
Kuswarsantyo (2012: 17) adalah salah satu cabang seni yang dalam
pengungkapannya menggunakan bahasa gerak tubuh manusia. Menurut
Kussudiardjo (1992: 1) seni tari merupakan suatu keindahan gerak anggotaanggota
badan manusia yang bergerak, berirama, dan berjiwa harmonis. Sedangkan
Hawkins (dalam Hendriani, 2016: 76) mengatakan bahwa tari merupakan sebuah
pengungkapan dari perasaan, pikiran, angan-angan manusia yang diwujudkan
melalui gerak sebagai simbolisasi dari ungkapan pencipta tari itu sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tari merupakan
perwujudan dari gagasan, ide, dan perasaan seseorang yang diekspresikan kedalam
bentuk gerak-gerak yang indah.
Tari Banjar dapat dibahas dari segi teori semiotika dan etnopedagogi. Dari segi
teori semiotika, setiap properti yang digunakan dalam tari, seperti kostum, fisik

4
Banjar, alat musik, tarian, dan sesajen, dapat dianalisis berdasarkan unsur
semiotika. Dari segi etnopedagogi, tari Banjar dapat menjadi pendidikan karakter
yang berhubungan dengan nilai-nilai yang telah disebutkan

D. Tari Banjar
Tarian Adat Banjar adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari suku Banjar di
Kalimantan Selatan, Indonesia. Tarian ini memiliki ciri khas yang unik dan
menceritakan berbagai aspek kehidupan masyarakat Banjar, seperti kegiatan
sehari-hari, upacara adat, dan legenda lokal. Tarian Adat Banjar sering dipentaskan
dalam acara-acara budaya, festival, dan perayaan masyarakat Banjar.

E. Macam-macam Tari Banjar


Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman Hindu, namun
gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini.
Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan adab
islam mengalami sedikit perubahan. Seni tari daerah Banjar yang terkenal
misalnya:
 Tari Baksa Kembang, dalam penyambutan tamu agung.
 Tari Baksa Panah
 Tari Baksa Dadap
 Tari Baksa Lilin
 Tari Baksa Tameng
 Tari Radap Rahayu
 Tari Kuda Kepang
 Tari Japin/Jepen
 Tari Tirik Kuala
 Tari Gandut
 Tari Tirik
 Tari Babujugan
 Tari Jepen Lenggang Banua

5
 Tari Japin Hadrah
 Tari Kambang Kipas
 Tari Balatik
 Tari Parigal Amban
 Tari Tameng Cakrawati
 Tari Alahai Sayang
F. Alat Musik Pengiring Tari Banjar
 Gamelan Banjar Tipe Keraton
 Gamelan Banjar Tipe Rakyatan
 Panting

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tarian Adat Banjar


adalah perpaduan antara budaya Melayu, Jawa, Arab, dan dayak yang
melebur harmonis dalam sebuah tarian yang memukau. Kaya dengan gerakan yang
lembut namun penuh makna, tarian ini mampu menghipnotis dan memikat siapa
pun yang menyaksikannya. Menariknya, tarian ini tidak hanya dipentaskan dalam
upacara adat, tetapi juga sering menjadi hiburan yang menggembirakan di berbagai
acara sosial masyarakat Banjar. Dari pernikahan hingga festival budaya, Tarian
Adat Banjar selalu menghadirkan sebuah panggung yang menawan.

B. Mengenal Gerakan dan Simbol Tarian


Tarian ini memiliki gerakan yang khas, dengan gerakan tangan, kaki,
dan kepala yang dilakukan dengan cermat dan penuh keanggunan. Setiap gerakan
memiliki arti dan simbol yang mendalam, seperti gerakan melingkar yang
melambangkan persatuan, serta gerakan melambai-lambai yang melambangkan
kegembiraan.
Selain gerakan yang sarat makna, kostum yang dipakai dalam Tarian Adat Banjar
juga merupakan daya tarik tersendiri. Kostum ini terbuat dari bahan-bahan yang
berwarna cerah, seperti emas, merah, dan hijau, yang melambangkan
kemakmuran, keberanian, dan harapan. Senjata tradisional juga sering digunakan
sebagai aksesoris untuk menambah kesan kuat dan perkasa.

C. Melestarikan Tarian Adat Banjar


Di era arus globalisasi ini, penting bagi kita untuk melestarikan
kekayaan budaya tradisional seperti Tarian Adat Banjar. Banyak komunitas dan
organisasi setempat yang berusaha keras untuk mempertahankan keberadaannya
melalui berbagai upaya, seperti mengadakan pertunjukan, lokakarya, dan
pengajaran langsung dari para penari terampil.

7
Dalam perjalanan waktu, Tarian Adat Banjar telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Banjar. Diharapkan, dengan
semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai tarian ini, budaya Banjar
akan tetap hidup dan dipersembahkan kepada generasi mendatang. Untuk
melakukan Tarian Adat Banjar, dibutuhkan latihan dan pemahaman terhadap
gerakan-gerakan khas serta makna yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah
langkah-langkah cara melakukan Tarian Adat Banjar: Terdapat berbagai macam
jenis tarian adat Banjar, seperti tarian Gantar, Tari Tanggai, dan Tari Baluwa. Pilih
salah satu tarian yang ingin dipentaskan sesuai dengan tema acara atau keinginan
Anda.
Pelajari gerakan-gerakan khas dalam tarian yang dipilih. Biasanya,
gerakan-gerakan tersebut menggambarkan aktivitas sehari-hari, seperti berkebun,
bertani, dan menangkap ikan. Pelajari dengan seksama setiap gerakan agar bisa
mengekspresikan makna yang terkandung dalam tarian tersebut. Latihan secara
rutin untuk menguasai gerakan-gerakan tarian. Latihan dapat dilakukan secara
individu atau dalam kelompok, tergantung jenis tarian dan koreografi yang akan
ditampilkan. Tidak hanya menguasai gerakan-gerakan, pemahaman tentang
makna dan cerita di balik tarian juga penting. Ini akan membantu Anda untuk
menginterpretasikan tarian secara lebih baik dan menyampaikan pesan yang ingin
disampaikan kepada penonton. Setelah mempersiapkan diri dengan baik,
pertunjukkan Tarian Adat Banjar dapat dilakukan. Pastikan penampilan, kostum,
dan musik mendukung suasana tarian. Selain itu, jangan lupa untuk selalu
menjunjung tinggi adat dan budaya setempat dalam menampilkan Tarian Adat
Banjar.
Tarian Adat Banjar merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal
Banjar. Melalui tarian ini, budaya, adat, dan kearifan lokal dapat dilestarikan dan
dikenalkan kepada generasi muda serta masyarakat umum.

8
D. Memperkaya keanekaragaman budaya Indonesia
Tarian Adat Banjar menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang
berkontribusi dalam memperkaya keanekaragaman budaya di negeri ini. Dengan
memiliki beragam tarian adat dari berbagai suku, Indonesia semakin kaya akan
warisan budaya yang luar biasa.

G. Mengajarkan nilai-nilai lokal dan kelompok


Tarian Adat Banjar seringkali mengandung nilai-nilai lokal dan kelompok, seperti
kerja sama, saling mendukung, dan kebersamaan. Melalui tarian ini, nilai-nilai
tersebut dapat diajarkan dan dihayati oleh penari dan penonton. Tarian Adat Banjar
merupakan bentuk ekspresi seni yang indah. Gerakan-gerakan yang halus dan
bertenaga, disertai dengan kostum dan musik tradisional, menciptakan penampilan
yang memikat dan mengagumkan bagi penonton. Tarian Adat Banjar juga menjadi
sarana penting dalam membangun rasa kebanggaan masyarakat Banjar terhadap
identitas dan budaya mereka sendiri. Melihat tarian tersebut dipentaskan dengan
megah dan diapresiasi oleh banyak orang, masyarakat Banjar merasa bangga akan
warisan budaya mereka.

H. Sejarah Tarian Adat Banjar


Tarian Adat Banjar memiliki sejarah yang panjang. Tarian ini berasal dari masa
kerajaan Banjar, yang berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-19. Tarian Adat
Banjar berkembang dari tarian istana yang dipentaskan untuk keperluan kerajaan,
hingga menjadi bagian dari budaya masyarakat Banjar. Tarian Adat Banjar memiliki
beragam makna tergantung pada jenis tariannya. Namun, secara umum, tarian ini
menggambarkan kehidupan masyarakat Banjar, seperti upacara adat, kegiatan
sehari-hari, dan legenda lokal. Tari-tari tersebut juga seringkali mengandung nilai-
nilai sosial, moral, dan spiritual yang dihayati oleh penari dan penonton.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Simpulan
Tarian tradisional Banjar merupakan contoh kebudayaan yang masih terpesona
dalam masyarakat Banjar. Dengan kajian teori, seperti teori kesinambungan
historis, teori semiotika, dan teori pendidikan karakter, dapat dibahas nilai-nilai
yang terdapat dalam tari ini. Penelitian yang dilakukan di Desa Kerambitan,
Kabupaten Tabanan, Bali, dan masyarakat Kutai Timur menunjukkan bahwa tari
tradisional masih memiliki nilai pendidikan karakter dan perlu dipertahankan.

B. Saran
Untuk mengembangkan dan melestarikan tari tradisional Banjar, diperlukan
kegiatan pendidikan karakter yang mendorong masyarakat Banjar untuk menjaga
dan memperkaya nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam tari ini.
Dilakukan melalui pendidikan di sekolah atau melalui tari tradisional yang
disajikan di acara-acara publik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu, Kitab. (2022). Analisis Tujuh Jemaat Dalam Kitab Wahyu 2-3

Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan. (2019). Vol. 3 No. 2.

Tari Pendet Memendak Di Desa Kerambitan Kecamatan Kerambitan Kabupaten

Tabanan, Bali.

Regulasi Emosi Pada Penari Tradisional Tari Klasik Gaya Surakarta Di Ukm Sentra

Uin Raden Mas Said.

Utami, D. T. (2023). A The Effect of Consumption of Moringa Leaves (Moringa

Oleifera) on Increasing Hemoglobin Levels in Post Partum Mother in the City of

Palangka Raya.

Muhammad Arsyad al-Banjari. (2022). Tradisi Pengajian Kitab Tuhfah Ar-râgibin Fî

Bayân Haqîqah Al-îmân Al-mu'minîn Wa Mâ Yufsiduhu Min Riddah Al-murtaddîn.

Ulikan Sémiotika – Étnopédagog. (2023). AJÉN KEARIFAN BUDAYA LOKAL

KASENIAN SISINGAANDI DÉSA CIASEM BARU KECAMATAN CIASEM,

KABUPATÉN SUBANG PIKEUN MEKARKEUNATIKAN KARAKTER.

11

Anda mungkin juga menyukai