Oleh :
Sapardi : 2022121556
PROGRAM STUDI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Tarian tradisional Banjar
merupakan salah satu contoh kebudayaan yang ada pada masyarakat Banjar. Dalam
tari ini terdapat nilai-nilai yang luhung, yaitu nilai kearifan budaya lokal berupa nilai
simbolis dan nilai pendidikan karakter. Untuk lebih memperdalam mengenai tarian
tradisonal banjar ini kami peneliti membuat makalah dengan judul “Tarian
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kmi
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
Kesimpulan ................................................................................................ 10
Saran .......................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki bermacam- macam
suku, kebudayaan dan bangsa. Kebudayaan yang beraneka ragam tersebut tentu
dapat terjadi karena perbedaan suku yang sangat terlihat pada setiap wilayah
dan daerah di Indonesia. Tentu saja ini menjadi sebuah tradisi yang turun-
temurun sejak dahulu. Kebudayaan ini tentu saja harus kita pelihara dan
lestarikan keberadaannya, ini merupakan bekal untuk generasi yang akan
datang agar mereka juga bisa mengetahui dan melihat keindahan, keunikkan
dan keaslian dari kebudayaan tersebut. Kebudayaan dan keunikan tersebut bisa
dilihat dari berbagai macam aspek, baik itu peninggalan, budaya maupun
tariannya.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin memberitahu tentang tarian
yang ada di Indonesia. di daerah Kalimantan Selatan yaitu suku Banjar´.
Melihat keunikkan dari daerah Kalimantan selatan ini sendiri, kami tertarik
untuk membahasnya lebih lanjut. Tari Banjar merupakan salah satu tari
tradisional yang berasal dari daerah Banjar. Dalam tari ini terdapat beberapa
nilai-nilai yang dapat dijelaskan, seperti nilai religius, jujur, toleransi, kerja
keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kabangsaan, cinta tanah air,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
Tarian Adat Banjar juga diartikan sebagai perpaduan antara budaya Melayu,
Jawa, Arab, dan dayak yang melebur harmonis dalam sebuah tarian yang
memukau. Kaya dengan gerakan yang lembut namun penuh makna, tarian ini
mampu menghipnotis dan memikat siapa pun yang menyaksikannya.
Menariknya, tarian ini tidak hanya dipentaskan dalam upacara adat, tetapi juga
sering menjadi hiburan yang menggembirakan di berbagai acara sosial
masyarakat Banjar. Dari pernikahan hingga festival budaya, Tarian Adat Banjar
selalu menghadirkan sebuah panggung yang menawan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Kesinambungan Historis
Teori kesinambungan historis digunakan untuk mengungkapkan kondisi
internal dan eksternal pada riwayat hidup al-Banjari dan kesejarahan kitab Tuhfah
ar-Râgibin. Dengan analisis metodologi, akan diungkap kecenderungan
metodologi yang ada pada kitab Tuhfah ar-Râgibin
B. Teori Semiotika
Tari Banjar dapat dibahas dari segi teori semiotika. Setiap properti yang
digunakan dalam tari, seperti kostum, fisik Banjar, alat musik, tarian, dan sesajen,
dapat dianalisis berdasarkan unsur semiotika
C. Seni Tari
Merupakan salah satu wujud dari kebudayaan yang memiliki peranan penting
bagi kehidupan manusia. Sebagai salah satu wujud kebudayaan maka suatu
kesenian (tari) hendaknya harus tetap dijaga dan dilestarikan agar identitas budaya
yang dimiliki suatu bangsa tidak hilang begitu saja. Seni tari menurut
Kuswarsantyo (2012: 17) adalah salah satu cabang seni yang dalam
pengungkapannya menggunakan bahasa gerak tubuh manusia. Menurut
Kussudiardjo (1992: 1) seni tari merupakan suatu keindahan gerak anggotaanggota
badan manusia yang bergerak, berirama, dan berjiwa harmonis. Sedangkan
Hawkins (dalam Hendriani, 2016: 76) mengatakan bahwa tari merupakan sebuah
pengungkapan dari perasaan, pikiran, angan-angan manusia yang diwujudkan
melalui gerak sebagai simbolisasi dari ungkapan pencipta tari itu sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tari merupakan
perwujudan dari gagasan, ide, dan perasaan seseorang yang diekspresikan kedalam
bentuk gerak-gerak yang indah.
Tari Banjar dapat dibahas dari segi teori semiotika dan etnopedagogi. Dari segi
teori semiotika, setiap properti yang digunakan dalam tari, seperti kostum, fisik
4
Banjar, alat musik, tarian, dan sesajen, dapat dianalisis berdasarkan unsur
semiotika. Dari segi etnopedagogi, tari Banjar dapat menjadi pendidikan karakter
yang berhubungan dengan nilai-nilai yang telah disebutkan
D. Tari Banjar
Tarian Adat Banjar adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari suku Banjar di
Kalimantan Selatan, Indonesia. Tarian ini memiliki ciri khas yang unik dan
menceritakan berbagai aspek kehidupan masyarakat Banjar, seperti kegiatan
sehari-hari, upacara adat, dan legenda lokal. Tarian Adat Banjar sering dipentaskan
dalam acara-acara budaya, festival, dan perayaan masyarakat Banjar.
5
Tari Japin Hadrah
Tari Kambang Kipas
Tari Balatik
Tari Parigal Amban
Tari Tameng Cakrawati
Tari Alahai Sayang
F. Alat Musik Pengiring Tari Banjar
Gamelan Banjar Tipe Keraton
Gamelan Banjar Tipe Rakyatan
Panting
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Dalam perjalanan waktu, Tarian Adat Banjar telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Banjar. Diharapkan, dengan
semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai tarian ini, budaya Banjar
akan tetap hidup dan dipersembahkan kepada generasi mendatang. Untuk
melakukan Tarian Adat Banjar, dibutuhkan latihan dan pemahaman terhadap
gerakan-gerakan khas serta makna yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah
langkah-langkah cara melakukan Tarian Adat Banjar: Terdapat berbagai macam
jenis tarian adat Banjar, seperti tarian Gantar, Tari Tanggai, dan Tari Baluwa. Pilih
salah satu tarian yang ingin dipentaskan sesuai dengan tema acara atau keinginan
Anda.
Pelajari gerakan-gerakan khas dalam tarian yang dipilih. Biasanya,
gerakan-gerakan tersebut menggambarkan aktivitas sehari-hari, seperti berkebun,
bertani, dan menangkap ikan. Pelajari dengan seksama setiap gerakan agar bisa
mengekspresikan makna yang terkandung dalam tarian tersebut. Latihan secara
rutin untuk menguasai gerakan-gerakan tarian. Latihan dapat dilakukan secara
individu atau dalam kelompok, tergantung jenis tarian dan koreografi yang akan
ditampilkan. Tidak hanya menguasai gerakan-gerakan, pemahaman tentang
makna dan cerita di balik tarian juga penting. Ini akan membantu Anda untuk
menginterpretasikan tarian secara lebih baik dan menyampaikan pesan yang ingin
disampaikan kepada penonton. Setelah mempersiapkan diri dengan baik,
pertunjukkan Tarian Adat Banjar dapat dilakukan. Pastikan penampilan, kostum,
dan musik mendukung suasana tarian. Selain itu, jangan lupa untuk selalu
menjunjung tinggi adat dan budaya setempat dalam menampilkan Tarian Adat
Banjar.
Tarian Adat Banjar merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal
Banjar. Melalui tarian ini, budaya, adat, dan kearifan lokal dapat dilestarikan dan
dikenalkan kepada generasi muda serta masyarakat umum.
8
D. Memperkaya keanekaragaman budaya Indonesia
Tarian Adat Banjar menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang
berkontribusi dalam memperkaya keanekaragaman budaya di negeri ini. Dengan
memiliki beragam tarian adat dari berbagai suku, Indonesia semakin kaya akan
warisan budaya yang luar biasa.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Simpulan
Tarian tradisional Banjar merupakan contoh kebudayaan yang masih terpesona
dalam masyarakat Banjar. Dengan kajian teori, seperti teori kesinambungan
historis, teori semiotika, dan teori pendidikan karakter, dapat dibahas nilai-nilai
yang terdapat dalam tari ini. Penelitian yang dilakukan di Desa Kerambitan,
Kabupaten Tabanan, Bali, dan masyarakat Kutai Timur menunjukkan bahwa tari
tradisional masih memiliki nilai pendidikan karakter dan perlu dipertahankan.
B. Saran
Untuk mengembangkan dan melestarikan tari tradisional Banjar, diperlukan
kegiatan pendidikan karakter yang mendorong masyarakat Banjar untuk menjaga
dan memperkaya nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam tari ini.
Dilakukan melalui pendidikan di sekolah atau melalui tari tradisional yang
disajikan di acara-acara publik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Kitab. (2022). Analisis Tujuh Jemaat Dalam Kitab Wahyu 2-3
Tabanan, Bali.
Regulasi Emosi Pada Penari Tradisional Tari Klasik Gaya Surakarta Di Ukm Sentra
Palangka Raya.
11