Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SRI DEVI

KELAS : BIOLOGI A
NIM : H0316376
TUGAS 1
1. Secara garis besar karbohidrat dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana
didalam satu molekul. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat
sederhana atau gula sederhana.
a. Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida yang pada umumnya terasa manis. Dalam bahan makanan hanya tiga
jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam
jumlah sedikit. Tetapi, glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltose, dan laktosa pada
hewan dan manusia. Tingkat kemanisan glukosda hanya separuh dari sukrosa.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nectar bunga dan juga
didalam sayur. Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial
sebagai pemanis. Fruktosa merupakan hasil pencernaan sukrosa. Galaktosa, tidak
terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat
dsalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
2. Disakarida. Ada 4 jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltose, laktosa, dan
trehalosa. Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial 99% kandungan gula pasir adalah sukrosa melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa
dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa (gula pasir) akan
terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert. Gula invert secara
alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis daripada sukrosa. Maltosa
(gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltose terbentuk pada setiap pemecahan
pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu) dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Laktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakarida lain. Trehalosa seperti juga maltose, terdiri atas dua
molekul glukosa dan dikenal sebagai gula jamur. Trehalosa juga terdapat dalam
serangga.
3. Gula alcohol terdapat di alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada 4 jenis gula
alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol dan inositol. Sorbitol terdapat didalam
beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak
digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, dseperti minuman
ringan, selai dan kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60 % bila dibandingkan
ddengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah dalam hati menjadi glukosa.
Sorbitol tidak mudah di metabolism oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah
menimbulkan karies gigi. Manitol dan dulsitol adalah alcohol yang dibuat dari
monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat dalam nanas, asparagus, ubi
jalar dan wortel. Inositol merupakan alcohol siklis yangmenyerupai glukosa. Inositol
terdapat dalam banyak bahan makana, terutama dalam sekam serealia.
4. Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida (oligo berarti
sedikit. Termasuk jenis ini adalah rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa, oligosakarida
yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa.
b. Karbohidrat Kompleks terdiri atas :
1. Polisakarida. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen. Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusi di seluruh dunia. Molekul pati
terdiri atas amilosa dan amolopektin. Sebagian besar pati mengandung 15-35 %
amilosda. Pada beras semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi
kandungan amolopektin, semakin pulen (lekat) nasi yang diperoleh. Dekstrin
merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis
parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat
pila (tube feeding). Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk
simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat
didalam hati dan otot.
2. Polisakarida nonpati/serat. Ada 2 golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang
dapat larut dalam air. Serta yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pectin, gum, mukilase, gluka, dan algal.
Selulosa, hemiselulosa dan lignin merupakan kerangka structural semua tumbuh-
tumbuhan. Pectin terdapat dalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, papaya, apel,
jambu biji, anggur dan wortel. Senyawa pectin berfungsi sebagai perekat antar
dinding sel. Buah-buahan yang mengandung pectin tinggi baik untuk dibuat jam atau
jeli. gum Arabic  adalah sari pohon akasia. Gum diekstraksi secara komersial dan
digunakan dalam industri pangan sebagai pengental, emulsifier dan stabilizer.
Mukilase terdapat dalam biji-bijian dan akar yang fungsinya diduga mencegah
pengeringan.
2. Sumber-sumber karbohidrat
a. Karbohidrat sederhana, yaitu :
1) Monosakarida
- Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu didalam sayur, buah,
sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu.
- Fruktosa terdapat pada madu
- Galaktosa tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan
tetapi terdapat dsalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
2) Disakarida
- Sukrosa, contohnya gula pasir dan gula merah, selain itu terdapat juga pada buah,
sayur dan madu
- Maltose terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-
tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada
pencernaan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit
glukosa
- Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu
3) Gula alcohol terdapat di alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada 4 jenis gula
alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol dan inositol. Sorbitol terdapat didalam
beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak
digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman
ringan, selai dan kue. Manitol dan dulsitol adalah alcohol yang dibuat dari
monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat dalam nanas, asparagus, ubi
jalar dan wortel. Inositol terdapat dalam banyak bahan makana, terutama dalam
sekam serealia.
4) Oligosakarida ketiga jenisnya : rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa terdapat didalam
biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan
b. Karbohidrat kompleks
1) Polisakarida. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian,dan umbi-umbian.
Beras, jagung, dan gandum mengandung 70-80% pati, kacang-kacang kering, seperti
kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau 30-60%, sedangkan ubi, talas,
singkong 20-30%. Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau
dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama
karbohidrat dalam makanan lewat pila (tube feeding). Glikogen dinamakan juga pati
hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan
hewan, yang terutama terdapat didalam hati dan otot.
2) Polisakarida nonpati/serat. Serat yang larut dalam air adalah pectin, gum, mukilase,
gluka, dan algal.. Pectin terdapat dalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, papaya,
apel, jambu biji, anggur dan wortel jam atau jeli. gum Arabic  adalah sari pohon
akasia. Mukilase terdapat dalam biji-bijian dan akar yang fungsinya diduga mencegah
pengeringan.
3. Pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan
lebih kecil, terutama berupa glukosadan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembuat oleh
pembuluh darah melalui dinding usus halus
b. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bolus makanan yang diperoleh setelah
makanan dikunyak bercampur dengan ludah yang mengandung enzim emilase
(sebelumnya dikenal sebagai ptyalin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi
bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama,
sebagain diubah menjadi disakarida maltose. Karena makanan berada di mulut hanya
sebentar pencernaan di dalam mulut tidak berarti. Enzim emilase ludah bekerja paling
baik pada pH ludah netral. Bolus yang ditela masuk ke dalam lambung. Amylase ludah
yang ikut masuk ke lambung dicernakan oleh asam klorida dan enzim pencerna protein
yang terdapat di lambung, sehingga pencernaan karbohidrat di dalam lambung terhenti.
c. Usus Halus
Sebagain besar pencernaan karbohidrat terjadi di dalam usus halus. Enzim amylase
yang dikeluarkan oleh pancreas, mencernakan pati menjadi dekstrin dan maltose.
Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang
dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan lactase.
Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Monosakrida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel
usus halus dan diangkut oleh system sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan
secar pasif atau fasilitatif. Tapi bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif
melawan gradient konsentrasi dengan menggunakan energi ATP dan ion natrium.
Glukosa dan galaktosa dibawa ke hati dimana fruktosa dan galaktosa diubah menjadi
glukosa. Jadi, semua disakarida pada akhirnya diubah menjadi glukosa.
Maltase
Maltosa 2 mol glukosa

Maltase
Sakaro sa 2 mol glukosa + 1 mol fruktosa

Maltase
Laktosa 2 mol glukosa + 1 mol galaktosa

Setelah makan, kadar glukosa darah naik hingga kurang lebih 30 menit dan secara
perlahan kembali ke kadar gula puasa (70-100 mg/100 ml) setelah 90-180 menit. Kadar
maksimal gula darah dan kecepatan untuk kembali pada kadar normal bergantung pada
jenis makanan.
3. Fungsi hormone insulin dan glucagon dalam proses regulasi gula darah. Faktor utama yang
berperan dalam mengatur kadar gula darah adalah konsentrasi glukosa darah dan hormon
terutama hormon insulin dan glukagon (Marks, et al., 2000). Insulin berfungsi untuk
mendorong penyerapan gula lewat dinding usus ke dalam darah, mendorong gula masuk ke
dalam sel, memacu proses pembentukan energi, dan mendorong penyimpanan glukosa
(glikogen) di hati dan sel otot. Glukagon membantu pelepasan glikogen ke dalam darah
ketika kadar glukosa dalam darah rendah sehingga meningkatkan kadar gula darah, serta
mengurangi terbentuknya insulin dalam pankreas (Mahendra, et al., 2008). Ketika seseorang
ingin mengonsumsi makanan, dua fase sekresi insulin terjadi, yaitu fase antisipatif (tahap
pertama) dan fase glukosa-sensitif (tahap kedua). Pada tahap antisipatif, pandangan terhadap
makanan dan gigitan pertama merespon otak untuk mengirim sinyal ke pankreas. Sinyal-
sinyal ini menyebabkan pankreas melepaskan insulin ke dalam sirkulasi hepatik. Setelah
insulin dilepas dalam sirkulasi hati, hati berhenti memecah glikogen menjadi glukosa.
Setelah makanan memasuki lambung, pelepasan insulin lebih lanjut difasilitasi oleh
hormon gastrointestinal yang meningkatkan sensitivitas sel-sel islet glukosa. Setelah semua
karbohidrat/ glukosa terserap, sistem umpan balik untuk kontrol glukosa darah dengan cepat
kembali ke kondisi normal, biasanya dalam waktu 2 jam (Chee dan Fernando, 2007).
4. Fungsi Karbohidrat, yaitu :
- Sumber Energi, Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagi
glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak. System saraf sentral dan otak sama sekali
tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
- Pemberi Rasa Manis pada Makanan. Karbohidrat member rasa manis padamakanan,
khususnya mono dan disakarida. Fruktosa adalah gula paling manis, disusul sakarosa,
glukosa, maltose, dan laktosa.
- Penghemat Protein. Bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
- Pengatur Metabolisme Lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang
tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton. Bahan-bahan keton
mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan
natrium dan dehidrasi. pH cairan tubuh menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau
asidosis yang dapat merugikantubuh. Dibutuhkan 50-100 gram karbohidrat sehari untuk
mencegah ketosis.
- Membantu Pengeluaran Feses. Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk feses. Selulosa dalama serat makanan
mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak
air dan usus besar sehingga bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
5. Serat sangat membantu dalam proses penurunan berat badan. Dengan mengonsumsi
makanan yang kaya akan kandungan serat seperti buah untuk diet, akan membuat tubuh
merasa lebih kenyang lebih lama, sehingga mencegah keinginan Ibu untuk makan secara
berlebihan. Tanya Zuckerbrot, RD, penulis buku The F-Factor Diet menjelaskan bahwa serat
terbagi dua, yakni serat larut dan serat tidak larut. Serat tidak larut akan membantu makanan
untuk membantu makanan melewati sistem pencernaan, sedangkan serat tidak larut
membantu mengurangi lemak dan mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh. Yang
berperan penting dalam menurunkan berat badan adalah serat larut, karena serat larut
membuat gula dan lemak memasuki aliran darah secara lambat, sehingga memberikan tubuh
pasokan energi yang bertahan lebih lama. Nampak bahwa serat makanan bisa mengikat
asam-asam empedu dalam tubuh. Asam-asam empedu diolah di dalam organ hati dan dibuat
dari kolesterol. Setiap saat kita makan, asam-asam empedu dialirkan ke “kandung kemih
empedu” dan ke dalam usus, di mana kedua organ tersebut membantu proses pencernaan
makanan.
Proses setelah organ pencernaan mencerna makanan maka selanjutnya tubuh kita
menyerap ulang kembali asam-asam empedu dan menggunakannya berulang-ulang kembali.
Disini fungsi dari serat larut bisa mengikat asam-asam empedu yang harusnya akan diserap
kembali oleh tubuh, tetapi tidak dilakukan karena diikat oleh serat tersebut dan dikeluarkan
melalui kotoran. Dengan terbuangnya asam empedu dari dalam tubuh maka organ hati harus
merekrut kolesterol baru dari aliran darah untuk membuat lebih banyak lagi asam-asam
empedu yang telah terbuang lewat kotoran tadi. Inilah proses yang pada akhirnya
menghasilkan pengurangan kadar kolesterol dalam darah. Bukti lain mengatakan bahwa
Serat makanan difermentasikan dalam usus oleh bakteri-bakteri yang hidup secara alami di
sana. Proses ini mungkin menghasilkan asam-asam lemak, yang pada akhirnya nampak
mencegah hati untuk memproduksi kolesterol.
REVERENSI
https://www.academia.edu/16107654/KARBOHIDRAT
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rizqie%20Auliana,Dra.
%20%20M.Kes./ILMU%20GIZI-KONSEP%20DASAR%20&%20KARBOHIDRAT.pdf
https://www.academia.edu/35118841/Makalah_Gizi_Dan_Karbohidrat
https://anekakeripikmalang.com/serat-makanan-dan-cara-kerjanya-menurunkan-kolesterol

Anda mungkin juga menyukai