Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM REMEDIAL DAN

PENGAYAAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh

WIKE YULIANI, S.Pd

SMK ISLAM MANBAUL HIKMAH LUWUNGRAGI


Jl. Raya Luwungragi Bulakamba Brebes 52461 Telp. ( 0283 ) 3307984
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Remedial dan
Pengayaan ini sebagaimana mestinya. Salawat dan salam dimohonkan kepada Allah kiranya
disampaikan untuk Nabi Muhammad SAW.

Penulisan laporan ini merupakan sebahagian tugas pokok guru yang harus
dilaksanakan. Tugas seorang guru itu dimulai dari tahap merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian hasil belajar dan melakukan evaluasi hasil
belajar untuk dapat melakukan tindak lanjut dari hasil pembelajaran agar diperoleh hasil yang
diharapkan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberi dorongan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Program Remedial
dan Pengayaan ini sebagaimana mestinya. Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat menjadi
amal ibadah dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Demikianlah laporan ini dibuat semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca
semuanya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat berbagai
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat menambah
sempurnanya laporan ini pada waktu mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat serta berkahNya bagi kita semua. Amin.

Brebes, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
LEMBARAN SAMPUL…………………………………………………………………....i
LEMBARAN IDENTITAS ……………………………………………………………. …ii
LEMBARAN PENGESAHAN ………………………………………………………… ..iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..…iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….v
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
B. Landasan ……….……………………………………………………………..1
C. Tujuan ………………………………………………………………………..2
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pengajaran Remedial ……………………………………………..3
B. Tujuan Pengajaran Remedial………………………………………………….5
C. Fungsi Pengajaran Remedial…………………………………………………6
D. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remidial………………………………..7
BAB III. PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
A. Rencana Pelaksanaan…………………………………………………………11
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil……………………………………………...12
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………..16
B. Saran …..……………………………………………………………………..16

LAMPIRAN
SOAL UJIAN REMEDIAL BAHASA INGGRIS KELAS XI TKJ
HASIL UJIAN REMEDIAL BAHASA INGGRIS KELAS XI TKJ
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah, aktivitas belajar tidak selamanya dapat
berjalan dengan lancar. Begitu juga hasil belajar yang diperoleh siswa, ada siswa yang
dikatakan berhasil dan ada siswa yang dikatakan belum berhasil dengan acuan
keberhasilan siswa berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah. Dalam hal ini tugas
guru belumlah selesai, akan tetapi terus berlanjut dengan usaha agar hasil tersebut
dapat lebih baik atau memperoleh hasil maksimal yang diharapkan.
Program Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang
diberikan kepada peserta didik. Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan harus
dilengkapi dengan Program Remedial dan Pengayaan. Peserta didik yang lulus dari
KKM akan di berikan program pengayaan sedangkan yang tidak lulus akan diberikan
program remedial. Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman
atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya. Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu
dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan
bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar
atau mengalami kesulitan belajar.

B. Landasan

Landasan tentang pelaksanaan remedial dan pengayaan adalah:

1. Peraturan Pemerintah No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


2. Peraturan Pemerintah No. 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

3. Peraturan Pemerintah No. 65 tentang Standar Proses

4. Peraturan Pemerintah No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah No. 67 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum

C. Tujuan

a. Tujuan dilaksanakannya pembelajaran remedial pada siswa adalah:

1. Agar siswa memahami tentang kekurangan yang dimilikinya.

2. Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar,


bersikap dalam menekuni pelajaran tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang
lebih baik.

3. Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar
belakang kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai
sebab-sebab kesulitan yang berbeda.
4. Agar siswa terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam
belajar yang dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasinya.
5. Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri
sehingga dapat mempertebal harga diri dan menambahkan motivasi baru.
6. Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah
dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya
b. Tujuan dilaksanakannya Pengayaan pada siswa adalah:
1. Pendalaman dan perluasan dari KD yang sedang diajarkan atau memberikan
materi dalam KD yang berikutnya.
2. Memperkaya wawasan dan keterampilan siswa serta mampu mengaplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI

Di dalam proses layanan bimbingan belajar, setelah guru menemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar maupun sekelompok siswa yang mengalaminya, langkah
selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut. Siapa yang melakukan tindak lanjut tersebut
tergantung kepada berat ringannya kesulitan yang dihadapi. Mungkin cukup dilakukan
oleh guru, oleh siswa, kalau masalahnya lebih berat memerlukan bantuan psikolog, dokter
dll. Dengan demikian penangannya dilakukan dengan pengajaran remedial (remedial
teaching), bimbingan dan konseling maupun psikoterapi atau pendekatan lainnya. Untuk
remedial teaching seharusnya dapat dilakukan oleh guru bidang studi sendiri, karena
tugas ini merupakan tugas bagi guru bidang studi.

A.    Pengertian Pengajaran Remedial


Dilihat dari arti katanya, remedial berarti mengobati atau menyembuhkan atau
membuat menjadi lebih baik. Sehingga pengajaran remedial merupakan suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang
membuat agar hasil yang dicapai lebih baik dari pengajaran yang diberikan
sebelumnya. Secara garis besarnya pengajaran ini merupakan pengajaran mengulang
dari pengajaran yang telah diberikan sebelumnya terutama terhadap materi yang
dianggap belum dikuasai oleh siswa. Sebab hasil yang telah dicapai belum
memuaskan. Yang dapat diperbaiki adalah semua bidang studi yang dianggap kurang
baik hasilnya.
Oleh sebab itu pengajaran ini dapat dilakukan untuk bidang studi bahasa Inggris,
misalnya matematika, Bahasa Indonesia, Kejuruan, dan lain lain. Sehingga timbul
pengajaran remedial Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Dalam menyembuhkan kesulitan belajar siswa, secara tidak langsung juga akan
membantu kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu masalah pribadinya.
Sehingga pengajaran remedial juga bersifat terapi. Artinya memberikan terapi
masalah pribadi yang dialami oleh siswa. Sebab suatu kesulitan belajar tidak akan
terlepas dari masalah pribadi.
Pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.   Fungsi korektif yang memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar dan
perbaikan segi-segi kepribadian siswa,
b.  Fungsi pemahaman yang memungkinkan siswa memahami kemampuan dan
kelemahannya serta memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran
sesuai dengan kondisi siswa.
c. Fungsi penyesuaian yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran
sesuai dengan kemampuannya.
d. Fungsi pengayaan yang memungkinkan siswa menguasai materi lebih banyak dan
mendalam serta memungkinkan guru mengembangkan berbagai metode yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
e.  Fungsi akseleratif yang memungkinkan siswa mempercepat proses belajarnya
dalam menguasai materi yang disajikan dan yang terakhir
f. Fungsi terapeutik yang memungkinkan terjadinya perbaikan segi-segi kepribadian
yang menunjang keberhasilan belajar.
Beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial pada akhirnya dikembangkan oleh
guru ke dalam berbagai strategi pelayanan pengajaran
remedial, yaitu :
a. Pendekatan kuratif, pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya siswa
yang gagal mencapai tujuan pembelajaran. Tiga strategi yang dapat dikembangkan
oleh guru, yaitu : strategi pengulangan, pengayaan dan pengukuhan serta strategi
percepatan.
b.    Pendekatan preventif, pendekatan yang ditujukan kepada siswa yang pada awal
kegiatan belajar telah diduga akan mengalami kesulitan belajar. Strategi pengajaran
yang dapat dilakukan, yaitu kelompok homogen, individual, kelas khusus.
c.   Pendekatan yang bersifat pengembangan, pendekatan yang didasarkan pada
pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini mungkin agar dapat
diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yang dapat
dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja
kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran individual Untuk jelasnya prinsip prinsip
pengajaran remidi adalah :
1.  Pengajaran remedi diberikan setelah kesulitan belajar diketahui. Dengan
demikian merupakan pelayanan khusus bagi mereka yang memerlukannya.
2. Tujuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Perbedaannya terletak pada kesulitan
yang dihadapi siswa.
3.   Metode yang dipakai pada pengajaran remidi bersifat differensial. Disesuaikan
dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitannya. Dengan demikian satu sama
lain berbeda sesuai dengan individu yang dibantu
4.  Pelaksanaannya memerlukan kerja sama dengan pihak lain; yaitu pembimbing,
guru bidang studi lain, bahkan kalau perlu dengan psikologi.
5.   Memerlukan peralatan dan penunjang lebih banyak. Sebab untuk membantu
mereka diperlukan tambahan alat belajar. Misalnya buku teks lain, mungkin
peta, kalkulator, peralatan labor Bahasa dan lain-lain.
6.    Alat evaluasi yang diperlukan sesuai dengan keadaan siswa yang diberikan
bantuan, jadi mungkin sekali berbeda dengan siswa lain yang normal. Bahkan
seringnya mengadakan evaluasi lebih tinggi.
  
B.    Tujuan Pengajaran Remedial

Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran remidi tidak berbeda
dengan tujuan instruksional umum. Tetapi karena sasarannya adalah siswa yang
mempunyai kesulitan, maka diharapkan melalui proses penyembuhan, perbaikan
maupun pelajaran tambahan, tujuannya :
1.    Memahami akan kekurangan dirinya, kelemahannya maupun kesulitannya dan
bersedia untuk menerima “uluran” pelajaran remidi dari guru. Kegagalan
pengajaran remidi bilamana siswa merasa bahwa dirinya merasa malu untuk
menghadapi kenyataan tersebut.
2.    Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap
dalam menekuni pelajaran tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.
3.   Para siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar yang sesuai dengan yang
diperlukan. Misalnya buku teks tambahan. Alat belajar dan sebagainya.
4.    Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar
belakang kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab-
sebab kesulitan yang berbeda.
5.     Sesudah terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam
belajar yang dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasi, misalnya sekarang
membiasakan diri belajar pada waktu dini hari, dimana sebelumnya tak pernah
dilakukan.
6.     Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah
dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya.
7.     Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri
sehingga dapat mempertebal harga diri dan menambahkan motivasi baru.
  
C.    Fungsi Pengajaran Remedial
Sesuai dengan pengertiannya maka pengajaran remidi mempunyai fungsi yang
amat penting dalam proses belajar secara keseluruhan. Sebab dapat menjangkau
masalah yang bersifat individual. Hal ini biasnaya terlupakan dalam proses belajar
secara klasikal. Fungsi pengajaran remidi adalah :
1.     Fungsi Korektif
Korektif berarti membetulkan atau perbaikan terhadap sesuatu yang tidak wajar,
yaitu masih rendahnya prestasi yang dicapai siswa. Sasaran korektif baik untuk
siswa maupun untuk guru. Perbaikan yang dimaksud meliputi antara lain cara
belajar, penggunaan metode mengajar, materi, media yang dipergunakan guru,
cara penilaian, dan sebagainya.
2.     Fungsi Pemahaman
Baik guru maupun siswa akan memahami tentang langkah yang telah dilakukan
perlu diperbaiki dan menyadari akan kekurangannya, sehingga baik guru maupun
siswa harus membuka diri untuk melihat kenyataan tersebut. Selanjutnya
berusaha untuk merubahnya sehingga akan memperoleh hasil yang lebih baik.
Tidak setiap orang mengakui kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Guru
juga akan lebih mengenal dan memahami siswa tersebut secara lebih baik,
hubungan guru-siswa akan menjadi lebih erat.
3.     Fungsi penyesuaian
Dengan pengajaran remidi siswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi lingkungan sekitarnya, terutama yang berhubungan langsung dengan
proses belajar mereka. Mereka dituntut untuk menyesuaikan tuntutan kurikulum,
cara mengajar guru, lingkungan teman belajar maupun fasilitas belajar yang
tersedia dengan kondisi seperti itu diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang
lebih baik. Bagi mereka yang terpaksa harus meninggalkan lingkungan orang
tuanya untuk belajar di kota hal tersebut merupakan hambatan yang benar.
4.     Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksudkan bahwa pengajaran remedial dapat memperkaya
proses belajar mengajar. Karena materi yang tidak disampaikan dalam
pengajaran yang biasa (reguler) akan ditambahkan melalui remidi. Selain itu juga
dalam bidang metode guru akan menggunakan metode lain bahkan buku maupun
alat pelajaran lain sehingga akan memperjelas konsep yang diberikan.dengan
cara tersebut maka hasil yang akan dicapai lebih banyak dari yang diberikan
secara reguler. Pelajaran yang diperoleh akan lebih banyak. Dengan demikian
akan memperkaya pengalaman.
5.     Fungsi Akselerasi
Dengan pengajaran remidi, siswa yang lambat belajar akan dipercepat proses
belajarnya. Dengan demikian siswa tersebut memperoleh manfaat dengan
percepatan waktu yang dipergunakan dalam belajar. Kalau tidak maka dia akan
tertinggal, bahkan mungkin akan tinggal kelas.
6.     Fungsi Terapeutik
Baik secara langsung atau tidak langsung pengajaran remidi dapat
menyembuhkan atau mengobati kondisi-kondisi kepribadian siswa yang sedikit
banyaknya dapat mengalami penyimpangan-penyimpangan (abnormalitas).
Perbaikan terhadap kondisi yang demikian akan dapat mempertinggi prestasi
belajar. Bahkan dapat mengembalikan kepada kepercayaan pada diri sendiri. Jika
tidak akan membohongi diri sendiri dengan menyontak atau bertanya kepada
teman duduknya pada waktu mengerjakan ulangan atau tugas pekerjaan rumah
misalnya, sikap tersebut merupakan sikap positif terhadap pembentukan
pribadinya. Dengan demikian fungsi terapi dapat dicapai.

D.    Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remidial


Pada garis besarnya ada 2 macam pendekatan yang dapat ditempuh (Ross &
Stanley), yaitu pendekatan kuratif dan preventif. Sedangkan Dinkmeyer & Caldwell
menambahkan stu lagi yaitu yang bersifat pengembangan.
1.    Strategi Pendekatan yang Bersifat Kuratif Tindakan pengajaran dikatakan bersifat
kuratif bilamana diberikan setelah selesainya program PBM. Utama
diselenggarakan. Tindakan tersebut dilakukan setelah melihat kenyataan bahwa
adan seseorang atau sebagian siswa bahkan sebagian besar siswa yang dipandang
tidak mampu untuk menyelesaikan program PBM yang bersangkutan secara
sempurna sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Program tersebut dapat
dilihat setiap kali pertemanan, setiap satuan unit pelajaran, atau satuan waktu
(mingguan, bulanan bahkan triwulan atau semesteran). Dengan ciri-ciri yang
telah dikemukakan di depan, yaitu antara lain prestasi di bawah rata-rata kelas,
bahkan siswa yang mempunyai prestasi tinggi di atas rata-rata juga perlu
mendapatkan perhatian dengan memberikan tambahan pelajaran ekstra. Sebab
selain untuk meningkatkan prestasi secara optimal, juga untuk menyalurkan
kepada kesibukan. Karena siswa ini lebih cepat menyelesaikan tugas
dibandingkan dari temannya. Selama menanti teman-teman lain yang sedang
bekerja atau menyelesaikan tugas berikan tambahan, kalau tidak dia mungkin
sekali akan mengganggu teman yang bekerja, atau berkeliaran. Yang jelas
prestasi atau kemampuan yang dimiliki lebih tersebut akan ditingkatkan secara
maksimal. Justru di kelas-kelas anak yang demikian kurang mendapatkan
perhatian guru kelas / bidang studi.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut beberapa tehnik yang dipergunakan
dengan pendekatan : pengulangan (repotition), pengayaan (enrichment), dan
pengukuhan (Re inforcement) serta pencepatan (acceleration).
 Pelaksanaannya :
a.      Pengulangan (Repetition).
Pelaksanaannya dapat dilakukan pada tiap akhir jam pelajaran, tiap akhir unit
(satuan) pelajaran tertentu, maupuan setiap akhir pokok bahasan. Sasaran
dapat diberikan kepada perorangan (individual maupun kelompok, tergantung
kepada kebutuhan. Sedangkan waktu penyampaiannya dapat diberikan
sesudah pelajaran selesai maupun di luar jam pelajaran. Misalnya pada sore
hari. Sering kita lihat ada sementara guru yang memberikan pelajaran
tambahan/ulangan pada waktu sore hari pada murid tertentu. Cara lain yang
dapat diberikan melalui “kelas remedial” yaitu khusus bagis siwa yang
memerlukan bantuan tersendiri lantaran rendah prestasi. Siswa lainnya
melaukan proses belajar secara biasa.
b.     Pengayaan dan Pengukuhan (Enrichment dan Reinforcement).
Sasarannya ditujukan kepada siswa yang mempunyai kelemahan ringan atau
bahkan siswa yang mempunyai kemampuan tingi. Materi yang diberikan
yaitu yang masih ada kaitannya (ekuivalen). Dengan materi pokok atau dapat
juga merupakan tambahan (suplementer) sehingga akan memperoleh
cakrawala yang lebih luas dari materi tersebut. Dengan demikian bagi siwa
yang berkemampuan lebih mempunyai kesibukan yang bersifat positif. Baik
bagi dirinya maupun bagi lingkungannya, sedang kemampuannya dapat
ditingkatkan secara optimal. Pelaksanaannya dapat dengan memberikan
tugas-tugas (take home) bakat siswa yang lemah dengan dikerjakan di rumah
atau tambahan pada saat temannya yang lain sedang mengikuti pelajaran
utama, mereka yang berkemampuan lebih mendapat tugas tambahan. Setelah
selesai tugas tersebut sebaiknya diperiksa oleh guru.
c.      Percepatan (acceeleration, akselerasi).
Cara lain yang dapat diberikan kepada siswa berbakat tetapi menunjukkan
kesulitan emosional dapat dengan memberikan promosi penuh atau maju
berkelanjutan (continues progres). Pelaksanaannya dapat diberikan pelajaran
untuk tingkat yang lebih tinggi / semester di atasnya. Dahulu pernah kita
dengan ada siswa yang naik kelas sebelum waktu setahun, sedangkan siswa
lain naiknya setiap akhir tahun. Begitupun pada perguruan Tinggi yang telah
menerapkan SKS murni dapat memberi kesempatan pada siswa untuk
mengambil kredit lebih banyak sehingga mungkin dapat menyelesaikan
program lebih cepat. Sayangnya sistim di sekolah lanjutan hal tersebut masih
jarang.
Kalau ketiga cara pendekatan tersebut dapat dipergunakan secara baik. Oleh
guru, maka kesulitan yang dihadapi para siswa secara kuratif dapat diatasi
hasil karya tambahan tersebut perlu dibukukan dalam kemajuan akademik
siswa sehingga dapat merupakan bahan masukan untuk menentukan prestasi
akademiknya. Hal ini akan merupakan tambahan motivasi bagi siswa
tersebut.
2.     Strategi Pendekatan Bersifat Preventif Pada pendekatan kuratif ditujukan pada
siswa yang secara nyata telah mempunyai kesulitan tertentu, sedangkan pada
pendekatan preventif ditujukan kepada siswa yang diperkirakan mempunyai
kesulitan berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga langkah ini merupakan
antisipasi atau pencegahan agar apa yang mungkin terjadi dapat dicegah.
Sehingga pendekatan tersebut disebut juga sebagai pencegahan. Siswa yang
digolongkan dalam usaha tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat
menyelesaikan program belajar lebih cepat dari waktu yang direncanakan, atau
mereka yang diperkirakan akan lebih lambat dari waktu yang telah
diprogramkan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara kelompok maupun secara
individual tergantung pada siswanya.
3.     Strategi Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat Pengembangan (Developmental).
Seperti yang dikemukakan oleh dinkmeyer dan Caldwell ada satu pendekatan
lainnya yaitu pengembangan. (Developmental). Pada dasarnya pendekatan
kuratif diberikan sesudah berlangsungnya proses belajar pendekatan preventif
dilakukan sebagai tindak lanjut dari perkiraan sebelum terjadinya kesulitan
belajar, maka pada pengembangan merupakan tindak lanjut yang dilakukan
selama proses belajar berlangsung (during teaching diagnostik). Tujuan
utamanya adalah agar siswa dapat segera mengatasi hambatan atau kesulitan
yang mungkin akan dialaminya. Pelaksanaannya dapat diberikan berupa
pemberial self instructional audio, modul, tutorial dan sebagainya.
BAB III
PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

A. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan remedial dan Pengayaan ini adalah hasil tindak lanjut dari Ulangan Harian
(UH) mata pelajaran matematika siswa kelas XI jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan SMK Islam Manbaul Hikmah Luwungragi tahun ajaran 2022/ 2023. Hasil
ulangan siswa terhadap materi yang diberikan dapat dilihat sebagai berikut :

HASIL ULANGAN HARIAN


Mata Pelajaran Yang Diuji : Bahasa Inggris
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 9 Januari 2023
Indikator : Listening section, siswa mampu mengisi kata
rumpang beserta arti dari vocabulary.

No NAMA SISWA NILAI UH KETERANGAN


KKM=75
1 Achmad Asyifa Mubarok 78 Pengayaan
2 Amelia Yulita Putri 80 Pengayaan

3 Dea Mutiaroh 82 Pengayaan

4 Dela Sugihati 80 Pengayaan

5 Erna Witalia 90 Pengayaan

6 Hana Hanida Noerol 86 Pengayaan


Arifiani

7 Ipnu Adi Pratama 60 Remedial

8 Khunaeni 92 Pengayaan

9 Niswatun Nadzifah 84 Pengayaan

10 Nur Ismi Khoerunnisa 70 Remedial

11 Nur Khamidah 68 Remedial

12 Silvia Laela Ramadhani 88 Pengayaan

13 Supriyati 65 Remedial

14 Tomi Setiawan 60 Remedial


15 Ulfa Tun Khasanah 92 Pengayaan

16 Windi Maulidiyah 98 Pengayaan

17 Yulia Indah Lestari 65 Remidial

18 Khaerul Anam 55 Remedial

Berdasarkan data di atas dapat ditentukan jumlah siswa yang masuk kelas remedial
sebanyak 7 orang, sedangkan jumlah siswa yang masuk kelas pengayaan sebanyak 11
orang siswa.
Kegiatan remedial dan Pengayaan ini dilaksanakan pada 3 tahap yaitu:
1. Pelaksanaan pembelajaran remedial
Berdasarkan jumlah siswa yang akan mengikuti remedial, yaitu sebanyak 52%
atau lebih dari setengah dari jumlah siswa yang tidak tuntas, maka guru
menentukan metode pembelajaran yaitu dengan cara memaparkan kembali materi,
menegaskan dan mengulang kembali penanaman konsep-konsep untuk
pemahaman siswa, serta tanya jawab. Siswa diberi latihan soal dan dibahas guru
bersama dengan siswa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yaitu sebanyak 18
orang.
2. Pelaksanaan ujian dari hasil pembelajaran remedial
Pelaksanaan ujian remedial dilakukan pada pertemuan berikutnya dengan jumlah
peserta remedial sebanyak 7 orang siswa, sedangkan peserta pengayaan sebanyak
11 orang.
3. Evaluasi hasil remedial untuk melakukan tindak lanjut, jika masih terdapat
kekurangan atau hasil masih belum sesuai.

B. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil


Kegiatan remedial diawali dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran remedial ini adalah metode pembelajaran
langsung. Dimana guru memaparkan kembali materi ajar pada siswa dengan lebih
melakukan penekanan-penekanan terhadap konsep yang belum dikuasai siswa. Guru
menerapkan metoda Tanya jawab dan latihan terbimbing untuk melatih kemampuan
siswa.
Setelah proses pembelajaran selesai yaitu satu kali pertemuan, untuk pertemuan
berikutnya guru melakukan ujian untuk mengukur kemampuan siswa atas daya serap
siswa terhadap materi yang telah diterima siswa. Untuk melihat hasil yang diperoleh
siswa setelah pembelajaran remedial dapat dilihat seperti di bawah ini:

HASIL UJIAN REMEDIAL UH-1


Mata Pelajaran Remedial : Bahasa Inggris
Kelas : XI Teknik Komputer dan Jaringan
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 16 Januari 2023
Topik (materi pokok) : Songs
Indikator : Listening section, siswa mampu mengisi kata
rumpang beserta arti dari vocabulary.

No NAMA SISWA NILAI UH KETERANGAN NILAI


KETUNTASAN
KKM=75 REMEDI
1 Ipnu Adi Pratama 60 Remedial 65 TDK
TUNTAS
2 Nur Ismi Khoerunnisa 70 Remedial 85 TUNTAS
3 Nur Khamidah 68 Remedial 80 TDK
TUNTAS
4 Supriyati 65 Remedial 78 TDK
TUNTAS
5 Tomi Setiawan 60 Remedial 65 TUNTAS
6 Yulia Indah Lestari 65 Remedial 70 TDK
TUNTAS
7 Khaerul Anam 55 Remedial 80 TUNTAS

Dari hasil remedial yang diikuti 7 siswa tersebut, siswa yang tuntas sesuai KKM
adalah sebanyak 4 siswa dan sebanyak 3 siswa belum tuntas sesuai KKM. Agar 3
orang siswa yang tidak tuntas tersebut dapat menuntaskan pembelajaran sesuai
indikator yang ditetapkan, guru mencarikan alternatif solusi diantaranya dengan :
1. Mencarikan tutor teman sebaya
2. Memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai latihan.
3. Melakukan pendekatan secara individu.
Selanjutnya siswa yang akan diremedi disuruh memilih cara Pelaksanaan
pembelajaran remedial yang yang akan mereka ikuti.
Adapun alternatif pembelajaran remedial yang dipilih siswa serta hasilnya dapat
dilihat seperti di bawah ini:.
RENCANA PEMBELAJARAN REMEDIAL

Mata Pelajaran Remedial : Matematika


Kelas : XI Teknik Komputer dan Jaringan
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 16 Januari 2023
Indikator : Listening section, siswa mampu mengisi kata
rumpang beserta arti dari vocabulary.
Jumlah Peserta Remedial : 3 orang siswa

No NILAI Bentuk Pelaksanaan NILAI


NAMA SISWA KETUNTASAN
Remedi-1 Pembelajaran Remedi REMEDI
KKM=75 -2
1 Ipnu Adi Pratama 65 pendekatan 80 TUNTAS
secara individu
2 Tomi Setiawan 65 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
3 Yulia Indah Lestari 70 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kegiatan remedial (perbaikan) dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
bentuk kegiatan pemberian bantuan yang berupa kegiatan perbaikan yang telah diprogram
dan disusun secara sistematis. Tantangan, krisis dan kesenjangan belajar berpengaruh
terhadap pertumbuhan jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, terutama
bagi siswa lamban belajar dan berprestasi rendah. Dalam proses pembelajaran, akan selalu
ada siswa-siswa yang memerlukan bantuan, baik dalam hal mencerna materi pelajaran
maupun dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya. Sering ditemui
seorang atau sekelompok siswa yang tidak mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Hasil
belajar seorang siswa kadang-kadang berada di bawah rata-rata bila dibandingkan dengan
hasil belajar teman-teman sekelasnya. Siswa-siswa seperti inilah yang perlu memperoleh
pengajaran remedial.

B.    Saran      
Dalam proses pembelajaran, seorang guru sudah barang tentu bertanggung jawab
untuk membantu dan membimbing siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
Seorang guru sangat diharapkan untuk dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif,
efisien, dan relevan. Agar hal ini dapat tercapai, maka seorang guru harus memiliki
kompetensi yang beraneka ragam.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar dan Rusmini, 2005. Pengajaran Remedial. Jakarta: Nimas Multima.


Ischak dan Warji, 1987. Program Remedial. Yogyakarta: Liberty.
Wijaya,Cece, 1996. Pendidikan Remedial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai