Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI BELAJAR

HUBUNGAN PENGAJARAN PERBAIKAN SERTA SIFAT DENGAN


MASALAHNYA

DOSEN: Dr. Nada Nazopah, M.Pd

NAMA KELOMPOK IX

1. ISTRI RAHAYUNI
2. MUHAMMAD ARIF
3. ZAINUL IHWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT ) AL-AZIZIYAH

KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah , Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat rahmat dan hidayahnya makalah tentang HUBUNGAN PENGAJARAN
PERBAIKAN SERTA SIFAT KHUSUS DENGAN MASALAHNYA ini dapat
di selesakan. Dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu,
penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kami
mengharapkan keritik dan saran dari dosen dan teman-teman supaya penyusun
dapat memperbaiki di makalah berikutnya. Atas perhatian nya kami ucapkan
terimakasih.

Gunungsari,12 agustus 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………....i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
A.Latar Belakang…………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah………………………………………………..........2

C. Tujuan…………………………………………………………............2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...3
A. Apa pengertian pengajaran perbaikan…………………………...........3
B. Apa saja fungsi pengajaran perbaikan dengan masalahnya…………..4
C. Apa saja tujuan pengajaran perbaikan…………………….….……....5
D. Apa saja sifat khusus pengajaran perbaikan dengan masalahnya.........6
E. Metode dalam pengajaran perbaikan………………………………..10

BAB III PENUTUP………………………………………………………...12


A. Kesimpulan…………………………………………………….........12
B. Saran…………………………………………………………...........12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar
maka pengajaran perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran
secara keseluruhan. Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai
hasil yang berbeda-beda dalam proses belajar mengajar. Atas dasar perbedaan
individu siswa inilah, guru harus menggunakan berbagai pendekatan dengan
anggapan bahwa bila siswa mendapat kesempatan belajar sesuai kemampuan
pribadinya diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, maka
sebaiknya digunakan pendekatan pengajaran perbaikan.
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagai instruktur, konselor, petugas psikologis, sebagai media, sebagai
sumber dan sebagainya. Dalam rangka ini pengajaran perbaikan merupakan
peluang yang besar bagi setiap siswa untuk mencapai prestasi belajar secara
optimal.1
Sebagai seorang guru mempunyai kewajiban mulai dari perencanaan
pembelajaran, proses, hingga sampai kepada mengevaluasi hasil belajar
peserta didiknya. Oleh karena itu seorang guru harus mempersiapkan segala
sesuatunya yang bersangkutan dengan penilaian peserta didiknya guru
mengukur tingkat kemampuan yang telah dicapai peserta didik tersebut.
Jika terjadi kesenjangan pada siswa terhadap kriteria keberhasilan yang
ditetapkan oleh guru bidang studi, maka disinilah peran guru yang
bersangkutan untuk membuat program perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan strategi yang berbeda dan berpariasi.2

1
Akhmad Sugianto,”StudyCenter”,http://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/02/pengajaran-perbaikan.
2
Muiksan ,”psikologi”,http:// muikhsan 123.blogspot.com/2016/05/pengajaran-perbaikan.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Apa pengertian pengajaran perbaikan ?
2. Apa saja fungsi pengajaran perbaikan ?
3. Apa saja tujuan pengajaran perbaikan ?
4. Apa saja sifat khusus pengajaran perbaikan dengan masalahnya ?
5. Apa metode-metode dalam pengajaran perbaikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengajaran perbaikan ?
2. Untuk mengetahui apa fungsi pengajaran perbaikan ?
3. Untuk mengetahui apa tujuan pengajaran perbaikan ?
4. Untuk mengetahui apa sifat khusus pengajaran perbaikan dengan
masalahnya ?
5. Untuk mengetahui apa metode dalam pengajaran perbaikan ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengajaran Perbaikan

Adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan,


atau dengan singkat: pengajaran yang membuat jadi baik. Telah kita ketahui bahwa
dalam kegiatan belajar mengajar, seorang pendidik pasti menginginkan anak didiknya
dapat mencapai hasil belajar yang baik. Dari sekian banyak anak didik, apabila ada
yang belum bisa mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya, maka pengajaran
perbaikan merupakan pengajaran yang berfungsi menolong anak tersebut untuk dapat
mencapai hasil yang diharapkan. Pengajaran perbaikan ini bersifat khusus karena
disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dihadapi anak didik.
Remedial teaching berasal dari kata remedy (inggris) yang artinya
menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar
untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Sehingga anak
yang normal pun memerlukan pelayanan pengajaran perbaikan (Remedial Teaching.
Pengajaran perbaikan ini juga disebut penyembuhan karena bertujuan
menyembuhkan gangguan kepribadian yang dapat menimbulkan kesulitan dalam
proses belajar anak didik. Proses penyembuhan tentu ada saja yang membutuhkan
waktu singkat dan ada pula yang membutuhkan waktu cukup lama. Hal ini tergantung
pada sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi anak3.

B. Fungsi Pengajaran Perbaikan

Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, pengajaran perbaikan


mempunyai fungsi, antara lain:
a. Korektif
Artinya dalam fungsi ini pengajaran perbaikan dapat diadakan
pembetulan atau perbaikan antara lain:
3
Pengajaran perbaikan,”pengertian”http://flazuardika.blogspot.com.tgl.16.pkl.11.35.

5
1). Perumusan tujuan
2). Penggunaan metode
3). Cara-cara belajar
4). Materi dan alat pelajaran
5). Evaluasi
6). Segi-segi pribadi

b. Pemahaman

Artinya dari pihak guru, siswa atau pihak lain dapat memahami
siswa.

c.Penyesuaian

Artinya siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya


sehingga peluang untuk mencapai hasil terbaik besar. Tuntunan
disesuaikan dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan
sehingga mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
d. Pengayaan
Artinya pengajaran perbaikan itu dapat memperkaya proses
belajar mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi
metode yang dipergunakan dalam pengajaran perbaikan sehingga
hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat
prestasi belajarnya lebih kaya.
e. Akselerasi
Maksudnya pengajaran perbaikan dapat mempercepat
proses belajar baik dari segi waktu maupun materi.
f. Trapsutik
Secara langsung ataupun tidak pengajaran perbaikan dapat
memperbaiki atau menyembuhkan kondisi pribadi yang
menyimpang.

6
Seperti pada uraian di atas tersebut dalam hubungannya
kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran perbaikan ini
merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan.
Dengan demikian pengajaran perbaikan ini perlu dapat dilihat dari
segi:
1. Siswa
Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa dalam proses
belajar mengajar mempunyai hasil yang berbeda-beda. Dalam
perbedaan individual ini harus diterima atau merupakan prinsip
dalam setiap situasi pendidikan. Pendidik atau guru selalu
berhadapan dengan anak yang konkret yang tidak ada bandingnya
dengan anak lain. (Dr. h.j Langeveld menyebut : prinsip
individualisasi).
Atas dasar ini perlu ada pelayanan yang bersifat individual
dalam proses belajar mengajar yang menyangkut masalah bahan,
metode, alat, evaluasi, dan sebagainya. Ada beberapa perbedaan
individual yang menjadi dasar perhatian antara lain:
a. Perbedaan kecerdasan.4
b. Perbedaan hasil belajar.
c. Perbedaan bakat.
d. Perbedaan sikap.
e. Perbedaan kebiasaan.
f. Perbedaan pengetahuan.
g. Perbedaan kepribadian.
h. Perbedaan kebutuhan.
i. Perbedaan cita-cita.
j. Perbedaan minat.
k. Perbedaan fisik.
2. Guru

4
Afi Parnawi,Psikologi Belajar,( Yogyakarta,;CV Budi Utama,April 2019),hal.113-115

7
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi
ganda yaitu sebagai instruktur, konselor, petugas psikologis,
sebagai media, sebagai sumber dan sebagainya. Dalam fungsi yang
ganda ini guru harus bertanggung jawab atas tercapainya tujuan
pengajaran khususnya prestasi belajar.
3. Proses pendidikan
Dalam proses pendidikan, bimbingan dan penyuluhan
merupakan kelengkapan dari keseluruhan proses atau pelaksanan
proses.
C. Tujuan Pengajaran Perbaikan
Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan oleh pihak sekolah melalui proses perbaikan.
a. Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi
belajarnya.
b. Dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar siswa kea rah
yang lebih baik.
c. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
d. Dapat mengembangkan sikap dengan kebiasaan yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang jauh lebih baik.
e. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada
siswa.5
D. Sifat-Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan Dengan
Masalahnya

Kebiasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan


karakteristik kesilitan yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha
perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut
masalah cara belajar, metode belajar, materi, lingkungan yang turut
mempengaruhi proses belajar mengajar. Sehubung dengan masalah

5
Ibid.halaman.112.

8
ini maka perlu kiranya dipahami oleh para guru dan petugas
bimbingan, setidak-tidaknya diketahui prinsip-prinsipn dan
masalah-masalah yang menyangkut:

1. Cara Belajar Siswa


Pada dasarnya siswa belajar dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Eksplorasi yaitu siswa mencari dan mendapatkan ilmu
pengetahuan tentang sesuatu melalui seluruh indranya,
kemudian dikembangkan melalui berbagai usaha,
melakukan sendiri dengan bermacam-macam
alternative.
b. Coba-Coba yaitu mencoba lalu gagal, maka disini siswa
akan belajar memecahkan suatu permasalahan melalui
kegagalan saat melakukan percobaan.
c. Rasa tidak senang, dengan merasa tidak senang, siswa
akan belajar menghindari kesalahan.
d. Rasa gembira, sesuatu yang menyenangkan cenderung
untuk mengulang, dan sebaliknya sesuatu yang tidak
enak cenderung untuk dihindari, sehingga dalam proses
pembelajaran hendaknya senantiasa memunculkan rasa
gembira dalam proses belajar mengajar.
e. Imitasi yaitu belajar melalui peniruan maupun
pengamatan yang paling sering dilakukan karena cara
belajar siswa yang masih kanak-kanak cenderung
bersifat meniru.
f. Partisipasi, dengan belajar melalui peniruan, berarti
siswa berpartisipasi secara aktif.
g. Komunikasi, semakin mudah komunikatif yang
dilakukan oleh guru, makin menarik sesuatu hal untuk
dipelajari. 6
2. Kondisi belajar
6
Iskandar,pesikologi pendidikan ( Ciputat: Gaung persada press, 2009), h.130
9
a. Stimulasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, bahan yang
disajikan harus benar-benar diinformasikan dan
dapat diterima oleh siswa dengan baik dengan cara
prinsip pengulangan, dimana prinsip ini akan
membantu siswa lebih dari sekali kesempatan untuk
menerima dan menstruktur pesan yang disampaikan
oleh guru.
b. Perhatian dan Motivasi
Siswa harus memperhatikan stimulasi belajar yang
mengandung pesan dan harus mereka terima untuk
berlangsungnya kegiatan belajar. Oleh karena itu,
sesuatu yang paling penting dalam kegiatan belajar
dan untuk mempertahankan perhatian diperlukan
adanya motivasi sehingga kegiatan belajar
berlangsung dan berhasil baik.
c. Respon yang dipelajari
Oleh karena belajar itu proses aktif, maka siswa
harus dilibatkan kedalam bahan yang dipelajari.
Pelibatan ini meliputi perhatian, proses internal, dan
tindakan yang nyata.
d. Penguatan dan umpan balik
Secara teori. bila suatu kegiatan dapat memuaskan
suatu kebutuhan, maka ada kecendrunga untuk
mengulanginya.
e. Pemakaian dan pemindahan
Salah satu prinsip pemakaian kembali informasi
yang telah dipelajari adalah jiwa harus membuat
suatu alamat terhadap stimulus yang tersedia pada
saat dibutuhkan.
f. Kemampuan belajar

10
Bahwa peserta didik memiliki latar belakang
perbedaan dari segi kecerdasan, bakat,
kecendrungan, motivasi dan sebagainya.
3. Strategi Pengajaran
Strategi pengajaran berhubungan dengan pemilihan
kegiatan belajar mengajar yang paling efektif dalam
memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Secara
umum pemilihan strategi pengajaran dipengaruhi oleh:
a. Penerimaan pengetahuan
b. Aplikasi pengetahuan.
c. Tujuan yang bersifat perubahan sikap (perasaan).7
4. Hubungan guru dan siswa
Hubungan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
yang diharapkan adalah hubungan yang manusiawi. Maka
yang penting bagi guru adalah bagaimana membawa siswa
memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya.
5. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas menunjukkan kepada berbagai jenis
kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan
untuk mempertahankan atau menciptakan kondisi yang
optimal bagi tercapainya proses belajar mengajar.
6. Bidang studi
Pengetahuan tentang psikologi bidang studi perlu diketahui
bagi guru maupun konselor, yaitu :
a. Bahasa
Faktor-faktor psikis yang mempengaruhi
perkembangan dan kemampuan bahasa yaitu
lingkungan anak, intelegensi, emosi, dan alat bicara.
b. Berhitung atau matematika

7
Abu ahmadi dan Widodo supriyono , h. 200

11
Beberapa ahli seperti Brownwell, kuechner, dan
rein berdasarkan pengalamannya, menyatakan
bahwa perbaikan pengajaran berhitung dapat
diartikan penyusunan kembali pengalaman yang
telah diperoleh terlebih dahulu. Oleh karena itu,
usaha guru harus direncanakan secara matang dan
dilakukan dengan kematangan.
c. Pengetahuan alam atau pengetahuan soaial
Pengamatan dan pengalaman adalah dasar dari
mendapatkan pengertian dalam bidang pengetahuan
alam dan sosial. Pengetahuan alam yang terutama
adalah memberikan pengetahuan tetang isi alam
semesta, bagaimana aktifitas kerjanya, dan mengapa
demikian. Sedangkan pengetahuan soaial
menggunakan penemuan-penemuan dalam
pengetahuan alam tentang apa yang berguna dan
baik bagi kesejahteraan manusia8.
E .Metode dalam pengajaran perbaikan
1). Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus
untuk mengetahui jenis dan sifat siswa.
2). Diskusi
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi
dengan individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar
yang dialami oleh sekelompok siswa.
3). Tugas
Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat lebih
memahami didrinya,dapat memperdalam materi yang telah dipelajari,
dan dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami.
4). Kerja kelompok

8
Ibid, h. 205

12
Metode ini hampir bersamaan dengan pemberian tugas dan
diskusi. yang terpenting adalah interaksi diantara anggota kelompok
dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
5). Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditugaskan untuk
membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena
hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan
guru dan siswa.
6). Pengajaran individu
Pengajaran individu adalah interaksi antara guru dan siswa
secara individu dalam proses belajar mengajar9.

9
Dr. Afi Parnawi, m.pd,Psikologi belajar(CV:Budi Utama,April 2019). h.119-120

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengajaran perbaikan sebagai bentuk khusus pengajaran yang
bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang
dihadapi oleh setiap siswa. Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil
belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melaui
perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar.
Tujuan pengajaran perbaikan sebenarnya tidak berbeda dengan
tujuan pengajaran pada umumnya, yaitu agar murid dapat mencapai
prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus
pengajaran perbaikan bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan
belajar dapat mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses
penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun
kepribadian murid. Pengajaran perbaikan mempunyai peran penting dalam
keseluruhan proses belajar mengajar, khususnya dalam mencapai hasil
belajar yang optimal.
Beberapa metode yang perlu di perhatikan dalam pembelajaran
perbaikan antara lain, metode tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, kerja
kelompok, tutor dan pengajaran individu.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, agar lebih memahami pengertian
pengajaran perbaikan serta sifat khusus dengan masalahnya, secara jelas
dan singkat agar lebih mudah dipahami.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Akhmad-sugianto.”studycenter,”http://sugianto-
akhmad.blogspot.com/2013/02/pengajaran-perbaikan.
 Muikhsan,”psikologo,”http;//muikhsan123.blogspot..com/
2016/05/pengaja-ran perbaikan.
 Pengajaranperbaikan,”pengertian,”http://
flazuardika.blogspot.com,tgl.16.pkl.11.35.
 Parnawi afi,psikologi belajar, (Yogyakarta;CV,Budi Utama,April
2019),hal.113-115.
 Ibid hal.112.
 Iskandar,psikologi pendidikan,(Ciputat:Gaung persada press,
2009).h.130
 Ahmadi abu dan supriyono widodo,h.200
 Ibid,h .205
 Dr. Afi parnawi,m.pd.psikologo belajar(CV;Budi Utama,April
2019), h. 119-120.

15

Anda mungkin juga menyukai