Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Kelompok 8 :

1. Megi Dyah Maniata


2. Krisnawati Rambu Karaja
3. Agnes Tahao

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGAJARAN PERBAIKAN”

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada pihak pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kupang, 26 februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan

Bab II Pembahasan

a. Pengajaran perbaikan dalam proses belajar mengajar


b. Perlunya pengajaran perbaikan
c. Pengertian perbaikan
d. Sifat khusus pengajaran perbaikan dan masalahnya

Bab III Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran
perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Kenyataan
menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai hasil yang berbeda-beda dalam proses belajar
mengajar. Atas dasar perbedaan individual siswa inilah, guru harus menggunakan berbagai
pendekatan dengan anggapan bahwa bila siswa mendapat kesempatan belajar sesuai
kemampuan pribadinya diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan
kemampuannya. Dan untuk membantu setiap pribadi siswa dalam mencapai hasil prestasi yang
optimal, maka sebaiknya digunakan pendekatan pengajaran perbaikan.
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagtai instruktur,
konselor, petugas psikologis, sebagai media, sebagai sumber dan sebagainya. Dalam fungsi
yang ganda ini guru bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pengajaran khususnya
peningkatan prestasi belajarnya. Dalam rangka ini pengajaran perbaikan merupakan peluang
yang besar bagi setiap siswa untuk mencapai prestasi belajar secara optimal.

B. Rumusan Masalah
a. Pengajaran perbaikan dalam proses belajar mengajar
b. Perlunya pengajaran perbaikan
c. Pengertian perbaikan
d. Sifat khusus pengajaran perbaikan dan masalahnya
C. Tujuan
Agar guru dan siswa lebih dapat mengenal dan memahami apa itu remedial
teaching atau pengajaran perbaikan melalui makalah ini.
BAB II

PEMBAHSASAN

A. Pengajaran Perbaikan dalam Proses Belajar Mengajar


Dalam kurikulum sekolah, metode dan penyampaiannya dipergunankan
pendektan dengan Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI).
Pendekatan ini dianggap sebagai salah satu system yang efesien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang optimal dengan melalui satuan pelajaran. Satuan pelajaran adalah
kegiatan belajar mengajar guna membahas suatu bahan atau suatu bahsan, dalam rangka
pencapaian tujuan yang lebih khusus (tujuan intruksional khusus). Tujuan intruksional
khusus ini hendaknya dirumuskan dengan jelas, dapat diukur, serta dalam bentuk tingkah
laku murid.
Dengan rumusan dan tujuan yang jelas akan memudahkan menyususn dan
mengembangkan bahan pengajaran, alart pengajaran serta  rencana dan pelaksanaan
proses kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar kegiatan proses belajar mengajar
dengan pendekatan PPSI itu sebagai berikut :
a. Rencana mengajar yang meliputi :
 Perumusan TIK dan Tujuan Khusus Pengajaran (TKP)
 Penyususnan alat evalusi
 Penentuan materi pengajaran
 Penentuan kegiatan belajar mengajar
b. Melaksanakan pengajaran dengan satuan pelajaran dengan kerangka :
 Bidang pengajaran
 Mata pelajaran atau sub bidang pengajaran
 Satuan bahsan
 Kelas atau tingkat
 Semester
 Waktu
 Tujuan Intruksional Umum atau Tujuan Umum Pengajaran
(TUP)
 Tujuan Intruksional Khusus atau Tujuan Khusus Pengajaran
(TKP)
 Materi pelajaran
 Kegiatan belajar mengajar
 Alat dan sumber pelajarn
 Evaluasi
c. Evaluasi yang merupakan umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar :
 Bagi guru bila TIK bisa tercapaidipergunakan untuk merevisi program.
 Bagi siswa bila TIK tidak tercapai diadakan remedial atau pengajaran
perbaikan.
d. Melaksanakan pengajaran dan evaluasi.
e. Umpan balik :
 Revisi program
 Remedial
Dengan melihat kerangka dasar kegiatan-kegiatan program belajar
mengajar dengan pendekatan PPSI tersaebut maka pengajaran
perbaikan atau remedial teaching memegang peranan, khususnya
dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal (belajar tuntas).

B.  Perlunya Pengajaran Perbaikan


Dalam hubungan kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran perbaikan ini
merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Karena itu, pengajaran
perbaikan ini perlu dilkuasi setidak-tidaknya diknael oleh guru bidang studi dan petugas
bimbingan konseling. Derngan  demikian pengajarn perbaikan ini perlu dibuat dari segi :
a. Siswa
Kenyataannya menunjukkan bahwa siswa mempunyai hasil proses belajar
mengajar yang berbeda-beda. Dalam pedagogik perbedaan individual ini
harus diterima atau merupakan prinsip dalam setiap situasi pendidikan.
Pendidik atau guru selalu berhadapan dengan anak yang konkret yang tidak
ada bandingannya dengan anak yang lainnya. (Dr. H.J. Langeveld
menyebutkan prinsip individualisasi). Kenyataannya menujunkkan dalam
proses belajar mengajar selalu dijumapaiu adnya anak yang berbakat,
kemampuan tinggi, ada yang kurang berbakat, ada yang cepat, ada yang
lambat di samping lata belakang mereka yang berbeda-beda. Atas dasar itulah
perlu adanya pelayanan yang bersifat individual dalam proses belajar
mengajar yang menyangkut masalah bahan, matode, alat, evaluasi, dan
sebagainya. Ada beberapa perbedaan individual yang menjadi dasar perhatian
antara lain sebagai berikut :
 Perbedaan kecerdasan (intelegensi).
 Perbedaan hasil belajar (achievement)
 Perbedaan bakat (aptitude)
 Perbedaan sikap (attitude)
 Perbedaan kebiasaan (habbit)
 Perbedaan pengetahuan (knowledge)
 Perbedaan kepribadian (personality)
 Perbedaan kebutuhan (need)
 Perbedaan cita-cita (ideal)
 Perbedaan minat (interest)
 Perbedaan fisik (phisically)
 Perbedaan lingkungan (environment)
b. Guru
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagtai instruktur, konselor, petugas psikologis, sebagai media, sebagai
sumber dan sebagainya. Dalam fungsi yang ganda ini guru bertanggung jawab
atas tercapainya tujuan pengajaran khususnya peningkatan prestasi belajarnya.
Dalam rangka ini pengajaran perbaikan merupakan peluang yang besar bagi
setiap siswa untuk mencapai prestasi belajar secara optimal.
C. Pengertian Pengajaran Perbaikan
Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran
yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi
baik. Pengajaran perbaikan atau remewdial teaching itu adalah bentuk khusus pengajaran
yang berfungsi untuk menyembuhkan atau membetulkan atau membuat jadi baik. Dengan
demikian perbaikan diarahkan kepada pencapaian hasil yang optimal sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa melalui keseluruhan proses belajar mengajar dan
keseluruhan pribadi siswa.
Dapat dikatakan pula bahwa pengajaran perbaikan itu berfungsi terapis untuk
(penyembuhan). Yang disembuhkan adalah beberapa hambatan (gangguan) kepribadian
yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbale balik dalam arti
perbaikan belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya.
Remedial teaching berasal dari kata remedy (Inggris) yang artinya
menyembuhkan. Istilah pengajaran
remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang
mengalami berbagai hambatan (sakit). Pengertian itu lalau berkembang seperti uraian
tersebut, sehingga anak yang norml pun memerlukan pelayanan pengajaran perbaikan
(remedial teaching).

D. Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan dengan Masalahnya


Kebiasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan
belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan keseluruhan  proses
belajar mengajar menyangkut masalah cara belajar, metode belajar, materi, alat,
lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.
Sehubungan dengana masalah ini maka perlu kiranya dipahami oleh para guru
dan petugas bimbingan , setidak-tidaknya diketahui prinsip-prinsipnya masalah-masalah
yang menyangkut :
a. Cara belajar siswa
Pada dasarnya siswa belajar dengan cara-cara sebagai berikut :
 Eksplorasi
Siswa mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang
sesuatu melalui seluruh indranya, kemudian dikembangkan melalui
berbagai usaha, melakukan sendiri dengan bermacam-macam
alternatif.
 Coba-coba
Melalui trial and error, siswa belajar memecahkan suatu
permasalahan.
 Rasa tidak senang
Dengan merasa tidak senang, siswa akan belajar
menghindari kesalahan.
 Rasa gembira
Sesuatu yang menyenangkan cenderung untuk mengulang,
dan sebaliknya sesuatu yang tidak enak cenderung untuk dihindari.
 Imitasi
Belajar melalui peniruan / pengamatan yang paling sering
dilakukan.
 Partisipasi
Belajar melalui peniruan, berati siswa berpartisipasi secara
aktif (learn be doing), itulah prinsip pedagogik dewasa ini.
 Komunikasi
Semakin mudah komunikatif, makin menarik sesuatu hal
untuk dipelajari
b. Kondisi belajar
1. Kondisi Umum
 Stimulasi belajar
Pesan yang diterima oleh siswa berupa stimulus yang
berbentuk visual, auditif, verbal, taktil, dsb. Dalam kegiatan belajar
mengajar, bahan yang disajikan harus benar-benar diinformasikan
dan dapat diterima oleh siswa dengan baik dengan cara prinsip
pengulangan, dimana pinsip ini akan membantu siswa lebih dari
sekali kesempatan untuk menerima dan menstruktur pesan yang
disampaikan oleh guru.
 Perhatian dan Motivasi
Siswa harus memperhatikan stimulus belajar yang
mengandung pesan dan harus mereka terima untuk berlangsungnya
kegiatan belajar. Oleh karena itu, sesuatu yang paling penting
dalam kegiatan belajar dan untuk mempertahankan perhatian
diperlukan adanya motivasi sehingga kegiatan belajar berlangsung
dan berhasil baik
 Respons yang dipelajari
Oleh karena belajar itu proses aktif, maka siswa harus
dilibatkan ke dalam bahan yang dipelajari. Pelibatan ini meliputi
perhatian, proses internal, dan tindakan yang nyata. Karena itu,
agar hasil belajar dapat dinilai, maka tujuan harus dirumuskan ke
dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati.
 Penguatan dan umpan balik
Secara teori, bila suatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan untuk mengulanginya. Siswa
harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses
pelaksanaan tugas.
 Pemakaian dan pemindahan
Salah satu prinsip pemakaian kembali informasi yang telah
dipelajari adalah mind (jiwa) harus membuat suatu alamat terhadap
stimulus yang tersedia pada saat dibutuhkan.
 Kemampuan belajar
2. Kondisi Khusus
 Kondisi belajar informasi
Yang termasuk belajar informasi adalah belajar lambing,
kata-kata, istilah, definisi, persamaan, pernyataan sifat, dll.
Informasi yang dipelajari sering disebut fakta pengetahuan atau isi
yang biasa dipelajari dengan cara menghafalkan karena akan
menghemat waktu bila sering digunakan. Siswa perlu diberikan
penjelasan tentang apa yang harus dipelajari, hasil yang
diharapkan, manfaat materi pelajaran baginya.
 Kondisi belajar konsep
Konsep atau pengertian yaitu serangkaian perangsang
dengan sifat-sifat yang sama. Mempelajari konsep mempunyai tiga
dimensi, yaitu :
Pengembangan secara internal pola mental yang
memberikannya perasaan dan kemampuan untuk
menggunakannya.Verbalisasi, deskripsi, atau definisi.Pemberian
nama untuk konsep tersebut.
 Kondisi belajar prinsip
Prinsip yaitu pola antar-hubungan fungsional antara
konsep-konsep. Belajar prinsip sama dengan belajar konsep.
Prinsip merupakan sarana penting untuk merumuskan pemecahan
masalah.
 Kondisi belajar keterampilan
Keterampilan dibedakan menjadi dua, yaitu intelektual dan
psikomotor. Belajar keterampilan memerlukan latihan dalam
mengkoordinasikan gerak motorik dengan kegiatan mental yang
kompleks.Kondisi khusus belajar keterampilan , yaitu :Tujuan dan
nilai dijelaskan.Ditujukan demonstrasi dari yang
mampu.Keterampilan dasar diberikan.Untuk meningkatkan
perbaikan perlu evaluasi kegiatan secara cepat.
 Kondisi belajar sikap
Berbagai bentuk penguasaan sikap yaitu pengenalan
perhatian, ganjaran. Oleh karena itu, jika siswa menjauhi sekolah
mempunyai pengalaman negatif terhadap pelajaran dan sebaliknya.
c. Strategi pengajaran
Strategi pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar
mengajar yang paling efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Dengan kata
lain, strategi pengajaran adalah kegiatan yang dipilih guru dalam proses
belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan kepada siswa untuk
tercapainya tujuan pembelajaran. Secara umum pemilihan strategi pengajaran
dipengaruhi oleh :
 Penerimaan pengetahuan
 Aplikasi pengetahuan
 Tujuan yang bersifat perubahan sikap (perasaan)
d. Hubungan guru siswa
Hubungan guru-siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan
adalah hubungan yang manusiawi. Maka yang penting bagi guru adalah
bagaimana membawa siswa memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya.
Mengenai tujuan pendidikan yang penting menurut aliran humanistic adalah
menyadarkan kemampuan anak sendiri, membantu mereka bagaimana
memahami orang lain, menyiapkan masa depan mereka, melatih cara mereka
berpikir, dan mengambil keputusan sendiri. Atas dasar inilah, guru tidak lagi
berperan sebagai pusat kegiatan/perhatian, melainkan sebagai fasilitator yang
membantu siswa mengembangkan kemampuannya. Umtuk itu, guru perlu
mengusahakan iklim yang menunjang efektifitas belajar, seperti :
 Memberi kebebasan kepada siswa dalam menyelesaikan tugasnya.
 Mengusahakan suasana belajar yang hangat.
 Menghargai siswa.
 Memberikan tugas-tugas yang menantang.
 Mengontrol disiplin siswa.
 Menilai keberhasilan, dan sebagainya.
e.  Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas menunjukkan kepada berbagai jenis kegiatan yang
sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
mempertahankan/menciptakan kondisi yang optimal bagi tercapainya proses
belajar mengajar. Pengelolaan kelas meliputi pengaturan tingkah laku antara
ruang sehingga tercipta kemudahan-kemudahan dalam belajar. Masalah
pengelolaan kelas ini berkenaan dengan masalah kondisi dan situasi,
administrasi teknik, dimensi pengelolaan, dan kedisiplinan siswa.
f. Bidang studi
Pengetahuan tentang psikologi bidang studi perlu diketahui bagi guru
maupun konselor, yaitu :
 Bahasa
Efektivitas dalam bidang studi banyak tergantung dari
penguasaan bahasa. Faktor-faktor psikis yang mempengaruhi
perkembangan dan kemampuan bahasa yaitu lingkungan anak,
intelegensi, emosi, dan alat bicara. Oleh karena itu, guru
diharapkan dapat melihat hambatan bahasa baik jasmani maupun
psikis. Hambatan itu misalnya salah ucap, salah ejaan, selain tata
bahasa kesalahan membaca. Dalam remedial teaching, bahasa
dapat diartikan sebagai bantuan pengajaran untuk membetulkan
kesalahan yang sudah terjadi dan harus didahului dengan
menghilangkan hambatannya.
 Berhitung/matematika
Beberapa ahli seperti Brownwell, Kuechner, dan Rein
berdasarkan pengalamannya, menyatakan bahwa remedial
teaching berhitung dapat diartikan penyusunan kembali
pengalaman yang telah diperoleh terlebih dahulu. Oleh karena itu,
usaha guru harus direncanakan secara matangdan dilakukan
dengan kematangan.
 Pengetahuan alam/pengetahuan sosial
Pengamatan dan pengalaman adalah dasar dari
mendapatkan pengertian dalam bidang pengetahuan alam dan
sosial. Pengetahuan alam yang terutama adalah memberikan
pengetahuan tentang isi alam semesta, bagaimana aktivitas
kerjanya, dan mengapa demikian. Sedangkan pengetahuan sosial
menggunakan penemuan-penemuan dalam pengetahuan alam
tentang apa yang berguna dan baik bagi kesejahteraan manusia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Remedial teaching berasal dari kata remedy (Inggris) yang artinya menyembuhkan.
Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat
menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi baik.
Pengajaran perbaikan atau remewdial teaching itu adalah bentuk khusus pengajaran yang
berfungsi untuk menyembuhkan atau membetulkan atau membuat jadi baik.
Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, pengajaran perbaikan mempunyai
fungsi :Korektif,  Pemahaman,  Penyesuaian,  Pengayaan,  Akselarsi, Terapsutik.
Secara umum pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan pengajaran biasa yaitu dalam
rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran perbaikan
bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan sekolah melalui proses perbaikan.
Dalam hubungan kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran perbaikan ini
merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Karena itu, pengajaran
perbaikan ini perlu dilkuasi setidak-tidaknya diknael oleh guru bidang studi dan petugas
bimbingan konseling. Derngan  demikian pengajarn perbaikan ini perlu dibuat dari segi
siswa dan guru.

B. Saran
a. Guru pengajar
Supaya guru dapat memahami dan mengenal pengajaran perbaikan atau remedial
teaching dan dapat menerapkannya kepada siswa yang mengalai kesuliutan belajar di
sekloah.
b. Siswa
Supaya siswa dapat memahami apa tentang pemberian pengajaran perbaikan atau
remedial teaching.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu & Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar. Cet II. Rineka Cipta ; Jakarta.
User Usman & Setiawati Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya ; Bandung.

Anda mungkin juga menyukai