Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Desain Evaluasi Remedial Dan Program


Pengayaan

Sistem Perencanaan Pendidikan Agama Islam

Kelompok :
Soni (21922029)

Asmani Sinta (21922051)

Hasfa Aflahul (21922078)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2022
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah melalui proses
pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran, guru
diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan
kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa,
maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan
interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru kupsehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi
lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaksi, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati
demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau
masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang pula
dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan
perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik,
dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebt, setiap satuan
pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal
yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran
remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu
melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya. Setelah
diketahui kesulitan belajarnya peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Sedangkan
sebelum memberikan pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu pendidik perlu
mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang dimiliki peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan,secara umum tidak jauh berbeda dengan pembelajaran remedial, antara lain
menggunakan tes, wawancara, dan pengamatan, dan sebagainya. Setelah diketahuai
kelebihan yang dimiliki peserta didik diberikan pembelajaran pengayaan (Siski, 2018) .

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

A. Desain Evaluasi Remedial

1. Apa pengertian remedial pembelajaran ?


2. Apa fungsi evaluasi pembelajaran ?
3. Apa tujuan dan manfaat evaluasi pembelajaran ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran ?
5. Bagaimana ruang lingkup evaluasi pembelajaran ?
6. Bagaimana jenis-jenis dan bentuk evaluasi pembelajaran dan evaluasi
penilaian dalam pembelajaran ?

B. Desain Program Pengayaan

1. Bagaimana konsep pembelajaran pengayaan ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :


1. Mahasiswa mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran remedial
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana konsep Pengayaan
BAB II
Pembahasan
A. Desain Evaluasi Remedial

1. Pengertian Remedial Pembelajaran

Remedial merupakan program pengajaran perbaikan yang khusus diberikan guru


kepada siswa (individu/kelompok) karena siswa tersebut memiliki masalah dalam belajar
(kurang/tidak menguasai materi belajar).

Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris. Kata ini berakar


kata ‘toremedy’ yang bermakna menyembuhkan. Remediasi merujuk pada proses
penyembuahan. Remedial merupakan kata sifat. Karena itu dalam bahasa Inggris selalu
bersama dengan kata benda, misalnya ‘remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan,
‘remedial teaching’ – pengajaran penyembuhan. Dsb. Di Indonesia, istilah ‘remedial’ sering
ditulis berdiri sendiri sebagai kata benda. Mestinya dituliskan menjadi pengajaran remedial,
atau kegiatan remedial dsb. Dalam bagian ini istilah remediasi dan remedial digunakan
bersama-sama, yang merujuk pada suatu proses membantu siswa mengatasi kesulitan belajar
terutama mengatasi miskonsepsi-miskonsepsi yang dimiliki.

Dari pengertian di atas diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap


sebagai kegiatan remediasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru
melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi para siswa.

Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu:


(1) menyederhanakan konsep yang komplek
(2) menjelaskan konsep yang kabur
(3) memperbaiki konsep yang salah tafsir.
Beberapa perlakuan yang dapat diberikan terhadap sifat pokok remedial tersebut antara
lain berupa: penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, dan advance organizer, pemberian
tugas dan lain-lain (Elrahma, 2014) .

2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran.

Berikut beberapa fungsi evaluasi pembelajaran menurut para ahli, dari berbagai


sumber :

Fungsi Evaluasi Pembelajaran Menurut Chabib Thohha

 Bagi guru:

a. Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.


b. Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam
kelompoknya.
c. Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.
d. Memperbaiki proses belajar-mengajar.
e. Menentukan kelulusan peserta didik.

 Bagi peserta didik:

a. Mengetahui kemampuan dan hasil belajar.


b. Memperbaiki cara belajar.
c. Menumbuhkan motivasi dalam belajar.

 Bagi sekolah:

a. Mengukur mutu hasil pendidikan.


b. Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.
c. Membuat keputusan kepada peserta didik.
d. Mengadakan perbaikan kurikulum.

 Bagi orang tua:

a. Mengetahui hasil belajar anaknya.


b. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada
anaknya dalam usaha belajar.
c. Mengadakan pemilihan jurusan atau jenis sekolah lanjutan bagi
anaknya.

 Bagi masyarakat dan pemakai jasa Pendidikan :

a. Mengetahui kemajuan sekolah.


b. Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kurikulum pada
sekolah tersebut.
c. Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu
lembaga pendidikan.

Fungsi Evaluasi Pembelajaran Menurut M. Ngalim Purwanto

 Penilaian Formatif

Penilaian formatif yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir semester
pelajaran dan fungsinya yaitu untuk memperbaiki proses belajar mengajar atau
memperbaiki program satuan pelajaran.

 Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif yaitu penilaian yang dilakukan setiap catur wulan atau
semester (setelah siswa menyelesaikan suatu unik atau bagian dari mata pelajaran
tertentu). Penilaian sumatif berfungsi untuk menentukan angka atau hasil belajar
siswa dalam tahap-tahap tertentu.
 Penilaian Penempatan

Penilaian penempatan (placement) yaitu hasil penilaian dapat dijadikan dasar


untuk menyeleksi dan menempatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Penilaian penempatan berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar
mengajar yang tepat.

 Penilaian Diagnostik

Penilaian diagnostik berfungsi untuk membantu memecahkan kesulitan belajar


siswa.

3. Tujuan Dan Manfaat Evaluasi Pembelajaran

Berikut beberapa tujuan evaluasi pembelajaran menurut para ahli, dari berbagai


sumber :

 Tujuan Evaluasi Pembelajaran Menurut Zainal Arifin

1. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi


sistem pembelajaran, baik menyangkut tujuan, materi, metode, media, sumber belajar,
lingkunagan maupuan sistem penilaian itu sendiri.
2. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran seperti evaluasi dampak, evaluasi monitoring,
evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi program komperhensif dan
evaluasi efisiensi-ekonomis, merupakan salah satu dari tujuan evaluasi yang
disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri

 Manfaat Evaluasi Pembelajaran

Berikut beberapa manfaat evaluasi pembelajaran menurut para ahli, dari


berbagai sumber :

Manfaat Evaluasi Pembelajaran Menurut Ngalim Purwanto

 Tujuan Umum

1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yansg akan dijadikan bukti mengenai


taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang di alami oleh para peserta didik, setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata
lain, tujuan umum dari evaluasi adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang
akan menjadi petunjuk sampai di mana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh
proses pembelajaran .
2. Untuk mengetahui tingkat-tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang
telah dipergunakan dalam proses pembelajaran.

 Tujuan Khusus
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
2. Untuk mencari dalam menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan tidak
stabilan peserta didik salam mengikuti program pendidikan.

4. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Berikut beberapa prinsip evaluasi pembelajaran menurut para ahli, dari berbagai


sumber :

Prinsip Evaluasi Pembelajaran Menurut Sudaryono

 Prinsip berkesinambungan (continuity)

Yang dimaksud dengan prinsip ini yaitu bahwa kegiatan evaluasi hasil belajar
yang baik adalah evaluasi yang dilaksanakan secara terus-menerus (kontinu). Artinya,
guru harus selalu memberikan evaluasi kepada siswa sehingga kesimpulan yang diambil
akan lebih tepat. Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur,
terencana, dan terjadwal, maka memungkinkan lagi guru untuk memperoleh informasi
yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik
dari awal hingga akhir program pembelajaran.  

 Prinsip menyeluruh (comprehensive)

Yang dimaksud dengan prinsip menyeluruh bahwa evaluasi hasil belajar dapat
dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara utuh dan
menyeluruh, mencakup keseluruhan aspek tingkah laku siswa, baik aspek berfikir
(cognitive domain), aspek nilai atau sikap (affective domain), maupun aspek keterampilan
(psychomotor domain) yang ada pada masing-masing siswa.

 Prinsip objektivitas (objectivity)

Prinsip objektivitas ini terutama berhubungan dengan alat evaluasi yang


digunakan. Maksudnya, alat evaluasi yang digunakan hendaknya mempunyai tingkat
kebebasan dari subjektivitas atau bias pribadi guru yang bisa mengganggu. Suatu evaluasi
dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam pelaksanaannya tidak ada faktor subjektif
yang mempengaruhi, baik yang menyangkut bentuk evaluasi maupundari pihak evaluator
sendiri.

 Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)

Validitas atau kesahihan merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa alat
evaluasi yang dipergunakan, benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Validitas merupakan ketepatan, misalnya untuk mengukur besarnya partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran bukan diukur melalui nilai yang diperoleh saat ulangan, tetapi
dilihat melalui kehadiran, konsentrasi pada saat belajar, dan ketepatan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, dalam arti relevan dengan permasalahannya.

 Prinsip penggunaan kriteria

Penggunaan kriteria yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki
tingkat pengukuran, baik pengukuran dengan menggunakan standar mutlak (penilaian
acuan patokan) maupun pengukuran dengan standar relatif (penilaian acuan norma).
Dalam penilaian acuan patokan, misalnya apabila siswa diberikan 100 soal dan setiap soal
mempunyai bobot 1, maka kedudukan siswa ditentukan berdasarkan jumlah jawaban
yang benar terhadap pertanyaan tersebut. Apabila angka 70 dianggap bahwa siswa telah
menguasai materi, maka siswa dinyatakan berhasil apabila mendapat angka 70 atau lebih.
Sedangkan penilaian acuan norma dilakukan dengan membandingkan nilai yang
diperoleh seorang siswa dengan nilai siswa-siswa lainnya di kelas tersebut.

 Prinsip kegunaan

Prinsip kegunaan ini menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan hendaklah


merupakan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi siswa maupun bagi pelaksana. Apabila
pelaksanaan evaluasi ini hanya akan menyusahkan siswa, tanpa ada manfaat bagi dirinya
sendiri secara pedagogis, maka sebaiknya evaluasi itu tidak dilakukan. Kemanfaatan ini
diukur dari aspek waktu, biaya, dan fasilitas yang tersedia maupun jumlah siswa yang
akan mengikutinya.

5. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Berikut beberapa Ruang Lingkup evaluasi pembelajaran menurut para ahli, dari


berbagai sumber :

Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Zainal Arifin

1. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar


2. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran.
3. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan hasil
belajar.
4. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas yang
meliputi: kompetensi dasar mata pelajaran, kompetensi rumpun mata pelajaran,
kompetensi lintas kurikulum, kompetensi tamatan dan pencapaian keterampilan
hidup.

Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Menurut Anas Sudijono

Evaluasi terhadap program pengajaran mencakup tiga hal yaitu:

1. Evaluasi terhadap tujuan,


2. Evaluasi terhadap isi program pengajaran,
3. Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.
6. Evaluasi Pelaksanaan Pengajaran Pembelajaran Dan Evaluasi Hasil Belajar
Pembelajaran

 Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran.

Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran mencakup:

1. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan garis-garis besar
program pengajaran yang telah ditentukan;
2. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran;
3. Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pengajaran;
4. Minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pengajaran;
5. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran;
6. Peran bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang membutuhkan;
7. Komunikasi dua arah antar guru dan siswa;
8. Pemberian motivasi terhadap siswa;
9. Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori yang diperoleh di
kelas;
10. Upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul dari kegiatan yang dilakukan di
sekolah;

 Evaluasi mengenai hasil belajar.

Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik mencakup:

1. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan terhadap tujuan-tujuan khusus yang yang ingin
dicapai dalam unit program pengajaran yang bersifat terbatas;
2. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan
pengajaran (Evaluasi Pembelajaran Adalah, Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan,
Manfaat, Prinsip, Ruang Lingkup, Prosedur, Teknis dan Bentuk, 2022) .

B. Desain Program Pengayaan

1. konsep pembelajaran pengayaan.

a. Pengertian Pembelajaran pengayaan

Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan


peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditetapkanoleh kurikulum
dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya

Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki penguasaan lebih


cepat dibandingkan pesera didik lainnya atau peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum.  Peserta didik yang
berprestasi baik  perlu mendapat pengayaan agar dapat agar dapat mengembangkan
potensi secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi
tambahan tugas tambahan atau tugas individual yang bertujuan memperkaya
kompetensi yang telah dicapainya.

b.    Jenis Pembelajaran Pengayaan

Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan :

a) Kegiatan ekspositori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada
peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat dan
lain sebagainya yang secara reguler tidak tercantum dalam kurikulum
b) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri
c) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memilki kemampuan
belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau investigasi/penelitian ilmiah. Pemecahan
masalah ditandai dengan :

1) Identiikasi permasalahan yang akan dikerjakan,


2) Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan,
3) Penggunaan berbagai sumber,
4) Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan,
5) Analisis data serta
6) Penyimpulan hasil investigasi

c.    Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Agar pemberian pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-


langkah sistematis, yakni :

1) Mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik, dan


2) Memberikan perlakuan pembelajaran pengayaan.

Mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik dapat berupa: belajar


lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingntahuan yang tinggi, berfikir
madiri,superior dalam berfikir abstrak serta memiki banyak minat. Untuk
mengidentifikasi beberapa kelebihan peserta didik dapat dilakukan dengan tekni tes
IQ, tes inventori, wawancara serta pengamatan (observasi)

Adapun bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain :

 Belajar kelompok yakni sekelompok peserta didik yang memilki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum
mencapai ketuntasa
 Belajar mandiri yakni secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diamati
 Pembelajaran berbasis tema yakni  memadukan kurikulum dibawah tema besar
sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu
 Pemadatan kurikulum yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi
yang belum diketahui peserta didik

Dalam memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan guru harus memperhatikan :


faktor siswa baik minat maupun faktor psikologisnya, faktor manfaat edukatif serta faktor
waktu. Adapun model yang bisa digunakan dapat berupa model mentorting dan tutoring serta
model proyek

Menurut darwin Syah bentuk atau cara yang ditempuh dalam dalam program
pengayaan yakni :

 Menugaskan siswa membaca materi pokok yang terdapat dalam Kompetensi dasar
berikutnya yang merupakan bagian atau perluasan dari kompetensi dasa atau materi
pokok bahan pelajaran sebelumnya
 Menugaskan atau memfasilitasi siswa untuk melakukan unjuk kerja praktek atau
melakukan percobaan-percobaan
 Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan
 Pemberian bahan bacaan tambahahn untuk di diskusikan dengan tujuan memperluas
wawasan bagi kompetensi tertentu
 Pemberian tigas untuk menganalisa gambar, model, grafik, bacaan/paragrafh dan
sebagainya
 Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal (Konsep Pembelajaran Pengayaan, 2022) .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yamg berbeda-beda. Sesuai


dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang
dihadapi pesrta didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang
pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki
peserta didik. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan
kompetensi yang telah ditentukan, maka sekolah melakukan suatu tindakan yaitu pemberian
program pembelajaran remedial atau perbaikan.

Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi
minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program
pembelajaran pengayaan. Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai
kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian
program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru
bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.

B. Saran

Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru yang
mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi yang lebih baik lagi
dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa agar tidak ada gagal dalam
pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal. Penulisan menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan tentang makalah yang kami lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Elrahma, Y. (2014, 06). Penilaian, Evaluasi, Pengayaan, Remedial. Diambil kembali dari
Guru-Okezone: https://mrgzone.blogspot.com/2014/06/penilaian-evaluasi-
pengayaan-remedial.html
Evaluasi Pembelajaran Adalah, Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan, Manfaat, Prinsip,
Ruang Lingkup, Prosedur, Teknis dan Bentuk . (2022, 1 14). Retrieved from
WSLAH: https://wislah.com/evaluasi-pembelajaran/
Konsep Pembelajaran Pengayaan. (2022, januari 14). Diambil kembali dari PUSTAKA
EDUKASI: https://www.lamaccaweb.com/2019/12/10/konsep-pembelajaran-
pengayaan/
Siski, R. (2018, Desember 08). MAKALAH KONSEP PENGAYAAN DAN KONSEP
PROGRAM REMEDIAL. Retrieved from blogspot:
https://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-
konsep.html

Anda mungkin juga menyukai