Kelompok :
Soni (21922029)
2022
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah melalui proses
pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran, guru
diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan
kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa,
maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan
interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru kupsehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi
lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaksi, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati
demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau
masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang pula
dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan
perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik,
dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebt, setiap satuan
pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal
yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran
remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu
melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya. Setelah
diketahui kesulitan belajarnya peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Sedangkan
sebelum memberikan pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu pendidik perlu
mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang dimiliki peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan,secara umum tidak jauh berbeda dengan pembelajaran remedial, antara lain
menggunakan tes, wawancara, dan pengamatan, dan sebagainya. Setelah diketahuai
kelebihan yang dimiliki peserta didik diberikan pembelajaran pengayaan (Siski, 2018) .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
Bagi guru:
Bagi sekolah:
Penilaian Formatif
Penilaian formatif yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir semester
pelajaran dan fungsinya yaitu untuk memperbaiki proses belajar mengajar atau
memperbaiki program satuan pelajaran.
Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif yaitu penilaian yang dilakukan setiap catur wulan atau
semester (setelah siswa menyelesaikan suatu unik atau bagian dari mata pelajaran
tertentu). Penilaian sumatif berfungsi untuk menentukan angka atau hasil belajar
siswa dalam tahap-tahap tertentu.
Penilaian Penempatan
Penilaian Diagnostik
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
2. Untuk mencari dalam menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan tidak
stabilan peserta didik salam mengikuti program pendidikan.
Yang dimaksud dengan prinsip ini yaitu bahwa kegiatan evaluasi hasil belajar
yang baik adalah evaluasi yang dilaksanakan secara terus-menerus (kontinu). Artinya,
guru harus selalu memberikan evaluasi kepada siswa sehingga kesimpulan yang diambil
akan lebih tepat. Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur,
terencana, dan terjadwal, maka memungkinkan lagi guru untuk memperoleh informasi
yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik
dari awal hingga akhir program pembelajaran.
Yang dimaksud dengan prinsip menyeluruh bahwa evaluasi hasil belajar dapat
dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara utuh dan
menyeluruh, mencakup keseluruhan aspek tingkah laku siswa, baik aspek berfikir
(cognitive domain), aspek nilai atau sikap (affective domain), maupun aspek keterampilan
(psychomotor domain) yang ada pada masing-masing siswa.
Validitas atau kesahihan merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa alat
evaluasi yang dipergunakan, benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Validitas merupakan ketepatan, misalnya untuk mengukur besarnya partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran bukan diukur melalui nilai yang diperoleh saat ulangan, tetapi
dilihat melalui kehadiran, konsentrasi pada saat belajar, dan ketepatan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, dalam arti relevan dengan permasalahannya.
Penggunaan kriteria yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki
tingkat pengukuran, baik pengukuran dengan menggunakan standar mutlak (penilaian
acuan patokan) maupun pengukuran dengan standar relatif (penilaian acuan norma).
Dalam penilaian acuan patokan, misalnya apabila siswa diberikan 100 soal dan setiap soal
mempunyai bobot 1, maka kedudukan siswa ditentukan berdasarkan jumlah jawaban
yang benar terhadap pertanyaan tersebut. Apabila angka 70 dianggap bahwa siswa telah
menguasai materi, maka siswa dinyatakan berhasil apabila mendapat angka 70 atau lebih.
Sedangkan penilaian acuan norma dilakukan dengan membandingkan nilai yang
diperoleh seorang siswa dengan nilai siswa-siswa lainnya di kelas tersebut.
Prinsip kegunaan
1. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan garis-garis besar
program pengajaran yang telah ditentukan;
2. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran;
3. Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pengajaran;
4. Minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pengajaran;
5. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran;
6. Peran bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang membutuhkan;
7. Komunikasi dua arah antar guru dan siswa;
8. Pemberian motivasi terhadap siswa;
9. Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori yang diperoleh di
kelas;
10. Upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul dari kegiatan yang dilakukan di
sekolah;
1. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan terhadap tujuan-tujuan khusus yang yang ingin
dicapai dalam unit program pengajaran yang bersifat terbatas;
2. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan
pengajaran (Evaluasi Pembelajaran Adalah, Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan,
Manfaat, Prinsip, Ruang Lingkup, Prosedur, Teknis dan Bentuk, 2022) .
a) Kegiatan ekspositori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada
peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat dan
lain sebagainya yang secara reguler tidak tercantum dalam kurikulum
b) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri
c) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memilki kemampuan
belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau investigasi/penelitian ilmiah. Pemecahan
masalah ditandai dengan :
Belajar kelompok yakni sekelompok peserta didik yang memilki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum
mencapai ketuntasa
Belajar mandiri yakni secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diamati
Pembelajaran berbasis tema yakni memadukan kurikulum dibawah tema besar
sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu
Pemadatan kurikulum yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi
yang belum diketahui peserta didik
Menurut darwin Syah bentuk atau cara yang ditempuh dalam dalam program
pengayaan yakni :
Menugaskan siswa membaca materi pokok yang terdapat dalam Kompetensi dasar
berikutnya yang merupakan bagian atau perluasan dari kompetensi dasa atau materi
pokok bahan pelajaran sebelumnya
Menugaskan atau memfasilitasi siswa untuk melakukan unjuk kerja praktek atau
melakukan percobaan-percobaan
Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan
Pemberian bahan bacaan tambahahn untuk di diskusikan dengan tujuan memperluas
wawasan bagi kompetensi tertentu
Pemberian tigas untuk menganalisa gambar, model, grafik, bacaan/paragrafh dan
sebagainya
Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal (Konsep Pembelajaran Pengayaan, 2022) .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi
minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program
pembelajaran pengayaan. Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai
kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian
program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru
bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
B. Saran
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru yang
mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi yang lebih baik lagi
dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa agar tidak ada gagal dalam
pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal. Penulisan menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan tentang makalah yang kami lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Elrahma, Y. (2014, 06). Penilaian, Evaluasi, Pengayaan, Remedial. Diambil kembali dari
Guru-Okezone: https://mrgzone.blogspot.com/2014/06/penilaian-evaluasi-
pengayaan-remedial.html
Evaluasi Pembelajaran Adalah, Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan, Manfaat, Prinsip,
Ruang Lingkup, Prosedur, Teknis dan Bentuk . (2022, 1 14). Retrieved from
WSLAH: https://wislah.com/evaluasi-pembelajaran/
Konsep Pembelajaran Pengayaan. (2022, januari 14). Diambil kembali dari PUSTAKA
EDUKASI: https://www.lamaccaweb.com/2019/12/10/konsep-pembelajaran-
pengayaan/
Siski, R. (2018, Desember 08). MAKALAH KONSEP PENGAYAAN DAN KONSEP
PROGRAM REMEDIAL. Retrieved from blogspot:
https://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-
konsep.html