Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN

Pengertian evaluasi para ahali memiliki sudut pandang yang berbeda-beda, seperti dibawah ini
1. Mardapi (2004) evaluasi merupakan salah satu rangkaian dalam meningkatkan kualitas,
kinerja atau produktivitas suatu lembagadalam melaksanakan prgramnya
2. Stuffelbeam dan Shinkfield (2007) mengatakan bahwa evaluationis the systematic
assessment of the worth or meit of an object (Evaluasi adalah penilaian yang sistematis
dari nilai atau manfaat dari suatu objek)
3. Arikunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang
tepat dalam mengambil keputusan

Konsep evaluasi merupakan sebuah rangkain kegiatan (proses) yang sistematis dalam
mengumpulkan segala informasi tentangs sebuah objek (program, proyek atau pembelajaran)
untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan sebagai upaya
perbaikan dari objek tersebut

Evaluasi sama dengan


Pengukuran : Kuantitatif, perbandingan, alat ukur
Penilaian : Kualitatif, Makna/ Katagori, Hasil Pengukuran
Evaluasi/ Pengambilan keputusan: Kriteria, Keputusan Kualitatif, Hasil Penilaian

Hubungan antara Pengykuran, penialain dan evaluasi/pegambilan keputusan


- Berurutan
- Sistematis

1. PENGERTIAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


a. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas “sesuatu”
b. Penialaian
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam
rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu
c. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas ( nilai dan arti ) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu
dalam rangka pembuatan keputusan
(https://denayeminmeisendi.wordpress.com/2012/05/04/kedudukan-tes-pengukuran-penilaian-
dan-evaluasi/)
2. KEDUDUKAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
Antara evaluasi-penilaian-pengukuran dan tes memiliki hubungan yang erat dimana
evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi
pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta
didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak
hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan
dan wawancara
(https://denayeminmeisendi.wordpress.com/2012/05/04/kedudukan-tes-pengukuran-penilaian-
dan-evaluasi/)
3. PERBEDAAN PENILAIAN, PENGKURAN DAN EVALUASI
Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak apada scope (ruang lingkup)
dan pelaksanaanya. Ruang lungkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas
pada salah atau komponen atau asspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. 
Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orng-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersagkutan. 
Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisisor menilai kenerja guru dan
sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu
sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan
tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi
eksternal ) , seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih memebatasi
kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta
didik (learning progres), sedangkan evalusi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. 

Di samping itu,  evaluasi dan penilaian pada hakikatnya  merupakan suatu proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgemen ) tidak
hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ description), tetapi dapat pula
didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (qualitatif description ).
(https://www.edukasiku.com/2020/06/perbedaan-evaluasi-pengukuran-dan.html)

4. TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN


Tujuan evaluasi pembelajaran sebagai berikut :
a.   Untuk melihat dan  mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran . Dalam
evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang
belum (Mardapi,2004:19).
b.   Memberikan informasi bagi kelas dan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar.  Contohnya ketika kita mengetahui banyak sekali yang belum dicapai
maka kita akan meningkatkan kualitas belajar mengajar kita,dan berusaha lebih baik
lagi dalam mencapai tujuan tersebut.
c.   Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Untuk mengetahui kadar
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Fungsinya sebagai laporan
kepada orangtua siswa, penentuan kenaikan kelas, penentuan kelulusan siswa.
d.   Untuk melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi
yang telah diajarkan dan untuk mengetahui tingkat perubahan prilakunya.
e.   Mengenal latar belakang siswa yang berguna baik bagi penempatan maupun
penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa. Berfungsi sebagai masukan bagi
tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
f.    ebagai umpan balik untuk guru yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan program remedial untuk siswa.
g.   Informasi evaluasi dapat digunakan untukmembantu memutuskan kesesuaian
dankeberlangsungan dari tujuan pembelajaran, kegunaan materi pembelajaran, dan
untuk mengetahuitingkat efisiensi dan efektifitas daristrategi pengajaran (metode dan
teknikbelajar-mengajar) yang digunakan.
h.   Menurut Gronlund (1976: 8), evaluasi dalam pendidikan memiliki tujuan :
1. Untuk memberikan klarifikasi tentang sifat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan,
2. Memberikan informasi tentang ketercapaiantujuan jangka pendek yang
telah  di  laksanakan,
3. Memberikan masukan untuk kemajuan pembelajaran,
4. Memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran dan untuk memilih
pengalaman pembelajaran di masa yang akan datang

Fungsi Evaluasi
Berikut ini fungsi-fungsi dari evaluasi sebagai berikut :
a. Secara psikologis ,peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya,sehingga ia
merasakan kepuasan dan ketennagan. Untuk itu guru/instruktur perlu melakukan
penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
b. Secara sosiologis ,untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masyarakat .Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan
seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
c. Menurut didaktis-metodis ,evaluasi berfungsi untuk membantu guru/instruktur dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuia dengan kemampuan dan
kecakpannya masing-masing.
d. Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran
e. Ketika pembelajaran sudah dilaksankan evaluasi ini sebagai pengukur sudah tercapai
dengan baik atau belum kah pembelajaran yang sudah kita laksanakan.
f. Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar mengajar
g. Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa
h. Dari Evaluasi ini kita dapat mengetahui misalnya si A lemah dalam pelajaran matematika
penyebabnya adalah si anak ini mudah pusing dalam mengerjakan tugas dengan hal-hal
yang berkaitan dengan angka,dia juga pemalas dalam belajar jadi cara mengatasinya
adalah dengan memberi motivasi serta bimbingan terhadap anak ini .
i. Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa.
j. Jadi dari evaluasi ini kita dapat mengetahui minat dan bakar peserta didik  , Contohnya
misalnya ternyata si A ini pintar bahasa Indonesia  apalagi dalam bidang membaca puisi
,ternyata si B ini walaupun tidak pintar  bahasa Indonesia tapi ternyata dia  pintar dalam
bidang matematika ,dia cepat sekali menyelesaikan rumus-rumus ujian yang diberikan
dan nilainya sempurna.
k. Untuk guru BP, dapat mendata permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif
bimbingan dan penyuluhannya. Jadi dari evaluasi setelah permasalahan siswa didata
maka guru BP akan mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalan para siswa tadi
(https://musafircinta03.blogspot.com/2019/11/tujuan-dan-fungsi-evaluasi-pembelajaran.html)

5. JENIS-JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN


A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
a. Evaluasi diagnostic tik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

c. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa


dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
e. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan bekajra siswa.
B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional
tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluas yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4. Evaluasi hasil atau produk


Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1. Evaluasi program pembelajaran
a. Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran
yang lain.
b. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan
garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
c. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dansubjek evaluasi
1. Berdasarkan objek :
Evaluasi input yaitu Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian,
sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi yaitu Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran. Berdasarkan subjek
4. Evaluasi interna yaitu Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
5. Evaluasi eksternal Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orangtua, masyarakat
(https://auliamakro.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran/jenis-jenis-evaluasi-pembelajaran/)
6. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran paling tidak ada beberapa prinsip yang menjadi pegangan bagi
seorang guru. Apa saja prinsip tersebut? Berikut uraiannya.
a. Kontinuitas
Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau
akhir semester saja. Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat perubahan nilai dari
siswa harus dilakukan secara berkesinambungan. Artinya, sejak dari tahap penyusunan
rencana pembelajaran hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.
b. Komprehensif
Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal,
dua aspek lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses evaluasi
pembelajaran. Sebagai guru memang tidak hanya dituntut bagaimana siswa bisa paham
sebuah materi. Guru juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter siswa yang baik
hingga bisa memiliki dampak positif di kehidupannya. Oleh karena itu evaluasi
pembelajaran yang baik dilakukan dari proses belajar hingga hasil belajar dari siswa.
c. Kooperatif
Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan
berbagai elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi.
Bahkan, sangat dianjurkan juga bekerjasama dengan siswa itu sendiri. Mengapa?
Karena ini bertujuan supaya seluruh elemen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran
merasa dihargai atas kerjasama yang dilakukan.
d. Objektif
Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor
subyektif seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa tidak
tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi. Jika siswa tersebut
mendapat nilai yang kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut dengan
pemberian catatan untuk memotivasi siswa dan pemberitahuan kepada orang tua
e. Praktis
Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan
guru untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah digunakan tidak hanya untuk
dirinya sendiri, tapi juga memungkinkan digunakan oleh guru lain. Seiring dengan
kepraktisan tersebut, jangan sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu
sendiri yakni mencapai keoptimalan dari tujuan belajar
(https://www.ruangguru.com/blog/prinsip-evaluasi-pembelajaran)

7. KEGUNAAN EVALUASI PEMBELAJARAN


Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi belajar peserta didik
silakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Lebih rinci , M. Sobry Sutikno menyebutkan di antara keguanaan
evaluasi adalah:

1. Untuk mengetahui tingkatt kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu;
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya;
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar
mengejar;
4. Bahan pertimbangan bagi bimbingan individudl peserta didik;
5. Membuat diagnose mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuanpeserta didik;
6. Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum;
7. Mengetahui status akademis seseorang murid dalam kelompok;
8. Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan;
9. Memberikan laporan kepada murid dan orang tua;
10. Sebagai alat motivasi belajar mengejar;
11. Mengetahui efektifitas cara belajar dan mengajar, apakah yang telah dilakukan guru
benar-benr tepat atau tidak baik yang berkenaan dengan sikap guru maupun sikap murid;
12. Merupakan bahan feed back atau umpan balik bagi murit, guru, dan program
pengajaran.

(https://paihadist.blogspot.com/2017/11/makalah-kegunaan-evaluasi-dan-umpan.html)

Anda mungkin juga menyukai