REMEDIAL TEACHING
”Makalah ini Dibuat dengan Tujuan untuk Memenuhi Mata Kuliah Psikologi SD”
Disusun oleh:
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat & Ridho-Nya kita tidak dapat menyelesaikan mekalah
ini dengan baik dan selesai tepat waktu yang berjudul “Remedial Teaching”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi SD. Selain
itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang remedial teaching dan bisa mengaplikasikannya di kehidapan sehari-hari.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ramtia Darma Putri, S.Pd,
M.Pd, Kons. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi SD yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini menjelaskan tentang
penyajian data.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHLUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk itu sebagai calon pendidik, jika ada nilai anak didik kita yang nilainya
jeblok. Maka kita harus memberikan waktu kita untuk anak didik tersebut misalnya
dengan memberikan pengajaran remedial dan pendekatan-pendekatan yang
tentunya dapat memotivasi agar anak didik kita lebih giat dalam belajar. Dengan
adanya problem-problem seperti itu maka, kami menyusun makalah yang berjudul
“Pendekatan dan metode dalam pengajaran remedial”. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan dapat menjadi wacana bagi kita calon pendidik yang professional.
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan sekolah melalui proses
perbaikan.
a. Korektif
1) Perumusan Tujuan,
2) Penggunaan Metode,
3) Cara-Cara belajar,
5) Evaluasi,
b. Pemahaman
Dari pihak guru, anak didik atau pihak lain bisa lebih memahami kondisi siswa.
c. Penyesuaian
7
Anak didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga anak didik
dapat benar-benar mengoptimalkan kemampuannya. Tuntutan disesuaikan dengan
jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan yang dialami sehingga mendorong untuk
lebih belajar.
d. Pengayaan
e. Akselerasi
f. Terapsutik
Sehubungan dengan masalah ini maka perlu kiranya dipahami oleh para guru
atau petugas bimbingan, setidak-tidaknya diketahui prinsip-prinsipnya masalah-
masalah yang menyangkut:
Pada dasarnya siswa belajar melalui eksplorasi, coba-coba, rasa tidak senang,
rasa gembira, imitasi, partisipasi, dan komunikasi.
8
B. Kondisi belajar
Dalam setiap situasi belajar terutama dalam merancang kegiatan belajar perlu
diketahui prinsip-prinsip yang mempengaruhi proses belajar yaitu kondisi belajar
yang secara khusus berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar. Kondisi
yang mempengaruhi proses belajar itu baik kondisi umum maupun kondisi khusus
untuk mempelajari segi-segi tertentu dalam kegiatan belajar.
a. Kondisi umum
Dalam setiap situasi belajar setidak-tidaknya ada enam kondisi umum belajar
yang harus diketahui guru atau pembimbing yaitu:
1) Stimulasi belajar
Pesan yang diterima siswa berbentuk stimuli, dan stimuli itu dapat berbentuk:
visual, auditif, verbal, taktil dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar mengajar
bahan yang disajikan harus dapat diterima oleh siswa atau dapat
mengkomunikasikan informasi sebaik-baiknya.
Tidak mungkin kegiatan belajar terjadi tanpa perhatian motivasi dari pihak
siswa. Pikiran mungkin membutuhkan tingkat perubahan masukan sensoris yang
agak tinggi untuk membuat senantiasa waspada.
Oleh karena itu selalu timbul dari stimuli maka variasi adalah suatu cara yang
efektif untuk mempertahankan perhatian karena:
a. Sementara siswa mungkin lebih siap dalam suatu cara atau situasi tertentu
Oleh karena belajar itu proses aktif, maka siswa harus dilibatkan ke dalam
bahan yang dipelajari. Pelibatan ini meliputi perhatian, proses internal dalam
informasi, serta tindakan yang nyata.
Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada
kecenderungan besar untuk mengulanginya.
6) Kemampuan belajar
Organisasi manusia adalah suatu sistem belajar yang sangat efektif. Telah
dikembangkan dalam organisme manusia kemampuan tertentu yang unik untuk
memproses informasi dan melaksanakan kegiatan belajar. Oleh karena itu belajar
yang efektif harus dapat mengambil manfaat dari semua kemampuan manusia:
b. Kondisi khusus
Ada lima jenis belajar khusus yang berlaku untuk kegiatan belajar tertentu yang
berlainan yaitu:
10
1) Kondisi belajar informasi
a) Siswa perlu diberi penjelasan tentang apa yang harus dipelajari, hasil yang
diharapkan, manfaat materi pelajaran baginya.
11
j) Berikanlah latihan untuk meninjau kembali, dll.
b) Secara umum bekerja mulai dari yang kongkrit sampai teori (abstrak) dari
sederhana menuju komplek,
a) Sajikan pernyataan logis yang konsisten dari orang terhormat atau teman
yang disegani,
C. Strategi Pengajaran
a) Penerimaan pengetahuan,
b) Aplikasi pengetahuan,
Hubungan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan
adalah hubungan manusiawi. Maka yang penting bagi guru ialah bagaimana
membawa siswa memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya. Mengenai
tujuan pendidikan yang penting menurut aliran humanistik itu ialah menyadarkan
kemampuan anak sendiri, membantu mereka bagaimana memahami pribadi orang
lain, menyiapkan mereka masa mendatang, melatih mereka berpikir dan mengambil
keputusan sendiri. Atas dasar itu guru tidak lagi sebagai pusat kegiatan atau
13
b) Mengusahakan suasana hangat,
c) Menghargai siswa,
E. Pengelolaan Kelas
F. Bidang studi
Pengetahuan tentang psikologi bidang studi perlu diketahui bagi guru maupun
konselor yaitu:
a. Bahasa
14
b. Berhitung atau matematika
1) Pengulangan
2) Pengayaan/Pengukuran
3) Percepatan (Akselerasi)
2. Pendekatan yang bersifat preventif
15
Pendekatan ini ditunjukkan kepada siswa tertentu yang berdasarkan data atau
informasi diprediksikan atau patut diduga akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu program study tertentu yang akan ditempuhnya.
Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar
mengajar berlangsung (during teaching diagnostic). [3] Sasaran pokok dari
pendekatan ini ialah agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami selama proses belajar mengajar
berlangsung Karena itu diperlukan peranan bimbingan dan penyuluhan agar tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan berhasil.
1. Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui jenis
dan sifat kesulitannya. Tanya jawab dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok.
2. Diskusi
16
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dan
kelompok.Kebaikan metode ini dalam rangka pengajaran perbaikan antara lain:
a. Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya serta
menemukanjalanpemecahannya
Metode ini dapat digunakan untuk mengenal kasus dan pemberian bantuan.
4. Kerja kelompok
5. Metode tutor
17
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya
yang mengalami kesulitan dalam belajar. Tutor berperan sebagai pemimpin dalam
kegiatan kelompok sebagai pengganti guru.
6. Pengajaran individual
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah lebih memperhatikan lagi dan
mempelajari lebih banyak lagi tentang remedial teaching sifat-sifat khusus
pengajaran perbaikan dengan masalahnya dan dan pendekatan serta metode dalam
pengajar Dalam pengajaran remedial Selain itu harus lebih mengetahui dan
memahami tentang remedial teaching sebagai penerapan dalam proses
pembelajaran anak didik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20