Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PSIKOLOGI SD

REMEDIAL TEACHING

”Makalah ini Dibuat dengan Tujuan untuk Memenuhi Mata Kuliah Psikologi SD”

Disusun oleh:

1. Fathur Rahman (2021143533)


2. Nia karisma (2021143542)
3. Tri Agustina (2021143553)

Dosen Pengampu: Ramtia Darma Putri, S.Pd., M.Pd., Kons.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat & Ridho-Nya kita tidak dapat menyelesaikan mekalah
ini dengan baik dan selesai tepat waktu yang berjudul “Remedial Teaching”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi SD. Selain
itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang remedial teaching dan bisa mengaplikasikannya di kehidapan sehari-hari.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ramtia Darma Putri, S.Pd,
M.Pd, Kons. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi SD yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini menjelaskan tentang
penyajian data.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


kami ketahui maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun
ibu dosen yang membangun akan penulis terima demi tercapai nya suatu makalah
yang sempurna, guna menambah ilmu dan pengetahuan mengenai materi dan cara
penulisannya

Palembang, September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................... 3

BAB I PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4

1.3 Tujuan .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengajaran Perbaikan ............................................ 6

2.2 Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan dengan Masalahnya ......... 8

2.3 Pendekatan dan Metode Dalam Pengajaran Remedial ............. 15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 19

3.2 Saran ...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman era modernisasi seperti sekarang ini dalam dunia pendidikan


membutuhkan seorang pendidik yang berkualitas yang tidak hanya memiliki
kemampuan dalam mengajar namun mereka juga mampu memberikan motivasi jika
anak didik mengalami down misalnya nilainya jeblok. Sebagai seorang calon
pendidik yang bijak seyogyanya kita harus mengenal karakteristik anak didik kita.
Karakteristik anak didik sangatlah beraneka ragam dan memiliki potensi yang
berbeda-beda maka seharusnya sebagai calon pendidik, kita mampu mengarahkan
dan memberikan motivasi kepada anak didik kita agar dapat menemukan skill
mereka. Jangan sampai kita sebagai calon pendidik, kita acuh tak acuh terhadap
kemampuan dan potensi mereka. Pemikiran ini tentunya sangatlah keliru karena ini
akan menyebabkan anak didik kita menjadi malas dan tidak bersemangat apalagi
jika nilai-nilai dalam sekolah mereka jeblok.

Untuk itu sebagai calon pendidik, jika ada nilai anak didik kita yang nilainya
jeblok. Maka kita harus memberikan waktu kita untuk anak didik tersebut misalnya
dengan memberikan pengajaran remedial dan pendekatan-pendekatan yang
tentunya dapat memotivasi agar anak didik kita lebih giat dalam belajar. Dengan
adanya problem-problem seperti itu maka, kami menyusun makalah yang berjudul
“Pendekatan dan metode dalam pengajaran remedial”. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan dapat menjadi wacana bagi kita calon pendidik yang professional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengajaran perbaikan ?


2. Apakah sifat khusus pengajaran perbaikan dengan Masalahnya ?
3. Pendekatan dan metode apakah yang dilakukan dalam pengajaran remedial ?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengajaran perbaikan


2. Untuk mengetahui dan memahami sifat khusus pengajaran perbaikan
dengan Masalahnya
3. Untuk mengetahui dan memahami pendekatan dan metode dalam
pengajaran remedial

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengajaran Perbaikan

Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran


yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan singkat: pengajaran
yang membuat menjadi baik. Telah kita ketahui bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar, seorang pendidik pasti menginginkan anak didiknya dapat mencapai
hasil belajar yang baik. Dari sekian banyak anak didik, apabila ada yang belum bisa
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya, maka pengajaran perbaikan
merupakan pengajaran yang berfungsi menolong anak tersebut untuk dapat
mencapai hasil yang diharapkan. Pengajaran perbaikan ini bersifat khusus karena
disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dihadapi anak didik.

Remedial teaching berasal dari kata Remedy (Inggris) yang artinya


menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan
mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Dewasa
ini pengertian itu sudah berkembang seperti uraian di atas. Sehingga anak yang
normalpun memerlukan pelayanan pengajaran remedial (Remedial Teaching).

Pengajaran perbaikan ini juga disebut penyembuhan karena bertujuan


menyembuhkan gangguan keribadian yang dapat menimbulkan kesulitan dalam
proses belajar anak didik. Proses penyembuhan tetntu saja ada yang membutuhkan
waktu singkat dan ada pula yang membutuhkan waktu cukup lama. Hal ini
tergantung pada sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi murid.

1. Tujuan Pagajaran Perbaikan

Secara umum tujuan pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan pengajaran


biasa yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara
khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan

6
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan sekolah melalui proses
perbaikan.

Secara terperinci tujuan pengajaran perbaikan yaitu:

a. Agar siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya.

b. Dapat memperbaiki/mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik.

c. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.

d. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya


hasil yang lebih baik.

e. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya.

2. Fungsi Pengajaran Perbaikan

Dalam keseluruhan proses pengajaran perbaikan mempunyai fungsi:

a. Korektif

Pengajaran perbaikan dapat diadakan pembetulan atau perbaikan antara lain:

1) Perumusan Tujuan,

2) Penggunaan Metode,

3) Cara-Cara belajar,

4) Materi dan Alat Pelajaran,

5) Evaluasi,

6) Segi-segi Pribadi, dan lain-lain.

b. Pemahaman

Dari pihak guru, anak didik atau pihak lain bisa lebih memahami kondisi siswa.

c. Penyesuaian
7
Anak didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga anak didik
dapat benar-benar mengoptimalkan kemampuannya. Tuntutan disesuaikan dengan
jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan yang dialami sehingga mendorong untuk
lebih belajar.

d. Pengayaan

Maksudnya pengajaran perbaikan dapat memperkaya proses belajar mengajar


pada anak didik. Melalui pengayaan, anak ddik dapat memperoleh materi lebih
banyak, lebih dalam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya.

e. Akselerasi

Maksudnya pengajaran perbaikan dapat mempercepat proses belajar baik dari


segi waktu atau materi yang diberikan.

f. Terapsutik

Secara langsung atau tidak pengajaran perbaikan dapat menyembuhkan kondisi


pribadi yang kurang baik. Sehingga penyembuhan ini dapat menunjang pencapaian
prestasi belajar dan pencapaian prestasi yang baik dan berpengaruhterhadap pribadi.

2.2 Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan dengan Masalahnya

Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan


belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan keseluruhan proses
belajar mengajar menyangkut masalah: cara belajar, metode belajar, materi, alat,
lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.

Sehubungan dengan masalah ini maka perlu kiranya dipahami oleh para guru
atau petugas bimbingan, setidak-tidaknya diketahui prinsip-prinsipnya masalah-
masalah yang menyangkut:

A. Cara belajar siswa

Pada dasarnya siswa belajar melalui eksplorasi, coba-coba, rasa tidak senang,
rasa gembira, imitasi, partisipasi, dan komunikasi.
8
B. Kondisi belajar

Dalam setiap situasi belajar terutama dalam merancang kegiatan belajar perlu
diketahui prinsip-prinsip yang mempengaruhi proses belajar yaitu kondisi belajar
yang secara khusus berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar. Kondisi
yang mempengaruhi proses belajar itu baik kondisi umum maupun kondisi khusus
untuk mempelajari segi-segi tertentu dalam kegiatan belajar.

a. Kondisi umum

Dalam setiap situasi belajar setidak-tidaknya ada enam kondisi umum belajar
yang harus diketahui guru atau pembimbing yaitu:

1) Stimulasi belajar

Pesan yang diterima siswa berbentuk stimuli, dan stimuli itu dapat berbentuk:
visual, auditif, verbal, taktil dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar mengajar
bahan yang disajikan harus dapat diterima oleh siswa atau dapat
mengkomunikasikan informasi sebaik-baiknya.

2) Perhatian dan motivasi

Tidak mungkin kegiatan belajar terjadi tanpa perhatian motivasi dari pihak
siswa. Pikiran mungkin membutuhkan tingkat perubahan masukan sensoris yang
agak tinggi untuk membuat senantiasa waspada.

Jika stimuli pengajaran tidak memberikan kebutuhan tingkat masukan sensoris


mungkin siswa akan mengadakan proses internal informasi lain (berpaling
kemasalah lain), bahkan mungkin menutup diri dari seluruh proses belajar.

Oleh karena itu selalu timbul dari stimuli maka variasi adalah suatu cara yang
efektif untuk mempertahankan perhatian karena:

a. Sementara siswa mungkin lebih siap dalam suatu cara atau situasi tertentu

b. Jumlah kemampuan untuk transfer informasi dapat dikembangkan melalui


berbagai variasi penyajian.
9
3) Respon yang dipelajari

Oleh karena belajar itu proses aktif, maka siswa harus dilibatkan ke dalam
bahan yang dipelajari. Pelibatan ini meliputi perhatian, proses internal dalam
informasi, serta tindakan yang nyata.

4) Penguatan dan umpan balik

Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada
kecenderungan besar untuk mengulanginya.

5) Pemakaian dan pemindahan

Pikiran manusia sanggup menyimpan informasi dan kata-kata dalam jumlah


yang hampir tidak terbatas. Oleh karena itu penting pengaturan dalam
menempatkan informasi sehingga dapat digunakan kembali sewaktu-waktu
diperlukan.

6) Kemampuan belajar

Organisasi manusia adalah suatu sistem belajar yang sangat efektif. Telah
dikembangkan dalam organisme manusia kemampuan tertentu yang unik untuk
memproses informasi dan melaksanakan kegiatan belajar. Oleh karena itu belajar
yang efektif harus dapat mengambil manfaat dari semua kemampuan manusia:

a) Kemampuan untuk mengenal dan menhubungkan pola visual,

b) Kemampuan mengamati waktu,

c) Kemampuan menentukan tujuan,

d) Kemampuan verbal yang memungkinkan komunikasi.

b. Kondisi khusus

Ada lima jenis belajar khusus yang berlaku untuk kegiatan belajar tertentu yang
berlainan yaitu:

10
1) Kondisi belajar informasi

Adapun kondisi khusus belajar informasi, yaitu:

a) Siswa perlu diberi penjelasan tentang apa yang harus dipelajari, hasil yang
diharapkan, manfaat materi pelajaran baginya.

b) Asas apersepsi harus digunakan.

c) Siswa diberi kesempatan berlatih.

d) Dalam rangka mengingat kembali diberi latihan-latihan.

e) Kadang-kadang belajar secara keseluruhan bila tidak ada hubungan logis


dan sebaliknya belajar bagian demi bagian bila hubungan logis.

2) Kondisi belajar konsep

Mempelajari konsep mempunyai tiga dimensi yaitu:

a) Pengembangan secara internal pola mental yang memberikan perasaan dan


kemampuan untuk menggunakannya,

b) Verbalisasi, deskripsi, atau definisi,

c) Pemberian nama untuk konsep tersebut.

d) Kondisi khusus belajar konsep yaitu:

e) Direnungkannya arah atau orientasi dan aplikasi konsep,

f) Peninjauan unsur prasyarat,

g) Stimuli yang sederhana disajikan dari unsur-unsur secara simultan atau


dalam urutan yang erat,

h) Perluas asosiasi dengan contoh,

i) Pertajam kemampuan diskriminasi dengan banyak contoh,

11
j) Berikanlah latihan untuk meninjau kembali, dll.

3) Kondisi belajar prinsip

Prinsip yaitu pola antar hubungan fungsional antara konsep-konsep misalnya:


penguapan, pembaharuan dan sebagainya. Belajar prinsip sama dengan belajar
konsep. Sedangkan kondisi khusus belajar konsep sendiri yaitu:

a) Perluas asosiasi dengan berbagai contoh,

b) Secara umum bekerja mulai dari yang kongkrit sampai teori (abstrak) dari
sederhana menuju komplek,

c) Tinjau kembali dan latih penggunaan prinsip.

4) Kondisi belajar keterampilan

Keterampilan dibedakan menjadi dua yaitu intelektual dan psikomotor yang


memerlukan review atas kegiatan belajar terdahulu. Adapun kondisi khusus belajar
ketrampilan yaitu:

a) Tujuan dan nilai dijelaskan,

b) Ditunjukkan demonstrasi dari yang mampu,

c) Ketrampilan dasar diberikan,

d) Untuk meningkatkan perbaikan perlu evaluasi kegiatan secara cepat dan


umpan baliknya.

5) Kondisi belajar sikap

Berbagai bentuk penguasaan sikap yaitu pengenalan perhatian, ganjaran. Adapun


kondisi khusus belajar sikap yaitu:

a) Sajikan pernyataan logis yang konsisten dari orang terhormat atau teman
yang disegani,

b) Suasana belajar bersahabat,


12
c) Jika sikap bertentangan dengan nilai sosial maka lingkungan sosial diubah,

d) Pelajaran dengan kelompok kecil dapat memberi penguatan,

e) Penguatan dari pengajar dan kelompok terus menerus tetap diharapkan.

C. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar


yang paling efektif dan efisien dalam memberikan pengalaman belajar yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Dengan kata lain
strategi pengajaran adalah kegiatan yang dipilih guru dalam proses belajar mengajar
yang dapat memberi kemudahan kepada siswa untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Secara umum pemilihan strategi pengajaran dipengaruhi oleh :

a) Penerimaan pengetahuan,

b) Aplikasi pengetahuan,

c) Tujuan yang bersifat perubahan sikap (perasaan).

D. Hubungan Guru – Siswa

Hubungan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan
adalah hubungan manusiawi. Maka yang penting bagi guru ialah bagaimana
membawa siswa memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya. Mengenai
tujuan pendidikan yang penting menurut aliran humanistik itu ialah menyadarkan
kemampuan anak sendiri, membantu mereka bagaimana memahami pribadi orang
lain, menyiapkan mereka masa mendatang, melatih mereka berpikir dan mengambil
keputusan sendiri. Atas dasar itu guru tidak lagi sebagai pusat kegiatan atau

Perhatian melainkan sebagai fasilitator, yang membantu siswa mengembangkan


kemampuannya. Untuk itu guru perlu mengusahakan iklim yang menunjang
efektifitas belajar seperti:

a) Memberi kebebasan siswa dalam menyelesaikan tugas,

13
b) Mengusahakan suasana hangat,

c) Menghargai siswa,

d) Memberikan tugas-tugas yang menantang,

e) Mengontrol disiplin siswa,

f) Menilai keberhasilan, dan sebagainya.

E. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas menunjukkan kepada berbagai jenis kegiatan yang disengaja


dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mempertahankan atau menciptakan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas
meliputi pengaturan tingkah laku antara ruang sehingga tercipta kemudahan-
kemudahan dalam mengajar. Masalah-masalah yang berkenaan dengan
pengelolaan ini meliputi kondisi dan situasi, administrasi teknik, dimensi
pengelolaan, dan kedisiplinan siswa.

F. Bidang studi

Pengetahuan tentang psikologi bidang studi perlu diketahui bagi guru maupun
konselor yaitu:

a. Bahasa

Efektivitas dalam bidang studi banyak tergantung dari penguasaan bahasa.


Faktor-faktor psikis yang mempengaruhi perkembangan dan kemampuan bahasa
yaitu lingkungan anak, intelegensi, emosi, dan alat bicara. Oleh karena itu guru
diharapkan dapat melihat hambatan bahasa baik jasmani maupun pskis. Hambatan
itu misalnya salah ucap, salah ejaan, selain tata bahasa kesalahan membaca. Dalam
Remedial teaching, bahasa dapat diartikan sebagai bantuan pengajaran untuk
membetulkan kesalahan yang sudah terjadi dan harus didahului dengan
menghilangkan hambatannya.

14
b. Berhitung atau matematika

Beberapa ahli seperti Brownwell, Kuechner dan Rein berdasarkan


pengalamannya menyatakan bahwa Remedial teaching berhitung diartikan
penyusunan kembali pengalaman yang telah diperoleh terlebih dahulu. Oleh karena
itu usaha guru harus direncanakan secara matang dan dilakukan dengan ketekunan.

c. Pengetahuan alam atau pengetahuan sosial

Pengamatan dan pengalaman adalah dasar dari mendapatkan pengertian dalam


bidang pengetahuan alam dan pengetahuan sosial. Pengetahuan alam yang terutama
adalah memberikan pengetahuan tentang isi alam semesta, bagaimana aktivitas
kerjanya dan mengapa demikian. Sedang pengetahuan sosial menggunakan
penemuan-penemuan dalam pengetahuan alam tentang apa yang berguna, apa yang
baik bagi kesejahteraan umat manusia.

2.3 Pendekatan dan Metode Dalam Pengajaran Remedial

A. Pendekatan Dalam Pengajaran Remedial

1. Pendekatan yang bersifat kuratif

Pendekatan ini diadakan karena mengingat adanya kenyataan bahwa ada


seeorangatau sejumlah siswa, bahkan mungkin seluruh anggota kelompok belajar
tidak mampu menyelesaikan program secara sempurna sesuai dengan kriteria
keberhasilan dalam proses belajar mengajar.Program dalam proses itu dapat
diartikan untuk setiap pertemuan, unit pelajaran, atau satuan waktu tertentu.

Untuk mencapai sasaran pencapaian dapat menggunakan pendekatan:

1) Pengulangan
2) Pengayaan/Pengukuran
3) Percepatan (Akselerasi)
2. Pendekatan yang bersifat preventif

15
Pendekatan ini ditunjukkan kepada siswa tertentu yang berdasarkan data atau
informasi diprediksikan atau patut diduga akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu program study tertentu yang akan ditempuhnya.

Prediksi tersebut dikategorikan menjadi tiga yaitu:

a) Bagi yang termasuk kategori normal mampu menyelesaikan program


belajar mengajar biasa sesuai dengan waktu yang disediakan

b) Mereka yang diperkirakan akan sanggup menyelesaikan program lebih


cepat dari waktu yang ditentukan

c) Bagi mereka yang diperkirakan terlambat atau tidak menyelesikan program


dengan batas waktu yang ditetapkan.

3. Pendekatan yang bersifat pengembangan

Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar
mengajar berlangsung (during teaching diagnostic). [3] Sasaran pokok dari
pendekatan ini ialah agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami selama proses belajar mengajar
berlangsung Karena itu diperlukan peranan bimbingan dan penyuluhan agar tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan berhasil.

B. Metode Dalam Pengajaran Remedial

Metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan yaitu metode yang


dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar mulai dari tingkat
identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut.

1. Tanya jawab

Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui jenis
dan sifat kesulitannya. Tanya jawab dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok.

2. Diskusi
16
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dan
kelompok.Kebaikan metode ini dalam rangka pengajaran perbaikan antara lain:

a. Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya serta
menemukanjalanpemecahannya

b. Interaksi dalam kelompok menumbuhkan sikap saling percaya

c. Mengembangkan kerjasama antar individu


d. Menumbuhkan rasa percaya diri
e. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
3. Metode tugas

Metode ini dapat digunakan untuk mengenal kasus dan pemberian bantuan.

Dengan metode ini siswa diharapkan dapat :

a. Lebih memahami dirinya

b. Dapat memperluas atau memperdalam materi yang dipelajari

c. Dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami

4. Kerja kelompok

Metode ini memprioritaskan interaksi diantara anggota kelompok dengan


harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar

Manfaat dari interaksi kelompok karena :

a. Adanya pengaruh anggota kelompok yang cakap dan berpengalaman

b. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minat belajar, memupuk


tanggung jawab dan saling memahami diri.

5. Metode tutor

17
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya
yang mengalami kesulitan dalam belajar. Tutor berperan sebagai pemimpin dalam
kegiatan kelompok sebagai pengganti guru.

a. Manfaat dari metode Tutor ini antara lain :

b. Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab

c. Tutor menjadi lebih memahami materi dan menambah motivasi belajarnya

d. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri

6. Pengajaran individual

Pengajaran Individual adalah interaksi antara guru-siswa secara individual


dalam proses belajar mengajar. Pendekatan ini bersifat Individual sesuai kesulitan
yang siswa hadapi. Materi yang diberikan berupa pengulangan dengan cara
memberikan materi atau pengayaan.

Pengajaran Individual ini bersifat teraputik, artinya pengajaran yang bersifat


penyembuhan dengan cara memperbaiki cara belajar siswa. Hasil yang diharapkan
dalam pengajaran ini adalah meningkatnya prestasi belajar siswa dan juga
perubahan dalam pemahaman diri siswa.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran


yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan singkat: pengajaran
yang membuat menjadi baik. tujuan pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan
pengajaran biasa yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan sekolah melalui
proses perbaikan. Sifat khusus pengajaran perbaikan yaitu Kekuasaan pengajaran
perbaikan disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang diderita siswa.
Tekanannya pada usaha perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar
menyangkut masalah: cara belajar, metode belajar, materi, alat, lingkungan yang
turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar, dan masalah yang menyangkut
dalam prinsip belajar siswa yaitu Cara belajar, siswa, strategi pengajaran, hubungan
guru dan siswa, pengelola kelas dan bidang studi. Kemudian ada pendekatan dan
metode untuk mengatasi masalah tersebut ada 2 yaitu pendekatan yg bersifat kuratif,
Pendekatan yang bersifat preventif, Pendekatan yang bersifat dan Pendekatan yang
bersifat pengembangan, adapun metode yg dilakukan yaitu tanya jawab, diskusi,
tugas, kelompok, tutor dan Pengajaran individual.

3.2 SARAN

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah lebih memperhatikan lagi dan
mempelajari lebih banyak lagi tentang remedial teaching sifat-sifat khusus
pengajaran perbaikan dengan masalahnya dan dan pendekatan serta metode dalam
pengajar Dalam pengajaran remedial Selain itu harus lebih mengetahui dan
memahami tentang remedial teaching sebagai penerapan dalam proses
pembelajaran anak didik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Retrieved from http://miapermata09.blogspot.com/2018/02/pendekatandan-metode-


dalam-pengajaran.html?m=1

Retrieved from http://falazuardika.blogspot.com/2012/09/pengajaran-perbaikan-


remedial-teaching.html?m=1

20

Anda mungkin juga menyukai